BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Bernadeta Reni Meidi Wijayanti NIM: 041124026
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Bernadeta Reni Meidi Wijayanti NIM: 041124026
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Dengan penuh syukur dan cinta
skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai,
bapak, ibu yang selalu menyemangatiku,
buah hatiku tercinta Vincentia Paska Galuh Palupi,
suamiku mas Andreas Ardhana Prihatmoko,
kakak, adik, keponakan-keponakanku serta seluruh keluarga
sahabatku Bonificia Chyntia Dani,
bapak, ibu mertua beserta keluarga besar Bantul,
alma materku,
v
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku”.
viii
Skripsi ini berjudul RETRET MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA. Pemilihan judul skripsi ini didasari oleh keprihatinan penulis akan situasi sebagian mahasiswa IPPAK-USD yang kurang mau terlibat dalam kegiatan hidup menggereja, baik di dalam kampus, Gereja maupun masyarakat. Beberapa mahasiswa kurang peduli terhadap kegiatan-kegiatan hidup menggereja, bahkan mereka jarang meluangkan waktu khusus untuk terlibat di dalamnya. Mereka sibuk dengan diri sendiri tanpa mau peduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Skripsi ini akan menguraikan upaya untuk melibatkan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja melalui retret dengan model Shared Christian Praxis. Pembahasan masalah dikaji dengan pengumpulan data-data melalui quesioner terbuka dan wawancara lisan yang diberikan kepada mahasiswa IPPAK-USD semester VI tahun akademik 2008/2009 dan dosen koordinator Pembinaan Spiritualitas tentang retret dan keterlibatan mahasiswa dalam hidup menggereja.
Melalui studi pustaka, penulis akan menguraikan retret model SCP dan hidup menggereja. Retret berarti mundur ke keheningan untuk mengetahui kehendak Tuhan agar selanjutnya dapat melangkahkan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kegiatan retret bertujuan untuk menyadari kehadiran Tuhan di dalam hidup sehari-hari, sehingga mereka memahami makna kehidupan. Banyak model retret yang dapat digunakan dalam pendampingan iman umat dan yang membantu umat untuk lebih mendalami serta memaknai pangalaman hidup sehari-hari. Salah satu model retret tersebut adalah model Shared Christian Praxis. Retret model SCP memiliki lima langkah. Langkah pertama mengungkapkan pengalaman peserta konkret. Langkah kedua mendalami pengalaman hidup peserta. Langkah ketiga menggali pengalaman iman kristiani. Langkah keempat menerapkan iman kristiani dalam situasi peserta konkret. Langkah kelima mengusahakan suatu aksi konkret.Retret model SCP dapat melibatkan umat dalam hidup menggereja. Keterlibatan dalam hidup menggereja merupakan partisipasi umat dalam tugas-tugas Gereja, baik secara teritorial maupun kategorial. Retret dengan model Shared Christian Praxis merupakan sarana yang cocok untuk membantu umat mengungkapkan pengalaman iman peserta serta meneguhkan satu sama lain.
ix
This thesis entitle THE RETREAT USING SHARED CHRISTIAN
PRAXIS AS AN EFFORT TO IMPROVE THE CHURCH LIFE
INVOLVEMENT OF STUDENTS OF THE CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION STUDY PROGRAM OF THE FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA. It was chosen based on the author’s concern about some students of this study program who are not so much involved in the church’ ministry in campus, parish and society. Some students are still careless, even more not giving the time at all, to the church’ ministries as well as involving themselves in. They are so much busy with themselves without paying any attention to the environment around them.
This thesis describes the effort to increase students’ involvement in the church’ life through the retreat using Shared Christian Praxis. The problems formulated are is analyzed through collecting data from open questioners and interviews the about retreatand involvement in church’ life to students of 2008 / 2009 academic year and to the lecturer conducting Spiritual Development.
Retreat means withdrawing to the silence to know God’s will and to live it out. The goal of the retreat is to realize God’s presence in daily life so that life becomes meaningful. There are many kinds of retreat that can be used to increase the faith of the faithful in order to help them deepen and gain meaning of their daily experiences. One of them is Shared Christian Praxis (SCP). SCP has five steps. Firstly expressing a concrete experience, secondly deepening a concrete experience, thirdly digging Christian faith experience fourthly applying the Christian faith in concrete situation of attendance and fifthly striving a concrete action. The author hopes that through the retreat using Shared Christian Praxis
students would involve their lives in the church life, such as taking part in the church ministries categorically and territorially. Retreat using Shared Christian Praxis is a suitable tool of helping participants to express their faith experiences and to confirm each other.
x
Puji dan syukur kepada Allah Bapa atas segala rahmat, kasih dan
bimbingan-Nya yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul RETRET MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA. Skripsi ini disusun atas ketertarikan penulis pada retret tahunan yang diadakan oleh kampus IPPAK-USD. Penyusunan skripsi ini
bukan hanya menambah wawasan, pemahaman penulis mengenai retret, tetapi
diharapkan dapat memberi masukan baru bagi para mahasiswa IPPAK-USD yang
melaksanakan retret dalam meningkatkan kehidupan doa, cara retret yang benar
dan akhirnya buah-buah retret itu sendiri dapat diwujudkan dalam kehidupan
menggereja. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini karena bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
penulis dengan tulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Romo Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. selaku dosen pembimbing utama yang
xi
serta kritikan sehingga penulis semakin terdorong dalam menuangkan
gagasan-gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
2. Ibu J. Sri Murtini, M.Si., selaku dosen penguji II yang berkenan memberi
masukan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum., selaku dosen penguji III dan
yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan segala perhatian dan
kesabaran selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
4. Ibu Dra. Y. Supriyati, M.Pd., sebagai dosen wali yang terus menerus
mendampingi, mendidik dan menyemangati penulis sampai selesainya
penulisan skripsi ini.
5. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah mendidik dan
membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
6. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK-USD, dan seluruh
karyawan lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
7. Bapak, Ibu, nenek, kakak dan adikku yang memberikan semangat dan
dukungan moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di
IPPAK-USD Yogyakarta.
8. Suamiku dan buah hatiku tercinta yang selalu memberi semangat, dukungan
dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga penulis dapat semakin
xii
serta setia menemaniku saat suka dan duka selama belajar di IPPAK-USD dan
selama menyelesaikan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan
lancar.
10.Teman-temanku tercinta, Santi, Ria, Wigiz, Sr. Francelin, Fr. Iren, Yulita,
Beni, Gunarto, Eka, yang selalu memberikan semangat dan dorongan selama
belajar dan menyelesaikan skripsi.
11.Teman-teman mahasiswa IPPAK-USD khususnya angkatan 2004/2005 yang
turut berperan dalam pembentukan pribadi penulis sebagai seorang pewarta
Kabar Gembira di tengah masyarakat zaman ini.
12.Teman-teman mahasiswa IPPAK-USD yang telah membantu penulis dalam
pengumpulan data-data untuk penyusunan skripsi ini.
