PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI
(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013)
TESIS
diajukan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
oleh ISROYATI NIM 1102705
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI
UNTUK MENINGGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI
(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok)
Oleh
Isroyati
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
© Isroyati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ABSTRAK
Tesis ini berjudul “Penerapan Metode Sugesti-Imajinatif dengan Menggunakan Media Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi”. Masalah yang diteliti yaitu menguji keefektifan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam menulis karangan deskripsi dan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinasi dan media gambar fotografi.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui (1) keefektifan Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, (2) hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode-sugesti imajinatif dengan media gambar fotografi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan menggunakan desain kelas kontrol pretes-postes berpasangan (Matching pretest-posttest control group desain) yang dilakukan di SMK Dwiguna Depok tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian ini adalah teknik pemberian tes, observasi, dan angket.
Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t untuk melihat perbedaan peningkatan hasil pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan guru (metode konvensional). Ini dibuktikan berdasarkan perhitungan statistik untuk data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, t hitung yang didapat yaitu diperoleh thitung sebesar 9,38 dan dengan menggunakan taraf signifikan 0,05
(tingkat kepercayaan 95%) serta derajat kebebasan 58 diperoleh t tabel sebesar
2.00 terbukti t hitung (9,38) > t tabel (2,00). Karena t hitung > t tabel, maka dapat
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………... i
ABSTRAK ………... ……… ii
KATA PENGANTAR ……… iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv
DAFTAR ISI ……….... vii
DAFTAR TABEL ………... xi
DAFTAR BAGAN ……….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN………... xiiii
BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1
1.1Latar Belakang Masalah Penelitian ……… 1
1.2Identifikasi Masalah ……….. 4
1.3Batasan Masalah ……… 5
1.4Rumusan Masalah ………. 5
1.5Definisi Operasional ………. 6
1.6Hipotesis ………... 7
1.7Tujuan Penelitian ……….…. 7
1.8Manfaat Penelitian …….……… 7
BAB II LANDASAN TEORETIS ……… 8
2.1 Metode Pembelajaran ……… 8
2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran ………….…..……… 8
2.1.2 Metode Sugesti-Imajinatif ………...………... 8
2.2 Media Pembelajaran ……….. 11
2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran……….. 11
2.3 Menulis ……… 13
2.3.1 Pengertian Menulis……….……. 13
2.3.2 Fungsi Menulis dan Manfaat Menelis .……….….. 16
2.3.3 Jenis-Jenis Tulisan ……….…. 21
2.3.3.1 Narasi ………..…. 21
2.3.3.2 Eksposisi ……….……. 22
2.3.3.3 Deskripsi ……….……. 23
2.3.3.4 Argumentasi ……….……. 23
2.4 Karangan Deskripsi ………..……..….. 24
2.4.1 Pengertian Karangan Deskripsi ………..…... 24
2.4.2 Jenis Karangan Deskripsi ……… 26
2.4.3 Pendekatan dalam Deskripsi ………..…… 28
2.4.4 Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi …………. 30
BAB III METODE PENELITIAN ………. 34
3.1 Metode Penelitian ………. 34
3.2 Sumber Data ………. 36
3.2.1 Populasi dan Sample Penelitian ………. 36
3.3 Teknik Pengumpulan Data ……… 36
3.3.1 Tes ……….. 36
3.3.2 Angket ……… 37
3.3.3 Observasi ………. 37
3.4 Teknik Pengolahan Data ……… 38
3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes ………. 38
3.5 Instrumen Penelitian ………. 43
3.5.1 Instrumen Tes ………. 43
3.5.2 Instrumen Angket ……….. 47
3.5.3 Instrumen Observasi ……….…. 52
3.6 Instrumen Pelakuan ………. 55
3.6.1 Tahap Perencanaan ……… 56
3.6.2 Tahap Pelaksanaan ……… 56
3.6.3 Tahap Evaluasi ……… 63
3.7 Kerangka Penelitian ………. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 65
4.1 Pelaksanaan Tindakan ……….. 65
4.2 Deskripsi Analisis Data ………. 66
4.2.1 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Eksperimen ………… 66
4.2.2 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Eksperimen ………….. 75
4.2.3 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Kontrol ……… 82
4.2.4 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Kontrol ……….… 89
4.2.5 Analisis Skor Pretes dan Postes Karangan Siswa …………... 95
4.2.5.1 Kelas Eksperimen ……… 96
4.2.5.2 Kelas Kontrol ……….. 100
4.2.6 Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Hasil Nilai Pretes ……….…….. 104
4.2.6.1Kelas Eksperimen ………. 104
4.2.6.2Kelas Kontrol ………..……….. 107
4.3.7.1Kelas Eksperimen ……….…….. 110
4.3.7.2Kelas Kontrol ………. 114
4.4 Pengolahan Data ………. 117
4.4.1 Uji Normalitas Data Pretes ……….…….. 117
4.4.1.1 Kelas Eksperimen ……….…………. 117
4.4.1.2 Kelas Kontrol ………..…… 120
4.4.2 Uji Normalitas Data Postes ………..…….. 124
4.4.2.1 Kelas Eksperimen ………..…….. 124
4.4.2.2 Kelas Kontrol ………..……… 127
4.4.3 Uji Hipotesis ………...……… 130
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 132
4.5.1 Pembahasan Hasil Angket ……….………..……. 132
4.5.2 Pembahasan Hasil Observasi ………..……... 139
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 144
5.1 Simpulan ……….……. 144
5.2 Saran ……… 145
DAFTAR PUSTAKA ………. 147
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah Penelitian
Pendidikan merupakan hal penting dalam cakrawala kehidupan,
Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,
pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu, pendidikan juga merupakan pintu gerbang dalam mencapai
kesuksesan. Begitu pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan diri setiap anggota keluarga,
pendidikan menjadi faktor paling utama. Pendidikan yang dimaksud di sini dapat
bersifat formal maupun nonformal. Pendidikan formal lebih difokuskan pada
peningkatan kemampuan manusia dalam bidang keterampilan dan ilmu
pengetahuan sedangkan pendidikan nonformal lebih berorientasi pada pendidikan
mental dan spiritual. Pendidikan nonformal dalam keluarga memberikan
sumbangan besar dan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan
pengembangan pribadi.
