• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMES (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMES (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER SATU DENGAN EMESIS

I. DEFINISI

Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada minggu pertama sampai minggu ke-13.

(Keperawatan Maternitas, Bobak, 2005).

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ eksterna dan interna yaitu: A. Struktur Interna

1. Vagina

Adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epithelium bergaris yang khusus, di aliri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah.

2. Uterus

Adalah organ yang tebal, berotot dan berbentuk buah pear, terletak didalam pelvis antara rektum belakang dan kandung kemih didepan. Ototnya disebut miometrium dan selaput lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang sudah dibuahi selama perkembangan.

3. Ovarium

Adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak dikanan dan dikiri uterus, dibawah tuba fallopi dan terikat disebelah belakang ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesicular (Folikel Graaf). Ovarium memiliki 3 fungsi yaitu memproduksi ovum dan pematangan folikel Graaf atau yang disebut ovulasi; memproduksi hormon Estrogen serta memproduksi hormon Progesteron (kedua hormon ini berfungsi sebagai pengaturan menstruasi).

4. Tuba Fallopi

Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uteri yang merupakan penghubung ovarium dengan uterus dan bermuara ke dalam rongga uterus, sehingga terjadi hubungan yang langsung dari rongga peritoneal dengan rongga uterus. Fungsi tuba fallopi adalah untuk mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.

5. Serviks

Merupakan bagian paling bawah uterus. Terdiri dari jaringan ikat dan serabut yang elastis sehingga memiliki kemampuan meregang pada saat melahirkan.

(2)

Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simpisis pubis. Daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas.

2. Labia mayor

Dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva, terdiri atas kulit, lemak, jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayora panjangnya kira – kira 7,5cm.

3. Labia Minor

Dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora. Labianya mengandung jaringan erektil.

4. Klitoris

Adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki – laki, letaknya anterior dalam vestibula

.

(3)

III. TANDA DAN GEJALA

Diklasifikasikan sebagai berikut : A. Presumsi

Muncul akibat kondisi selain gestasi. Tanda ini tidak cukup valid untuk menegakkan diagnosa. Misalnya:

1. Gejala Subyektif a. Amenorea

b. Nausea

c. Muntah (Morning sickness) d. Merasa lemah dan letih.

e. Payudara terasa penuh dan sensitif f. Sering berkemih

g. Berat Badan naik h. Perubahan mood 2. Gejala Obyektif

a. Perubahan fisiologis dan anatomis b. Peningkatan temperatur tubuh

c. Perubahan kulit seperti striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)

d. Perubahan pada payudara

(4)

f. Hasil test yang positif B. Kemungkinan kehamilan

Diobservasi oleh pemeriksa, yaitu pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks dan soufflé, ballottement dan hasil test kehamilan positif. Bila digabungkan dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberikan dugaan kuat adanya kehamilan.

C. Positif kehamilan

Ditujukan oleh adanya denyut jantung janin. Temuan gerakan janin oleh ibu dan visualisasi janin dengan alat teknik seperti USG.

PERUBAHAN PADA JANIN

 Minggu 1

Janin sudah memiliki bakal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanya nutrisi (lewat ibu) dan oksigen.

 Minggu 2 – 3

Ukuran janin: 1/100 inchi. Jantung kecilnya sudah mulai berdetak untuk mengalirkan darahnya sendiri. Memasuki hari ke-20 fondasi sistem sarafnya juga mulai terbangun.

 Minggu 4

Bagian kuping mulai terbentuk (larinx dan bagian dalamnya). Kedua kaki dan tangannya mulai tumbuh. Organ dalam seperti pankreas, paru – paru dan perut juga terbentuk. Ukuran janin (kepala sampai kaki) mencapai 4 – 6mm.

 Minggu 5

Ukuran fisik janin mnejadi 7 – 9mm. Ginjalnya memasuki tahap perkembangan akhir . bakal mata, kedua kaki dan tangan berkembang terus. Saraf tulang belakang dan fondasi bagi otaknya mulai juga muncul.

 Minggu 6

Ukuran janin mencapai 8 – 11mm. Bagian kepala, dada dan perut mulai terbentuk. Gelombang otak berjalan, jantung berdetak membantu sel – sel darah bersikulasi. Organ dalamnya sudah ada. Osifikasi (pengerasan tulang) baru saja dimulai. Aliran sel darah merah dari tali pusat ke plasenta mulai berjalan. Bagian mulut dan bibir serta tulang rahang bawah sudah sedikit muncul. Bagian tangan dan kaki serta jemarinya tampak seperti pucuk – pucuk.

