• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagi Anda yang bekerja di kantor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagi Anda yang bekerja di kantor"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B

agi Anda yang bekerja di kantor atau lembaga yang memanfaatkan banyak komputer, tentu kabel-ka-bel berseliweran di bawah atau sekeliling meja komputer merupakan pemandangan yang biasa. Apabila Anda merasa bahwa kabel-kabel tersebut sudah cukup merepot-kan, mungkin perlu berkunjung ke ruang ser ver, di mana kabel-kabel yang mere-potkan tersebut saling bertemu. Jauh lebih merepotkan.

Jaringan yang memanfaatkan media ka bel untuk mengantarkan data memang sa ngat lazim ditemukan. Sampai saat ini, wired network, memang masih merupakan pilihan favorit banyak pihak. Hal ini di an-taranya disebabkan sederhananya jaringan yang memanfaatkan kabel.

Beberapa tahun lalu, seiring dengan per-kembangan teknologi yang semakin pesat, wireless network atau jaringan tanpa kabel, telah memasuki kehidupan manusia. Jari-ngan tanpa kabel ini memiliki keuntu Jari-ngan yang jelas. Anda tidak akan tersan dung ka-bel misalnya. Belum lagi kalau kaka-bel putus di tengah jalan. Dan, jangan lupa, bahwa untuk menyiapkan ruang kerja jaringan yang memanfaatkan kabel, Anda perlu

melakukan pengaturan kabel yang baik. Tak jarang, kabel harus dipasang melintang di atas, atau menembus tembok. Investasi yang tidak sedikit.

Terlepas dari kerugian menggunakan ja-ringan tanpa kabel seperti interferensi oleh gelombang lain, pengaruh negatif pada or-gan tubuh manusia, kompleksitas ataupun masalah keamanan, harus diakui kalau ja-ringan tanpa kabel memang sangat mem-permudah hidup manusia.

Apabila kita persempit jaringan tanpa kabel ke dalam lingkup jaringan komputer lokal, atau yang lazim disebut wireless LAN, kemudahan tersebut semakin terasa. Anda bisa duduk di mana saja untuk bekerja. Dan, bagi Anda menggunakan sistem ope-rasi Windows, yang pembelian hardware atau kartu jaringan tanpa kabel senantiasa dilengkapi dengan driver, tentunya peng a-turan jaringan tanpa kabel bukanlah ma-salah yang kompleks.

Sekarang, bagaimana dengan Linux? Linux adalah sistem operasi jaringan. Ja-ringan bukanlah masalah. Masalah yang besar lebih terletak pada dukungan pe-rangkat keras jaringan tanpa kabel seperti kartu jaringan untuk workstation. Tapi, saat

ini—terimakasih untuk developer ker-nel—perangkat-perangkat tersebut sudah mulai lebih dikenal, walaupun tidak semua. Ber bagai pembuat distro juga telah mulai mengikutsertakan fasilitas wireless LAN di dalam distronya. Di awal-awal tulisan, kita akan membahas sedikit tentang tool penga-turan wireless yang disediakan oleh distro-distro besar.

Setelah itu, kita akan melihat lebih mendasar, tentang dukungan perangkat wireless pada level kernel. Setidaknya, se-belum membeli perangkat wireless, Anda bisa mengamati terlebih dahulu dukungan kernel.

Namun, bagi Anda yang telah terlanjur membeli namun perangkat yang dibeli ti-dak didukung, Anda mungkin akan tertarik dengan linuxant yang juga akan kita bahas tersendiri.

Pengaturan client untuk terhubung ke jaringan wireless, wireless extension dan wireless tools beserta berbagai aplikasi yang mempermudah penggunaan jaringan tanpa kabel akan kita bahas pula karena itulah yang akan kita hadapi sehari-hari.

Terakhir, utama akan ditutup dengan beberapa website yang pantas dijadikan

re-Hari demi hari, perkembangan teknologi semakin

cepat. Berbagai cara dilakukan agar kehidupan menjadi

semakin nyaman. Salah satunya adalah

wireless

network

yang menjadikan komunikasi dapat dilakukan

tanpa kabel. Di dunia jaringan komputer, yang paling

nyata barangkali adalah wireless LAN. “Utama” bulan ini

akan membahas tentang wireless LAN di dunia Linux.

Wireless LAN

di Linux

(2)

ferensi ketika Anda bekerja dengan jaringan tanpa kabel di Linux. Selamat membaca!

WIRELESS PADA BERBAGAI

DISTRO

Distribusi-distribusi Linux besar umum-nya telah siap dalam menyediakan fasilitas penggunaan jaringan tanpa kabel untuk penggunanya. Kesiapan tersebut bisa kita bagi dalam beberapa bagian:

Kernel. Saat ini, hampir tidak ada satu pun distro besar yang mengompilasi semua driver yang dibutuhkan ke dalam kernel. Hampir semua dari mereka akan memaketkannya sebagai modul, sehing-ga kernel berukuran cukup kecil. Driver-driver untuk kartu jaringan tanpa kabel pun dipaketkan sebagai modul. Semakin banyak modul yang disertakan, maka umumnya, semakin banyak pula kartu jaringan yang akan didukung.

