Skripsi
Untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Manajemen
School Of Business
Diajukan oleh : M. AQIL ISHMAT
2018212387
KONSENTRASI BISNIS DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
NOBEL INDONESIA MAKASSAR
2020
KOIYSUIUEIi PADA TOKO
YA}IAN
I{-TB{IPATET{ GOWA Diajukan olehNarna
: NI. Aqil IshnnatNim
:2018212387T*lah dipef*hankan dih*d*pa.n tirii penguji Tugas AkhiriSkripsi STfE F{cbel Ind*u*sia paela ts,ngga} 5 Maret 2020
dan d!n.vatakan dii*rirea -ri::itik il":*:r:eR*hi sy",.iirat g*ile t::iiirp*r*!*h gelar A}'-a<ie:rrik
5*:3*nrr E$aret$*rn** * S';Lf
s{ak#ss{rr, 2,*prii 3t}3{}
Sekertaris
Anggota
Wakil Ketua I Bidang Akadernik
IVfengesahkan
Mengetahui
Nabel fnd onesi* lvtrakassa.r
t1rifiza}!. i}.t-. - i\t l\.1]
AhmadFirman.SE.M.Si)
ietua Jrirusan
/-=\_
Nur, S"E.. M. Sti Tirn Penprji
Ketua
:Dr. A,-hriradNama
NIi\4
Jurusan
: kl. Aqil Ishrnat
:2Al&2123&7
:Irlanajemen
Judul :
Pengaruh suasana Tok+, Lokasi Dan Harga Terhadap MinatBeli Konsumen Pada Toko Yaman Katrupaten Gowa
ktrenyatakan dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya bahwa Skripsi )iang saya buat adalah benar-bonar karya saya sendiri, kecuali apabiia dalarn pengutipan substansi disebutkan sumhemya dan bukan karya jiplakan niilik orang train. Saya bertanggung ja'"vab atas keabsahan dan kebenaran lsin3za sesuai dengan sikap ilrniah yang harus di junjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya paksaan dan tekanan
dari
pihak ftlanapun serta bersedia mendapat sanksi akadcmik jika ternyata dikernudian hari ternyata yang saya buat ini tidak bcnar.hdakassar, 22 Fcbruari 2020
iii
Aqil Ishmat
N{rM 20i E2 r2387
M. Aqil lshmat. 2028, Pengaruh Suasaua,
Konsunen pada Toko Yarnari di Kabupaten Gowa, dibirnbing oleh Ahmad Firruan' Tujuan dat feneiitian ini adaiatr untuk ntengetahui pengaruh suasana toko, lokasi dan harga r".iru parsial dan simultan terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman di Kabupateu Gowa.
Sampel auU,, penelitian ini sebanyak 96 responden dengan teknik Ac.cidental Sampling. Jenis data dan sumber data yang digunakan adalah dengan data prirner dan
sekundei. Uji instrumen yang digrrnakan dalarn penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara lokasi dan harga teihadap minat beli. pari kedua variabel tersebut, variable lokasi yang memiliki hasil t116r,, s2,015> tnaa (1,986) dan variabel harga tnnsne2,604
>
ttoorr (1,986) sehinggaffo
aitotat danHa
diterima, artinya kedua variabel tersebutfr.p.rg*uh
ii"gnifikan terhadap minatbeli.
Sedangkan variabel suasana toko*.nur,!*tan
bahwa suasana toko tidak berpengar*h dan tidak sigrifikan terhadap minat beli dengan txisyng-0,589 < \oaa (1,986). Adapun hasil uji F diperoleh nilaiFxilunssebesar 70,1 +z >"nllai Fnb"t (2,70) sehingga Ho ditolak dan Ha diterirna' Denga:n ditolaknya Ho yang berarti secara sirnultan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (srasana tot-o, lokasi, dan harga) terhadap variabel terikat (minat beli)' Katn Kunci: Suasatta Toko' Lokasi, Harga, dan Minat Reli
lv
f=
Irt
are:":1'"1 ,,,' r,;: ' rt'
w
M. Aqit rshmat 202a' The Effect of Nuance'
Location'"an\:;:;;';{;;i j'ff;;-
!;f,ix';;.-f 7,?:f *jii;;iil-;f ,::,:i,:"i:r;i:;i:i:l;;,-,,::;fr*"
and price partially
"'i-;';;;l;;'ou'ty'to*ord
consume'{""iot'
interest at thei;**
tv"'v"-rt"
stoie in Gowa ResencY''o*pt';;;;';;';;'o'd'-il^ilj:^;;':!::#':;-i'l'::r;;:'nil'::'7'ffff':{'
dan and data sources used were prtm(
used in this srudy *Z"rriiri,rtiaity ona reliability
tesls'
:ation and price .toward
'::,::!:,::ffi
,;;i7{"{:'W'[:,2',,!iT!,7,i1'i"riiit"t.rzo]5>'[nbu ,ss6)andpriceii,iitili.-i!o-::'.;ti*;:ii;$X11{;;;',:::'l;;1f ;':i
accepted, *eaning"boin qf in'ry uo"!'
^o,
no effect and 'is'
iloi
tig"'f','antyYrd
"*irit:rr:,
while the nuance o.f =l'!'1 ,
nurchase ducision**',ii'ii,,,,ii's*,
"',,l,f iliiii'-in:f : i\-;;r;ij:rr!,'i$1i-1';:f'r
\,'a,tue
af
70.112 .2';:;:'; ':iiii iz'
'-u1::.,'11',f;'i;itli:;'i i;;s"ii;oi',
u'ifu:,'^oJ heitu'"iiil'tion
of Ha whtch meatts :'tmindepentlenr variable (store
nu*'o'"'li';;;"" an'|
ptictrS'ili**a the dependent'
r'i rtiitl i
fPur chas e ifi
erest)'Keywotds: Store nuance' Location' Price' and Purchase lfierest
ffi w
v
iii
MOTTO
“Learn from the mistakes in the past, try
by using a different way, and always hope
a successfull future”
iv
“belajarlah dari kesalahan di masa lalu, mencoba
dengan cara yang berbeda, dan selalu berharap
untuk sebuah kesuksesan dimasa depan”
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunianya maka skripsi ini dapat selesai dan atas dukungan do’a dari orang- orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat
pada waktunya
Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur tiada henti.
