• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: PTK Dengan Penerapan DDR di Kelas IV SDN Karyasari 1 Kecamatan Cikedal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: PTK Dengan Penerapan DDR di Kelas IV SDN Karyasari 1 Kecamatan Cikedal."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING BERDASARKAN ANALISIS

KESULITAN BELAJAR SISWA

(PTK Dengan Penerapan DDR di Kelas IV SDN Karyasari 1 Kecamatan Cikedal)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

YOGA PRAYOGA

1101538

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(PTK Dengan Penerapan DDR di Kelas IV SDN Karyasari 1 Kecamatan Cikedal)

Oleh

YOGA PRAYOGA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Yoga Prayoga

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

(3)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN

YOGA PRAYOGA

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DIKELAS

IV SD KARYASARI 1

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing 1

Dra.Hj. Nur’aini, M.Pd NIP. 195801091982032002

Pembimbing II

Tatang Suratno,M.Pd NIP. 197809162008011008

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

i ABSTRAK

Yoga Prayoga. (2015) Desain Pembelajaran Perubahan Lingkungan Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning Berdasarkan

Analisis Kesulitan Belajar Siswa.

(5)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR BAGAN. ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPA di SD……… 7

B. Penelitian yang Menunjang.. ... 21

C. Kerangka Berfikir . ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian……… 25

B. Proses Tindakan……… 31

(6)

Yoga Prayoga, 2015

D. Analisis Data……… 41

E. . Subjek dan lokasi Penelitian………. 43 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian……… 44 B.Rekapitulasi Hasil Penelitian . ... 70 C.Pembahasan Hasil Penelitian . ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ……….. 76

B. Saran ……….... 77

(7)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal ... 36

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Hasil Belajar. ... 37

Tabel 3.3 Pedoman Aktivitas pedoman Guru. ... 39

Tabel 3.4 Pedoman Aktifitas Siswa. ... 40

Tabel 4.1 Hasil tes Pra-Siklus. ... 46

Tabel 4.2 Prediksi Respon Siswa Siklus I. ... 49

Tabel 4.3 Percakapan Guru-siswa Siklus I. ... 52

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I. ... 55

Tabel 4.5 Keaktivan Siswa Siklus I. ... 56

Tabel 4.6 Hasil Tes Siklus I. ... 57

Tabel 4.7 Pencapaian Rata-rata KKM Siklus I. ... 58

Tabel 4.8 Prediksi Respon Siswa Siklus II. ... 62

Tabel 4.9 Hasil Obesrvasi Aktivitas Guru Siklus II. ... 65

Tabel 4.10 Keaktivan Siswa Siklus II. ... 66

Tabel 4.11 Hasil Tes Siklus II. ... 67

Tabel 4.12 Pencapaian Rata-rata KKM Siklus II. ... 68

(8)

Yoga Prayoga, 2015

DAFTAR DIAGRAM GRAFIK

Diagram Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Guru Siklus I ... 70

Diagram Grafik 4.2 Peningkatan Aktifitas Siswa Siklus I. ... 70

Diagram Grafik 4.3 Peningkatan Pencapaian KKM Siklus I. ... 71

Diagram Grafik 4.4 Peningkatan Aktifitas Siswa Siklus II. ... 71

Diagram Grafik 4.5 Peningkatan Pencapaian KKM Siklus II. ... 72

(9)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Lesson Design Siklus I ... 51

