POLIGAMI LEBIH DARI EMPAT DALAM
PERSPEKTIF FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 1974
TESIS
Oleh
DYAH SEPTARI MARITO SIREGAR
117011113/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
POLIGAMI LEBIH DARI EMPAT DALAM
PERSPEKTIF FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 1974
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
DYAH SEPTARI MARITO SIREGAR
117011113/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : POLIGAMI LEBIH DARI EMPAT DALAM
PERSPEKTIF FIQIH ISLAM DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 Nama Mahasiswa : DYAH SEPTARI MARITO SIREGAR
Nomor Pokok : 117011113
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD )
Pembimbing Pembimbing
(Dr.Utary Maharany Barus,SH,MHum) (Dr.Idha Aprilyana Sembiring,SH,MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 25 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD
Anggota : 1. Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum
2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : DYAH SEPTARI MARITO SIREGAR
Nim : 117011113
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : POLIGAMI LEBIH DARI EMPAT DALAM PERSPEKTIF FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama :DYAH SEPTARI MARITO SIREGAR
i
ABSTRAK
Perkawinan poligami adalah suatu perkawinan seorang suami yang memiliki isteri lebih dari satu dan maksimal empat isteri yang memiliki dasar hukum dalam hukum Islam yaitu pada Al-Qur’an surat An-Nisa: 3 dan surat An-Nisa: 129 serta di dalam hadits yaitu di dalam HR. Ahmad dan juga dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang pada intinya menyebutkan bahwa poligami dibatasi untuk seorang suami hanya boleh beristeri maksimal empat orang, dengan sanksi berupa zina maupun perkawinan tidak sah apabila seorang suami memiliki lebih dari empat. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai pengaturan poligami dalam perspektif fiqih Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di Indonesia, legalitas status perkawinan poligami yang melebihi empat orang menurut Fiqih Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan akibat hukum dari poligami yang melebihi dari empat orang isteri menurut fiqih Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan Perundang-undangan yang berlaku di bidang hukum perkawinan yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam (KHI) termasuk di dalamnya adalah fiqih Islam. Penelitian ini menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan mengenai ketentuan poligami dalam fiqih Islam yang melebihi batas empat orang isteri.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan poligami dimasyarakat yang beragama muslim ada yang melebihi batas empat orang isteri, sehingga perkawinan poligami yang melebihi batas tersebut melanggar ketentuan yang terdapat di dalam Fiqih Islam dan KHI serta Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan akibat hukumnya adalah bahwa perkawinan itu dipandang sebagai suatu perbuatan zina atau perkawinan itu tidak sah. Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan poligami yang melebih batas empat orang isteri tersebut juga dipandang sebagai anak zina/anak luar kawin yang tidak memiliki nasab terhadap ayahnya maupun keturunan ayahnya. Namun anak-anak tersebut tetap menjadi tanggung jawab dari orang tuanya (ibu kandung dan ayah biologisnya).
ii
ABSTRACT
Polygamy is a marriage between a man and two or more women, based on the Islamic Law (Al-Quran, Annisa 3 and Annisa 129 and Hadits by HR Ahmad) and Law No. 1/1974 on Marriage which states that a man can marry not more than four women. If he has more than four wives, the rest will be considered as adultery and illegal. The problems of the research were as follows: how about the regulation on polygamy in the perspective of the Islamic figh and Law No. 1/1974 on Marriage in Indonesia, how about the legality of the status of polygamy which had more than four wives according to the Islamic figh and Law No. 1/1974 on Marriage, and how about the legal consequences of polygamy which had more than four wives according to the Islamic figh and Law No.1/1974 on Marriage.
The research used judicial normative and descriptive analytic methods which was aimed to analyze legal provisions in marriage (Law No. 1/1974 on Marriage), KHI (Compilation of the Islamic Law), including the Islamic figh. It explained and analyzed the problems of polygamy in the Islamic figh which had more than four wives.
The result of the research showed that the implementation of polygamy in the Islamic society which had more than four wives still occurred, and it was against the provisions in the Islamic figh and in Law No. 1/1974 on Marriage. Its legal consequence is that the marriage is considered as an adultery and illegal. Children who are born from this kind of marriage are also considered as illegitimate children who do not have lineage to their fathers and their fathers’ descendants. However, they are still their parents’ responsibility (biological mother and father).
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT karena hanya
dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini
dengan judul “Poligami Lebih Dari Empat Dalam Perspektif Fiqih Islam Dan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”. Penulisan tesis ini merupakan suatu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
(M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. H.M.
