• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

diajukan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh ISROYATI NIM 1102705

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI

UNTUK MENINGGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok)

Oleh

Isroyati

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

© Isroyati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

ABSTRAK

Tesis ini berjudul “Penerapan Metode Sugesti-Imajinatif dengan Menggunakan Media Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi”. Masalah yang diteliti yaitu menguji keefektifan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam menulis karangan deskripsi dan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinasi dan media gambar fotografi.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui (1) keefektifan Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, (2) hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode-sugesti imajinatif dengan media gambar fotografi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan menggunakan desain kelas kontrol pretes-postes berpasangan (Matching pretest-posttest control group desain) yang dilakukan di SMK Dwiguna Depok tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian ini adalah teknik pemberian tes, observasi, dan angket.

Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t untuk melihat perbedaan peningkatan hasil pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan guru (metode konvensional). Ini dibuktikan berdasarkan perhitungan statistik untuk data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, t hitung yang didapat yaitu diperoleh thitung sebesar 9,38 dan dengan menggunakan taraf signifikan 0,05

(tingkat kepercayaan 95%) serta derajat kebebasan 58 diperoleh t tabel sebesar

2.00 terbukti t hitung (9,38) > t tabel (2,00). Karena t hitung > t tabel, maka dapat

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………... i

ABSTRAK ………... ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv

DAFTAR ISI ……….... vii

DAFTAR TABEL ………... xi

DAFTAR BAGAN ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………... xiiii

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

1.1Latar Belakang Masalah Penelitian ……… 1

1.2Identifikasi Masalah ……….. 4

1.3Batasan Masalah ……… 5

1.4Rumusan Masalah ………. 5

1.5Definisi Operasional ………. 6

1.6Hipotesis ………... 7

1.7Tujuan Penelitian ……….…. 7

1.8Manfaat Penelitian …….……… 7

BAB II LANDASAN TEORETIS ……… 8

2.1 Metode Pembelajaran ……… 8

2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran ………….…..……… 8

2.1.2 Metode Sugesti-Imajinatif ………...………... 8

2.2 Media Pembelajaran ……….. 11

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran……….. 11

(7)

2.3 Menulis ……… 13

2.3.1 Pengertian Menulis……….……. 13

2.3.2 Fungsi Menulis dan Manfaat Menelis .……….….. 16

2.3.3 Jenis-Jenis Tulisan ……….…. 21

2.3.3.1 Narasi ………..…. 21

2.3.3.2 Eksposisi ……….……. 22

2.3.3.3 Deskripsi ……….……. 23

2.3.3.4 Argumentasi ……….……. 23

2.4 Karangan Deskripsi ………..……..….. 24

2.4.1 Pengertian Karangan Deskripsi ………..…... 24

2.4.2 Jenis Karangan Deskripsi ……… 26

2.4.3 Pendekatan dalam Deskripsi ………..…… 28

2.4.4 Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi …………. 30

BAB III METODE PENELITIAN ………. 34

3.1 Metode Penelitian ………. 34

3.2 Sumber Data ………. 36

3.2.1 Populasi dan Sample Penelitian ………. 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ……… 36

3.3.1 Tes ……….. 36

3.3.2 Angket ……… 37

3.3.3 Observasi ………. 37

3.4 Teknik Pengolahan Data ……… 38

3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes ………. 38

(8)

3.5 Instrumen Penelitian ………. 43

3.5.1 Instrumen Tes ………. 43

3.5.2 Instrumen Angket ……….. 47

3.5.3 Instrumen Observasi ……….…. 52

3.6 Instrumen Pelakuan ………. 55

3.6.1 Tahap Perencanaan ……… 56

3.6.2 Tahap Pelaksanaan ……… 56

3.6.3 Tahap Evaluasi ……… 63

3.7 Kerangka Penelitian ………. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 65

4.1 Pelaksanaan Tindakan ……….. 65

4.2 Deskripsi Analisis Data ………. 66

4.2.1 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Eksperimen ………… 66

4.2.2 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Eksperimen ………….. 75

4.2.3 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Kontrol ……… 82

4.2.4 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Kontrol ……….… 89

4.2.5 Analisis Skor Pretes dan Postes Karangan Siswa …………... 95

4.2.5.1 Kelas Eksperimen ……… 96

4.2.5.2 Kelas Kontrol ……….. 100

4.2.6 Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Hasil Nilai Pretes ……….…….. 104

4.2.6.1Kelas Eksperimen ………. 104

4.2.6.2Kelas Kontrol ………..……….. 107

(9)

4.3.7.1Kelas Eksperimen ……….…….. 110

4.3.7.2Kelas Kontrol ………. 114

4.4 Pengolahan Data ………. 117

4.4.1 Uji Normalitas Data Pretes ……….…….. 117

4.4.1.1 Kelas Eksperimen ……….…………. 117

4.4.1.2 Kelas Kontrol ………..…… 120

4.4.2 Uji Normalitas Data Postes ………..…….. 124

4.4.2.1 Kelas Eksperimen ………..…….. 124

4.4.2.2 Kelas Kontrol ………..……… 127

4.4.3 Uji Hipotesis ………...……… 130

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 132

4.5.1 Pembahasan Hasil Angket ……….………..……. 132

4.5.2 Pembahasan Hasil Observasi ………..……... 139

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 144

5.1 Simpulan ……….……. 144

5.2 Saran ……… 145

DAFTAR PUSTAKA ………. 147

RIWAYAT HIDUP

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah Penelitian

Pendidikan merupakan hal penting dalam cakrawala kehidupan,

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan

meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,

pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi. Selain itu, pendidikan juga merupakan pintu gerbang dalam mencapai

kesuksesan. Begitu pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan diri setiap anggota keluarga,

pendidikan menjadi faktor paling utama. Pendidikan yang dimaksud di sini dapat

bersifat formal maupun nonformal. Pendidikan formal lebih difokuskan pada

peningkatan kemampuan manusia dalam bidang keterampilan dan ilmu

pengetahuan sedangkan pendidikan nonformal lebih berorientasi pada pendidikan

mental dan spiritual. Pendidikan nonformal dalam keluarga memberikan

sumbangan besar dan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan

pengembangan pribadi.