Pustaka atau aplikasi pendukung. U mum nya, di Linux, kita akan mene-mukan pustaka atau aplikasi pendukung yang bekerja secara command line, untuk memungkinkan kita tetap dapat bekerja pada sistem yang mininum. Tentunya penting bagi suatu distro untuk mema-ketkannya pustaka atau aplikasi pendu-kung yang termasuk dalam kategori ini. Aplikasi-aplikasi pada level ini

umum-nya haumum-nya akan digunakan oleh admi-nistrator sistem.

Aplikasi yang langsung berhadapan de-ngan user. Umumnya, kategori ini ter-masuk front end untuk aplikasi com-mand line, ataupun berbagai utiliti jari-ngan tanpa kabel dalam interface GUI yang menyenangkan. Semakin banyak aplikasi di kategori ini, semakin nyaman pula user menggunakan suatu distro. Berikut ini, kita akan membahas fasilitas-fasilitas penggunaan jaringan tanpa kabel pada dua distro populer, yaitu SUSE Linux Professional dan Redhat Enterprise Linux.

SUSE Linux Professional 9.3

SUSE sangat terkenal sebagai distro yang selain tangguh di sisi server, juga memiliki perhatian yang sangat besar di sisi desktop. Kemampuan dalam menangani perangkat kerasnya sangat patut diacungi jempol.

Dalam pembahasan jaringan tanpa ka-bel ini, pada level kernel, SUSE Linux Pro-fessional 9.3 yang penulis gunakan datang bersama cukup banyak driver untuk kartu jaringan yang dipaketkan dalam bentuk modul. Contoh kartu jaringan yang didu-kung: cisco aironet atmel hermes netwave orinoco raytheon prism wavelan

Dukungan tersebut sudah sangat me-mungkinkan kita untuk menggunakan ber-bagai kartu jaringan yang tersedia di pasa-ran. Untuk pendeteksian perangkat keras, SUSE mengandalkan YaST, sehingga peng-guna tidak perlu repot-repot untuk menam-bahkan hardware baru.

Pada level pustaka ataupun aplikasi pen-dukung yang bekerja secara command line, SUSE datang dengan wireless-tools versi 28pre4 yang secara default telah terinstal bersama instalasi distro. Aplikasi ini sudah sangat membantu penggunaan wireless pa-da level bawah. Wireless tools merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk me-manipulasi wireless extension (akan dibahas lebih lanjut), yang pada akhirnya memung-kinkan kita untuk mengatur parameter jari-ngan tanpa kabel.

Pada level aplikasi pengguna, SUSE datang bersama:

Paket network untuk KDE. Di dalam paket ini, terdapat aplikasi KwiFiMa-nager, program yang dapat digunakan untuk mengonfi gurasi kartu jaringan tanpa kabel.

Network sniffer (kismet). Program ini berbeda dengan network sniffer lain se-perti tcpdump ataupun ethereal karena kismet memisahkan jaringan tanpa kabel dalam area pengguna. Kismet bekerja dengan kartu jaringan 802.11b yang mampu melaporkan raw packet seperti kartu-kartu prismII, Cisco aironet, dan orinoco.

Monitoring dengan interface yang mena-rik (wavemon). Pengamatan yang dapat dilakukan antara lain pengamatan signal dan level gangguan, statistik paket, kon-fi gurasi device, dan parameter jaringan. Dan lain-lain.

Aplikasi yang disertakan memang tidak cukup banyak, apabila dibandingkan de-ngan ketersediaan aplikasi pendukung un-tuk jaringan tanpa kabel (akan dibahas lebih lanjut).

(3)

Redhat Enterprise Linux AS 4

Generasi terbaru dari RHEL ini telah ter-kenal sebagai distribusi Linux yang sangat tangguh. Di versi terbarunya ini, kemam-puan dalam menangani perangkat keras juga telah semakin meningkat.

Untuk dukungan wireless, AS 4 datang dengan cukup banyak dukungan pada level kernel. Berikut ini adalah contohnya:

cisco aironet atmel hermes netwave orinoco raytheon prism wavelan

modul untuk ieee80211 modul untuk ipw2100/2200

Dari sisi jumlah fi le modul kernel, AS 4 bahkan datang lebih banyak dari SUSE. Un-tuk menambahkan hardware baru, peng-guna cukup menjalankan kudzu, tool pen-deteksi hardware superhebat dari Redhat. Instalasi manual hampir tidak diperlukan.

Untuk level pustaka dan aplikasi pendu-kung, Redhat datang dengan wireless tools versi 27 pre25. Sementara, untuk level likasi, Redhat datang dengan beberapa ap-likasi berikut:

Network Managar, sebuah aplikasi yang bertujuan untuk mengatur koneksi jari-ngan, baik kartu jaringan dengan kabel ataupun tanpa kabel.

