v
ABSTRACT
Prevalence of Breast Cancer in Immanuel Hospital Bandung
through January 2005 to December 2006
Arvan Pratama – 2007 First tutor : Sri Nadya, dr., M.Kes. Second tutor: Sylvia Soeng, dr., M.Kes.
Breast cancer is a frequent malignancy in women. In Indonesia, breast cancer is in the 2nd place following cervix cancer. The incidence of breast cancer increases from year to year as there are improvements of diagnostic devices, so it is possible to make early diagnosis. Early diagnosis and treatment can increase the 5 years survival rate.
The purpose of this research was to identify the age group, histopathological
type, location, and stage of breast cancers diagnosed in Immanuel Hospital Bandung from January 2005 to December 2006.This research was a descriptive retrospective study. The data was collected from the medical records of new cases of breast cancer in Immanuel Hospital Bandung through January 2005 to December 2006, which consisted of age, histopathological type, location, and stage of the cancer.
The result of this research showed that 29.41% of breast cancers in Immanuel Hospital Bandung from January 2005 to December 2006 happened to 41-50 years old women, most frequent type was ductal invasive (92.16%), 52.94% happened to the right breast, and most of the patient (58.33%) were diagnosed for the second stage.
The conclusion of this reseach was the breast cancer patients who came to Immanuel Hospital Bandung from January 2005 to December 2006 mostly are 41-50 years, ductal invasive type, located in right breast, and in stage II.
iv
ABSTRAK
Kejadian Karsinoma Payudara di Rumah Sakit Immanuel
Bandung Periode Januari 2005 sd Desember 2006
Arvan Pratama, 2007 Pembimbing Utama: dr. Sri Nadya, M.Kes. Pembimbing Dua: dr. Sylvia Soeng, M.Kes.
Karsinoma payudara adalah keganasan yang sering ditemukan pada wanita. Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki tempat kedua setelah kanker cervix. Angka kejadian karsinoma payudara yang terdiagnosis meningkat dari tahun ke tahun, karena sarana penunjang diagnostik yang semakin berkembang yang memungkinkan diagnosis dini. Diagnosis dini dan penatalaksanaan secara dini dapat meningkatkan harapan hidup selama 5 tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola usia, tipe histopatologi, lokasi, dan stadium penderita karsinoma payudara yang berobat di Rumah Sakit Immanuel Bandung, periode Januari 2005 sd Desember 2006. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara restrospektif terhadap kasus-kasus karsinoma payudara di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2005 sd Desember 2006 dengan kriteria usia, tipe histopatologi, lokasi, dan stadium.
Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian karsinoma payudara di Rumah Sakit
Immanuel periode Januari 2005 sd. Desember 2006 paling banyak pada golongan usia 41-50 tahun (29.41%), tipe paling sering adalah duktal invasif (92,16%), lokasi terbanyak pada payudara sebelah kanan (52,94%), stadium paling banyak terdiagnosis adalah pada stadium II (58,33%), tidak didapatkan karsinoma payudara stadium I.Kesimpulan dari penelitian, kelompok usia yang paling banyak mengalami karsinoma payudara adalah 41-50 tahun dengan tipe terbanyak adalah karsinoma duktal invasif dan lokasi tersering pada payudara sebelah kanan. Sebagian besar penderita baru memeriksakan diri saat memasuki stadium II.
vii 2.1 Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Payudara ... 5
2.2 Karsinoma Payudara ... 7
2.2.1 Insidensi ... 7
2.2.2 Epidemiologi dan Faktor Risiko ... 7
2.2.3 Etiologi ... 10
2.2.4 Patogenesis ... 11
2.2.5 Gejala Klinik ... 12
viii
2.2.7 Stadium Karsinoma Payudara ... 16
2.2.8 Deteksi Dini Karsinoma Payudara ... 18
2.2.9 Pemeriksaan Penunjang Karsinoma Payudara ... 21
2.2.10 Diagnosis Histopatologi Karsinoma Payudara ... 23
2.2.11 Penatalaksanaan Karsinoma Payudara ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 27
3.2 Bahan Penelitian ... 27
3.3 Pengambilan Sampel ... 27
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
3.5. Penyajian Data ... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 29
4.2 Pembahasan ... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 34
5.2 Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN ... 37
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi TNMSystem AJCC 1992 of Breast Cancer ………... 16
Tabel 2.2 Klasifikasi Stadium Klinik Karsinoma Mammae Portman AJCC…….17
Tabel 4.1 Distribusi karsinoma payudara berdasarkan usia………...29
Tabel 4.2 Distribusi Tipe histopatologi karsinoma payudara………30
Tabel 4.3 Lokalisasi karsinoma payudara………..30
x
DAFTAR LAMPIRAN
39
RIWAYAT HIDUP
NAMA : ARVAN PRATAMA
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 5 MARET 1983
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
RIWAYAT PENDIDIKAN : TK ST. YUSUF BANDUNG 1987
SD ST. YUSUF BANDUNG 1989
SLTP ALOYSIUS 1, BANDUNG 1995
SMU ALOYSIUS 1, BANDUNG 1998
37
LAMPIRAN
DATA DARI FORMULIR PERMINTAAN/HASIL
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI DI RS
IMMANUEL PERIODE JANUARI 2005 sd DESEMBER
2006
No No.PA Asal Spesimen
Usia Lokasi Stadium Tipe histopatologi
38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Karsinoma payudara adalah keganasan yang sering ditemukan pada wanita, satu dari delapan wanita di Amerika Serikat akan menderita karsinoma payudara dalam waktu hidupnya (Kumar, Abbas, Fausto, 2005). Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki tempat kedua setelah kanker cervix (Tjindarbumi dan Mangunkusumo, 2002).