Dalam dunia pendidikan dikenal macam-macam pengajaran, di antaranya

adalah pengajaran bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam

kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan agar siswa terampil

berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan

berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan,

penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas

(11)

2

Dalam pengajaran bahasa Indonesia kita jumpai empat aspek kegiatan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek

ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Salah satu aspek

keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah menulis. Menulis

merupakan suatu kegiatan memindahkan bahasa lisan ke dalam bentuk tulisan

dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Oleh sebab itu, tidak mungkin

orang akan lancar menulis jika tidak memiliki keterampilan tulis.

Menurut Zainurrahman (2011:2) menulis merupakan salah satu

keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam

konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan

penelitian, dan sebagainya. Di antara keempat keterampilan tersebut, yang

dianggap membutukan penguasaan keterampilan paling tinggi adalah

keterampilan berbahasa dalam bidang menulis. Walaupun menulis merupakan

keterampilan yang paling akhir, tetapi pada kenyataannya menulis merupakan

keterampilan yang membutuhkan berbagai macam aspek, antara lain aspek

penguasaan kosakata sebagai faktor intrinsik yang mendukung keterampilan

menulis.

` Keterampilan menulis merupakan tuntutan bagi setiap orang yang harus

dikuasai, terutama bagi mereka yang bergelut dalam dunia pendidikan. Menulis

merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga keterampilan ini tidak

datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan kebiasaan yang

berkesinambungan atau terus menerus dibina. Menulis adalah cara berpikir teratur

yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk

mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman

merupakan suatu keterampilan yang produktif.

Dalam keterampilan menulis dikenal ada lima jenis, yaitu menulis

deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Dari kelima jenis menulis

tersebut yang menarik untuk penulis teliti adalah keterampilan menulis deskripsi.

(12)

yang sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya unsur yang harus dikuasai

oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi, koherensi,

serta unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan yang

meliputi pengetahuan dan pengalaman penulis.

Selain itu, banyak guru mengalami kesulitan untuk membiasakan anak

belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu

kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Ditambah pula

dengan banyaknya guru yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis.

Belum banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara

yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika siswa pun akhirnya tidak

mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis. Masalah lain adalah siswa sulit

menentukan pilihan kata, menggabungkan kalimat, dan menuangkan ide dalam

tulisan deskripsi. Kesulitan ini menyebabkan rendahnya kualitas tulisan siswa

baik pada aspek isi maupun kebahasaan. Maka dari itu, penggunaan metode

sangat penting kehadirannya dalam pelajaran.

Untuk menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia terutama

menulis dan mencapai hasil optimal, maka perlu diperhatikan faktor intrinsik dan

faktor ekstrinsik yang ada pada siswa. Faktor intrinsik di antaranya, motivasi

belajar, bakat, persepsi diri dan lain-lain. Fakor ekstrinsik yakni media

pembelajaran dan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar

mengajar. Salah satunya adalah metode pembelajaran sugesti-imajinatif yang

diadaptasi dari metode pembelajaran sugestopedia. Metode sugesti-imajinatif

adalah metode yang bertujuan untuk merangsang daya pikir siswa dalam

pembelajaran terutama dalam pembelajaran karangan menulis deskripsi.

Di samping metode pembelajaran, media pembelajaran juga dapat

digunakan untuk membantu daya pikir siswa dan dapat menciptakan suasana

(13)

4

kreatif, inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan

mengoptimalkan proses yang berorientasi pada prestasi belajar.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis

karangan deskripsi adalah media gambar fotografi. Media gambar merupakan

media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan (Subana, 2011:

322). Lebih rinci Daryanto (2010:108) menjelaskan bahwa gambar fotografi

merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan

perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar

fotografi itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat

mengembangkan minatnya pada pembelajaran Dengan demikian, media gambar

dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga

penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan kata-kata.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu untuk

mengadakan penelitian mengenai karangan deskripsi melalui metode

sugesti-imajinatif dengan bantuan media gambar fotografi. Dengan demikian, diharapkan

melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia pengajaran

terutama dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Selain itu pula, dengan

adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dan guru untuk

menciptakan suasana pembelajaran menulis yang lebih menarik dan kreatif.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

di atas bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Keterampilan menulis merupakan kegiatan seorang untuk mengungkapkan ide,

pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan

yang produktif. Permasalahan pada penelitian ini diidentifikasikan pada kontribusi

(14)

menulis karangan deskripsi, dan pemanfaatan metode atau media yang diterapkan

dalam meningkatkan pembelajaran menulis deskripsi pada siswa.

1.3Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, jika dilihat dari acuannya

bahwa pemanfaatan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

dapat diterapkan ke dalam aspek berbahasa, yaitu membaca, berbicara, menyimak

dan menulis. Namun, dalam penelitian ini penulis membatasi pemanfaatan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi pada keterampilan menulis,

dalam hal ini menulis karangan deskriptif.

1.4Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat

dikemukakan rumusan masalah tersebut sebagai berikut yaitu:

1. Bagaimana profil karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok

sebelum menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar

fotografi?

2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi yang

signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakana

metode sugesti-imajinataif dengan media gambar fotografi?

