• Tidak ada hasil yang ditemukan

\\

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "\\"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 1  Pada bulan Oktober 2015 di Kabupaten Brebes terjadi inflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks

Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,64 lebih tinggi dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 121,39. Kabupaten/kota di sekitar Kabupaten Brebes yang mengalami inflasi diantaranya Kota Tegal sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 117,87 dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 119,02. Sedangkan Kota Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 123,13.

 Inflasi terjadi terutama disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,39 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen. Sedangkan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,22

persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi antara lain gula merah, teh

manis, pensil hitam, bubur, anggur, cabe rawit, surat kabar harian, ayam goreng, telur asin, dan cabe merah.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi antara lain wortel, ayam

hidup, kerudung/jilbab, kertas hvs, telepon seluler, solar, udang basah, sandal kulit, kapas, apel, dan bawang merah.

 Dari 6 kota SBH di Jawa Tengah, sebanyak 3 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami

deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,29 persen kemudian diikuti Kota Surakarta sebesar 0,26 persen; dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,23 persen, Kota Semarang sebesar 0,16 persen, dan Kota Kudus sebesar 0,11 persen.

 Laju inflasi tahun kalender bulan Oktober 2015 sebesar 2,26 persen lebih rendah dibandingkan

Oktober 2014 yang mengalami inflasi sebesar 3,45 persen dan laju inflasi “year on year” (Oktober 2015 - Oktober 2014) sebesar 4,98 persen jauh lebih tinggi dibandingkan Oktober 2014 yang mengalami inflasi sebesar 3,80 persen.

No. 11/14/3329/Th. XIII, 5 Nopember 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Bulan Oktober 2015 Kabupaten Brebes mengalami inflasi sebesar 0,21persen

(2)

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2015 secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Brebes pada bulan Oktober 2015 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,64 lebih tinggi dibandingkan keadaan bulan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 121,39.

Inflasi terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,39 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen. Sedangkan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,22 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.

Gambar 1

Inflasi Month to Month Kabupaten Brebes Tahun 2013 - 2015

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Oktober 2015 antara lain: gula merah, the manis, pensil hitam, bubur, anggur, cabe rawit, surat kabar harian, ayam goreng, telur asin, cabe merah, tahu mentah, minuman ringan, daging kambing, pasir, kacang tanah, tepung terigu, kerupuk udang, minyak rambut, tabloid, jeruk, gereh layur, biaya TK, rokok kretek filter, AC, sabun mandi, dan minyak goreng.

Pada bulan Oktober 2015 kelompok komoditas yang memberikan sumbangan/andil terjadinya inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,03 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah: kelompok sandang sebesar 0,01 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 3 Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Inflasi Tahun ke Tahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kabupaten Brebes Bulan Oktober 2015

Kelompok Pengeluaran IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 2015 1) Inflasi Tahun Kalender 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) Umum 121,64 0,21 2,26 4,98 1 Bahan Makanan 125,68 0,18 -1,45 1,77

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan

Tembakau 128,10 0,68 -0,85 -1,35

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 116,18 0,11 1,68 3,10

4 Sandang 109,68 -0,22 -6,16 -2,73

5 Kesehatan 119,69 0,12 3,10 6,49

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga 116,08 0,39 3,07 8,18

7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 125,89 -0,20 17,35 27,90

Catatan : 1)Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

3) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan Oktober 2014

Gambar 2

Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok Komoditas Bulan Oktober 2015 Kabupaten Brebes

Sub kelompok komoditas yang dominan mengalami inflasi adalah kacang-kacangan, bahan makanan, buah-buahan, rekreasi, tembakau dan minuman beralkohol, daging dan hasil-hasilnya, minuman tidak beralkohol, lemak dan minyak, makanan jadi, perawatan jasmani dan kosmetik, ikan diawetkan, perlengkapan/peralatan pendidikan, pendidikan, biaya tempat tinggal, perlengkapan rumah tangga, dan padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya.

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 125,68 lebih tinggi dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 1,07 persen dengan IHK sebesar 125,46. Dari 11 sub kelompok bahan makanan, sebanyak 7 sub kelompok mengalami inflasi dan 4 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 2,69 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -1,95 persen.