Gambar 4.2 Observasi siswa Siklus I. ... 53

Gambar 4.3 Lesson Design Siklus II... 61

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA merupakan sebuah pengetahuan yang mempelajari tentang gejala atau fenomena-fenomena alam. Dikuatkan dengan pendapat Direktorat Ketenagaan (dalam Wardani, dkk, 2010, hlm. 8.15) yaitu “IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat diartikan sebagai : cara berfikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan”. Dalam pendapat tersebut berarti IPA adalah tentang pengetahuan dan pemahaman alam semesta. Alam semesta merupakan bagian dari konsep IPA. Dalam IPA, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep IPA. Hal ini sesuai dengan salah satu poin pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang tujuan pelajaran IPA di SD yaitu “Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.” Dalam Permendiknas tersebut pengetahuan dan pemahaman konsep IPA harus dapat bermanfaat serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA tentunya peserta didik harus lebih dulu menemukan konsep IPA yang lahir dari pandangannya sendiri. Setelah menemukan konsepnya, maka peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang telah ditemukannya. Penemuan konsep yang lahir dari pandangan peserta didik sejalan dengan teori pembelajaran kontekstual. Salah satunya yaitu teori yang dinyatakan oleh Hull’s dan sounders (1996 : 3) yang mengungkapkan bahwa “in a contextual and learning (CTL,)student discover meaningful relationship between abstract ideas

(11)

2

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata pelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP SD/ MI 2007 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1).Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2).Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3).Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4).Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5).Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6).Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7).Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

(12)

Standar Kompetensi pada materi perubahan lingkungan yaitu:

Memahami perubahan lingkungan Fisik dan pengaruhnya terhadap daratan Kompetensi Dasar pada materi perubahan lingkungan yaitu:

1. Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terjhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

3. Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).

Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator dalam membekali kemampuan siswa menyeleksi informasi yang dibutuhkan. Informasi tidak memuat satu kebenaran tetapi informasi hanya memiliki makna dalam konteks waktu, tempat, permasalahan, dan bidang tertentu. Salah satu model pembelajaran yang mampu mewujudkan itu adalah model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).

(13)

4

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan , dikelas IV SDN Karyasari 1 Kec. Cikedal Kab. Pandeglang , proses belajar mengajar kurang optimal hal tesebut terjadi karena guru hanya berceramah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar karena tidak ada tantangan untuk berfikir.

Akibat proses belajar yang telah di gambarkan di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah , terlihat pada hasil Ulangan harian IPA hanya mencapai nilai rata-rata 5,5 . Untuk itu dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPA khususnya pada Materi Perubahan Lingkungan Fisik peneliti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning karena didalam pembelajaran tersebut menurut Komalasari ( 2013 : 13) menerapkan konsep keterkaitan (relating), pengalaman (experiencing), Aplikasi (applying), kerja sama (cooperating), pengaturan diri (self-regulating), dan penilaian autentik (authentic assessment).

Alasan menggunakan desain perubahan lingkungan berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning berdasarkan Analisis kesulitan belajar siswa

yaitu Dengan penerapan model kontekstual diharapkan dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran tentang perubahan lingkungan kepada siswa kelas IV SD Negeri Karyasari 1. Selain itu dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning diharapkan siswa kelas IV SD Negeri Karyasari 1 akan lebih aktif dalam pembelajaran sehingga mudah menyerap dan memahami materi pelajaran tentang perubahan lingkungan, dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. karena dalam penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning menekankan pada keaktivan siswa.

B. Rumusan masalah

(14)

2. Bagaimana Implementasi Desain pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Karyasari 1?

3. Bagaimana aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menganalisis Kesulitan Belajar Siswa tentang pembelajaran perubahan

Lingkungan dan pengaruhnya terhadap Daratan.

2. Menerapkan Desain Pembelajaran Perubahan Lingkungan Berbasis Pendekatan Kontekstual Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa 3. Meningkatkan aktifitas dan Hasil belajar siswa melalui pendekatan

Contextual Teaching and Learning

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menyediakan contoh metodologi Penelitian mengenai bagaimana merancang analisis kesulitan belajar siswa

2. Bagi guru , memberikan contoh bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan Analisis kesulitan Belajar siswa pada konsep pendekatan Kontekstual

3. Bagi siswa, diharapkan akan mengalami dan merasakan langsung apa yang dipelajari sehingga akan memudahkan dan meningkatkan pemahaman konsep tentang perubahan lingkungan

E. Definisi operasional 1. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran disini bermaksud kepada sebuah model penelitian, yaitu penelitian desain didaktis (Didactical design research). Didactical design research merupakan salah satu model penelitian Design Research. Menurut

(15)

6

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

to design and develop an intervention (such as programs, teaching-learning strategies and materials, products and systems) as a solution to a complex educational problem as well as to advance our knowledge about the characteristics of these interventions and the processes to design and develop them.