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Kedua Orangtuaku Syafruddin Zaenab R, S.Pd
Keluarga besar dari kedua orang tuaku
Indah Insani dan Sahabat-sahabatku
Seluruh dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan tulus Almamater yang ku banggakan,
STIE NOBEL INDONESIA MAKASSAR.
vi
KATA PENGANTAR
ِ$ــــــــــــــــــْ'ِ( ِﷲ ِ*َ,ْ-ﱠ/0ا ِ$ْ2ِ-ﱠ/0ا
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, adalah ungkapan pertama yang penulis dapat ucapkan atas terselesaikannya proposal/skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Suasana Toko, Lokasi Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Yaman Kabupaten Gowa” ini penulis susun dalam rangka penyelesaian studi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menemui banyak kendala. Oleh jarena itu melalui kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.M. selaku Ketua STIE Nobel Indonesia yang telah memberikan persetujuan untuk mengadakan penelitian.
2. Bapak Dr. Ahmad Firman SE., M.Si. selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan bagi penulis.
3. Bapak Yuswari Nur S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah membantu mempercepat legitimasi penelitian ini.
4. Ibu Firiani Latief S.P., M.M selaku Ketua P3M yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
vii
5. Terima kasih kepada kedua penguji Bapak Ali Murdhani Ngandoh, SE.,M.Si dan Ibu Mariah, SE., M.Pd yang telah banyak meberikan masukan.
6. Bapak/ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan pelajaran yang sangat berharga.
7. Terima kasih juga kepada Bapak H. Marwan S.Pd selaku Pemilik Toko Yaman beserta seluruh karyawan yang sangat banyak membantu selama saya meneliti.
8. Yang tersayang Ibunda, Ayahanda tercinta, serta kekasihku dan juga saudara-saudara penulis yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil.
9. Rekan – rekan mahasiswa STIE Nobel Indonesia dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu Namanya yang selalu mendukung dan memberikan pengetahuan kepada saya.
Keberadaan skripsi ini merupakan sebuah symbol keberhasilan tersendiri bagi penulis. Akhirnya tiada lain yang dapat penulis lakukan selain memohon maaf atas segala kekhilafan dan keterbatasan yang ada, sekaligus menyerahkan kepada Allah SWT semoga segala sumbangsih yang begitu tulus dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Makassar, 22 Februari 2020
viii
M. Aqil Ishmat
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1. Minat Beli ... 7
2.1.1 Pengertian Minat Beli ... 7
2.1.2 Indikator Minat Beli ... 8
2.2 Suasana Toko... 9
2.2.1 Pengertian Suasana Toko ... 9
ix
2.2.1 Tujuan Suasana Toko ... 11
2.2.1 Indikator Suasana Toko ... 11
2.2.1 Lokasi ... 15
2.2.2 Definisi Lokasi ... 15
2.2.3 Indikator Lokasi... 16
2.3 Kajian Harga ... 18
2.3.1 Definisi Harga ... 18
2.3.2 Strategi Penetapan Harga ... 19
2.3.3 Pendekatan dalam Penetapan Harga ... 21
2.3.4 Membangun Reputasi Harga… ... 22
2.3.5 Penyesuaian Harga…... 23
2.3.6 Strategi Peningkatan Harga… ... 24
2.3.7 Indikator Harga ... 25
2.4 Penelitian Terdahulu ... 25
2.5 Kerangka Berpikir Penelitian… ... 28
2.6 Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 30
3.2 Jadwal Penelitian ... 30
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 30
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 32
3.5 Jenis & Sumber Data ... 33
3.6 Uji Instrumen 3.6.1 Uji Validitas ... 34
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 34
3.7 Metode Analisis ... 35
3.7.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 35
3.7.2 Uji F ... 36
3.7.3 Uji t ... 37
3.7.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 38
x
3.8 Definisi Operasional ... 39
3.8.1 Variabel Independen (Bebas) ... 39
3.8.2 Variabel Dependen (Terikat) ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 42
4.1.1. Gambaran Umum Toko Yaman... 42
4.1.2. Visi dan Misi ... 44
4.1.3. Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja ... 44
4.2. Deskripsi Responden ... 46
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian ... 48
4.4. Analisis Data Deskriptif ... 49
4.4.1. Tanggapan Responden Mengenai Suasana Toko (X1) ... 49
4.4.2. Tanggapan Responden Mengenai Lokasi (X2) ... 51
4.4.3. Tanggapan Responden Mengenai Harga (X3) ... 52
4.4.4. Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli (Y1) ... 53
4.5.Hasil Penelitian ... 54
4.5.1. Uji Validitas ... 54
4.5.2. Uji Reliabilitas ... 56
4.5.3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 57
4.5.4. Uji Parsial (Uji F) ... 59
4.5.5. Uji Simultan (Uji T)... 60
4.5.6. Uji Determinasi ... 63
4.6. Pembahasan ... 63
BAB V PENUTUP ... 66
5.1. Kesimpulan ... 66
5.2. Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 29 Gambar 4.1 Sttruktur Organisasi... 46
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 46
Tabel 4.2 Umur Responden... 47
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden ... 48
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Suasana Toko X1.1 ... 49
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai X2.1 ... 51
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Harga X3.1 ... 52
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Y1 ... 53
Tabel 4.8 Uji Validitas ... 55
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas ... 56
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 58
Tabel 4.11 Uji Simultan (Uji F) ... 60
Tabel 4.12 Analisis Koefisien Determinasi ... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi Indonesia di sektor ritel semakin meningkat.
Hal ini terjadi karena pengusaha berlomba-lomba membuat produk untuk memikat konsumen. Seiring berkembangnya zaman membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam membeli suatu barangpasar modern pada saat ini memberikan banyaknya pilihan kepada konsumen dalam membeli barang yang mereka inginkan. Banyaknya pilihan membuat para pengusaha ritel saat ini menjadi lebih giat dalam menawarkan produk yang mereka jual kepada masyarakat.
Dalam setiap kegiatan usaha, pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan. Hal ini menuntut para pelaku bisnis agar semakin melakukan inovasi dalam setiap produk mereka.
Fenomena tersebut juga terjadi pada Toko Yaman yang terletak di Jl.
Poros Limbung, km.19, Kec. Bajeng, Kab. Gowa. Perusahaan ini bergerak di bidang ritel. Toko Yaman menjual berbagai macam jenis` mulai dari pakaian anak hingga pakaian dewasa . Selain itu Toko Yaman juga menjual berbagai jenis sepatu,sendal,serta aksesoris pelengkap lainnya dengan harga yang terjangkau. Toko Yaman memiliki konsumen yang beragam, tentunya dengan
demikian Toko Yaman memiliki banyak saingan dari sektor ritel lainnya.
