Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN
BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
SINTA DEWI SUSANTI
1101543
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN
BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan )
Oleh :
Sinta Dewi Susanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sinta Dewi Susanti 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN
SINTA DEWI SUSANTI
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBESIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI
RANCA TALES
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan)
Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd
NIP. 19580109 198203 2002
Pembimbing II
Tatang Suratno, M.Pd
NIP. 19780916 200801 1008
Mengetahui,
Ketua Program Studi
SI PGSD UPI Kampus Serang
Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd
home
1
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak
Penelitian ini dilakukan berdasarkan rendahnya hasil pembelajaran IPA, dan berfokus pada desain pembelajaran untuk mengatasi hambatan belajar pada konsep bunyi dengan menggunakan model pembelajaran inkiuri terbimbing. Terdapat beberapa pertanyaan penelitian diantaranya adalah pertama, bagaimana kesulitan belajar siswa terkait dengan konsep bunyi. Kedua, bagaimana desain dan implementasi desain pembelajaran model inkuiri terbimbing pada pokok bahasan konsep bunyi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Ketiga, bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan konsep bunyi dengan menggunakan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ranca Tales kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa observasi dan tes, dilaksanakan selama 2 siklus. Ditemukan hambatan belajar siswa (learning obstacle) berdasarkan hasil observasi dan tes yang dilakukan pada tahap pra siklus. Untuk mengatasi hambatan belajar tersebut, sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu dibuat desain pembelajaran berbasis model pembelajaran inkuiri terbimbing, serta prediksi respon siswa dan antisipasi yang dilakukan. Berdasarkan penelititian, terdapat peningkatan aktivitas nilai rata-rata guru disetiap siklusnya, pada siklus I 2,3 dengan presentase 59% kategori rendah, pada siklus II 3,3 dengan presentase 84,3% kategori baik.. Hasil belajar siswa juga mengalamai peningkatan terlihat dari nilai rata-rata siswa setiap siklusnya, pada pra siklus 5,5 dengan presentase 40% kategori rendah, siklus I 67,8 dengan presentase 66,6% kategori kurang, dan pada siklus II 83,8 dengan presentase 83,3% kategori baik. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Desain Pembelajaran Konsep Bunyi Berbasis Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar (learning obstacle) Siswa dapat meningkatkan aktivitas guru dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, learning obstacle
1
Penulis penanggung jawab
2
home
2
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract
This study was conducted based on low yields learning science, and focuses on the design of learning to overcome barriers to learning on the concept sounds using inkiuri guided learning model. There are several research questions which are first, how the students' learning difficulties associated with the concept of sound. Second, how the design and implementation of instructional design models guided inquiry on the subject of sound concepts to address students' learning difficulties. Third, how the learning outcomes of students on the subject of the concept of sound by using a model of guided inquiry. This study was conducted in SDN Ranca Tales IV class by the number of students as many as 30 people. Data collection techniques used in this study of observation and tests, held for 2 cycles. Found barriers to student learning (learning obstacle) based on the results of observations and tests performed on the stage of pre-cycle. To overcome these barriers to learning, prior to the implementation of teaching and learning activities in advance made instructional design based guided inquiry learning model as well as predictions of student responses and anticipation were conducted. Based penelititian, there is an increased activity of an average value of teachers in each cycle, in the first cycle of 2.3 to 59% the percentage of low category, on the second cycle of 3.3 with a percentage of 84.3% good category. Student learning outcomes are also experiencing a visible increase of the average value of students each cycle, on pre-cycle 5.5 with a percentage of 40% lower categories, the first cycle with a percentage of 66.6% 67.8 less category, and the second cycle of 83.8 with a percentage of 83.3% good category. Based on these statements, it can be concluded that by using the Learning Design Concept Beep Guided Inquiry Learning Model-Based Analysis Based Learning Disabilities (learning obstacle) Students can increase the activity of the teacher and student learning outcomes.