3. Bagaimana respon siswa dan guru terhadap penggunaan metode

(15)

6

1.5 Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul

penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

metode sugesti-imajinatif dan media gambar fotografi. merupakan

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode dengan

memberikan rangsangan kepada daya imajinasi siswa, kemudian

metode ini dapat diterapkan dengan menggunakan media gambar

fotografi yang dapat dieksploitasi untuk membantu meningkatkan

keterampilan menulis. Dalam hal ini, musik digunakan sebagai

penciptaan suasana sugestif, stimulus dan sekaligus menjadi jembatan

bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan

kejadian berdasarkan tema lagu. Dalam penelitian ini akan dilakukan

di SMK Dwiguna Depok. Media gambar fotografi merupakan suatu

media yang dapat membantu dan mendorong siswa dalam

membangkitkan minatnya dalam belajar serta mengembangkan

kemampuan berbahasa, gambar fotografi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah gambar pemandangan yang dapat memunculkan

ide atau gagasan siswa dalam kemampuan menulis deskripsi yang

dilakukan di SMK Dwiguna Depok.

2. Kemampuan menulis karangan deskripsi merupakan kemampuan

siswa dalam menulis karangan deskripsi dan menuangkan ide-ide atau

gagasan dalam pemikiranya. Ide atau gagasan tersebut dapat

dikembangkan melalui pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang

pernah dialaminya. Adapun tulisan yang diharapkan dan dihasilkan

oleh siswa adalah yang menunjukan ciri-ciri karangan deskripsi yakni

deskripsi berupa memperlihatkan detail atau rinci tentang objek,

deskripsi bersifat mempengaruhi emosi atau rincian tentang pembaca,

deskripsi umumnya menyangkut pengindraan, deskripsi yang memikat

dengan pilihan kata yang menggugah dan pada umumnya

(16)

1.6Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ha: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X

SMK Dwiguna Depok

Ho: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi tidak dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X

SMK Dwiguna Depok.

1.7Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penerapan metode dan media dalam meningkatkan kemampuan

menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok.

2. Mengukur keefektifan metode dan media dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna

Depok.

1.8 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta memberikan

kontribusi yang sangat besar bagi dunia pendidikan, khususnya dalam dunia

pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam pemanfaatan metode dan

media dalam keterampilan menulis salah satu keterampilan berbahasa. Selain itu,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pengajar

dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis di tingkat sekolah menengah

pertama. Penelitian ini juga diharapkan dapat menimbulkan rasa semangat belajar

dan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis serta dapat

memupuk kebiasaan siswa untuk terus menerus menggali ide, gagasan dan pikiran

(17)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian,

teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen

penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengolahan data, prosedur penelitian, dan pedoman penilaian menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan

media gambar fotografi.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan desain “pretest, posttest control group design” (sugiyono. 2010:112).

Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen, diberikan perlakuan khusus

yaitu pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti-imajinatif

dengan media gambar fotografi yang telah diberikan tes awal (pretest)

sebelumnya dan menguji keberhasilan perlakuan dengan memberikan tes akhir

(posttest) terhadap kelompok tersebut. Sementara itu, kelas kontrol diberikan

pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode ceramah.

Perlakuan yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

metode dan media yang yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan

media gambar fotografi yang akan ditampilkan pada kelas eksperimen ini

digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas terhadap peningkatan kemampuan

menulis karangan deskripsi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui tes

kemampuan menulis karangan deskripsi yang diberikan pada siswa. Untuk lebih

(18)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

R1 O1 X1 O2

R2 O3 X2 O4

(Sugiyono, 2010 : 112)

Keterangan :

R1 : Rondom kelompok eksperimen

R2 : Rondom kelompok kontrol

O1 : Tes awal (Pretest) kelas eksperimen

O2 : Tes akhir (posttest) kelas eksperimen.

O3 : Tes awal (Pretest) kelas kontrol.

O4 : Tes akhir (posttest) kelas kontrol.

X1 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.

X2 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan metode

(19)

36

3.2 Sumber Data

3.2.1Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Dwiguna Depok

tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 5 kelas. Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian (Arikunto, 2006:131).

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan

kelas eksperimen, dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti

melakukan secara acak undi kelas (random). Berdasarkan hasil undian tersebut,

yang akan di jadikan adalah kelas RPL. 1 untuk kelas eksperimen berjumlah 30

siswa dan kelas AP. 2 untuk kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Dengan demikan,

di SMK Dwiguna Depok terdapat sejumlah 60 siswa dengan perincian 30 siswa

kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol.

3.3Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

teknik tes, angket, dan observasi.

3.3.1 Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

awal dan akhir. Sebelum memulai kegiatan menulis deskripsi diberikan

pretes dan pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan postes. Tes ini

berupa tes keterampilan menulis karangan deskripsi. Teknik tes tersebut

dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu:

a. Pretest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan

(20)

awal menulis karangan deskripsi siswa sebelum diberi perlakuan dengan

menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.

b. Posttest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan

setelah diberi perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan

akhir menulis karangan deskripsi siswa setelah diberi perlakuan dengan

menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

tentang penguasaan keterampilan menulis deskripsi.

3.3.2Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan

sejumlah pertanyaan yang telah diterapkan sebelumnya secara tertulis.

Oleh sebab itu, untuk mengisinya diperlukan kemampuan literasi dari

pihak yang disurvai, keunggulan dibandingkan dengan teknik wawancara,

angket dapat meliputi informasi dalam jumlah besar, hemat waktu dan

relatif mudah untuk di administrasi. Angket dibuat untuk guru dan siswa

untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis deskripsi

khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.

3.3.3 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap dan

perilaku siswa dan guru, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah

dilakukan. Dalam penelitian ini, digunakan observasi langsung yaitu

pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam

(21)

38

3.4 Teknik Pengolahan Data 3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes

3.4.4.1 Analisis Penilaian Karangan Siswa

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai.

