• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasar id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasar id"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

STRATEGI KOMUNIKASI

PENGEMBANGAN PEMASARAN

PARIWISATA

(3)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Neni Efrita

Editor

Nelmawarni

Desain Isi

Lelo Legowo

Desain Sampul

Kaoem Koesam Syndicate (KKs) Hak pengarang dilindungi undang-undang

All right reserved Cetakan I, Agustus 2015

Diterbitkan oleh

Imam Bonjol Press Anggota IKAPI

Alamat: Jl. Prof. Mahmud Yunus Lubuk Lintah Sumatera Barat Kode Pos: 25153, Telp (0751) 24435-35711, Fax. (0751) 20923

Email : ib_press@yahoo.co.id

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Neni Efrita

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata/ Neni Efrita; Cet. I--Padang: Imam Bonjol Press, 2015.

xii + 143 hlm.; 15,5 x 23 cm. ISBN: 978-979-1389-76-1

(4)

PENGANTAR

B

uku ini menguraikan strategi komunikasi pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang melalui strategi promosi pariwisata tahun 2012 baik dalam maupun luar negeri dan strategi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di Kota Padang.

Strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata Kota Padang tahun 2012 membahas pelaksana promosi pariwisata yang dilakukan oleh Kantor Pariwisata dan Kubudayaan Kota Padang selama tahun 2012 sebagai salah satu pengembangan pariwisata adalah untuk menyampaikan informasi melalui kegiatan promosi pariwisata baik dalam maupun luar negeri.

Metode pelaksanaan promosi pariwisata kota padang selama tahun 2012 adalah selain metode informative juga memakai metode repetisi melalui iklan Tour de Singkarak yang disampaikan melalui TV nacional maupun TV swasta yang sengaja dikontrak oleh panitia pelaksana. Selain itu metode repetisi disampaikan melalui biro perjalanan wisata, hotel, Bandara Internasional Minang Kabau termasuk di rumah sakit.

(5)

iv Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Buku ini juga menguraikan startegi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di Kota Padang. Tuor de Singkarak

merupakan salah satu bentuk pengemangan pariwisata Sumatera Barat di antaranya termasuk Kota Padang. Pelaksana Tour de Singkarak adalah Kementrian Pariwisata dan daerah-daerah yang ada di Sumatera Barat ditetapkan sebagai panitia pelaksana, metode pelaksanaannya dimulai dengan melakukan survey tehnis dan konsultasi team PAREKRAF, FB ISSI dan OSO untuk menentukan etape yang harus dilalui oleh peserta Tour de Singkarak.

Sasaran dari kegiatan Tour de Singkarak adalah untuk mempengaruhi pasar wisata, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan global dan untuk memperkenalkan bahwa Sumatera Barat merupakan destinasi wisata yang ramah lingkungan. Tujuan Tuor de Singkarak selain untuk mempromosikan Sumatera Barat ke manca negara tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menggalakkan olah raga bersepada , untuk kesehatan dan memperkanlkan bahwa Sumatera barat umumnya dan kota Padang khususnya memiliki kawasan wisata yang indah.

Buku ini penting untuk dibaca oleh mahasiswa, pelaku pariwisata, wisatawan dan masyarakat umum guna untuk menambah wawasan tentang startegi komunikasi dan pemesaran pariwisata. Berdasarkan pada penelusuran kajian pustaka terdahulu, terdapat beragam buku tentang strategi komunikasi begitu juga kajian tentang pemasaran pariwisata sudah banyak diterbitkan. Sedangkan buku tentang strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata sepanjang pengetahuan dan penelusuran pustaka belum ada yang menerbitkannya, oleh sebab itu buku ini perlu diterbitkan.

(6)

v

Pengantar

promosi, penyusunan pesan, pemilihan metode, penentuan media dan menentukan siapa yang akan membuat bahan promosi dan melancarkan promosi tersebut. Selain itu dalam pembahasan ini juga dijelaskan metode pelaksanaan promosi pariwisata, media promosi pariwisata, sasaran pelaksanaan promosi pariwisata dan tujuan promosi pariwisata Kota Padang baik dalam maupun luar negeri tahun 2012 .

Pembahasan tentang strategi komunikasi Tour de Singkarak

tahun 2012 di kota Padang difokuskan pada pelaksanan Tour de Singkarak, metode pelaksanaan Tour de Singkarak tahun 2012, sasaran pelaksanaan Tour de Singkarak, media dan tujuan pelaksanaan Tour de Singkarak tahun 2012.

Kehkasan metodologi buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan metode penelitian kualitatif yang memfokuskan kajian tentan strategi komunikasi pemasaran pariwisata Kota Padang yaitu tentang strategi komunikasi promosi pariwisata nusantara baik dalam negeri maupun luar negeri dan strategi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012.

(7)
(8)

DAFTAR ISI

Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... xi

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Potensi Pariwisata Kota Padang. ... 1

B. Pemasaran Pariwisata Kota Padang ... 4

BAB II Komunikasi ... 9

A. Pengertian Komunikasi. ... 9

B. Komponen Komunikasi ... 14

C. Proses Komunikasi ... 26

BAB III Strategi Komunikasi ... 31

A. Pengertian Strategi Komunikasi. ... 31

B. Tujuan Strategi Komunikasi. ... 36

C. Perencanaan Strategi Komunikasi. ... 42

BAB IV Pariwisata ... 49

A. Pengertian Pariwisata. ... 49

B. Industri Pariwisata. ... 57

C. Sistem Kepariwisataan ... 61

D. Pemasaran Pariwisata. ... 64

BAB V Realitas Kepariwisataan Kota Padang ... 77

(9)

viii Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

B. Wisata Alam di Kota Padang ... 78

C. Wisata Bahari di Kota Padang ... 81

D. Wisata Sejarah, Seni dan Budaya di Kota Padang ... 83

E. Wisata Belanja di kota Padang ... 87

BAB VI Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kota Padang ... 89

A. Strategi Komunikasi Promosi Pariwisata Kota Padang tahun 2012 Dalam dan Luar Negeri. ... 89

B. Strategi Komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di Kota Padang. ... 121

Daftar Pustaka ... 135

Index ... 139

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Objek Wisata Alam di Kota Padang ... 79

Tabel 5.2. Objek Wisata Bahari di kota Padang ... 82

Tabel 5.3. Objek Wisata Sejarah di Kota Padang ... 84

Tabel 5.4. Toko Souvenir di kota Padang ... 87

Tabel 5.5. Toko Penganan di kota Padang ... 88

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Sistem Pariwisata Mill dan Marrison (1985) .. 62 Gambar: 4.2: Sistem Pariwisata menurut Leiper (1979) ... 62 Gambar: 4.3. Sektor Pariwisata dalam Tiga Pilar Utama

(13)
(14)

BAB I

Pendahuluan

A. Potensi Pariwisata Kota Padang .

Kota Padang merupakan kota yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik yang berupa fisik maupun non fisik, baik masalah ekonomi maupun masalah social budaya serta pembangunan di bidang pariwisata. Pembangunan di bidang pariwisata mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali sehingga pariwisata Kota Padang merupakan industry baru yang sanggup menanggulangi masalah ekonomi.

Kota Padang yang terletak di pesisir pantai Barat pulau Sumatera, memiliki berbagai macam daya tarik wisata . Ada wisata alam, pegunungan dan wisata budaya yang mempunyai daya tarik tersendiri. Kota Padang mempunyai laut yang sangat luas dan indah serta hawanya yang sejuk. Di sebelah timur dikelilingi oleh perbukitan yang menawan, termasuk bukit barisan yang dialiri oleh sungai-sungai yang jernih.

(15)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

untuk berbagai keperluan. Untuk mendukung kegiatan wisata di kota ini juga tersedia sarana akomodasi yang cukup memadai mulai dari hotel melati sampai hotel bintang 4 (empat). Wisata buatanpun yang tak kalah pentingnya adalah telah berdirinya beberapa pusat perbelanjaan modern yang mengundang ribuan orang untuk datang ke kota Padang setiap harinya. Pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Padang di antaranya adalah Plaza Basco dan Plaza Andalas.