Keywords: Guided Inquiry Learning Model, learning obstacle
1
Authorin charge 2
i
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTARISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR GRAFIK... x
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Operasional ... 5
BAB II MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN PADA KONSEP BUNYI... 7
A. Kajian Teoritis ... 7
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 19
C. Kerangka Berfikir ... 20
D. Hipotesis Tindakan ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21
A. Prosedur Penelitian ... 21
B. Proses Tindakan ... 27
C. TeknikPengumpulan Data ... 31
D. Teknik Analisis Data ... 39
E. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 41
ii
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Persiapan Penelitian...41
B. Pelaksanaan Penelitian ... 41
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 80
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 87
BABVSIMPULANDAN REKOMENDASI ... 88
A.Simpulan ... 88
B.Rekomendasi ... 89
iii
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-kisi pembuatan soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Bunyi di Kelas IV SD ... 32 2. Tabel 3.2 Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Bunyi ... 35 3. Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran
Konsep Bunyi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 38 4. Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep
Bunyi Pada Pra siklus ... 44 5. Tabel 4.2 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Yang Dilakukan
Guru ... 50 6. Tabel 4.3 Prediksi Respon Siswa dan Yang Terjadi di Kelas ... 56 7. Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Pembelajaran Bunyi
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siklus I ... 59 8. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep
Getaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siklus I ... 61 9. Tabel 4.6 Retrospective dan metapedadidaktik...63 10.Tabel 4.7 Prediksi Respon Siswa dan Antisipasi Yang Dilakukan
Guru ... 67 11.Tabel 4.8 Prediksi Respon Siswa dan Yang Terjadi di Kelas ... 73 12.Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Konsep Bunyi dengan
iv
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14.Tabel 4.11 Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Bunyi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dari Siklus I Sampai Deengan Siklus II ... 81 15.Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Pembelajaran
v
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 Peta Konsep Energi Bunyi ... 46
2. Gambar 4.2 Chapter Design Getaran ... 47
3. Gambar 4.3 Lesson Design Getaran ... 48
4. Gambar 4.4 Kegiatan Meniup Terompet Kertas ... 51
5. Gambar 4.5 Kegiatan Meniup Sedotan... 53
6. Gambar 4.6 Siswa Mengisi LKS ... 54
7. Gambar 4.7 Hasil LKS yang Dikerjakan Siswa ... 55
8. Gambar 4.8 Chapter design Kuat Lemah Bunyi dan Tinggi Rendah Bunyi ... 65
9. Gambar 4.9 Lesson Design Kuat Lemah Bunyi dan Tinggi Rendah Bunyi ... 66
10.Gambar 4.10 Kegiatan Percobaan Karet Gelang ... 69
11.Gambar 4.11 LKS Yang Dikerjakan Siswa ... 71
vi
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
vii
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
1. Bagan 2.1 Segitiga Didaktis Kansenan Yang Dimodifikasi ... 12
2. Bagan 2.2 Langkah-langkah Model Inkuiri ... 14
3. Bagan 2.3 Konsep Bunyi ... 18
4. Bagan 3.2 Siklus DDR... 25
5. Bagan 3.3 Modifikasi Alur Siklus PTK... 27
viii
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto-foto Kegiatan Penelitian Pra Siklus – Siklus II
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan Siklus II 3. Soal Tes Belajar Siswa Pra Siklus – Siklus II
4. Kunci Jawaban Pra Siklus – Siklus II 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I dan Siklus II 6. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I dan Siklus II 7. Hasil Tes Siswa Pra Siklus – Siklus II
8. Surat Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi 9. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/ Observasi 10.Surat Keterangan Penelitian Dari SDN Ranca Tales
1
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia membutuhkan pendidikan, baik berupa pendidikan formal, pendidikan informal, maupun pendidikan non formal. Pendidikan formal di laksanakan di sekolah karena didalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa. Menurut Kurt Lewin (Wardhana, 2010) belajar adalah suatu proses pemecahan masalah. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis.
Tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI diantaranya adalah agar peserta didik mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan (KTSP, 2006). Di dalamkurikulumterdapatstandarkompetensi (SK) tentang bunyi yaitu memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan kompetensi dasar (KD) yaitu menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik (KTSP, 2004).
