Laporan Biologi : Uji Kandungan Amilum,
Protein, dan Glukosa Pada Makanan
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang
telah memberikan nikmat sehat dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
Di dalam laporan ini terdapat hasil dari praktikum uji makanan hingga
pembahasan serta kesimpulan yang kami susun dengan sistematis. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
laporan ini.
Kami mohon maaf apabila di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan . Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kita semua.
Mataram, 16 Januari 2013
Penyusun (Kelompok 8 )
I. Waktu Pengamatan
Hari : Sabtu, 12 Januari 2012 Waktu : 07.00 sd selesai
II. Latar Belakang
Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan garam mineral.
Praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
III. Tujuan
Membuktikan bahwa suatubahan makanan tertentu mengandung protein, lemak, amilum, dan glukosa.
IV. Alat & Bahan 4.1 Alat
1. Tabung reaksi sebanyak bahan yang akan diuji beserta raknya 2. Bunsen, kaki tiga dan perlengkapannya
3. Pipet
7. Pengaduk / Lidi
8. Spatula Kimia
9. Kertas Buram
10. Gelas Beker
11. Pelat tetes
12. Penjepit
4.2 Bahan 1. Tape
2. Pepaya 3. Ubi 4. Tempe 5. Madu 6. Telur
- Larutan Lugol
5. Larutan Biuret 1 dan Larutan Biuret 2 6. Larutan Feling A dan Larutan Fehling B
V. Skema Kerja 1. Uji Amilum
a. Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan.
b. Setiap lubang dalam pelat tetes ditetesi dengan larutan lugol sebanyak 3-5 tetes.
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Hitam 2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Tidak Berubah (Oranye)
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Hitam keruh
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Tidak Berubah (Putih) 5. Madu
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Hitam
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
2. Uji Protein
a. Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan-bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan.
b. Tetesi sekitar 3-5 tetes larutan biuret tiap lubang dalam pelat tetes. c. Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak Berubah 2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak Berubah (Oranye)
3. Ubi
Dihaluskan + air
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu 5. Madu
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak berubah
6. Putih Telur
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu
3. Uji Glukosa
a. Sediakan 6 tabung reaksi!
b. Isilah tabung I dengan tape, tabung II dengan pepaya, tabung III dengan ubi dan tabung IV diiisi
dengan tempe, tabung V diisi dengan madu dan tabung VI dengan putih telur.
c. Masing-masing tabung ditetesi dengan 3-5 tetes larutan fehling A+B / benedict dan kemudian
dikocok pelan.
d. Siapkan pembakar spiritus dan panaskan sampel makanan tersebut satu-persatu hingga
mendidih.
e. Angkat tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi
1. Tape
Dimasukan ke tabung reaksi + Air
Hasil
Fehling A+B lalu dipanaskan
Merah Bata
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Merah Bata
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Fehling A+B lalu dipanaskan
Oranye 4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Ungu
5. Madu
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Ungu
4. Uji Lemak
a. Sediakan selembar kertas buram, atau kertas lain yang bisa digunakan untuk menguji lemak. b. Gosokan sejumlah kecil dari tiap jenis bahan makanan yang akan diuji dengan kertas sampul. c. Tandai kertas tadi dan arahkan pada bunsen, amati pada bagian bekas olesan.
d. Bahan makanan yang mengandung lemak akan menunjukkan adanya bekas olesan yang tembus pandang atau transparan
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
2. Pepaya
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan 3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan 5. Madu
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
VI. Hasil Pengamatan & Analisa
Tabel 1 : Hasil pengamatan uji glukosa, protein dan amilum pada makanan(Tanda + jika ada, - jika tidak ada)
No Jenis Uji Bahan Uji
Hasil Pengamatan
Keterangan Perubahan Warna Ada(+)/
1
Tabel 2 : Hasil pengamatan uji lemak pada makanan
Dari hasil praktikum tersebut diketahui bahwa , 1. Uji Amilum dengan Lugol
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap berwarna oranye menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi lugol berubah menjadi oranye, menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap, menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
2. Uji Protein dengan Biuret
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah menjadi hijau, menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak berubah/tetap berwarna oranye menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak berubah/tetap, menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah menjadi ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
3. Uji Glukosa dengan Fehling A/B (Benedict)
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi merah bata, menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah menjadi merah bata, menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi oranye, menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi oranye, menunjukan adanya glukosa di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah menjadi ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Tape : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti tape tidak mengandung lemak.
Pepaya : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti pepaya tidak mengandung lemak.
Ubi : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti ubi tidak mengandung lemak.
Tempe : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti tempe tidak mengandung lemak.
Madu : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti madu tidak mengandung lemak.
Putih Telur : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak transparan. Itu berarti putih telur tidak mengandung lemak.
VII. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis,
akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadiKetika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memilikielektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerimaelektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satuelektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosadisebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata atau oranye.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu dikeringkan. Jika kertas buram tersebut menjadi transparan, maka itu menunjukan bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dalam 100 g tape singkong memiliki kandungan gizi yaitu 34,6% karbohidrat(amilum) , 6,75% protein, dan 0,5% lemak .
