• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KERUKUNAN ANTARA UMAT BERAGAMA

N/A
N/A
Penny Alexandra

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH KERUKUNAN ANTARA UMAT BERAGAMA "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KERUKUNAN ANTARA UMAT BERAGAMA Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Dosen Pengampu : Haerul Akmal.,S.HI.,M.H

Disusun oleh :

Nama Kelompok 1 : 1. Baiq Yuli Isnaini

2. I Gusti Ayu Octavina Krissani 3. Yuyun Kartika Mulyadi

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI KESEHATAN MATARAM

2023

(2)

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang

"Kerukunan Antar Umat Beragama". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Haerul Akmal .,S.HI.,M.H selaku dosen pengampu.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Mataram, 24 September 2023

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I...

A. Latar Belakang ...

B. Rumusan masalah...

C. Tujuan...

BAB II PEMBAHASAN...

A. Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Agama Islam...

1. Pengertian...

2. Kebebasan umat beragama dalam kehidupan sosial...

3. Batasan toleransi dalam menjaga kerukunan beragama...

B. Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Agama Hindu...

1. Pengertian...

2. Kebebasan umat beragama dalam kehidupan sosial...

3. Batasan toleransi dalam menjaga kerukunan beragama ...

BAB 111 PENUTUP...

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tetapi juga termasuk agama.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecendrungan kuat terhadap identitas agama masing-masing dan berpotensi konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultular masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras tetapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Chu.

Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong monolong.

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi dari kerukunan antar umat beragama dari sudut pandang agama Islam dan Hindu?

2. Apa definisi dari kebersamaan umat beragama dalam kehidupan sosial

menurut agama Islam dan Hindu?

(5)

3. Apa saja batasan-batasan toleransi dalam kerukunan beragama menurut agama Islam dan Hindu?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu kerukunan antar umat beragama dari sudut pandang agama Islam dan Hindu.

2. Mengetahui kebersamaan umat beragama dalam kehidupan sosial menurut agama Islam dan Hindu.

3. Menegtahui apa saja batasan-batasan toleransi dalam menjaga

kerukunan beragama menurut agama Islam dan Hindu.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Agama Islam 1. Pengertian

Dalam istilah agama islam, kerukunan itu dinamakan Tasamuh, yaitu membiarkan secara sadar terhadap pikiran atau pendapat orang lain.

Kerukunan itu adalah satu tata pikir atau sikap hidup (thalent attitude) yang menunjukkan kesabaran dan kelapangan dada menghadapi pikiran- pikiran, pendapat-pendapat, dan pendirian orang lain.

Kerukunan antar umat beragama adalah hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengelaman ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Contohnya terdapat pada Al- Quran Surah Al-Baqarah ayat 256 Allah berfirman:

ّيَغْلا َنِم ُدُْشّرلا َنّيَبّت ْدَق ِۗنْيّدلا ىِف َهاَرْكِا ا

Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat.

2. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial dalam perbedaan agama haruslah memberikan kebebasan beragama adalah menghormati eksistensi agama lain, dengan pengertian menghormati keragaman dan kepercayaan yang ada, baik yang dilindungi oleh negara maupun yang tidak dilindungi dalam artian yang pemeluknya sedikit. Kebersamaan pun bisa diartikan persaudaraan atau ukhuwah, yang merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam Islam. Ukhuwah yang Islami dapat dibagi ke dalam empat bagian, yaitu:

(7)

1. Ukhuwah ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah SWT.

2. Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama; Adam dan Hawa.

3. Ukhuwah wathaniyah wannasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.

4. Ukhuwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim.

Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicampuri pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kebersamaan yang baik.Ukhuwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim.

Kebersamaan antar umat beragama merupakan bagian dari hubungan sosial antar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam.

Hubungan dan kerjasama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Kebersamaan antar umat beragama di Indonesia selama ini telah terjalin relatif cukup baik, terutama dalam bidang-bidang di luar masalah agama, seperti di bidang politik, sosial, dan ekonomi.

Demikian halnya di bidang ekonomi, kerjasama antar penganut agama yang berbeda seakan tak pernah menjadi penghalang. Hiruk pikuk pasar adalah bukti nyata hal ini, hampir dipastikan segala proses transaksi perdagangan dan proses "take and give". Artinya sama sekali tidak memperhatikan faktor agama.

Uraian di atas menguatkan kita bahwa menjaga kebersamaan umat akan melahirkan kerukunan umat beragama di Indonesia tercinta.

(8)

3. Batasan Toleransi Dalam Menjaga Kerukunan Beragama Menurut Agama Islam

Toleransi mengandung pengertian kesediaan menerima kenyataan pendapat yang berbeda-beda tentang kebenaran yang dianut.

Dapat menghargai keyakinan orang lain terhadap agama yang dipeluknya serta memberi kebebasan untuk menjalankan apa yang dianutnya dengan tidak sinkretisme dan bukan pada prinsip agama yang dianutnya.

Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain:

 Saling menghormati,

 Memberi kebebasan kepada pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya

 Tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat.