Perusahaan berusaha untuk mempelajari dan memahami apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen., untuk dapat menarik minat beli konsumen. Minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku konsumen dalam menentukan pilihaan mereka membeli sesuatu. Menyikapi hal ini, para pebisnis peritel di tuntut untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat sehingga minat beli konsumen tetap terjaga dan semakin meningkat minat (Purnomo, 2016).
Secara umum, ada dua hal penting yang dapat ditawarkan bisnis ritel, yaitu produk dan cara menampilkan produk tersebut. Pembahasan tentang cara menampilkan produk tentu akan terkait dengan salah satunya suasana toko.
Suasana toko harus memenuhi unsur kenyamanan, sehingga menarik pelanggan untuk menghabiskan waktu dan berbelanja di toko tersebut. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya. Toko harus membentuk suasana toko yang nyaman dan indah agar konsumen merasa nyaman ketika sedang berbelanja kebutuhan mereka. Suasana toko hendaknya diwujudkan dalam tampilan yang menarik, agar pelanggan berhasrat untuk datang. Keunikan suatu toko bisa saja memberikan daya tarik tersendiri dibanding dengan toko pesaingnya.
Keunikan ini bisa tampil dari segi desain interior, eksterior, dan mungkin tata letak ruang toko. Dengan adanya suasana toko yang nyaman, maka dalam suatu toko ritel modern diharapkan dapat terjadi kestabilan dan peningkatan
penjualan agar dapat menarik minat konsumen untuk mencapai tujuan penjualan.
Selain suasana toko, variabel yang penting dalam menarik minat beli konsumen adalah lokasi. Foster 2008, mengatakan bahwa pemilihan lokasi yang strategis merupakan hal yang sangat penting, karena akan menentukan tingkat keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Adapun pernyataan menurut Sopiah 2008, pilihan lokasi peritel merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik minat beli pelanggan. Pada lokasi yang tepat, sebuah toko akan lebih sukses dibanding toko lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. Tjiptono 2002, menjelaskan bahwa di dalam pemilihan lokasi diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang cermat meliputi kemudahan (Akses) atau kemudahan untuk dijangkau dengan sarana trasnportasi umum, (Visibilitas) yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas, lokasi berada pada lalu lintas (Traffic) atau berada pada daerah yang banyak orang berlalu lalang yang dapat memberikan peluang terjadinya impulse buying, lingkungan sekitar mendukung barang dan jasa yang di tawarkan jauh dari lokasi pesaing.
Selain suasana toko dan lokasi, harga juga memiliki peranan penting dalam minat beli konsumen. Menurut Suhartanto 2008, harga adalah dana yang diberikan kepada konsumen terhadap suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang ditukar oleh pelanggan atas manfaat yang diberikan oleh suatu produk.
Harga produk yang terjangkau dapat menjadi acuan konsumen dalam
menentukan keputusan konsumen dalam membeli. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hotman,dkk menyimpulkan bahwa menarik minat beli konsumen dalam membeli juga dapat dilakukan dengan cara memberikan suasana toko yang nyaman bagi kosumen dengan memberikan potongan harga (diskon), doorprize ataupun lokasi toko yang mudah diakses ( Hotman, et al,.
2015).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti di Toko Yaman dengan judul “Pengaruh Suasana Toko, Lokasi, Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Yaman Kabupaten Gowa”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. “Apakah suasana toko berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa?”.
2. “Apakah lokasi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa?”.
3. “Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa?”.
4. “Apakah Suasana Toko, Lokasi, Dan Harga Berpengaruh Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Yaman Kabupaten Gowa ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh suasana toko terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa.
3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa.
4. Untuk mengetahui pengaruh suasana toko, lokasi, dan harga secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen pada Toko Yaman Kabupaten Gowa.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti :
a. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh suasana toko, promosi dan lokasi terhadap minat beli.
b. Sebagai implementasi atas teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahan dan menambah wawasan peneliti.
2. Bagi pihak lain:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh suasana toko, lokasi dan harga terhadap minat beli konsumen sehingga dapat menjadi masukan yang berguna bagi para pelaku pasar
terutama pemilik toko sehingga dapat memaksimalkan suasana toko, lokasi, dan harga agar dapat menarik minat beli konsumen.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minat Beli
2.1.1 Pengertian Minat Beli
Menurut Kotler dan Keller (2006:181) Customer buying decision- all their experience in learning, choosing, using even disposing of a product yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Minat beli merupakan salah satu aspek yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku masyarakat dalam menentukan piihan dalam membeli suatu barang (Purnomo, E., 2016).
Swasta dan Irawan dalam Suradi et al., (2012), mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat membeli seseorang yang berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa hal ini dapat memperkuat minat membeli seseorang, sedangkan ketidakpuasan dapat membuat seseorang mengurangi minat untuk membeli.
2.1.2 Indikator Minat Beli
Ferdinand (2012) mengatakan bahwa jika kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang inginkannya, hal ini bukan hanya akan mendapatkan sekedar informasi tentang orang tersebut bahkan kita juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (Proses Pembelian). Menurutnya proses pembelian meliputi lima
hal :
a. Need (kebutuhan), proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
b. Recognition (Pengenalan), mengenali apa yang menjadi kebutuhan itu sendiri sehingga barang yang dibeli dapat berguna .
c. Search (Pencarian), merupakan hal yang dilakukan dalam mencari jalan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.
d. Evaluation (Evaluasi), proses untuk mempelajari beberapa pilihan yang ada selama proses pencarian sehinngga dapat menentukan pilihan.
e. Decision (Keputusan), langkah terakhir yang dilakukan dalam menentukan pilihan berdasarkan keputusan dari beberapa pilihan yang ada.
Menurut Ferdinand (2012), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut :
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan untuk membeli produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki beberapa referensi pada suatu produk.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.
2.2 Suasana Toko
2.2.1
Pengertian suasana toko
Seiring dengan semakin tingginya persaingan di dunia bisnis, maka diperlukan senjata yang ampuh untuk memenangi permainan jika kita dapat mengelola dengan baik, maka suasana toko dapat dijadikan senjata ampuh tersebut penampilan serta performa dari toko eceran memposisikan image toko dalam benak konsumen.