Hasballah Thaib, MA., Ph.D, Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH., M.Hum dan Dr.
Idha Aprilyana Sembiring, SH., M.Hum, selaku Komisi Pembimbing yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis
sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya di dalam penelitian tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan
baik berupa pengajaran, bimbingan, arahan dan bahan informasi dari semua pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
iv
1. Bapak Prof. Sublihar, Ph.D selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara,
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn)
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti
untuk dapat menjadi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan pada
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN, selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara atas segala dedikasi dan
pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu
pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Sumatera Utara dan juga
selaku penguji dalam penelitian tesis ini, yang telah membimbing dan membina
penulis dalam penyelesaian studi selama menuntut ilmu pengetahuan di Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen serta segenap civitas akademis Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Buat seluruh teman-teman seangkatan MKn angkatan 2011 dan lain-lain yang
v
7. Seluruh staf pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara.
8. Dan semua pihak yang telah membantu penulisan yang tidak dapat disebut satu
persatu.
9. Terima kasih yang terkasih Hadyopie Sandy Putra Agung Siregar, SP, terima
kasih atas doa, dukungan dan semangat kepada penulis.
Kepada Ayahanda tercinta Ir. H. May Machmud Siregar, MBA, dan Ibunda
tercinta Dra. H. RT. Sartika Natadikusuma atas segala rasa sayang dan cinta yang
tidak terbatas sehingga menjadi dukungan untuk penulis dalam menyelesaikan tesis
ini dan juga kakak penulis yaitu Tapi Tenera Sari Siregar, S.Sos.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan, dan rezeki yang berlimpah kepada
kita semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak.
Medan, 25 Agustus 2015 Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Dyah Septari Marito Siregar
Tempat / Tgl. Lahir : Tebing Tinggi / 15 Mei 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. STM-Pembangunan No. 16-B Medan 20219
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
No. Telp : 081286637141
e-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri No. 017123 Sei Kopas 1995-2001
2. SLTP Swasta Harapan 2 Medan 2001-2004
3. SMU Swasta Harapan 1 Medan 2004-2007
4. S1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2007-2011
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR SINGKATAN... ix
DAFTAR ISTILAH ASING... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Keaslian Penelitian ... 10
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 12
1. Kerangka Teori ... 12
2. Kerangka Konsepsi ... 17
G. Metode Penelitian ... 19
1. Metode Pendekatan ... 20
2. Jenis Penelitian ... 20
3. Sumber Data ... 21
4. Teknik Pengumpulan Data ... 22
5. Analisis Data... 23
BAB II PENGATURAN POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI INDONESIA... 24
viii
B. Pengaturan Poligami ... 57
BAB III STATUS POLIGAMI YANG MELEBIHI DARI EMPAT ORANG MENURUT FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974... 97
A. Dasar Hukum Pembatasan Poligami ... 97
B. Status Hukum Poligami lebih dari empat dalam Perspektif Fiqih Islam ... 99
C. Pandangan MUI dan Ulama tentang Poligami Lebih dari Empat Istri... 102
BAB IV AKIBAT HUKUM POLIGAMI YANG MELEBIHI DARI EMPAT ORANG MENURUT FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN... 114
A. Akibat Hukum Poligami dalam Perspektif Fiqih Islam ... 114
B. Pandangan Ulama Yang Menyetujui Dan Menentang Poligami ... 119
C. Akibat Hukum Poligami dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ... 125
D. Akibat Hukum Poligami Lebih dari Empat Orang Istri... 129
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139
A. Kesimpulan ... 139
B. Saran ... 141
ix
DAFTAR SINGKATAN
KHI : Kompilasi Hukum Islam
KUA : Kepala Urusan Agama
MUI : Majelis Ulama Indonesia
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PP : Peraturan Pemerintah
x
DAFTAR ISTILAH ASING
Al-hadd : Dua bata
Dependable : Diandalkan
Dharar : Bahaya
Doctrinal research :Penelitian doktrinal
Fuqaha : Ilmuan klasik
Hadd fi al-kamm : Secara kuantitas
Hadd fi al-kayf : Secara kualitas
Hubb :cinta
Mawaddah : Sayang
Nafaqah : Membiayai
Rechtswerkelijkheid : Kenyataan hukum
Scheiding van tafel en bed : Pisah meja dan ranjang
Tafriq al-qadhi : Peradilan Agama
Tahrim Mu’abbad : Keharaman yang Bersifat Abadi
Tahrim Muaqqat : Keharaman yang bersifat sementara