• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Defenisi Pelayanan Publik - Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A. Defenisi Pelayanan Publik - Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan teori-teori yang akan

menjadi landasan teoritis dan menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian.

Setelah masalah penelitian dirumuskan maka langkah selanjutaya adalah mencari

teori teori, konsepkonsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat

dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian4

A. Defenisi Pelayanan Publik

.

II.1 Kualitas Pelayanan Publik

II.1.1 Pelayanan Publik

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrem dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan masyarakat. Menurut Kotler dalam Sampara Lukman pelayanan adalah

setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara

fisik. Selanjutnya sampara berpendapat, pelayanan adalah suatu kegiatan atau

urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi secara langsung antar seseorang

dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara atau

4

(2)

hasil pekerjaan melayani. Sementara itu kata publik berasal dari bahasa inggris

public yang berarti umum, masyarakat, negara.

Sementara itu Inu Kencana mendefenisikan publik merupakan sejumlah

manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan

tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai norma yang ada. Oleh karena itu

pelayanan publik dapat didefenisikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan

meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk fisik. Dan defenisi lain dari

pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai

penyelenggara negara terhadap masyarakatnya guna memmenuhi kebutuhan dari

masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat5

B. Prinsip Prinsip Pelayanan Publik .

Dalam memberikan pelayanan, pihak-pihak pelayanan harus

memperhatikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam pelayanan itu sendiri.

Prinsip-prinsip dalam pelayanan publik menurut keputusan menteri

pendayagunaan aparatur pemerintah negara nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 adalah

sebagai berikut:

5Juniarso ridwan dan achmad sodik sudrajat.2010. Hukum administrasi negara

(3)

1. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit, mudah dipahami dan

mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan

a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik

b. Unit kerja yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

memmberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/

sengketa dalam pelayanan publik.

c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran

3. Kepastian waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalamm kurun waktu

yang telah ditentukan.

4. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

5. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum.

6. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk

bertanggung jawab atas penyelenggara pelayanan dan penyelesaian

(4)

7. Kelengkapan sarana dan prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika.

8. Kemudahan akses

Tempat atau lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat dan memanfaatkan teknologi telekomunikasi

dan informatika.

9. Kedisplinan, kesopanan dan keramahan

Pemeberi pelayanan harus bersikap diplin, sopan dan santun, ramah serta

memberikan pelayanan yang ikhlas.

10.Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapi lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi

dengan fasilitas pendukung pelayanan sepetiparkir, toilet, tempat ibadah

dan lain lain.

C. Standar Pelayanan

Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan.

Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai

kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan

(5)

sebagia jaminan adanya kepastian bagi penerima layanan dalam undang undang

Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik pasal 1 ayat (7). Standar

pelayanan merupakan ukuan yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan

yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima layanan. Setiap orang hendaknya

memandang masyarakat sebagai mitra kerja yang dapat dilihat dan dihargai

sebagai penentu berhasilnya oganisasi dalam melaksanakan kewajiban. Adapun

komponen standar pelayanan publik untuk menghasilkan pelayanan yang

berkualitas yang tercantum dalam pasal 21 antara lain:

a. Dasar hukum

Peraturan perundang undangan yang mejadi dasar.

b. Persyaratan

Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suartu jenis pelayanan baik

persyaratan teknis maupun admistratif.

c. Sistem, mekanisme, dan prosedur

Tata cara pelayanan yangh dibekukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

d. Jangka waktu penyelesaian

Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses

pelayanan datri setiap pelayanan.

e. Biaya/ tarif

Ongkos yang dikenakan kepeda penerima layanan dalam mengurus dan

atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan

(6)

f. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan.

g. Sarana,prasarana atau fasilitas

Peralatandan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan

termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.

h. Kompetensi pelaksana

Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan

keahlian, keterampilan dan pengalaman.

i. Pengawasan internal

Pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan

langsung pelaksana.

j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

Tata cara pelaksanaan pengamanan pengaduan dan tindak lanjut.