Data yang terkumpul berupa hasil pretes dan postes keterampilan menulis

karangan deskripsi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Kegiatan

menganalisis karangan dilakukan untuk memberikan gambaran keberhasilan siswa

dalam menulis karangan deskripsi. Analisis karangan meliputi aspek kebahasaan

yang terdiri dari aspek isi, organisasi karangan, kosakata, dan penggunaan

bahasa/EYD.

1) Isi

Klasifikasi penilaian isi karangan dibedakan atas beberapa

kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria padat

informasi, sangat substansi, dan pengembangan tesis tuntas. dan; (b)

kategori baik jika memiliki kriteria informasi cukup, substansi cukup,

pengembangan tesis terbatas, dan tidak lengkap; (c) kategori cukup jika

memiliki kriteria informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan tesis

tak cukup, dan permasalahan kurang relevan; (d) kategori kurang jika

memiliki kriteria karangan tak berisi, tidak ada substansi, dan tidak ada

pengembangan tesis.

2) Organisasi karangan

Klasifikasi penilaian organisasi karangan dibedakan atas beberapa

kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria ekspresi

lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat informasi, tertata dengan

baik, urutan logis, dan menunjukkan adanya kohesi; (b) kategori baik jika

memiliki kriteria ekspresi kurang lancar, gagasan kurang terorganisir tetapi

ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan logis tetapi tak

lengkap; (c) kategori cukup jika memiliki kategori ekspresi tidak lancar,

(22)

pengembangan karangan tidak logis; (d) kategori kurang jika memiliki

kriteria karangan tidak komunikatif, tidak terorganisir dengan baik, dan

tidak layak nilai.

3) Kosa Kata

Klasifikasi penilaian kosa kata dibedakan atas beberapa kategori,

yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria menggunakan potensi

kata yang canggih, pilihan kata dan ungkapan yang digunakan sangat

tepat, dan menguasai pembentukan kata; (b) kategori baik jika memiliki

kriteria menggunakan potensi kata yang agak canggih, pilihan kata dan

ungkapan yang digunakan kadang-kadang kurang tepat tetapi secara

keseluruhan tidak mengganggu; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria

menggunakan potensi kata yang terbatas dan sering terjadi kesalahan

dalam penggunaan kosa kata sehingga dapat merusak makna; (d) kategori

sangat kurang jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang

asal-asalan, menggunakan kosa kata yang rendah, dan tak layak nilai.

4) Penggunaan Bahasa

Klasifikasi penilaian penggunaan bahasa dibedakan atas beberapa

kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria bahasa yang

digunakan mengandung konstruksi kompleks tetapi efektif dan hanya

terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan; (b) kategori baik

jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan mengandung konstruksi

sederhana tetapi efektif, hanya terjadi kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, dan terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur; (c)

kategori cukup jika memiliki kriteria terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat sehingga makna menjadi membingungkan atau kabur;

(d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan

tak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak

komunikatif, dan tidak layak nilai.

5) Ejaan/EYD

Klasifikasi penilaian penggunaan ejaan dapat dibedakan atas

(23)

40

menguasai aturan penulisan dan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan;

(b) kategori cukup baik jika memiliki kriteria penggunaan ejaan terkadang

salah tetapi tidak mengaburkan makna; (c) kategori cukup jika memiliki

kriteria penggunaan ejaan sering salah sehingga makna membingungkan

atau kabur; (d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria penggunaan

ejaan tidak beraturan, terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak

terbaca, dan tak layak nilai.

3.4.2 Analisis Statistik

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data dengan

menggunakan rumus-rumus statistik adalah sebagai berikut.

1. Mengolah skor pretes dan postes siswa di kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang diberikan oleh ketiga penimbang menjadi nilai dengan

rumus:

N = (STS : STI) X SN

Keterangan:

N : Nilai

STS: Skor Total Siswa

STI: Skor Total Ideal

SN : Standar Nilai

2. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang. Teknik analisis ini digunakan

untuk ujian-ujian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang

bagi setiap testi (Sugiyono, 2010: 116-117). Uji reliabilitas ini didasarkan

pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip

(24)

Tabel 3.2 ANAVA

Sumber Variansi SS db Variansi

Dari Testi SSt∑dt2 N – 1 SSt∑dt2

N - 1

Dari Penguji SSp∑Xd2p K – 1 -

Dari Kekeliruan SSkk∑d2kk (N – 1)(K – 1) SSkk∑d2kk (N – 1) (K – 1)

Kemudian dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:

r11 =

Vt Vkk Vt

Keterangan:

r11 : Reliabilitas yang dicari

Vt : Variansi dari testi

Vkk : Variansi dari kekeliruan

Hasil penghitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan table

Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Reliabilitas Tes

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 0,60- 0,79

0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,20

Reliabilitas sangat tinggi

reliabilitas tinggi

reliabilitas sedang

reliabilitas rendah

(25)

42

3. Melakukan uji normalitas dengan rumus chi kuadrat (X2) dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menghitung rentang dengan rumus:

R = data tertinggi – data terendah b) Menghitung jumlah kelas dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n

c) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:

P =

K R

d) Menentukan batas kelas interval

e) Membuat table distribusi frekuensi

f) Menghitung standar deviasi dengan rumus:

S =

g) Menghitung mean dengan rumus:

X = N

X

h) Membuat daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor

i) Menghitung nilai chi kuadrat dengan rumus:

X2hitung =

Ei Ei Oi

 2

j) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:

db = jumlah kelas - 3

k) Menentukan nilai chi kuadrat (X2) dari table.