Meskipun demikian antar umat beragama dapat diwujudkan sebagaimana tersebut di atas, tetapi bukan berarti dalam melaksanakan toleransi ini dengan mencampur adukkan antara kepentingan sosial dan aqidah.

Dalam melaksanakan toleransi ada batasan-batasan tertentu.

Ali Machsum menjelaskan bahwa Batasan toleransi itu ada menurut keyakinannya masing-masing. Islam menghormati orang yang beragama Kristen, Budha, Hindu dan agama lainnya. Bukan karena dia Kristen, Budha atau Hindu tapi Islam menghormati mereka sebagai umat Allah. Ciptaan Allah yang wajib dikasihi. Islam mewajibkan untuk saling menghormati sesama umat beragama, tapi akan murtad kalau dengan itu membenarkan agama lain… …” (Hasanuddin, 1420 H).

Dari pendapat yang disampaikan oleh Ali Machsum, tentang batasan toleransi ini, membuktikan gambaran bahwa umat beragama bertoleransi dan menghormati orang lain (umat beragama lain) itu dengan tidak memandang apa agama yang dipeluk oleh orang tersebut melainkan dengan melihat bahwa dia adalah umat Allah atau ciptaan Allah yang wajib dikasihi dan dihormati sebab sebagai umat beragama dan umat manusia wajib saling meghormati dan mengasihi.

(9)

Toleransi antar umat beragama bukan sinkretisme, seperti yang telah dijelaskan di atas. Toleransi tidak dibenarkan dengan mengakui kebenaran semua agama. Sebab orang salah kaprah dalam mengartikan dan melaksanakan toleransi. Misalnya, ada orang yang rela mengorbankan syari’at agama dengan tidak minta izin pada tamunya untuk sholat malah menunggui tamunya karena takut dibilang tidak toleransi dan tidak menghargai tamu.

Bukan seperti ini yang diinginkan dalam toleransi itu, toleransi antar umatberagama yang diharapkan di sini adalah toleransi yang tidak menyangkut bidang akidah atau dogma masing-masing agama.

Melainkan hanya menyangkut amal sosial antar sesama insan sosial, sesama warga negara (Hasanuddin, 1420 H)., sehingga tercipta persatuan dan kesatuan.

Setiap agama mempunyai ajaran sendiri-sendiri dan pada dasarnya tidak ada agama. yang mengajarkan kejelekan kepada penganutnya. Salah satu tujuan pokok ajaran agama adalah pemeliharaan terhadap agama itu sendiri, yang antara lain menuntut peningkatan pemahaman umat terhadap ajaran agamanya serta membentengi mereka dari setiap usaha pencemaran atau pengaruh lain yang membuat akidah mereka tidak murni lagi (Quraish Shihab, 1992).

Begitu juga dengan agama Islam, agama Samawi yang ajarannya berasal dari Allah SWT, tidak menghendaki adanya pencampuran ajarannya dengan ajaran lain. Oleh karena itu untuk mengatisipasi hal tersebut Islam telah memberikan batasan-batasan pada umatnya dalam melaksanakan hubungan antar sesama manusia, apalagi dalam melaksanakan toleransi antar umat beragama

Allah telah menurunkan kitab suci Alquran kepada nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada segenap umat manusia, guna dijadikan pegangan dan pedoman hidup. Dalam kitab suci Alquran inilah terdapat aturan tentang batasan-batasan dalam bertoleransi antar umat beragama bagi umat Islam. Sebagaimana firman Allah SWT.

(10)

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orangorang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” QS. AlMuntahanah:9 Dengan ayat ini, Allah memberi peringatan kepada umat Islam bahwa toleransi itu ada batasannya. Toleransi antar umat beragama tidak boleh dilaksanakan dengan kaum atau golongan yang memusuhi umat Islam karena agama dan mengusir orang-orang Islam dari kampung halamannya, kalau yang terjadi demikian maka umat Islam dilarang untuk bersahabat dengan golongan tersebut.

B. Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Agama Hindu 1. Pengertian

Dalam pandangan Hindu, kerukunan bisa implementasikan melalui “Tri Hita Karana”. Ini merupakan ajaran untuk membina kerukunan, tidak hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga terahadap Tuhan bahkan seluruh ciptaan Tuhan.

Istilah Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari tiga kata, yaitu: Tri, Hita dan Karana. Tri artinya tiga, Hita artinya bahagia, dan Karana artinya Penyebab. Sehingga Tri Hita Karana memiliki arti tiga penyebab kebahagiaan (Wiana, 2007:5). Masyarakat luas mengenal Tri Hita Karana sebagai ajaran yang mengajarkan agar manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan.

2. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial Menurut Agama Hindu.

Kebersamaan adalah hidup damai dan tentram dalam menjalani kehidupan sosial, saling toleransi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya, baik yang seagama maupun beda agama.

Kebersamaan juga mengandung makna kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain, dan

(11)

membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakininya.