k. Jumlah pelaksana

Tersedianya pelaksanaan sesuai dengan beban kerjanya.

l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan

sesuai dengan standar pelayanan.

m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen

untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keraguraguan.

n. Evaluasi kinerja pelaksana

Penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai

(7)

Dalam undang undang tersebut dinyatakan dalam menyusun dan

menetapkan standar pelayanan, penyelenggara wajib mengikut sertakan

masyarakat dan pihak terkait. masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara

maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, badan hukum yang

berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

II.1.2 Kualitas Pelayanan

II.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Sebuah barang yang dproduksi tentu tidak akan berharga dan bermanfaat

jika tidak berkualitas maka dengan adanya kualitas sebuah barang tertentu dapat

dipasarkan dan juga dikonsumsi oleh para konsumen. Demikian halya dengan

pelayanan yang ditujukan kepada masayarakat tentu harus layanan yang

berkualitas agar dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat karena layanan

itulah yang sebenarnya yang diharapakan oleh semua masayarakat dari para

pemerintah dan aparatur pemerintah.

Kualitas merupakan suatu kondisi diamis yang berhubungan dengan

produk jasa,manusia, proses dan lingjkungan yang memnuhi atau melebihi

harapan (goetsch dan davis, 1994:4). Kualitas mengandung elemen elemen yang

(8)

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan, serta merupakan kondisi yang

selalu berubah6. Terdapat lima sumber kualitas yang dijumpai7

1. Program, kebijakan dan sikap yang m,elibatkanb komitmen dari

manajemen puncak.

yaitu:

2. Sistem informasi yang menenkannkan ketepatan, baik pada waktu

maupun detail

3. Desain produk yang menekankan keandalan dan perjanjian ekstensif

produk sebelum dilepas ke pasar

4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang

terpelihra dengan baik, pekerja yang terlatih dengan baik, penemuan

penyimpangan secara cepat

5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama

Sangat sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan tanpa

memepertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima layanan. Evaluasi yang

berasal dari pengguna layaan merupakan elelmen pertaama dalam analisis kualitas

pelayanan publik. Elemen kedua dalam analisis adalah kemudahan suatu

pelayanan untuk dikenali baik sebelum,dalam proses, atau setelah pelayanan itu

diberikan. Adapun dasar untuk menilai suatu kualitas pelayanan selalu berubah

dan berbeda. Apa yang dianggap sebagai suatu pelayanan yang berkualitas saat ini

6

Tangkilisan, hessel nogi. 2005. Manajemen publik. Jakarta. PT Grasindo, hal 209

7

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 1995. Total quality managemet. Yogyakarta: Andi Offset,

(9)

bukan tidak mungkin akan dianggap sebagi suatu yang tidak berkualitas pada saat

yang lain. Dan untuk mencapai kepuasan dituntut sebuah pelayanan yang prima

tercermin dari8

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara

memadai serta mudah dimengerti. :

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektifitas.

4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi

kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat

dari aspek apa pun khususnya suku, agama, ras, golongan, status sosial

dan lain-lain.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

II.1.2.2 Prinsip Prinsip Kualitas Pelayanan

8

(10)

Dalam rangka mewujudkan dan mencapai kepuasan layanan kepada

masyarakat maka beberapa prinsip kualitas layanan yang harus dijalankan untuk

mencipatakan kualitas layanan yang diharapkan yang diantaranya:

1. Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari

manajemenn puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaan

untuk meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan

dari manajemen puncak, maka usaha untukmeningkatkan kualitas hanya

berdampak kecil terhadap perusahaan.

2. Pendidikan

Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-

aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut

meliputi konsep kualitas sebagai alat dan teknik implementasi kualitas dan

peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanan strategik

Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan tujuan

kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk

mencapai visinya.

(11)

Proses review merupakan satu satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini

merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang

konstan dan terus menerus untuk mencapai tujuan kualitas.

5. Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan

karyawan, pelanggan dan stakeholder perusahaan lainnya seperti pemasok,

pemegang saham, pemerintah dan masyarakat.