Menurut pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan design research itu merupakan solusi untuk memecahkan masalah yang kompleks dalam pembelajaran dengan cara merancang, mengembangkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan.

2. Perubahan Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat manusia hidup berinteraksi dan memenuhi kebutuhan. Menurut Nasrudin Anshory (2008:3) “lingkungan bersifat dinamis dalam arti dapat berubah setiap saat. Keadaan lingkungan dapat berubah seiring dengan kemajuan jaman”.

3. Kontekstual Teaching and Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat”.

4. Analisis Kesulitan Belajar

(16)
(17)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design Research (DDR), Dengan pendekatan kualitatif untuk lebih jelasnya berikut uraian PTK yang Menerapkan DDR .

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut McNiff (dalam Jalil, 2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan hasil belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya”. Sedangkan pengertian PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional”.

b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum, PTK dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berikut ini 5 tujuan dilaksanakannya PTK menurut Jalil (2014, hlm. 8).

1) Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

2) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas maupun di luar kelas.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan profesional guru dalam pembelajaran. 4) Mengembangkan keterampilan guru untuk berfikir kritis dalam

(18)

c. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

PTK dengan penelitian ilmiah lainnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memecahkan suatu masalah. Berikut ini karakteristik dari PTK menurut Jalil (2014, hlm. 9-10) yang membedakannya dengan penelitian lain, yaitu :

1) Masalah atau objek penelitiannya adalah masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran di kelas.

2) PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

3) Guru berperan ganda sebagai subjek penelitian dan sebagai peneliti. 4) Prosedur penelitian yang dilalui membentuk sebuah siklus.

5) Melibatkan teman sejawat untuk membantu mengamati pelaksanaan PTK.

d. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas

Setiap metode penelitian tentunya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan penelitian tindakan kelas. Menurut Madya, S. (dalam Jalil, 2014, hlm. 10) kelebihan PTK yaitu :

1) Kerjasama yang dilakukan menumbuhkan rasa saling memiliki (sense of belongly).

2) Interaksi yang ada saat pelaksanaan PTK menimbulkan kreativitas dan sikap kritis.

3) Adanya rangsangan untuk selalu berubah menjadi lebih baik. 4) Terjadinya kerjasama yang demokratis dan dialogis.

Sedangkan kekurangan PTK menurut Asmani (dalam Jalil, 2014, hlm. 10) yaitu : 1) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dasar penelitian yang dimiliki

oleh guru.

(19)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Heterogenitas dalam eksepsi proses kelompok mengakibatkan susahnya menemukan sosok yang cocok untuk menjadi pemimpin.

e. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini menggunakan model PTK dari Suharsimi Arikunto yang selanjutnya akan diterapkan DDR. Tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas dari Arikunto dalam (Jalil, 2014) yaitu, perencanaan, pelaksanaan & pengamatan serta refleksi. Dari tahapan-tahapan tersebut, terbentuklah sebuah siklus. Rangkaian kegiatan siklus tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Bagan 3.1 Siklus PTK model Suharsimi Arikunto (Jalil, 2014)

2. Didactical Design Research (DDR)

Design research merupakan sebuah penelitian yang merancang,

mengembangkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan (Plomp, 2013). Didactical Design Research (DDR) merupakan suatu istilah lain yang relevan

sebagai sebuah model khusus dari Design Research. Tahapan-tahapan dalam Didactical Design Research yaitu prospektif, metapedadidaktik dan retrospektif.