13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selama ini
telah memberikan bantuan hingga selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga
penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan sumbangan berupa saran dan kritikan dari para pembaca demi
perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 14 Juli 2009
Penulis
xiii
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Permasalahan ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
D. Manfaat Penulisan ... 5
E. Metode Penulisan ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN RETRET MAHASISWA IPPAK-USD YOGYAKARTA BAGI KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA ... 8
A. Gambaran Umum Situasi Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta dalam Hidup Menggereja ... 9
1. Situasi Mahasiswa IPPAK-USD ... 9
a. Jumlah Mahasiswa ... 10
b. Letak dan Situasi Tempat Tinggal Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta ... 11
c. Kekhasan Kehidupan Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta... 12
xiv
Hidup Menggereja ... 13
b. Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja Baik di Dalam Kampus maupun di Luar Kampus ... 14
c. Hambatan dan Dukungan yang ditemukan dalam Keterlibatan Hidup Mengereja ... 16
d. Manfaat yang Diperoleh dari Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja ... 17
B. Situasi Pelaksanaan Retret di Prodi IPPAK-USD ... 18
1. Pemahaman Mahasiswa IPPAK-USD terhadap Pengertian Retret ... 19
2. Pemahaman Mahasiswa IPPAK-USD terhadap Tujuan Retret ... 20
3. Retret sebagai Bagian dari Pembinaan Spiritualitas IPPAK-USD ... 22
a. Retret 3 (tiga) hari terus menerus ... 22
b. Week EndChoice... 23
c. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) ... 23
4. Peserta dan Tempat Retret ... 24
5. Tema-tema Retret ... 26
6. Sarana dan Metode Retret ... 27
7. Manfaat Retret ... 28
8. Faktor Penghambat dalam Melaksanakan Retret ... 29
9. Faktor Pendukung dalam Melaksanakan Retret ... 30
C. Hubungan Retret terhadap Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja ... 32
D. Rangkuman Permasalahan-permasalahan Pokok Sehubungan dengan Kegiatan Retret dalam Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja... 33
1. Permasalahan Pokok Mahasiswa IPPAK-USD dalam Mengikuti Retret ... 33
xv
A. Gambaran Umum tentang Retret ... 35
1. Pengertian Retret ... 36
2. Metode-metode Retret ... 38
a. Retret dikotbahkan ... 38
b. Retret setengah terbimbing ... 38
c. Retret terbimbing penuh ... 39
d. Retret terbimbing pribadi ... 39
3. Model-model Retret ... 40
a. Retret menurut model Ignatian ... 40
b. Retret menurut model Fransiskan ... 49
4. Tujuan Retret ... 54
5. Manfaat Retret ... 56
B. Pengertian Shared Christian Praxis ... 57
1. Kekhasan Proses Shared Christian Praxis ... 57
2. Istilah-istilah Sehubungan dengan Shared Christian Praxis... 58
a. Shared ... 58
b. Christian ... 59
c. Praxis ... 60
d. Refleksi kritis ... 61
e. Tradisi ... 62
f. Visi ... 63
g. Interpretasi/Hermeneutik dialektis ... 63
3. Langkah-langkah dalam Shared Christian Praxis ... 64
a. Langkah pertama: mengungkap pengalaman hidup peserta ... 64
b. Langkah kedua: mendalami pengalaman hidup peserta ... 66
c. Langkah ketiga: menggali pengalaman iman kristiani ... 67
d. Langkah keempat: menerapkan iman kristiani dalam situasi peserta konkret ... 68
xvi
1. Arti dan Makna Gereja ... 71
2. Pengertian Hidup Menggereja ... 73
3. Tujuan Hidup Menggereja ... 75
4. Keterlibatan Umat dalam Hidup Menggereja ... 76
5. Retret dalam Meningkatkan Keterlibatan Hidup Menggereja ... 79
D. Retret Model Shared Christian Praxis ... 80
1. Langkah Pertama: Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta ... 80
2. Langkah Kedua: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta ... 81
3. Langkah Ketiga: Menggali Pengalaman Iman Kristiani... 82
4. Langkah Keempat: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret ... 83
5. Langkah Kelima: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret ... 83
BAB IV. USULAN PROGRAM RETRET MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS UNTUK MENINGKATKAN KATERLIBATAN MAHASISWA IPPAK-USD DALAM HIDUP MENGGEREJA... 85
A. Latar Belakang Penyusunan Program ... 85
B. Alasan Pemilihan Tema ... 87
C. Rumusan Tema dan Tujuan ... 89
D. Penjabaran Program ... 92
E. Petunjuk Pelaksanaan Program ... 95
F. Contoh Persiapan Retret Model Shared Christian Praxis... 96
1. Contoh Persiapan PPKM II dengan Model Shared Christian Praxis... 96
2. Contoh Persiapan Retret 3 Hari dengan Model Shared Christian Praxis... 128
BAB V. PENUTUP ... 149
A. Kesimpulan ... 149
B. Saran ... 151
xvii
IPPAK-USD ... (1)
Lampiran 2: Pedoman Wawancara untuk Mahasiswa IPPAK-USD ... (2)
Lampiran 3: Pedoman Wawancara untuk Dosen Koordinator Retret
IPPAK-USD ... (3)
Lampiran 4: Rangkuman Hasil Quesioner Terbuka Mahasiswa
IPPAK-USD ... (4)
Lampiran 5: Rangkuman Hasil Wawancara untuk Mahasiswa
IPPAK- USD ... (17)
Lampiran 6: Hasil Wawancara untuk Dosen Koordinator Retret
IPPAK-USD ... (19)
xviii
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, h. 8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
DV
LG
SC
:
:
:
Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.
Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.
Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1965.
C. Singkatan Lain
art : artikel
dll : dan lain-lain
FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
h : halaman
HIMKA : Himpunan Mahasiswa Kateketik
IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
xix KBP : Karya Bakti Paroki
KE : Kidung Ekaristi, Buku nyanyian diterbitkan secara tidak resmi oleh Tim Liturgi Kotabaru, pada tahun 2000.
Komkat : Komisi Kateketik
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia
LCD : Liquid Cristal Display
LR : Latihan Rohani St. Ignatius Loyola
MB : Buku doa dan nyanyian Madah Bakti diterbitkan oleh Pusat
Musik Liturgi, tahun 2001.
PAK : Pendidikan Agama Katolik
PIA : Pendampingan Iman Anak
PPKM : Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
PPL : Program Pengalaman Lapangan
Prodi : Program Studi
SCP : Shared Christian Praxis
tt : tanpa tahun
TV : Televisi
USD : Universitas Sanata Dharma
1
A. Latar Belakang
Latar belakang penulisan skripsi ini didasari oleh kurangnya keterlibatan
mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja, baik di lingkungan kampus,
masyarakat, maupun di lingkungan Gereja. Mahasiswa IPPAK-USD mulai sejak
dini sebaiknya melatih diri untuk telibat dalam kehidupan menggereja. Hal ini
disebabkan karena masa depan sebagai katekis harus terlibat dalam hidup
menggereja.
Melalui hasil penelitian, masih ada beberapa mahasiswa yang kurang mau
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan menggereja baik di dalam kampus
maupun di luar kampus. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mereka dalam
mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan kampus, tempat tinggal, dan Gereja.
Misalnya, ada banyak kegiatan yang diadakan di dalam kampus seperti: misa
kampus, bakti kampus, pembinaan umum, kegiatan-kegiatan HIMKA dan lain
sebagainya, para mahasiswa IPPAK-USD belum sepenuhnya terlibat di dalamnya.
Begitu pula dengan kegiatan yang diadakan di lingkungan gereja atau paroki,
seperti pendalaman iman di lingkungan, tugas koor, doa rosario dan lain
sebagainya, mahasiswa IPPAK-USD masih kurang terlibat.
Banyak manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam hidup
menggereja misalnya, memperoleh banyak pengalaman dan wawasan, dapat
menjalin relasi yang baik dengan banyak orang, mampu mengembangkan bakat
dan keterampilan, memperoleh banyak teman dan masih banyak lagi. Melalui
yang negatif. Meluangkan waktu untuk dapat melibatkan diri dalam hidup
menggereja merupakan kesempatan untuk dapat melatih diri dalam mengemban
tugas sebagai calon katekis.
Seorang katekis yang aktif, bersahabat serta solider, akan selalu dinanti
dan diharapkan oleh umat. Oleh karena itu, seorang katekis harus bisa membawa
diri dalam pergaulan sehari-hari. Mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon katekis,
diharapkan selalu bisa menempatkan dirinya sebagai warga dan bagian dari
masyarakat. Keterlibatan setiap kegiatan dalam hidup sehari-hari sangat
membantu mahasiswa dalam mengaktualisasikan semua ilmu serta teori-teori
yang diperoleh dalam proses kuliah di kampus. Melalui keterlibatan tersebut
mahasiswa bisa menunjukkan dan menyumbangkan sesuatu yang baru bagi
perkembangan dirinya, masyarakat serta Gereja. Melalui sikap yang mau terlibat,
mahasiswa bisa merasakan langsung permasalahan yang dihadapi umat sehingga
bisa membantu mencari solusinya.
Retret merupakan bagian dari pembinaan spiritualitas bagi mahasiswa
IPPAK-USD. Pembinaan spiritualitas merupakan salah satu mata kuliah yang
membangun spiritualitas mahasiswa IPPAK-USD sebagai katekis. Melalui mata
kuliah pembinaan spiritualitas mahasiswa IPPAK-USD mampu menemukan
semangat baru sehubungan dengan panggilannya sebagai seorang katekis.
Retret diadakan oleh Prodi IPPAK-USD setiap satu tahun sekali yang
bertujuan untuk mengembangkan iman setiap pribadi mahasiswa sebagai calon
katekis. Retret yang sudah berlangsung belum sepenuhnya dapat menumbuhkan
semangat bagi mahasiswa IPPAK-USD untuk melibatkan diri dalam hidup
para mahasiswa IPPAK-USD untuk terlibat dalam hidup menggereja, karena
retret dengan model SCP berangkat dari pengalaman, penyadaran dan akhirnya
akan membawa suatu niat konkret yang akan dilaksanakan dalam tindakan nyata.
Melalui retret dengan model Shared Christian Praxis, para mahasiswa IPPAK-USD akan diajak untuk turut terlibat dalam menjalankan tugas serta
menanggapi panggilannya sebagai calon katekis. Mahasiswa IPPAK-USD dibantu
untuk semakin menyadari peran serta mereka sebagai calon katekis, sehingga
sejak menempuh studi sekarang ini, sungguh dapat bertanggung jawab dan
berusaha menampilkan diri sebagai katekis, salah satunya ialah dengan
melibatkan diri dalam hidup menggereja.