6. Total human reward (penghargaan dan pengakuan)

Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik

perlu diberi penghargaan dan prestasinya tersebut diakui. Dengan

demikian dapat meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa

kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat

memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang

dilayani.

Pihak pelayan publik dalam memberikan layanan publik setidaknya harus

mengetahui kebutuhan yang dilayani, menerapkan persyaratan manajemen untuk

mendukung penampilan dan memantau dan mengukur kinerja. Sebagai

perwujudan agar kualitas pelayanan publik menjadi baik, maka dalam

memberikan layanan publik harus mudah dalam pengurusan bagi yang

(12)

mendapat pelayanan yang sama tanpa pilih kasih dan mendapat perlakuan jujur

dan terus terang (transparansi).

Menurut Zethaml (dalam Widodo, 2001) mengemukakan tolok ukur

kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari sepuluh dimensi yaitu

1. Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi .

2. Reliable terdiri kemampuan unit dalam menciptakan pelayanan yang

dijanjikan tepat.

3. Responsiveness, kemauan untuk membantu konsumen bertanggung jawab

terhadap mutu layanan yang diberikan

4. Competence, tuntutan yang dimilikinya, pengetahuan dan ketrampilan

yang baik oleh aparatur dalam memberikan layanan

5. Courtesey, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap

keinginan konsumen serta melakukan kontak hubungan pribadi

6. Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan

masyarakat

7. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari berbagai

bahaya dan resiko

8. Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan

9. Communication, kemauan pemberi layanan untuk mendengarkan suara,

keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan untuk selalu

menyampaikan informasi baru kepada masyarakat

10.Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk mengetahui

(13)

Namun dalam perkembangannya selanjutnya pasuraman et al sampai pada

kesimpulan bahwa kesepuluh dimensi kualitas pelayanan diatas dirangkum

menjadi lima dimensi poko yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance

(yang dimana mencakup competence, courtesy, credibility, dan security), empathy

( yang dimana mencakup acces, communication dan understanding the costumer)

serta tangible. Adapun penjelasan dari kelima dimensi tersebut yakni

1. Tangibles (bukti fisik) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan

sarana komunikasi serta kendaraan operasional. Dengaan demikian bukti

langsung/ wujud merupakan satu indikator yang paling konkrit. Wujudnya

berupa segala fasilitas yang secara nyata atau terlihat.

2. reliability (kepercayaan) merupakan kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

3. Responsiveness ( daya tangggap) merupakan sikap tanggap para pegawai

dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dapat menyelesaikan

dengan cepat.

4. Assurence (jaminan) meliputi mengenai pengetahuan, kemampuan,

kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai, bebas dari

bahaya, resiko dan keragu raguan.

5. Empathy merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi

(14)

II.2 Pengurusan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah

II.2.1 Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah

Pendaftaran tanah merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh negara atau pemerintah secara terus menerus dan teratur berupa

pengumpulan keterangan atau data tertentu mengenai tanah-tanah tertentu yang

ada diwilayah wilayah tertentu, pengolahan, penyimpanan dalam rangka

memberikan jaminan kepastian hukum dibidang pertanahan, termasuk penerbitan

tanda buktinya dan pemeliharaanya9

Hak milik menurut pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Pokok Agararia adalah

hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah

dengan mjenhgingat ketentuan dalam pasal 6. Dalam menggunkan hak milik atas

tanh harus memperhatikan fungsi sosial atas tanah yaitu dakam menggunakan

tanah tidak boleh menimbulkan kerugian bagi orang lain, penggunaan tanah harus

disesuaikan dengan keadaan dan sifat haknya, adanya keseimbangan antara

kepentingan pribadi dan kepentingan umum dan tanah harus dipelihara dengan

baik agar bertambah kesuburannya dan mencegah kerusakan. Untuk mendapatkan

hak yang diakui atas sebuah tanah maka perlu dilakukan pendaftaran atas tanah

yang telah dimiliki untuk mendapatkan sertifikat hak miilik atas tanah yang

menjadi tanda bukti kepemilikan. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan

teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta .

9

(15)

pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mengenai

bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda

bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas

satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.Sebagaimana

yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 1997 yang dimana

pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan azas sederhana, aman, terjangkau,

mutakhir dan terbuka yang dimana.

1. Azas sederhana dalam pendaftaran tanah dimaksudkan agar

ketentuan-ketentuan pokoknya maupun prosedurnya dengan mudah dapat

dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama para

pemegang hak atas tanah.

2. Azas aman dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah

perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat

memberikan jaminan kepastian hukum.

3. Azas terjangkau dimaksudkan keterjangkauan bagi pihak yang

memerlu-kan, khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan

kemampuan golongan ekonomi lemah. Pelayanan yang diberikan dalam

rangka penyelenggaran pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh

para pihak yang memerlukan.

4. Azas mutakhir dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam

pelaksana-annya dan kesinambungan dalam pemeliharaan datanya.Data

(16)

perlu diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan

yang terjadi dikemudian hari.

5. Azas terbuka dimaksudkan agar masyarakat dapat memperoleh

keterangan mengenai data yang benar setiap saat.

Selain asas-asas yang ada dalam pendaftaran tanah ada tujuan

dilaksanakannya pendaftaran tanah tersebut. Adapun tujuan dilakukannya

pendaftaran tanah adalah,

1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada

pemegang hak atas suatu bidang tanah agar dengan mudah dapat

membuktikan dirinya sebagai pemegang hak atas tanah yang

bersangkutan. Khusus untuk memberikan jaminan kepastian hukum,

meliputi

a) Kepastian mengenai subyek hukum hak atas tanah (orang atau

badan hukum)

b) Kepastian mengenai letak, batas, ukuran/luas tanah atau disebut

kepastian mengenai obyek hak.

c) Kepastian hak atas tanah, yakni jenis/macam hak atas tanah

yang menjadi landasan hukum antara tanah dengan orang atau

badan hukum.

2. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang

diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai

(17)

3. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

Pendaftaran tanah yang dilakukan oleh masyarakat sebagai pemilik tanah

sangat penting dan berguna, baik untuk sipemilik tanah maupun juga kepada

pemerintah. Jadi bisa dikatakan pendaftaran tanah mempunyai kegunaan ganda,

artinya di samping berguna bagi pemegang hak, juga berguna bagi pemerintah.

1. Kegunaan bagi pemegang hak, yakni

a) Dengan diperolehnya sertifikat hak atas tanah dapat

memberikan rasa aman karena kepastian hukum hak atas tanah

b) Apabila terjadi peralihan hak atas tanah dapat dengan mudah

dilaksanakan

c) Dengan adanya sertifikat, lazimnya taksiran harga tanah relatif

lebih tinggi dari pada tanah yang belum bersertifikat

d) Sertifikat dapat dipakai sebagai jaminan kredit

e) Penetapam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak

akan keliru.

2. Kegunaan bagi pemerintah, yakni

a) Dengan diselenggarakannya pendaftaran tanah berarti akan

menciptakan terselenggarakannya tertib administrasi di bidang

pertanahan, sebab dengan terwujudnya tertib administrasi

pertanahan akan memperlancar setiap kegiatan yang

(18)

b) Dengan diselenggarakannya pendaftaran tanah, merupakan

salah satu cara untuk mengatasi setiap keresahan yang

menyangkut tanah sebagai sumbernya, seperti pendudukan

tanah secara liar, sengketa tanda batas dan lain sebagainya.

Adapun pelaksanaan pendaftaran meliputi kegiatan tanah untuk pertama

kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah

1. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi :

a) Pengumpulan dan pengolahan data fisik

b) Pembuktian hak dan pembukuannya

c) Penerbitan sertifikat

d) penyajian data fisik dan data yuridis

e) Penyimpanan daftar umum dan dokumen.

2. Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah meliputi :

a) Pendaftaran peralihan hak dan pembeban hak

b) Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainnya

Pendaftaran tanah untuk pertama kali dilaksanakan melalui pendaftaran

tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik. Pendaftaran

tanah secara sistematik adalah pendaftaran tanah yang didasarkan pada suatu

rencana kerja pemerintah dan dilaksanakan dalam suatu wilayah yang

ditetapkan oleh Menteri, sedangkan pendaftaran tanah secara sporadik adalah

pendaftaran tanah yang dilakukan atas permintaan atau permohonan pihak

(19)

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pemerintah berkewajiban untuk

melakukan pendaftaran tanah sedangkan masyarakat (pemegang hak atas

tanah) berkewajiban untuk mendaftarkan hak atas tanah tersebut (Pasal 23,

Pasal 32 dan {Pasal 38 Undang Undang Pokok Agraria).

II.2.2 Sertifikat Hak Milik Atas Tanah

Secara etimologi sertifikat berasal dari bahasa dari bahasa belanda

“certificat” yang artinya surat bukti atau surat keterangan yang membuktikan

tentang sesuatu, jadi sertifikat tanah adalah surat keterangan yang membuktikan

hak seseorang atas sebidang tanah atau dengan kata lain keadaan tersebut

menytakan bahwa ada seseorang yang memiliki bidng bidang tanah tertentu dan

pemilikan itu mempunyai bukti yang kuat berupa surat berupa surat yang dibuat

oleh instansi yang berwenang10

Diatas telah disebutkan bahwa sertifikat merupakan surat tanda bukti hak,

jadi sertifikat berfungsi sebagai alat bukti. Alat bukti yang menyatakan tanah

tersebut telah diadministrasi oleh negara. Dan nama yang tertera dalam sertifikat

adalah pemilik atas tanah yang dicantunkan didalamnya. Dan bagi sipemilik tanah . Sertifikat berdasarkan pasal 32 ayat 1 PP No.24

tahun 1997 yaitu surat tanda bukti hak yang berlaku sebagi alat pembuktian

yangkuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya,

sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam

surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan.

10

(20)

sertifikat hak milik merupakan pegangan yang kuat dalam hal pembuktian hak

miliknya sebab dikeluarkan oleh instansi yang sah dan berwenang secara hukum.

Sehinggga bila yang memegang serifikat tanah itu belum namanya maka perlu

dilakukan balik namanya kepada yang memegangnya sehingga terhindar dari

gangguan pihak lain. Dan bila terjadi sengketa terhadap bidang tanah itu maka

sertifikat yang dimiliki sipemilik tanahlah yang akan membuktikan kalau tanah

tersebut adalah benar miliknya.

Disamping sebagi alat bukti, sertifikat juga berguna sebagai jaminan akan

eksistensi hak itu. Jaminan tersebut adalah jaminan hukum, dengan jaminan

hukum yang dimiliki sertifikat hak milik tersebut maka sertifikat tersebut dapat

dinyatakan sebagai surat berharga. Surat berharga yang nilai ekonomisnya tinggi,

maka sipemilik sertifikat juga bisa menggunakan sertifikat tersebut sebagai

jaminan hutang. Sebagai salah satu contohnya, misalnya seseorang membutuhkan

uang dan melakukan peminjaman ke sebuah Bank dan sertifikat hak milik tersebut

yang dijadikan sebagai jaminannya.

Keberadaan sertifikat hak milik juga diaktifkan dalam kegiatan ekonomi

masyarakat sehingga bagi yang menggunakannya telah dibantu dalam

meningkatkan usaha dalam meningkatkan pendapatan si pemilik sertifikat tanah

sekaligus juga meningkatkan tingkat perekonomian secara makro, karena

sipemilik telah mengaktifkan modal yang dipinjamkannya dari bank tersebut.