Perencanaan Pelaksanaan

Sebelum Tindakan

Refleksi Pengamatan

Siklus I

Perencanaan Pelaksanaan

Refleksi Pengamatan

Siklus II

(20)

Berikut ini penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut yang dikutip dari Suryadi (2010).

a. Prospektif yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Desain Didaktis Hipotetis termasuk Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP). ADP yaitu antisipasif guru-materi.

b. Metapedadidaktik merupakan kemampuan guru untuk :

1)Memandang komponen-komponen segitiga didaktis yang dimodifikasi yaitu Antisipasi Didaktis dan Pedagogis, Hubungan Didaktis yaitu antara siswa dan materi, dan Hubungan Pedagogis yang merupakan hubungan guru dan siswa sebagai suatu kesatuan yang utuh.

2)Mengembangkan tindakan sehingga tercipta situasi didaktis dan pedagogis yang sesuai kebutuhan siswa.

3)Mengidentifikasi serta menganalisis respon siswa sebagai akibat tindakan didaktis maupun pedagogis yang dilakukan.

4)Melakukan tindakan didaktis dan pedagogis lanjutan berdasarkan hasil analisis respon siswa menuju pencapaian target pembelajaran.

c. Retrospektif yaitu analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik.

Berikut ini merupakan gambaran dari alur (siklus) Didactical Design Research (DDR).

Prospektif Metapedadidaktik

(21)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2 Siklus Didactical Design Research

3. PTK Dengan Menerapkan DDR

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang diterapkan Didactical Design Research. Tahapan PTK dengan penerapan DDR yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terlebih dahulu melakukan pra siklus atau sebelum tindakan dilanjutkan dengan perencanaan (prospektif), pelaksanaan (metapedadidaktik), pengamatan (metapedadidaktik) dan refleksi (retrospektif).

Penjelasan tahapan-tahapan (siklus) Penelitian Tindakan Kelas yang telah diterapkan Didactical Design Research yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

a. Sebelum Tindakan

Tahap awal peneliti melakukan pengamatan (repersonalisasi) serta refleksi (retrospektif). Dalam repersonalisasi, peneliti mengamati segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Selanjutnya, peneliti melakukan refleksi bersama guru. Peneliti bersama guru saling bertukar pikiran tentang permasalahan yang ditemukan serta mengungkapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

b. Perencanaan (Prospektif)

(22)

khusus untuk diamati. Kemudian membuat instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa yang terjadi selama tindakan berlangsung.

c. Pelaksanaan (Metapedadidaktik)

Pada tahap ini, perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya diterapkan pada pembelajaran. Pelaksanaan harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.

d. Pengamatan (Metapedadidaktik)

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati segala aktivitas yang berlangsung dalam pembelajaran. Peneliti mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran.

e. Refleksi (Retrospektif)

Tahap terakhir adalah refleksi yaitu mengemukakan kembali terhadap apa yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Peneliti mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada saat tindakan berlangsung. Peneliti juga mengevaluasi hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik.Tahapan-tahapan yang telah diuraikan sebelumnya adalah unsur-unsur untuk membentuk sebuah siklus. Rangkaian kegiatan siklus tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Perencanaan (Prospektif)

Pelaksanaan (Metapedadidaktik) Sebelum Tindakan

Refleksi (Retrospektif)

Pengamatan (Metapedadidaktik) Siklus 1

(23)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.3 Modifikasi alur siklus PTK Arikunto dengan penerapan DDR

B.Proses Tindakan

(24)

Bagan 3.4

Alur PTK dalam pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan fisik dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

(Modifikasi model Suharsimi Arikunto dengan penerapan DDR)

Pengamatan (Metapedadidaktik)  Mengamati kemajuan dan

kesulitan yang dialami siswa  Mengamati aktifitas siswa

dalam proses pembelajaran  Membuat desain pembelajaran

(RPP) IPA tentang Perubahan Lingkungan fisik

 Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran

 Mempersiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa  Mengevaluasi kemajuan dan

kesulitan setelah penerapan desain pembelajaran

 Menganalisis hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik  Mengkategorikan tipe learning

obstacle baru setelah penerapan desain pembelajaran

(25)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Sebelum Tindakan

a. Pengamatan (Repersonalisasi)

Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa, menganalisis buku teks serta mengamati cara guru dalam menyajikan buku teks tersebut.

b. Refleksi (Retrospektif)

Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada pendekatan kontekstual. 2. Siklus

a. Perencanaan (Prospektif)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan permasalahan yang membuat kesulitan belajar pada siswa.

b. Pelaksanaan (Metapedadidaktik)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

1) Menerapkan desain pembelajaran (RPP) berbasis pendekatan kontekstual pada proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu sebagai berikut.

a) Konstruktivisme, proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

b) Inkuiri , proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis, yang terdiri dari

(1) Merumuskan masalah (2) Mengajukan hipotesis (3) Mengumpulkan data (4) Menguji hipotesis (5) Membuat kesimpulan.

(26)

d) Masyarakat belajar, harus adanya kerjasama dengan orang lain

e) Pemodelan , proses pembelajaran dengan memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa

f) Refleksi, proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya

g) Penilaian nyata, proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa

c. Pengamatan (Metapedadidaktik)

1) Mengamati, apakah ada kemajuan selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

2) Mengamati untuk mengungkap learning obstacle baru selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

d. Refleksi (Retrospektif)

1) Mengevaluasi kemajuan yang didapat setelah penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

2) Mengevaluasi untuk perbandingan learning obstacle awal dengan learning obstacle setelah penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan

kontekstual.

3) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik.

4) Mengkategorikan tipe learning obstacle baru setelah penerapan desain pembelajaran kontekstual.

(27)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Teknik Pengumpulan Data

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan data” (Sugiyono, 2013, hlm. 308). Peneliti yang tidak mengetahui teknik pengumpulan data, maka tidak aka mendapatkan data yang sesuai dengan standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini yaitu:

1. Tes

Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu “seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui letak kesulitan belajar siswa (learning obstacle) dalam materi Perubahan Lingkungan Fisik. Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Menentukan Prosedur, Jenis dan Bentuk Tes

Langkah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan.

1) Prosedur tes : pre-test dan post test 2) Jenis tes : Tes tertulis

3) Bentuk tes : Pilihan ganda b. Membuat Kisi-Kisi soal

Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran soal yang akan dibuat.Adapun kisi-kisi soal untuk pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan Fisik di kelas IV SD yaitu sebagai berikut.

(28)

10.memahami perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan

2) Kompetensi Dasar

10.2 Menjelaskan pengaruh lingkungan fisik terhadap daratan (Erosi, Abrasi , Banjir dan Tanah Longsor ).

10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (Erosi, Abrasi , Banjir dan Tanah Longsor ).

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Perubahan Lingkungan Fisik Di Kelas IV SD

Indikator Tingkat

(29)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai Akhir = Skor yang benar

Skor maksimum X 100

Tabel 3.2

Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Konsep

Perubahan lingkungan

Dari tabel diatas, maka rumus untuk menentukan nilai rata-rata kelas yaitu: Nilai rata-rata kelas = Jumlah Nilai

Jumlah banyaknya siswa

(30)

berikut: P = Siswa yang tuntas belajar

Siswa X 100

Kategori nilai yaitu sebagai berikut :

Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) Skor nilai 55 – 64 = D (kurang)

Skor nilai 80 – 89 = B (baik) Skor nilai 55 = E (buruk) Skor nilai 65 – 79 = C (cukup)

2. Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) berpendapat bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi terstruktur. “Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya” (Sugiyono, 2013, hlm. 205). Observasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta mengamati cara guru dalam mengajarkan sebuah konsep. Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA konsep Perubahan Lingkungan Fisik di kelas IV Sekolah Dasar.