Retret Model Shared Christian Praxis dipilih sebagai sarana dalam mendampingi mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon katekis, karena melalui
retret ini akan mengangkat permasalahan-permasalahan seputar
pengalaman-pengalaman hidup mereka sehari-hari, sehingga seluruh pengalaman-pengalaman sungguh
dimaknai dan disadarkan serta dimotivasi untuk terlibat ambil bagian secara nyata
berdasarkan kemampuan yang dimiliki, dalam tugas pewartaan Gereja.
Mahasiswa IPPAK-USD diajak untuk melihat permasalahan yang ada di sekitar
mereka, memberi perhatian kepada sesama sehingga mereka dapat saling
membantu dan menguatkan satu sama lain untuk semakin melibatkan diri dalam
hidup menggereja. Mereka semakin sadar dan semakin mantap terhadap tugas
serta panggilan mereka sebagai seorang katekis. Dengan itu penulis memberi
PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.
B. Rumusan Permasalahan
1. Sejauh mana keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja?
2. Apa peranan retret model SCP dalam membantu keterlibatan umat dalam
hidup menggereja?
3. Bagaimana retret model Shared Christian Praxis dapat membantu meningkatkan keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon katekis
dalam hidup menggereja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam
hidup menggereja.
2. Untuk melihat bagaimana retret model Shared Christian Praxis berperan dalam membantu meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja.
3. Untuk melihat bagaimana retret model Shared Christian Praxis dapat membantu meningkatkan keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup
menggereja.
4. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan sarjana Strata 1
(S1) Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa IPPAK-USD yang merasa terpanggil menjadi katekis
sehingga semakin bersemangat dan mau terlibat dalam hidup menggereja serta
semakin menyadari peran sertanya dalam membangun Gereja.
2. Bagi penulis sendiri yaitu menambah pengetahuan dan wawasan tentang retret
model Shared Christian Praxis serta cara-cara pendampingan yang menarik dan bermanfaat bagi masa depan mahasiswa IPPAK-USD.
E. Metode Penulisan
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode deskriptif analisis yaitu
menguraikan kenyataan yang telah dihadapi mahasiswa pada bab II, memaparkan
idealitasnya pada bab III dan menganalisa realitasnya pada usulan program dalam
keterkaitannya dengan keterlibatan dalam hidup menggereja. Data-data diperoleh
melalui quesioner terbuka, wawancara lisan yang diberikan kepada mahasiswa
dan para dosen IPPAK-USD dan diolah dengan studi pustaka.
F. Sistematika Penulisan
Judul dari skripsi ini adalah RETRET MODEL SHARED CHRISTIAN
PRAXIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN HIDUP
Bab I berupa pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, metode, dan sistematika penulisan.
Bab II terdiri dari empat bagian. Bab ini membahas tentang gambaran umum
pelaksanaan retret mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta bagi keterlibatan hidup
menggereja. Bagian pertama membahas gambaran umum situasi keterlibatan
mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta dalam hidup menggereja yang meliputi
situasi mahasiswa IPPAK-USD, bentuk keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD
Yogyakarta dalam hidup menggereja. Bagian kedua membahas tentang situasi
retret di Prodi IPPAK-USD meliputi pemahaman mahasiswa IPPAK-USD
terhadap pengertian retret, pemahaman mahasiswa IPPAK-USD terhadap tujuan
retret, retret sebagai bagian dari pembinaan spiritualitas IPPAK-USD, peserta dan
tempat retret, tema-tema retret, sarana dan metode retret, manfaat retret, faktor
penghambat dalam melaksanakan retret, faktor pendukung dalam melaksanakan
retret. Bagian ketiga membahas hubungan retret terhadap keterlibatan mahasiswa
IPPAK-USD dalam hidup menggereja. Bagian terakhir membahas rangkuman
permasalahan-permasalahan pokok sehubungan dengan kegiatan retret dalam
keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja.
Bab III terdiri dari empat bagian. Bagian ini membahas retret model Shared Christian Praxis dalam hidup menggereja. Pada bagian pertama menguraikan gambaran umum tentang retret diantaranya: pengertian retret, metode-metode
retret, model-model retret, tujuan retret, manfaat retret. Bagian kedua membahas
tentang pengertian Shared Christian Praxis yang terdiri dari kekhasan proses SCP, istilah-istilah sehubungan dengan SCP dan langkah-langkah dalam SCP.
yang terdiri dari arti dan makna Gereja, pengertian hidup menggereja, tujuan
hidup menggereja, keterlibatan umat dalam hidup menggereja dan retret dalam
meningkatkan keterlibatan hidup menggereja. Bagian terakhir membahas tentang
retret model SCP yang meliputi langkah I, mengungkap pengalaman hidup
peserta; langkah II, mendalami pengalaman hidup peserta; langkah III, menggali
pengalaman iman kristiani; langkah IV, menerapkan iman kristiani dalam situasi
peserta konkret; dan langkah V, mengusahakan suatu aksi konkret.
Bab IV menguraikan usulan program retret model SCP untuk meningkatkan
keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja, yang terdiri dari
latar belakang penyusunan program, alasan pemilihan tema, rumusan tema dan
tujuan, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh persiapan
retret.
Bab V terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi mengenai
keseluruhan skripsi. Sedangkan saran ditujukan kepada mahasiswa IPPAK-USD,
8
GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN RETRET MAHASISWA IPPAK-USD YOGYAKARTA BAGI KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA
Program Studi IPPAK (Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik) merupakan bagian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Prodi
IPPAK adalah salah satu tempat studi para mahasiswa yang bergelut dalam
bidang pendidikan agama katolik. Para mahasiswa IPPAK-USD dididik dan
dibina untuk dapat mengembangkan Gereja. Visi, misi, tujuan dan sasaran prodi
IPPAK-USD dirumuskan sebagai berikut (Staf Prodi IPPAK-USD, 2005: 3):
Visi:
Mewujudkan katekis yang bijaksana dan berilmu untuk membangun jemaat yang bermutu.
Misi:
Membina dan menyiapkan ahli katekese yang terampil membantu sesama orang beriman dalam mengembangkan imannya.
Tujuan:
Menghasilkan lulusan yang beriman mendalam, berkepribadian utuh, mampu berefleksi atas imannya dan berkualifikasi untuk mengemban misi
IPPAK-USD. Sasaran:
Menghasilkan lulusan yang kompeten untuk menjadi guru agama di sekolah, maupun fasilitator katekese dalam jemaat.
Visi dan misi tersebut menjadi landasan bagi Prodi IPPAK-USD untuk
mengembangkan mahasiswa agar menjadi katekis yang bijaksana dan bermutu.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi IPPAK-USD ialah retret
tahunan yang diikuti oleh seluruh para mahasiswa IPPAK-USD. Selain retret
masih banyak beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan diri para mahasiswa
A. Gambaran Umum Situasi Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta dalam Hidup Menggereja
Mahasiswa IPPAK-USD adalah calon katekis yang harus dibina sejak dini
untuk menjadi seorang katekis yang profesional dan bijaksana. Mahasiswa
IPPAK-USD adalah para calon katekis yang dipersiapkan untuk mengemban tugas
perutusan Yesus Kristus. Salah satu tugas dan tanggung jawab seorang katekis
adalah mewartakan Sabda Allah di tengah-tengah umat beriman. Prodi
IPPAK-USD banyak menyediakan berbagai kegiatan dan bimbingan untuk
memperkembangkan para mahasiswa. Melalui kegiatan yang ada di Prodi
IPPAK-USD para mahasiswa mampu mengembangkan segala potensi dan bakat-bakat
yang mereka miliki untuk mereka terapkan dalam situasi konkret hidup sehari-hari
baik di dalam keluarga, masyarakat maupun Gereja.