System Confi g Network, aplikasi kontrol yang dapat digunakan untuk mengatur kartu jaringan dengan kabel ataupun tanpa kabel. Sangat mudah untuk digu-nakan.

Dan lain-lain.

Selain distro-distro mahal tersebut, dis-tro hebat seperti Debian juga terkenal sa ngat peduli dengan jaringan tanpa kabel pada sisi kernel. Hanya, terkadang, pengaturan-nya agak sedikit membutuhkan sentuhan command line. Distro lain yang juga sa ngat memperhatikan masalah kartu jaringan tan-pa kabel antara lain adalah Mandriva, Me-pis, dan Ubuntu.

DUKUNGAN PADA LEVEL KERNEL

Saat ini, berbagai distro telah

memaketkan-nya dukungan wireless. Hal ini disebabkan karena dukungan pada level kernel yang telah semakin matang. Boleh dikatakan, dukungan wireless pada kernel telah sangat lama ada. Di kernel 2.6 saat ini, dukungan tersebut semakin dimatangkan.

Bagi komputer yang tidak memiliki fasilitas wireless, tentunya penambahan adapter wireless perlu dilakukan agar kom-puter dapat terhubung ke jaringan tanpa kabel. Beberapa tipe adapter yang bisa di-gunakan:

PCI. Untuk dukungan kartu jaringan PCI, Linux sebenarnya sudah sangat mendukung untuk kartu-kartu Cisco Airo net, Hermes, Prism, dan Atmel. Bahkan beberapa dukungan ini sudah ada sejak versi kernel sebelumnya. PCMCIA. Dukungan untuk PCMCIA yang umumnya tersedia pada notebook/ laptop juga sudah sangat matang. Linux sudah mendukung adapter untuk kartu jaringan tanpa kabel untuk kartu-kartu berbasis Hermes, Cisco Aironet, Atmel, Planet WL3501, dan prism.

USB. Ini adalah dukungan yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar. Beberapa pengguna tidak senang untuk membuka casing komputer untuk ke-mudian menambahkan kartu jaringan tanpa kabel PCI. Komputer desktop juga umumnya tidak memiliki fasilitas PC-MCIA. Tapi, semua komputer saat ini memiliki dukungan USB. Di tambah la-gi, cukup banyak adapter jaringan tanpa kabel USB yang tersedia di pasaran. Sa-yangnya, seperti disebutkan, dukungan kartu jaringan tanpa kabel USB masih belum mencapai tingkat yang memuas-kan di Linux. Beberapa adapter memang didukung, namun, persentasenya masih sangat kecil dibandingkan dengan ba-rang yang tersedia di pasar.

Daftar perangkat yang didukung pada kernel bisa dilihat pada Device Drivers|Net-working Support|Wireless LAN (non-ham-radio) ketika Anda melakukan kompilasi kernel 2.6.

Daftar yang disertakan memang tidak terlalu banyak, namun daftar yang diser-takan merupakan daftar chipset yang didu-kung. Berbagai merk kartu jaringan tanpa kabel boleh tersedia di pasaran, namun

chipset yang digunakan umumnya tidak terlalu bervariasi. Chipset-chipset yang didukung oleh kernel tersebut merupakan chipset-chipset yang umum digunakan oleh berbagai merk kartu jaringan tanpa kabel.

Beberapa saat yang lalu, penulis men-cari kartu jaringan tanpa kabel PCMCIA 802.11b, dan, yang sangat mengejutkan, semua kartu yang penulis coba dikenal de-ngan baik di Linux (penulis menggunakan SUSE Pro 9.3 dan Redhat AS 4 ketika men-coba). Hal ini membuktikan bahwa Linux kini sudah sa ngat mendukung perangkat wireless. Tentu, dengan sedikit kekurangan pada adapter dengan interface USB, yang penulis coba (semuanya menggunakan chipset atmel) dan walaupun dikenal, na-mun semuanya tidak dapat digunakan.

Untuk saat ini, dukungan kernel telah sangat baik untuk perangkat jaringan tanpa kabel. Apabila Anda ingin menambahkan perangkat kartu jaringan sendiri, maka in-terface PCI dan PCMCIA merupakan yang terbaik.

LINUXANT, MEMANFAATKAN

DRIVER WINDOWS

Linux memang telah mendukung begitu banyak kartu jaringan tanpa kabel. Namun, jangan lupa bahwa saat ini, tidak banyak vendor hardware yang menyediakan driver untuk Linux. Dan, oleh karenanya, Linux seakan ketinggalan dalam mengikuti hard-ware terbaru.

Bagaimana kalau kartu jaringan tanpa kabel yang Anda gunakan ternyata tidak didukung oleh Linux? Membeli hardware yang dikenal oleh Linux tentu bukan solusi yang bijak. Solusi lain yang bisa Anda coba adalah dengan memanfaatkan driverloader milik Linuxant, yang dapat memanfaatkan driver Wireless LAN untuk Windows, un-tuk dapat digunakan di linux.