Suasana toko merupakan salah satu bagian penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan adanya suasana toko yang baik, maka akan menarik pengunjung untuk datang. Suasana toko adalah suatu bentuk karekteristik fisik yang sangat penting bagi setiap bisnis ritel hal ini berperan
sebagai terciptanya suasana yang nyaman yang dapat membuat konsumen betah berada dalam toko (Purnama, 2011:62)
Menurut Utami, Suasana toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra merek dalam benak. Melalui suasana toko yang baik, toko ritel berupaya untuk membuat konsumen merasa betah dalam toko sehingga dapat menarik minat untuk. Menurut Sutisna (2011:164) Suasana toko adalah tata ruang yang ada di dalam toko (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan.
Dari definisi yang telah dipaparkan dapat di ungkapkan bahwa penciptaan store armosphere yang dilakukan oleh peritel akan mampu menciptakan store image di mata konsumen, karena pengalaman yang mereka dapatkan dari atmosfer toko dapat membuat seorang konsumen menentukan pilihannya dalam berberlanja.
2.2.2 Tujuan Suasana Toko
Lamb, Hair, Mc Daniel dikutip oleh Endang (2012: 23) menyimpulkan bahwa tujuan dari retailer memperhatikan Store atmosphere dari toko mereka yaitu:
a. Menampilan citra toko dan memposisikan eceran toko dalam benak konsumen.
b. Tata letak toko yang efektif dan strategis tidak hanya akan memberikan kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku berbelanja.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh sutisna (2011:164) menyatakan bahwa Store atmosphere (suasana toko) bertujuan memengaruhi perasaan pembeli yang secara tidak langsung dapat memengaruhi minat pembelian konsumen. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan senang dan membangkitkan keinginan membeli.
2.2.3 Indikator Suasana Toko
Berbagai macam elemen yang ada pada store atmosphere (suasana toko) dapat mempengaruhi dalam menciptakan kesan dan minat tersendiri bagi konsumen yang mengunjunginya. Berman dan Evans (2010:509) membagi elemen-elemen store atmosphere kedalam empat dimensi, yaitu:
a. Exterior
Exterior toko memiliki pengaruh yang sangat kuat pada image toko tersebut dan harus direncanaka sebaik mungkin. Salah satu bagian dari exterior toko ialah bagaian depan toko.
b. General Interior (Interior Umum)
General interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual marchandising. Tujuannya yaitu untuk menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar
mudah mengganti, memeriksa, dan memilih produk dan pada akhirnya melakukan pembelian. Salah satu bagian dari general interior toko ialah pencahayaan yang terang.
c. Store Layout (Tata Letak Toko)
Store Layout merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan, ruang-ruang dalam toko, serta fasilitas toko. Salah satu bagian dari Store Layout ialah alokasi ruang lantai.
d. Interior Display (Penampilan Interior)
Poster dan papan petunjuk dan ragam interior display lainnya dapat mempengaruhi suasana toko karena dapat memberikan petunjuk dan mempermudah bagi konsumen untuk mencari produk yang diinginkan. Salah satu bagian dari interior display ialah rak display.
Menurut Levi dan Weitz (2001:118), Suasana toko terdiri atas dua hal, yaitu: Instore atmosphere dan Outstore atmosphere.
1) Instore atmosphere
Instore atmosphere adalah pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut:
a. Internal Layout (Tata Letak)
Merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendingin ruangan, sound.
b. Suara
Merupakan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan trebut sehingga dapat membuat konsumen merasa santai dan nyaman dalam memilih barang yang akan. Biasanya dalam membuat suasana menjadi rileks akan dinyalakan music dengan sound system dengan nada rendah.
c. Bau
Merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk dapat menimbulkan kesan sejuk dan nyaman, biasanya dengan menggunakan pewangi ruangan.
d. Tekstur
Merupakan tampilan fisik dari bahan bahan yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan.
e. Desain interior
Bangunan adalah penataan ruang-ruang dalam toko kesesuaian meliputi kesesuaian luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain toko, penataan perlengkapan, penataan hiasan, dan system pencahayaan dalam ruangan.
2) Outstore atmosphere (Suasana Luar Toko)
Outstore atmosphere adalah pengaturan di luar ruangan yang menyangkut:
a. External Layout (Tata Letak Dalam)
Yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas toko di luar ruangan yang meliputi tata letak lahan parkir pengunjung, tata letak papan nama toko, dan lokasi yang strategis.
b. Tekstur
Merupakan tampilan fisik dari bahan bahan yang digunakan bangunan maupun fasilitas diluar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan.
c. Desain eksterior
Bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar toko meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar ruangan.
2.3 Lokasi
2.3.1 Definisi Lokasi
Menurut Tarigan (2010) dalam Rondonuwu, dkk (2016) pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (Spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang meyelidiki alokasi geografis dari sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun social.
Menurut Kotler 2007, Lokasi adalah suatu ruang dimana berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan. Lokasi tempat berdirinya suatu usaha akan mempengaruhi jumlah konsumen yang akan mengunjungi toko dalam memenuhi kebutuhannya. Lokasi yang strategis berada dipusat kegiatan masyarakat dan lokasi yang dinilai mampu mengalami pertumbuhan ekonomi. Persoalan penting seperti kemungkinan terlihat, lahan parkir, kemudahan akses dan keselamatan serta keamanan lokasi merupakan faktor-faktor yang memberi kontribusi pada kesuksesan pemilihan lokasi (Purnomo, E., 2016)
Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis untuk mendatangkan masyarakat ke tempat bisnis dalam memenuhi kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Pemilihan lokasi juga harus memperhatikan potensi pasar tersedia di sekitar lokasi tersebut (Purnomo, E., 2016).
2.3.2 Indikator Lokasi
Menurut Lupiyoadi dalam Mandasari (2011:25) mengatakan bahwa lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini, ada 3 jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu :
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa.
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting, perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen.
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana.
Menurut Tjiptono dalam Rachma (2014:24) ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi :
a. Akses yang mudah di jangkau b. Kemudahan untuk dilihat
c. Lalu lintas
d. Tempat parkir yang luas dan nyaman
e. Ekspansi, tersedianya lahan yang luas untuk melakukan perluasan
f. Lingkungan daerah sekitar g. Persaingan dilokasi sekitar h. Peraturan pemerintah
Faktor lokasi dapat di Identifikasikan dalam indikator- indikator sebagai berikut (Sarjono, 2013: 232) :
a. Dekat dengan tempat tinggal, lokasi perbelanjaan tidak jauh dari tempat tinggal konsumen sehingga para masyarakat mudah untuk menjangkaunya.
b. Mudah dijangkau transportasi umum, jika lokasi sulit dijangkau oleh transportasi umum tentu akan mengurangi keinginan konsumen untuk datang.
c. Aman, keamanan dan kenyamanan yang terjamin akan menjadikan konsumen menjalin hubungan yang baik dengan toko.
d. Memiliki tempat parkir yang luas, tersedianya lahan parkir yang cukup luas membuat masyarakat merasa nyaman menyimpan kendaraan mereka ketika sedang berbelanja.