Kasus karsinoma payudara tampaknya terus meningkat setiap tahun. Di AS, pada tahun 2002 ditemukan 203.500 kasus baru karsinoma payudara invasif dari stadium I-IV, dan 54.300 kasus karsinoma in-situ setiap tahun (American Cancer Society, 2002). Pada tahun 2005, ditemukan kira-kira 211.240 kasus baru karsinoma payudara stadium I-IV dan 58.490 kasus karsinoma in-situ (American Cancer Society, 2005). Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 1,2 juta orang di seluruh dunia akan didiagnosis menderita karsinoma payudara pada tahun 2006 (http://imaginis.com., 2006). Di Indonesia, berdasarkan
Patological based Registration atau pencatatan pemeriksaan jaringan, karsinoma payudara mempunyai angka kejadian relatif 11,5 %, diperkirakan minimal 20.000 kasus baru per tahun, dengan kenyataan 50% kasus baru ditemukan pada keadaan stadium lanjut. (www.samarinda.go.id., 2006 ).
2
Karsinoma payudara merupakan masalah kesehatan dan juga keganasan yang
sangat menakutkan bagi kaum wanita. Banyak faktor yang dihubungkan dengan
peningkatan risiko karsinoma payudara pada wanita, misalnya usia, menarche
dini dan menopaus lambat, obesitas, paparan hormon estrogen, dan lainnya.
Dalam dua dekade terakhir, diagnosis dini penderita karsinoma payudara telah
berubah dengan ditemukan mamografi untuk skrining karsinoma payudara.
(Nystrom dkk., 1993; Elston dkk., 1999). Kesadaran untuk deteksi dini dan terapi
dini penderita karsinoma payudara sangatlah penting karena harapan hidup selama
5 tahun (five years survival rate) bergantung pada stadium penyakit ketika
penderita mendapatkan pengobatan. Pada stadium I harapan hidup selama 5 tahun
mencapai 80% – 90 %, stadium II 55% - 60 %, stadium III 40% – 50 %, dan
stadium IV hanya 10 % - 20 %. Di Indonesia, kesadaran penderita karsinoma
untuk berobat masih sangat kurang, mereka seringkali baru berobat pada stadium
penyakit yang sudah lanjut. Penelitian retrospektif dari Hukom dan Reksodiputro
pada tahun 1994 - 1998 terhadap penderita karsinoma payudara yang berobat di
RSKD Jakarta mendapatkan 50% penderita datang pada stadium IV dan hanya
25% pada stadium I atau II. Kelalaian untuk berobat bukan hanya terjadi pada
penderita yang tidak tahu atau kurang mampu, tetapi juga terjadi pada kalangan
yang mampu secara ekonomi, bahkan para dokter yang sudah mengetahui riwayat
penderita karsinoma. Di negara maju seperti Jepang, berdasarkan data dari
lembaga karsinoma di Rumah Sakit Tokyo pada tahun 1989, 87 % karsinoma
terdeteksi pada stadium dini, hanya 12,6 % yang terdeteksi pada stadium III
(Hukom dan Reksodiputro, 2002).
Berdasarkan data yang telah diuraikan di atas dan perkembangan deteksi dini
penderita karsinoma payudara dalam dua dekade terakhir, namun angka kematian
masih tetap tinggi, penulis tertarik untuk mengetahui tentang kasus karsinoma
payudara dalam ruang lingkup yang lebih kecil yaitu dari data yang diambil di
Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel selama periode Januari
3
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pola usia penderita karsinoma payudara di RS Immanuel
Bandung periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2006.
2. Bagaimana pola tipe karsinoma payudara secara histopatologi di RS Immanuel
Bandung periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2006.
3. Bagaimana pola lokasi karsinoma payudara yg datang ke RS Immanuel
Bandung periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2006.
4. Bagaimana pola stadium penyakit karsinoma payudara yang datang ke RS
Immanuel dan diperiksa secara histopatologi periode Januari 2005 sampai
dengan Desember 2006.
1.3 Maksud dan Tujuan Pemelitisn
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pola usia, tipe, lokasi, dan stadium
penderita karsinoma payudara yang berobat di Rumah Sakit Immanuel Bandung
selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2006.
1.4 Manfaat penelitian
Memberikan informasi tentang penderita karsinoma payudara yang diperiksa di
RS Immanuel Bandung periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2006 dan
memberikan masukan bagi pembaca tentang cara pemeriksaan payudara secara
mandiri serta pentingnya pemeriksaan payudara secara rutin, mandiri, klinis, serta
mamografi.