(31)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Perubahan Lingkungan Fisik Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual

No Aspek Yang

3. Bertanya jawab dengan siswa untuk menyampaikan pemikiran terbarunya tentang perubahan lingkungan

2 Bertanya dan Masyarakat

belajar

1. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan siswa lainnya atau dengan guru tentang perubahan lingkungan 3. Meluruskan jika terjadi kesalahan

pemahaman pada siswa tentang perubahan lingkungan

4

Kegiatan Akhir Refleksi

1. Mengajak siswa untuk merefleksikan kembali ide-idenya

2. Memberikan soal post test 3. Menutup pembelajaran

Jumlah keseluruhan

Rata – rata = Nilai yang diperoleh

Aspek

Keterangan :

Nilai 3 = Jika semua indikator tampak Nilai 2 = Jika hanya 2 indikator yang tampak Nilai 1 = Jika hanya 1 indikator yang tampak Nilai akhir = Nilai yang diperoleh

Total indikator

X 4

Kriteria Penilaian

(32)

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Perubahan Lingkungan Fisik Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual

No Aspek yang

a. Siswa menyampaikan ide dalm diskusi b. Menghargai pendapat siswa lain 3 Pemodelan

a. Dapat mengaplikasikan idenya b. Dapat mengembangkan ide-idenya 4 Refleksi a. Menyimpulkan hasil pengamatan

b. Menyeslesaikan soal dengan benar Jumlah keseluruhan

Rata-rata = � � �� � Penjelasan tambahan:

Keterangan :

Nilai 3 = Jika semua indikator tampak

Nilai 2 = Jika hanya 1 indikator yang tampak

Nilai 1 = Jika hanya tidak ada indikator yang tampak

Nilai akhir = Nilai yang diperoleh

Total indikator X 4

Kriteria Penilaian

(33)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 - 3 = Baik 0 - 1 = Kurang

D.Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah melakukan teknik pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis data dilakukan dimulai dari sebelum terjun kelapangan sampai hasil penelitian selesai. Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 336)

mengungkapkan bahwa “analisis telah dimulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”.

Dalam penelitian ini analisis data akan terus menerus dilakukan sampai tuntas. Mengacu kepada Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337) bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.

Jadi dalam penelitian ini proses analisis data akan berlangsung secara terus menerus hingga kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sudah dapat teratasi. Langkah –langkah dalam analisis data penelitian menurut Miles dan Huberman yaitu, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawing/verification (kesimpulan /verifikasi).

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data yaitu “merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu” (Sugiyono, 2013, hlm. 338).

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya yaitu menyajikan data. Pada penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian yang singkat, bagan, hubungan antar kategori, serta flowchart atau sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 341) bahwa “the most frequent from of

(34)

Dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data yaitu dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing / Verification

Langkah terakhir menurut Miles dan Huberman dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan disini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal. Berdasarkan langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman, maka langkah-langkah-langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1) Mengumpulkan informasi

2) Menganalisis keseluruhan informasi yang telah diperoleh 3) Mengklasifikasikan informasi yang telah diperoleh

4) Membuat uraian secara rinci mengenai hal-hal kemudian muncul pada saat pengujian

5) Menetapkan pola dan mencari hubungan serta membandingkan antara beberapa kategori

6) Melakukan interpretasi 7) Menyajikan secara naratif

(35)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang diambil dalam penelitian ini. 1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep Perubahan lingkungan dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 8 orang putra dan 12 orang putri, lokasi penelitian di SDN Karyasari 1,kecamatan Cikedal ,Kabupaten pandeglang, Provinsi Banten.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Karyasari 1, yang beralamat di desa Karyasari , Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang Sekolah ini didirikan pada tahun 1985, dan terletak di daerah pedesaan dikelilingi perbukitan dan persawahan. Memiliki 12 ruang kelas, 1 kantor kepala dan 1 ruang guru, 1 ruang serbaguna dan 1 ruang perpustakaan yang semuanya dalam kodisi layak pakai, dengan tenaga kependidikan sejumlah 13 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, dan penjaga sekolah.