Dalam dunia pendidikan dikenal macam-macam pengajaran, di antaranya
adalah pengajaran bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam
kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan agar siswa terampil
berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan,
penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas
2
Dalam pengajaran bahasa Indonesia kita jumpai empat aspek kegiatan
berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek
ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Salah satu aspek
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah menulis. Menulis
merupakan suatu kegiatan memindahkan bahasa lisan ke dalam bentuk tulisan
dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Oleh sebab itu, tidak mungkin
orang akan lancar menulis jika tidak memiliki keterampilan tulis.
Menurut Zainurrahman (2011:2) menulis merupakan salah satu
keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam
konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan
penelitian, dan sebagainya. Di antara keempat keterampilan tersebut, yang
dianggap membutukan penguasaan keterampilan paling tinggi adalah
keterampilan berbahasa dalam bidang menulis. Walaupun menulis merupakan
keterampilan yang paling akhir, tetapi pada kenyataannya menulis merupakan
keterampilan yang membutuhkan berbagai macam aspek, antara lain aspek
penguasaan kosakata sebagai faktor intrinsik yang mendukung keterampilan
menulis.
` Keterampilan menulis merupakan tuntutan bagi setiap orang yang harus
dikuasai, terutama bagi mereka yang bergelut dalam dunia pendidikan. Menulis
merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga keterampilan ini tidak
datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan kebiasaan yang
berkesinambungan atau terus menerus dibina. Menulis adalah cara berpikir teratur
yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk
mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman
merupakan suatu keterampilan yang produktif.
Dalam keterampilan menulis dikenal ada lima jenis, yaitu menulis
deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Dari kelima jenis menulis
tersebut yang menarik untuk penulis teliti adalah keterampilan menulis deskripsi.
yang sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya unsur yang harus dikuasai
oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi, koherensi,
serta unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan yang
meliputi pengetahuan dan pengalaman penulis.
Selain itu, banyak guru mengalami kesulitan untuk membiasakan anak
belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu
kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Ditambah pula
dengan banyaknya guru yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis.
Belum banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara
yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika siswa pun akhirnya tidak
mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis. Masalah lain adalah siswa sulit
menentukan pilihan kata, menggabungkan kalimat, dan menuangkan ide dalam
tulisan deskripsi. Kesulitan ini menyebabkan rendahnya kualitas tulisan siswa
baik pada aspek isi maupun kebahasaan. Maka dari itu, penggunaan metode
sangat penting kehadirannya dalam pelajaran.
Untuk menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia terutama
menulis dan mencapai hasil optimal, maka perlu diperhatikan faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik yang ada pada siswa. Faktor intrinsik di antaranya, motivasi
belajar, bakat, persepsi diri dan lain-lain. Fakor ekstrinsik yakni media
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar
mengajar. Salah satunya adalah metode pembelajaran sugesti-imajinatif yang
diadaptasi dari metode pembelajaran sugestopedia. Metode sugesti-imajinatif
adalah metode yang bertujuan untuk merangsang daya pikir siswa dalam
pembelajaran terutama dalam pembelajaran karangan menulis deskripsi.
Di samping metode pembelajaran, media pembelajaran juga dapat
digunakan untuk membantu daya pikir siswa dan dapat menciptakan suasana
4
kreatif, inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
mengoptimalkan proses yang berorientasi pada prestasi belajar.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis
karangan deskripsi adalah media gambar fotografi. Media gambar merupakan
media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan (Subana, 2011:
322). Lebih rinci Daryanto (2010:108) menjelaskan bahwa gambar fotografi
merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan
perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar
fotografi itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
mengembangkan minatnya pada pembelajaran Dengan demikian, media gambar
dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga
penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan kata-kata.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu untuk
mengadakan penelitian mengenai karangan deskripsi melalui metode
sugesti-imajinatif dengan bantuan media gambar fotografi. Dengan demikian, diharapkan
melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia pengajaran
terutama dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Selain itu pula, dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dan guru untuk
menciptakan suasana pembelajaran menulis yang lebih menarik dan kreatif.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah
di atas bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Keterampilan menulis merupakan kegiatan seorang untuk mengungkapkan ide,
pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan
yang produktif. Permasalahan pada penelitian ini diidentifikasikan pada kontribusi
menulis karangan deskripsi, dan pemanfaatan metode atau media yang diterapkan
dalam meningkatkan pembelajaran menulis deskripsi pada siswa.
1.3Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, jika dilihat dari acuannya
bahwa pemanfaatan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi
dapat diterapkan ke dalam aspek berbahasa, yaitu membaca, berbicara, menyimak
dan menulis. Namun, dalam penelitian ini penulis membatasi pemanfaatan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi pada keterampilan menulis,
dalam hal ini menulis karangan deskriptif.
1.4Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat
dikemukakan rumusan masalah tersebut sebagai berikut yaitu:
1. Bagaimana profil karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok
sebelum menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar
fotografi?
2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi yang
signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakana
metode sugesti-imajinataif dengan media gambar fotografi?
3. Bagaimana respon siswa dan guru terhadap penggunaan metode
6
1.5 Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul
penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut.
1. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
metode sugesti-imajinatif dan media gambar fotografi. merupakan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode dengan
memberikan rangsangan kepada daya imajinasi siswa, kemudian
metode ini dapat diterapkan dengan menggunakan media gambar
fotografi yang dapat dieksploitasi untuk membantu meningkatkan
keterampilan menulis. Dalam hal ini, musik digunakan sebagai
penciptaan suasana sugestif, stimulus dan sekaligus menjadi jembatan
bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan
kejadian berdasarkan tema lagu. Dalam penelitian ini akan dilakukan
di SMK Dwiguna Depok. Media gambar fotografi merupakan suatu
media yang dapat membantu dan mendorong siswa dalam
membangkitkan minatnya dalam belajar serta mengembangkan
kemampuan berbahasa, gambar fotografi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah gambar pemandangan yang dapat memunculkan
ide atau gagasan siswa dalam kemampuan menulis deskripsi yang
dilakukan di SMK Dwiguna Depok.
2. Kemampuan menulis karangan deskripsi merupakan kemampuan
siswa dalam menulis karangan deskripsi dan menuangkan ide-ide atau
gagasan dalam pemikiranya. Ide atau gagasan tersebut dapat
dikembangkan melalui pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang
pernah dialaminya. Adapun tulisan yang diharapkan dan dihasilkan
oleh siswa adalah yang menunjukan ciri-ciri karangan deskripsi yakni
deskripsi berupa memperlihatkan detail atau rinci tentang objek,
deskripsi bersifat mempengaruhi emosi atau rincian tentang pembaca,
deskripsi umumnya menyangkut pengindraan, deskripsi yang memikat
dengan pilihan kata yang menggugah dan pada umumnya
1.6Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
Ha: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X
SMK Dwiguna Depok
Ho: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi tidak dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X
SMK Dwiguna Depok.
1.7Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penerapan metode dan media dalam meningkatkan kemampuan
menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok.
2. Mengukur keefektifan metode dan media dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna
Depok.
1.8 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi dunia pendidikan, khususnya dalam dunia
pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam pemanfaatan metode dan
media dalam keterampilan menulis salah satu keterampilan berbahasa. Selain itu,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pengajar
dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis di tingkat sekolah menengah
pertama. Penelitian ini juga diharapkan dapat menimbulkan rasa semangat belajar
dan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis serta dapat
memupuk kebiasaan siswa untuk terus menerus menggali ide, gagasan dan pikiran
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian,
teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen
penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengolahan data, prosedur penelitian, dan pedoman penilaian menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan
media gambar fotografi.
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan desain “pretest, posttest control group design” (sugiyono. 2010:112).
Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen, diberikan perlakuan khusus
yaitu pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti-imajinatif
dengan media gambar fotografi yang telah diberikan tes awal (pretest)
sebelumnya dan menguji keberhasilan perlakuan dengan memberikan tes akhir
(posttest) terhadap kelompok tersebut. Sementara itu, kelas kontrol diberikan
pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode ceramah.
Perlakuan yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
metode dan media yang yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan
media gambar fotografi yang akan ditampilkan pada kelas eksperimen ini
digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas terhadap peningkatan kemampuan
menulis karangan deskripsi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui tes
kemampuan menulis karangan deskripsi yang diberikan pada siswa. Untuk lebih
Tabel 3.1 Desain Penelitian
R1 O1 X1 O2
R2 O3 X2 O4
(Sugiyono, 2010 : 112)
Keterangan :
R1 : Rondom kelompok eksperimen
R2 : Rondom kelompok kontrol
O1 : Tes awal (Pretest) kelas eksperimen
O2 : Tes akhir (posttest) kelas eksperimen.
O3 : Tes awal (Pretest) kelas kontrol.
O4 : Tes akhir (posttest) kelas kontrol.
X1 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.
X2 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan metode
36
3.2 Sumber Data
3.2.1Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Dwiguna Depok
tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 5 kelas. Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud
untuk menggeneralisasikan hasil penelitian (Arikunto, 2006:131).
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan
kelas eksperimen, dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti
melakukan secara acak undi kelas (random). Berdasarkan hasil undian tersebut,
yang akan di jadikan adalah kelas RPL. 1 untuk kelas eksperimen berjumlah 30
siswa dan kelas AP. 2 untuk kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Dengan demikan,
di SMK Dwiguna Depok terdapat sejumlah 60 siswa dengan perincian 30 siswa
kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol.
3.3Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
teknik tes, angket, dan observasi.
3.3.1 Tes
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data
awal dan akhir. Sebelum memulai kegiatan menulis deskripsi diberikan
pretes dan pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan postes. Tes ini
berupa tes keterampilan menulis karangan deskripsi. Teknik tes tersebut
dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu:
a. Pretest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan
awal menulis karangan deskripsi siswa sebelum diberi perlakuan dengan
menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.
b. Posttest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan
setelah diberi perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
akhir menulis karangan deskripsi siswa setelah diberi perlakuan dengan
menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi
tentang penguasaan keterampilan menulis deskripsi.
3.3.2Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan
sejumlah pertanyaan yang telah diterapkan sebelumnya secara tertulis.
Oleh sebab itu, untuk mengisinya diperlukan kemampuan literasi dari
pihak yang disurvai, keunggulan dibandingkan dengan teknik wawancara,
angket dapat meliputi informasi dalam jumlah besar, hemat waktu dan
relatif mudah untuk di administrasi. Angket dibuat untuk guru dan siswa
untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis deskripsi
khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.
3.3.3 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap dan
perilaku siswa dan guru, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah
dilakukan. Dalam penelitian ini, digunakan observasi langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam
38
3.4 Teknik Pengolahan Data 3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes
3.4.4.1 Analisis Penilaian Karangan Siswa
Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai.