2.4 Harga
2.4.1 Definisi Harga
Harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa,dengan kata lain, itu merupakan produk yang dapat ditukar dipasar. Harga tidak selalu menunjukkan uang. Dulu, harga satu hektar tanah mungkin mencapai 200 kaleng padi, tiga ekor sapi, atau satu perahu. Meskipun proses barter terus digunakan dalam beberapa transaksi, pada abad sekarang ini, harga biasanya mengacu pada jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli produk.
Pemasar harus memahami peran penting harga dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Untuk beragam produk seperti gula, mobil, rumah atau komputer pemasar harus mengembangkan strategi harga.
Harga dapat menyaring dalam menanggapi sejumlah variable.
Misalnya, harga suatu produk lebih tinggi dari harga produk lain, maka perbedaan itu dapat membuat produk tersebut enggan dilirik konsumen, sementara harga yang lebih rendah mengandung arti nilai yang baik karena kecendrungan konsumen menginginkan barang yang murah dengan kualitas yang sama. Namun dalam kasus lain, meskipun, harga harus lebih rendah dari rata-rata mungkin ditafsirkan sebagai indikator kualitas rendah, dan harga tinggi seperti kenaikan harga bensin mungkin mencerminkan permintaan tinggi dan menakut-nakuti pemasok. Penetapan harga dpat digunakan untuk memodifikasi perilaku konsumen.
Dalam teori ekonomi, harga (price), nilai (value), dan manfaat (untility) merupakan konsep yang saling berkaitan. Manfaat (untiliy) adalah nilai sebuah item/barang yang mempunyai mampuan untuk membuat konsumen merasa puas ketika membelinya. Nilai adalah ukuran sebuah produk yang di tukarkan dengan produk lain. Harga adalah nilai yang dapat disebutkan dalam beberapa bentuk mata uang seperti rupiah, dinar atau dolar atau medium moneter lainnya sebagai nilai tukar.
2.4.2 Strategi Penetapan Harga
Harga adalah salah satu strategi dalam sebuah bisnis, khususnya dalam usaha ritel. Indikator kapsitas seorang bisnis ritel untuk mengelola operasional bisnisnya secara efesien, salah satunya akan muncul dalam bentuk menekan biaya, yang akan membuat peritel tersebut dapat menentukan harga jual produk lebih rendah dari pesaingnya.
a) Jenis Strategi Penetapan Harga
1) Harga Rendah Setiap Hari (Every Day Low Price –EDLP)
Strategi harga yang secara konsisten rendah merupakan strategi yang menekan kepada kontinuitas harga ritel pada level antara harga non-obral regular dan harga obral diskon besar pesaing ritel (Utami, C.W., 2008).
Kendati harga yang ditentukan dianggap telah murah, bukan berarti bahwa harga adalah yang paling rendah, jika dibandingkan dengan harga pesaing lainnya. Gambaran yang tepat untuk strategi ini adalah strategi penetapan harga yang sama setiap hari (Levy, M. and B.A. Weitz, 2004).
Adapun manfaat dari penggunaan strategi ini : a. Mengurangi Perang Harga.
b. Mengurangi Iklan.
c. Mengalami Kelebihan Persediaan.
2) Harga Tinggi-Rendah (High-Low Pricing, H-LP)
Strategi harga tinggi pada awalnya merupakan strategi penetapan harga diatas harga EDLP pesaing, dengan cara menggunakan iklan untuk mempromosikannya barang tersebut (Utami, C.W., 2008). Levy, 2004 mengungkapkan bahwa strategi ini mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut :
a. Produk memikat berbagai pasar.
b. Menciptakan “kesenangan” berbelanja.
c. Mendorong pergerakan barang dagangan.
d. Mengindikasikan kualitas produk.
2.4.3 Pendekatan Dalam Penetapan Harga
a. Metode Breakeven Pricing
Metode ini merupakan cara penetapan harga yang mengacu pada biaya, yaitu penetapan harga yang dilakukan dengan cara menambahkan biaya-biaya tertentu dari produk yang akan dijual (Utami, C.W., 2008).
b. Metode Penetapan Sesuai Permintaan
Metode ini lebih mengacu pada permintaan dan keinginan konsumen untuk membayar produk yang di jual. Penentuan harga berdasarkan analisis permintaan konsumen dapat dilakukan dengan cara menyediakan produk di beberapa toko dengan harga yang berbeda.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana respon konsumen terhadap harga yang berbeda. Namun, cara tersebut tidak efisien sehingga hal lain dapat dilakukan adalah dengan merubah harga produk pada ritelnya secara periodik atau sistematis (Levy, M.
and B.A. Weitz, 2004).
c. Orientasi Persaingan
(Utami, C.W., 2008) mengungkapkan bahwa upaya memberikan layanan terbaik kepada konsumen, diharapkan sebuah toko dapat memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda baik dari kualitas produk yang di tawarkan maupun dari segi pelayanannya. (Utami, C.W., 2008) mengatakan Analisis ini di maksudkan untuk mengetahui peluang yang dapat gunakan dan dimanfaatkan peritel untuk memenangkan persaingan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.4.4 Membangun Reputasi Harga
Reputasi harga merupakan aspek penting dalam membentuk citra toko di mata konsumen. Oleh karena itu, dalam mengambil suatu tindakan peritel
perlu mempertimbangkan suatu strategi yang komprehensif untuk membangun reputasi harga tersebut. Menurut Citra Utami dan Levy Adapun 5 hal yang dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan reputasi harga :
a. Harga Diri ( Every Self Prices) b. Mengkomunikasikan Harga c. Harga Promosi
d. Harga Satuan
e. Pahami Nilai Harga Setiap Produk
2.4.5 Penyesuaian Harga
Penyesuaian harga dapat dilakukan dengan cara menurunkan dari harga awal (mark down). Cara ini merupakan jenis diskriminasi harga level kedua dengan dasar bahwa harga yang lebih rendah dapat merangsang seorang konsumen yang sensitif terhadap harga untuk membeli lebih banyak produk, sehingga volume penjualan dapat meningkat (Levy, M. and B.A. Weitz, 2004). Cara lain strategi penyesuaian harga yang biasa digunakan adalah dengan merubah harga produk menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya (additional mark up). Kondisi ini dilakukan karena tingkat permintaan yang terlalu tinggi, sehingga harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.