Berdasarkan potensi wisata yang dimiliki Kota Padang akan menjadi incaran wisatawan baik nusantara maupun manca negara untuk menikmati pesona wisata kota Padang dan tentunya wasatawan tersebut juga akan nenempati hotel sebagai tempat peristirahatan sementara (penginapan) mereka ( wisatawan) sekaligus akan membelanjakan uangnya selama berada di kota Padang.

Selama ini kunjungan wisatawan ke Kota Padang menunjukan peningkatan dan sekaligus meningkatkan penghasilan devisa daerah. Periwisata Kota Padang tidak hanya ditargetkan sebagai penghasil devisa utama tetapi juga di harapkan berperan sebagai penggerak kegiatan ekonomi rakyat, penciptaan lapangan usaha, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan. Pengembangan pariwisata tersebut sesuai dengan GBHN 2000 menggariskan bahwa Pengembangan pariwisata melalui pendekatan system yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan ktiteria ekonomis, tehnis, ergonomis, social budaya, hemat energy, melestarikan budaya dan tidak merusak lingkungan.

(16)

Pendahuluan

menggantikan migas sebagai penghasil devisa utama dan salah satu yang diharapkan adalah sub sector pariwisata.

Berbagai program terpadu semakin digalakkan baik antar departemen maupun dengan instansi terkait, antar pemerintahan pusat dan daerah serta antar pemerintah dan swasta dengan tetap mengacu pada pertimbangan –pertimbangan aspek social budaya dan lingkungan guna peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata itu sendiri akan meliputi aspek ekonomi makro dari sector pariwisata Indonesia. Pertumbahan ekonomi dunia yang sangat pesat yang dipicu dengan perkembangan global yang berlangsung, beriringan dengan kemajuan tehnologi komunikasi / informasi membawa pada konsekwensi iklim persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian setiap Negara akan terseret dalam interaksi global yang semakin membuat batas-batas Negara menjadi transparan. Pemahaman mendalam tentang dinamika perkembangan pariwisata mutlak diperlukan untuk mempersiapkan periwisata sebagai; “ the biggest foreign exchange corner.” (Dirjen, 2007)

Sementara itu pariwisata pada abad ke XXI ini menjadi satu dari tiga issu dunia setelah perdagangan (trade) dan telekomunikasi / informasi . Konsep triple transaksi ( Trade, telecommunication / information and tourism ) akan mendominasi dunia di era global ini. Pariwisata dengan bantuan telekomunikasi dan informasi akan hadir dalam setiap genggaman manusia. Melalui tehnologi multi media segala bentuk attraksi wista akan masuk dalam jendela kepariwisataan global dalam bentuk virtual reality ( Dirjen,2007)

(17)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

mengunjungi secara langsung Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau

real reality.

Persaingan dalam promosi dan produk pariwisata dirasakan semakin ketat dan tahun 2010 telah muncul muncul computer digital yang dapat diakses dari rumah ke rumah yaitu One Touch System sehingga informasi akan lebih mudah diterima. Adanya telekomunikasi melalui satelit akan terjadi paperless Koran akan menjadi tidak berarti lagi, semuanya dilihat di TV dan internet seperti sekarang sudah menjadi kenyataan. Semua ini terjadi karena komunikasi langsung melalui satelit yang semakin berkembang terus, computer global merambah dunia, semua gejolak yang terjadi segera dapat diketahui, akibatnya informasi semakin mudah dapat disampaikan ke seluruh dunia demikian pula kegiatan promosi pariwisata akan lebih banyak menggunakan internet dari pada sarana yang lain.

B. Pemasaran Pariwisata Kota Padang

Sektor pengembangan pemasaran pariwisata selama ini di Kota Padang telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, perkembangan ini ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Padang dari tahun ke tahun, untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang Padang pemerintah dan instansi terkait perlu merancang srtategi komunikasi baik secara makro maupun secara mikro dalam menyebarluaskan informasi tetang kepariwisataan yang bersifat informative, persuasif dan instruktif secara sistematis begitu juda dalam menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa.

(18)

Pendahuluan

alat (tool) manajemen yang diharapkan dapat membantu tumbuh kembangnya sebuah industry atau perusahaan (termasuk pariwisata) secara professional. Oleh karena itu suatu industry pariwisata untuk mencapai sukses dalam jangka panjang perlu menyadari pentingnya strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata. Strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk sebuah perencanaan pengembangan pemasaran pariwisata, pelaku pengembangan tidak cukup hanya menyiapkan ruang kantor yang penuh dekorasi dan menyediakan berbagai macam brosur, leaflets, booklets dan lain-lain yang berhubungan dengan alat/ media promosi tanpa memperhatikan perencanaan pengembangan pemasaran pariwisata tersebut.

Setiap indusrti pariwisata yang akan melakukan perencanaan dengan pendekatan sistematik (systematic approach) walaupun menyita waktu dalam persiapannya, karena pemasaran menghendaki bahwa semua aktivitas bisnis memerlukan perencanaan yang matang dan adanya koordinasi dengan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan.

(19)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

management philosophy adalah perusahaan yang berorientasi pada pasar, hampir selalu meningkatkan produksinya, meningkatkan penjualan atau profit dengan jalan memuaskan pelanggan.

Pemasaran tidak hanya sekedar menciptakan produk , menetapkan harga, menetapkan pendistribusian atau mempromosikannya tetapi lebih dari itu pemasaran adalah jumlah keseluruhan dara cara-cara memuaskan pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan sendiri, kegiatan sepert inilah yang disebut oleh Yoeti (2006) dengan pembauran pemasaran ( Marketing Mix).

Bauran pemasaran sebagai konsep pemasaran dikenal dengan

Four P’s yaitu:

Product : Produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan

Price : Harga atau tarif yang dapat dijadikan dasar penawaran produk kepada pelanggan.

Place : Tempat atau lokasi di mana barang atau produk dijual atau di mana pelanggan memperoleh barang atau jasa tersebut.

Promotion : Motede komunikasi informasi yang ditujukan kepada target pasar pada tempat dan saat yang tepat.

(20)

Pendahuluan

pelaksanan kegiatan akan berusaha mengembangkan pemasaran sesuai dengan kegiatan pariwisata yang termuat dalam program pengembangan pemasaran pariwisata tersebut dengan strategi komunikasi .

(21)
(22)

BAB II

Komunikasi

A. Pengertian Komunikasi.

Komunikasi pada dasarnya merupakan proses sosial yang dilakukan oleh individu dengan menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasi persamaan makna. Komunikasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggeris yaitu “Communication” dan bahasa Belanda “Communicate” yang berkembang dari bahasa latin “ Communicatio” yang bersumber dari kata communis artinya sama atau sama makna. Sama makna di sini maksudnya adalah sama dalam makna (Efendi, 1994). Cherry dalam Stuart yang dikutip Canggara,2002) komunikasi berasal dari bahasa Latin Communico

yang artinya membagi. Membagi di sini adalah membagi gagasan, ide atau pikiran antara seseorang dengan orang lain.

(23)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

bahasa dalam sebuah percakapan belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Ketika komunikasi yang terjadi belum memiliki kesamaan makna maka komunikasi itu boleh dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau tidak komunikatif atau sebaliknya apabila komunikasi yang dilakukan sudah menimbulkan pemahaman yang sama atas pesan yang dipertukarkan atrinya sudah memiliki kesamaan makna maka komunikasi itu sudah efektif atau sudah komunikatif. Saling membagi pesan antara komunikator dan komunikan berarti komunikasi selalu melibatkan paling sedikitnya dua orang yaitu pengirim dan penerima pesan yang saling berinteraksi satu sama lain. Antara pengirim dan penerima pesan keduanya memain peranan yang penting dalam proses komunikasi. Ketika komunikasi dipandang sebagai proses sosial komunikasi melibatkan individu-individu yang saling melakukan interaksi dengan berbagai niat, motivasi dan kemampuan. Saat komunikasi dikatakan sebagai proses; komunikasi memiliki sifar berkesinambungan, dinamis, kompleks dan selalu berubah sesuai dengan situasi di mana komunikasi itu berlangsung.