 Minggu 7

Panjang janin mencapai 13 – 17mm. Janin sudah bisa bergerak bila diraba melalui perut. Proses pembentukan usus sudah hampir komplit. Kelopak mata sudah mulai terbentuk. Bakal hidung dan lubang cuping hidung juga sudah ada. Sel – sel tulang berkembang terus untuk membentuk struktur tulang rawan di beberapa tempat.

(5)

Semua struktur utama termasuk lengan, kaki, kepala, otak dan organ lain terus tumbuh dan berkembang memantapkan fungsinya. Proses pembentukan tulang sudah komplit dan saling terkait sempurna. Refleks juga sudah ada. Ukuran janin mencapai 27 – 35mm dengan bobot 4 gram. Kepala janin dalam posisi tertekuk. Meski tampak seperti ikan, beberapa formasi jemari sudah terlihat juga dengan organ kelaminnya.

 Minggu 9

Bobot janin mencapai kira – kira 7 gram, panjang mencapai lebih dari 35mm. Kelopak mata, hidung dan kuku jemari sudah terlihat. Janin sudah bisa mengedipkan mata, menelan menggerakkan lidah serta mengepalkan tangannya. Mekanisme pendengarannya juga sudah mulai berkembang.

 Minggu 10

Otak bayi sekarang memiliki struktur yang sama sampai ia dilahirkan nanti. Organ matapun terbentuk sempurna, begitupun bakal gigi. Kepala masih tampak lebih besar dibanding bagian tubuh lain. Panjangnya mencapai 45mm.

 Minggu 11

Semua organ dalam berfungsi sempurna. Pankreas mengeluarkan insulin. Bulu – bulu dalam usus mulai berkembang serta indung telur ataupun biji kemaluan sudah terbentuk. Jantungpun mulai memompa darah dengan sempurna. Panjang mencapai 55mm.

 Minggu 12

Otot – otot tubuh membantu pergerakan anggota badan. Jari - jemarinya sempurna dengan kuku yang nyata. Sudah bisa mengisap jempol tangannya dan berlatih napas dengan paru – parunya dalam cairan ketuban. Ginjal memproduksi urin, saraf – saraf bisa merasakan salit juga saraf tulang belakang dan batang otak. Panjang janin mencapai 75mm, bobot sekitar 18gram.

 Minggu 13

Tubuh janin sudah terbentuk sempurna, panjang kira – kira sudah mencapai 85mm dengan bobot sekitar 28 gram.

PERUBAHAN PADA IBU

1. Uterus

Pembesaran uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi.

Pada minggu ke-7 : ukuran uterus sebesar telur ayam negeri

Pada minggu ke-10 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran uterus tidak hamil) Pada minggu ke-12 : ukuran uterus sebesar buah jeruk (2x ukuran jeruk biasa)

(6)

2. Vagina dan vulva

Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vaginal yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina. Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan pada mukosa vagina dan serviks (tanda Chadwick). Deskuamasi sel – sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel – sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan disebut Leukore. Selama masa kehamilan, pH sekresi vagina menjadi lebih asam dari 4 menjadi 6,5. Hal ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varices vulva.

3. Payudara

Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan berat di payudara timbul sejak minggu ke-6 gestasi. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola dan puting susu menjadi lebih erektil. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara, pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat sekarang tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.

4. Sistem Cardiovaskular

Terjadi hipertrofi dan dilatasi ringan jantung, mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan kekiri.

5. Tekanan Darah

Tekanan darah brachialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat berbaring pada posisi rekumben lateral kiri. Pada posisi terlentang, tekanan darah berada diantara kedua posisi tersebut. 6. Curah Jantung

Peningkatan curah jantung disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup dan peningkatan ini merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan O2 jaringan.

7. Fungsi Paru

Wanita hamil bernapas lebih dalam tetapi frekuensi napasnya hanya sedikit meningkat. 8. Laju Metabolisme Basal (BMR)

Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan O2 di unit janin – plasenta uterus serta peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung Ibu. Pada trimester I, banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan, hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik.

9. Ginjal

(7)

10. Keseimbangan cairan dan elektrolit

Akumulasi air ditungkai bawah pada tahap lanjut kehamilan menurunkan aliran darah ginjal dan GFR. Akumulasi air ini disebut edema fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan. Pada wanita hamil terjadi glukosuria, jika kadar glukosa lebih rendah dari 160mg/dl.

