• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

“KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”

KELOMPOK 10 Di susun oleh :

1. Tito Anugerah M 21120115130049 2. Agung Eka Saputra 21120115130050 3. Elfa Aufa Nida 21120115130051

FAKULTAS TEKNIK – SISTEM KOMPUTER

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

(2)

2

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat, Hidayat dan Karunia – Nya kepada penulis, sehingga tugas penyusunan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam ini yang berjudul “KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA” dapat selesai tepat pada waktunya tanpa ada sedikit halangan apapun. Kami juga ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Masut yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menulis makalah ini.

2. Kedua orang tua yang telah senantiasa memberikan dukungan kepada kami.

3. Kepada semua pihak yang ikut serta membantu memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memotivasi dalam pembuatan makalah yang lebih baik lagi di kesempatan berikutnya.

Hormat Kami

(3)

3 DAFTAR ISI Cover 1 Kata pengantar 2 Daftar isi 3 BAB I Pendahuluan 4 A. Latar belakang 4 B. Rumusan masalah 4 C. Tujuan 4 D. Manfaat 5 BAB II Pembahasan 6 A. Definisi Kerukunan 6

B. Kerukunan Antar Umat Beragama 7

C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama 9 D. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama 11

BAB III Penutup 12

A. Kesimpulan 12

B. Saran 12

(4)

4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut.

Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat. Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama.

Agama Islam mengakui keberagaman agama yang dianut oleh manusia, karena itu agama Islam tidak hanya mengajarkan tata cara hubungan sesama umat Islam, tetapi juga hubungan dengan umat beragama lain.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah 1. Apa definisi dari kerukunan?

2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama? 3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?

4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama?

C. Tujuan

Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah 1. Mengetahui definisi dari kerukunan

(5)

5 3. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama

4. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat beragama dilingkungan masyarakat yaitu dengan rasa aman, nyaman dan sejahtera.

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kerukunan

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850).

Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.

Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama.

Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual.

Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami.

Allah SWT berfirman :

Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (QS 49:13).

(7)

7 Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata Allah menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam kesatuan umat. Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (QS 5:48).

Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan hadist sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwah, yakni:

1. Ukhuwah ‘ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup sesama makhluk yang tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-sama memiliki kodrat sebagai manusia secara keseluruhan (persaudaraan antarmanusia, baik itu seiman maupun berbeda keyakinan).

3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasari keterikatan keturunan dan kebangsaan.

4. Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama. Esensi dari persaudaraan terletak pada bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya ” Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.

Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.

B. Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama

(8)

8 tidak mungkin akan lahir dari sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak saling mengganggu.

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”. Beberapa prinsip kerukunan antar umat beragama berdasar Hukum Islam :

1. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al-Baqarah : 256).

2. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil dan tidak boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak memusuhi,tidak memerangi dan tidak mengusir orang Islam.(QS. Al-Mutahanah : 8).

3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).

4. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga,tanpa membedakan agama tetangga tersebut.Sikap menghormati terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman kepada Allah SWT dan iman kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).

5. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid, orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga; padahal bau surga itu telah tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari). Tidaklah

(9)

9 dibenarkan membunuh orang-orang yg tetap menjaga perdamaian dengan orang Islam.

Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.

Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang multikultural dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan (pluralitas) masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya. Untuk itulah kita harus saling menjaga kerukunan hidup antar umat beragama. Sangatlah ironis apabila terjadi konflik yang disebabkan oleh agama, padahal suatu agama pada dasarnya mengajarkan kepada para pemeluknya agar hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong dan juga saling menghormati.

Supaya agama bisa menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat beragama untuk permasalahan yang mengganjal antara masing-masing kelompok umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat beragama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar diantara pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.