IPA adalah ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis berlaku umum (universal) dan merupakan kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang muncul, pendidikan IPA diarahkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA ditekankan agar berorientasi kepada siswa agar siswa bisa menemukan sendiri suatu konsep materi tertentu.
2
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anggraeni (2008, hlm.134),ZuneldidanOkky (2011, hlm. 117), Haryanto (2004)menekankanbahwabunyi hanya bisa teridentifikasi melalui pendengaran atau indra telinga saja. Padahal getaran yang terdapat pada sumber bunyi dapat dilihat dan dirasakan serta dibuktikan melalui beberapa percobaan yang konkrit. Menurut Piaget (Syah, 2009) proses perkembangan kognitif yang dilalui anak usia 7-11 tahun (anak usia SD) adalah berada pada tahap operasional kongkrit.
Konsep bunyi tersebut belum dipahami oleh siswa diikarenakan model pembelajaran yang sering digunakan adalah model ceramah, sehingga siswa pasif dalam pembelajaran dan mudah lupa terhadap ilmu pengetahuan yang telah guru sampaikan karena siswa tidak melakukan percobaan dan menemukan konsepnya sendiri. Ketika peneliti memberikan tes kepada siswa maka nilai siswa rendah. Hal tersebut menunjukan adanya kesulitan belajar pada siswa dalam memahami konsep bunyi sehingga hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, dengan menemukan sendiri konsep dari suatu pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satu model yang sangat berpengaruh pada pembelajaran IPA ialah model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan nama belajar penemuan (Dahar, dalamWidodo, 2010 hlm 37). Salah satu model penemuan yang tepatuntuk pembelajaran IPA adalah model pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
3
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran serta membangun sikap percaya diri (self confidence) dan terbuka (openessi) terhadap hasil temuannya. (Hanafiah, 2012, hlm. 78).
Salah satu penelitian yang relevan dengan penelitian kali ini adalah Apriyani, (2012) dengan judul skripsi “Pengaruh Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi dan
Perubahannya”. Penelitian Apriyani (2012) membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, maka atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam studi Penelitian Tindakan Kelas. Kunandar (2011)
mengatakan bahwa “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas”.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN N Ranca Tales Kecamatan Taktakan, dengan judul penelitian “Desain Pembelajaran Konsep Bunyi Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV SD.” (Penelitian Tindakan Kelas menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SD Negeri Ranca Tales).”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana desain pembelajaran konsep bunyi berbasis inkuiri terbimbing berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa kelas IV.
Secara spesifik rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kesulitan belajar siswa terkait dengan konsep bunyi?
2. Bagaimana desain dan implementasi desain pembelajaran model inkuiri terbimbing pada pokok bahasan konsep bunyi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa?
4
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah mendeskripsikan desain pembelajaran konsep bunyi berbasis inkuiri terbimbing berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa SD kelas IV.
Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah:
1. Menganalisis kesulitan belajar siswa yang terkait dengan konsep bunyi 2. Mendiskripsikan desain dan pelaksanaan desain pembelajaran model
inkuiri terbimbing pada pokok bahasan konsep bunyi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan konsep bunyi dengan menggunakan model inkuiri terbimbing.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti:
a. Agar peneliti mendapatkan wawasan baru tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing dan menerapkan desain pembelajaran model inkuiri terbimbing berdasarkan kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPA khusus nya tentang konsep bunyi. b. Mendeskripsikan hasil identifikasi kesulitan belajar siswa pada
konsep bunyi dan menyediakan contoh metodologi mengenai bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
5
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Dengan merancang pembelajaran berdasarkan model inkuiri terbimbing diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri konsep bunyi.
3. Bagi Guru:
a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa
b. Menyediakan gambaran bagaimana menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap konsep Bunyi
E. Definisi Operasional
Agar tidak tejadi kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibawah ini dijelaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat pala penelitian dengan tujuan untuk menyamakan persepsi. 1. DesainPembelajaran
Merupakan rancangan pembelajaran berupa bahan ajar, desain ini dirancang dengan tujuan untuk mengurangi learning obstacle yang muncul. Desain pembelajaran berkenan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektifitas pencapaian tujuan. (Gentry, dalam Mardiana, 2013)
2. KonsepBunyi
6
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada posisi diam dan tidak bergetar. Frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi dalam satu detik. (Haryanto, 2004, hlm 140).
