• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Desa Barakati terletak disebelah barat daya dari ibukota kabupaten dan berjarak ± 14 Km dari Ibukota Kabupaten.

Desa Barakati merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 56 m dari permukaan laut, memiliki jumlah penduduk sebanyak 2173 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki sebanyak 1099 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1074 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 613 KK (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011).

Wilayah Desa Barakati terbagi dalam 4 Dusun, yaitu Dusun I Hungayo dengan jumlah penduduk 776 jiwa, Dusun II botuhuwayo dengan jumlah penduduk 593 jiwa, Dusun III Hutamela dengan jumlah penduduk 524 jiwa dan Dusun IV Bontula dengan jumlah penduduk 272 jiwa. (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011

1.1.1 Karakerisik Penduduk

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 31 orang penderita penyakit batu saluran kemih didapatkan karakteristik responden berdasarkan umur.

1.1.2 Sarana Air Bersih

Sarana air bersih penduduk Desa Barakati berasal dari PDAM, sumur gali,

dan sumur sumur suntik.

(2)

1.2 Hasil Penelitian

Sampel penelitian ini sebanyak 14 sumber air minum diambil pada warga penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun sebanyak 7 sumber air minum dan warga yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun juga sebanyak 7 sumber air minum.

1.2.1 Kadar Kesadahan Total Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih.

Kadar kesadahan total sumber air minum penderita penykit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Kadar Kesadahan Total

No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Total Standar

1 Sumur Gali A1 437,7367 mg/l 500 mg/l

2 Sumur Gali A2 601,6379 mg/l 500 mg/l

3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l

4 Sumur Gali A4 431,7403 mg/l 500 mg/l

5 PDAM A5 429,7415 mg/l 500 mg/l

6 Sumur Gali A6 437,7367 mg/l 500 mg/l

7 Sumur Gali A7 705,5754 mg/l 500 mg/l

8 Sumur Suntik S1 1103,336 mg/l 500 mg/l

9 Sumur Suntik S2 1217,268 mg/l 500 mg/l

10 Sumur Suntik S3 1159,302 mg/l 500 mg/l

11 Sumur Gali S4 1119,326 mg/l 500 mg/l

12 Sumur Suntik S5 1375,173 mg/l 500 mg/l

13 Sumur Suntik S6 1189,284 mg/l 500 mg/l

14 Suntik Gali S7 1021,8851 mg/l 500 mg/l

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan

oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit

batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan total air sumur pada

responden diatas berbeda, yaitu pada sampel kasus (S1) menujukan kadar

kesadahan yang tinggi dan melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan

(3)

sampel control (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat- syarat air minum.

Grafik 4.1 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Jenis Sumur.

Pada Grafik 4.1 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.

S1 S2 S3 S5 S6 A1 A2 A3 A4 A6 A7 S4 S7 A5

1103.3360 1217.268 1159.302

1375.173 1189.284 437.7367

601.6379 0

431.7403 437.7367

705.5754

1119.326 1021.8851 429.7415

S ampel

Sumur Suntik

Sumur Gali

PDAM

(4)

Grafik 4.2 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit.

Pada Grafik 4.2 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih.

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7

437.7367

601.6379 0

431.7403 429.7415

437.7367

705.5754

1103.336 1217.268 1159.302 1119.326

1375.173 1189.284 1021.8851

S ampel

Tidak Sakit

Sakit

(5)

1.2.2 Kadar Kesadahan Kalsium (Ca

2+

) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih.

