• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP FIKIH 7 Ganjil KD 3.4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP FIKIH 7 Ganjil KD 3.4"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A.KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

1.4. Meyakini ketentuan salat berjamaah

2.4 Membiasakan diri salat berjamaah 3.4 Menganalisis ketentuan salat

berjamaah

3.4.1menjelaskan pengertian sholat berjamaah

3.4.2 menyebutkan dalil hokum sholat berjamaah

3.4.3 mendiskusikan ketentuan sholat berjamaah

4.4 Mendemonstrasikan tata cara salat berjamaah

4.4.1 Mempraktikkan sholat berjamaah 4.1.2 mensimulasikan sholat berjamaah

C.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : MTs jambu luwuk Mata Pelajaran : fiqih

Kelas/Semester : VII/Ganjil

(2)

1. Setelah mengikuti bimbingan sholat berjamaah melalui ceramah, peserta didik, dapat memahami arti sholat berjamaah, dengan jelas

2. Setelah mengikuti bimbingan sholat berjamaah melalui pengamatan buku, peserta didik, dapat mengetahui hokum dan dalil sholat berjamaah, dengan jelas

3. Setelah mengikuti bimbingan sholat berjamaah melalui pengamat video, peserta didik dapat memperagakan sholat berjamaah, dengan baik dan benar 4. Setelah mengikuti bimbingan sholat berjamaah melalui praktek, peserta didik

dapat membiasakan sholat berjamaah, dengan baik

D.

MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Shalat Jama’ah

Jama’ah secara bahasa kumpulan atau bersama-sama. Menurut istilah shalat jama’ah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama, dan salah satunya menjadi imam, sedangkan lainnya menjadi makmum

2. Hukum dan Dalil Shalat Jama’ah

Hukum berjamaah dalam shalat menurut jumhur ulama adalah sunnah muakad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan Nabi saw jarang sekali meninggalkannya. Hal sesuai hadits riwayat Muslim:

ذ

ذ ففللا ةفلصف لل ضل فلتف ةةعف امفجفللا ةللصف لف اقف مفللسف وف هةيللفعف هلللا ىللصف هةللا لف وسل رف نل أف رفمفعل نة بل هةلللا دةبلعف نل عف ةةجفرفدف نف يرةشل عةوف ععبلسف بة Artinya : Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat. (H.R. Muslim)

Walaupun sebagai ulama menyebutkan bahwa hukumnya adalah fardhu `ain, sehingga orang yang tidak ikut shalat berjamaah berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah sehingga bila sudah ada shalat jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus shalat berjamaah. Ada yang mengatakan bahwa shalat jamaah hukumnya fardhu kifayah. Dan ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkadah.

Adapun dalil berkaitan dengan shalat berjama’ah, Allah swt berfirman dalam surat al baqarah ayat 43:

 

  

Artinya: “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku” (QS. Al-Baqarah :43).

Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa kita diperingatkan untuk mengikuti shalat berjama’ah. Selanjutnya pada surat an-Nisa ayat 102

 ... 

Artinya: “Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka, lalu engkau hendak melaksankanakan shalat bersama mereka …”

3. Syarat Imam dan makmum

a. Syarat Menjadi Imam

(3)

atau lebih. Satu orang menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Yang dimaksud imam dalam sholat adalah seseorang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan sholat berjamaah.

Secara umum ketentuan untuk menjadi imam sholat meliputi:

- Imam hendaklah orang yang lebih dalam ilmu agamanya

- Imam hendaklah orang yang lebih fasih bacaan Al-Qur'annya dan banyak hafalannya

- Imam hendaklah orang yang lebih tua umurnya dan baik penampilannya

- Imam hendaklah berdiri di depan makmun

- Imam hendaklah orang yang berakhlak mulia

- Imam hendaklah berniat menjadi imam

b.Syarat Menjadi Makmum

Makmum dalam sholat berjamaah adalah orang yang dipimpin oleh seorang imam dam menjadi pengikut di dalam sholat atau orang yang ikut bersembahyang di belakang imam.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi makmum dalah sholat berjamaah sebagai berikut.