3. Model Pembelajaran Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Guided Inquiry adalah adalah suatu model pembelajaran yang dimana guru membimbing siswa-siswanya dengan menggunakan langkah-langkah yang sistemastis sehingga mereka merasa menemukan sesuatu (Suryotbroto, 2002).Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri meliputi 4 langkahyaitu: proses identifikasi; proses seleksi; proses persiapan; proses penyelidikan dan penemuan; proses analisis; dan proses penguatan (Wardoyo, 2013, hlm. 69).
4. Kesulitan Belajar
21
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan Didactical Design Research (DDR). Berikut ini adalah uraian dari Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dan Didactical Design Research (DDR) serta modifikasi PTK yang menerapkan DDR.
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari bahasa
inggris, yaitu “classrom action reseach”, dan diartikan sebagai penelitian dengan tindakan dikelas.Pengertian PTK menurut
Yusnandar & Nur‟aeni (2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan
praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional”.
22
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Borg (1986, dalam Taniredja, 2010, hlm. 20) secara eksplisit menyebutkan bahwa tujuan utama dari PTK adalah mengembangkan ketrampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri dengan atau tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang lebiheksplisit.
c. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
PTK memiliki karakteristik khusus yang tidak ada pada penelitian lain. Suranto (Taniredja, 2010, hlm. 19) menguraikan bahwa karakteristik PTK antara lain, yaitu :
1) Problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru, ada kalanya dapat dilakukan secara kolaboratif dengan peneliti lain
2) Adanya tindakan-tindakan atau aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas.
d. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Suranto (dalam Taniredja, 2010, hlm. 21) manfaat yang dapat dipetik jika guru mau melaksanakan PTK terkait dengan komponen pembelajaran antara lain:
1) Inovasi Pembelajaran
2) Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan pada tingkat kelas
3) Peningkatan profesionalisme guru e. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
23
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakan, observasi, dan refleksi. Yang keempatnya merupakan satu siklus (Depdiknas, 1999:21, dalam Taniredja, 2012:24).
2. Didactical Design Research (DDR)
Design research merupakan sebuah penelitian yang merancang, mengembangkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan (Plomp, 2013). Didactical Design Research (DDR) merupakan suatu istilah lain yang relevan sebagai sebuah model khusus dari Design Research.
Suratno (2013) menyatakan bahwa proses berpikir guru terjadi terjadi tiga fase, fase sebelum pembelajaran, saat pembelajaran, dan setelah pembelajaran. DDR (didactical design research) ini didasari oleh ketiga fase berpikir guru tersebut.
Hubungan Guru-Siswa-Materi digambarkan oleh Kansanen (Suryadi, 2010) sebagai sebuah Segitiga Didaktik yang menggambarkan hubungan didaktis (HD) antara siswa dan materi, serta hubungan pedagogis (HP) antara guru dan siswa. Dan Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP) antara guru dan materi. Ketiga hal tersebut dapat diilustrasikan pada gambar segitiga didaktis Kansanen yang dimodifikasi berikut ini:
Bagan 3.1
24
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam segitiga ini guru mempunyai peran yang sangat besar. Guru sebagai fasilitator bagi siswa harus memiliki pemahaman bahan ajar yang lebih mendalam sehingga memudahkan siswa untuk memehami suatu konsep tertentu. Sebelum melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seorang guru harus menyusun Antisipasi Didaktis Pedagosis (ADP) terlebih dahulu.
Seorang guru juga perlu memiliki kemampuan untuk menciptakan relasi didaktis (didactical relation) antara siswa dan materi ajar sehingga tercipta suatu situasi didaktis ideal bagi siswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya hambatan belajar (learning obstacle) dalam diri siswa ketika proses pembelajaran
berangsung.
