• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERCOBAAN ANALISIS VOLUMETRI TITRASI ASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERCOBAAN ANALISIS VOLUMETRI TITRASI ASA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH

PERCOBAAN

ANALISIS VOLUMETRI (TITRASI ASAM-BASA)

OLEH :

AISYA ASSRAFY

7494

XI-MIPA 5

SMA N 7 YOGYAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Percobaan Analisis Volumetri

(Titrasi Asam-Basa) 2. Kelompok Bidang Penelitian : Sains (Science)

3. Bidang Ilmu : Kimia

Asal Sekolah : SMA Negeri 7 Yogyakarta

Alamat Sekolah : Jl. M. T. Haryono 47 Yogyakarta

Telepon : 0274 3777740/ +62 274 378333

5. Menyatakan bahwa substansi yang berjudul ‘Percobaan Analisis Volumetri (Titrasi Asam-Basa)’ belum pernah disertakan dalam lomba apapun dan dikerjakan dengan peneliti sebanyak 1 orang, pembimbing sebanyak 2 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Pembimbing 1

Nama Lengkap : Ratnasari Kurniawati P, S.Si

NIP :

Bidang Studi yang Diampu : Kimia

Pembimbing 2

Nama Lengkap : Dra. Lilis Iswanti

NIP :

Bidang Studi yang Diampu : Bahasa Indonesia

Yogyakarta, 8 Februari 2018 Peneliti

(3)

Kepala SMA Negeri 7 Yogyakarta

Drs. Budi Basuki, M. A.

(4)

Kata Pengantar

Puji syukur kami penjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas semua limpahan rahmat-Nyalah penelitian ini dapat kami selesaikan. Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih kepada :

1. Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberi petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Ibu Ratnasari Kurniawati P, S.Si, pembimbing kami yang dengan sabar memberi bimbingan dalam pelaksanaan praktikum penelitian.

3. Ibu Dra. Lilis Iswanti, pembimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini. 4. Teman-teman yang telah membantu kami dan yang telah memberi semangat

serta dukungan.

Akhirnya, kepada pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu, kami ucapkan terimakasih atas bantuannya. Semoga segenap bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara mendapat imbalan dari Allah Yang Maha Kuasa.

Yogyakarta, 8 Februari 2018

(5)

Abstrak

Telah dilakukan percobaan analisis volumetri (titirasi asam basa) dengan tujuan untuk menentukan kadar asam asetat dalam sampel dengan menggunakan natrium hidroksida. Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi. Sebelum menentukan kadar suatu larutan terlebih dahulu dilakukan standarisasi terhadap larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Dalam hal ini larutan NaOH menggunakan indikator PP. Untuk menentukan kadar asam asetat dalam suatu sampel maka dilakukan proses titrasi dengan menggukan indikator PP dengan penitrasi adalah NaOH. Setelah mengetahui volume titran yang digunakan maka dapat diketahui kadar asam asetat. Kadar asam asetat yang didapatkan adalah 1,1 M.

(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Melalui kimia kita mengenal susunan (komposisi) zat dan penggunaan bahan-bahan tak bernyawa, baik alamiah maupun buatan, dan mengenal proses-proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri. Perspektif ini dapat dikembangkan lewat pengamatan dan eksperimen kita sendiri, yang dengan kuat didasarkan pada keinginan manusiawi untuk memahami dan pencarian kita akan tatanan (Keenan, 1986: 2).

Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahanpemisahan dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur.Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut. Dalam ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri.

Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat berbeda-beda. Metode volumetri secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu titrasi asam basa yang meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah, titrasi redoks yaitu titrasi yang meliputi hampir semua reaksi oksidasi reduksi, titrasi pengendapan yaitu titrasi yang meliputi pembentukkan endapan, dan titrasi kompleksometri seperti titrasi EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid) misalnya titrasi spesifik.

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titrat1 ataupun titran2. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran ditambahkan titrat sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen

1 Zat yang dititrasi atau zat yang dicari konsentrasinya. Titrat selalu diletakkan di labu erlenmeyer. 2 Zat yang menitrasi atau zat yang membantu zat lain untuk diketahui konsentrasinya. Titran selalu

(8)

(artinya secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi). Titrasi asam basa sering disebut aidimetri-alkalimetri, asidimetri diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah asam atau garam). Tentu saja ini membingungkan, namun usaha untuk menetapkan arti mana yang harus dipakai tidak berasil. Maka asidimetri dan alkalimetri sebaliknya diartikan umum saja, yaitu titrasi yang menyangkut asam dan basa. Berdasarkan paparan di atas maka perlu dilakukan praktikum mengenai analisis volumetri (titrasi asam basa), guna mengetahui metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun asam, selain itu dapat menyelaraskan antara praktikum dan teori titrasi asam basa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses titrasi asam-basa?

2. Bagaimana cara menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara titrasi?

3. Apa peran indikator dalam proses titrasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui proses titrasi asam-basa.

2. Mengetahui cara menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara titrasi.

(9)

BAB II

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya[ CITATION Day86 \l 1033 ].

Titrasi yang melibatkan reaksi anara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam-basa atau asidi alkalimetri. Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan yang konsentrasinya telah diketahui (titran) melalui buret ke dalam larutan yang konsetrasinya ingin dicari (titrat) dengan volume tertentu yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi, ditandai dengan berubahnya warna indikator.

Tepat pada saat warna indikator berubah, titrasi dihentikan dan volumenya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan basa yang diletakkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.

2. Asidi-Alkalimetri

(10)

yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka dapat ditentukan kadar titran (Pierce, 1967). Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, yaitu:

a. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah titik ekuivalen.

b. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan (Pierce, 1967).