- Makmum hendaklah berniat menjadi makmum

- Makmum hendaklah mengetahui dan mengikuti gerak gerik imam

- Makmum hendaklah tidak mendahului imam dalam gerakan sholat

- Makmum hendaklah berada dalam satu tempat dengan imam

- Tempat berdiri makmum tidak lebih maju kedepan daripada imam

c. Cara Melakukan Shalat Jama’ah

Shalat berjama’ah hanya isa terwujud dengan cara-cara tertentu yang sudah dijelaskan para ulama, di antaranya sebagai berikut:

1. Tempat makmum tidak boleh di depan imam. Yang menjadi patokannya adalah tumit, yakni bagian belakang telapak kaki. Kalau makmum terdiri dari dua orang atau lebih , maka mereka semuanya berbaris di belakang imam. Tetapi, kalau hanya seorang maka dia berdiri di sebelah kiri imam agak mundur sedikit ke belakang.

2. Mengikuti imam dalam semua gerakannya. Makmum memulai pekerjaannya sesudah imam, sedang imam mendahulukan selesainya makmum dalam setiap pekerjaan. Apabila makmum tertinggal oleh imam selama satu rukun, maka makruh hukumnya. Bahkan dianggap shalatnya jika dia tertinggal dua rukun yang panjang misalnya imam sudah sujud dan bangkit, sementra makmum masih berdiri untuk sujud, padahal tidak ada udzur. Jika ada udzur seperti karena lambaat bacaannya atau factor fisik, maka itu tidak apa-apa. 3. Mengetahui perpindahan-perpindahan imam dengan cara melihat langsung

atau melihat sebagian shaf, atau mendengar suara imam atau mubaligah. 4. Antara imam dan makmum tidak ada jarak tempat yang terlampau jauh,

apabila kedua-duanya tidak berada dalam masjid. Adapun kalau berkumpul dalam satu masjid, maka jama’ah tetap sah. Kalau imam ada di masjid dan makmum berada di luar masjid, maka dipersyaratkan agar jarak antara keduanya tidak terlampau jauh

(4)

Adapun tata cara pengaturan saf dalam shalat jama’ah sebagai berikut:

- Jika makmum hanya seorang, maka ia berdiri di belakang sebelah kanan imam. Jika lebih dari seorang maka makmum berada di belakang imam, sehingga imam didepan saf tengah mereka.Saf hendaknya diluruskan dan dirapatkan dan jangan membuat saf baru ketika saf depan belum penuh. Apabila makmumnya terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak, maka laki-laki menempati saf paling depan, kemudian anak-anak dan saf wanita yang paling belakang. Wanita tidak boleh menjadi satu saf dengan laki-laki.

- Gerakan-gerakan salat makmum, mulai dari takbiratul ihram sampai dengan selesai (salam), selalu mengikuti gerakan-gerakan imam dan tidak boleh mendahului.

- Dalam salat berjamaah ketika imam membaca ayat atau surat dengan suara keras, makmum tidak usah lagi membaca, cukup dengan mendengarkannya saja

d. Ketentuan Makmum Masbuk

Masbuk artinya tertinggal, maka yang dimaksud dengan makmum masbuk adalah orang yang tertinggal atau datang terlambat untuk mengikuti shalat jama’ah. Bagi makmum masbuk, berlaku beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut:

1. Makmum masbuk harus mengikuti imam pada keadaan yang dia dapati yaitu dia langsung berniat dan mengucapkan takbiratul ihram, lalu mengikuti gerakan imam. Apabila imam sujud, maka dia juga ikut sujud.

2. Makmum masbuk dihitung mendapat satu raka’at apabila dia masih sempat mendapati ruku bersama imam

3. Makmum masbuk mengganti raka’at yang tertinggal setelah imam salam e. Cara Mengingatkn Imam yang Lupa

Jika imam keliru dalam bacaannya atau gerakannya maka hendaklah makmum mengingatkannya. Untuk mengingatkan perbuatan imam yang keliru, makmum mengucapkan tasbih (subhanallah) bagi makmum laki-laki dan bagi makmum wanita dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapatn tasbih amaupun tepuk tangan harus bias terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya, hendaklah makmum membenarkannya.