Data yang terkumpul berupa hasil pretes dan postes keterampilan menulis
karangan deskripsi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Kegiatan
menganalisis karangan dilakukan untuk memberikan gambaran keberhasilan siswa
dalam menulis karangan deskripsi. Analisis karangan meliputi aspek kebahasaan
yang terdiri dari aspek isi, organisasi karangan, kosakata, dan penggunaan
bahasa/EYD.
1) Isi
Klasifikasi penilaian isi karangan dibedakan atas beberapa
kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria padat
informasi, sangat substansi, dan pengembangan tesis tuntas. dan; (b)
kategori baik jika memiliki kriteria informasi cukup, substansi cukup,
pengembangan tesis terbatas, dan tidak lengkap; (c) kategori cukup jika
memiliki kriteria informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan tesis
tak cukup, dan permasalahan kurang relevan; (d) kategori kurang jika
memiliki kriteria karangan tak berisi, tidak ada substansi, dan tidak ada
pengembangan tesis.
2) Organisasi karangan
Klasifikasi penilaian organisasi karangan dibedakan atas beberapa
kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria ekspresi
lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat informasi, tertata dengan
baik, urutan logis, dan menunjukkan adanya kohesi; (b) kategori baik jika
memiliki kriteria ekspresi kurang lancar, gagasan kurang terorganisir tetapi
ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan logis tetapi tak
lengkap; (c) kategori cukup jika memiliki kategori ekspresi tidak lancar,
pengembangan karangan tidak logis; (d) kategori kurang jika memiliki
kriteria karangan tidak komunikatif, tidak terorganisir dengan baik, dan
tidak layak nilai.
3) Kosa Kata
Klasifikasi penilaian kosa kata dibedakan atas beberapa kategori,
yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria menggunakan potensi
kata yang canggih, pilihan kata dan ungkapan yang digunakan sangat
tepat, dan menguasai pembentukan kata; (b) kategori baik jika memiliki
kriteria menggunakan potensi kata yang agak canggih, pilihan kata dan
ungkapan yang digunakan kadang-kadang kurang tepat tetapi secara
keseluruhan tidak mengganggu; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria
menggunakan potensi kata yang terbatas dan sering terjadi kesalahan
dalam penggunaan kosa kata sehingga dapat merusak makna; (d) kategori
sangat kurang jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang
asal-asalan, menggunakan kosa kata yang rendah, dan tak layak nilai.
4) Penggunaan Bahasa
Klasifikasi penilaian penggunaan bahasa dibedakan atas beberapa
kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria bahasa yang
digunakan mengandung konstruksi kompleks tetapi efektif dan hanya
terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan; (b) kategori baik
jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan mengandung konstruksi
sederhana tetapi efektif, hanya terjadi kesalahan kecil pada konstruksi
kompleks, dan terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur; (c)
kategori cukup jika memiliki kriteria terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat sehingga makna menjadi membingungkan atau kabur;
(d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan
tak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak
komunikatif, dan tidak layak nilai.
5) Ejaan/EYD
Klasifikasi penilaian penggunaan ejaan dapat dibedakan atas
40
menguasai aturan penulisan dan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan;
(b) kategori cukup baik jika memiliki kriteria penggunaan ejaan terkadang
salah tetapi tidak mengaburkan makna; (c) kategori cukup jika memiliki
kriteria penggunaan ejaan sering salah sehingga makna membingungkan
atau kabur; (d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria penggunaan
ejaan tidak beraturan, terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak
terbaca, dan tak layak nilai.
3.4.2 Analisis Statistik
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data dengan
menggunakan rumus-rumus statistik adalah sebagai berikut.
1. Mengolah skor pretes dan postes siswa di kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang diberikan oleh ketiga penimbang menjadi nilai dengan
rumus:
N = (STS : STI) X SN
Keterangan:
N : Nilai
STS: Skor Total Siswa
STI: Skor Total Ideal
SN : Standar Nilai
2. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang. Teknik analisis ini digunakan
untuk ujian-ujian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang
bagi setiap testi (Sugiyono, 2010: 116-117). Uji reliabilitas ini didasarkan
pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip
Tabel 3.2 ANAVA
Sumber Variansi SS db Variansi
Dari Testi SSt∑dt2 N – 1 SSt∑dt2
N - 1
Dari Penguji SSp∑Xd2p K – 1 -
Dari Kekeliruan SSkk∑d2kk (N – 1)(K – 1) SSkk∑d2kk (N – 1) (K – 1)
Kemudian dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:
r11 =
Vt Vkk Vt
Keterangan:
r11 : Reliabilitas yang dicari
Vt : Variansi dari testi
Vkk : Variansi dari kekeliruan
Hasil penghitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan table
Guilford sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas Tes
Rentang Kriteria
0,80 – 1,00 0,60- 0,79
0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,20
Reliabilitas sangat tinggi
reliabilitas tinggi
reliabilitas sedang
reliabilitas rendah
42
3. Melakukan uji normalitas dengan rumus chi kuadrat (X2) dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menghitung rentang dengan rumus:
R = data tertinggi – data terendah b) Menghitung jumlah kelas dengan rumus:
K = 1 + 3,3 log n
c) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:
P =
K R
d) Menentukan batas kelas interval
e) Membuat table distribusi frekuensi
f) Menghitung standar deviasi dengan rumus:
S =
g) Menghitung mean dengan rumus:
X = N
X
h) Membuat daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor
i) Menghitung nilai chi kuadrat dengan rumus:
X2hitung =
Ei Ei Oi
2j) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:
db = jumlah kelas - 3
k) Menentukan nilai chi kuadrat (X2) dari table.
t hitung =
X1 : Mean rata-rata kelas eksperimen
X2 : Mean rata-rata kelas kontrol
sdg : Standar deviasi gabungan
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
Sementara itu, sdg dapat dicari dengan menggunakan rumus:
sdg =
sdg: Standar deviasi gabungan
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
S12: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas ekperimen
S22: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas control
5. Mengolah hasil angket
6. Mengolah data hasil pengamatan observer
7. Menyimpulkan hasil penelitian
3.5Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Jadi, dapat dikatakan bahwa peneliti
44
yang diperoleh lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu tes, angket, observasi, dan perlakuan.