(24)

Komunikasi

Komunikasi dilihat dari perspektif sosiologi (West dan Turner, 2008) komunikasi adalah proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbul-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Dari definisi tersebut lima istilah kunci dalam perspektif ini yaitu: sosial, proses, simbol, makna dan lingkungan. Sosial merupakan suatu konsep bahwa manusia dan interaksi adalah bagian dari proses komunikasi. Proses adalah suatu kejadian yang berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Simbol merupakan label arbitrer yang diberikan pada sebuah fenomena, simbol itu ada yang simbol konkret (simbol yang mempresentasikan sebuah objek) dan ada simbol abstrak ( simbol yang mempresentasikan sebuah ide atau pemikiran, sedangkan lingkungan adalah situasi atau konteks di mana komunikasi itu terjadi. Cherry (1964) masih dari perspektif sosiologi menyatakan bahwa komunikasi itu adalah sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda.

Hovlan, Janis, Kelly (dalam Rahkmat, 1997) melihat komunikasi dari perspektif psikologi menyatakan: proses di mana seorang individu ( komunikator ) menyampaikan stimulus (bisaanya dengan lambang kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain ( komunikan). Komunikasi dalam kerangka psikologi oleh Dance (1967) komunikasi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal. Sesuai dengan yang dikatakan oleh para ahli dari perspektif ini, psikologi mencoba menganalisa komunikasi antarindividu: bagaimana pesan disampaikan menjadi stimuli yang menimbulkan respon bagi individu lain; bagaimana lambang-lambang menjadi bermakna mampu merubah prilaku orang lain.

(25)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata  Siapa yang mengatakan ( komunikator )

 Apa yang dikatakan (pesan )

 Kepada siapa ( komunikan)

Pengertian komunikasi tersebut mengilhami Harold D. Lasswell (1948) untuk membuat defenisi komunikasi dengan menyatakan: Who Says What Wich Channel To Whom With What Effect”. (siapa, mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya). Lasswel memberikan batasan pengertian komunikasi dengan menambahkan dua komponen lagi yaitu: melalui apa ( media ) dan apa akibatnya (efek).

Para ahli komunikasi banyak yang memberikanan batasan pengertian komunikasi sesuai dengan perspektif mereka masing-masing, antara lain adalah:

a. Schramm (1955) menyebutkan kominikasi : when we communicate we are trying to establish a meaning with someone. That is we are trying to share information, and idea ora an attitude. (apabila kita berkomunikasi dengan orang lain kita mencoba saling memahami, ini berarti kita mencoba untuk saling memberi, menerima informasi - informasi, pikiran-pikiran dan sikap)

b. William Albig (1956) communication is the process of transmitting meaningfull symbols between individuals ( komunikasi adalah penyampaian lambang-lambang yang menpunyai arti di antara individu)

c. Rogers dan D Lawrence Kincaid (1981) memberi batasan komunikasi adalah: suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk dan melakukan pertukaran informasi satu sama lain, yang pada gilirannya tiba saling pengertian yang mendalam. d. Theodornason (1968) menyatakan komunikasi adalah:

(26)

Komunikasi

seseorang ataupun kelompok kepada yag lain terutama melalui simbol-simbol.

e. Shannon and Weaver (1949) mengatakan bahwa komunikasi itu adalah: bentuk interaksi manusia yang salng mempengaruhi satu sama lainnya, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Beberapa pengertian komunikasi di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian pesan , pemindahan ide, fikiran dari komunikator (penyampai pesan/ sumber) kepada komunikan ( penerima pesan) melalui media /saluran tertentu dengan mengharapkan umpan bali/efek tertentu. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa atau lambang sama baik verbal maupun nonverbal yang dapat dimengerti oleh peserta komunikasi yaitu antara komunikator dan komunikan agar tercipta kesamaan makna.

Ruben & Stewart (1998) menyatakan komunikasi manusia adalah proses di mana individu berhubungan dengan orang-orang lain di dalam kelompok, organisasi dan masyarakat. Hubungan ini bertujuan untuk menciptakan dan menggunakan informasi yang bersumber dari lingkungan itu dengan memahami kemanusiaan bersama; karena itu dipahami beberapa hal, bahwa:

a. Komunikasi sebagai sebuah proses merupakan elemen fundamental pertama dan utama untuk memahami manusia dan kemanusiaannya. Yang dimaksud dengan proses adalah suatu kegiatan dari berbagai bagian atau unsur komunikasi yang saling berkaitan dan terjadi dari waktu ke waktu. Bahkan dalam percakapan sederhana sekalipun ada langkah-langkah yang memperlihatkan aktivitas menciptakan, mengirim, menerima dan menafsirkan pesan .

(27)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

orang seolah menayangkn dirinya dan pribadinya untuk mempengaruhi orang lain. Jika kita tidak memiliki komunikasi, maka dengan sendirinya kita tidak dapat membentuk dan menciptakan interaksi dengan semua orang di dalam kelompok, organisasi dan masyarakat. Komunikasi menjembatani kita untuk mengkoordinasikan semua kebutuhan dan tujuan hidup kita dengan orang lain.

c. Komunikasi melibatkan respon kita terhadap stimulus pesan dari luar lalu kita menciptakan pesan. Kita berinteraksi dengan orang lain melalui proses untuk menciptakan dan menafsirkan pesan. Di sinilah kita menfsirkan pesan sebagai”sekumpulan simbol yang memiliki makna atau kegunaan”, dan penerimaan ditentukan oleh bagaimana seseorang merespon dan menafsirkan pesan tersebut. d. Komunikasi membuat kita beradaptasi dengan masyarakat

dan lingkungan. Melalui proses menciptakan dan menafsirkan pesan , maka tidak akan hanya Anda sebagai individu, tetapi kelompok dan organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungan.

Semua aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh manusia harus direncanakan, diorganisasikan agar komunikasi yang dilakukan lebih berkualitas dan efektif. Untuk menjadi komunikasi yang efektif perlu ditetapkan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik merupakan sebuah strategi yang dapat menempatkan dan menetapkan posisi seseorang atau sesuatu secara tepat agar aktivitas komunikasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Komponen Komunikasi

1. Komunikator

(28)

Komunikasi

karena setiap orang yang terlibat dengan aktivitas komunikasi memiliki kesempatan mengirimkan pesan , mereka ini adalah komunikator sekaligus menjadi komunikan. Komunikator disebut juga dengan orang yang orang yang menyampaikan pesan, pesan merupakan seperangkat lambang-lambang yang memiliki arti. Lambang-lambang itu bisa berupa kata-kata (verbal) ataupun gerak, gambar, isyarat tubuh, gerakan dan lambaian tangan) non verbal .

Apapun bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia diawali dan dimulai dari sumber yang mengirimkan pesan . Dalam komunikasi sumber yang mengirim pesan disebut dengan komunikator . Komunikator dalam komunikasi adalah pihak yang memprakasai komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang disebut komunikan, komunikator merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi yang berkisar dari kebutuhan sosial untuk diakui sebagai individu hingga kebutuhan berbagai informasi dengan orang lain untuk mempengaruhi sikap atau prilaku seseorang atau sekelompok orang lain.

Komunikator disebut juga sebagai pengirim pesan . Pengirim adalah orang yang membuat pesan (Orbe & Bruess,2005). Komunikator merupakan memrakarsa yang ingin menyajikan fikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan yang memiliki tujuan tertentu, maka dia tidak selalu berada pada posisi serba tahu atau serba kenal terhadap penerima pesan, karena itulah pengirim mentransmisi pesan untuk mendapat respon demi menyssamaikan persepsi terhadap pesan.

(29)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2. Komunikan.

Komunikan desebut juga sebagai penerima pesan . Penerima oesan adalah orang yang menafsirkan pesan (Orbe & Bruess,2005) yang diucapkan atau yang ditulis. (De Vito,1986),ssamai seperti informasi mengenai objek atau peristiwa, maka penerima tentuk pernah punya pengalamann sekecil apapun terhadap pesan-pesan terentu yang bisa sama atau berbeda dengan pengirim. Ketika suatu pesan diterima, maka orang yang menerima menginterpretasikan pesan-pesan ini kemudian dapat dikirimkan kembali kepada pengirim.