Tahapan-tahapan dalam Didactical Design Researchyaitu prospektif, metapedadidaktik dan retrospektif. Berikut ini penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut yang dikutip dari Suryadi (2010):
a. Prospektif yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Desain Didaktis Hipotetis termasuk Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP). ADP yaitu antisipasif guru-materi.
b. Metapedadidaktik merupakan kemampuan guru untuk :
1) Memandang komponen-komponen segitiga didaktis yang dimodifikasi yaitu Antisipasi Didaktis dan Pedagogis, Hubungan Didaktis yaitu antara siswa dan materi, dan Hubungan Pedagogis yang merupakan hubungan guru dan siswa sebagai suatu kesatuan yang utuh.
2) Mengidentifikasi serta menganalisis respon siswa sebagai akibat tindakan didaktis maupun pedagogis yang dilakukan. 3) Melakukan tindakan didaktis dan pedagogis lanjutan
25
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Retrospektif yaitu analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik.
Berikut ini merupakan gambaran dari alur (siklus) Didactical Design Research (DDR).
d.
e.
Bagan 3.2 Siklus DDR
3. Modifikasi PTK dengan Menerapkan DDR
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang diterapkan Didactical Design Research.
Tahapan PTK dengan penerapan DDR yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terlebih dahulu melakukan pra siklus atau sebelum tindakan dilanjutkan dengan perencanaan (prospektif), tindakan (metapedadidaktik), pengamatan (metapedadidaktik) dan refleksi (retrospektif).
Penjelasan tahapan-tahapan (siklus) Penelitian Tindakan Kelas yang telah diterapkan Didactical Design Research yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Pra Siklus
Tahap awal peneliti melakukan pengamatan (repersonalisasi) serta refleksi (retrospektif). Dalam repersonalisasi, peneliti mengamati segala hal yang berkaitan
Prospektif Metapedadidaktik
26
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan pembelajaran yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Selanjutnya, peneliti melakukan refleksi bersama guru. Peneliti bersama guru saling bertukar pikiran tentang permasalahan yang ditemukan serta mengungkapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
b. Perencanaan (Prospektif)
Pada tahap ini peneliti merumuskan perencanaan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Peneliti menjelaskan bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yang telah ditemukan.
Dalam tahap ini peneliti menentukan titik fokus peristiwa yang perlu diperhatikan secara khusus untuk diamati. Kemudian membuat instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa yang terjadi selama tindakan berlangsung.
c. Tindakan (Metapedadidaktik)
Pada tahap ini, perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya diterapkan pada pembelajaran. Pelaksanaan harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.
d. Observasi (Metapedadidaktik)
Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati segala aktivitas yang berlangsung dalam pembelajaran. Peneliti mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran. e. Refleksi (Retrospektif)
27
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rangkaian kegiatan siklus tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Bagan 3.3
Modifikasi alur siklus PTK Model Kemmis dan McTagart
dengan penerapan DDR
B. Proses Tindakan
Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis buku teks IPA
Perencanaan
(Prospektif)
Tindakan
(Prospektif) Pra Siklus
Refleksi
(Retrospektif)
Observasi
(Metapedadidaktik) Siklus 1
28
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang bunyi, selanjutnya peneliti melakukan observasi. Dari kegiatan tersebut peneliti memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran IPA. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis buku teks, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk mengetahui situasi asli pembelajaran IPA di kelas IV. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan tindakan pada siklus 1.
Berikut ini adalah proses penelitian tindakan kelas model Kemmis dan McTagart dengan penerapan DDR yang telah dimodifikasi agar mudah dalam memahaminya:
Bagan 3.4
Alur PTK dalam pembelajaran IPA tentang Bunyi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
(Modifikasi model Kemmis dan McTagart dengan penerapan DDR)
Pra Siklus
Siklus I Pengamatan
(Repersonalisasi) Mengamati aktifitas siswa
dalam proses pembelajaran Membuat desain pembelajaran
(RPP) IPA tentang bunyi
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
Mempersiapkan pedoman observasi untuk guru
Tindakan (Metapedadidaktik) Menerapkan RPP IPA tentang
29
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pra Siklus
a. Observasi (Repersonalisasi)
Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa, menganalisis isi buku teks serta mengamati cara guru dalam menyajikan buku teks tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
b. Refleksi (Retrospektif)
Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Siklus
a. Perencanaan (Prospektif)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan permasalahan yang membuat kesulitan belajar pada siswa.