3.5.1Intrumen Tes
Tes tidak lain adalah suatu set stimuli yang diberikan kepada
subjek atau objek yang hendak diteliti. Sudjana (2005:35) mengungkapkan
bahwa tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan atau latihan
yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam
bentuk lisan (tes lisan), dalam bentul tulisan (tes tulisan), atau dalam
bentuk perbuatan (tes tindakan).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan. Tes
tulisan digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis
sebuah karangan deskripsi. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yakni
sebelum mendapat perlakuan (pretest) dan sesudah mendapat perlakuan
(posttest).
a. Tes Awal (Pretest)
Tes awal (Pretest) dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan
untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsis siswa sebelum
dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran
pada kelas yang berbeda, yaitu metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah untuk kelas kontrol.
b. Tes Akhir (Posttest)
Tes akhir atau posttest dilakukan pada akhir penelitian dengan
tujuan untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
setelah dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua metode
dengan media gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah
untuk kelas kontrol.
Hasil pretes dan posttes mengarang dinilai dengan menggunakan
kriteria yang diadaptasi dari Burhan Nurgiantoro kemampuan menulis
beserta tingkat penguasaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4
PEDOMAN PENILAIAN TUGAS MENULIS DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI
Nama Siswa : ……….
pengembangan karangan tuntas dan
relevan. (karangan yang dihasilkan
menunjukan pendeskripsian yang
logis, ekspresif dan koheren antar
paragraf, serta pengungkapan
gagasan yang sesuai dengan tema).
22-26 Cukup baik
Tema/ ide cerita cukup substansi,
pengembangan karangan terbatas,
relevan tetapi tidak lengkap.
(karangan yang dihasilkan
menunjukan kelogisan, ekspresif
dan koheren tetapi pengungkapan
46
17-21 Sedang – cukup
Tema/ ide cerita kurang substansi,
pengembangan dan pengembangan
karangan tidak cukup. (karangan
yang dihasilkan terdapat sedikit
ketidak logisan dan koheren).
1 2 3 4
13-16 Sangat kurang
Tema tidak jelas, tidak ada
substansi dan tidak ada
pengembangan karangan.
(karangan yang dihasilkan
menunjukan tidak adanya
kelogisan dan koheren).
Karangan deskripsi lancar, gagasan
diungkapkan dengan jelas,
tertata dengan baik, urutan logis
dan kohesif. (deskripsi yang
diungkapkan runtun).
14-17 Cukup baik
Karangan kurang lancar, kurang
terorganisasi, tetapi ide utama
terlihat, bahan pendukung terbatas,
urutan logis tetapi tidak lengkap.
10-13 Sedang – kurang
Karangan tidak lancar, gagasan
kacau, terpotong-potong urutan dan
pengembangan tidak logis.
7-9 Sangat kurang
Karangan tidak komunikatif, tidak
terorganisasi dengan baik dan tidak
layak nilai.
sempurna maksimal, Pilihan dan ungkapan
kata tepat dan menguasai
pembentukan kata. (karangan
deskripsi menggunakan kosa kata
yang padu dan tepat, serta
mencerminkan ciri karangan.
1 2 3 4
14-17 Cukup-baik
Pemanfaatan potensi kata cukup.
Pilihan dan ungkapan kata
kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap
logis. (karangan deskripsi
menggunakan kosa kata yang padu
tetapi tidak tepat penggunaan kosa
kata)
10-13 Sedang-cukup
Pemanfaatan potensi kata terbatas.
Sering terjadi kesalahan
penggunaan kata dan dapat
merusak makna. (karangan
deskripsi yang dihasilkan tidak
berkembang dan terjadi kesalahan
kosakata)
7-9 Sangat kurang
Pemanfaatan potensi kata rendah
dan pengetahuan tentang kosakata
juga rendah, tidak layak nilai. (
Pe
Konstruksi kompleks dan efektif,
hanya terdapat sedikit kesalahan
penggunaan bentuk bahasa.
48
digunakan efektif, variatif dan
ekspresif)
1 2 3 4
18-21 Cukup baik
Konstruksi sederhana tetapi efektif,
kesalahan kecil pada konstruksi
kompleks, terjadi sejumlah
kesalahan tetapi tidak kabur.
(penggunaan bahasa yang
dihasilkan efektif, variatif,
ekspresif tetapi terjadi sedikit
kesalahan penggunaan bahasa
dalam karangan)
11-17 Sedang cukup
Terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat, makna
membingungkan atau kabur.
(penggunaan bahasa yang
dihasilkan kurang efektif, variatif,
ekspresif tetapi terjadi banyak
kesalahan penggunaan bahasa
dalam karangan).
5-10 Sangat kurang
Tidak menguasai aturan sintaksis,
terdapat banyak kesalahan, tidak
M
Menguasai aturan penulisan
(EYD),tidak terdapat kesalahan
ejaan.
4 Cukup-baik
Kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan tetapi tidak mengaburkan
makna. (mekanisme penulisan
karangan sesuai EYD tetapi terjadi
1 sampai 5 kesalahan ejaan).