Anda bisa mendapatkan DriverLoader di www.linuxant.com. Pada bagian down-load, Anda bisa men-download paket-paket yang sesuai bagi distro yang Anda gunakan (DriverLoader mendukung sangat banyak distro populer dan kernel yang datang ber-sama distro-distro tersebut), ataupun men-download installer yang telah disediakan. Instalasi driverloader dapat dengan sangat mudah dilakukan.

(4)

Driverloader datang pula dengan modul kernel dan web server. Begitu modul kernel telah di-load dan web server telah berjalan, maka Anda bisa mengupload fi le-fi le driver Windows yang dibutuhkan untuk kemudi-an digunakkemudi-an lebih lkemudi-anjut. Namun, bagi An-da yang lebih senang dengan cara manual, maka DriverLoader juga menyediakan cara command line.

Secara teknis, DriverLoader merupakan wrapper untuk NDIS (Network Driver In-terface Specifi cation). Apabila device yang digunakan memanfaatkan NDIS, maka kemungkinan besar, device tersebut dapat bekerja dengan DriverLoader.

Harus diakui, DriverLoader merupakan produk yang pintar. Sayangnya, produk ini tidaklah gratis (pada saat tulisan ini dibuat). Disarankan, gunakanlah driverloader hanya ketika perangkat Anda sudah benar-benar tidak dikenal oleh kernel.

WIRELESS EXTENSION DAN

WIRELESS TOOLS

Di dunia ini, salah satu orang yang paling berjasa dalam memungkinkan wireless LAN di Linux adalah Jean Tourrilhes yang mem-bangun proyek open source wireless exten-sion dan wireless tools (disponsori oleh HP).

Wireless Extension adalah API (Applica-tion Programming Interface) generik yang mengizinkan driver untuk memungkinkan konfi gurasi dari sisi user space dan statis-tik untuk wireles LAN. Selama driver kartu jaringan tanpa kabel menggunakan Wire-less Extension, maka driver tersebut dapat memanfaatkan fi tur-fi tur yang datang ber-sama WE, diantaranya dukungan terhadap ber bagai varian jaringan tanpa kabel dan dukungan untuk pengubahan parameter secara on the fl y.

Dukungan untuk wireless extension datang dalam tiga bagian:

Wireless Extension core API, bagian dari kernel Linux.

Dukungan untuk driver bagi hardware tertentu.

Wireless tools, yang akan dibahas setelah ini.

Beberapa versi Wireless Extension dan fi tur-fi tur yang didukung bisa dilihat pada Tabel 1.

Sementara, Wireless Tools adalah sepe-rangkat utiliti yang digunakan untuk me-manipulasi Wireless Extension. Di berbagai distribusi Linux populer, Wireless Tools umumnya telah terinstal dengan nama pa-ket wireless-tools. Pada saat artikel ini ditu-lis, versi stabil wireless tools adalah 27, dan versi pengembangan wireless tools adalah 28pre8.

Wireless Tools datang dengan berbagai aplikasi, berikut ini adalah beberapa di an-taranya:

iwconfi g untuk memanipulasi parameter mendasar perangkat wireless.

Iwlist untuk melakukan scanning. iwspy untuk mendapatkan kualitas jari-ngan.

iwpriv untuk memanipulasi Wireless Ex-tension driver tertentu.

ifrename untuk memberi nama interface sesuai kriteria tertentu.

Salah satu keunggulan dari utiliti ini adalah dokumentasinya yang lengkap, cara pakainya yang mudah, serta fi tur yang terus bertambah. Sampai versi 27, Wireless tools telah mendukung:

Mode operasi (managed/ad-hoc/master/ repeater/Secondary/Monitor/Auto). Power saving.

Enkripsi Scanning Wireless Event Pemberian nama device

Dari sekian banyak tool tersebut, ba-rangkali iwconfi g adalah tool yang paling menarik untuk dicoba. Untuk memastikan apakah perangkat yang Anda gunakan me-miliki wireless extension atau tidak, guna-kankah iwconfi g. Namun, pastikan modul kernel untuk interface yang Anda gunakan telah diload (misal: apabila Anda menggu-nakan PCMCIA, maka pastikan PCMCIA pada kernel telah diaktifkan).

Contoh iwconfi g:

# iwconfig

lo no wireless extensions.

eth0 no wireless extensions.

sit0 no wireless extensions.

wifi0 IEEE 802.11b ESSID:”test” Mode:Master Access Point: 00:00:00:00:00:00 Bit Rate:11 Mb/s Sensitivity=1/3 Retry min limit:8 RTS thr:off Fragment thr:off Encryption key:off Power Management:off

wlan0 IEEE 802.11b ESSID:”test” Mode:Master Access Point: 00:00:00:00:00:00 Bit Rate:11 Mb/s Sensitivity=1/3 Retry min limit:8 RTS thr:off Fragment thr:off Encryption key:off Power Management:off Link Quality:0 Signal level:0 Noise level:0 Rx invalid nwid:0 Rx invalid crypt:0 Rx invalid frag:0 Tx excessive retries:0 Invalid misc:0 Missed beacon:0