11. Sistem Integumen

Peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jaringan elastis mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum, respon alergi menurun.

12. Sistem Muskuloskeletal

Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan: kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan didaerah servikordosal harus membentuk kurvatura untuk mempertahankan keseimbangan, pergerakan menjadi lebih sulit.

13. Sistem Neurologis

Perubahan sensori ditungkai bawah, akroestesia (rasa baal dan gatal pada tangan), nyeri kepala, rasa ingin pingsan dan kram otot.

14. Sistem Pencernaan

Nafsu makan menurun, sekresi usus berkurang, fungsi hepar berubah dan absorbsi nutrien meningkat, aktivitas (peristaltik) usus menurun, sehingga menimbulkan konstipasi, mual, muntah, aliran darah ke panggul dan tekanan darah meningkat dan menyebabkan hemoroid.

15. Sistem Endokrin

Pembesaran moderat kelenjar tiroid, hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D. Pada awal kehamilan, pankreas menurunkan produksi insulinnya, prolaktin serum meningkat.

IV. KOMPLIKASI

A. Hiperemesis gravidarum B. Preeklamsia

C. Abortus D. Infeksi

E. Kehamilan Ektopik

V. TEST DIAGNOSTIK

A. Test Kehamilan yaitu :

1. HCG (Human Chorionic Gonadotropin): Dapat dideteksi didalam urin 14 hari setelah konsepsi.

(8)

3. Tes Hemagglutination Inhibition (HAI) B. Test lain

1. Pemeriksaan Darah : Hb, Ht, WBC (Sel Darah Putih) : untuk mendeteksi anemia

2. Pemeriksaan jenis janin, Rh, antibody : untuk menemukan janin yang memiliki resiko mengalami eritoblastosis.

3. Titer rubella : untuk menentukkan kekebalan pada rubella

4. Tes Tuberkulin

5. Pemeriksaan Jantung (EKG, Foto thoraks) : untuk mengevaluasi fungsi jantung pada wanita dengan riwayat hipertensi

6. Pemeriksaaan USG dan kadar albumin.

VI. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

 Riwayat Kehamilan saat ini dan sebelumnya

 Riwayat Pemeliharaan Kesehatan : alergi, penyakit kronis

 Riwayat Obstetrik : usia menarche, riwayat menstruasi, riwayat PMS 2. Pola nutrisi metabolik

 Penurunan BB.

 Kurang nafsu makan.

 Mual muntah. 3. Pola eliminasi

 Mual muntah berlebih

4. Pola aktivitas dan latihan

 Adanya kelelahan dan toleransi beraktifitas.

 Kelemahan, kelelahan, malaise.

 Penurunan latihan.

5. Pola persepsi kognitif

 Adanya sakit kepala, pusing.

 Ada rasa baal di tangan dan kaki.

 Adanya gangguan penglihatan dan pendengaran.

 Gatal-gatal.

6. Pola mekanisme koping

(9)

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan, nausea dan vomitus.

2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah) 3. Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik

4. Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.

C. Rencana Keperawatan

DP 1 : Resiko Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan, nausea dan vomitus.

HYD : Klien menunjukkan kenaikan berat badan yang sesuai INTERVENSI :

1. Kaji keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit.

R/ : Kesejahteraan ibu dan janin tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan. 2. Kaji frekuensi dari mual muntah dan penangan dari ibu

R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal. 3. Timbang berat badan ibu setiap kunjungan.

R/ : Mengetahui kemajuan dari diet yang dijalankan ibu. 4. Ukur pembesaran uterus

R/ : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin.

5. Jelaskan mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen vitamin dan zat besi

R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang 6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht

R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2 ibu

DP 2 : Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan (muntah) HYD : Ibu tidak mengalami kekurangan volume cairan yang ditandai dengan :

 Pasien tidak panas (suhu: 36-37 oC).

 Hidrasi kulit baik, kulit tidak kering.

 Hematokrit dalam batas normal (37-52 %).. INTERVENSI :

1. Observasi TTV

R/ : Tanda-tanda vital sebagai acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

(10)

R/ : Sebagai indikator untuk pemberian intervensi lebih lanjut 3. Kaji frekuensi dari mual muntah dan

R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal. 4. Anjurkan ibu memperhatikan intake dan output.

R/ : Membantu dalam menentukan adanya kehilangan cairan yang berlebih.