Komunikan dalam komunikasi adalah pihak yang menerima pesan tertentu, dia menjadi tujuan/ sasaran komunikasi dari pihak lain ( komunikator ). Baik komunikator dan komunikan, dalam model komunikasi apapun bentuknya diharapkan mempunyai perhatian penuh untuk merespon dan menerjemaahkan pesan yang dialihkan. Tujuan komunikasi akan tercapai manakala komunikan “menerima” (memahami makna) pesan dari komunikator, dan memperhatikan (attention)serta menerima pesan secara menyeluruh (comprehension). Ini adalah dua aspek penting yang berkaitan dengan cara bagaimana seorang komunikator dan komunikan mencapai sukses dalam pertukaran pesan. Yang dimaksud degan attention

dan comprehension adalah: “Proses awal dari seorang komunikan “memulai” mendengarkan pesan, menonton atau membaca pesan itu”. Sedangkan yang dimaksud dengan comprehension meliputi “cara penggambaran pesan secara lengkap sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh komunikan” (Liliweri,2003:27).

(30)

Komunikasi

sehingga tujuan komunikasi akan tercapat ketika komunikan menerima atau memahami makna dari pesan yang disampaikan komunikator.

3. Pesan/Simbol.

Pesan merupakan inti utama dalam komunikasi , pesan memiliki ujud yang dapat dirasakan dan diterima oleh panca indra, orang akan memerima dan menyampaikan pesan melalui salah satu atau kombinasi dari panca indra yang dimilikinya, pesan dapat berupa apa yang diucapkan seseorang, apa yang ditulis, apa yang disampaikan melalui program-program yang ada pada media massa. Pesan yang disampaikan manusia dapat berbentuk sederhana tetapi dapat memberikan pengaruh yang efektif seperti ketika seseorang mengatakan “jangan” untuk melarang mendekati api yang sedang membara atau ‘tidak” untuk menyatakan ketidaktahuannya akan sesuatu, dan pesan dapat pula berbentuk rumit dan kompleks ini semua bergantung dengan kapan dan di mana serta untuk tujua apa komunikasi itu dilakukan. Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang telah di encode oleh pengirin dan di decode

oleh penerima (Orbe & Bruess, 2005). Pada umunya pesan-pesan berbentuk sinyal, symbol , tanda-tanda atau kombinasi dari semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima. (De Vito, 1986) apabila pesan ini berupa tanda, maka kita dapat membedakan tanda yang dialami artinya tanda yang diberikan oleh lingkungan fisik, tanda mana yang sudah dikenal secara universal. Contoh: asap merupakan tanda bahwa ada api.

Symbol merupakan tanda yang dibuat oleh manusia, symbol tidak berhubungnan langsung dengan objek yang akan dijelaskan. Jika tanggapan terhadap tanda harus diberikan secara denotative

(31)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

tentang simbol-simbol ini, karena itu sering disebut sebagai the emotional association.

Pesan dalam komunikasi diproduksi dalam bentuk lambang-lambang yang merupakan representasi dari perasaan dan fikiran. Bentuk pesan yang paling utama adalah bahasa. Dalam proses komunikasi pesan berisi pikiran, perasaan, ide, dan gagasan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam bentuk symbol atau lambang-lambang, “ symbol atau bahasa yang menjadi jantungnya pesan komunikasi menduduki posisi utama karena dijadikan unit analisis dalam kajian komunikasi. Baik proses penyandian representasi budaya, persepsi, prasangka, empati, ideology, jarak sosial dan lain sebagainya. Pesan dalam proses komunikasi, adalah pesan yang berisi pikiran, idea atau gagasan, perasaan yang dikirim partisipan dalam bentuk symbol. Symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk mewakili maksud tertentu, misalnya dalam kata-kata verbal yang diucapkan atau ditulis, atau symbol non verbal yang diperagakan melalui gerak-gerik tubuh / anggota tubuh, warna, artifak, gambar, pakaian dan lain-lain yang semuanya harus dipahami secara konotatif.dang pariwisata, berbagai biro perjalan wisata dan daerah tujuan wisata menggunakan symbol yang mereka buat, baik yang bertujuan menciptakan brand atau cirta perusahaan yang bergerak dibidang industry pariwisata . Symbol ditujukan agar pelanggan dpat langsung mengenal produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan indutri pariwisata.

Pesan dalam komunikasi tidak hanya melalui kata-kata saja, komunikasi juga membutuhkan symbol yang kadang-kadang lebih sering digunakan daripada kata-kata, symbol dapat menyampaikan pesan secara langsung sebagaiman pesan yang disampaikan melalui kata-kata atau bahasa verbal. Symbol memainkan peranan penting dalam b

(32)

Komunikasi

sekurang-kurangnya mempunyai aspek utama: content dan

treatment, yaitu isi dan perlakuan. Isi pesan meliputi aspek daya tarik pesan, misalnya kebaruan, kotrovesi, ergumentatif, rasional, bahkan emosional. Penggunaan symbol -simbol yang sama dalam penyampaian pesan tidak hanya dalam berinteraksi antar sesama atau sebagai alat untuk menyampaikan pendapat, fikiran, ide atau gagasan tetapi juga dapat menggalang persatuan.

Sekurang-kurangnya ada dua hal utama yang terkandung dalam makna pesan yaitu:

a. Content meaning. Merupakan makna literal suatu pesan yang seringkali ditampilkan secara verbal. Bisaanya makna ini madah dipahami karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama antara pengirim dan penerima . b. Relationship meaning. Adalah makna pesan yang harus dipahami

secara emosional (konotasi). Bisaanya pesan yang dikirimkan atau diterima hanya bisa dipahami oleh para pihak yang dudah mempunyai relasi tertentu.

Pesan juga memiliki karakteristik tertentu yaitu:

a. Origin. Pesan asli karena pesan ini merupakan symbol atau tanda yang berasal dari lingkungan fisik disekitarnya. Hal ini untuk membedakan antara pesan yang diciptakan melalui kominikasi interpersonal dan antarpersonal.

b. Mode. Merupakan pesan yang tampil dalam bentukvisualisasi sehingga memungkinkan indra manusia memberikan makna terhadap pesan ini.

c. Physical character. Adalah pesan yang memiliki ukuran, warna, kecerahan, dan intensitas.

(33)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

e. Novelty. Atau kebaruan, kemutakhiran, adalah pesan yang mudah diterima karena ditampilkan secara khas, atau pesan yang tampil beda, sehingga mudah menggugah indra manusia.

4. Media / saluran.

Media merupakan bentuk jamak dari medium. Dalam ilmu komunikasi media diartikan sebagai: saluran, sarana penghubung, alat-alat komunikasi. Saluran komunikasi merupakan alat untuk mengangkut dan memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima . Dalam komunikasi semua pesan harus dikirim melalui saluran atau media. Saluran komunikasi bisa tunggal dan bisa juga banyak, bisa dengan tatap muka dan bisa juga dengan bermedia yaitu media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, booklets bulletin dal lain-lain yang tercetak dan media elektronik seperti TV, radio, film, telp, new media (internet).

Secara umum penggunaan media dalam kegitan komunikasi bertujuan untuk membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa , menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan public dan meningkatkan citra perusahaan dan lembaga termasuk meningkatkan citra destinasi periwisata. Media merupakan alat untuk mengalirkan pesan dari komunikator kepada komunikan.

(34)

Komunikasi

Dewasa ini media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi , pendidikan, hiburan dan penyebaran kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh menjadi sarana bisnis. Informasi hampir sama dengan pariwisata telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan seperti barang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pemilihan media massa yang sesuai dengan sasaran public sangat penting dalam tahap persiapan dan penyebaran informasi. Menyadari potensi yang dimiliki media massa dalam penyebarluaskan informasi, perlu pemikiran pemilihan media yang tepat dan cara-cara penggunaan media tersebut sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan dengan benar dan efektif.

5. Efek atau Umpan Balik.

Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam aktifitas komunikasi . Dalam setiap komunikasi yang dilakukan manusia selalu ada efek atau dampaknya kepada seseorang baik yang berdampak atau efek intelektual-kognitif, afektis maupum dampak /efek psikomotorik.. Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang disampaikan oleh pengirim.