Versi WE

Kernel

Fitur

WE-9 v2.2.14, v2.3.30 Dukungan mendasar untuk 802.11b WE-10 v2.2.19, v2.4.0 Pengaturan untuk TxPower WE-11 V2.4.4 Pengaturan untuk retry WE-12 V2.4.13 Penambahan informasi statistik WE-13 V2.4.19, v2.5.3 API driver baru

WE-14 V2.4.20, v2.5.7 Wireless scanning, wireless event WE-15 V2.4.21, v2.5.37 Iwpriv yang disempurnakan

WE-16 V2.4.23, v2.5.70 Perbaikan untuk 802.11a, 802.11g iwspy yang disempurnakan E-17 V2.6.10 Penambahan event dan hasil scan yang besar (large scan result) Tabel 1. Versi-versi wireless extension.

(5)

Dari contoh tersebut, bisa didapatkan bahwa device wifi 0 dan wlan0 yang terpa-sang memiliki wireless extension (namun belum terhubung ke access point).

ISTILAH DAN BEBERAPA

STANDAR WIRELESS

Jaringan tanpa kabel menawarkan sejumlah kemudahan dan keunggulan. Namun, jari-ngan tanpa kabel merupakan jarijari-ngan yang jauh lebih kompleks. Dari sisi pengguna saja, terdapat beberapa hal yang perlu dipa-hami agar bisa bekerja dengan baik. Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering dite-mukan pada jaringan tanpa kabel:

Wireless Access Point atau Access Point. Merupakan sebuah device yang bertin-dak sebagai hub sentral untuk jaringan. Mirip dengan hub pada jaringan dengan kabel.

Wireless network card/adapter. Meru-pakan kartu jaringan tanpa kabel yang dipasang di sisi client. Untuk mem-bangun jaringan tanpa kabel, kita akan membutuhkan Wireless network card/ adapter dan Wireless Access Point. Service set ID (SSID, atau Extended Service Set ID, ESSID). Jaringan IEEE 802.11a ataupun 802.11b yang umum ditemukan menggunakan frekuensi yang sama sehingga memungkinkan Anda menangkap sinyal yang

diguna-kan pada jaringan lain yang terjangkau. Untuk itulah, setiap jaringan perlu me-miliki ESSID unik untuk menandai satu jaringan yang sama. ESSID perlu diset pada Wireless Access Point dan Wire-less network card/adapter. Beberapa software akan mengizinkan Anda untuk melihat ESSID yang tersedia (terjang-kau) bagi Anda. Untuk itulah, enkripsi data menjadi penting agar data dari satu jaringan tidak dapat dibaca oleh jari-ngan lain.

Encryption key. Key yang digunakan pa-da jaringan sebagai kunci rahasia untuk membuka data. Hanya digunakan pada jaringan yang terenkripsi.

Wireless sendiri adalah bahasa inggris dari tanpa kabel. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali perangkat tanpa kabel, yang mengadopsi banyak sekali standar yang tersedia. Berikut ini, kita akan membahas beberapa standar wireless (LAN).

IEEE 802.11

Sebuah standar yang cukup kompleks dan rumit. Ketika selesai dispesifi kasikan pada September 1997, banyak vendor yang kesu-litan untuk mengadopsi standar ini ke dalam produknya karena begitu banyak kerumitan dalam standar ini. Selain itu, karena keru-mitan standar ini, banyak produk yang

ak-hirnya lahir namun tidak kompatibel satu sama lainnya.

Kecepatan transfer yang dapat disedia kan pada standar ini hanyalah 1 atau 2 Mbps pa-da band 2.4 GHz memanfaatkan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) ataupun Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).

IEEE 802.11a

Pengembangan lebih lanjut dari 802.11, na-mun bekerja pada 5 GHz. Standar ini selesai pada tahun 1999. Standar ini menawarkan kecepatan sampai 54 Mbps, dengan me-manfaatkan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan menggunakan band UNII (sehingga jaringan tidak dapat digunakan pada Jepang dan Eropa).

IEEE 802.11b

Pengembangan dari IEEE 802.11, yang ber-tujuan untuk tetap menggunakan 2.4 GHz, namun mengatasi masalah kecepatan yang ada. Standar ini hadir dengan memodifi -kasi layer fi sikal DS (Direct Sequence) se-hingga hanya DSSS yang digunakan. Stan-dar ini diterima dengan baik oleh pasar dan produknya banyak sekali tersedia di pasa-ran. IEEE 802.11b sering kali disebut juga sebagai 802.11 HR ataupun Wi-Fi. Kecepa-tan yang ditawarkan sampai 11 Mbps.

IEEE 802.11g

Pengembangan lebih lanjut wireless LAN yang memungkinkan kecepatan sampai le bih dari 20 Mbps pada band 2.4 GHz. Produk yang tersedia di pasar juga cukup banyak.