(26)

t hitung =

X1 : Mean rata-rata kelas eksperimen

X2 : Mean rata-rata kelas kontrol

sdg : Standar deviasi gabungan

n1 : jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : jumlah siswa kelas kontrol

Sementara itu, sdg dapat dicari dengan menggunakan rumus:

sdg =

sdg: Standar deviasi gabungan

n1 : jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : jumlah siswa kelas kontrol

S12: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas ekperimen

S22: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas control

5. Mengolah hasil angket

6. Mengolah data hasil pengamatan observer

7. Menyimpulkan hasil penelitian

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Jadi, dapat dikatakan bahwa peneliti

(27)

44

yang diperoleh lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu tes, angket, observasi, dan perlakuan.

3.5.1Intrumen Tes

Tes tidak lain adalah suatu set stimuli yang diberikan kepada

subjek atau objek yang hendak diteliti. Sudjana (2005:35) mengungkapkan

bahwa tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan atau latihan

yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam

bentuk lisan (tes lisan), dalam bentul tulisan (tes tulisan), atau dalam

bentuk perbuatan (tes tindakan).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan. Tes

tulisan digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis

sebuah karangan deskripsi. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yakni

sebelum mendapat perlakuan (pretest) dan sesudah mendapat perlakuan

(posttest).

a. Tes Awal (Pretest)

Tes awal (Pretest) dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan

untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsis siswa sebelum

dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran

pada kelas yang berbeda, yaitu metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah untuk kelas kontrol.

b. Tes Akhir (Posttest)

Tes akhir atau posttest dilakukan pada akhir penelitian dengan

tujuan untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsi siswa

setelah dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua metode

(28)

dengan media gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah

untuk kelas kontrol.

Hasil pretes dan posttes mengarang dinilai dengan menggunakan

kriteria yang diadaptasi dari Burhan Nurgiantoro kemampuan menulis

beserta tingkat penguasaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4

PEDOMAN PENILAIAN TUGAS MENULIS DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI

Nama Siswa : ……….

pengembangan karangan tuntas dan

relevan. (karangan yang dihasilkan

menunjukan pendeskripsian yang

logis, ekspresif dan koheren antar

paragraf, serta pengungkapan

gagasan yang sesuai dengan tema).

22-26 Cukup baik

Tema/ ide cerita cukup substansi,

pengembangan karangan terbatas,

relevan tetapi tidak lengkap.

(karangan yang dihasilkan

menunjukan kelogisan, ekspresif

dan koheren tetapi pengungkapan

(29)

46

17-21 Sedang – cukup

Tema/ ide cerita kurang substansi,

pengembangan dan pengembangan

karangan tidak cukup. (karangan

yang dihasilkan terdapat sedikit

ketidak logisan dan koheren).

1 2 3 4

13-16 Sangat kurang

Tema tidak jelas, tidak ada

substansi dan tidak ada

pengembangan karangan.

(karangan yang dihasilkan

menunjukan tidak adanya

kelogisan dan koheren).

Karangan deskripsi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas,

tertata dengan baik, urutan logis

dan kohesif. (deskripsi yang

diungkapkan runtun).

14-17 Cukup baik

Karangan kurang lancar, kurang

terorganisasi, tetapi ide utama

terlihat, bahan pendukung terbatas,

urutan logis tetapi tidak lengkap.

10-13 Sedang – kurang

Karangan tidak lancar, gagasan

kacau, terpotong-potong urutan dan

pengembangan tidak logis.

7-9 Sangat kurang

Karangan tidak komunikatif, tidak

terorganisasi dengan baik dan tidak

layak nilai.

(30)

sempurna maksimal, Pilihan dan ungkapan

kata tepat dan menguasai

pembentukan kata. (karangan

deskripsi menggunakan kosa kata

yang padu dan tepat, serta

mencerminkan ciri karangan.

1 2 3 4

14-17 Cukup-baik

Pemanfaatan potensi kata cukup.

Pilihan dan ungkapan kata

kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap

logis. (karangan deskripsi

menggunakan kosa kata yang padu

tetapi tidak tepat penggunaan kosa

kata)

10-13 Sedang-cukup

Pemanfaatan potensi kata terbatas.

Sering terjadi kesalahan

penggunaan kata dan dapat

merusak makna. (karangan

deskripsi yang dihasilkan tidak

berkembang dan terjadi kesalahan

kosakata)

7-9 Sangat kurang

Pemanfaatan potensi kata rendah

dan pengetahuan tentang kosakata

juga rendah, tidak layak nilai. (

Pe

Konstruksi kompleks dan efektif,

hanya terdapat sedikit kesalahan

penggunaan bentuk bahasa.

(31)

48

digunakan efektif, variatif dan

ekspresif)

1 2 3 4

18-21 Cukup baik

Konstruksi sederhana tetapi efektif,

kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah

kesalahan tetapi tidak kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan efektif, variatif,

ekspresif tetapi terjadi sedikit

kesalahan penggunaan bahasa

dalam karangan)

11-17 Sedang cukup

Terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan kurang efektif, variatif,

ekspresif tetapi terjadi banyak

kesalahan penggunaan bahasa

dalam karangan).

5-10 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan sintaksis,

terdapat banyak kesalahan, tidak

(32)

M

Menguasai aturan penulisan

(EYD),tidak terdapat kesalahan

ejaan.

4 Cukup-baik

Kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan tetapi tidak mengaburkan

makna. (mekanisme penulisan

karangan sesuai EYD tetapi terjadi

1 sampai 5 kesalahan ejaan).

1 2 3 4

3 Sedang-cukup

Sering terjadi kesalahan ejaan,

makna membingunggkan atau

kabur. (mekanisme penulisan

karangan kurang sesuai EYD

terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan

2 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan penulisan,

terdapat banyak kesalahan ejaan,

tulisan tak terbaca dan tidak layak

nilai.