Penyesuaian harga seperti ini tidak akan memberikan efek bagi mekanisme
peritel akan tetapi berdampak pada moral pegawai (Berman, B and J. R Evans, 2010) :
a. Harga Jual Berdasarkan Harga Pokok/Harga Beli
Kebanyakan para retailer menetapkan harga dengan menaikkan pada harga pokok dari barang yang dibelinya dari para vendor untuk memperoleh margin kotor yang profitable. Harga jual perdana tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan elastisitas harganya dengan harga-harga yang ditetapkan oleh para pesaingnya.
2.4.6 Strategi Peningkatan Harga
Peritel dapat menggunakan tiga strategi untuk mendorong penjualan produk atau jasanya dengan tidak memanfaatkan diskriminasi harga, yaitu:
a. Leader Pricing
Strategi ini ditetapkan pada tingkat yang lebih rendah dari harga normal. Beberapa bahkan berani menetapkan strategi loss leader, dimana ritel menjual barang tertentu dibawah harga biasanya (Suhartanto. D, dkk. 2017).
b. Price lining
Strategi ini ritel menjual beberapa produk tertentu, dimana harga dapat berbeda-beda setiap itemnya, dan untuk setiap harga tersebut, jumlah produk akan dibatasi. Maka dengan begitu, konsumen memiliki beberapa alternatif pilihan untuk membeli dengan produk yang sama.
Selain itu, dengan penerapan strategi tersebut konsumen akan
membandingkan kualias, berdasarkan harga yang berbeda dengan produk yang sama (Dunne, P, dkk., 1995).
c. Odd pricing
Strategi penentuan harga dengan cara menaruh angka ganjil pada bagian akhir harga. Bagi konsumen yang sensitif terhadap harga biasanya membaca harga dari depan, sehingga harga produk memberi kesan lebih murah dibanding kalau harga tersebut dibulatkan keatas, misalnya harga Rp. 50.000, dibuat dalam harga Rp. 49.999 (Cox, R.
and P. Brittain, 2004).
2.4.7 Indikator Harga
Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator yang dapat mencirikan harga yaitu (Stanton, 2012) :
a. Harga Yang Terjangkau
b. Harga yang sesuai dengan kualitas produk c. Harga Yang Bersaing
d. Harga yang sesuai dengan manfaat
2.5 Penelitian Terdahulu
2.1 Tabel penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti (Tahun)
Variabel Penelian Metode
Analisis Hasil (Kesimpulan) 1. ABDUL
ROKHIM (2018)
PENGARUH SUASANA
TOKO DAN
LOKASI TERHADAP
MINAT BELI
KONSUMEN (Studi kasus pada pusat
perbelanjaan Luwes jalan Solo- Karanganyar Km 6.7, Dagen, Jaten, Karanganyar)
Jenis
penelitian ini mengacu pada pendekatan positif, yaitu pendekatan yang dapat memulai riset dengan
hipotesis dan kemudian dilanjutkan dengan suatu pengajuan hipotesis.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling Method.
Berdasarkan hasil uji t dan uji F menunjukkan bahwa variabel Suasana Toko dan Lokasi signifikan
mempengaruhi Minat Beli baik secara individu maupun secara simultan. hasil perhitungan
determinasi (R2) sebesar 0,342, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model ( Suasana Toko dan Lokasi Toko) menjelaskan variasi Minat Beli di Luwes sebesar 34,2% dan 65,8% sisanya dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.
2. Hotman, makmur, Hidayat (2015)
PENGARUH SUASANA
TOKO DAN
LOKASI TERHADAP
MINAT BELI
ULANG
KONSUMEN DI.
UD. NAYSILA TOYS SIMPANG SKPD.
Menggunakan analisis regresi linier berganda.
Analisis ini meliputi Uji Validitas, Uji Reabilitas, analisis regresi linear berganda, Uji Hipotesis melalui Uji F dan Uji t, serta analisis
Berdasarkan hasil penelitian
menemukan bahwa (1) suasana toko berpengaruh positif terhadap minat beli
(2) lokasi
berpengaruh
terhadap minat beli.
Dengan kesimpulan persamaan regresi : Y = 5,706 + 1,15
X1+270 X2.
Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai t
Koefisien Determinasi (R²).
hitung sebesar 3,731 dengan signifikannya 0,000. Karena t hitung lebih besar dari t tabel hal ini berarti secara persial suasana toko dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 3 Elina
Monica (2018)
Pengaruh Harga, Lokasi, Kualitas Bangunan dan Promosi Terhadap
Minat Beli
Perumahan
Taman Safira Bondowoso
Menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa harga, lokasi, kualitas bangunan
dan promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
Hasil analisis koefisien determinasi menunjukan bahwa 77,9% minat beli dipengaruhi oleh harga, lokasi, kualitas bangunan dan promosi.
Sedangkan sisanya sebesar 22,1%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
4. Abdul Latif
(2018) Analisis Pengaruh Produk, Harga,
Lokasi dan
Promosi terhadap
Minat Beli
Konsumen pada Warung Wedang Jahe (Studi Kasus Warung Sido Mampir di Kota Langsa)
Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji
Dari hasil uji regresi berganda dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 1,470 + 0,168X1+ 0,222X2 + 0,172X3 + 0,113X4.
Berdasarkan hasil analisis
pengaruh atau hubungan antara
variabel bebas dengan
variabel terikat.
membuktikan bahwa produk, harga, lokasi dan promosi secara parsial dan simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada warung jahe.
5. EKO
PURNOMO (2016)
PENGARUH HARGA.
KUALITAS PRODUK DAN LOKASI
TERHADAP
MINAT BELI
KONSUMEN DALAM MEMBELI
BERAS LOKAL (STUDI KASUS DESA RAMBAH UTAMA)
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Analisis kuantitatif meliputi uji validitas, reliabilitas, teknik analisis regresi linier berganda, uji F, Uji t dan analisis koefisien determinasi (R2).
Sedangkan analisis kualitatif dengan menggunakan Tingkat Cpaian Responden (TCR).
Pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga variabel (harga, kualitas produk dan lokasi) memiliki nilai signifikansi < 0,05, yaitu harga sebesar 0,000, kualitas produk sebesar 0,002, dan lokasi sebesar 0,010.