1. Situasi Mahasiswa IPPAK-USD
Mahasiswa IPPAK-USD memiliki ciri khas tersendiri yakni dapat dilihat
dari kebersamaan dan saling mengenal antara satu dengan yang lain. Keakraban
tidak hanya terjadi antar mahasiswa saja, tetapi mahasiswa dengan dosen dan
karyawan juga terjalin keakraban. Mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon katekis
dibina dan dibimbing untuk menjadi katekis yang profesional. Prodi IPPAK-USD
selalu memperkembangkan mahasiswa melalui berbagai macam kegiatan
pembinaan. Pembinaan yang diberikan kepada mahasiswa Prodi IPPAK-USD ini
dapat membantu mahasiswa dalam memperkembangkan diri baik kedewasaan
tugasnya, mahasiswa dapat menghayati spiritualitasnya sebagai pewarta kabar
gembira (Staf Prodi IPPAK-USD, 2005: 50).
a. Jumlah Mahasiswa
Para mahasiswa IPPAK-USD terdiri dari biarawan-biarawati dan kaum
awam. Berdasarkan data yang diperoleh dari Daftar dan Jumlah Mahasiswa
Semester genap Tahun Akademik 2008/2009 seluruhnya 213 orang. Jumlah
mahasiswa IPPAK-USD tersebut, diantaranya semester II, angkatan 2008/2009,
berjumlah 58 mahasiswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 19 orang, dan
perempuan berjumlah 39 orang. Semester IV, angkatan 2007/2008 berjumlah 35
mahasiswa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 12 orang dan perempuan
berjumlah 23 orang (Prodi IPPAK-USD, 2009: 1). Semester VI, angkatan
2006/2007 berjumlah 50 mahasiswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 14
orang, dan perempuan berjumlah 36 orang. Semester VIII angkatan 2005/2006
berjumlah 44 mahasiswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 11 orang, dan
perempuan 33 orang. Semester X, angkatan 2004/2005 berjumlah 17 mahasiswa
yang terdiri dari laki-laki berjumlah 4 orang, dan perempuan 13 orang. Semester
XII, angkatan 2003/2004 berjumlah 6 mahasiswa yang terdiri dari laki-laki
berjumlah 1 orang, dan perempuan berjumlah 5 orang (Prodi IPPAK-USD, 2009:
1). Semester XIV, angkatan 2002/2003 berjumlah 3 orang mahasiswa yang terdiri
laki-laki 2 orang, dan perempuan 1 orang. Mahasiswa Auditor angkatan tahun
2008/2009 berjumlah 2 orang. Mahasiswa IPPAK-USD yang masih aktif dalam
sampai XVI tidak aktif dalam proses perkuliahan dan bahkan ada beberapa yang
sudah lulus (Prodi IPPAK-USD, 2009: 1).
Jumlah mahasiswa biarawan-barawati untuk tahun akademik 2008/2009
semester genap berjumlah 66 orang mahasiswa yang terdiri 58 orang suster, 5
orang bruder dan 3 orang frater (Prodi IPPAK-USD, 2009: 2). Biarawan-biarawati
berasal dari 37 konggregasi antara lain ADM, AK, BHK, BM, CB, CIJ, CM,
CMM, FCJ, FCJM, FdCC, FIC, FMM, FSE, HK, JMJ, KSFL, KYM, MTB, MSC,
OFM, OSF, OSU, PBHK, PIJ, PK, PRR, SCMM, SCY, SFD, SFS, SMFA, SND,
SPC, SPM, SS.CC, SSpS (Prodi IPPAK-USD, 2009: 3).
b. Letak dan Situasi Tempat Tinggal Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta
Mahasiswa IPPAK-USD datang dari berbagai Keuskupan yang ada di
Indonesia seperti Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Palembang, Tanjung
Karang, Medan, Denpasar, Jakarta, Purwokerto, Jayapura, Bogor, Sintang,
Ketapang, NTT, Larantuka, Kutai Barat, Sanggau, Ruteng, Bandung, Surabaya,
Sibolga, Amboina, Ende, Atambua, Pontianak, Jambi, Bangka Belitung, Dili,
Makasar, Samarinda, Weetabula, Maluku dan Palu (Prodi IPPAK USD, 2009:
10-25).
Mahasiswa kaum awam sebagian besar bertempat tinggal di dekat kampus
IPPAK-USD seperti di Tukangan, Krasak, Kota Baru, Lempuyangan tetapi ada
juga yang tinggal menetap di Yogyakarta bersama orang tua misalnya di Jombor,
Bantul, Sleman, Gamping dan lain-lain. Para biarawan-biarawati rata-rata
Kaliurang dan lain sebagainya (Prodi IPPAK-USD, 2009: 10-25). Mahasiswa
awam memilih tinggal di lingkungan dekat kampus karena lokasi yang strategis
dekat dengan kampus, gereja dan pusat kota Yogyakarta [Lampiran 5: (17)].
c. Kekhasan Kehidupan Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta
Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta memiliki kekhasan yang sangat
menarik. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari hubungan yang antara satu angkatan
dengan angkatan lain. Perbedaan dan latar belakang dari setiap mahasiswa tidak
menjadi hambatan untuk menciptakan persaudaraan, justru dengan latar belakang
yang berbeda itu para mahasiswa IPPAK-USD dapat menjalin hubungan yang
harmonis satu dengan yang lain. Mahasiswa biarawan-biarawati tidak merasa
dirinya paling hebat dan pintar, tetapi mereka saling membantu dan memperkaya
sehingga antara kaum religius dan kaum awam tidak terpecah belah melainkan
mereka saling menyemangati dan mendukung [Lampiran 5: (17)].
2. Bentuk Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD Yogyakarta dalam Hidup Menggereja
Mahasiswa IPPAK-USD mulai sejak dini diperkenalkan untuk memahami
arti keterlibatan hidup menggereja dan terlibat dalam hidup menggereja.
Keterlibatan dalam hidup menggereja membantu para mahasiswa untuk dapat
mengembangkan kemampuan mereka sebagai calon katekis. Bentuk keterlibatan
bagi mahasiswa IPPAK-USD terdiri dari keterlibatan di dalam kampus dan
Kedua bentuk keterlibatan dalam hidup menggereja tersebut harus seimbang
dijalankan oleh mahasiswa IPPAK-USD. Bentuk keterlibatan para mahasiswa
IPPAK-USD membantu para mahasiswa untuk dapat aktif dalam kegiatan hidup
menggereja [Lampiran 4: (9)].
a. Pemahaman Mahasiswa IPPAK-USD tentang Keterlibatan Hidup Menggereja
Sebagai murid Yesus Kristus, mahasiswa ikut ambil bagian dalam
kegiatan-kegiatan hidup menggereja. Keterlibatan hidup menggereja menurut
mahasiswa IPPAK-USD adalah aktif dalam kegiatan Gereja dan terlibat aktif
sepenuhnya dalam memperkembangkan Gereja yakni mengikuti segala bentuk
kegiatan menggereja baik secara teritorial maupun kategorial juga di masyarakat.
Keterlibatan dalam hidup menggereja juga dapat diartikan ikut ambil bagian
dalam kegiatan kerohanian maupun tugas sosial yang diselenggarakan atas nama
Gereja. Kesetiaan dalam pelayanan Gereja maupun lingkungan juga merupakan
salah satu bentuk keterlibatan dalam hidup menggereja. Melibatkan diri dalam
hidup menggereja tidak harus ikut dalam kepanitiaan atau menjadi pemimpin,
tetapi dengan turut aktif dalam kegiatan menggereja itu sudah dapat dikatakan
sebagai keterlibatan hidup menggereja. Keterlibatan hidup menggereja juga
diartikan oleh mahasiswa IPPAK-USD sebagai bentuk usaha mengembangkan
Gereja dengan mengikuti segala kegiatan yang ada di Lingkungan, Wilayah
maupun Paroki [Lampiran 4: (8)].
Melihat beberapa pendapat dari mahasiswa IPPAK-USD tentang
keterlibatan dalam hidup menggereja dapat dikatakan bahwa keterlibatan dalam
mahasiswa dan Gereja sendiri. Keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD di dalam
hidup menggereja dapat dikatakan belum secara penuh, maksudnya ada sebagian
dari para mahasiswa IPPAK-USD yang terlibat hanya masih di sekitar kampus,
belum berani untuk keluar. Beberapa mahasiswa juga ada yang aktif dalam dua
bidang tersebut yaitu di kampus dan di Lingkungan, tidak menutup kemungkinan
ada juga mahasiswa yang sama sekali tidak pernah terlibat [Lampiran 4: (8)-(11)].
b. Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja Baik di dalam
Kampus maupun di luar Kampus
Keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja di dalam
kampus sangat nampak sekali yaitu mahasiswa IPPAK-USD sangat aktif dalam
kegiatan HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kateketik). Di dalam HIMKA cukup
banyak bidang yang bisa dijadikan tempat atau wadah untuk pengembangan diri
mahasiswa dalam berorganisasi dan bersosialisasi, misalnya dalam bidang sosial,
kerohanian, dana usaha, olah raga, bidang penalaran dan masih banyak lagi
[Lampiran 4: (9)-(10)].
Banyak Mata Kuliah yang mengarahkan mahasiswa untuk terlibat dalam
hidup menggereja baik di dalam kampus maupun di luar kampus misalnya Mata
Kuliah Pengantar Hidup Menggereja, Pendidikan Iman Anak (PIA), PPL PAK
Paroki, PPL Pendidikan Kader, PPL PAK Sekolah Dasar, PPL PAK Sekolah
Menengah, Karya Bakti Paroki (KBP) dan lain sebagainya. Mata Kuliah tersebut
dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuannya sebagai
Kegiatan dalam hidup menggereja di dalam kampus juga dapat dilihat dari
beberapa kegiatan antara lain terlibat dalam misa kampus, rekoleksi, retret,
camping rohani, pembinaan umum, bakti kampus, week end moral, choice, aktif dalam mata kuliah pembinaan spiritualitas dan masih banyak kegiatan lain lagi,
mereka sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut [Lampiran 4: (9)-(10)].