(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307) 3.5.2Angket

Dalam penelitian ini, pembuatan angket ditujukan kepada siswa

untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis

deskripsi khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dalam angket,

motivasi belajar pada materi pembelajaran dinilai dalam bentuk skala

sikap dari hasil jawaban siswa dalam bentuk tanda centang atau cheklist

(jawaban ya atau tidak) yang terdiri atas 15 aspek penilaian. Rinciannya

adalah sebagai berikut.

(33)

50

1. Guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan hakikat kompetensi menulis.

1 2 3 4

3.

Tujuan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru sesuai dengan materi

pembelajaran menulis.

4.

Bahan ajar menulis yang disampaikan

oleh guru telah sesuai dan menarik bagi

siswa.

5.

Metode sugesti-imajinatif dengan

media gambar fotografi yang diterapkan

oleh guru pada proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

6.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru pada proses pembelajaran menulis

karangan deskripsi dapat memudahkan

siswa dalam menemukan ide.

7.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru pada proses pembelajaran dapat

memudahkan siswa untuk

mengembangkan ide dengan bahasa

(34)

8.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotograf yang diterapkan oleh

guru dapat meningkatkan mutu

pembelajaran menulis karangan

deskripsi.

1 2 3 4

9.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru dapat memperkaya pengalaman

kemampuan menulis karangan deskripsi

siswa.

10.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru dapat menumbuhkan minat siswa

untuk

menulis karangan deskripsi.

11.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru dapat meningkatkan produktivitas

siswa

12.

Metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi yang diterapkan oleh

guru dapat diterapkan pada

pembelajaran menulis selain menulis

karangan deskripsi.

13.

Sistem pemberian materi yang

diterapkan oleh guru pada proses

(35)

52

motivasi untuk mengetahui karakteristik

karangan deskripsi.

14.

Sistem pemberian materi yang

diterapkan oleh guru pada proses

pembelajaran dapat membantu siswa

untuk menambah pengetahuan dalam

menulis karangan deskripsi.

1 2 3 4

15.

Sistem pemberian materi yang

diterapkan oleh guru pada proses

pembelajaran dapat membantu siswa

untuk memecahkan masalah dalam

menulis karangan deskripsi.

3.5.3Instrumen Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2004:84). Observasi

yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu

pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam

situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Tujuan

diadakannya observasi ini adalah untuk mengamati dan mengevaluasi

keterampilan guru mengajar dan siswa selama proses belajar-mengajar.

Adapun format observasi guru dan siswa dapat dilihat sebagai berikut.

a. Format Observasi Guru

Tabel 3.6

FORMAT OBSERVASI GURU

(36)

No

a. Menarik perhatian siswa

b. Menimbulkan motivasi

c. Memberikan acuan belajar yang akan dihasilkan

d. Mengadakan apersepsi

1 2 3 4

2.

Mengarahkan siswa untuk menerapkan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

a. Mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar dan lagu

yang disajikan.

b. Mengarahkan siswa untuk memahami gambar dan musik

c. Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan

berdasarkan penyajian gambar dan musik.

d. Megembangkan kerangka karangan menjadi sebuah

paragraf

e. Mengarahkan siswa untuk memeriksa penggunaan EYD dan

pilihan kata dalam paragraf yang dibuat.

f. Mengarahkan siswa untuk memeriksa koherensi antar

paragraf.

g. Mengarahkan siswa untuk mengecek ulang keutuhan

karangan.

3.

Proses pembelajaran

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode

pembelajaran.

b. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya seputar

tujuan dan metode pembelajaran.

(37)

54

d. Guru mengamati aktivitas siswa saat penerapan metode dan

media

e. Guru mengamati aktivitas siswa saat mengedit karangan.

4.

Kemampuan menutup pembelajaran

a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas

b. Memandu siswa melaksanakan refleksi pembelajaran

1 2 3 4

c. Memandu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang

telah dilakukan.

b. Format Observasi Siswa

Tabel 3.7

a. Siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Siswa memiliki gambaran awal tentang pembelajaran yang

akan dilakukan.

2.

Tahap penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media

gambar fotografi

a. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi

dengan musik.

b. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian

gambar dengan musik

(38)

paragraf

d. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata

yang terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.

e. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya.

f. Siswa mengedit kembali keutuhan karangan berdasarkan

EYD dan pilihan kata.

3. Proses pembelajaran

1 2 3 4

a. Siswa mendapat penjelasan tujuan pembelajaran dan

metode pembelajaran.

b. Siswa mendengarkan dengan cermat tujuan pembelajaran,

metode dan media pembelajaran.

c. Siswa bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti seputar

tujuan, metode dan media pembelajaran.

d. Siswa menelaah gambar dengan musik yang disajikan.

e. Siswa menyusun karangan deskripsi dengan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

4.

Penutup

a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran.

3.6 Instrumen Pelakuan

Disebabkan proses pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan melalui pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, maka di

dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran

adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya proses

pembelajaran yaitu berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(39)

56

akan dilaksanakan. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus SMK

yang merupakan penjabaran dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Penggunaan metode sugesti – imjinatif pembelajaran imajinatif dibagi menjadi tiga tahapan utama. Ketiga tahapan tersebut pada dasarnya

merupakan kegiatan yang ditempuh oleh guru dan siswa pada saat

sebelum, selama dan sesudah pembelajaran, ketiga tahapan tersebut yang

dimaksud adalah 1). perencanaan, 2). pelaksanaan dan 3) evaluasi.