b. Tindakan (Prospectif)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu menerapkan desain pembelajaran (RPP) berbasis model Observasi (Metapedadidaktik)
Mengamati kemajuan dan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran tersebut
Refleksi (Retrospektif) Mengevaluasi kemajuan dan
kesulitan setelah penerapan desain pembelajaran
Menganalisis hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik Hasil refleksi digunakan untuk
30
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran inkuiri terbimbing pada proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing yaitu sebagai berikut:
a) Proses Persiapan
Guru melakukan proses persiapan secara cermat terkait dengan manajemen kelas, manajemen pembelajaran dan manajemen penilaian. Siswa mempersiapkan diri untuk melakukan percobaan.
b) Proses Penyelidikan dan Penemuan
Siswa melakukan eksplorasi kemampuan diri mereka sebagai sarana menemukan hal yang baru. Dalam kegiatan ini guru juga melakukan tindakan pembimbingan terhadap hal yang dibutuhkan oleh siswa.
c) Proses Analisis
Siswa mampu untuk menyimpulkan temuan-temuan baru yang mereka dapatkkan, proses ini dapat dilakukan dengan cara presentasi oleh siswa.
d) Proses Penguatan
Guru memberikan penguatan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang telah ditemukan dan dipresentasikan siswa, siswa mampu mengaplikasikan temuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
c. Observasi (Metapedadidaktik)
1) Mengamati, apakah ada kemajuan selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
2) Mengamati untuk mengungkap hambatan belajar/ learning obstacle selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
31
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mengevaluasi kemajuan yang didapat setelah penerapan desain pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 2) Mengevaluasi untuk perbandingan hambatan belajar/ learning
obstacle awal dengan hambatan belajar / learning obstacle setelah
penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
3) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik.
4) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan.
C. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan
data” (Sugiyono, 2013, hlm. 308). Adapun teknik pengumpulan data yang
di gunakan dalam peneltian ini yaitu: 1. Tes
Tes adalah “pengambilan data yang berupa informasi
mengenai pengetahuan, sikap, bakat dan lainnya” (Kunandar, 2011).
Dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang.
32
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan.
1) Prosedur tes : pre-test, siklus I dan post test (siklus II) 2) Jenis tes : Tes tertulis
3) Bentuk tes : Pilihan ganda dan Essay b. Membuat Kisi-kisi soal
Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran soal yang akan dibuat.Adapun kisi-kisi soal untuk pembelajaran IPA tentang Bunyi di kelas IV SD yaitu sebagai berikut.
1) Standar Kompetensi
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
2) Kompetensi Dasar
8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Bunyi Di Kelas IV SD
33
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bunyi Sedang 6,7,8,9,10
Sukar 11,12,13,14,15
Jumlah 15
Keterangan : C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan
Soal no 1-10 = Pilihan Ganda (PG) , Soal no 11-15 = Essay
c. Membuat soal
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar !
1. Berbagai bunyi yang didengar dihasilkan oleh benda yang. . . .
a. Berputar c. Bergetar
b. Terpukul d. Bergerak
2. Sumber bunyi adalah . . . a. Benda yang berputar
b. Benda yang menghasilkan bunyi c. Benda yang bergetar
d. Benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi
3. Berikut ini merupakan contoh dari sumber bunyi, kecuali . . . a. Senar gitar yang di petik c. Biola yang digesek b. Trompet yang tidak ditiup d. Drum yang dipukul