Keterlibatan mahasiswa dalam hidup menggereja di luar kampus sangat
beraneka macam. Kegiatan tersebut antara lain: doa lingkungan baik sebagai
peserta maupun pemimpin pendalaman iman, koor di gereja, lektor, menjadi
pendamping iman anak di gereja maupun di lingkungan, aktif dalam kegiatan
mudika atau kepengurusan mudika baik mudika di paroki maupun mudika di
lingkungan, ikut aktif dalam Ekaristi Kaum Muda, dialog antar umat beragama,
ziarah dan lain sebagainya. Mereka melibatkan dirinya dalam kegiatan
menggereja karena kecintaannya terhadap Gereja, tetapi adapula mahasiswa yang
terlibat dalam hidup menggereja hanya karena tugas dari kampus [Lampiran 4:
(8)-(9)].
Mahasiswa IPPAK-USD khususnya mahasiswa awam rata-rata tinggal di
lingkungan yang mayoritas penduduknya beragama katolik sehingga mereka
mampu mengembangkan ilmu yang mereka dapat di lingkungan mereka
masing-masing. Begitu pula dengan mahasiswa religius, mereka dapat mengembangkan
ilmu yang mereka peroleh dari belajar di kampus IPPAK-USD lewat lingkungan
tempat mereka tinggal [Lampiran 5: (17)].
Keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja sangat
bermanfat sekali. Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh mahasiswa itu sendiri
membantu dan mendukung demi memperkembangkan lingkungan dan Gereja
[Lampiran 4: (11)].
c. Hambatan dan Dukungan yang ditemukan dalam Keterlibatan Hidup Mengereja
Mahasiswa IPPAK-USD yang hampir setiap harinya dipenuhi tugas kuliah
menjadi salah satu hambatan dalam melibatkan diri untuk hidup menggereja.
Tugas kuliah yang semakin padat membuat mahasiswa IPPAK-USD malas untuk
terlibat dalam hidup menggereja khususnya di luar kampus. Selain waktu yang
terbatas, mahasiswa IPPAK-USD mempunyai hambatan seperti rasa malas,
kurang percaya diri dan kurangnya kesadaran dari dalam diri sendiri. Bagi para
biarawan-biarawati juga terbentur dengan jadual komunitas bahkan adapula
kurang dukungan dari komunitas karena tugas komunitas yang terlalu padat
sehingga menghambat mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan menggereja.
Selain itu hambatan yang yang ditemukan karena kurangnya kesadaran dari diri
sendiri [Lampiran 4: (10)].
Terlibat dalam hidup menggereja bagi mahasiswa IPPAK-USD memang
sangat penting guna mengembangkan kemampuan dan bakat mereka. Selain
menemukan hambatan-hambatan untuk terlibat dalam hidup menggereja,
mahasiswa IPPAK-USD juga mendapat banyak dukungan misalnya dukungan
dari umat setempat, teman, orang tua, komunitas. Perasaan senang dan gembira
dalam mengikuti kegiatan menggereja juga merupakan salah satu dukungan yang
menyemangati mahasiswa untuk melibatkan diri dalam hidup menggereja. Tetapi
ada pula para mahasiswa IPPAK-USD terlibat dalam hidup menggereja karena
mengembangkan diri mereka melalui ikut ambil bagian dalam hidup menggereja.
Melalui terlibat dalam kegiatan gereja mahasiswa IPPAK-USD semakin
mencintai Gereja, motivasi untuk berkembang semakin kuat, sehingga
keterlibatan dalam hidup menggereja semata-mata bukan hanya karena tugas dari
kampus saja melainkan niat untuk berkembang dan menimba pengalaman
[Lampiran 4: (10)].
Keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa IPPAK-USD merupakan
kesempatan untuk mengembangkan bakat dan ketrampilan mereka sebagai calon
katekis. Melibatkan diri dalam hidup menggereja para mahasiswa IPPAK-USD
juga telah menerapkan ilmu yang mereka dapat dari mata kuliah yang ada di
kampus IPPAK-USD. Melalui ikut terlibat dalam segala bentuk kegiatan
menggereja baik di dalam kampus maupun di luar kampus, para mahasiswa
IPPAK-USD merasa bahwa melibatkan diri dalam kehidupan menggereja
sungguh menyenangkan selain mereka menimba pengalaman, merekapun
menambah banyak relasi terlebih-lebih mereka dekat dengan Tuhan. Dengan
demikian mahasiswa IPPAK-USD semakin terpanggil menjadi seorang calon
katekis yang nantinya siap berperan aktif di tengah-tengah umat [Lampiran 4:
(10)-(11)].
d. Manfaat yang Diperoleh dari Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam
Hidup Menggereja
Aktif mengikuti segala bentuk kegiatan menggereja membawa dampak
yang positif bagi mahasiswa IPPAK-USD. Mahasiswa IPPAK-USD mendapat
Selain itu manfaat yang diperoleh mahasiswa IPPAK-USD yaitu mereka mampu
bersosialisasi dengan orang lain atau umat, semakin memperkembangkan iman,
mendapat banyak teman, semakin terampil, dapat dikenal dan mengenal umat,
mereka juga dapat berproses dan berkembang serta mampu menjalin kerjasama
yang baik dengan orang lain atau umat. Melalui keterlibatan dalam hidup
menggereja para mahasiswa IPPAK-USD juga dapat menimba pengalaman dan
mendapat banyak wawasan. Bagi para mahasiswa yang masih takut untuk
berbicara di depan umum, melalui keterlibatan dalam hidup menggereja mereka
belajar untuk berani berbicara di depan umat [Lampiran 4: (11)].
Terlibat dalam hidup menggereja atau terlibat dalam segala bentuk
kegiatan menggereja merupakan salah satu bentuk perwujudan iman mahasiswa
IPPAK-USD sebagai calon katekis. Mereka mengembangkan bakat dan
ketrampilannya melalui keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Gereja.
Manfaat yang mereka peroleh akan mereka bawa sebagai bekal mereka saat terjun
di lapangan nanti [Lampiran 4: (11)].
Melalui keterlibatan dalam hidup menggereja, mahasiswa IPPAK-USD
semakin mengenal umat setempat. Umat juga merasa terbantu atas keterlibatan
mahasiswa IPPAK-USD karena sudah mau meluangkan waktu untuk membantu
mengembangkan lingkungan mereka. Di sini umat dapat menerima mahasiswa
IPPAK-USD yang sedang dalam tahap belajar [Lampiran 4: (11)].
B. Situasi Pelaksanaan Retret di Prodi IPPAK-USD
Retret yang diadakan oleh Prodi IPPAK-USD merupakan salah satu
iman mereka. Retret diadakan satu tahun sekali pada semester genap. Retret
membantu para mahasiswa IPPAK-USD agar semakin menjalin keakraban antar
mahasiswa itu sendiri.
1. Pemahaman Mahasiswa IPPAK-USD terhadap Pengertian Retret
Retret menurut mahasiswa IPPAK-USD adalah menarik diri dari kesibukan
atau mengambil waktu secara khusus untuk membangun relasi dengan Tuhan
secara intensif. Kegiatan tersebut berorientasi pada refleksi pribadi dan kehidupan
rohani seseorang dalam suasana hening dan merefleksikan pengalaman yang lalu.
Retret menurut mahasiswa IPPAK-USD juga dapat diartikan sebagai kegiatan
yang berlangsung beberapa hari seperti 3 hari, 8 hari atau 30 hari dimana
seseorang mengundurkan diri dari segala kesibukan untuk berdoa dan
mengumpulkan pengalaman kasih Allah. Retret di sini untuk melihat kembali
pengalaman-pengalaman hidup dan mencari nilai rohani sebagai pegangan dalam
pengalaman hidup selanjutnya. Melalui retret seseorang diajak untuk bertemu
secara pribadi dengan Tuhan dalam suasana tenang. Dari semua pendapat para
mahasiswa IPPAK-USD mengenai retret, dapat disimpulkan bahwa retret
merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa IPPAK-USD untuk
mengembangkan dirinya sebagai calon katekis. Setelah melalui hari-hari yang
disibukkan dengan kegiatan di kampus, lewat retret mahasiswa IPPAK-USD akan
disegarkan kembali untuk menjalani hidup selanjutnya dengan penuh suka cita
[Lampiran 4: (4)].
Mahasiswa IPPAK-USD adalah seorang calon katekis yang harus dibina
tengah-tengah umat. Maka dari itu mahasiswa IPPAK-USD perlu memiliki iman
yang kuat sehingga mampu menanggapi tantangan zaman ini yang semakin maju.