5. Anjurkan peningkatan masukan cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2 – 3 jam).

R/ : membantu meminimalkan mual dan muntah serta asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.

DP 3 : Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik

HYD : Klien dapat mengidentifikasi tindakan – tindakan yang memberi kelegaan INTERVENSI :

1. Catat adanya/derajat rasa tidak nyaman R/ : Memberikan informasi untuk memilih intervensi 2. Anjurkan Penggunaan bra penyokong

R/ : Memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang membesar.

3. Instruksikan penggunaan kompres es, hangat, anastesi topical jika nyeri muncul. R/ : Mengurangi rasa nyeri yang timbul.

DP 4 : Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.

HYD : Setelah diberikan penjelasan diharapkan pengetahuan klien bertambah mengenai pentingnya nutrisi selama kehamilan yang ditandai dengan :

a. Klien dapat mendiskusikan perubahan pola nutrisi selama ibu hamil. b. Klien mengungkapkan keinginan untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup INTERVENSI :

1. Bina trust antara perawat dengan klien.

R/ : Peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan dan meningkatkan tanggung jawab individu terhadap kesehatan.

2. Kaji pengetahuan ibu mengenai nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan. R/ : Mengetahui pemahaman ibu mengenai nutrisi selama kehamilan. 3. Klarifikasi kesalapahaman mengenai pengetahuan yang dimiliki klien.

R/ : Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat mengganggu pembelanjaaran selanjutnya.

(11)
(12)

NO DIAGNOSA kebutuhan tubuh b.d perubahan selera makan, mual dan muntah

DS : Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari 1 porsi, setelah hamil makan hanya 2 – adekuat dalam waktu 1 bulan yang ditandai dengan :

 Ibu

menunjukkan peningkatan berat badan yang sesuai

keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi rambut, conjunctiva, kuku dan kulit.

R/ : Kesejahteraan ibu dan janin

R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.

3. Timbang

berat badan ibu setiap kunjungan. R/ : Mengetahui kemajuan dari diet kebiasaan asupan nutrisi ibu.

→ Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari 1 porsi, setelah hamil makan hanya 2 – 3 sendok karena ibu merasa mual dan takut tidak rontok, conjunctiva tidak anemis, kuku tidak mudah patah, turgor kulit elastis. 3. Menimbang

BB ibu

→ BB ibu = 46 Kg, Ibu mengalami penurunan BB

S : Ibu mengatakan sudah meminum vitamin yang diberikan oleh perawat dan mengerti mengenai pentingnya nutrisi pada saat kehamilan

O: Ibu banyak bertanya mengenai penangan yang baik saat merasa mual, nutrisi selama kehamilan dan asupan suplemen vitamin yang dibutuhkan.

(13)

IMT : 16,91 (malnutrisi ringan)

terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin.

5. Jelaskan

mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen vitamin dan zat besi

R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang

6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht

R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2 ibu

sebanyak 1 Kg dari 1 bulan yang lalu.

4. Mengkaji Mual dan muntah

→ Ibu mengatakan mual dan muntah pada pagi hari sebanyak 1 kali isi makanan, paling sering pada malam hari sebanyak 3 – 4 kali. → Ibu mengatakan saat merasa mual saat makan maka ibu akan berhenti makan, dan tidak makan lagi sampai waktu makan berikutnya.

5. Melakukan pemeriksaan

Darah : Hb

→ Hasil belum diketahui.

ini, diharapkan pada pertemuan mendatang sudah teratasi.

(14)

NO DIAGNOSA kehilangan cairan yang berlebihan

DS : Ibu mengatakan saat mual dan muntah cianosis, mata tidak cekung

- Ibu muntah pada pagi hari

Resiko Ibu tidak mengalami kekurangan volume cairan yang ditandai dengan :

 Pasien tidak panas (suhu: 36-37 oC).

 Hidrasi kulit baik, kulit tidak kering.

 Hematokrit dalam batas normal (37-52 %)..

1. Observasi TTV R/ : Tanda-tanda vital sebagai acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

2. Observasi tanda dan gejala

dehidrasi : Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata cekung.

R/ : Sebagai indikator untuk pemberian intervensi lebih lanjut

3. Kaji frekuensi dari mual muntah dan

R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal.

dan gejala dehidrasi : Turgor kulit elastis, tidak cianosis, mata tidak cekung

3. Mengkaji frekuensi dari

mual muntah

→ Ibu muntah pada pagi hari sebanyak 1kali isi makanan dan malam hari sebanyak 3 – 4 kali.

