• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA"

Copied!
260
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Teknik Kimia
  • Topik: Lampiran A Perhitungan Neraca Massa
  • Tipe: laporan
  • Tahun: 2023
  • Kota: Jakarta

I. LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

Dokumen ini menyajikan perhitungan neraca massa yang penting untuk memahami aliran bahan dan produk dalam proses kimia yang melibatkan reaksi deprotonasi dan polimerisasi. Perhitungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua bahan baku dan produk akhir terhitung dengan tepat, sehingga dapat meminimalkan limbah dan meningkatkan efisiensi proses. Dengan menggunakan data yang akurat dan metode yang tepat, neraca massa dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait operasi dan desain pabrik.

1.1 Waktu Operasi dan Basis Perhitungan

Waktu operasi ditetapkan selama 330 hari dalam setahun, dengan operasi selama 24 jam setiap hari. Basis perhitungan ini penting untuk menghitung kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku. Dengan menggunakan satuan kilogram (kg) untuk semua perhitungan, dokumen ini memberikan gambaran yang jelas mengenai aliran massa dalam sistem, termasuk bahan baku seperti Bisfenol-a dan Natrium hidroksida, serta produk akhir berupa Polibisfenol-a Karbonat.

1.2 Reaktor Deprotonasi (R-101)

Reaktor Deprotonasi (R-101) merupakan tahap awal dalam proses produksi, di mana reaksi deprotonasi terjadi untuk menghasilkan garam bisfenol dan air. Dengan konversi reaksi mencapai 95%, perhitungan neraca massa di reaktor ini menunjukkan pentingnya akurasi dalam menentukan laju alir bahan baku dan produk. Persamaan reaksi yang digunakan, serta perhitungan mol dan massa, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang efisiensi reaktor dan potensi optimasi.

1.3 Reaktor Polimerisasi (R-102)

Reaksi polimerisasi dalam Reaktor R-102 bertujuan untuk menghasilkan polimer dari garam bisfenol dan fosgen, dengan konversi reaksi mencapai 99,83%. Perhitungan neraca massa untuk reaktor ini mencakup semua komponen yang terlibat, termasuk laju alir produk akhir dan limbah. Dengan memahami perhitungan ini, operator dapat mengevaluasi kinerja reaktor dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi.

1.4 Pemisahan dan Pengolahan Lanjutan

Setelah reaksi, proses pemisahan dan pengolahan lanjutan dilakukan melalui beberapa unit operasi seperti Dekanter dan Mixer. Dalam setiap tahap, neraca massa dihitung untuk memastikan bahwa semua komponen terkelola dengan baik. Proses ini penting untuk menjaga kualitas produk akhir dan meminimalkan limbah. Penggunaan diagram alir dan perhitungan neraca massa memberikan panduan yang jelas untuk setiap langkah dalam proses.

Referensi Dokumen

  • Pajak Penghasilan ( UU No. 36 Tahun 2008 )
  • Asuransi Jiwa ( Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2007 )
  • Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera ( 2008 )
  • Biaya tambahan industri ( Timmerhaus et al, 2004 )
  • UU RI No. 17/00 ( Pasal 6 ayat 1 )

Gambar

Tabel LA. 1 Data Trial Temperatur dan Komposisi Flash Drum (S-101)
Tabel LB.1 Nilai Konstanta a,b,c,d dan e untuk perhitungan Cp cairan
Tabel LB.5 Data Panas Laten Air
Tabel LC.2 Komposisi Bahan Keluar dari Reaktor Deprotonasi (R-101)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada tabel LE-3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE-4 untuk perkiraan alat utilitas.

Pada dasarnya, sebelum memasuki separator stream sudah terdiri dari dua fase, tetapi pada keadaan saturatednya, maka setiap komponen dapat dipisahkan semuanya atau hanya

Tabel LB-3 Kontribusi gugus fungsi untuk estimasi kapasitas panas (Reid, 1977) No Gugus fungsi Cp

Fungsi : untuk memisahkan Campuran Metanol Air produk bawah dengan Dimetil eter sebagai produk atas... Menara Destilasi 2 (MD –

Dari Perry,1997 tabel 2-393 halaman 2-453 diketahui kontribusi elemen atom untuk estimasi kapasitas panas (Cp) bahan berupa padatan,.. Tabel B.1 Kontribusi Estimasi

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk perkiraan

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel LE.2 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan

m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat) Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi koefisien korelasi (Montgomery, 1992).. Tabel