Tema dialog antar umat beragama sebaiknya bukan mengarah pada masalah peribadatan tetapi lebih ke masalah kemanusiaan seprti moralitas, etika, dan nilai

(10)

10 spiritual, supaya efktif dalam dialog aantar umat beragama juga menghindari dari latar belakang agama dan kehendak untuk memdominasi pihak lain. Model dialog antar umat beragama yang dikemukakan oleh Kimball adalah sebagai brikut :

1. Dialog Parlementer ( parliamentary dialogue ). Dialog ini dilakukan dengan melibatkan tokoh-tokoh umat beragama di dunia. Tujuannya adalah mengembangkan kerjasama dan perdamaian antar umat beragama di dunia.

2. Dialog Kelembagaan ( institutional dialogue ). Dialog ini melibatkan organisasi-organisasi keagamaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan memecahkan persoalan keumatan dan mengembangkan komunikasi di antara organisasi keagamaan.

3. Dialog Teologi ( theological dialogue ). Tujuannya adalah membahas persoalan teologis filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak subjektif tetapi objektif.

4. Dialog dalam Masyarakat ( dialogue in society ). Dilakukan dalam bentuk kerjasama dari komunitas agama yang plural dalam menylesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.

5. Dialog Kerohanian (spiritual dialogue). Dilakukan dengan tujuan mengembangkan dan memperdalam kehidupan spiritual di antara berbagai agama.

Indonesia yang multikultural terutama dalam hal agama membuat Indonesia menjadi sangat rentan terhadap konflik antar umat beragama. Maka dari itu menjaga kerukunan antar umat beragama sangatlah penting. Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat beragama agar terjaga sekaligus tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam masyarakat khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengan cara sebagai berikut:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain yaitu dengan cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positf dan mau menghargai keyakinan orang lain.

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.

(11)

11 3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka

karena ini bagian dari sikap saling menghormati.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak mendapat fasilitas yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya.

Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa menerima bahwa perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat yang multikultural agar kehidupan antar umat beragma bisa terwujud.

D. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

Umat beragama diharapkan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama sehingga dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

Dalam pemberian stabilitas dan kemajuan negara, perlu diadakannya dialog singkat membahas tentang kerukunan antar umat beragama dan masalah yang dihadapi dengan selalu berpikir positif dalam setiap penyelesaiannya.

Dengan adanya dialog antar agama ini juga diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.

(12)

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain

2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya.

3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang beribadah.

4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.

(13)

13

DAFTAR PUSTAKA

Firdhauz, Alief. 2015. “Kerukunan Antar Umat Beragama”.

http://shuthajhi.blogspot.co.id/2015/02/makalah-kerukunan-antar-umat-beragama.html, (diakses 13 Desesmber 2015)

Lathifa, Rasyidah. 2014. “Kerukunan Antar Umat Beragama”.

http://annisateknikindustri.blogspot.co.id/2014/06/makalah-kerukunan-antar-umat-beragama.html, (diakses 13 Desember 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul peran forum kerukunan umat beragama dalam membina kerukunan antar umat beragama (studi kasus FKUB Kota Surakarta) ini, merupakan salah satu

Kerukunan hidup umat beragama yang menjadi sasaran penelitian adalah kerukunan antara umat Islam dan umat Kristen (8 lokasi), kerukunan antara umat Islam dan umat Katholik (1

Strategi apa saja yang digagas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga keharmonisan antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga hubungan antar agama di

Oleh karena itu, jika kita bicara tentang Kerukunan antar umat beragama, maka kerukunan itu juga mencakup kerukunan antar manusia yang berbeda agama, suku dan budaya. Kerukunan

Analisis Peran Tokoh Agama Sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama Dari pemaparan narasumber megenai peran tokoh agama sebagai perekat kerukunan antar umat beragama

antara umat beragama atau pemeluk suatu agama saling hidup berdampingan secara harmonis, damai, saling kerjasama, dalam kehidupan bermasyarakat..  Kerukunan umat

Terjadinya perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama dikarenakan ada beberapa hal yang tidak terlaksana di Indonesia ini antara lain:.. Manusia Indonesia satu bangsa,

Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama Sebagaimana telah dikemukakan oleh Maftuh Basuni dari Journal of Government and Civil Society dengan judul Kerukunan dan Toleransi Umat