(35)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Apapun jenis komunikasi yang dilakukan manusia merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang/ pesan atau keinginan untuk mengubah pendapat atau prilaku orang lain, semua itu merupakan usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Dalam proses kegiatan dan pengiriman pesan tersebut akan terjadi umpan balik dan akan menimbulkan efek tertentu.

Efek/ umpan balik dalam proses komunikasi merupakan tanggapan balik dari partisipan komunikasi menghendaki reaksi balikan. Umpan balik merupakan tanggapan balik dari partisipan komunikasi atas pesan -pesan yang telah disampaikan. Pada umpan balik inilah partisipan komunikasi memberikan penilaian dan pertimbangan tentang apakah proses komunikasi yang dilakukan berhasil efektif atau gagal sehingga memerlukan pengulangan, revisi, penyesuaian dan derajat perbaikan.

Komunikasi antarpribadi dalam kasus komunikasi tatap muka, umpan balik lebih mudah diterima. partisipan komunikasi dapat mengetahui secara langsung apakah serangkaian pesan itu dapat diterima atau tidak. Partisipan komunikasi pun dapat mengatakan sesuatu secara langsung jika dia melihat komunikasi kurang memberikan perhatian atas pesan yang sedang disampaikan. Reaksi-reaksi verbal dapat diungkapkan secara langsung oleh partisipan komunikasi melalui kata-kata menerima, mengerti bahkan menolak pesan, sebaliknya reaksi pesan dapat dinyatakan dengan pesan non verbal seperti menganggukkan kepala tanda setuju dan menggelengkan kepala sebagai ungkapan tidak setuju.

6. Suasana (Setting dan Context)

(36)

Komunikasi

(jangka pendek / panjang, jam / hari / minggu / bulan / tahun) yang tepat untuk bertemu / berkomunikasi, sedangkan tempat (rumah, kantor, rumah ibadah) untuk berkomunikasi, kualitas relasi (formalitas, informalitas) yang berpengaruh terhadap proses komunikasi.

Suasana (Setting dan Context) meliputi semua unsur fisik dan psikologis dari lingkungan di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat berupa konteks fisik, konteks budaya, konteks sosial-psikologis atau konteks temporal (Orbe & Bruess, 2005).

a. Konteks fisik. Meliputi segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada dalam lingkungan di mana komunikasi terjadi. Misalnua ruangan dan aksesoris ruangan yang mempengaruhi suasana komunikasi.

b. Konteks sosial. Adalah nilai, norma, aturan atau keyakinan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi .

c. Konteks psikososial. Meliputi unsur-unsur seperti relasi sosial antara pengirim dan penerima dan pihak ke tiga, motivasi dan persepsi sosial atau cultural, cara berfikir dan lain-lain yang mempengaruhi suasana komunikasi .

d. Konteks temporal. Ialah waktu bagi terselenggaranya komunikasi artinya berapa lama waktu yag dibutuhkan penerima (komunkan) untuk mendengar pengirim ( komunikator ), berapa lama waktu yang digunakan untuk bercakap-cakap atau berdiskusi. Apakah komunikasi dapat dilakukan sampai larut malam?

7. Gangguan (Noise atau Interference)

(37)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

yang diterima. Gangguan itu dapat bersumber dari unsur-unsur komunikasi, missalnya dari partisipan komunikasi, pesan, media / saluran yang mengurangi usaha bersama untuk memberikan makna yang sama atas pesan.

Gangguan dalam proses komunikasi bisaa terjadi, karena gangguan (nois), terjadi ketika komunikasi sedang dilakukan. Nois

bisa berupa gangguan semantic (bahasa) terjadi ketika seseorang memiliki arti yang berbeda atas kata-kata ataupun ungkapan yang sama, gangguan mekanik (mesin) terjadi masalah ketika alat-alat komunikasi yang kita gunakan atau alat komunikasi yang dipakai untuk kelancaran komunikasi tidak berfungsi. Hambatan psikologis (kejiwaan) merupakan hambatan yang terjadi ketika seseorang memiliki pandangan, persepsi, motivasi, atau emosi yang berbeda di antara peserta komunikasi.

Hambatan sosiologis (status sosial) terjadi ketika seseorang memiliki status sosial yang berbeda, status sosial ini bisa berupa gaya hidup, pendidikan, kakayaan, pekerjaan, status perkawinan dan lain-lain, Hambatan antropologis (perbedaan etnis) merupakan hambatan yang terjdi ketika proses komunikasi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang kebudayaan, etnis/suku, nilai-nilai, norma-norma yang berlaku pada suatu etnis, sedangkan hambatan ekologis (lingkungan) terjadi jika sumber gangguan berasal dari luar elemen-elemen atau komponen-komponen komunikasi. Gangguan ini bisaanya terjadi di luar control komunikator atau komunikan.

(38)

Komunikasi

a. Gangguan, ada dua jenis gangguan yaitu: gangguan mekanik dan gangguan semantic.

Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Gangguan semantic adalah gangguan yang berhubungan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Sematik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang yang berlainan. Gangguan ini tersaring dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Pada hakekatnya orang-orang yang terlibat dalam komunikasi menginterpretasikan bahasa yang menyalurkan suatu pesan dengan berbagai cara, karena itu mereka mempunyai pengertian yang berbeda. Seseorang komunikan mungkin menerima pesan dengan jelas sekali baik secara mekanik maupun secara semantic. Secara fisik (mekanik) pesan disampaikan dengan suara keras dan jelas tapi komunikasi bisa gagal disebabkan oleh kesukaran dalam memberikan pengertian atas pesan yang disampaikan (gangguan semantic). b. Kepentingan, akan membuat seseorang selektif dalam

menanggapi suatu pesan . Orang akan hanya memperkatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian seseorang tetapi juga menentukan daya tangkap, perasaan, pikiran dan tingkah laku seseorang akan merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak berkesesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.

(39)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

bersangkutan. Sebaliknya komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasinya.

d. Prasangka, merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar sak wasangka tanpa menggunakan fikiran yang rasional. Emosi seringkali membutakan fikiran dan pandangan sesorang terhadap fakta yang nyata. Prasangka bisanya terjadi pada suatu suku/ras/kelompok, agama dan pendirian politik. Pendeknya prasangka merupakan perangsang yang dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak.

C. Proses Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berhubungan dengan orang lain dengan tujuan agar dapat hidup bergaul atau bersama-sama dengan orang lain tanpa memandang perbedaan latar belakang sosial budaya . Untuk meningkatkan kehidupan bersama maka mereka berkomunikasi satu sama lain dengan menciptakan, memelihara hubungan melalui pertukaran informasi bagi pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Komunikasi tidak bisa dipandang sekedar sebagai sebuah kegiatan yang menghubungkan manusia dalam keadaan pasif, tetapi komunikasi harus dipandang sebagai proses yang menghubungkan manusia melalui sekumpulan tindakan yang terus menerus diperbaharui.

(40)

Komunikasi

pada hakikatnya proses komunikasi apapun bentuknya sama dengan proses komunikasi secara umum, yakni suatu proses yang interaktif

dan transaksional serta dinamis.

Komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah / timbal balik (two way communication)namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom, 1992). Sedangkan Hybels dan Sandra ,(1992) menyatakan apabila ada proses pertukaran pesan itu memasuki tahap tinggi, misalnya saling mengerti, memahami perasaan dan tindakan bersama maka komunikasi tersebut telah memasuki tahap trasaksional (Liliweri,2003)

Komunikasi transaksional meliputi tiga unsur penting, yaitu (1) keterlibatan emosi yang tinggi yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan atas pertukaran pesan , (2) peristiwa komunikasi meliputi seri waktu artinya berkaitan dengan masa lalu, kini dan yang akan datang dan (3) partisipan dalam komunikasi menjalankan peran tertentu. Sifat dinamis dari komunikasi dikarenakan proses tersebut berlangsung dalam konteks sosial yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi tertentu. Esensi komunikasi secara umum terletak pada “proses” yakni suatu aktifitas yang “melayani” hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampui ruang dan waktu (Liliweri,2003). Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses karena komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan berubah-rubah. Karena dalam pergaulan hidup manusia masing-masing ndividu akan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi demi kepentingan, keinginan dan kebutuhannya masing-masing.