Hiperlan

Didesain oleh kalangan ahli (di ETSI, Euro-pean Telecommunications Standards Insti-tute) tanpa banyak campur tangan vendor. Menawarkan produk yang cukup berbeda. Standar ini bekerja pada dedicated band (5.1 GHz sampai 5.3 GHz, dialokasikan hanya di Eropa). Kecepatan transfer yang ditawarkan sampai 23,5Mbps. Standar ini mirip dengan IEEE 802.11 di Amerika Serikat dan mengalami masalah yang sama pula: kompleksitas dan terlalu mahal oleh karenanya.

Hiperlan2

Keluarga hiperlan yang menawarkan

(6)

cepatan sampai 54 Mbps dan sejumlah kele-bihan lain.

HomeRF

Singkatan dari Home Radio Frequency. Dide-sain sebagai wireless LAN yang digunakan khusus untuk di rumah. Hal ini berbeda dengan IEEE 802.11 yang didesain untuk digunakan di bisnis.

Salah satu keunggulan homeRF yang utama adalah masalah biaya. HomeRF le-bih murah dari 802.11 dan standar-standar lainnya. Protokol ini berbasiskan frequency hopping dan mempergunakan gelombang radio untuk transmisi data. Protokol yang digunakan dalam HomeRF adalah SWAP (Shared Wireless Access Protocol).

Di luar semua protokol yang disebutkan, sebagian dari pengguna komputer dan pe-rangkat komunikasi lain banyak pula yang berpendapat bahwa bluetooth merupakan salah satu standar wireless LAN. Sebenarnya tidaklah demikian. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang dipromosi-kan oleh Ericsson, dengan bantuan dari Intel, Nokia, IBM, dan Toshiba. Standar ini menawarkan link point to point, namun tidak menawarkan dukungan native untuk IP. Dalam beberapa kasus seperti transfer data antar device bergerak, bluetooth cocok digunakan, namun tidak sebagai wireless LAN.

KONEKSI KE JARINGAN TANPA

KABEL

Di bagian ini, kita akan membahas cara yang

mudah untuk menghubungkan komputer ke jaringan tanpa kabel. Sebisa mungkin, kita akan mempergunakan tool distro yang telah ada. Distro yang dipergunakan adalah SUSE Linux Pro 9.3 dan Redhat AS 4. Kartu jaringan yang penulis gunakan adalah Dlink Air DWL 650 802.11b dengan interface PC-MCIA.

Pada prinsipnya, hal-hal yang harus di-siapkan adalah:

Komputer yang dilengkapi dengan kartu jaringan tanpa kabel yang dikenal oleh Linux.

Modul untuk kartu jaringan tanpa kabel telah di-load ke dalam kernel.

Wireless tools telah terinstal.

Apabila Anda menggunakan tool dis-tro seperti YaST pada SUSE dan System Confi g Network pada Redhat, maka lang-kah-langkah manual berikut ini tidaklah diperlukan:

Tambahkan kartu jaringan tanpa kabel ke sistem, dengan IP yang digunakan adalah IP dinamis (tool yang digunakan: ifconfi g).

Apabila diperlukan, gunakan wireless tools untuk mengatur ESSID (tool yang digunakan: iwconfi g).

Pada distro SUSE, berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghubungkan diri ke jaringan tanpa kabel:

Jalankan YaST, dan pilihlah Network Devices|Network Card. Kartu jaringan akan dideteksi otomatis oleh YaST.

Pilihlah kartu yang tersedia pada Net-work Cards to Confi gure dan kliklah tom-bol Confi gure.

Pada layar berikut yang tampil, pastikan Device type adalah Wireless. Aturlah agar kartu jaringan menggunakan alamat dinamis dengan mengaktifkan pilihan Automatic Address Setup (via DHCP). Klik tombol Next untuk pindah ke layar berikutnya.

Anda perlu memilih Operating Mode. Umumnya, yang perlu dipilih untuk ma-suk ke suatu jaringan tanpa kabel adalah Managed. Mode Ad-hoc diguna kan un-tuk jaringan yang terdiri dari sel dan tan-pa Access Point, sementara mode Mas-ter digunakan ketika bertindak sebagai master sinkronisasi ataupun bertindak se bagai Access Point. Setelah itu, masuk-kan pula Network Name (ESSID). Ke-mudian, isilah mode authentikasi yang benar. Pilihlah Open apabila authenti kasi tidak diperlukan. Sesuaikan parameter lain dengan jaringan Anda (tanyalah ke-pada network administrator). Klik Next untuk melanjutkan ke layar berikut. Kembali ke layar utama, kliklah tombol Finish untuk mengakhiri pengaturan. Pada distro Redhat AS 4, berikut ini adalah langkah-langkah untuk terhubung ke jaringan tanpa kabel:

Jalankan System Confi g Network (pilih System Settings|Network pada menu start, atau berikan perintah system-confi g-net-work pada command line).

(7)

Klik tombol New untuk menambahkan device baru.

Pilihlah Wireless Connection dari daftar yang tersedia. Klik forward untuk melan-jutkan.

Pilihlah wireless card yang tersedia. Klik tombol forward untuk melanjutkan. Pilihlah mode Managed, Network name (SSID) Auto dan klik tombol forward untuk melanjutkan.