4. Suara yang keluar dari mulut kita berasal dari . . . yang bergetar
34
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Leher d. Kerongkongan
5. Saat meniup sedotan dan menghasilkan bunyi, getaran yang dihasilkan dapat dirasakan oleh . . .
a. Kulit bibir c. Tangan
b. Telinga d. Mata
6. Getaran adalah . . .
a. Suatu gerak ke atas disekitar kesetimbangan b. Suatu gerak maju disekitar kesetimbangan c. Suatu gerak bolak-balik disekitar kesetimbangan d. Suatu gerak ke kiri dan ke atas disekitar kesetimbangan
7. Saat karet gelang direntangkan dan dipetik dengan sangat kuat, maka . . . .
a. Getarannya lambat c. Getarannya sedang b. Getarannya cepat d. Getarannya biasa
8. Jika benda bergetar dengan semakin lambat, maka bunyi yang dihasilkan semakin . . .
a. Kuat c. Lemah
b. Tinggi d. Besar
9. Banyak getaran yang terjadi dalam satu detik di sebut . . .
a. Amplitudo c. Frekuensi
b. Simpangan d. Bolak-balik
10.Senar gitar jika dipetik akan menghasilkan bunyi yang frekuensinya teratur. Bunyi yang frekuensinya teratur disebut . . . .
a. Desah c. Getaran
b. Suara d. Nada
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
35
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12. Getaran adalah . . .
13. Tiga Alat indra yang peka terhadap bunyi dan getaran adalah
a. . . .
b. . .
c. . .
14. Pada saat memetik senar gitar dengan kuat, getaran yang dihasilkan semakin cepat, maka bunyi yang dihasilkan semakin . . .
15. Contoh alat musik yang mempunyai nada tinggi dan nada rendah secara teratur adalah . . .
d. Membuat Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda
1. C 6. C
2. D 7. B
3. B 8. C
4. A 9. C
5. A 10. D
Essay
11.Bergetar
12.Gerakan bolak-balik disekitar titik kesetimbangan 13.a. Kulit bibir, b. Mata, c. Telinga
14.Keras
36
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Menentukan Kriteria Penlilaian
Tiap soal PG diberi bobot nilai 1, dengan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 10. Sedangkan Tipe soal Essay diberi bobot nilai 2, dengan skor maksimal yang diperoleh adalah 10. Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa, peneliti menggunakan rumus :
Nilai Akhir =
Skor yang benarSkor maksimum
X 100
Tabel 3.2
Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bunyi
37
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25
26 27 28 29 30 Jumlah Rata-rata Prosentase Kategori
Dari tabel diatas, maka rumus untuk menentukan nilai rata-rata kelas yaitu:
Nilai rata-rata kelas = Jumlah Nilai
Jumlah banyaknya siswa
Sedangkan untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
P = Siswa yang tuntas belajar
Jumlah Siswa
X 100
Kategori nilai yaitu sebagai berikut :
1) Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) 2) Skor nilai 80 – 89 = B (baik) 3) Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) 4) Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) 5) Skor nilai 55 = E (buruk)
( Sumber : cc Rakhmat dan Solehudin 2006, hlm. 67)
38
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi adalah „kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran‟
(Kusnandar, 2011). Observasi dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas dikelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik atau pemetaan kelas.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
terstruktur. “Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan
dimana tempatnya” (Sugiyono, 2013, hlm. 205). Observasi dalam
penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta mengamati cara guru dalam mengajarkan sebuah konsep.
Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA konsep Bunyi di kelas IV Sekolah Dasar.
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Konsep Bunyi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
No Aspek Yang
Diamati Aspek Yang Dinilai
Skor
Jumlah 1 2 3 4
1. Persiapan a. Guru mengajukan beberapa pertanyaan
39
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan Penemuan menggunakan alat dan
bahan untuk percobaan b. Bertanya jawab dengan
siswa
3. Analisis a. Mengecek hasil temuan siswa
b. Memantau siswa presentasi 4. Penguatan dan
Aplikasi
a. Memberi penjelasan dan contoh aplikasi dari hasil temuan
b. Memberikan soal evaluasi
Jumlah Rata-rata Presentase Keterangan
Rata-rata = Skor yang diperoleh
Total poin (8)
Presentase = �� � �� � ��peroleh
Skor maksimal
X 100 %
Keterangan :
Nilai 4 = Sangat baik Nilai 3 = Baik
Nilai 2 = Cukup Nilai 1 = Kurang
Kategori nilai yaitu sebagai berikut :
40
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Skor nilai 80 – 89 = B (baik)
3) Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) 4) Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) 5) Skor nilai 55 = E (buruk)
D. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah. Menurut Arikunto (2006) secara garis besar analisis data mencakup tiga langkah, yakni:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
a. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data.
b. Mengecek macam-macam isian data. 2. Tahap Pentabulasian
Dalam tahap ini pengklasifikasian data kegiatan pentabulasian data melalui beberapa hal, yaitu:
a. Penilaian skor pada hasil observasi
b. Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat presentase
c. Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberi skor, artinya pemberian skor pada soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus pembelajaran.