(41)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

a. Proses komunikasi perspektif psikologis. Proses komunikasi dalam perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seseorang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan maka yang terjadi bukan hanya penyampaian is pesan dan lambang komunikas saja yang terjadi, namun dalam diri komunikator dan komunikan ada proses “mengemas atau membungkus” pesan pikiran dengan bahasa. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator maka komunikasi terjadi dan sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti maka komunikasipun tidak terjadi. b. Proses komunikasi perspektif mekanistik. Proses ini berlangsung

ketika komunikator mengoperkan atau melemparkan lambang-lambang apakah dalam bentuk lisan atau tulisan yang bisa diketahui oleh komunikan. Pesan yang disampaikan itu bisa ditangkap oleh indra seseorang. Proses komunikasi ini bersifat situasional, bergantung pada situasi di mana komunikasi itu terjadi. Apabila komunikasi itu terjadi atau berlangsung secara kelompok maka komunikasi itu dinamakan komunikasi kelompok, apabila komunikasi itu komunikannya seorang maka komunikasi itu disebut dengan komunikasi antarpribadi dan apabila komunikasi terjadi dengan komunikan dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan suatu media untuk menjangkaunya maka komunikasi itu di sebut dengan komunikasi massa.

Proses komunikasi dalam perspektif mekanistik terdiri dari: 1) Proses Komunikasi secara primer. proses komunikasi ini

(42)

Komunikasi

tubuh, gambar, warna, gerangan tanggan, posisi tubuh dan lain sebagainya, yang disebut dengan lambang nonverbal.

2) Proses komunikasi secara sirkuler, dalam konteks komunikasi yang dimaksud dengan proses komunikasi ini adalah terjadi

feedback atau umpan balik di antara peserta komunikasi, terjadi arus pesan yang mengalir antara komunikator dan komunikan. Apa yang disampaikan oleh komunikator akan ditanggapi atau direspon oleh komunikan atau sebaliknya tanggapan balik yang disampaikan oleh komunikan akan direspon oleh komunikator, pada saat komunikan menyatakan atau mengungkapkan tanggapan baliknya maka posisi komunikan akan menjadi komunikator begitu juga kertika komunikator menerima tanggapan balik dari komunikan maka posisi komunikator akan menjadi komunikan.

(43)
(44)

BAB III

Strategi Komunikasi

A. Pengertian Strategi Komunikasi.

Secara etimologi “ strategi ” berasal dari bahasa Yunani yaitu

Strategia berarti “keahliam militer”. Dalam lingkunan militer, “ strategi’ menjelasakna manuver pasukan ke suatu posisi sebelum musuh berada di posisi ini. Jadi, untuk manuver pasukan ini di perlukan “gelar pasukan” sebagai persiapan terakhir untuk menduduki posisi musuh, maka pusat perhatian pasukan di pusatkan pada “taktik”. Jadi, ketika kita bicara tentang strategi, maka kegiatan utamanya adalah pengarahn pasukan.

Kata strategs bermakna sebagai:

1. Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalan jangka panjang dengan segala akibat.

2. Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan posisi para pesaing (ilmu perang dan bisnis)

3. Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang relatif terbatas terhadap kemungkinana penyadapan informasi oleh para pesaing.

(45)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

5. Penemuan titik titik kesamaan dan perbedaan penggunaan sumber daya dalam pasar informasi .

Lalu apa yang dimaksud dengan strategi ? Apakah strategi adalah rencana., apakah strategi adalah suatu rencana mengacu pada bagaimana kita berkomunikasi mencapai tujuan akhir, apakah strategi bagaimana menguasai lalu menempati posisi pihak lawan sebagaimana yang terjadi pada strategi militer? Atau apakah strategi merujuk pada suatu perspektif? Atau apakah strategi atau apkah strategi itu berkaitan dengan cara kita menggiring pihak lawan agar mereka membahas isu-isu yang kita usulkan? Atau apakah suatu strategi harus mengacu pada suatu pola di mana semua tindakan yang dilakukan bersama itu merupakan tindakan yang kita usulkan. Jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut “ strategi adalah semuanya”. Strategi adalah perspektif, posisi, rencana, dan pola. Strategi merupakan jembatan yang menghubungkan kebijakan dengan sasaran. Strategi merupakan jembatan yang menghubungkan kesenjangan antara tujuan dan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan. Artinya strategi adalah konsep yang mengacu pada suatu jaringan yang kompleks dari pemikiran, ide-ide, pengertian yang mendalam, pengalaman, sasaran, keahlian, memori, persepsi dan harapan yang membimbing untuk menyusun suatu kerangka pemikiran umum agar kita dapat memutuskan tindakan tindakan yang spesifik bagi tercapainya tujuan.

Ada beberapa pendapat ahli tentang strategi , di antaranya: a. George Steiner (1979) memberikan batasan strategi adalah:

1. Strategi adalah apa yang dilakukan oleh manjemen puncak karena hal itu sangat penting bagi organisasi.

2. Strategi mengacu pada dasar keputusan yang terarah, yaitu demi tercapainya tujuan dan misi.

(46)

Strategi Komunikasi

4. Strategi menjawab pertanyaan: Apa yang harus organisasi lakukan?

5. Strategi menjawab pertanyaan: Apa yang pada akhirnya kita harus cari dan bagaimaa seharusnya kita mencapainya? b. Henry Mintzberg (1994) menunjukkan bahwa orang

menggunakan term “ strategi ” dalam beberapa cara berbeda namun pada umumnya mencakup empat makna.

1. Strategi adalah sebuah rencana, “bagaimana”, suatu cara untuk mendapatkan sesuatu dari sini atau dari sana. 2. Strategi adalah pola tindakan dari waktu ke waktu misalnya,

sebuah perusahaan yang secara teratur memasarkan produknya yang sangat mahal sehingga harus menggunakan strategi high-end (dari awal sampai akhir tetap mahal demi menjamin nama produk ).

3. Strategi adalah proses yang mencerminkan keputusan untuk menawarkan produk atau jasa tertentu di pasar tertentu. 4. Strategi adalah perspektif terhadap visi, dan arah terhadap visi. 5. Kopner dan Tregoe (dalam Liliweri, 243) mendevnisikan

strategi sebagai kerangka kerja yang membimbing orang untuk memilih dan menentukan sifat dan arah dari sebuah organisasi. Pada akhirnya inti dari sebuah strategi adalah produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada pasar. c. Kopner dan Tregoe (dalam Liliweri, 243) mendevnisikan

strategi sebagai kerangka kerja yang membimbing orang untuk memilih dan menentukan sifat dan arah dari sebuah organisasi. Pada akhirnya inti dari sebuah strategi adalah produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada pasar.

(47)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

oleh empat faktor yaitu: pruduk dan layanan, pelanggan, segmen pasar dan area geografis.

Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan menajemen untuk mencapai suatu tujuan. Untuk pemaknaan strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi tersebut. Untuk mencapai tujuan itu strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dengan arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi.

Semua aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi sudah tentu memiliki tujuan tertentu dan tidak asal jadi. Apapun bentuk komunikasi yang dilakukan manusia perlu perencanaan , pengorganisasian dan ditumbuhkembangkan agar komunikasi menjadai lebih bermakna dan berkualitas, salah satu langkah terpenting adalah menetapkan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menetapkan dan menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan komunikasinya sehingga tujuan komunikasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Bank Dunia (2001) mendeviniksikan strategi komunikasi sebagai:

a. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.

b. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang didasari satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi.

(48)

Strategi Komunikasi

komunikasi . Adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Adalah tujuan akhir komunikasi , strategi berperan memfasilitasi perubahan prilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.

Strategi komunikasi pada dasarnya selalu berkaitan dengan komponen-komponen dasar komunikasi yaitu:

• Siapa yang berbicara. • Apa maksud saya bicara.

• Pesan apa yang disampaikan pada seseorang.

• Bagaimana cara menyampaikan pesan kepada seseorang. • Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut.