3. Indikator Titrasi

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah asam lemah atau basa lemah. Asam lemah dan basa lemah ini umumnya senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mengkontribusi perubahan warna pada indikator tersebut. Jumlah indikator yang ditambahkan kedalam larutan yang akan dititrasi harus sesedikit mungkin, sehingga indikator tidak mempengaruhi pH larutan dengan demikian jumlah titran yang diperlukan untuk terjadi perubahan warna juga seminimal mungkin (Pierce, 1967).

(11)
(12)
(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif, mengenai reaksi penetralan asam-basa yang disebut titrasi.

B. Tempat dan Waktu Percobaan

Tempat : Laboratorium Kimia SMA N 7 Yogyakarta Jl. M.T. Haryono No. 47 Yogyakarta 55141

Waktu : 12.30 – 14.00 WIB erlenmeyer, kemudian tambahkan 7 tetes larutan fenolftalein (PP). 2. Isi buret dengan larutan NaOH 1 M hingga garis 0 ml.

3. Lakukan titrasi larutan sedikit demi sedikit secara hati-hati dan labu erlenmeyer terus-menerus digoyang. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.

(14)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Percobaan

Titrasi ke- Volume CH3COOH Volume NaOH

1 25 ml 35 ml

2 25 ml 25 ml

Jumlah volume rata-rata 25 ml 27,5 ml

B. Pembahasan

Titrasi merupakan prosedur yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam-basa, titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi-oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. Sedangkan pada percobaan ini hanya akan dibahas tentang titrasi asam basa.

Titrasi yang melibatkan reaksi anara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam-basa atau asidi alkalimetri. Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan yang konsentrasinya telah diketahui (titran) melalui buret ke dalam larutan yang konsetrasinya ingin dicari (titrat) dengan volume tertentu yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi, ditandai dengan berubahnya warna indikator. Tepat pada saat warna indikator berubah, titrasi dihentikan dan volumenya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi.

(15)

Pada percobaan ini kita akan menentukan konsentrasi asam asetat melalui proses titrasi yaitu dengan menitrasi asam asetat yang telah ditambahkan indikator fenolftalein (PP) sebanyak 7 tetes dengan natrium hidroksida. Larutan asam asetat yang telah ditambahkan indikator PP berwarna bening, sehingga apabila larutan tersebut berubah warna menjadi merah muda atau ungu muda maka titrasi harus dihentikan. Volume titran akan mempengaruhi hasil konsentrasi asam asetat sehingga dalam menitrasi larutan tersebut kita harus memperhatikan perubahan warna dan volume titrat yang digunakan. Setelah volume titrat diketahui maka kadar asam asetat dapat dihitung. Dari hasil perhitungan, kadar asam asetat yang didapatkan adalah 1,1 M.

Reaksi antara CH3COOH dengan NaOH akan menghasilkan CH3COONa + H2O. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada reaksi tersebut yang menjadi reaktan adalah CH3COOH dan NaOH sedangkan produknya adalah CH3COONa dan H2O. Kita telah mengetahui sifat dari reaktan tersebut, dimana asam asetat adalah asam lemah dan natrium hidroksida adalah basa kuat sehingga apabila direaksikan sifat asam dan basa dari larutan tersebut akan hilang dan membentuk zat baru yang disebut garam yang memiliki sifat berbeda dengan sifat zat asalnya karena hasil reaksinya dan air memiliki sifat netral yang artinya jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH -maka reaksi disebut dengan reaksi netralisasi atau penetralan.

Adanya indikator dalam proses titrasi berfungsi untuk menentukan titik ekuivalen ketika dua larutan telah mencapai netralisasi. Indikator dapat berupa internal maupun eksternal. Indikator internal dicampur dengan reaktan dan biasanya menyediakan tampilan visual, sementara indikator eksternal adalah alat elektrokimia.

(16)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Volume rata-rata natrium hidroksida untuk menitrasi asam asetat adalah 27,5 ml.

2. Penentuan kadar asam asetat dapat diketahui dengan cara menintrasi asam asetat tersebut dengan natrium hidroksida dengan menggunakan indikator PP. Kadar asam asetat yang didapatkan adalah 1,1 M.

B. Saran

(17)

LAMPIRAN

Gambar Keterangan

Larutan titrat dan titran

Indikator fenolftalein

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Apakah Fungsi Indikator dalam Proses Titrasi. (2015, Agustus 4). Retrieved Februari 21, 2018, from Hisham.id: http://hisham.id/2015/08/apakah-fungsi-indikator-dalam-proses-titrasi.html

Day, R., & Underwood. (1986). Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Nuryanti, S. (2010). Indikator Titrasi Asam-Basa Dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) , 181.

Pierce, W., Sawyer, D., & Haenisch, E. (1967). Quantitative Analysis. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Sudarmo, U., & Mitayani, N. (2016). KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Penerbit Erlangga.

(20)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Aisya Assrafy

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 18 Desember 2000

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Golongan Darah : O

5. Alamat : Jalan Bantul Km. 7,5 Pucung RT 52

Pendowoharjo Sewon Bantul 55185

6. Status : Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Zakaria A.K (2010) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mungkin menjadi lambatnya adopsi teknologi oleh petani, yaitu: (1) petani

Namun berbeda dengan perkara insidential yang terjadi terhadap masyarakat sipil maupun objek-objek yang dilarang dalam HHI ketika konflik bersenjata berlangsung tidak

“Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang

Judul Skripsi yang diangkat adalah : “ Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran PAI dI SMKN 2 Kecamatan Katingan Hilir ” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan

Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang

Kriteria gangguan kepribadian dependen pada DSM-IV-TR adalah ditandai dengan kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

SIM (Surat Izin Mengemudi) adalah surat izin yang harus dimiliki setiap pengendara kendaraan bermotor secara individu. Tanpa SIM seorang pengendara dinilai kurang