3. Tahap Penerapan Data
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, kegiatan tersebut adalah:
a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
41
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Subjek dan Lokasi Penelitian
Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang diambil dalam penelitian ini.
1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kegiatan pembelajaran siswa di kelas IV SD pada pembelajaran IPA khususnya pada konsep bunyi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Adapun jumlah siswa sebanyak 30 orang siswa., laki-laki berjumlah 16 orang dan perempuan bejumlah 14 orang.
2. Lokasi Penelitian
88 Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada desain pembelajaran konsep bunyi berbasis model pembelajaran inkuiri terbimbing, maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus II:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas guru pada saat melaksanakaan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan lesson design mengalami peningkatan mulai dari siklus I hingga siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas guru mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 2,3 dengan presentase 59% dengan kategori rendah, pada siklus II nilai rata-rata aktivitas guru adalah 3,3 dengan presentase 84,3 % dengan kategori baik. Dalam hal ini guru dapat memperbaiki proses kegiatan mengajar yang terjadi dikelas pada proses selanjutnya berdasarkan lesson design yang dirancangnya. 2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan
89
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada desain pembelajaran IPA konsep bunyi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpukan bahwa penelitian desain pembelajaran konsep bunyi berbasis model pembelajaran inkuiri terbimbing berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa telah berhasil. Hal tersebut terbukti dengan teratasinya hambatan belajar yang dialami oleh siswa sehingga skor hasil belajar siswa mengalami peningkatan serta terlaksananya langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan baik sehingga menjadikan siswa berfikir aktif, berani mengungkapkan pendapat, bekerja sama dengan teman, serta dapat menemukan sendiri konsep materi tertentu.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian pada desain pembelajaran konsep bunyi berbasi model inkuiri terbimbing berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan Kota Serang, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
90
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk menemukan konsep suatu materi tertentu guru sebaiknya melakukan percobaan dengan menggunakan benda-benda yang kongkrit karena tahap perkembangan kognitif siswa SD berada pada tahap operasional konkrit. Melalui sosialisasi yang ditujukan untuk para pendidik dalam kegiatan KKG, diharapkan para guru dapat memahami betul dan mampu menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing di dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi Siswa
a. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing khususnya pada konsep bunyi.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan melakukan kegiatan percobaan untuk mengetahui konsep suatu materi tertentu berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya, serta siswa dapat belajar secara aktif dan bekerjasama dalam diskusi kelompok
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
91
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hanafiah dan Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama
Herlistiyani, E. (2014). Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Ketrampilan Proses Sains Pada Materi Proses Pelapukan.
Skripsi Sarjana Pada Jurusan PGSD UPI Serang: Tidak Diterbitkan
Juwariyah. (2009). Seri Sains Dasar Mengenal Bunyi. Jakarta: PT Albana
Lestari, S. (2008). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Media Audio Visual Dan Modul Bergambar Disertai
LKS Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Aktifitas Belajar Siswa. Tesis Pada Jurusan Studi Pendidikan Sains
UNS Surakarta: Tidak Diterbitkan
Mardianti, L. (2011). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Pemahaman Siswa Pada Konsep Bunyi. Sripsi Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Fisika
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Tidak Diterbitkan
Okky, D ., dkk. (2002). Ilmu Pengetahuan Ipa SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif. Jakara: Ar-Ruzz Media
Siregar dan Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
92
91
Sinta Dewi Susanti, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Modul Seminar
Nasional MIPA 2010.
Taniredja, T ., dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: ALFABETA
Wardhana, Y. (2010). Teori Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Pribumi Mekar
Widodo, A ., dkk. (2010). Pendidikan IPA Di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press