Menurut Harold D. Lasswell (Forsdale, 1981) cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan : Dengan demikian Formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

a. Who (siapa): Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga , organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis control (control analysis) yaitu analisa yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.

b. Says what (apa yang dikatakan) : pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi , opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan.

(49)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

secondary technique, direct communication atau indirect communication (Edward Sapir dalam Dasar-dasar Retorika, komunikasi dan informasi , Lathief Rousydi, 1985)

d. To whom (kepada siapa) : komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi . Kepada siapa pernyataan tersebut di tunjukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan . Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak (audience analysis).

e. With what effect (dengan efek apa) : hasil yang dapat dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.

Untuk mentapnya strategi komunikasi maka segala sesuatu dikaitkan dengan komponen komponen yang menjawab pertanyaan komunikasi yang dinyatakan oleh Lasswell tersebut sehingga strategi komunikasi dapat berjalan efektif.

Strategi komunikasi dalam pengembangkan pemasaran pariwisata selain harus menjawab pertanyaan komponen komunikasi tersebut secara implisit pertanyaan lain yang perlu dijawab adalah “ When (kapan dilaksanakan), How (Bagaimana melaksanakannya) dan Why ( Mengapa dilaksanakan demikian). Menurut Efendi (1993) “tambahan pertanyaan dalam trategi komunikasi tersebut sangat penting, karena pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa berjenis-jenis”.

Pengembangan pemasaran pariwisata, jenis kegiatan komunikasi bisa saja dalam bentuk menyebarluaskan komunikasi, melakukan persuasi dan melaksanakan instruksi. Strategi komunikasi bukan hanya dilakukan untuk penyebaran informasi saja tetapi juga untuk mempengaruhi sikap serta untuk mengambil suatu tindakan.

B. Tujuan Strategi Komunikasi.

(50)

Strategi Komunikasi

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini, pendapat, pandangan (to change the opinion) c. Mengubah prilaku (to change the behavior)

d. Mengubah masyarakat (to change the society)(Effendi, 1973). Tujuan komunikasi menurut De Vito (2001) mengatakan bahwa sekurang-kurangnya ada lima tujan komunikasi manusia yaitu: a. Memengaruhi orang lain.

b. Membangun atau mengelola relasi antarpersonal. c. Menemukan perbedaan jenis pengetahuan. d. Membantu orang lain.

e. Bermain atau bergurau.

Ada pula yang merumuskan tujuan komunikasi yaitu make them SMART (Liliweri. 2011) artinya komunikasi dapat memenuhi: 1. Specific – membuat sasaran merasa diperhatikan secara khusus, artinya mereka mendengarkan informasi dari sumber khusus, pesan khusus, media khusus, dengan efek khusus dalam konteks khusus pula.

2. Measurable – bahwa tujuan komunikasi akan dapat dicapai jika sumber komunkasi merumuskan ukuran ukuran bagi semua elemen dalam proses komunikasi. Misalnya, ada indicator untuk menentukan kelayakkan sumber bagi tercapainya tujuan komunikasi , indicator atau alat ukur bagi pesan , media , sasaran, efek, dan indicator bagi konteks.

3. Attainable – bahwa tujuan komunikasi adalah penetapan terhadap apa yang seharusnya dicapai dalam suatu aktivitas komunikasi, ketentuan tingkat ketercapaian tujuan komunikasi itu (dalam persentase perubahan sikap, dan lain lain)

4. Result-orientated – berorientasi pada hasil, bahwa tujuan komunikasi harus berorienasi pada hasil yang telah direncanakan

(51)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

5. Time-limited – komunikasi yang baik adalah komunikasi yang memiliki batas waktu sebagai indicator untuk menentukan tercapainya tujuan komunikasi .

Tujuan komunikasi yang diharapkan oleh komunikator adalah terjadinya perubahan pada diri komunikan. Ada beberapa tujuan spesifk yang diharapka dari proses komunikasi yaitu:

a. Apa yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh komunikan.

b. Gagasan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. c. Pendapat, ide, gagasan yang telah disampaikan dapat

menggerakkan orang lain untuk melakukannya.

Dengan demikian tujuan komunikasi adalah apa yang disampaikan dapat dimengerti, dapat dipahami, dapat diterima dan dapat menggerakkan hati seseorang untuk melakukan sesuatu. Di samping itu tujuan komunikasi adalah terjadinya perubahan dalam diri komunikan apakah perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan prilaku dan perubahan masyarakat.

Tujuan komunikasi tidak terlepas dari keberadaan komunikasi itu sendiri, begitu juga dengan tujuan strategi komunikasi tidak terlepas daru tujuan yang hendak dicapai. Hal ini ditunjukan oleh suatu jaringan kerja yang membimbing tindakan yang akan dilakukan dan pada saat yang sama strategi akan mempengaruhi tindakan tersebut. Ini berarti bahwa prasyarat yang diperlukan untuk merumuskan strategi komunikasi meningkatkan pemahaman tentang tujuan yang akan dicapai.

(52)

Strategi Komunikasi

mengembangkan, dan menikmati. Padahal konsep ini adalah bentuk perubahan. Supaya komunikasi mencapai perubahan secara maksimal, maka komunikasi patut direncanakan agar seluruh rangkaian aktivitas komunikasi dijalankan berdasarkan urutan waktu dan ruang.

Ketika kita membayangkan strategi komunikasi , maka pikirkanlah tentang tujuan yang ingin dicapai dan jenis materil apa saja yang kita pandang dapat memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan ini. Khusus untuk setiap tujuan tertentu yang berkaitan dengan aktifitas kita, maka tujuan komunikasi menjadi sangat penting karena meliputi, announcing, motivating, educaing, informing, and support decision making.

a. Memberitahu (announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing,

yaitu pemberitahuan tentang kapastian dan kualitas informasi

(one of he first goals of your communications satrategy is to announce the availability of information on quality). Oleh karena itu, informasi yang yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari sleuruh informasi yang sedemikian penting.

b. Memotivasi (motivating)

(53)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

disebarkan ini harus dapat memberikan moivasi bagi masyarakat untuk mencari dan medapatkan kesempatan bagi operasi katarak ini.

c. Mendidik (educating)

Tujuan strategi komunikasi berikutnya adalah educating. Tiap informasi tentang rekrutmen pegawai baru dari perusahaan, atau tentang pendaftaran pasien katarak harus disampaikan dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik. Contoh: membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, budaya antri, bagaimana menjaga lingkungan daan satwa yang berada dilokasi pariwisata dan bagaimana berinteraksi dengan wisatawan . Ini yang disebut dengan strategy of educating.

d. Menyebarkan informasi (informing)

Salah satu tujuan strategi komunikasi adalah menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau audiens yang mejadi sasaran kita. Diusahakan agar informasi yang disebarluaskan ini adalah informasi yang spesifik dan actual, sehingga dapat digunakan konsumen . Apalagi jika informasi ini tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengundang unsur pendidikan. Ini yang kita sebut dengan strategy of informing.

e. Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision making)

Strategi komunikasi terakhir adalah strategi yang mendukung pembuatan keputusan. Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikategorisasi, dianalisis sedimikian rupa, sehingga informasi dapat dijadikan informasi utama dalam pembuatan keputusan.

(54)

Strategi Komunikasi

1. Strategi implementasi 2. Strategi dukungan 3. Strategi integrasi.

Ketiga esensi tersebut membingkai praktik strategi komunikasi dengan beberapa criteria atau standar kualitas. Strategi komunikasi dimulai dengan:

1. Mengidentifikasi visi dan misi. Visi merupakan cita-cita ideal jangka panjang yang dapat dicapai oleh komunikasi . Rumusan visi bisaanya terdiri dari “beberapa kata” yang mengandung tujuan, harapan, cita-cita ideal komunikasi. Dari rumusan visi itulah akan dirumuskan misi yang menjabarkan cita-cita ideal komunikasi. 2. Menentukan program dan kegiatan. Program dan kegiatam

adalah serangkaian aktivitas yang harus dikerjakan, program dan kegiatan merupakan penjabaran dari misi.

3. Menentukan tujuan dan hasil. Setiap program atau kegiatan baisanya mempunyai tujuan dan hasil yang akan diperoleh. Biasanya para perumus kegiatan membuat definisi tentang tujuan dan hasil yang akan dicapai.