Tabel 2

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Oktober 2015 Kelompok/Sub Kelompok Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Bahan Makanan 0,18 0,03

1 Padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,02 0,00

2 Daging dan hasil-hasilnya 0,78 0,01

3 Ikan segar -0,87 -0,01

4 Ikan diawetkan 0,31 0,00

5 Telur, susu dan hasil-hasilnya -0,09 0,00

6 Sayur-sayuran -1,38 -0,01

7 Kacang-kacangan 2,69 0,03

8 Buah-buahan 1,52 0,02

9 Bumbu-bumbuan -1,95 -0,03

10 Lemak dan minyak 0,61 0,01

11 Bahan makanan lainnya 1,72 0,00

Secara keseluruhan pada bulan Oktober 2015 kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas pada kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan harga antara lain gula merah, anggur, cabe rawit, cabe merah, tahu mentah, daging kambing, kacang tanah, tepung terigu, kerupuk udang, jeruk, gereh layur, dan minyak goreng. Sedangkan komoditas pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan harga adalah wortel, ayam hidup, udang basah, apel, bawang merah, cabe hijau, kembung/gembung, susu untuk wanita, dan susu bubuk.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,68 persen dengan IHK sebesar 128,10 lebih tinggi dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 127,24. Semua sub kelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi, yaitu sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,09 persen, sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 0,68 persen, dan sub kelompok makanan jadi sebesar 0,55 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 5 Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Bulan Oktober 2015

Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,68 0,16

1 Makanan Jadi 0,55 0,08

2 Minuman Tidak Beralkohol 0,68 0,02

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 1,09 0,05

Secara keseluruhan pada bulan Oktober 2015 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 persen. Komoditas pada kelompok ini yang mengalami kenaikan harga antara lain the manis, bubur, ayam goreng, telur asin, minuman ringan, rokok dan kretek filter. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah coklat batang.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 116,18 lebih rendah dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar 116,06.

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Bulan Oktober 2015

Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,11 0,03

1 Biaya Tempat Tinggal 0,19 0,03

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,00 0,00

3 Perlengkapan Rumah Tangga 0,09 0,00

4 Penyelenggaraan Rumah Tangga -0,15 0,00

Dari 4 sub kelompok yang ada, sebanyak 2 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,19 persen disusul oleh sub kelompok perlengkapan rumah

(6)

tangga sebesar 0,09 persen. Sedangkan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,15 persen. Sementara itu sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan atau 0,00 persen. Secara keseluruhan pada bulan Oktober 2015 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain pasir dan Air Conditioner (AC).

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 109,68 lebih rendah dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 109,93. Dari 4 sub kelompok yang ada, sebanyak 3 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,71 persen, diikuti oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,10 persen dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan atau sebesar 0,00 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Oktober 2015 Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Sandang -0,22 -0,01

1 Sandang Laki-laki -0,71 -0,01

2 Sandang Wanita 0,00 0,00

3 Sandang Anak-anak -0,04 0,00

4 Barang Pribadi dan

Sandang Lainnya -0,10 0,00

Secara keseluruhan pada bulan Oktober 2015 kelompok sandang memberi sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberi sumbangan deflasi pada kelompok ini adalah kerudung/jilbab, sandal kulit, sepatu, dan kemeja pendek.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 119,69 lebih tinggi dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan IHK 119,55. Dari 4 sub kelompok komoditas yang ada, hanya 1 sub kelompok yang mengalami inflasi dan 3 sub kelompok komoditas lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,41 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan, sub kelompok obat-obatan, dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau 0,00 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 7 Tabel 6 Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Oktober 2015

Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Inflasi Andil

(1) (2) (3)

Kesehatan 0,12 0,01

1 Jasa Kesehatan 0,00 0,00

2 Obat-obatan 0,00 0,00

3 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetik 0,41 0,01

Kelompok kesehatan pada bulan Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberi sumbangan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah minyak rambut dan sabun mandi.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 116,08 lebih rendah dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami mengalami inflasi sebesar 2,09 persen dengan IHK sebesar 115,63. Dari 5 sub kelompok komoditas yang ada, sebanyak 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 1,45 persen; sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,23 persen; dan sub kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen. Sedangkan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok olah raga tidak mengalami mengalami perubahan atau 0,00 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Bulan Oktober 2015

Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,39 0,03

1 Pendidikan 0,19 0,01 2 Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,23 0,00 4 Rekreasi 1,45 0,02 5 Olahraga 0,00 0,00

\\http:brebeskab.bps.go.id

(8)

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Oktober 2015 memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya inflasi antara lain pensil hitam, surat kabar harian, tabloid, dan biaya Taman Kanak-Kanak (TK).

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 125,89 lebih rendah dibandingkan bulan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 1,03 persen dengan IHK sebesar 126,15.

