• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAN 2 MODEL MEDAN KELAS XI SEMESTER GENAP T.A. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAN 2 MODEL MEDAN KELAS XI SEMESTER GENAP T.A. 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAN 2 MODEL MEDAN KELAS XI SEMESTER

GENAP T.A. 2011/2012

Oleh:

Isna Sapitri Nasution

NIM 408131058

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

2

(3)

KATA PENGANTAR

Saya bersyukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kepada saya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul ”Pengaruh Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Melalui Bahan Ajar Kelarutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MAN 2 Model Medan Kelas XI Semester Genap T.A. 2011/2012”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan membimbing saya dalam penulisan skripsi selama 1 (satu) semester. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Drs. Asep Wahyu Nugraha, M.Si, Drs. Kawan Sihombing, M.Si, dan Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si yang telah berkenan sebagai penguji ahli dalam skripsi saya. Ditengah kesibukan mereka, saya beruntung karena telah diberi kesempatan untuk diuji dan kemudian diberi masukan oleh mereka. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dra. Nurmalis, M.Si yang telah berkenan sebagai validator instrument tes pengembangan berpikir kritis, Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah berkenan sebagai validator instrument objektif tes dan validator bahan ajar dengan pengembangan berpikir kritis, dan Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai validator bahan ajar dengan pengembangan berpikir kritis.

(4)

6

saya hingga perguruan tinggi. Saya menyadari, tanpa beliau, mustahil saya bisa menjadi sekarang. Begitu banyak pengorbanan yang beliau berikan kepada saya, dari kecil hingga dewasa. Pengorbanan serta kasih sayang yang tak terhitung dan tak terhingga banyaknya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis

(5)

PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAN 2 MODEL MEDAN

KELAS XI SEMESTER GENAP T.A. 2011/2012 Isna Sapitri Nasution (NIM 408131058)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan berpikir kritis melalui bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Model Medan yakni sebanyak 6 kelas. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling sebanyak 2 kelas. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menguji tingkat kelayakan bahan ajar dan diperoleh tingkat kelayakan bahan ajar 88,75% termasuk dalam kualifikasi baik. Ada dua perlakuan yang diujicobakan yaitu kelas eksperimen diberi pembelajaran menggunakan bahan ajar dengan pengembangan berpikir kritis dan kelas kontrol diberi pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dipakai di MAN 2 Model Medan.

Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh bahwa

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Batasan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Berpikir Kritis 5

2.2. Pengembangan Berpikir Kritis Di Kelas 6

2.3. Bahan Ajar 10

2.4. Jenis Bahan Ajar 11

2.5. Unsur-Unsur Bahan Ajar 12

2.6. Kriteria Bahan Ajar 12

2.7. Cara Penyusunan Bahan Ajar 14

2.8. Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan 14

2.8.1.Kelarutan 14

2.8.2.Tetapan Hasil Kali Kelarutan 15

2.8.3.Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan 17

2.8.4.Hubungan Ksp dengan pH 19

2.8.5. Penggunaan Ksp Dalam Pemisahan Zat 21

2.9. Kerangka Berpikir 22

2.10.Hipotesis 23

BAB III METODE PENELITIAN 25

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian 25

3.1.1.Tempat Penelitian 25

3.1.2.Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 25

(7)

3.2.2.Sampel Penelitian 25

3.3. Variabel Dan Instrumen Penelitian 26

3.3.1.Variabel Penelitian 26

3.3.2.Instrumen Penelitian 26

3.4. Prosedur Penelitian 26

3.5. Rancangan Dan Desain Penelitian 27

3.6. Metode Pengumpulan Data 30

3.6.1.Metode Dokumentasi 30

3.6.2.Metode Tes 30

3.6.3.Metode nontes 30

3.7. Teknik Pengumpulan Data 31

3.7.1.Validitas Tes 31

3.7.2Reliablitas Tes 32

3.7.3Tingkat Kesukaran Tes 32

3.7.3Daya Pembeda 33

3.8. Teknik Analisis data 34

3.8.1.Uji Normalitas 35

3.8.2.Uji Homogenitas 35

3.8.3.Uji Hipotesis 36

3.9. Jadwal Penelitian 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38

4.1.1.Validitas Tes 38

4.1.2.Reabilitas Tes 38

4.1.3.Tingkat Kesukaran Soal 38

4.1.4.Daya Beda Instrumen 38

4.2. Teknik Pengumpulan Data 39

4.2.1.Uji Normalitas 39

4.2.2.Uji Homogenitas 39

4.2.3.Pengujian Hipotesis 40

4.2.4.Analisis Tingkat Kelayakan Bahan Ajar 40

4.2.5.Uji Korelasi 42

4.3. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

5.1. Kesimpulan 45

5.2. Saran 45

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 27

Tabel 4.1. Data Hasil Analisa Normalitas 39

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas 39

Tabel 4.3. Pengujian Hipotesis 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 29