1 2 3 4
3 Sedang-cukup
Sering terjadi kesalahan ejaan,
makna membingunggkan atau
kabur. (mekanisme penulisan
karangan kurang sesuai EYD
terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan
2 Sangat kurang
Tidak menguasai aturan penulisan,
terdapat banyak kesalahan ejaan,
tulisan tak terbaca dan tidak layak
nilai.
(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307) 3.5.2Angket
Dalam penelitian ini, pembuatan angket ditujukan kepada siswa
untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis
deskripsi khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dalam angket,
motivasi belajar pada materi pembelajaran dinilai dalam bentuk skala
sikap dari hasil jawaban siswa dalam bentuk tanda centang atau cheklist
(jawaban ya atau tidak) yang terdiri atas 15 aspek penilaian. Rinciannya
adalah sebagai berikut.
50
1. Guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.
2. Guru menyampaikan hakikat kompetensi menulis.
1 2 3 4
3.
Tujuan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sesuai dengan materi
pembelajaran menulis.
4.
Bahan ajar menulis yang disampaikan
oleh guru telah sesuai dan menarik bagi
siswa.
5.
Metode sugesti-imajinatif dengan
media gambar fotografi yang diterapkan
oleh guru pada proses pembelajaran
menulis karangan deskripsi
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
6.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru pada proses pembelajaran menulis
karangan deskripsi dapat memudahkan
siswa dalam menemukan ide.
7.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru pada proses pembelajaran dapat
memudahkan siswa untuk
mengembangkan ide dengan bahasa
8.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotograf yang diterapkan oleh
guru dapat meningkatkan mutu
pembelajaran menulis karangan
deskripsi.
1 2 3 4
9.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru dapat memperkaya pengalaman
kemampuan menulis karangan deskripsi
siswa.
10.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru dapat menumbuhkan minat siswa
untuk
menulis karangan deskripsi.
11.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru dapat meningkatkan produktivitas
siswa
12.
Metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi yang diterapkan oleh
guru dapat diterapkan pada
pembelajaran menulis selain menulis
karangan deskripsi.
13.
Sistem pemberian materi yang
diterapkan oleh guru pada proses
52
motivasi untuk mengetahui karakteristik
karangan deskripsi.
14.
Sistem pemberian materi yang
diterapkan oleh guru pada proses
pembelajaran dapat membantu siswa
untuk menambah pengetahuan dalam
menulis karangan deskripsi.
1 2 3 4
15.
Sistem pemberian materi yang
diterapkan oleh guru pada proses
pembelajaran dapat membantu siswa
untuk memecahkan masalah dalam
menulis karangan deskripsi.
3.5.3Instrumen Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2004:84). Observasi
yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam
situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Tujuan
diadakannya observasi ini adalah untuk mengamati dan mengevaluasi
keterampilan guru mengajar dan siswa selama proses belajar-mengajar.
Adapun format observasi guru dan siswa dapat dilihat sebagai berikut.
a. Format Observasi Guru
Tabel 3.6
FORMAT OBSERVASI GURU
No
a. Menarik perhatian siswa
b. Menimbulkan motivasi
c. Memberikan acuan belajar yang akan dihasilkan
d. Mengadakan apersepsi
1 2 3 4
2.
Mengarahkan siswa untuk menerapkan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi
a. Mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar dan lagu
yang disajikan.
b. Mengarahkan siswa untuk memahami gambar dan musik
c. Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan
berdasarkan penyajian gambar dan musik.
d. Megembangkan kerangka karangan menjadi sebuah
paragraf
e. Mengarahkan siswa untuk memeriksa penggunaan EYD dan
pilihan kata dalam paragraf yang dibuat.
f. Mengarahkan siswa untuk memeriksa koherensi antar
paragraf.
g. Mengarahkan siswa untuk mengecek ulang keutuhan
karangan.
3.
Proses pembelajaran
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode
pembelajaran.
b. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya seputar
tujuan dan metode pembelajaran.
54
d. Guru mengamati aktivitas siswa saat penerapan metode dan
media
e. Guru mengamati aktivitas siswa saat mengedit karangan.
4.
Kemampuan menutup pembelajaran
a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas
b. Memandu siswa melaksanakan refleksi pembelajaran
1 2 3 4
c. Memandu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Format Observasi Siswa
Tabel 3.7
a. Siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
b. Siswa memiliki gambaran awal tentang pembelajaran yang
akan dilakukan.
2.
Tahap penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media
gambar fotografi
a. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi
dengan musik.
b. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian
gambar dengan musik
paragraf
d. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata
yang terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.
e. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya.
f. Siswa mengedit kembali keutuhan karangan berdasarkan
EYD dan pilihan kata.
3. Proses pembelajaran
1 2 3 4
a. Siswa mendapat penjelasan tujuan pembelajaran dan
metode pembelajaran.
b. Siswa mendengarkan dengan cermat tujuan pembelajaran,
metode dan media pembelajaran.
c. Siswa bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti seputar
tujuan, metode dan media pembelajaran.
d. Siswa menelaah gambar dengan musik yang disajikan.
e. Siswa menyusun karangan deskripsi dengan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi
4.
Penutup
a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.
b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran.
3.6 Instrumen Pelakuan
Disebabkan proses pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan melalui pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, maka di
dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran
adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya proses
pembelajaran yaitu berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
56
akan dilaksanakan. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus SMK
yang merupakan penjabaran dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Penggunaan metode sugesti – imjinatif pembelajaran imajinatif dibagi menjadi tiga tahapan utama. Ketiga tahapan tersebut pada dasarnya
merupakan kegiatan yang ditempuh oleh guru dan siswa pada saat
sebelum, selama dan sesudah pembelajaran, ketiga tahapan tersebut yang
dimaksud adalah 1). perencanaan, 2). pelaksanaan dan 3) evaluasi.