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Bulan Oktober 2015

Kelompok Komoditas Oktober 2015 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,20 -0,03

1 Transpor -0,10 -0,01

2 Komunikasi dan Pengiriman -0,75 -0,02

3 Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,00

4 Jasa Keuangan 0,00 0,00

Dari 4 sub kelompok yang ada, sebanyak 2 sub kelompok mengalami deflasi dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Deflasi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,75 persen dan sub kelompok transport sebesar 0,10 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor da sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau 0,00 persen. Secara umum kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya deflasi pada kelompok ini adalah telepon seluler, solar, dan bahan pelumas/oli.

\\http:brebeskab.bps.go.id

(9)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 9 SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI

Pada bulan Oktober 2015 sebanyak 5 kelompok pengeluaran memberikan sumbangan terjadinya inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Sedangkan sebanyak 2 kelompok memberikan sumbangan terjadinya deflasi, yaitu kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

Tabel 9

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Bulan Oktober 2015

Kelompok Pengeluaran Sumbangan Inflasi (%)

(1) (2)

Umum 0,21

1 Bahan Makanan 0,03

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,16 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,03

4 Sandang -0,01

5 Kesehatan 0,01

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga 0,03 7 Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,03

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender pada bulan Oktober 2015 (Oktober 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,26 persen dan besarnya laju inflasi ”year on year” untuk bulan Oktober 2015 (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 4,98 persen. Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan inflasi tahunan (tahun kalender dan tahun ke tahun) selama 4 tahun terakhir.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun kalender, dan Inflasi “Year on Year” Kabupaten Brebes Bulan Oktober 2012 – 2015

Keadaan Inflasi 2012 2013 2014 2015

1 Inflasi bulan Oktober 0,19 0,10 0,59 0,21

2 Inflasi Tahun Kalender (Oktober 2015 terhadap

Desember 2014) 4,14 -21,30 3,45 2,26

3 Inflasi Tahun ke Tahun / year on year (Oktober

2015 terhadap Oktober 2014) 4,64 -20,94 3,80 4,98

(10)

PERBANDINGAN IHK DAN INFLASI BULAN OKTOBER 2015 6 KOTA SBH DI JAWA TENGAH

Pada bulan Oktober 2015 dari 6 kota SBH di Jawa Tengah, sebanyak 3 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 117,87 diikuti oleh Kota Surakarta sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 118,28 dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 119,02. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 123,13; Kota Semarang sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 120,27 dan Kota Kudus sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 126,79.

Tabel 11

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Bulan Oktober 2015 6 Kota SBH di Jawa Tengah (2012 = 100)

Kota/Kabupaten Oktober 2015 IHK Persentase Perubahan

Inflasi Tahun

Kalender Year on Year

1 Cilacap 123,13 -0,23 1,61 4,98 2 Purwokerto 119,02 0,02 1,41 4,87 3 Kudus 126,79 -0,11 2,12 6,01 4 Surakarta 118,28 0,26 1,23 5,07 5 Semarang 120,27 -0,16 1,30 5,13 6 Tegal 117,87 0,29 2,74 5,53 Jawa Tengah 120,42 -0,15 1,54 5,78

\\http:brebeskab.bps.go.id

(11)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 11/14/3329/Th.XIII, 5 Nopember 2015 11 LAMPIRAN 1

Tabel 12

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kabupaten Brebes Bulan Oktober 2015 (2012=100)

Gambar

Tabel  6                                                          Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Oktober 2015

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Perguruan Tinggi dapat dijadikan sebagai alat bantu pengambilan keputusan, karena dengan menginputkan kriteria, sub kriteria

aaaaaaa Kesimpulan dari Penelitian yang berjudul Praktik Jual Beli Boneka Ditinjau dari Prinsip Ekonomi Syariah di Pasar Cendrawasih Kota Metro, diketahui

Bank Panin Cabang Tropodo harus mempertahankan inerja pemenuhan kebutuhan nasabah akan nilai manfaat pada relationship value yaitu manfaat ekonomi (kesesuaian antara

(1) Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas bersama-sama dengan penyelenggara pendidikan membentuk Tim Evaluasi Penutupan

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Serang yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

Hasyim Asy‟ari sebagai seorang tokoh ulama Indonesia yang berkecimpung dalam dunia pendidikan islam, dan kemudian menyusun dalam sebuah karya skripsi dengan judul

Unit kompetensi ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja yang diperlukan untuk membaca dan menterjemahkan gambar kerja dan

Tahapan yang dilalui dalam aplikasi metode integer programming dalam tulisan ini pertama penentuan variabel yang berpengaruh terhadap tujuan , sumberdaya yang dibutuhkan dan