Kemudian melalui uji F diketahui bahwa variabel harga, kualitas produk dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap minat beli dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dalam uji koefisien determinasi dapat diketahui bahwa 55,7% variabel harga, kualitas produk dan lokasi berpengaruh
terhadap minat beli konsumen,
sedangkan sisanya 44,3% dipengaruhi
oleh variabel lain
yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
2.6 Kerangka Pikir Penelitian
2.1 Skema Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini kerangka pikir penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut : H1
H4
H2
H4
H3
Keterangan :
• H1 = Pengaruh Suasana Toko (X1) terhadap Minat Beli (Y)
• H2 = Pengaruh Lokasi (X2) terhadap Minat Beli (Y)
• H3 = Pengaruh Harga (X3) terhadap Minat Beli (Y)
• H4 = Pengaruh Suasana Toko (X1), Lokasi (X2) dan Harga (X3) terhadap Minat Beli (Y)
Suasana Toko (X1)
Lokasi (X2)
Minat Beli (Y)
Harga (X3)
2.7 Hipotesis
Menurut (Sugiono, 2012:64) mengatakan bahwa, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan variabel yang akan di uji sebenarnya. Maka berdasarkan penjelasan dari rumusan masalah, hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat pengaruh siginifikan secara parsial dari variabel Suasana Toko terhadap minat beli konsumen di Toko Yaman.
2. Terdapat pengaruh signifikan secara parsial dari variabel Lokasi terhadap minat beli konsumen di Toko Yaman.
3. Terdapat pengaruh siginifikan secara parsial dari variabel Harga terhadap minat beli konsumen di Toko Yaman.
4. Terdapat pengaruh siginifikan secara simultan dari variabel suasana toko, lokasi, dan harga terhadap minat beli konsumen di Toko Yaman
30
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Toko Yaman yang terletak di Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
3.2 Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari- Februari 2020.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya subjek atau objeknya yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau yang akan diteliti sifat-sifat atau karakteristiknya.
Populasi pada penelitian ini adalah konsumen atau pengunjung pada Toko Yaman.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009) sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Teknik sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang ada. Teknik pengambilan yang
digunakan digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu Accindental sampling. Accidental sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan berdasarkan kebetulan bertemu.
Dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui secara pasti maka untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus unknown populations (Frendy, 2011:53) Sebagai berikut :
= Keterangan :
n = Ukuran Sampel
Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian pada (α = 5 % atau derajat keyakinan ditentukan dengan 95% maka Z = 1,96)
µ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%)
Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
n = Z 4μ
n = Z
4(0,1) n = 96,4 = 96 responden
Dari hasil perhitungan tersebut maka diketahui besar sampel dari populasi yang diperlukan adalah 96 responden.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2009) mengatakan bahwa, Teknik pengumpulan data dilakukan secara interview (wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan), dan library research (studi pustaka).
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara merupakan metode dalam pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung dari responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung dan dapat dilakukan apabila ingin tahu hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit.
b. Angket/Kuesioner
Angket/Kuesioner merupakan cara untuk mendapatkan data melalui pemberian kuesioner dengan memberikan beberapa pertanyaan.
c. Observasi/Pengamatan
Observasi merupakan cara melakukan pengumpulan data penelitian dengan observasi secara langsung kepada responden yang dilakukan
dalam hal-hal yang akan diteliti. Dengan demikian peneliti melakukan observasi langsung di Toko Yaman.
d. Studi Pustaka
Studi kepustakaan merupakan kegiatab penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitian sehingga penelitian yag dilakukan bukan kegiatan yang bersifat trial dan error, tetapi kegiatan tersebut benar- benar untuk memcari dasar-dasar teoritis yang ada.
3.5 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
2. Sumber Data
Sumber Data dibagi menjadi 2 yaitu : a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan realita apa yang terjadi di lapangan secara objektif melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner. Sumber data pada penelitian ini adalah melalui wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada responden tentang Pengaruh Suasana, Lokasi, Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Yaman Kabupaten Gowa.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah jadi atau data yang sudah ada sebagai hasil penelitian orang lain, namun perlu dianalisa kembali sebagai pelengkap terhadap data primer atau objek yang diteliti. Data ini bisa diperoleh melalui dokumen-dokumen, buku-buku, laporan-laporan atau tulisan ilmiah lainnya. .
3.6 Uji Instrumen
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan (kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti.
Suatu instrumen tepat untuk digunakan jika ukuran suatu konsep memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya, validitas rendah mencerminkan bahwa instrumen kurang tepat untuk diterapkan.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran data data dua kali atau lebih gejala yang sama. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya. Uji ini diterapkan untuk mengetahui apakah responden telah menjawab pertanyaan-pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga kesungguhan jawabannya dapat dipercaya. Untuk melihat reliabilitas
instrumen akan dihitung Alpha Cronbach masing-masing instrumen.
Variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Cronbach ≥ 0,60.
3.7 Metode Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 16.
3.7.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Uji Regresi linier berganda merupakan uji hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Oleh karena menunjukkan arah, maka umumnya menunjukkan uji pengaruh.
Data yang digunakan umumnya berskala interval atau rasio.
Analisis berganda dalam penelitian ini berperan sebagai Teknik yang digunakan dalam menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel suasana toko, lokasi dan harga terhadap minat beli konsumen di Toko Yaman. Adapun rumus persamaan regresi linear berganda menurut Sugiyono (2014:277) sebagai berikut :
= + + + +
Keterangan :
Y = Minat Beli
= Koefisien Konstanta , , , = Koefisien Regresi
=Suasana toko
= Lokasi
= Harga
= Error, variabel gangguan 3.7.
2
Uji F ( Simultan )Menurut Ghozali (2012:98) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat.
Menurut Sugiyono (2014:257) Uji F dapat dirumuskan sebagai berikut :
F = % & " '/ ( (&$& )" / $
Keterangan :
R = Koefisien Determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota data atau kasus
Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan *+,-./ yang diperoleh dengan menggunakan tingkat risiko signifikan level 5%
atau dengan degree freedom = k (n-k-1) dengan kriteria sebagai berikut :
a. 01 ditolak jika *23+456>*+,-./ atau nilai sig<α b. 01 diterima jika *23+456<*+,-./ atau nilai sig>α
Jika terjadi penerimaan 01, maka dapat ditartikan tidak berpengaruh signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
3.7.3 Uji t ( Partial )
Uji t (t – Test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Menurut Sugiyono (2014:250) Uji t dapat dirumuskan sebagai berikut :
7 =
8√ &: & 8 Keterangan :
t = Distribusi t
; = Koefisien korelasi parsial
; = Koefisien determinasi
< = jumlah data
Uji t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan 7+,-./ dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. 01 diterima jika 723+456 ≤ 7+,-./ atau nilai sig > α b. 01 ditolak jika 723+456 ≥ 7+,-./ atau nilai sig < α
Bila terjadi penerimaan 01 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan, sedangkan bila 01 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan.