3.6.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, ada tiga tahap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Pertama, melakukan penelaahan materi
pembelajaran. Kedua, memilih gambar yang akan ditampilkan. Ketiga,
yaitu mencari musik yang nantinya akan disesuaikan dengan gambar.
a. Penelaahan materi pembelajaran
Penelaahan materi pembelajaran perlu dilakukan agar guru
benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan dalam proses
pembelajaran di kelas penelaahan materi meliputi: 1) pengertian
karangan, 2) jenis-jenis karangan, 3) pengertian deskripsi karangan, 4)
menyusun kerangka karangan deskripsi yang akan dibuat, dan 5)
langkah-langkah menyusun karangan deskripsi.
b. Pemilihan gambar yang akan ditampilkan dalam pembelajaran
c. Penyesuaian musik dengan gambar yang akan ditampilkan
d. Penyusunan Rancangan Pembelajaran
Kegiatan menyusun rancangan pembelajaran merupakan langkah
lanjutan yang ditempuh guru untuk memastikan bahwa proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berlangsung dengan baik.
Rancangan pembelajaran mencakup perumusan materi, tujuan
pendekatan, metode, media, dan evaluasi pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dengan metode sugesti-imajinatif melalui
media lagu dalam pembelajran menulis karangan deskripsi dilakukan
mengacu pada perencanaan pembelajaran yang sebelumnya telah
disusun berupa RPP.
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Dwiguna Depok
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam berbagai
bentuk paragraf (narasi, deskripsi, eksposisi)
Kopetensi dasar : Menulis karangan deskripsi melalui metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar
fotografi
Indikator : 1. Menjelaskan karangan deskripsi
2. Menyebutkan karakteristik/ciri karangan
deskripsi
3. Membuat kerangka karangan deskripsi
4. Mengembangkan kerangka karangan
yang telah disusun menjadi karangan
deskriptif.
58
I. Tujuan pembelajaran :
a. Siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk
karangan deskripsi
b. Siswa mampu menyebutkan karakteristik dan ciri karangan
deskripsi
c. Siswa dapat menyusun kerangka karangan deskripsi
d. Siswa dapat menulis karangan deskripsi
II. Materi Pembelajaran
a. Karangan deskripsi
b. Contoh karangan deskripsi
c. Karakteristik/ciri karanagan deskripsi
d. Kerangka karangan deskripsi
III. Metode Pembelajaran
a. Pemodelan
b. Tanya jawab
c. penugasan
IV. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan Awal
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Siswa menyimak konsep yang disampaikan guru
B. Kegiatan inti (60 menit)
a. Guru membuat suasana ruangan menjadi nyaman dengan dekorasi
ruang yang menarik
b. Guru memerintahkan siswa untuk duduk dengan senyaman mungkin
dengan posisi yang siswa inginkan
c. Gruru memerintahkan siswa untuk belajar serileks mungkin
d. Guru menjelaskan tentang karangan deskripsi
f. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru saat menyampaikan
materi
g. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi dengan musik.
h. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian gambar
dengan musik
i. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah paragraf
j. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata yang
terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.
k. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya
C. Kegiatan akhir
a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran
b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran
V. Sumber belajar
a. Teks karangan deskripsi
b. Buku bahasa dan sastra Indonesia
VI. Penilaian
a. Teknik : Tes untuk kerja
b. Bentuk instrument : proses kerja atau produk
c. Soal instrument :
1. Buatlah karangan deskripsi dengan tema pemandangan
2. Penilaian tugas menulis dengan pembobotan masing-masing skor
Atas dasar RPP di atas, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan pemberian perlakuan seperti dibawah ini.
60
Isi 22-26 Cukup baik
Tema/ ide cerita cukup substansi,
pengembangan karangan terbatas,
relevan tetapi tidak lengkap.
(karangan yang dihasilkan
menunjukan kelogisan, ekspresif
dan koheren tetapi pengungkapan
gagasan tidak sesuai).
1 2 3 4
17-21 Sedang – cukup
Tema/ ide cerita kurang substansi,
pengembangan dan pengembangan
karangan tidak cukup. (karangan
yang dihasilkan terdapat sedikit
ketidak logisan dan koheren).
13-16 Sangat kurang
Tema tidak jelas, tidak ada
substansi dan tidak ada
pengembangan karangan.
(karangan yang dihasilkan
menunjukan tidak adanya kelogisan
dan koheren).
Organi
sasi
isi
18-20 Sangat baik – sempurna
Karangan deskripsi lancar, gagasan
diungkapkan dengan jelas,
tertata dengan baik, urutan logis
dan kohesif. (deskripsi yang
14-17 Cukup baik
Karangan kurang lancar, kurang
terorganisasi, tetapi ide utama
terlihat, bahan pendukung terbatas,
urutan logis tetapi tidak lengkap.
10-13 Sedang – kurang
Karangan tidak lancar, gagasan
kacau, terpotong-potong urutan dan
pengembangan tidak logis.
7-9 Sangat kurang
Karangan tidak komunikatif, tidak
terorganisasi dengan baik dan tidak
layak nilai.
18-20 Sangat baik-sempurna
Pemanfaatan potensi kata
maksimal, Pilihan dan ungkapan
kata tepat dan menguasai
pembentukan kata. (karangan
deskripsi menggunakan kosa kata
yang padu dan tepat, serta
mencerminkan ciri karangan
deskripsi).
14-17 Cukup-baik
Pemanfaatan potensi kata cukup.