Pilihlah Automatically optain IP address settings with dhcp. Klik forward untuk melanjutkan.

Selesai, klik tombol Apply untuk meny-impan perubahan.

Pada layar utama, pilih device yang ber-sangkutan, klik tombol Activate untuk mengaktivasi network card tersebut. Setelah itu, kartu jaringan tanpa kabel pun siap digunakan.

Pastikan pada keluaran ifconfi g Anda telah mendapatkan IP untuk device kartu jaringan tanpa kabel Anda. Setelah itu, jalankan iwconfi g dan pastikan ESSID dan MAC Access Point telah benar.

Dengan cara yang sama, Anda bisa men-coba di berbagai hotspot yang bisa Anda temukan di berbagai lokasi di kota Anda. Beberapa area menerapkan jaringan yang terbuka, namun Anda perlu memasukkan username dan password agar dapat ter-hubung ke Internet. Salah satu lokasi yang pernah penulis coba adalah StarBucks Mal Taman Anggrek, di mana hotspot dise-diakan oleh Biznet.

Sebagai tambahan, Anda bisa meng-gunakan puls program iwconfi g dan iwlist yang bisa digunakan untuk membantu menghubungkan kita ke jaringan.

# iwconfig wlan0 mode Managed # iwconfig wlan0 essid kantor

BERBAGAI APLIKASI

PENDUKUNG WIRELESS

Apabila Anda tertarik menggunakan wire-less, maka lengkapilah sistem Anda dengan berbagai aplikasi berikut.

Aplikasi-aplikasi yang

memanfaat-kan wireless extension

ApRadar (http://apradar.sourceforge. net/), dikembangkan oleh Don Park,

merupakan aplikasi GTK+ yang mem-pergunakan fasilitas scanning pada WE untuk menampilkan daftar access point yang terjangkau, sekaligus menyediakan fasilitas untuk melakukan koneksi de-ngan mudah.

Kwifi Manager (http://kwifi manager. sourceforge.net/), dikembangkan oleh Stefan Winter, bagian dari KDE dan merupakan aplikasi yang sangat komplit. Dilengkapi pula dengan fasilitas scan-ning. Apabila Anda mempergunakan KDE, maka aplikasi ini sangat pantas un-tuk digunakan.

Network Manager (http://people.red-h a t . c o m / d c b w / N e t w o r k M a n a g e r /) , dikembang kan oleh Dan Williams, yang digunakan pada Redhat. Juga telah me-miliki fasilitas scanning.

Wave Select (http://www.kde-apps. org/content/show.php?content=19152), dikembangkan oleh Helge Oyvind, wrapper untuk iwlist dan iwconfi g. Gwireless (http://gwifi applet.sourceforge. net/), dikembangkan oleh Sujal Sjah, merupakan applet GNOME yang mam-pu untuk mengatur sekaligus memoni-tor kartu jaringan tanpa kabel 802.11b. Qwireless (http://www.uv-ac.de/qwire-less/), dikembangkan oleh Werner Schulte, merupakan program yang ber-guna untuk menganalisis jaringan tanpa kabel.

Wavemon (http://www.janmorgenstern. de/projects-software.html), dikembang-kan oleh Jan Morgenstern, merupadikembang-kan aplikasi berbasis ncurses yang berguna untuk memonitor kartu jaringan Anda. Aplikasi ini disertakan dalam distribusi SUSE.

Konfi gurasi wireless berbasis web (http://spisa.act.uji.es/%7Eperalta/wv-lan/), dikembangkan oleh Luis Pe ralta, datang pula bersama Link quality checker.

Aphunter (http://www.math.ucla.edu/ %7Ejimc/mathnet_d/download.html), dikembangkan oleh Jim Carter, meru-pakan aplikasi berbasis ncurses yang ber-guna untuk menampilkan hasil scanning jaringan tanpa kabel.

KwaveControl (http://kwavecontrol. sourceforge.net/), dikembangkan oleh Matthias Reif, merupakan aplikasi KDE

yang berguna untuk menampilkan pe-ngaturan dan statistik kartu jaringan. Wvlanmon (http://tobi.tildesoftware.net/ index/projects/wvlanmon/), dikembang-kan oleh Tobias Rundström, merupadikembang-kan aplikasi GNOME yang berguna untuk melakukan monitoring kartu jaringan Anda.

E-Wireless (http://www.bitshift.org/wire-less.shtml), dikembangkan oleh Mark Langston, merupakan sebuah epplet Enlightenment yang berguna untuk melakukan monitoring.

WMWave (http://www.schuermann. org/%7Edockapps/), dikembangkan oleh Carsten Schuermann, merupakan applet Windowmaker yang sangat menarik, yang berguna untuk monitoring kartu jaringan.

WMWifi (http://wmwifi .digitalssg.net/ ?sec=1), dikembangkan oleh Jess Ma-han, merupakan applet windowmaker yang berguna untuk monitoring kartu jaringan.

