• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku, Air Reservoir, dan Air Konsumen menggunakan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku, Air Reservoir, dan Air Konsumen menggunakan metode"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus

dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahluk

hidup yang lain. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus

ditanamkan pada segenap pengguna air (Effendi, 2003).

Air sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya

berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat tersebut banyak

digunakan dalam berbagai keperluan industri. Beberapa logam berat tersebut

ternyata telah mencemari lingkungan melebihi batas yang berbahaya bagi

kehidupan lingkungan. Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari

lingkungan terutama adalah besi (Kanisius, 1992).

Logam berat seperti besi jika melebihi syarat yang telah ditetapkan oleh

Peraturan Pemerintah No. 82 tanggal 14 desember tahun 2001 yaitu 0,3 mg/L dan

Permenkes No. 492/ MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 april tahun 2010 adalah

0,3 mg/L maka akan berdampak negative bagi lingkungan baik tumbuhan, hewan

maupun manusia. Akibat dari logam besi ini jika melebihi ambang batas adalah

pada manusia akan mengakibatkan kanker yang berujung kematian, sedangkan

(2)

dipastikan dapat mengganggu proses pengolahan air bersih padahal sudah jelas

kita ketahui bahwa kita tidak bias terlepas dari air bersih.

Mangan didalam air dapat mempengaruhi rasa,air yang semula jernih

tetapi lama kelamaan karena terkena udara menimbulkan kekeruhan (Hartomo,

1994).

Kekeruhan disebabkan adanya kandungan total suspended solid baik yang

bersifat organik maupun anorganik. Zat organik yang berasal dari lapukan

tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan

batuan dan logam. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga

mendukung perkembangannya. Kekeruhandalam air bersih tidak boleh lebih dari

5 NTU. Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari

segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar,

hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi organism

dari desinfektan (Joko, 2010).

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini pada air

sungai PDAM TIRTANADI di Hamparan Perak, sehingga penulis memilih judul

tentang ” Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku,

(3)

1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

c. Untuk mengetahui kadar logam besi dan mangan yang terkandung

didalam air baku, air reservoir dan air konsumen dengan turbidity yang

berbeda menggunakan metode spektrofotometri

d. Untuk mengetahui pengaruh kadar logam mangan dan besi terhadap

turbidity pada air baku, air reservoir dan air konsumen terhadap air

konsumen

1.2.3 Manfaat Percobaan

Penulis ingin memberikan informasi pengaruh kadar logam mangan dan

besi nterhadap kekeruhan dan mengetahui batas besi dan mangan yang masi

diperbolehkan terdapat didalam air sesuai dengan peraturan Permenkes

Referensi

Dokumen terkait

berbagai indikator, skor terendah adalah pada indikator: Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok dengan

[r]

Analisis Faktor Risiko Reproduksi yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara pada Wanita.. Politeknik Kesehatan Kemenkes

[r]

payudara pada wanita usia subur Kota Semarang tahun 2015 dengan.. studi kasus di Puskesmas Ngaliyan, Puskesmas Poncol

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Perencanaan supervisi klinis Kepala SMK N 1 Karanganyar sudah melibatkan guru SMK N 1 Karanganyar secara aktif dan ter- buka, sehingga

The large saturation jump at the NAPL-entry pressure (or the angular shoulder of the PD curve) would become more gradual if spatial cor- relations among pore bodies and pore

Kepala Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelayanan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan masyarakat NTB