132 BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah
1. Alasan-alasan dilakukannya Restorative Justice dalam penyelesaian tindak pidana anak di Polres Tegal adalah bahwa anak-anak dianggap belum mengerti benar kesalahan yang telah diperbuat, sehingga sudah sepantasnya diberikan pengurangan hukuman, serta pembedaan pemberian hukuman bagi anak-anak dengan orang dewasa dan apabila dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak diyakini lebih mudah dibina dan disadarkan
133 pencurian harus diupayakan penerapan diversi kecuali menyebabkan atau menimbulkan kerugian yang terkait dengan tubuh dan jiwa; (b)Memperhatikan usia pelaku, semakin muda usia pelaku, maka urgensi penerapan prinsip diversi semakin diperlukan; (c) Hasil penelitian dari BAPAS, bila ditemukan faktor pendorong anak terlibat dalam kasus pidana adalah faktor yang ada di luar kendali anak maka urgenitas penerapan prinsip diversi semakin diperlukan; (d) Kerugian yang ditimbulkan oleh tindak pidana anak, bila akibat yang ditimbulkan bersifat kebendaan dan tidak trekait dengan tubuh dan nyawa seseorang maka urgensitas penerapan diversi semakin diperlukan; (e) Tingkat keresahan masyarakat yang diakibatkan oleh perbuatan anak; (f) Persetujuan korban/keluarga; (g) Kesediaan pelaku dan keluarganya; (h) Dalam hal anak melakukan tindak pidana bersama-sama orang dewasa maka orang dewasa harus diproses hukum sesuai dengan prosedur biasa
B. Saran
restorative justice merupakan konsep yang bertujuan mencari alternatif penyelesaian terhadap anak pelaku tindak pidana. Restorative justice harus dijalankan dengan memberikan pemahaman terhadap korban dan pelaku, keluarga korban dan keluarga pelaku untuk bersama-sama memutuskan tindakan yang tepat terhadap pelaku tindak pidana.
135 DAFTAR PUSTAKA
Adan Crawford and Tim Newburn, Youth Offending and Restorative Justice Implementing Reform in Youth Justice, 2001, Portland, Willan Publishing
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, 2006, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Amsorie Sabuan, Hukum Acara Pidana, 1990, Angka, Bandung
Braithwaite, The Political Agenda Of Republican Criminology, paper yang dipresentasikan pada British Criminological Society Conference, York tanggal 27 Juli 1991, Jim Dignan, Restorative Justice and The Law: The Case for an Integrated Systemic Approach, Paper yang dipresentasikan dalam The Fifth International Conference of the International Network for Research on Restorative Justice for Juveniles berjudul Positioning Restorative Justice diselenggarakan di Leuven tanggal 16-19 September 2001
Maya Indah Sari, Perlindungan Korban, Suatu Perspektif Viktimologi dan Kriminologi, 2010, Widya Sari Press, Salatiga
Fatahillah A. Syukur, Mediasi Perkara KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) Teori dan Praktek di Pengadilan Indonesia, 2011, Bandung: Mandar Maju
H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, 2004, Jakarta: CV. Akademika Pressindo, Jakarta
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, 1990, Minesota: West Publishing, St Paul
Herbert L. Packer, The Limits of Criminal Sanction, 1968, Standford University Press, California
J. Foberg dan A. Taylor, Mediation: A Comprehensive Guide to Resolving Conflict Without Litigation, 1981
Jim Consedine, Restorative Justice; Healing the Effects of Crime, 1995, Lyttelton, Ploughshares Publications
137 Johni Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum
Normatif, 2009, Jawa Timur: Bayumedia
Publishing
Kelik Pramudya, Pedoman Etika Profesi Aparat Hukum, 2010, Pustaka Yustisia, Jakarta.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Modul Keadilan Restoratif
Laurence Bolle, Mediation: Principle, Process, Practice, 1996
Lawrence M. Friedman, Law and Society: An introduction, 1977, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey
M. Faal, Penyaringan Perkara Pidana oleh Polisi (Diskresi Kepolisian), 1991, Pradnya Paramita, Bandung.
M. Solly Lubis, Serba Serbi Politik dan Hukum, 1989, Bandung: Mandar Maju
M. Yahya Harahap, Beberapa Tinjauan Tentang Permasalahan Hukum, 1997, Buku Kedua, Bandung: Citra Aditya Bakti
Maidin Gultom, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, 2010, Bandung; Refika Aditama
Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, 1995, Semarang: BP Undip
Niken Savitri, HAM Perempuan: Kritik Teori Hukum Feminis terhadap KUHP, 2008, Bandung: Refika Aditama
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, 2005, Jakarta: Kencana
Philippe Nonet and Philip Selznick, Law and Society in transition; Toward Responsive Law, 1978, Harper & Row, New York
Purniati, Mamik Sri Supatmi, dan Ni Made Martini Tinduk, Analisa Situasi Sistem Peradilan Anak (Juvenile Justice System) di Indonesia, 2001, Departemen Kriminologi Universitas Indonesia & UNICEF
Ridwan Mansyur, Mediasi Penal terhadap Perkara KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga, 2010, Jakarta: Yayasan Gema Yustisia Indonesia
Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana
(Perspektif Eksistensionalisme dan
abolisionisme), 1996, Binacipta, Bandung.
Sadjijono, Memahami Hukum Kepolisian, 2010, LaksBangPresindo, Yogyakarta
139 Sidik Sunaryo, Sistem Peradilan Pidana, 2005, Malang:
UMM Press
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, 2011, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, 2010, Mandar Maju, Bandung
Wicipto Setiadi, Penyelesaian Sengketa Melalui Alternative Dispute Resolution (ADR) dalam http://www.legalitas.org, 2007
Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
Internet
http://praditaadnan.wordpress.com/2008/04/11/hal o-dunia/.