3.6.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, ada tiga tahap pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Pertama, melakukan penelaahan materi

pembelajaran. Kedua, memilih gambar yang akan ditampilkan. Ketiga,

yaitu mencari musik yang nantinya akan disesuaikan dengan gambar.

a. Penelaahan materi pembelajaran

Penelaahan materi pembelajaran perlu dilakukan agar guru

benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan dalam proses

pembelajaran di kelas penelaahan materi meliputi: 1) pengertian

karangan, 2) jenis-jenis karangan, 3) pengertian deskripsi karangan, 4)

menyusun kerangka karangan deskripsi yang akan dibuat, dan 5)

langkah-langkah menyusun karangan deskripsi.

b. Pemilihan gambar yang akan ditampilkan dalam pembelajaran

c. Penyesuaian musik dengan gambar yang akan ditampilkan

d. Penyusunan Rancangan Pembelajaran

Kegiatan menyusun rancangan pembelajaran merupakan langkah

lanjutan yang ditempuh guru untuk memastikan bahwa proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berlangsung dengan baik.

Rancangan pembelajaran mencakup perumusan materi, tujuan

pendekatan, metode, media, dan evaluasi pembelajaran.

(40)

Kegiatan pembelajaran dengan metode sugesti-imajinatif melalui

media lagu dalam pembelajran menulis karangan deskripsi dilakukan

mengacu pada perencanaan pembelajaran yang sebelumnya telah

disusun berupa RPP.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Dwiguna Depok

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam berbagai

bentuk paragraf (narasi, deskripsi, eksposisi)

Kopetensi dasar : Menulis karangan deskripsi melalui metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar

fotografi

Indikator : 1. Menjelaskan karangan deskripsi

2. Menyebutkan karakteristik/ciri karangan

deskripsi

3. Membuat kerangka karangan deskripsi

4. Mengembangkan kerangka karangan

yang telah disusun menjadi karangan

deskriptif.

(41)

58

I. Tujuan pembelajaran :

a. Siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk

karangan deskripsi

b. Siswa mampu menyebutkan karakteristik dan ciri karangan

deskripsi

c. Siswa dapat menyusun kerangka karangan deskripsi

d. Siswa dapat menulis karangan deskripsi

II. Materi Pembelajaran

a. Karangan deskripsi

b. Contoh karangan deskripsi

c. Karakteristik/ciri karanagan deskripsi

d. Kerangka karangan deskripsi

III. Metode Pembelajaran

a. Pemodelan

b. Tanya jawab

c. penugasan

IV. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

A. Kegiatan Awal

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Siswa menyimak konsep yang disampaikan guru

B. Kegiatan inti (60 menit)

a. Guru membuat suasana ruangan menjadi nyaman dengan dekorasi

ruang yang menarik

b. Guru memerintahkan siswa untuk duduk dengan senyaman mungkin

dengan posisi yang siswa inginkan

c. Gruru memerintahkan siswa untuk belajar serileks mungkin

d. Guru menjelaskan tentang karangan deskripsi

(42)

f. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru saat menyampaikan

materi

g. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi dengan musik.

h. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian gambar

dengan musik

i. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah paragraf

j. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata yang

terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.

k. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya

C. Kegiatan akhir

a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran

b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran

V. Sumber belajar

a. Teks karangan deskripsi

b. Buku bahasa dan sastra Indonesia

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes untuk kerja

b. Bentuk instrument : proses kerja atau produk

c. Soal instrument :

1. Buatlah karangan deskripsi dengan tema pemandangan

2. Penilaian tugas menulis dengan pembobotan masing-masing skor

Atas dasar RPP di atas, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan pemberian perlakuan seperti dibawah ini.

(43)

60

Isi 22-26 Cukup baik

Tema/ ide cerita cukup substansi,

pengembangan karangan terbatas,

relevan tetapi tidak lengkap.

(karangan yang dihasilkan

menunjukan kelogisan, ekspresif

dan koheren tetapi pengungkapan

gagasan tidak sesuai).

1 2 3 4

17-21 Sedang – cukup

Tema/ ide cerita kurang substansi,

pengembangan dan pengembangan

karangan tidak cukup. (karangan

yang dihasilkan terdapat sedikit

ketidak logisan dan koheren).

13-16 Sangat kurang

Tema tidak jelas, tidak ada

substansi dan tidak ada

pengembangan karangan.

(karangan yang dihasilkan

menunjukan tidak adanya kelogisan

dan koheren).

Organi

sasi

isi

18-20 Sangat baik – sempurna

Karangan deskripsi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas,

tertata dengan baik, urutan logis

dan kohesif. (deskripsi yang

(44)

14-17 Cukup baik

Karangan kurang lancar, kurang

terorganisasi, tetapi ide utama

terlihat, bahan pendukung terbatas,

urutan logis tetapi tidak lengkap.

10-13 Sedang – kurang

Karangan tidak lancar, gagasan

kacau, terpotong-potong urutan dan

pengembangan tidak logis.

7-9 Sangat kurang

Karangan tidak komunikatif, tidak

terorganisasi dengan baik dan tidak

layak nilai.

18-20 Sangat baik-sempurna

Pemanfaatan potensi kata

maksimal, Pilihan dan ungkapan

kata tepat dan menguasai

pembentukan kata. (karangan

deskripsi menggunakan kosa kata

yang padu dan tepat, serta

mencerminkan ciri karangan

deskripsi).

14-17 Cukup-baik

Pemanfaatan potensi kata cukup.

Pilihan dan ungkapan kata

kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap logis.

(karangan deskripsi menggunakan

kosa kata yang padu tetapi tidak

(45)

62

10-13 Sedang-cukup

Pemanfaatan potensi kata terbatas.

Sering terjadi kesalahan

penggunaan kata dan dapat merusak

makna. (karangan deskripsi yang

dihasilkan tidak berkembang dan

terjadi kesalahan kosakata)

7-9 Sangat kurang

Pemanfaatan potensi kata rendah

dan pengetahuan tentang kosakata

juga rendah, tidak layak nilai.

1 2 3 4

Konstruksi kompleks dan efektif,

hanya terdapat sedikit kesalahan

penggunaan bentuk bahasa.

