PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
KOLOM DAN PLAT LANTAI PADA LANTAI 10 PROYEK
CONDOTEL DAN APARTEMEN BHUVANA RESORT DI JL.
RAYA CIAWI - BOGOR JAWA BARAT
UNIVERSITAS GUNADARMA
KERJA PRAKTEK
NAMA : MUHAMAD SOLIHIN NPM : 25313781
Jurusan : Teknik Arsitektur Pembimbing : Rakhmanita,ST.,MT
Diajukan guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda pada Program Studi Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Tahun 2016
Lokasi Proyek :
Jalan Raya Ciawi, 487 Bogor - Jawa Barat 16117, Indonesia
BATASAN MASALAH
Karena keterbatasan waktu di dalam mengikuti kerja praktek ini maka di dalam menyusun laporan,
penyusun hanya membatasi pada pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok dan plat pada lantai 10
di proyek Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort di Jl. Raya Ciawi - Bogor Jawa Barat.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pengerjaan pembuatan struktur kolom pada proyek Condotel dan
Apartemen Bhuvana Resort di Ciawi, Bogor ?
2. Bagaimana proses pengerjaan pembuatan struktur balok dan plat lantai pada proyek
Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort di Ciawi, Bogor ?
Maksud dan tujuan diadakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proses pengerjaan pembuatan struktur kolom balok dan plat
lantai secara langsung dilapangan.
2. Mengetahui manajemen pelaksanaan dan pengelolaan di lapangan.
3. Menambah pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang tidak dapat
di dapat langsung dalam perkuliahan.
4. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya sebagai bekal untuk
kemudian hari.
5. Menambah pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual dalam
bentuk kegiatan fisik.
BAB I
: Pendahuluan
Berisi latar belakang kerja praktek, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, sistematika penulisan dan metode penulisan.
BAB II
: Kajian Pustaka
Berisi tentang landasan teori yang akan di pakai pada bab analisa dan pembahasan.
BAB III
: Tinjauan Umun dan Khusus
Berisi tentang data umum dan teknis proyek, struktur organisasi, manajemen proyek,
pengendalian proyek dan yang menyangkut dalam pelaksanaan proyek.
BAB IV
: Analisa dan Pembahasan
Berisi tentang pembahasan mengenai analisa proyek dan pelaksanaan pekerjaan strutur
pada proyek Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort mulai dari pekerjaan bekisting,
pembesian serta pengecoran kolom, balok dan plat lantai.
BAB V
: Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja praktek ini berdasarkan data-data yang
diperoleh melalui :
A. Data Primer
1. Metode Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati pekerjaan secara langsung di
lapangan.
2. Metode wawancara, yaitu mewawancarai pihak-pihak terkait di lapangan untuk
mengetahui informasi dan mendapatkan data-data teknis dan non-teknis di lapangan.
B. Data Sekunder
1. Metode Literatur, yaitu dengan melihat dan mempelajari buku-buku, referensi dari
berbagai sumber.
NAMA PEKERJAAN
PERSIAPAN
PENGECORAN
AKHIR
KOLOM
1.
Pembuatan as
2.
Pekerjaan pembesian
3.
Pemasangan Bekisting
1. Pekerjaan pengecoran
1.
Pembongkaran Bekisting
2.
Perawatan Beton
BALOK DAN PLAT
LANTAI
1.
Penentuan elevasi
2.
Pemasangan bekisting
3.
Pekerjaan pembesian
1. Pekerjaan pengecoran
1.
Pembongkaran Bekisting
2.
Perawatan Beton
MATERIAL DAN PERALTAN
TABEL PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI
NAMA PEKERJAAN
PERSIAPAN
PENGECORAN
AKHIR
KOLOM
1.
Pembuatan as
2.
Perakitan bekisting
3.
Pekerjaan pembesian
4.
Pengangkutan Rakitan
5.
Pemasangan rakitan kolom
6.
Pemasangan Bekisting
1. Pekerjaan
pengecoran
1.
Pembongkaran Bekisting
BALOK DAN PLAT
LANTAI
1.
Penentuan elevasi
2.
Pengangkutan perancah
3.
Perakitan perancah
4.
Pemasangan bekisting
5.
Pekerjaan pembesian
1. Pekerjaanpengecoran
1.
Pembongkaran Bekisting
MATERIAL DAN PERALTAN
TABEL PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI
No
Nama Material
Foto
Keterangan
1
Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah
bahan bangunan komposit yang terbuat
dari kombinasi aggregat dan pengikat
semen.
2
Baja Tulangan
Baja tulangan digunakan sebagai
tulangan yang tertanam didalam beton
baja tulangan terbagi menjadi 2 yaitu
baja tulangan polos dan ulir.
3
Plywood
Plywood digunakan sebagai bahan
bekisting karena dapat menghasilkan
permukaan beton yang halus.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Material yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
No
Nama Material
Foto
Keterangan
4
Semen
Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan untuk pasangan batu kali, pembuatan beton, lantai kerja dan plesteran.