Pilihan dan ungkapan kata
kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap logis.
(karangan deskripsi menggunakan
kosa kata yang padu tetapi tidak
62
10-13 Sedang-cukup
Pemanfaatan potensi kata terbatas.
Sering terjadi kesalahan
penggunaan kata dan dapat merusak
makna. (karangan deskripsi yang
dihasilkan tidak berkembang dan
terjadi kesalahan kosakata)
7-9 Sangat kurang
Pemanfaatan potensi kata rendah
dan pengetahuan tentang kosakata
juga rendah, tidak layak nilai.
1 2 3 4
Konstruksi kompleks dan efektif,
hanya terdapat sedikit kesalahan
penggunaan bentuk bahasa.
(penggunaan bahasa yang
digunakan efektif, variatif dan
ekspresif)
18-21 Cukup baik
Konstruksi sederhana tetapi efektif,
kesalahan kecil pada konstruksi
kompleks, terjadi sejumlah
kesalahan tetapi tidak kabur.
(penggunaan bahasa yang
dihasilkan efektif, variatif, ekspresif
tetapi terjadi sedikit kesalahan
karangan)
11-17 Sedang cukup
Terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat, makna
membingungkan atau kabur.
(penggunaan bahasa yang
dihasilkan kurang efektif, variatif,
ekspresif tetapi terjadi banyak
kesalahan penggunaan bahasa
dalam karangan).
5-10 Sangat kurang
Tidak menguasai aturan sintaksis,
terdapat banyak kesalahan, tidak
komunikatif, dan tidak layak nilai.
1 2 3 4
Menguasai aturan penulisan
(EYD),tidak terdapat kesalahan
ejaan.
4 Cukup-baik
Kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan tetapi tidak mengaburkan
makna. (mekanisme penulisan
karangan sesuai EYD tetapi terjadi
1 sampai 5 kesalahan ejaan).
3 Sedang-cukup
Sering terjadi kesalahan ejaan,
makna membingunggkan atau
kabur. (mekanisme penulisan
karangan kurang sesuai EYD
terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan
64
Isroyati, 2013
terdapat banyak kesalahan ejaan,
tulisan tak terbaca dan tidak layak
nilai.
(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307)
3.6.3 Tahap evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembelajaran media dengan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi menjadi tahap ketiga dari kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam tahap ini, guru harus bisa melihat keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung.
3.7 Kerangka Penelitian
Kerangka Penelitian
Studi Pendahuluan
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Pretes pretes
Metode ceramah
Metode sugesti- sugesti dengan media
gambar fotografi
postes Postes
144
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil temuan serta hasil analisis terhadap data pretes,
postes, angket, observasi pada perolehan data di lapangan, pengolahan
data, serta menjawab hipotesis maka diperoleh simpulan akhir untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai penerapan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil profil analisis karangan siswa, maka rata-rata siswa
masih kesulitan dalam menuangkan ide, mengembangkan ide,
kesulitan dalam berimajinasi, kesulitan merangkai kata-kata, kesulitan
dalam menentukan ciri-ciri karangan deskripsi, dan kesulitan dalam
menggunakan ejaan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari segi isi,
organisasi isi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanisme EYD
yang terdapat pada karangan siswa.
2. Secara keseluruhan, kemampuan menulis karangan deskripsi siswa
melalui proses pembelajaran menggunakan metode sugesti-imajinatif
dengan media gambar fotografi dapat meningkat. Hal ini terbukti
dengan adanya kenaikan yang signifikan di kelas eksperimen. Hasil
tersebut dapat dilihat dari rata nilai pretes 73,06 menjadi nilai
rata-rata postes 82,03.
3. Hasil pengolahan angket diketahui bahwa respon siswa terhadap
pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi sangat baik. Hal ini
dibuktikan dengan jumlah presentase jawaban siswa terhadap
metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dari hasil
pehitungan angket, 100% siswa menjawab bahwa metode
sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru
pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan jumlah
persentase sebelumya, 100% siswa menjawab bahwa metode ini dapat
memudahkan siswa dalam menemukan ide. Sementara itu, 93,3%
siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif ini dapat
memudahkan siswa untuk mengembangkan ide dengan bahasa yang
baik dan benar sedangkan 6,7% siswa menjawab bahwa metode ini
tidak dapat mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar.
5.2Saran
Selain simpulan yang telah dipaparkan, penulis pun akan
mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi dunia
pendidikan dan menjadi perbaikan atau penyempurnaan dalam penelitian
selanjutnya, saran-saran itu sebagai berikut.
1. Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan menjadi masukan
bagi para guru, khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk mengembangkan kemampuan dalam proses belajar mengajar
terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam metode
pembelajaran ini diharapkan guru dapat memotivasi dan menarik
perhatian siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide-idenya
melalui proses melihat gambar yang diiringi musik.
2. Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan pembelajaran
proses yang membutuhkan latihan secara berkesinambungan. Oleh
karena itu, pendidik seharusnya memberikan latihan-latihan dan
perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran terutama pembelajaran menulis
146
dengan aktif dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
dilakukan sendiri, berpikir kreatif, dan inovatif sehingga siswa dapat
belajar lebih baik dan optimal.
4. Bagi para peneliti yang berniat mengembangkan metode
sugesti-imajinatif dalam pembelajaran menulis hendaknya menggabungkan
metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dengan
metode pembelajaran lain sehingga mampu memecahkan masalah
yang dihadapi siswa dalam menulis terutama menulis karangan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokokny Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda Karya.
Kerap, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Subana. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indoesia.Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjiman, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pascasarjana
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung. Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Metodelogi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Yunus, Muhamad dan Suparno.2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.