AP Hopper (http://aphopper.sourceforge. net/), dikembangkan oleh Jeffrey Strube, merupakan aplikasi yang akan melaku-kan hopping di antara access point, memeriksa DHCP dan melakukan pen-catatan.

NetworkControl (http://www.arach-noid.com/NetworkControl/index.html), dikembangkan oleh P. Lutus, merupa-kan aplikasi untuk memonitor statistik dan kekuatan signal jaringan.

Plugin wireless on Gkrellm (http:// gkrellm.luon.net/gkrellmwireless.phtml), dikembangkan oleh Gtnx Sjoerd. Plugin untuk Entity XML Framework (http://freshmeat.net/projects/wirestat/), dikembangkan oleh Trent Trautman. Interface untuk WE (http://www.cs.umd. edu/users/moustafa/Downloads.htm), dikembangkan oleh Moustafa Youssef. SNMP80211 SNMP MIB (http://www. avantcom.com/snmp80211.asp), dikem-bangkan oleh Avantcom, merupakan program yang menampilkan informasi WE melalui SNMP.

Versi baru netcfg (http://netcfg.source-forge.net/), dikembangkan oleh Edward Falk, merupakan versi baru netcfg yang mendukung konfi gurasi jaringan tanpa kabel dan network profi le.

(8)

Usahakan saat ini untuk membeli kartu PCI ataupun PCMCIA. Dukungan untuk keduanya sudah cukup matang sehingga berpotensi lebih besar untuk dikenal di Linux. Namun, jangan lupa untuk selalu memperhatikan chipset yang digunakan pada saat pembelian. Untuk PCMCIA, tancapkan pada notebook berisi Linux, aktifkan PCMCIA, dan gunakan iwcon-fi g untuk memeriksa apakah kartu terse-but dikenal dengan baik atau tidak. Apabila Anda harus membeli adapter dengan interface USB, maka pastikan Anda mencoba dengan baik. Beberapa USB dikenal dengan baik di sistem, na-mun tidak berhasil digunakan.

Gunakan program lsmod untuk meli-hat apakah ada modul baru yang di-oad pada saat kartu jaringan ditancapkan. Apabila memungkinkan, cobalah untuk masuk ke dalam jaringan wireless. Selamat menyingkirkan kabel-kabel yang melintang, dan mulailah hidup tanpa kabel, sambil tetap menggunakan Linux.

INFORMASI LEBIH LANJUT

Wireless LAN merupakan topik yang sangat kompleks. Berikut ini adalah beberapa situs web yang bisa digunakan untuk mempela-jari wireless LAN lebih lanjut:

Halaman 802.11 pada IEEE (http://grou-per.ieee.org/groups/802/11/main.html). Wireless LAN Alliance (http://www.wla-na.com/).

Linux-wan.org, berisikan berbagai infor-masi tentang linux dan wireless lan, dis-ponsori oleh Absolute Value System. White paper 802.11 pada Absolute Value System (http://www.absoval.com/writ-ings/std-wlan-linux/stdwlan-whitepaper. html).

Unoffi cial 802.11 Security (http://www. drizzle.com/~aboba/IEEE/index.html), berisikan berbagai isu tentang keamanan jaringan wireless.

Terakhir sebagai penutup, bagi Anda yang ingin membeli kartu jaringan tanpa kabel, berikut ini adalah beberapa tip yang mungkin berguna:

Aplikasi-aplikasi yang tidak

me-manfaatkan wireless extension

Wap11gui (http://wap11gui.sourceforge. net/) dikembangkan oleh Ori Pessach, merupakan aplikasi GNOME yang ber-guna untuk mengkonfi gurasi Linksys WAP11 Access Point).

Ap-utils (http://ap-utils.polesye.net/), dikembangkan oleh Roman Festchook, merupakan aplikasi berbasis ncurses yang berguna untuk mengonfi gurasi ac-cess point yang menggunakan chipset Atmel melalui protokol SNMP.

SNR (http://snr.sourceforge.net/), dikembangkan oleh V. Melnik, meru-pakan aplikasi yang berguna untuk memonitor access point wavelan dan kemudian menyimpannya ke dalam da-tabase MYSQL.

Kismet (http://www.kismetwireless.net/), dikembangkan oleh Mike Kershaw, merupakan program yang mampu me-laporkan raw packet seperti kartu-kartu prismII, Cisco aironet, dan orinoco. Disertakan dalam distribusi SUSE.

Gambar

Tabel 1. Versi-versi wireless extension.

Referensi

Dokumen terkait

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Kepala Desa Nomor

; Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan

Dari hasil penelitian dan tindakan yang telah dilakukan dan diterapkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dengan menggunakan pendekatan CTL

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Plot tegangan vs arus seperti ini pada frekuensi tertentu diperlihatkan Gambar 3b. Jika sekelompok kapasitor  tiga fasa dihubungkan kepada terminal generator induksi,

penambahan pelarut heptana memiliki tingkat hidrolisis tertinggi pada suhu 45 o C. Namun, pada penambahan pelarut heptana sebagai media reaksi, suhu yang menghasilkan tingkat

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)