1.5 Metodologi
Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara
4
histopatologi di RS Immanuel Bandung periode Januari 2005 sampai dengan
Desember 2006.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi : Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RS Immanuel
dan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Waktu: Pembuatan karya tulis ilmiah ini dilakukan selama Februari 2006 –
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa penderita karsinoma
payudara yang berobat di RS Immanuel, Bandung pada periode Januari 2005
sampai dengan Desember 2006 terdapat sebanyak 51 kasus. Usia paling banyak
mengalami karsinoma payudara adalah usia 41-50 tahun dengan tipe terbanyak
adalah karsinoma duktal invasif dan lokasi tersering pada payudara sebelah kanan.
Sebagian besar penderita baru memeriksakan diri saat memasuki stadium II.
5.2 Saran
1. Wanita-wanita di atas 20 tahun diharapkan melakukan pemeriksaan
payudara secara rutin dan mandiri setiap bulan.
2. Wanita-wanita di atas 40 tahun diharapkan melakukan mamografi rutin
setiap tahun.
3. Memeriksakan diri ke dokter bila menemukan gejala-gejala pada saat
pemeriksaan payudara mandiri atau mamografi agar dapat didiagnosis
dan terapi secara dini sehingga meningkatkan harapan hidup.
4. Pemberian informasi dapat dilakukan melalui media cetak, media
35
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. 2002. Breast Cancer. Melalui
<http://www.cancer.org>. April 2006.
American Cancer Society. 2005. Breast CancerFacts and Figures 2005-2006.
Melalui <http://www.cancer.org>. Agustus 2006.
Cotran RS, Kumar V, Collins T. 1999. In: Robbins, Pathologic Basis of Diseases,
6th edition. New York Sydney Tokyo: W.B. Saunders Com.1093-1118.
De Vita Jr.T, Hellman S, Rosenberg SA. 1997. Cancer, Principles & Practice of Oncology, 5th edition. Philadelphia Toronto: JB Lippincot, 1557-1559.
Elston CW, Ellis IO, pinder SE. 1999. Pathological prognostic factors in breast cancer. Crit Rev Oncol/Hematol, 31;3 209-223.
http://en.wikipedia.org.2006. Breast Cancer-Wikipedia, the free encyclopedia Melalui <http://en.wikipedia.org/wiki/Breast_cancer>
http://www.samarinda.go.id.2006 Wanita Tidak Menikah Lebih Berisiko. Melalui www.samarinda.go.id/?q=node/9083
http://www.breastcancer.org.2006. Your Guide to the Breast Cancer Pathology Report. Melalui <http://www.breastcancer.org>
http://imaginis.com/breasthealth/statisticasp. 2006. General Information on Breast Cancer. Melalui <http://imaginis .com/breasthealth/statisticasp>.
Hernowo, BS 1995 Prognostic factor and survival analysis of invasive ductal carcinoma of breast in Bandung, Indonesia. Kobe: Kobe Journal of Medical Sciences.
Hukom RA dan Reksodiputro AH. 2002. Klinik Karsinoma Keluarga untuk Mendeteksi Faktor Risiko. Jakarta: Kompas Cyber Media.
KumarV, Abbas AK, Fausto N. 2005. Pathologic Basis of Diseases. 7th edition. Servier Saunders. 1129-1151.
Nystrom L, Rutqvist LE, Wall S, dkk. .1993. Breast Cancer screening with mammography; overview of Swedish randomized trials. Lancet 341: 973-978.
36
Robbins SL, Kumar V. 1995. Sistem genitalia wanita dan payudara dalam Buku
ajar patologi II edisi empat.Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC. 401-415.
Rossai J. 1998 Ackerman’s Surgical Pathology, 8th edition. St. Louis: Mosby.
Rossen P.1996. Rosen’s Breast Pathology, Philadelphia: Lippincot-Raven, 275-290.
Williams P. 1995. Gray’s Anatomy, The Anatomical Basis of Medicine and Surgery, edisi ke-38, hlm 418-424. New York: Churchill Livingstone.
Schwartz S.I.1999. Principles of Surgery, 7th edition. Singapore: McGraw-Hill. 533-592.
Sjamsuhidajat R. & De Jong W. 1998 Neoplasma dalam Buku ajar ilmu bedah.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.534-555.
Tjindarbumi D, Wibowo B, Simanjuntak T, Djakaria M, Badri Ch, Tjahjadi G. 1998. Breast Cancer: problem and management in Indonesia. Cancer in Asia Pacific. Volume 2. Jakarta: Yayasan Kanker Indonesia.
Tjindarbumi, D.2002. Deteksi Dini Karsinoma Payudara dan Penanggulangannya. Dalam: Muchlis Ramli, Rainy Umbas, Sonar S Panigoro (Penyunting),
Deteksi Dini Karsinoma. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tjindarbumi D, Mangunkusumo R. 2002. Cancer in Indonesia, Present and Future. Japanese Journal of Clinical Oncology. 32:S17-S21.