Lewat retret mahasiswa IPPAK-USD diajak untuk merefleksikan diri, melihat
kembali pengalaman-pengalaman yang lalu sehingga nantinya mampu
memperbaiki diri. Retret merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat
memperkembangkan kepribadian mahasiswa IPPAK-USD. Terlebih-lebih
memperkembangkan iman mahasiswa IPPAK-USD. Dengan kepribadian yang
mantab dan iman yang kuat, mahasiswa IPPAK-USD akan semakin terpanggil
untuk menjadi pewarta Sabda Allah [Lampiran 4: (4)].
2. Pemahaman Mahasiswa IPPAK-USD terhadap Tujuan Retret
Retret mempunyai tujuan yang dapat membantu mahasiswa IPPAK-USD
agar dapat memperkembangkan diri. Tujuan retret menurut mahasiswa
IPPAK-USD adalah untuk bertemu Tuhan secara pribadi dan menemukan kehendak-Nya,
membuat keputusan, penyegaran hidup rohani, belajar berdoa dan mengenal
siapakah kita. Melalui retret mahasiswa IPPAK-USD mampu merefleksikan
kembali kehidupan yang telah dijalani sehingga dapat memperbaiki hidup di masa
yang akan datang. Retret juga mempunyai tujuan untuk menjalin relasi lebih dekat
dengan Tuhan sehingga memperoleh pembaharuan dan peneguhan dari Allah
untuk mendapatkan kedamaian dalam hidup. Mendekatkan diri dengan Tuhan
membuat para mahasiswa IPPAK-USD mampu beriman secara dewasa. Retret
juga dapat meneguhkan iman, pengharapan dan kasih terhadap Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Allah. Mahasiswa IPPAK-USD dapat menimba kekuatan dari
sebagai seorang calon katekis. Bagi para biarawan-biarawati retret bertujuan
untuk memperdalam hidup rohani, semakin mempererat kasih dengan Allah dan
semakin mengalami dikasihi Allah [Lampiran 4: (4)-(5)].
Tujuan retret tersebut membuat mahasiswa IPPAK-USD mampu
menghayati seluruh kegiatan retret, sehingga mereka dapat menjalankan retret
dengan baik. Melalui retret tahunan yang diselenggarakan oleh kampus
IPPAK-USD, para mahasiswa IPPAK-USD mendapat sesuatu yang baru dari retret
misalnya hidup yang baru dengan memperbaiki cara hidup lama yang sekiranya
masih kurang baik, pengalaman baru, motivasi atau semangat yang baru dan lain
sebagainya. Retret juga mampu menyegarkan diri para mahasiswa IPPAK-USD
yang disibukkan oleh tugas-tugas kampus dan komunitas yang cukup berat
[Lampiran 4: (5)].
Melalui retret para mahasiswa IPPAK-USD mampu membangun relasi
yang baik dengan teman seangkatan. Retret telah membawa mahasiswa
IPPAK-USD kepada rekonsiliasi. Semangat persaudaraan semakin ditumbuhkan sehingga
terjalin persaudaraan dan kerjasama yang baik antar mahasiswa. Kekhasan
mahasiswa IPPAK-USD adalah mempunyai rasa persaudaraan dan kekeluargaan
yang baik [Lampiran 5: (18)]. Dengan adanya retret persaudaraan tersebut
semakin ditanamkan dan diperbaharui. Retret dapat menumbuhkan mahasiswa
untuk semakin mengenal satu dengan yang lain, sehingga mereka terasa lebih
dekat dan akrab serta dapat menjalin kekeluargaan yang baik dalam setiap pribadi
mahasiswa. Dengan demikian retret mempunyai tujuan yang jelas bagi mahasiswa
3. Retret sebagai Bagian dari Pembinaan Spiritualitas IPPAK-USD
Retret merupakan bagian dari Mata Kuliah Pembinaan Spiritualitas. Mata
Kuliah Pembinaan Spiritualitas diberikan kepada mahasiswa semester I sampai
dengan semester VIII dengan maksud untuk membantu mahasiswa agar dapat
memperkembangkan diri baik kedewasaan manusiawi maupun kedewasaan iman
kristianinya. Retret mampu menumbuhkan semangat baru bagi mahasiswa
IPPAK-USD sehingga mahasiswa IPPAK-USD semakin termotivasi dalam
melaksanakan tugasnya sebagai calon katekis. Melalui semangat yang baru
mahasiswa IPPAK-USD semakin menghayati panggilannya sebagai seorang calon
katekis dan sebagai mahasiswa religius yang mampu mewartakan kabar gembira
di tengah-tengah umat zaman sekarang [Lampiran 4: (5)-(6)].
Retret bagi mahasiswa IPPAK-USD dalam rangka pembinaan spiritualitas
ialah retret 3 (tiga) hari, yang dilaksanakan oleh mahasiswa IPPAK-USD semester
II disebut retret 3 (tiga) hari terpisah, sedangkan semester IV-VIII disebut retret 3
(tiga) hari terus menerus dan dilaksanakan di tempat-tempat retret dengan tema
dan pembimbing khusus. Bentuk-bentuk retret dalam rangka pembinaan
spiritualitas ialah retret 3 (tiga) hari terus menerus, week end choice dan PPKM.
a. Retret 3 (tiga) Hari Terus Menerus
Retret 3 (tiga) hari terus menerus dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali,
yang jatuh pada semester genap. Retret ini diikuti oleh seluruh mahasiswa
semester IV-VIII. Mulai tahun 2008/2009 retret untuk semester IV dan VI
digabung, biarawan-biarawati semester IV dan VI disendirikan dari mahasiswa
b. Week EndChoice
Choice pada tahun-tahun sebelumnya sampai tahun 2007/2008 diadakan setiap semester II, dengan tiga tahap. Tahap pertama disebut akhir pekan choice, tahap kedua disebut bina lanjut I dan tahap ketiga disebut bina lanjut II. Tujuan
choice sendiri menurut Rm. Suhardiyanto, SJ pertama membantu para mahasiswa menghayati pentingnya menjadi bagian dari orang lain dalam relasi-relasi mereka.
Kedua menciptakan suasana dan iklim pendukung agar para choicer (peserta
choice) dapat saling percaya dan dapat berkomunikasi secara mendalam dengan teman seusia dan dengan orang katolik yang lebih tua. Ketiga menyemangati para
peserta untuk menyadari Misi Gereja dan peranan mereka dalam Gereja, sehingga
akhirnya mereka menjadi warga gereja yang lebih giat dan terlibat baik dalam
paroki ataupun masyarakat [Lampiran 6: (20)-(21)].
c. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM)
Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) diikuti oleh
seluruh mahasiswa semester II. PPKM dibagi 2 (dua) yaitu PPKM I dan PPKM II.
PPKM I dilaksanakan bersama seluruh mahasiswa semester II pada 19-24 Januari
2009 di kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma, sedangkan PPKM II
dilaksanakan oleh masing-masing Prodi. Prodi IPPAK PPKM II diintregrasikan
dalam mata kuliah pembinaan spiritualitas khususnya pada camping rohani, karena isi PPKM II dan camping rohani secara garis besar sama. PPKM memiliki tujuan untuk mengembangkan nilai-nilai dasar universal agar menjadi pribadi
Tema-tema PPKM I dan PPKM II terdiri dari 3 (tiga) tema. Tema-tema
dalam PPKM I antara lain: proaktivitas, visi dan misi hidup dan disiplin diri.
Tema proaktivitas dimaksudkan agar para mahasiswa dapat bertanggung jawab
atas hidup pribadi mereka. Tema visi dan misi hidup dimaksudkan agar para
mahasiswa membiasakan diri untuk berfikir terlebih dahulu apa yang mau dicapai
sebelum bertindak. Sedangkan tema disiplin diri mengajak para mahasiswa untuk
dapat memanajemen waktu dan memprioritaskan hidup. Tema-tema dalam PPKM
II yang akan dilaksanakan nanti antara lain: mengusahakan kesejahteraan dan
kemenangan, mendengarkan komunikasi empatik dan kerja sama yang kreatif.
Tema-tema tersebut diintregrasikan dalam camping rohani [Lampiran 6: (21)].
4. Peserta dan Tempat Retret
Mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon katekis atau guru agama katolik
perlu disegarkan kembali untuk semakin menyadari segala pengalaman hidup
mereka dan semakin dekat dengan Tuhan. Penyegaran tersebut dikemas dalam
bentuk retret tahunan. Selain itu retret bagi mahasiswa IPPAK-USD membantu
para mahasiswa untuk dapat membedakan roh jahat dan roh baik sehingga mereka
semakin mantab dalam menjalani panggilannya sebagai calon katekis. Setiap satu
tahun sekali yang jatuh pada semester genap para mahasiswa IPPAK-USD
menjalankan retret selama tiga hari penuh [Lampiran 6: (19)].