5
Kawat dan Paku
Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang akan di buat. Paku digunakan untuk menempelkan plywood dengan bekisting
6
Calbond
Calbond merupakan bahan pengikat beton lama dengan beton baru. Calbond merupakan cairan perekat antara beton yang telah dicor (yang telah mengeras) dengan adukan beton yang akan dicor kemudian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Material yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
No
Nama Peralatan
Foto
Keterangan
1
Tower Crane (TC)
Tower crane diperlukan sebagai peengangkut bahan
material dan peralatan untuk pekerjaan struktur,
seperti besi, Bekisting, beton cor dan material
lainnya
2
Mixer Truck
Truk ini mengangkut beton siap pakai (ready mix)
dari tempat pencampuran beton (batching plan)
sampai ke lokasi pengecoran
3
Bar Bender
Merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
membengkokkan tulangan seperti pembengkokan
tulangan sengkang,
4
Bar Cutter
Bar cutter merupakan alat pemotong tulangan besi
secara otomatis dan cepat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
No
Nama Peralatan
Foto
Keterangan
5
Theodolith
.Teodolith merupakan alat pengukur yang digunakan untuk pengambilan sudut, baik vertikal maupun horizontal dari suatu tempat atau titik sehingga dapat ditentukan jarak dari tempat pemantau ketempat lain
6
Auto Level
Auto Level adalah sebuah alat yang menyerupai theodolith tetapi memiliki bagian kepala yang lebih kecil, alat ini berfungsi untuk menentukan elevasi secara horizontal, elevasi balok, elevasi plat lantai dan lain – lain.
7
Air Compresor
Air compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu bekas dari pemotongan plywood
8
Vibrator
Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras, dengan tujuan dapat menghilangkan rongga-rongga udara yang ada
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
No
Nama Peralatan
Foto
Keterangan
9
Bucket
Kegunaan bucket adalah sebagai tempat adonan
beton yang berasal dari concrete mixer
10
Gegep
Gegep berfungsi sebagai alat untuk mengencangkan
dan memutuskan bendrat yang telah diikat pada
besi
11
Meteran
Meteran berfungsi untuk mengukur panjang suatu
objek, meteran biasanya di gunakan untuk
mengukut panjang besi, panjang plywood, ketinggian
perancah dan lain-lain.
12
Sipatan
Sipatan adalah sebuah alat untuk membuat garis
pada marking pembuatan as, alat ini memiliki
panjang 2.5 – 4 meter.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
No
Nama Peralatan
Foto
Keterangan
13
Palu dan GerGaji
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk
memberikan tumbukan kepada benda seperti paku
atau bekisting. Gergaji merupakan alat pemotong
kayu, gergaji digunakan untuk memotong plywood.
14
Cuttting Manual
Cutting manual ini di gunakan untuk memotong besi,
pemotongan besi secara manual ini di gunakan
ketika besi sudah berada di atas areal kerja
15
Kunci Besi Manual
Kunci besi ini digunakan untuk membengkokan besi
secara manual.
16
Reskam/Garukan
Reskam atau gosokan adalah sebuah alat yang digunakan oleh tukang untuk meratakan dan menghaluskan adukan atau cor beton. Sedangkan Garukan adalah alat untuk meratakan beton yang baru saja di tuangkan dari bucket,
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pembuatan As Kolom
Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil
pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolit.
1. Membuat patokan marking di bagian pagar keliling
bangunan yang dibuat dari awal pelaksanaan pekerjaan,
marking ini digunakan untuk menentukan titik-titik as
dalam pekerjaan struktur, tidak hanya untuk pekerjaan
kolom saja.
2. Membuat Lot, yaitu berupa lubang persegi pada dasar
bangunan yang berukuran sekitar 20 x 20 cm. Letak Lot
tetap pada satu garis vertikal dari dasar bangunan.
Didalam pelaksanaannya pada tempat yang lebih tinggi
penentuan titik as kolom lebih banyak menggunakan Lot yang
berupa lubang persegi karena hasilnya lebih akurat
dibandingkan dengan melakukan penembakan titik as yang
berpatok pada marking karena selain sulit untuk menangkap
titik marking pekerjaan tersebut juga sulit dilakukan
Pekerjaan Persiapan Kolom
Home Table
Metode kerja pabrikasi kolom beton bertulang
1. Besi tulangan berbagai diameter dipotong sesuai dengan ukuran dalam gambar kerja dengan bar cutter sedangkan pembengkokan tulangan dilakukan dengan menggunakan bar bender.
2. Pemotongan tulangan utama dilakukan seepanjang tinggi kolom pada lantai ditambah dengan panjang penyaluran tulangan untuk pekerjaan penyambungan tulangan ,
3. Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan
bar bender schedule.
Untuk sengkang yang dibengkokkan dengan sudut 135º,4. Besi tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat jarak dan jumlah tulangan pokok disesuaikan dengan shop drawing.
5. Tulangan kolom yang telah selesai dipabrikasi dipasanag pada posisi kolom. Tulangn kolom diangkat dengan menggunakan
tower
crane.
6. Pemasangan tulangan kolom dilakukan dengan cara mengikat kawat bendrat pada tulangan utama dengan stek penyaluran yang telah terpasang pada kolom lantai sebelumnya.