Termasuk dalam pengertian kerukunan, kemampuan untuk menerima adanya perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama

Semua umat beragama meyakini ajaran agama yang dipeluknya itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula umat Hindu, meyakini Kitab Suci Veda sebagai himpunan wahyu Tuhan Yang Maha Esa di samping kitab-kitab lain yang merupakan tafsir atau penjelas Veda. Di dalam Kitab Suci Veda, kita menemukan banyak sabda Tuhan Yang Maha Esa yang mengamanatkan untuk menumbuh kembangkan kerukunan umat beragama, toleransi, solidaritas dan penghargaan terhadap sesama manusia dengan tidak membedakan tentang keimanan yang dianutnya.

3. Batasan Toleransi Dalam Menjaga Kerukunan Beragama Menurut Agama Hindu.

Sebagaimana diketahui, Indonesia terbentuk dari berbagai suku, bahasa, agama, ras, daerah yang bebeda-beda. Semua telah bersepakat bulat, mengikatkan diri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Toleransi menjadi kunci merawat persatuan di tengah keragaman.Dalam ajaran Hindu, ada tiga ajaran atau tuntunan suci yang sangat relevan dalam menumbuh kembangkan sikap toleransi sesama anak bangsa yaitu:

a) Vasudhaiva Kutumbhakam

Artinya: kita semua bersaudara. Seluruh dunia ini adalah satu keluarga tunggal, tanpa membedakan agama, suku, bahasa, budaya, tradisi, dan warna kulit. Dengan menghayati ajaran Vasudhaiva Kutumbhakam, pikiran-pikiran sempit yang dipengaruhi ego hendaknya dihilangkan agar kita bisa meningkatkan nilai kemanusiaan, yakni cinta kasih terhadap semua mahluk hidup.

Membantu sesama manusia adalah salah satu implementasi dari ajaran suci Vasudhaiva Kutumbhakam. Dengan memahami dan menghayati ajaran ini, niscaya kita bisa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa untuk kejayaan NKRI.

b) Tat Tvam Asi

(12)

Artinya:aku adalah engkau, engkau adalah aku. Tat Tvam Asi adalah ajaran moral yang bernafaskan ajaran agama Hindu. Ajaran ini mengembangkan sifat saling asah, asih, dan asuh. Di sini kita diajarkan untuk mengenal dan melaksanakan rasa kebersamaan, berat ringan dipikul dan dirasakan bersama. Gotong royong, tolong menolong hendaknya selalu dikedepankan. Kehidupan yang harmonis dan damai tentu menjadi impian dan juga harapan bagi semua orang. Dari lingkup yang paling kecil dalam keluarga sampai lingkup yang lebih besar yaitu dalam sebuah negara, bahkan dunia.

Kehidupan yang damai tidak mungkin terwujud tanpa adanya toleransi. Yaitu, sikap saling menghormati, menghargai, memahami maupun saling menerima adanya perbedaan. Karena perbedaan adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Dari ajaran Tat Tvam Asi ini, kita diharapkan mampu untuk bercermin diri bahwa sebenarnya kedudukan sebagai sesama manusia adalah setara. Aku adalah engkau, engkau adalah aku.

c) Tri Hita Karana

Artinya: tiga penyebab tercipanya kebahagiaan. Hakikat mendasar Tri Hita Karana bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Hyang Widhi Wasa, manusia dengan alam lingkungannya, dan manusia dengan sesamanya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dengan lainnya agar tercapai ketentraman dan kedamaian.

(13)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerukunan antar umat beragama merupakan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian,saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengalaman ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Dalam toleransi pun ada batas- batasannya.

B. Saran

Kita tidak boleh membeda- bedakan suku,agama, ras dan budaya , karena itu semua kepercayaan masing-masinng. Dan kita harus saling menghormati dan menghargai walaupun beda keyakinan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Karda, I. M. (2018). Kerukunan Inter Maupun Antar Umat Beragama.

Wahyudi dkk. 2009 Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Daud Ali, Mohammad, 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawalu pers.

Drs. I Nengah Kondra, M.M.Pd (Rohaniwan Hindu) (2021) Hindu dan Upaya Memelihara Kerukunan Umat Beragama.

Ida Bagus Yudhi Arnawa (Rohaniwan Hindu). (2021).HinduToleransi dalam Ajaran Hindu.

Referensi

Dokumen terkait

Di antara nilai universal yang dikaji adalah meliputi prinsip kejujuran dan keadilan, kesetaraan gender, persatuan dan kesatuan umat, toleransi dan kerukunan umat

Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa menerima

Dalam penjelasannya tentang makna ‘toleransi’ guru menyatakan bahwa toleransi adalah sikap menghormati dan menghargai keyakinan dan agama lain yang berbeda dengan

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan toleransi beragama adalah sikap menghormati, menghargai terhadap kepercayaan atau agama yang berbeda dan tidak

Proses Integrasi ini diwarnai dengan kerukunan hidup antar umat beragama, maka peneliti terdorong untuk meneliti tentang pembinaan sikap toleransi dalam menjaga kerukunan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap bertoleransi dalam kehidupan umat beragama dimana sudah terjalin kerukunan hidup beragama dan saling menghargai satu sama

Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik dengan Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik

Indonesia sebagai negara multi agama menjadikan religiusitas sebagai ukuran untuk menunjukan ketaatan terhadap agama diyakini, namun kerukunan antara umat beragama