Retret yang diadakan di kampus IPPAK-USD diikuti oleh mahasiswa
mulai dari semester 4 (empat) sampai dengan semester 8 (delapan), untuk
semester 2 (dua) diadakan PPKM yang diselenggarakan oleh Sanata Dharma
retret yang diadakan pada tahun-tahun sebelumnya. Dahulu retret diadakan oleh
setiap angkatan antara awam dan biarawan-biarawati digabung. Tetapi sekarang
untuk retret semester 4 (empat) dan semester 6 (enam) digabung, antara awam dan
kaum religius dipisah maksudnya mahasiswa awam semester 4 (empat) dan 6
(enam) digabung, begitu pula dengan para religius. Hal tersebut dikarenakan para
mahasiswa religius sudah mendapatkan retret di komunitas mereka
masing-masing sehingga bagi para biarawan-biarawati merasa retret di kampus
IPPAK-USD sebagai langkah mundur. Selain itu para biarawan-biarawati juga perlu
diingatkan akan panggilannya sebagai seorang religius juga sebagai seorang
mahasiswa, sehingga mereka sungguh-sungguh setia dalam panggilannya sebagai
biarawati dan sebagai calon katekis alasan lain yaitu, para
biarawan-biarawati bila retret sungguh menghayati retret dengan keheningan, meditatif dan
tenang sedangkan para awam masih suka bersenang-senang sehingga kurang
menghayati retret dengan hening, meditatif dan tenang, hal tersebut
mengakibatkan para biarawan-biarawati kurang menghayati retret tersebut
[Lampiran 6: (19)-(20)].
Peserta yang mengikuti PPKM untuk semester II berjumlah 56 orang.
Peserta yang mengikuti retret bagi semester IV dan VI awam berjumlah 50 orang,
semester IV dan VI biarawan-biarawati 35 orang dan semester VIII ada 43 orang
[Lampiran 6: (22)].
Tempat-tempat retret yang digunakan pada tahun 2008/2009 yaitu
semester II yang mengikuti PPKM I bertempat di kampus III Paingan Universitas
Sanata Dharma, semester IV dan VI mahasiswa awam di Panti Semedi Sangkal
Retret di Muntilan dan semester VIII di Rumah Retret Bunda Hati Kudus
Parakan. Bagi para mahasiswa semester II PPKM diadakan di kampus 3 Sanata
Dharma Paingan. Tempat-tempat tersebut cukup nyaman untuk menjalankan
retret. Suasana sangat cocok bagi peserta retret. Sehingga mahasiswa
IPPAK-USD dapat menjalankan retret dengan baik. Adapun para pendamping retret pada
tahun ajaran 2008/2009 yakni semester IV dan VI biarawan-biarawati pembimbng
retret ialah Rm. Paul Suparno, S.J, semester IV dan VI awam ialah Rm. J.B.
Mardikartono, S.J dan untuk semester VIII retret dibimbing oleh Rm. Th. S.
Sarjumunarsa, S.J [Lampiran 6: (19)-(20)].
5. Tema-tema Retret
Tema-tema retret yang dilaksanakan oleh mahasiswa IPPAK-USD pada
tahun ajaran 2008/2009 beraneka ragam. Tema choice yang pernah dilaksanakan pada tahun-tahun yang lalu yaitu aku mahluk berelasi, dengan sub-sub tema:
bagian dari orang lain (relasi), komunikasi diri (perasaan), tingkah laku,
sexsualitas, setia, dikasihi, keluarga, keluarga seiman dan yang terakhir melayani
atau terlibat. Tema PPKM I bagi semester II ialah proaktivitas, visi dan misi hidup
dan disiplin diri, sedangkan PPKM II dengan tema mengusahakan kesejahteraan
dan kemenangan, mendengarkan komunikasi empatik dan kerjasama yang kreatif.
Tema retret 3 (tiga) hari yang diikuti oleh mahasiswa semester IV dan VI
biarawan-biarawati yaitu setia dalam panggilan sebagai religius yang studi,
mempunyai sub-sub tema yaitu: panggilan sebagai religius, panggilan sebagai
mahasiswa. Bagi mahasiswa semester IV dan VI awam dengan tema bersama
kasih Allah dalam hidupku, pengampunan, penyembuhan dan rekonsiliasi, serta
dipanggil untuk diutus. Bagi mahasiswa semester VIII retret dengan tema umum
dari hening menjadi bening untuk menemukan kehendak Tuhan, untuk sub-sub
tema ialah keheningan dalam Tuhan, menggali jati diri yang baru, kita semua
adalah sahabat, menemukan Tuhan dalam segala sesuatu, jalan panggilan dan
kesetiaan, bersyukur dan berbagi, Tuhan sebagai aktor utama, modal dasar untuk
merasul [Lampiran 6: (19)].
Tema-tema tersebut menurut mahasiswa IPPAK-USD sangat cocok
dengan kebutuhan para mahasiswa IPPAK-USD karena tema-tema tersebut
sungguh menyemangati dan memberi dukungan bagi mahasiswa IPPAK-USD
sebagai calon katekis yang nantinya akan ikut terlibat dalam hidup menggereja
dan sebagai seorang katekis [Lampiran 4: (13)].
6. Sarana dan Metode Retret
Sarana retret dapat mendukung proses retret dengan baik. Banyak sarana
yang dibutuhkan oleh peserta retret agar retret dapat berjalan dan berproses
dengan lancar. Sarana retret yang dibutuhkan oleh mahasiswa IPPAK-USD saat
retret berlangsung antara lain: tempat yang mendukung untuk retret, gambar, film,
slide, cerita, game, laptop, LCD, TV, VCD player, teks lagu yang cocok, Kitab Suci, pengalaman hidup, media audio visual dan alam semesta. Sarana-sarana
tersebut merupakan salah satu faktor pendukung bagi mahasiswa IPPAK-USD
dalam melaksanakan retret. Tanpa sarana-sarana tersebut retret tidak dapat
berjalan dengan baik dan mengesan bagi para mahasiswa IPPAK-USD [Lampiran
Selain sarana yang mendukung proses retret, metode yang digunakan juga
merupakan salah satu faktor pendukung dari proses retret. Metode-metode yang
cocok diberikan kepada mahasiswa IPPAK-USD saat retret antara lain: out bound,
sharing kelompok, nonton, pendalaman Kitab Suci, tanya jawab, reflektif, renungan, ceramah, ibadat, peneguhan, demonstrasi. Metode-metode tersebut
membuat para mahasiswa IPPAK-USD tidak mengalami kebosanan dalam
melaksanakan retret sehingga proses retret tersebut dapat berjalan dengan lancar
dan baik [Lampiran 4: (14)-(15)].
7. Manfaat Retret
Retret merupakan salah satu upaya bentuk bina hidup rohani dengan
bentuk khusus yang tidak menyita waktu lama. Manfaat yang diperoleh
mahasiswa USD cukup banyak. Melalui retret para mahasiswa
IPPAK-USD mendapat kekuatan yang baru untuk memulai hidup baru kembali,
menambah semangat baru dalam hidup dan pelayanan serta semangat
persaudaraan. Para mahasiswa IPPAK-USD juga menemukan tujuan hidup yang
baru, iman semakin bertambah dewasa sehingga mampu membedakan roh baik
dan roh jahat yang ada dalam diri mereka. Retret juga membantu para mahasiswa
IPPAK-USD menjadi dekat dengan Tuhan dan sesama sehingga relasi dengan
Tuhan dan sesama menjadi lebih dekat. Setelah selesai melaksanakan retret para
mahasiswa IPPAK-USD mendapatkan niat-niat yang bisa dipetik untuk
mengembangkan diri baik untuk diri sendiri, sesama maupun masyarakat atau
telah membuka mata para mahasiswa IPPAK-USD bahwa Tuhan telah mengasihi
umat-Nya [Lampiran 4: (7)-(8)].
Retret diberikan kepada para mahasiswa IPPAK-USD sebagai calon
katekis. Dengan bimbingan retret, para mahasiswa IPPAK-USD dapat
melaksanakan tugas perutusan sebagai calon katekis di tengah-tengah umat untuk
mewartakan Kabar Gembira kepada semua orang yang mereka jumpai. Manfaat
yang didapat oleh mahasiswa IPPAK-USD sungguh diterapkan dalam kehidupan
mereka sehari-hari secara konkret, hal tersebut dapat dilihat melalui keterlibatan
mereka dalam hidup menggereja baik di dalam kampus maupun di luar kampus
[Lampiran 4: (7)-(8)].
8. Faktor Penghambat dalam Melaksanakan Retret
Retret dapat berjalan dengan baik jika peserta retret dapat menghayati
makna dan tujuan retret itu sendiri. Dalam melaksanakan retret terkadang banyak
kendala atau hambatan yang menghalangi jalannya retret. Mahasiswa
IPPAK-USD kurang bisa memaknai retret karena berbagai hambatan yang dialami seperti
ada beban psikis yang terlalu berat sehingga dalam mengikuti retret mahasiswa
kurang konsentrasi. Mahasiswa sulit untuk sharing atau mengungkapkan pengalaman secara terbuka, hal itu menghambat jalannya retret dengan baik. Bagi
para biarawan-biarawati terkadang retret bersamaan dengan pertemuan yang
diadakan oleh kongregasi. Para biarawan-biarawati juga mengalami hambatan
karena menurut para biarawan-biarawati retret bersama sulit untuk masuk dalam
yang sering dialami oleh mahasiswa IPPAK-USD yaitu sulit untuk hening, berdoa
dengan khusuk [Lampiran 4: (6)].