S :

---O : Tidak ditemukan adanya tanda – tanda dehidrasi dan klien kekurangan volume cairan teratasi sebagian

(15)

sebanyak 1kali isi makanan dan malam hari sebanyak 3 – 4 kali.

R/ : Membantu dalam menentukan adanya kehilangan cairan yang berlebih.

5. Anjurkan peningkatan masukan

cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2 – 3 jam).

R/ : membantu meminimalkan mual dan muntah serta asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.

6. Menganjurk an ibu

memperhatikan intake dan output dengan meningkatan masukan cairan dan makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2 – 3 jam).

(16)

NO DIAGNOSA

pentingnya nutrisi pada ibu hamil.

DS : Ibu mengatakan saat merasa mual dan muntah ibu tidak melanjutkan makan kerena takut akan muntah kembali. Ibu makan pada waktu makan berikutnya.

DS : ibu banyak bertanya mengenai nutrisi selama

Aktual Setelah diberikan penjelasan diharapkan pengetahuan klien bertambah mengenai pentingnya nutrisi selama kehamilan yang ditandai dengan :

1. Klien dapat mendiskusikan perubahan pola nutrisi selama ibu hamil.

2. Klien mengungkapkan keinginan untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup

1. Bina trust antara perawat dengan klien.

R/ : Peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan dan meningkatkan tanggung jawab individu terhadap kesehatan.

2. Kaji pengetahuan ibu mengenai

nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.

R/ : Mengetahui pemahaman ibu mengenai nutrisi selama kehamilan. 3. Klarifikasi

kesalapahaman mengenai pengetahuan yang dimiliki klien. R/ : Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat mengganggu pembelanjaaran selanjutnya.

4. Pertahankan sikap

TGL : 9 April 2008

1. Membina trust antara perawat dengan klien. merasa mual dan muntah ibu tidak melanjutkan makan kerena takut akan muntah kembali. Ibu makan pada waktu makan berikutnya. 3. Mengklarifikasi kesalapahaman mengenai pengetahuan yang dimiliki klien. Dengan menjelaskan pentingnya nutrisi yang

S : Ibu mengatakan mengerti mengenai pentingnya nutrisi dalam kehamilan.

O : Ibu tampak tenang, serta ibu mampu

mengungkapkan kembali penjelasan yang telah diberikan.

A : Masalah kurang pengetahuan pada pasien teratasi sebagian.

(17)

kehamilan dan suplemen untuk kehamilan.

terbuka terhadap keyakinan klien. R/ : Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab.

5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang seimbang.

R/ : Meningkatkan keinginan untuk melaksanakan diet seimbang.

(18)
(19)

EMESIS GRAVIDARUM

I. DEFINISI

Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil.

II. ETIOLOGI

• Belum diketahui secara pasti

• Faktor predisposisi :

Fc. Adaptasi dan hormonal Fc. Organik

Fc. Psikologik Fc. Alergi

III. TANDA DAN GEJALA

 Lemas

 Pucat

 Frekuensi BAK menurun

 TD menurun

 BB menurun

 Turgor kulit jelek

 Kulit kering

(20)

LAPORAN UJIAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER SATU

DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

DISUSUN OLEH :

LILIS RENAWATI (2007 1- 16 - 006)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dibatasi pada Pengembangan Media Pembelajaran Praktik Rangkaian Komparator mata kuliah Elektronika Analog dan Digital yang akan dikembangkan di Jurusan

Dimana sebuah sesi pemotretan, interaksi diantara fotografer dan modelnya menjadi penting karena ide, konsep dan gagasan untuk menciptakan sebuah karya foto disampaikan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh faktor produksi luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan umur tanaman yang digunakan terhadap hasil

[r]

Pengaruh Lama Pengeringan dan Konsentrasi Maltodekstrin terhadap Karakteristik Fisik Kimia dan Organoleptik Minuman Instan Daun Mengkudu (Morinda

Dan saya tidak tahu juga, kalau suatu saat nanti kami ketemu dalam satu komunitas apakah kami sudah bisa saling menerima, atau berelasi dengan baik. Apakah kamu

2016, maka untuk kepentingan dinas perlu memberhentikan yang bersangkutan daritugas tambahan sebagai Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam

Mengisi Data Hujan yang Hilang dengan Metode Autoregressive dan Metode Reciprocal dengan Pengujian Debit Kala Ulang (Studi Kasus di DAS Bakalan).. Program Studi