Kadar kesadahan kalsium sumber air minum penderita penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Kalsium Standar

1 Sumur Gali A1 144,872 mg/l 500 mg/l

2 Sumur Gali A2 249,7241mg/l 500 mg/l

3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l

4 Sumur Gali A4 111,2553 mg/l 500 mg/l

5 PDAM A5 227,8541 mg/l 500 mg/l

6 Sumur Gali A6 108,8541 mg/l 500 mg/l

7 Sumur Gali A7 582,6895 mg/l 500 mg/l

8 Sumur Suntik S1 626,7114 mg/l 500 mg/l

9 Sumur Suntik S2 629,9130mg/l 500 mg/l

10 Sumur Suntik S3 608,3022 mg/l 500 mg/l

11 Sumur Gali S4 633,9194 mg/l 500 mg/l

12 Sumur Suntik S5 641,9189 mg/l 500 mg/l

13 Sumur Suntik S6 625,9110 mg/l 500 mg/l

14 Suntik Gali S7 641,9189 mg/l 500 mg/l

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan

oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit

batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan kalsium air sumur pada

responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum yang penderita

(S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan melebihi ambang batas

yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1)

menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-syarat air minum.

(6)

S1 S2 S3 S5 S6 A1 A2 A3 A4 A6 A7 S4 S7 A5

626.7114 629.913 608.3022 641.9189

625.911 144.8720

249.7241 0

111.2553 108.8541

582.6895 633.9149 641.8189 227.3129

Sumur Suntik Sumur Gali PDAM

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7

144.872

249.7241 0

111.2553

227.8541 108.8541

582.6895 626.7114 629.913

608.3022 633.9194

641.9198 625.911

641.9189

Tidak Sakit Sakit

Grafik 4.3 Kadar Kesadahan Kalsium (Ca) Berdasarkan Jenis Sumur.

Pada Grafik 4.3 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masing- masing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.

Grafik 4.4 Kadar Kesadahan Kalsium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Tidak sakit

(7)

Pada Grafik 4.4 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masing- masing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tinggi terlihat pada sampel sumber air minum responden yang penderita penyakit batu saluran kemih.

1.2.3 Kadar Kesadahan Magnesium (Mg

2+

) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih.

Kadar kesdahan magnesium sumber air minum penderita penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Kadar Kesadahan Magnesium (Mg

2+

)

No Jenis Sampel Kode Sampel Kesadahan Magnesium Standar

1 Sumur Gali A1 292,8647 mg/l 500 mg/l

2 Sumur Gali A2 413,0126 mg/l 500 mg/l

3 Sumur Gali A3 0 500 mg/l

4 Sumur Gali A4 320,485 mg/l 500 mg/l

5 PDAM A5 202,4286 mg/l 500 mg/l

6 Sumur Gali A6 328,8826 mg/l 500 mg/l

7 Sumur Gali A7 122,8859 mg/ 500 mg/l

8 Sumur Suntik S1 476,6246 mg/l 500 mg/l

9 Sumur Suntik S2 587,3556 mg/l 500 mg/l

10 Sumur Suntik S3 550,9998 mg/l 500 mg/l

11 Sumur Gali S4 485,4116 mg/l 500 mg/l

12 Sumur Suntik S5 733,2546 mg/l 500 mg/l

13 Sumur Suntik S6 563,373 mg/l 500 mg/l

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan

oleh warga penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita

penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan Magnesium air

sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum

penderita penyakit (S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan

(8)

melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-syarat air minum.

Grafik 4.5 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Jenis Sumur

Pada Grafik 4.5 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masing- masing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan magnesium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.

S1 S2 S3 S5 S6 A1 A2 A3 A4 A6 A7 S4 S7 A5

476.6246

587.3556 550.9998

733.2546 563.373

292.8647

413.0126 0

320.485 328.8826 122.8859

485.4116 379.373

202.4286

S ampel

Sumur Suntik

Sumur Gali

PDAM

(9)

Grafik 4.6 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit.

Pada Grafik 4.6 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masing- masing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Magnesium yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih.

1.3 Pembahasan

Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). Salah satu cara penetapan kadar suatu ion logam berdasarkan terbentuknya suatu senyawa kompleks antar ion logam dengan senyawa pembentuk kompleks ialah dengan kompleksometri.