Bila imam lupa meninggalkan rukun shalat seperti sujud dan ruku', dan makmum telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah itu melaksanakan sujud sahwi. Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashahhud awal, bila imam telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali duduk, namun melanjutkan shalat dan melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah shalat, imam boleh melanjutkan shalat dan tidak menggubris peringatan dari makmum

f. Cara Menggantikan Imam yang Batal

Apabila seorang imam batal, maka dia digantikkan oleh makmum yang tepat di belakangnya. Imam dapat diganti melalui isyarat yang mudah dipahami.

Makanya sangat dianjurkan yang berada di belakang imam itu adalah yang siap menggantikan imam apabila dia lupa, yaitu orang yang paham ilmu agama. Ada beberapa yang harus diperhatikan terkait imam yang batal dalam shalat berjama’ah, yaitu:

(5)

- Imam memberi isyarat kalau dirinya batal, dengan cara bergeser ke"kanan" dan balik kanan.

- Makmum yang dikanan imam menggantikan maju kedepan menempati posisi Imam dan melanjutkan tugas

- Ada juga model yang imam keluar barisan dengan shof bergeser, yang kanan bergeser kekiri menempati ruang kosong begitu seterusnya sampai lengkap, imam yang batal ambil wudlu dan masuk dibarisan paling belakang atau yang kosong (sesuai kondisi) untuk melanjutkan ikut imam baru secara masbuk

E.METODE PEMBELAJARAN

(perumusan metoda..diambil dari unsur C pada kalimat tujuan)

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran adalah:

1. ceramah, metode ini memberikan pengertian langsung kepada peserta didik

2. pengamatan, dengan mengamati buku dan video tentang dalil dan cara sholat berjamaah

3. modeling, memberikan gambaran langsung tentang sholat berjamaah

F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media: video, laptop, LCD

2. Alat/Bahan: spidol, kertas, polpent

3. Sumber Pembelajaran: Buku paket, Buku Ensiklopedi Islam, Al-Quran dan Tafsir, pengalaman siswa, internet.

G.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 10 menit)

 Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa

 Guru mengabsensi peserta didik sambil menanyakan kabar

 Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta dudik melalui senam otak/nyanyi

 Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi dan kompetensi yg akan dicapai

 Guru menjelaskan langkah yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran

b. Kegiatan Inti  MENGAMATI

o Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang sholat berjamaah

(6)

o Peserta didik menyimak tayangan video sholat berjamaah

 MENANYA

o Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan tentang Dalil, Dasar, Dan Tujuan sholat berjamaah

o Peserta didik memberi umpan balik tentang Dalil, Dasar, Dan Tujuan sholat berjamaah

o Peserta didik menanya bagaimana posisi imam dan makmum yang benar

 MENGEKSPLORASI

o Peserta didik melalui kelompoknya, berdiskusi tentang Dalil, Dasar, Dan Tujuan sholat berjamaah

o Peserta didik melalui kelompoknya merangkum tata cara sholat berjamaah

 MENGASOSIASI

o Masing-masing kelompok merumuskan makna, manfaat dan tujuan dan hikmah sholat berjamaah

 MENGKOMUNIKASIKAN

o Secara bergantian, masing-masing kelompok mempraktekkan sholat berjamaah

c. Penutup ( 10 menit):

o Guru mengajak peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

o Guru mengadakan tes secara langsung dengan soal yang sudah disiapkan

o Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

o Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan penanaman sikap Ki 1 dan Ki 2

o Guru mengajak berdoa dengan Doa Akhir Majlis (Kafarotul Majlis) dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan dengan seluruh siswa

H.

PENILAIAN

1. TES TULIS BENTUK URAIAN

a. Jelaskan pengertian sholat berjamaah?

b. Terangkan dalil keutamaan sholat berjamaah?

c. Jelaskan dengan singkat tata cara sholat berjamaah? Kunci jawaban:

(7)

2. Hal sesuai hadits riwayat Muslim:

هةيييللفعف هلييللا ىللييص

ف هةييللا ل

ف وييس

ل رف ن

ل أف رفمفعل ن

ة بل هةلللا دةبلع

ف ن

ل ع

ف

ععبلييس

ف بة ذذييففللا ةفلييص

ف ل

ل ييض

ل فلتف ةةييع

ف امفجفللا ةللييص

ف ل

ف اييقف مفللييس

ف وف

ةةجفرفدف ن

ف يرةش

ل عةوف

Artinya : Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat. (H.R. Muslim)

3. - Tempat makmum tidak boleh di depan imam. - Mengikuti imam dalam semua gerakannya..