4. Seleksi audiens yang menjadi sasaran. Perencanaan komunikasi menentukan kategori audiens yang menjadi sasaran komunikasi. 5. Mengembangkan pesan . Kriterianya adalah semua pesan yang dirancang sedapat mungkin memiliki isi (content) khusus, jelas, persuasif, dan merefleksikan nilai-nilai audiens, tampilan isi yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat, atau menunjukkan tindakan tertentu.

6. Identifikasi pembawa pesan (tampilan komunikator ). Kriteria komunikator antara lain kredibilitas, kredibilitas dalam ilmu pengetahuan, keahlian, professional, dan keterampilan yang berkaitan dengan isu tertentu.

(55)

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

pengiriman balik, atau pertukaran informasi . Kriteria media adalah media yang mudah diakses atau yang paling disukai audiens, misalnya melalui radio, koran kampung, dan leaflet.

8. Scan konteks dan persaingan. Kriterianya adalah menghitung resiko dan konteks yang akan mempengaruhi strategi komunikasi , misalnya menghitung peluang untuk memenangkan persaingan dengan merebut hati audiens.

Kegitan berikutnya adalah implementasi strategi melalui lima tahapan/jenis kegiatan, yaitu:

1. Mengembangkan materil untuk mengimplementasikan strategi . 2. Mengembangkan mitra yang bernilai.

3. Melatih para pembawa atau para penyebar pesan .

4. Mengembangkan semacam tata aturan bagi kegiatan penyebarluaskan informasi kepada audiens misalnya melalui pemantauan, dan evaluasi implementasi.

5. Mengontrol setiap tahapan/jenis kegiatan melalui criteria dan strandar yang ada.

Pada bagian akhir dari strategi komunikasi organisasi tersebut terdiri dari empat tahapan/ jenis kegiatan, yaitu:

1. Mendukung komunikasi terutama pada level kepemimpinan. 2. Melengkapi sumber daya.

3. Mengintegrasikan komunikasi melalui organisasi.

4. Melibatkan staf pada semua level untuk memberikan dukungan dan integrasi (keempat tahap/jenis kegiatan tersebut dapat dikontrol melalui criteria dan standar yang ada)

C. Perencanaan Strategi Komunikasi.

(56)

Strategi Komunikasi

dengan menggiatkan pembangunan nasional di negara masing-masing. Salah satu pembangunan nasional yang digalakkan saat ini di Indonesia adalah pembangunan di bidang pariwisata.

Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana atau untuk mendapatkan pengalaman baru di daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Sesungguhnya pariwisata sudah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia itu sendiri, ditadai oleh adanya pergerakan mausia itu sendiri yang melakukan ziarah dan perjalanan agama lainnya, namun sebagai kegiatan ekonomi pariwisata baru berkembang pada awal abad ke 19 dan sebagai industry internasional pariwisata dimulai tahun 1869 ( Crick, 1989; dalam Graburn dan Japari,1991)

Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industry andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Pariwisata memang cukup menjanjikan sebagai primadona non migas. Dalam suasana harga migas tidak menentu di mana terjadi kelesuan perdagangan komoditas ternyata pariwisata mampu menunjukan trend dan pendapatannya yang meningkat secara signifikan dan terus menerus. Data perkembangan pariwisata dunia menunjukan saat terjadinya krisis minyak tahun 1970-an maupun pada saat terjadi resesi dunia awal tahun 1980-1970-an, pariwisata dunia tetap melaju, baik dilihat dari jumlah wisatawan internasional maupun penerimaan devisa sector pariwista ini.

Indonesia sangat menaruh harapan pada pariwisata sebagai komoditas ekspor yang diharapkan akan mampu menggantikan peranan migas. Alasan ini cukup berdasar karena Indonesia memang memiliki potensi pariwisata yang sukup besar, lihat saja pesona alamnya, budaya dan masyarakatnya yang beaneka ragam suku, budaya dan agama yang menyebar dari Sabang sampai Merauke.

(57)

arang-Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

orang yang begerak pada industry pariwisata mampu memberikan informasi dan pelayanan pariwisata sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pariwisata. Untuk itu dibutuhkan ahli komunikasii yang mampu menciptakan perencanaan strategi komunikasi . Focus ahli komunikasi dalam pembangunan pariwisata saat ini memang penting untuk ditujukan pada strategi komunikasi , karena berhasil atau tidaknya komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Dilain pihak tanpa strategi komunikasi, media massa yang semakin modern yang kini banyak digunakan di negara-negara yang sedang berkembang kerena mudahnya diperoleh dan relative mudahnya dioperasikan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negative.

Strategi komunikasi dilihat dari sisi makro (planed multi media strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunya fungsi ganda yaitu:

a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan insrtuktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil maksimal.

b. Menjembatani cultural gap akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasikannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiasakan akan merusak nilai-nilai budaya.

Kedua hal ini bagi Indonesia sangat penting, di satu pihak sedang gait-giatnya mengisi kemerdekaan dengan berbagai bentuk pembangunan demi untuk kesejahteraan bangsa, di lain pihak erosi nilai-nilai budaya bangsa yang begitu luhur semakin lama semakin tanpak dan jelas, semua ini akibat dari keampuhan media massa yang penggunaannya tidak terkontrol.

(58)

Strategi Komunikasi

Dalam berbagai kasus implementasi kebijakan komunikasi , maka sering ditemui banyak orang tidak mempertimbangkan tahap permulaan dari tahapan komunikasi. Orang lupa bahwa semua tindakan harus didahului oleh komunikasi, bahkan dalam kasus-kasus tertentu komunikasi baru diaggap penting setelah perencanaan dirumuskan, atau setelah kebijakan atau kegiatan siap untuk dilaksanakan. Praktek seperti inilah yang merupakan perangkap dapat mengurangi potensi keberhasilan pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebagai perencanaan setiap kegiatan.

Ada beberapa perbedaan antara pelaksanaan suatu kegiatan yang berdasarkan rencana strategi komunikasi dan perencanaan kegiatan tanpa rencana strategi komunikasi . Perencanaan kegiatan yang berdasarkan pada strategi komunikasi akan berjalan secara baik dan akan mencapai hasil yang maksimal dan efektif, sedangkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan tapa strategi komunikasi hasilnya kurang maksimal dan komunikasi yang dilakukan tidak akan efektif, karena pada dasarnya strategi komunikasi itu adalah: a. Perencanaan untuk menyelesaikan suatu aktivitas sebagai bagian

dari upaya mencapai tujuan tertentu.

b. Usaha untuk mencapai kelompok sasaran terentu yang telah ditergetkan

c. Rencana untuk mendapatkan hasil yang diinginkan meskipun selalu mungkin terjadi perubahan kebijakan, praktek-praktek organisasi, ataupun prilaku individu.

d. Bertujuan untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin dengan menggunakan waktu dan sumber daya yang terbatas (Liliweri, 2011).

Gambar

Table 4.1Perusahaan-perusahaan Kelompok Industri Pariwisata dan Produk Masing-
Gambar 4.1: Sistem Pariwisata Mill dan Marrison (1985)
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kemajuan teknologi dan informasi yang ditandai dengan munculnya internet dan makin canggihnya alat-alat komunikasi secara langsung telah mempermudah kita untuk memperoleh

dengan 2014, hal ini disebabkan menurunnya konsumen karena persaingan yang semakin tinggi dengan pesaing lainnya yang berada diarea Resto Seafood New Javana

Penelitian berjudul Penerapan Metode Index Card Match untuk meningkatkan kemampuan membaca unsur-unsur teks eksposisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Promosi, Harga, Lokasi, dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan di Bale Ayu Resto Jalan Imogiri Timur KM 6

[r]

Bahwa tujuan Nasional seperti termuat dalam sila ke-5 , yakni masyarakat adil dan makmur adalah tercipta melalui Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia , sebagai buah

PEKERJAAN TANAH REKAP ANALISA PEKERJAAN PONDASI PEKERJAAN DINDING PEKERJAAN PLESTERAN PEKERJAAN KAYU PEKERJAAN BETON PEKERJAAN ATAP... PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM PEKERJAAN

Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal Level Kognitif