(penggunaan bahasa yang

digunakan efektif, variatif dan

ekspresif)

18-21 Cukup baik

Konstruksi sederhana tetapi efektif,

kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah

kesalahan tetapi tidak kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan efektif, variatif, ekspresif

tetapi terjadi sedikit kesalahan

(46)

karangan)

11-17 Sedang cukup

Terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan kurang efektif, variatif,

ekspresif tetapi terjadi banyak

kesalahan penggunaan bahasa

dalam karangan).

5-10 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan sintaksis,

terdapat banyak kesalahan, tidak

komunikatif, dan tidak layak nilai.

1 2 3 4

Menguasai aturan penulisan

(EYD),tidak terdapat kesalahan

ejaan.

4 Cukup-baik

Kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan tetapi tidak mengaburkan

makna. (mekanisme penulisan

karangan sesuai EYD tetapi terjadi

1 sampai 5 kesalahan ejaan).

3 Sedang-cukup

Sering terjadi kesalahan ejaan,

makna membingunggkan atau

kabur. (mekanisme penulisan

karangan kurang sesuai EYD

terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan

(47)

64

Isroyati, 2013

terdapat banyak kesalahan ejaan,

tulisan tak terbaca dan tidak layak

nilai.

(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307)

3.6.3 Tahap evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembelajaran media dengan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi menjadi tahap ketiga dari kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam tahap ini, guru harus bisa melihat keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung.

3.7 Kerangka Penelitian

Kerangka Penelitian

Studi Pendahuluan

Kelas kontrol Kelas eksperimen

Pretes pretes

Metode ceramah

Metode sugesti- sugesti dengan media

gambar fotografi

postes Postes

(48)
(49)

144

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil temuan serta hasil analisis terhadap data pretes,

postes, angket, observasi pada perolehan data di lapangan, pengolahan

data, serta menjawab hipotesis maka diperoleh simpulan akhir untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai penerapan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil profil analisis karangan siswa, maka rata-rata siswa

masih kesulitan dalam menuangkan ide, mengembangkan ide,

kesulitan dalam berimajinasi, kesulitan merangkai kata-kata, kesulitan

dalam menentukan ciri-ciri karangan deskripsi, dan kesulitan dalam

menggunakan ejaan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari segi isi,

organisasi isi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanisme EYD

yang terdapat pada karangan siswa.

2. Secara keseluruhan, kemampuan menulis karangan deskripsi siswa

melalui proses pembelajaran menggunakan metode sugesti-imajinatif

dengan media gambar fotografi dapat meningkat. Hal ini terbukti

dengan adanya kenaikan yang signifikan di kelas eksperimen. Hasil

tersebut dapat dilihat dari rata nilai pretes 73,06 menjadi nilai

rata-rata postes 82,03.

3. Hasil pengolahan angket diketahui bahwa respon siswa terhadap

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan jumlah presentase jawaban siswa terhadap

(50)

metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dari hasil

pehitungan angket, 100% siswa menjawab bahwa metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru

pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan jumlah

persentase sebelumya, 100% siswa menjawab bahwa metode ini dapat

memudahkan siswa dalam menemukan ide. Sementara itu, 93,3%

siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif ini dapat

memudahkan siswa untuk mengembangkan ide dengan bahasa yang

baik dan benar sedangkan 6,7% siswa menjawab bahwa metode ini

tidak dapat mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar.

5.2Saran

Selain simpulan yang telah dipaparkan, penulis pun akan

mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi dunia

pendidikan dan menjadi perbaikan atau penyempurnaan dalam penelitian

selanjutnya, saran-saran itu sebagai berikut.

1. Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan menjadi masukan

bagi para guru, khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

untuk mengembangkan kemampuan dalam proses belajar mengajar

terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam metode

pembelajaran ini diharapkan guru dapat memotivasi dan menarik

perhatian siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide-idenya

melalui proses melihat gambar yang diiringi musik.

2. Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan pembelajaran

proses yang membutuhkan latihan secara berkesinambungan. Oleh

karena itu, pendidik seharusnya memberikan latihan-latihan dan

perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran terutama pembelajaran menulis

(51)

146

dengan aktif dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang

dilakukan sendiri, berpikir kreatif, dan inovatif sehingga siswa dapat

belajar lebih baik dan optimal.

4. Bagi para peneliti yang berniat mengembangkan metode

sugesti-imajinatif dalam pembelajaran menulis hendaknya menggabungkan

metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dengan

metode pembelajaran lain sehingga mampu memecahkan masalah

yang dihadapi siswa dalam menulis terutama menulis karangan

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokokny Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda Karya.

Kerap, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Subana. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indoesia.Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjiman, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pascasarjana

(53)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung. Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Metodelogi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Yunus, Muhamad dan Suparno.2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 ANAVA
gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah untuk kelas kontrol.
Tabel 3.4 PEDOMAN PENILAIAN TUGAS MENULIS DESKRIPSI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Infusa daun Sambung nyawa (Gynura procumbens back) berefek sebagai anti diabetik dengan menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi Aloksan.. 1.6

Dengan demikian, penting untuk mengkaji bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen terhadap preferensi konsumen beras.. Penelitian ini akan membahas karakteristik

(1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi

Sepanj ang yang bert alian dengan dasar laut dan t anah di baw ahnya, hak berdaulat , hak- hak lain, yurisdiksi dan kew aj iban- kew aj iban I ndonesia sebagaim ana dim aksud dalam

[r]

Namun bagaimanapun pesatnya asuransi syariah perlu dilakukan sosialisasi khususnya dikalangan masyarakat bawah yang berada didaerah daerah untuk lebih mengetahui secara jelas

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,

The first stage of departure is the call to adventure, which in Tolkien’s The Lord of the Rings comprises a phase where the Ring was found and the hero and many important figure to