- Mengetahui perpindahan-perpindahan imam dengan cara melihat langsung atau melihat sebagian shaf, atau mendengar suara imam atau mubaligah. - Antara imam dan makmum tidak ada jarak tempat yang terlampau jauh - Makmum berniat berjama’ah atau menjadi makmun.

Penskoran:

skor 3 jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban

skor 2 jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban

skor 1 jika jawaban tidak tepat/tidak menjawab

skor perolehan

nilai = --- x 4

skor maksimal

2. Instrumen Unjuk Kerja mempraktekkan sholat berjamaah :

Aspek

yang dinilai

Skor Tercapai

4 3 2 1

bacaan Jika

bacaannya sangat fasih (tidak ada kesalahan) Jika bacaannya fasih (ada sedikit kesalahan dalam pengucapan) Jika bacaannya kurang fasih (50 % bacaannya fasih) Jika bacaannya tidak fasih (kurang dari 25% bacaannya fasih)

(8)

Skor Perolehan

Nilai = --- x 100 %=

Skor Maksimal

4. LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

NO PERNYATAAN

YA TIDAK

1

Saya bersyukur karena bisa sholat

berjamaah

1

2

Saya selalu menjaga sholat

berrjamaah

1

3

Saya selalu ke mushollah untuk

melaksanakan sholat berjamaah

1

Skor 1 jika jawab YA, skor 0 jika jawab TIDAK

Skor Perolehan

NILAI = --- x 100 % =

Skor Maksimal

5. LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SOSIAL

NO PERNYATAAN

YA TIDAK

1

Saya selalu mengajak teman untuk

sholat berjamaah

1

2

Saya selalu menyanyangi semua

teman

1

3

Saya selalu membantu teman yang

mengalami kesulitan dala sholat

berjamaah

1

Skor 1 jika jawab YA, skor 0 jika jawab TIDAK

Skor Perolehan

NILAI = --- x 100 % =

Skor Maksimal

(9)

1. Diskripsi Materi Ajar………..……!

2. Lembar Kegiatan (LK)………!

3. Diskripsi Media Pembelajaran……….………!

4. Lembar REVIEU pembelajaran………….………..!

5. Instrumen PENILAIAN kognitip (soal-soal)..………!

6. Desain penugasan (Proyek)……….…!

Kelompok 1:

Edi Susanto

M Sigit

Anis Ulfatul Kamilah

Emy Zaimah

Rohmah Yuliani

Arif

Referensi

Dokumen terkait

 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian hadats dan najis yang benar  Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk. membantu peserta didik

Batas akhir untuk melaksanakan salat magrib adalah sampai terbenam syafaq yang merah (cahaya merah di kaki langit sebelah barat) 3 Waktu salat lima waktu Menyebutkan waktu-waktu

Setelah melakukan diskusi kelompok kecil dan sharing antar kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian sujud sahwi, menjelaskan sebab-sebab dilakukannya

Lafalz : kata yang diucapkan dalam bahasa arab Makmum : orang yang mengikuti gerakan imam Masbuq : makmum yang ketinggalan rakaatnya. merendahkan diri dan tunduk kepadaNya Muadzin

Dalam shalat jama‘ah apabila makmum mengingatkan imam yang sedang lupa dalam melakukan shalat hendaknya membaca Subhanallah bila laki-laki dan bertepuk tangan

3.5.1 Menyebutkan pengertian salat berjamaah 3.5.2 Menunjukkan dalil salat berjamaah 3.5.3 Menunjukkan manfaat salat berjamaah 3.5.4 Menjelaskan syarat-syarat menjadi imam 3.5.5

 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang makna iman kepada kitab-kitab Allah SWT  Peserta didik menyimak kartu yang ada nama kitab dan nabi yang menerimanya pada kertas.

Dalam sholat berjamaah sadar atau tidak sadar, banyak orang yang mendahului imam baik dalam hal ruku’, sujud bahkan mendahului imam dalam salam, perbuatan ini dianggap remeh