Adapun pepaya mengandung glukosa . Hal itu diperkuat oleh pernyataanVN Villegas dalam tulisannya yang dimuat Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 bahwa kandungan gula utama pepaya adalah sukrosa (48,3 persen), glukosa (29,8 persen), dan fruktosa (21,9 persen).
Ubi mengandung amilum, protein dan glukosa. Berbagai sumber menyatakan
bahwa Kandungan gizi yang dimiliki ubi jalar sangat melimpah, antara lain karohidrat, protein, vitamin, dan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tempe ketika dicapur dengan larutan biuret A&B berubah dari warna putih kecokletan menjadi ungu yang menunjukan adanya protein. Ditemukan di banyak sumber bahwa, tempe merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.
Sesuai dengan hasil analisa di atas, bahwa madu mengandung amilum dan
glukosa. Adapun kandungan madu menurut USDA Nutrient database madu mengandung nilai gizi madu per 100 g: Gula 82.12 g, Serat 0.2 g, Energi 304 kcal, Karbohidrat 82.4 g, Lemak 0 g, Protein 0.3 g, Asam Pantotenat (Vit. B5) 0.068 mg (1%), Vitamin B60.024 mg (2%),
Putih telur yang dari hasil praktikum tersebut menunujukan adanya kandungan protein yang diperkuat oleh banyak sumber yang menyatakan bahwa putih telur baik bagi otot karena kandungan lemak dan kolesterolnya tidak ada sedangkan kandungan proteinnya sangat tinggi. Menurut Self Nutrition Data pula disebutkan bahwa lebih dari separuh kandungan protein pada telur (6 gr), ada pada putih telur.
VIII. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji glukosa, karbohidrat, protein,dan lemak. Mempunyai indicator yang berbeda-beda seperti berikut :
1. Pada uji glukosa, larutan yang telah ditetesi oleh fehling A&B akan berubah menjadi merah bata setelah dipanaskan. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung glukosa adalah tape, pepaya, ubi dan madu.
2. Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi oleh lugol maka larutan tersebut akan berwarna ungu. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung karbohidrat adalah ubi, tape dan madu.
3. Pada uji Protein, apabila larutan telah ditetesi oleh larutan biuret A&B, maka larutan itu akan berubah menjadi berwarna ungu. . Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung protein adalah ubi, tempe dan putih telur.
4. Pada uji Lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas minyak maka larutan tersebut akan tembus (transparan). Dari sampel-sampel makanan dalam praktikum kali ini tidak ada yang mengandung lemak.
DAFTAR PUSTAKA
http://duniafitnes.com/healthy-food-recipes/bolu-tape-singkong.html
http://mypotik.blogspot.com/2012/03/ternyata-khasiat-buah-pepaya-kadar.html
http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebih-tinggi-dari-daging-sapi
http://www.kesehatan123.com/3389/kandungan-putih-telur/ http://www.sahabatsehat.info/2012/11/manfaat-madu.html
uji amilum, glukosa, protein dan lemak pada
bahan makanan
Bahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti amilum, protein,lemak, vitamin dan garam mineral Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
1. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Menurut ukuran molekul, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan : Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial
1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )
2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah 3. Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein
2. Jumlah tiap macam asam amino
3. Susunan asam amino dalam molekul protein
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan
makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1. Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2. Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida
3. Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4. Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
A. Tujuan Pengamatan
Mengetahui adanya amilum, glukosa, lemak, dan protein pada beberapa bahan makanan.
B. Alat dan Bahan
Alat
1. 15 tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas beker
4. Pipet
5. Pembakar spiritus
6. Penjepit tabung reaksi
7. Lumpang porselin
Bahan
9. Kertas buram/kertas tick
10. Larutan lugol
11. Larutan benedict (menggunakan fehling A + fehling B)
12. Larutan biuret
13. Kacang merah
14. Keju
15. Kangkung
16. Belimbing
17. Cabe
C. Langkah dan Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan di uji
2. Tumbuk bahan makanan diatas lumpang porselin sebelum di uji coba. Bahan
yang keras seperti kacang merah sebaiknya direbus terlebih dahulu.
3. Masukkan bahan makanan kedalam tabung reaksi (dengan ketentuan satu
jenis bahan makan di masukkan kedalam tabung reaksi untuk menguji kandungan masing-masin amilum, glukosa dan protein).
4. Uji Amilum
a. Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan
cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Tetesi 2 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan di uji amilum.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal tersebut ke dalam
semua bahan makanan tadi 5. Uji Glukosa
a. Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan
cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Masukkan fehling A + fehling B (benedict) dengan perbandingan 3 : 1.
c. Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan
makanan tadi. 6. Uji Protein
a. Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan
cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Masukkan beberapa tetes biuret
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan
makanan tadi.
7. Uji Lemak
a. Siapkan kertas buram
b. Usap bahan makanan pada kertas buram
c. Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan
makanan tadi. 8. Catatan :
1. Pada uji amilum : Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum akan
berwarna ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam. Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan makanan tersebut.
2. Pada uji glukosa : jika sebelum dipanaskan berwarna hijau tosak atau biru
dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Hasil pengamatan dari bahan makanan tersebut di rangkum di dalam sebuah tabel.
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
- Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
- Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein.
Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.
- Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa
pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.
- Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
E. Kesimpulan
Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan
larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan
berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka
bahan makanan tersebut mengandung amilum.