3.7.4 Analisis Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2012:97) koefisien determinasi (= ) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara (0) atau (1). Nilai = yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati (1) berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel–variabel dependen.
Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤1). Hal ini berarti R =0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel dependen terhadap independen, bila adjusted = semakin besar
mendekati 1 maka menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted = semakin kecil bahkan mendekati nol, dapat dikatakan semakin kecil pula pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
>? = @ A BB%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
= = Koefisien korelasi
3.8 Definisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan batasan–batasan definisi operasional yang akan digunakan sebagai acuan. Secara rinci operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut :
3.8.1 Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel Independen pada penelitian ini adalah Suasana Toko, Lokasi dan Harga.
3.8.2 Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat. Variabel dependen pada penelitian ini adalah minat beli.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Subvariabel Definisi Operasional Indikator
Suasana Toko (X1) (Variabel Independen)
Suasana toko adalah penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan.
a. Bagian Luar Toko b. Bagian Dalam Toko c. Tata Letak
d. Suasana toko Lokasi ( X2 )
(Variabel Independen)
Lokasi adalah suatu ruang dimana berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membut produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan.
a. Akses yang mudah di jangkau
b. Lalu lintas
c. Tempat parkir yang luas dan nyaman
d. Ekspansi, tersedianya lahan yang luas untuk melakukan perluasan
e. Lingkungan daerah sekitar f. Persaingan dilokasi sekitar Harga ( X3 )
(Variabel Independen)
Harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa,dengan kata lain, itu merupakan produk yang dapat ditukar dipasar
a. Keterjangkauan harga b Kesesuaian harga dengan
kualitas produk c. Daya saing harga
d. Kesesuaian harga dengan manfaat
Minat Beli ( X4 ) (Variabel Dependen)
Minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukaan apa yang mereka lakukan.
a. Minat membeli
b. Minat mempromoikan barang c. Minat mencari tahu manfaat
barang
d. Minat ulang kembali berbelanja.
41 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Toko Yaman Kabupaten Gowa
Toko Yaman adalah salah satu toko retail yang menyediakan perlengkapan masyarakat berupa pakaian,sedal,sepatu,dan aksesoris baik keperluan pria maupun wanita dengan harga terjangkau dan barang yang berkualitas. Toko Yaman sendiri berdiri pada tahun 2017 tepatnya pada tanggal 2 Maret di Kec. Bajeng Kab. Gowa. Toko Yaman sendiri terletak di tempat strategis yakin di jalan poros Gowa – Takalar tepatnya di Jl. Poros Limbung km.19 yang ramai lalu-lalang oleh kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum (angkot) sehingga menjadikan Toko Yaman mudah di akses bagi para masyarakat. Toko Yaman sendiri memiliki lahan parkiran yang cukup luas, bangunan terdiri dari 3 lantai dimana lantai pertama menyediakan berbagai perlengkapan pria, lantai kedua menyediakan perlengkapan wanita dan anak-anak sedangkan lantai 3 sendiri merupakan gudang penyimpanan barang. Toko Yaman memiliki 12 orang karyawan.
Pemilik Toko Yaman adalah Bpk. H. Marwan S.pd seorang pengusaha yang juga berkerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yakni seorang guru matematika di SMP 3 Barombong. Beliau anak ke-5 dari 7
bersaudara, memiliki seorang istri bernama Hj. Hasrawati dan 4 orang anak.
Tumbuh besar dari keluarga wirausaha membuat Bpk. H. Marwan memiliki jiwa berwirausaha dimulai dari tahun 1997 berdagang dengan skala kecil di area kompleks pasar Sungguminasa yang sampai sekarang masih terus berlanjut hingga sekarang dengan skala yang cukup besar, setelah kurang lebih 23 tahun beliau sudah cukup sukses dalam dunia berbisnis khususnya ritel pakaian dan makanan dan sekarang telah memiliki beberapa toko retail dan sebuah rumah makan yang terletak di beberapa daerah di Kab.Gowa dan Kab. Takalar di antaranya Toko Yaman, Toko Dubai (Galesong Kab.
Takalar), Toko Dinasti 1 (Limbung), Toko Dinasti 2 (Sungguminasa), Toko Andalus, dan RM. Seleraku.
Adanya keinginan besar untuk terus berkembang menjadikan Toko Yaman di tahun 2020 ini lebih memaksimalkan pemasaran produk yang ada.
Toko Yaman juga telah membuat toko online dengan nama akun
@yandidustore dimana nama tersebut merupakan gabungan dari beberapa nama toko yakni Toko Yaman, Toko Dinasti, dan Toko Dubai. Diharapkan dengan adanya toko online tersebut para konsumen mendapatkan tambahan referensi tentang berbagai produk-produk terbaru yang dimiliki oleh Toko Yaman, tidak hanya itu konsumen juga dapat memesan produk tersebut melalui Whatsapp dan pengiriman barang akan dikirim melalui jasa pengiriman barang sehingga menjadi tambahan referensi dalam berbelanja khususnya dalam media online yang beberapa tahun belakangan ini sangat
digandrungi masyarakat umum yang ingin berbelanja praktis tanpa harus datang ke tempat perbelanjaan tersebut.
4.1.2 VISI DAN MISI
A. VISI
Menjadi toko retail yang menyediakan berbagai macam perlengkapan masyarakat yang berkualitas dengan harga terjangkau
B. MISI
• Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
• Memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan memberikan produk yang berkualitas
• Meningkatkan mutu pelayanan agar terjalin hubungan yang baik antar pihak Toko Yaman dengan konsumen
4.1.3 Struktur Orientasi dan Pembagian Kerja A. Owner
Owner atau pemilik toko merupakan orang yang bertanggung jawab atas jalannya sebuah toko. Seorang owner memiliki kuasa penuh untuk mengatur dan meng-organisasi untuk mencapai tujuan yang ditargetkan.
Pemilik toko juga memiliki wewenang untuk mengarahkan para staff agar bekerja sesuai sistem yang di jabarkan perusahaan.