Untuk itu dengan keuntungan dari kepemelikan sertifikat hak milik tersebut

sangat diharapkan Kantor Pertanahan sebagi struktur pengelola admnistrasi tanah

(21)

II.2.3 Kepuasan Masyarakat Mengenai Kualitas Pelayanan

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, Kementrian

Pendayagunaan Aparatur Negara menetapkan Keputusan Nomor

KEP/25/M-PAN/2004. Dalam Pedoman ini, selain dimaksudkan sebagai acuan untuk

mengetahui tingkat kinerja masing-masing unit pelayanan instansi pemerintah,

juga diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai

secara objektif dan periodik terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan.

Dalam keputusan tersebut ditetapkan 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel,

sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan

masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.

2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrative yang

diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanannya.

3. Kejelasan petugas Pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas

yang memberikan pelayanan

4. Kedisplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai

ketentuan berlaku.

5. Tanggung jawab petugas pelayanan, kejelasan wewenang dan tanggung

(22)

6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan

yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan

kepada masyarakat.

7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanandapat diselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

8. Keadilan mendapat pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak

membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.

9. Kesopanan dan keramahan petugas, yakni sikap dan perilaku petugas

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah

serta saling menghargai dan menghormati.

10.Kewajaran biaya pelayanan, yaitu kejangkauan masyarakat terhadap

besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.

11.Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan

dengan biaya yang telah ditetapkan

12.Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

13.Kenyamanan Lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan

yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman

kepada penerima pelayanan.

14.Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit

penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga

masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap

(23)

II.3 Defenisi Konsep

Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk

menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok atau

individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial11

a. Kualitas pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah merupakan

pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah yang diberikan

kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan. Dan yang menjadi

tolok ukur kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari lima dimensi yaitu

Tangible, Reliable, Responsiveness, Assurence, Emphaty.

. Yang dimana tujuannya

adalah untuk mendapatkan batasan yang jelas dari setia konsep yang diteliti.

Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah

b. Sertifikat hak milik atas atas tanah merupakan surat tanda bukti hak milik

yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan

data yuridis yang termuat didalammnya, sepanjang data fisik atau data

yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku

tanah yang bersangkutan.

c. Kepuasan masyarakat merupakan hasil akhir dari kualitas pelayanan yang

timbul dari setiap individu atau seseorang yang mendapatkan pelayanan

dan membandingkan atas apa yang diharapkannya dengan apa yang

dirasakannya.

11

(24)

II.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan hasil

penelitian ini secara singkat yakni sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, dan

sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian,

teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB III : KERANGKA TEORI

Bab ini memuat teori teori yang digunakan penulis, definisi konsep

dan sistematikan penulisan.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Berisi gambaran umum kota yang diteliti dan gambaran umum

Badan Pertanahan Kabupaten Humbang hasundutan

BAB V : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan

dokumentasi yang akan dianalisis, dan memuat analisa data untuk

(25)

BAB VI : PENUTUP

Memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan

dan saran-saran yang dianggap perlu sebagai rekomendasi untuk

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter, dapat diintegrasikan melalui kegiatan diantaranya yaitu

Hasil penelitian yaitu kurang dari separuh responden (43%) pada pre-test memiliki kemampuan kategori kurang dalam mendeteksi DBD sedangkan pada pada post- test lebih dari

Atribut-atribut tersebut adalah kualitas grafis, tidak sering crash,tidak sering hang, tidak sering lag, kapasitas baterai, kualitas gambar yang ditangkap/diambil,

pengembangan Belanja Modal yang belum dibayarkan dan direalisasikan dimana pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh pihak ketiga telah selesai dilakukan dan

Secara operasional yang dimaksud dalam judul penelitian di atas adalah pengaruh kecerdasan numerik terhadap ketrampilan berhitung dan hasil belajar matematika siswa kelas

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak metanol, etil asetat, dan n-Heksana daun senduduk (Melastoma malabathricum L)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika .... Materi Hasill Belajar

Apabila aplikasi SAS sudah berjalan untuk satker yang bersangkutan, maka pengisian daftar DIPA dapat dilakukan melalui proses peng-copy-an data DIPA tersebut kedalam