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Bahan Ajar SMA Kelas XI 48

Lampiran 2. Analisis Kognitif Bloom 51

Lampiran 3. Instrumen Tes 55

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Tes 60

Lampiran 5. Instrumen Pengembangan Berpikir Kritis 63 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Pengembangan berpikir kritis 65

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71

Lampiran 8. Tabel Validitas 84

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Instrumen 85

Lampiran 10. Tabel Reliabelitas 88

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Instrumen 89

Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran 90

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 91

Lampiran 14. Tabel Daya Beda 93

Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Instrumen 94

Lampiran 16. Tingkat Kelayakan Bahan Ajar 96

Lampiran 17. Daftar Nilai Gain Siswa 99

Lampiran 18. Uji Normalitas 101

Lampiran 19. Uji Homogenitas 106

Lampiran 20. Uji Hipotesis 109

Lampiran 21. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 111 Lampiran 22. Daftar Nilai Pengembangan Berpikir Kritis Siswa 112

Lampiran 23. Uji Korelasi 113

Lampiran 24. Nilai-Nilai Chi Kuadrat 114

Lampiran 25. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 116 Lampiran 26. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 117 Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 119

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil review empat orang validator, tingkat kelayakan angket bahan ajar dengan pengembangan berpikir kritis layak untuk digunakan pada pelajaran kimia pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelayakan bahan ajar 88,75%.

2. Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan bahan ajar dengan pengembangan berpikir kritis pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan (0,72 ± 0,011) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang

menggunakan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan (0,63 ± 0,006).

3. Berdasarkan perhitungan, ada korelasi positif antara pengembangan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yaitu sebesar 0,367.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas siswa antara lain: 1. Seharusnya bahan ajar yang dikembangkan menggunakan pola pikir berpikir kritis, namun pada bahan ajar yang dikembangkan ini pengembangan berpikir kritis hanya pada soal saja.

(12)

46

DAFTAR PUSTAKA

Faujiah, Nurul Yuni, (2011), Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Ketermapilan Berpikir Siswa Sekolah Dasar Kelas V Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam, Jurnal UPI 2 : 99-100

FKIP Uninus, (2008), Perihal Bahan Ajar, http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=92 (Diakses pada tanggal 19 Maret 2012)

Jahro, Iis Siti, Nurfajriani, Lisnawati, (2010), Laporan Akhir Penelitian Teaching Grant Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi (PHKI) BATCH I UNIMED Tahun 2010, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan

Harsono, Tjokrosujoso, Sunu Dwi Antoro, Johanna B.S Pantow, (2003), Curiculum and Material Development, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta

Herawati, Agustina Nur, (2010), Pengembangan Bahan Ajar Pada Pokok Bahasan Larutan Yang Bersumber Dari Textbook Chemistry Karangan Myers et al., Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung

Indrianto, Nino, (2011), Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural bagi Siswa Kelas XII SMAN 2 Kediri, Tesis, PAI, UIN, Malang

KBI gemari, (2003), Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Indonesia, http://kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=244 (diakses pada tanggal 28 Januari 2012)

Liliasari, (2009), Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalitas Guru, Proceding Seminar UPI

Liliasari, Agus Setiawan, Ari Widodo, (2007), Pembelajaran berbasis TI untuk mengembangkan keterampilan generik sains dan berpikir tingkat tinggi pembelajaran, Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana, Jakarta DIKTI

Puspendik, (2011), Survei Internasional TIMSS,

http://litbangkemdiknas.net/detail.php?id=214 (Diakses pada tanggal 19 Maret 2012)

Silitonga, Pasar Maulim, (2009), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan

(13)

Sutisna, Agustina, (2011), Analisis Perbandingan Komponen Literasi Sains pada Pokok Bahasan Asam Basa di Buku Ajar Kimia Kurikulum Cambridge dan KTSP, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung

Suyatno, dkk, (2004), Kimia SMA Kelas 2, Grasindo, Jakarta

Tim Pendidikan Kimia, (2010), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Kimia, FMIPA UNIMED, Medan

Tim Penulis Kimia, (2002), Kimia SMU Kelas 3, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Utami, Budi, et al., (2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Jakarta

(14)

3

RIWAYAT HIDUP

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut hasil survei TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), pada tahun 1999 dari 38 negara yang diteliti Indonesia berada di

urutan 34, pada tahun 2003, dari 46 negara yang disurvei Indonesia berada pada urutan 35, tahun 2007 dari 49 negara Indonesia berada pada urutan 36 untuk bidang matematika. Pada tahun 1999 dari 38 negara yang diteliti Indonesia berada di urutan 32, pada tahun 2003, dari 46 negara yang disurvei Indonesia berada pada urutan 37, tahun 2007 dari 49 negara Indonesia berada pada urutan 35 untuk bidang sains. Fakta ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah (Puspendik, 2011).

Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Dalam setiap GBHN dan Repelita selalu tercantum bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan. Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru dan tenaga pendidikan lainnya, peningkatan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas lainnya (KBI gemari, 2003).

Bahan ajar merupakan komponen terpenting yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selain komponen-komponen lain yang dapat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Karena merupakan hal terpenting dalam menentukan keberhasilan pada suatu sistem pendidikan maka guru sebagai pelaksana pendidikan dituntut untuk membuat bahan ajar yang berkualitas (FKIP Uninus, 2008).

(16)

2

Sumarmo (dalam Faujiah, 2010) tidak ada metode atau model pembelajaran yang paling tepat untuk materi tertentu. Yang terpenting adalah guru bisa menciptakan suasana belajar bermakna bagi siswa.

Penelitian upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar melalui pengembangan bahan ajar sangat sedikit, padahal bahan ajar memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar adalah secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah di tentukan (KTSP dalam FKIP Uninus, 2008).

Fakta menunjukkan sangat sedikit guru yang menyusun bahan ajar sendiri, kebanyakan guru menggunakan bahan ajar yang di pasaran. Sebagian besar bahan ajar yang dlilihat mencantumkan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang sudah dipelajarinya. Pertanyaan tersebut dimuat pada bagian akhir tiap pokok pelajaran dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Keterampilan berpikir ini sangat penting dikembangkan, karena akan mengarahkan pola bertindak setiap individu dalam masyarakat kelak. Ada 4 pola berpikir tingkat tinggi, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Di antara empat pola berpikir tingkat tinggi tersebut, berpikir kritis mendasari tiga pola berpikir yang lain. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan pemahaman konsep sains dapat ditingkatkan melalui pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa (Liliasari dalam Jahro, 2010).

(17)

kemampuan berpikir kritis siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka ruang lingkup dari masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kualitas pendidikan Indonesia masih sangat rendah. 2. Penelitian tentang pengembangan bahan ajar masih jarang.

3. Guru / calon guru yang mengembangkan bahan ajar masih sedikit.

4. Ada beberapa bagian dari bahan ajar yang beredar di pasaran belum utuh mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan dengan pengembangan berpikir kritis?

2. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar pengembangan berpikir kritis lebih tinggi dari pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis?

3. Adakah korelasi antara kemampuan pengembangan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa?

1.4 Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, yaitu :

1. Bahan ajar yang dikembangkan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI semester genap.

(18)

4

3. Tes hasil belajar yang diukur dengan tes pilihan berganda dengan kemampuan kognitif jenjang C2-C4.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan dengan pengembangan berpikir kritis.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar pengembangan berpikir kritis dan siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis. 3. Untuk mengetahui korelasi antara kemampuan pengembangan berpikir

kritis dengan hasil belajar siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa di dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

2. Sebagai informasi bagi guru dan calon guru untuk menyusun bahan ajar kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di MAN 2 Model Medan.

1.7 Defenisi Operasional

Gambar

Tabel 3.1.
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Tabel Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat (Bernard et al ., 2004), oleh karena itu mengenali penyebab kardiak sangatlah

1) Menyiapkan kebijakan teknis di Bidang Penyediaan Perumahan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas. 2) Mengumpul data potensi wilayah/kawasan peruntukan

Bagi warga jemaat yang ingin memberikan persembahan Minggu, Bulanan, dan/atau untuk Penggalangan Dana Covid-19 dapat ditransfer melalui rekening gereja atau

Experimental results from using five sets of PRISM triplet images taken of the area around Saitama, north of Tokyo, Japan, showed that the average planimetric and height errors in

Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Visual Auditory Kinestethic (VAK) efektif terhadap peningkatan kemandirian siswa autis kelas IV di SLB

Dalam pemilihan citra uji ini, sebagian besar citra dari data Vistex digunakan sebagai basis data untuk proses pembelajaran dan beberapa di antaranya digunakan sebagai citra uji

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia

A compound statement that con- tains variable declarations is usually called a block , and the variables declared within the block are said to be local to the block or to have