(36)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan DDR yang dilaksanakan di kelas IV SD Karyasari 1 , dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan pembelajaran melalui model pembelajaran Contekstual Learning dapa di simpulkan sebagai berikut :

1. Aktifitas guru pada siklus I mencapai 3,1 dan mengalami peningkatan pada Siklus II yaitu 3,3 dengan hasil yang sangat Baik

2. Penerapan pembelajaran Contekstual Learning mengalami peningkatan pada Aktivitas Siswa pada setiap siklusnya .siklus I mencapai 55% hal itu terjadi karena guru belum dapat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran Contekstual Learning dengan baik. Pada siklus II mengalami peningkatan

menjadi 95% , peningkatan ini terjadi karena guru memperbaiki kekurangan tersebut.

3. Peningkatan skor hasil belajar siswa dengan penerapan Model pembelajaran Contekstual Learning semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai

(37)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aplikasi (applying), kerja sama (cooperating), pengaturan diri (self-regulating), dan penilaian autentik (authentic assessment).

B.Saran

Berdasarkan pembahasan temuan dari hasil penelitian , maka rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Hasil penelitian pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran contextual learning sebaiknya di sosialisasikan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam pembuatan Desain atau Rencana Pelaksanaan pembelajaran agar pembelajaran lebih baik dan meningkat.

b. Sebelum proses pembelajaran dikelas dimulai , sebaiknya guru mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

c. Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator sehingga siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan Pembelajaran..

d. Dalam penggunaan media pembelajaran guru sebaiknya menggunakan benda-benda yang menggambarkan pada kenyataan (konkret).

e. Dalam membuat desain pembelajaran , sebaiknya guru lebih serius dalam merancangnya serta guru harus memikirkan respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, agar mengetahui kekurangan pada saat mengajar.

2. Peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih ditemukan kekurangan maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi untuk di teliti lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA di masa yang akan datang, berikut kekurangan pada skripsi ini :

(38)
(39)

Yoga Prayoga, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.(2008).Penelitian tindakan kelas.jakarta:Bumi Aksara.

Arikunto,S.(2006). Dasar-dasar evaluasi pndidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Barlia, L. (2001). Teori Pembelajaran Sains Untuk Sekolah Dasar. ( Bahan Perkuliahan) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.

Barlia, L. (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS). Direktorat PPTK & KPT, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen DIKTI.

Gafur,Abdul. (2003).”Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Desain Pesan dalam

pengembangan Pembelajaran dan Bahan Ajar” . Cakrawala

Pendidikan,0216-1370.

Komalasari , K. ( 2013 ) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung : Refika Aditama.

Rusman.(2010). Model-model pembelajaran.bandung: Mulia mandiri Pers.

Semiawan, Conny., Dkk. (1986) Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Peserta didik dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.

soemarwotto, Otto . 1991. Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Suparno,Suhaenah A.(1999).Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Suratno, T. (2012). Lesson Study in Indonesia: An Indonesia University of Education Experience. International Journal of Lesson and Learning

Studies. Vol. 1 Iss. 03, pp. 196-215.

Gambar

Gambar 4.1 Lesson Design Siklus I ...........................................................
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Perubahan
Tabel 3.2 Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Tabel 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mengatasi Kesulitan Belajar Dalam Memahami Konsep Gejala Alam Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learnng (CTL)Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Namun, pada kenyataannya khususnya di sekolah dasar (SD) Negeri 5 Sawah Lama Bandar Lampung berdasarkan pengamatan selama mengajar atletik terutama pada nomor ;lompat umumnya

dalam belajar matematika, pembelajaran yang masih terpusat pada guru,. siswa pasif dalam pembelajaran, dan faktor latar

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dipilih judul berupa “Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode

Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa pada tes awal

Latar belakang masalah penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Tegalrejo 03 Salatiga rendah karena, dari observasi peneliti terdapat

Peserta didik di SDN 026 Balikpapan Tengah juga mempunyai latar belakang masalah yang berbeda-beda ada yang kurang, sedang dan pintar dalam proses belajar mengajar

Refleksi pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :Kemampuan siswa dalam memahami materi PKn masih belum