Kesadahan didefinisikan sebagai kemampun air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pergerakan pada pemanas

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7

292.8647

413.0126 0

320.485 202.4286

328.8826 122.8859

476.6246

587.3556 550.9998 485.4116

733.2546 563.373

379.9662

S ampel

Tidak Sakit

Sakit

(10)

air, boiler atau pemanasan lainnya. Hal ini disebabkan adanya ion-ion metal polivalen. Terutama kalsium dan magnesium. Ca

2+

dan Mg

2+

dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentuk garam-garam organic yang tidak melarut dan terbentuk sebagai busa pada permukaan air.

Pada penelitian ini, peneliti melihat tingkat kesadahan suatu sampel air dengan menggunakan titrasi EDTA. Sampel air diambil dari sumber air minum yang digunakan warga berupa sumur gali, sumur suntik, dan PDAM yang jaraknya tidak terlalu berjauhan.

1.3.1 Hubungan Kesadahan Total Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih

Berdasarkan hasil analisis Laboratorium diketahui bahwa kadar kesadahan sumber air minum pada responden yang penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kesadahan sumber air minum pada responden yang bukan penderita.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara kesadahan air sumur dengan penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Hal ini menunjukan bahwa responden yang sumber air minumnya tidak memenuhi syarat mempunyai resiko terkena penyakit batu saluran kemih dibandingkan dengan responden yang mempunyai kadar sumber air minum yang memenuhi syarat.

Kesadahan yang terjadi pada responden yang menggunakan sumber air

minum dari sumur suntik ini bukan tanpa alasan. Seperti yang telah diterangkan

sebelumnya bahwa mayoritas wilayah Desa Barakati dikelilingi oleh gunung

kapur, dibandingkan dengan responden yang sumber air minumnya berasal dari

(11)

sumur gali dan PDAM kesadahannya lebih rendah. Hal ini dikarenakan sumur suntik memiliki kedalaman 12-15 m dari permukaan tanah, semakin tinggi kedalaman sumur semakin tinggi juga kadar zat kapur yang ada di dalam air tersebut. Tidak sedikit warga yang mengeluh tentang keadaan ini. Sebagian dari ibu mengeluh adanya endapan berwarna coklat kekuningan pada peralatan memasak yang sumber airnya berasal dari sumur suntik. Mereka tetap memilih menggunakan air sumur suntik tersebut karena relatif lebih murah dibandingkan dengan PDAM yang harus membayar setiap bulan.

Dalam pemakaian yang cukup lama, air sadah dapat menimbulkan penyakit batu saluran kemih akibat terakumulasinya endapan CaCO

3

dan MgCO

3

. Secara normal zat – zat penghambat kristalisasi seperti CaCO

3

, magnesium, protein Tamm-horsfall, dan bikunin di dalam air kemih terdapat dalam konsentrasi yang cukup memadai untuk mencegah terbentuknya batu. Penurunan jumlah zat–

zat tersebut meningkatakan resiko terbentuknya batu. Partikel–partikel yang

berada`didalam larutan yang kelewat jenuh akan mengendap didalam nucleus

sehingga akhirnya membentuk batu. Terbentuknya inti batu dan kejenuhan dalam

air kemih merupakan prasyarat terbentuknya batu. Terbentuknya inti saja tanpa

disertai dengan unsur – unsur atau mineral pembentuk batu yang kelewat jenuh

ditubulus ginjal tidak akan menyebabkan terbentuknya batu. Kristalisasi akan

semakin banyak dan saling menyatu apabila unsur pembentuk batu barada dalam

jumlah berlebihan dalam sistem tubulus (Cahyono, 2009).

(12)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita Haryanti (2006) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara kualitas kesadahan air sumur dengan penyakit bau saluran kencing di Kabupaten Brebes.

Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 492/PER/IV/2010 tentang persyaratan dan pengawasan air bersih yang meyatakan bahwa air dengan kualitas kesadahan tinggi diatas 500 mg/l dapat menyebabkan penyakit batu saluran kemih.

1.3.2 Hubungan Kesadahan Kalsium (Ca

2+

) Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih.

Semakin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti makin tinggi pula ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam – garam kapur.

Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-300 mg per hari.

Dari hasil pemeriksaan sampel air yang di lakukan di Laboratorium, diperoleh hasil bahwa kadar kalsium pada sampel sumber air minum penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kalsium pada sampel sumber air minum yang bukan penderita.

Hal ini sesuai dengan teori Aries (2008) yang menyatakan bahwa semakin

tinggi kalsium terkonsumsi terbukti kian tinggi pula ekskresinya sekaligus

menambah pembentukan kristalisasi garam – garam kapur. Tingginya kadar

kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam

(13)

darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-350 mg per hari. Hal ini menyebabkan terjadinya penyakit batu saluran kemih.

1.3.3 Hubungan Kesadahan Magnesium (Mg

2+

) Sumber Air Minum dengan Penyaki Batu Saluran Kemih.

Magnesium diperlukan dalam sintesa protein dan asam nukleat. Kelebihan logam magnesium dalam darah akan mempengaruhi syaraf otot dan otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak.

Selain itu, kelebihan magnesium dalam tubuh juga dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. Urin orang normal mengandung zat penghambat antara lain magnesium, sitrat, pirospofat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran kemih.

Ion magnesium dikenal dapat menghambat pembentukan batu karena jika

berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat menurun. Tetapi jika ion magnesium dalam tubuh lebih sudah lebih dari nilai ambang batas yang ditentukan tidak menutup kemungkinan untuk dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih.

1.3.4 Penanganan Kesadahan

Apabila air terlalu tinggi tingkat kesadahannya, air tersebut dapat

dilunakan dengan berbagai cara, yang paling baik adalah dengan menggunakan

Reverse Osmosis (RO) atau deionizer. Hasil RO akan memiliki kesadahan 0,

namun alat ini cukup mahal.

(14)

Untuk menghilangkan kesadahan juga dapat dilakukan dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest), penurunan secara alamiah degan menggunakan jasa asam-asam organic, asam ini berfungsi persisseperti halnya yang terjadi pada proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gugus karbonil yang terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa median yang banyak mengandung asam-asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari spagnum, daun ketapang, kulit pohon oak dll.

Selain itu, untuk menurunkan kesadahan dapat pula dilakukan dengan

menaruh bubuk kapur tohor pada air sumur.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa siswa salah dalam menentukan strategi, siswa memilih strategi yakni menjabarkan masing- masing hubungan perbandingan

Pada data kelas eksperimen yang diperoleh, menunjukan bahwa hasil belajar dengan menggunakan model kooperatif tipe picture and picture terlihat peningkatan

“NEXT” atau tombol lain sesuai dengan tahapan. Untuk gambar pada kasus tumbukan pun diubah menjadi video berdasarkan masing-masing jenis tumbukan. Dan tampilan KI KD dibuat

Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa nilai kuat tekan terbesar untuk umur beton pada hari ke-7 adalah pada kadar SikamentNN sebesar 0,9 % dari berat semen yaitu dengan

Penetapan kadar sampel krim pemutih TIE “A”, “C” dan “F” yang positif mengandung asam retinoat dilakukan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis pada daerah panjang

Hasil pengujian masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya terlihat bahwa profitabilitas, leverage, growth tidak berpengaruh signifikan terhadap good

menunjukan bentuk tubuh model yang sangat sehat dan atletis, dikarenakan warna hitam yang digunakan pada pakaian model yang membuat model terlihat lebih langsing

Dari grafik tersebut terlihat bahwa tren perkembangan debt ratio perusahaan sampel selama periode penelitian selalu mengalami gejolak naik turun dengan rata-rata