Hambatan yang kerap kali dirasakan oleh para mahasiswa IPPAK-USD
ialah saat retret mereka memikirkan tugas-tugas yang belum selesai baik tugas
kampus maupun tugas dari komunitas. Selain itu para mahasiswa IPPAK-USD
juga merasa bahwa dirinya belum siap dalam mengikuti retret sehingga dapat
membuat para mahasiswa IPPAK-USD kurang konsentrasi saat mengikuti retret
[Lampiran 4: (6)].
Hambatan dalam retret tidak hanya dari diri para mahsiswa IPPAK-USD
tetapi juga dari luar diri para mahasiswa IPPAK-USD seperti pendamping yang
kurang bisa menguasai proses retret sehingga proses retret terasa membosankan.
Selain itu menurut beberapa mahasiswa IPPAK-USD yang menjadi hambatan
dalam melaksanakan retret ialah tempat retret yang tidak nyaman atau kurang
memadai misalnya tidak ada sarana dan prasarana yang memadai.
Hambatan-hambatan tersebut membawa dampak bagi para mahasiswa IPPAK-USD yakni
retret dirasakan kurang mengena dalam diri para mahasiswa IPPAK-USD,
sehingga para mahasiswa IPPAK-USD kurang bisa memahami tujuan retret itu
sendiri dan akhirnya retret tidak membuahkan hasil yang memuaskan [Lampiran
4: (6)].
9. Faktor Pendukung dalam Melaksanakan Retret
Faktor pendukung yang ada di dalam diri maupun di luar diri para
mahasiswa IPPAK-USD antara lain banyak mahasiswa IPPAK-USD siap dalam
sendiri. Mahasiswa akan merasa gembira atau senang jika selama retret sudah
mempersiapkan diri dan batin secara total untuk bertemu dengan Tuhan.
Dukungan bagi mahasiswa IPPAK-USD dalam melaksanakan retret yakni dengan
adanya retret para mahasiswa IPPAK-USD dapat berkumpul dengan
teman-teman, tempat dan suasana yang mendukung, fasilitas yang mencukupi, fisik yang
sehat dan dukungan dari teman-teman. Para mahasiswa IPPAK-USD dapat
menghayati retret karena adanya kesiapan batin untuk melaksanakan retret.
Adanya sikap yang terbuka dan siap mendengarkan orang lain menjadi faktor
pendukung bagi para mahasiswa IPPAK-USD dalam menjalankan retret
[Lampiran 4: (7)].
Dukungan-dukungan tersebut di atas akan membuahkan hasil yang baik
bagi mahasiswa IPPAK-USD dalam mengikuti retret. Retret bukan semata-mata
tempat untuk refreshing atau reuni, tetapi retret mengajak para mahasiswa IPPAK-USD untuk dapat bertemu dengan Tuhan dan menjalin relasi yang baik
dengan diri sendiri dan sesama. Dengan demikian retret yang diikuti sungguh
mendapatkan hasil yang memuaskan bagi perkembangan diri mahasiswa
IPPAK-USD sebagai calon katekis [Lampiran 4: (7)].
Pembimbing retret juga merupakan faktor pendukung jalannya retret. Jika
pembimbing retret dapat membimbing retret dengan baik, maka retret dapat
berjalan dengan baik pula. Peran pembimbing sangat penting yaitu sebagai
pengarah proses retret yang dijalani para peserta. Perlu ditegaskan bahwa dalam
retret peserta retret sendirilah subyek-subyek yang memegang peran utama,
sedangkan pembimbing hanyalah pemberi bahan. Bagi mahasiswa IPPAK-USD
Keberhasilan retret terutama terletak pada kinerja peserta sendiri yang diharapkan
bekerjasama dengan rahmat Tuhan [Lampiran 4: (7)].
C. Hubungan Retret terhadap Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja
Retret yang diberikan kepada para mahasiswa IPPAK-USD merupakan
salah satu program yang dapat mengembangkan kepribadian para mahasiswa
IPPAK-USD. Retret membantu mahasiswa mengolah kepribadian dan hidup
rohaninya. Mahasiswa juga tidak hanya pandai dalam hal pengetahuan tetapi
sebagai calon katekis para mahasiswa IPPAK-USD pandai dalam hal rohani.
Retret juga membantu para mahasiswa IPPAK-USD dalam memperkembangkan
iman dan kepribadiannya sebagai calon katekis. Retret mampu menanamkan
nilai-nilai rohani bagi para mahasiswa IPPAK-USD yang sangat berguna bagi
pelayanan mereka [Lampiran 4: (12)].
Buah-buah retret yang diperoleh para mahasiswa IPPAK-USD tidak hanya
berhenti sampai selesainya retret tersebut, tetapi sungguh diwujudnyatakan dalam
kehidupan sehari-hari, yakni dalam keterlibatan hidup menggereja baik di dalam
kampus maupun di luar kampus. Retret dapat mendekatkan diri pada Tuhan, hal
tersebut dapat diwujudnyatakan di dalam keterlibatan hidup menggereja. Tetapi
semua itu kembali pada masing-masing pribadi, jika masing-masing pribadi
mampu memaknai dan menghayati retret serta mendapat buah-buah retret maka
retret sungguh dapat diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya
melalui keterlibatan dalam hidup menggereja baik di alam kampus maupun di luar
yang besar kepada mereka yang selalu menyertai kapanpun dan dimanapun
mereka berada [Lampiran 4: (12)].
D. Rangkuman Permasalahan-permasalahan Pokok Sehubungan dengan Kegiatan Retret dalam Keterlibatan Mahasiswa IPPAK-USD dalam Hidup Menggereja
Setelah melihat dan membaca wawancara tertulis dari mahasiswa
IPPAK-USD, penulis menemukan beberapa permasalahan pokok berkaitan dengan
kegiatan retret dan keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD dalam hidup menggereja.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan pokok ini para mahasiswa
IPPAK-USD mampu menyadari dan memperbaiki diri untuk mengembangkan dirinya
sebagai calon katekis.
1. Permasalahan pokok Mahasiswa IPPAK-USD dalam Mengikuti Retret
Retret di kampus IPPAK-USD hanya diadakan setiap satu tahun sekali.
Dengan jeda waktu yang cukup lama ini masih ada mahasiswa yang malas untuk
mengikuti kegiatan retret. Mahasiswa IPPAK-USD mengikuti retret hanya karena
ingin berkumpul dengan teman-teman dan ingin istirahat (makan, tidur saja),
sehingga masih ada mahasiswa IPPAK-USD dalam mengikuti retret tidak
memahami makna dan tujuan retret itu sendiri [Lampiran 4: (4)-(8)].
Mahasiswa IPPAK-USD belum sungguh-sungguh menyadari pentingnya
kegiatan retret yang diadakan di kampus IPPAK-USD. Banyak berbagai alasan
yang dikemukakan oleh mahasiswa IPPAK-USD berkaitan dengan kurangnya
dan sulit untuk berdoa sehingga membuat mahasiswa IPPAK-USD acara retret
sungguh membosankan [Lampiran 4: (4)-(8)].
2. Permasalahan Pokok Mahasiswa IPPAK-USD dalam Keterlibatan Hidup Menggereja
Kegiatan-kegiatan hidup menggereja baik di dalam kampus maupun di
luar kampus cukup banyak dan beraneka macam. Kegiatan-kegiatan tersebut
sangat membutuhkan keterlibatan mahasiswa IPPAK-USD untuk ikut ambil
bagian dalam memperkembangkan Gereja. Pada kenyataannya masih ada
mahasiswa IPPAK-USD yang kurang terlibat dalam kehidupan menggereja baik
di dalam kampus maupun di luar kampus [Lampiran 4: (8)-(12)].
Mahasiswa IPPAK-USD kurang menyadari tujuan mereka untuk terlibat
dalam hidup menggereja. Mahasiswa IPPAK-USD merasa bahwa mereka masih
dalam tahap belajar sehingga mereka kurang percaya diri untuk ikut ambil bagian
dalam keterlibatan hidup menggereja guna mengembangkan Gereja. Masih ada
mahasiswa IPPAK-USD mengikuti kegiatan-kegiatan gereja hanya karena tugas
35
RETRET MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DALAM HIDUP MENGGEREJA
Retret merupakan kegiatan pembinaan spiritualitas yang dapat
dilaksanakan dan diikuti oleh umat beriman untuk mendalami iman mereka.
Dengan retret um