7. Setelah tulangan kolom terpasang maka pada tulangan kolom tersebut diberi penyangga sementara berupa besi tulanagan agar posisinya tetap tegak
8. Tulanagn kolom dapat dipasang dengan ketinggian per satu lantai atau per dua lantai.
9. Memasang sepatu kolom dari profil baja siku 30.30.3, dilas ke sekang kolom. Siku ini berfungsi sebagai marking dan untuk menjagab agar posisi bekisting tetap siku.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Persiapan Kolom
Pabrikasi tulangan kolom dikerjakan pada los pekerjaan pembesian. Pada saat pemasangan tulangan, digunakan tower crane untuk mengangkut tulanagn yang telah dirangkai, dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam pemasangan dan penyambungan pada kolom agar kolom tersebut benar – benar tegak lurus seperti kolom – kolom yang berada dilantai sebelumnnya
Home Table
Pemasangan Bekisting
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah
uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom:
1. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
2. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as
kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan
berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada
lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini
berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
4. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
5. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan
sengkang.
6. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
7. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
8. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut
siap dicor.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Persiapan Kolom
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Pengecoran Kolom
Setelah persiapan selesai maka pekerjaan pengecoran siap dilakukan
1.
Siapkan alat kerja dalam kondisi siap terpakai.
2. Siapkan alat distribusikan pengangkutan material beton dengan menggunakan concrete bucket yang diangkat
menggunakan tower crane untuk pengecoran.
3. Siapkan alat pengetesan silinder benda uji dan tes slump dengan kerucut abrams.
4. Beton Ready mix didatangkan dengan mutu yang telah disyaratkan.
5. Beton dituangkan ke dalam gerobak, kemudian dilakukan pengujian slump. Nilai slum yang dipakai adalah 12
±
2cm.
6. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dari concrete mixer truck dituang kedalam concrete
bucket, kemudian concrete bucket tersebut diangkat dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran. Pada saat
pemindahan, concrete bucket ditutup / dikunci agar tidak tumpah.
7. Dilokasi pengecoran, tutup concrete bucket dibuka, dan beton dituang kedalam bekisting melalui tremie.
8. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang ditentukan (<1.50m) usahakan sedekat mungkin antara
pipa tremie dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan
beton.
9. Proses pengecoran dilakukan tiap layer / bertahap, tahap pertama adalah setinggi
±
1.50 m, setelah itu dilanjutkan ke
tahap kedua setinggi elevasi yang telah ditentukan.
10. Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator pada saat pemadatan, concrete vibrator diusahakan tidak
berinteraksi langsung dengan bekisting dan tulangan.
11. Pengecoran kolom hanya dapat dilaksanakan persatu lantai kolom, hal ini dilakukan karena adanya pengecoran slab
setelah pengecoran kolom persatu lantai.
Home Table
Uraian Waktu
a. Dinding
b.Kolom
c. Bagian sisi balok
12 jam 12 jam 12 jam Beban hidup lebih kecil dari beban mati
Beban hidup lebih besar dari beban mati Balok
a. Jarak bentang kurang dari 3 m
b.Jarak bentang antara 3 sampai 6 m
c. Jarak bentang lebih besar dari 6 m
7 hari 14 hari 21 hari 4 hari 7 hari 14 hari Pelat lantai satu arah
a. Jarak bentang kurang dari 3 m
b.Jarak bentang antara 3 sampai 6 m
c. Jarak bentang lebih besar dari 6 m
4 hari 7 hari 10 hari i 3 hari 3 hari 7 hari
Pelat lantai dua arah Waktu pemindahan bekisting tergantung
pada pemakaian reshoring. Apabila
diperlukan, reshoring dipasang setelah
seluruh bekisting selesai dibongkar.
Reshoring gunanya untuk memperkecil
lendutan atau creep (rangkak). Kapasitas
beban dan pengaturan jarak reshoring
harus direncanakan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Akhir Kolom
Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:
1. Menurut Peurifoy dan Oberlender, (1995); ACI 347-04 (2004) menyatakan bahwa waktu minimum pembongkaran bekisting ditunjukan pada Tabel 2.3, tetapi perlu dicatat bahwa bekisting lantai dan balok yang menahan beban, waktu pembongkarannya perlu direncanakan. 2. Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah
minimum 12 jam dari pengecoran.(berbeda – beda tergantung pada setting time beton, setiap mix design juga berbeda tergantung dari bahan admixture yang digunakan). Jika pembongkaran dilakukan sebelum waktu pengikat pada beton menjadi sempurna (kurang dari setting time yang disyaratkan), maka akan terjadi kerusakan/cacat pada beton tersebut.
Tabel Waktu minimum pembongkaran bekisting
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Akhir Kolom
Pembongkaran bekisting kolom
3. Hal yang pertama dilakukan yaitu mengendorkan semua baut dan wing nut kemudian melepas tie rod yang terdapat pada horizontal wailer.
4. Kemudian mengendorkan dan melepas push pull prop RSS1 dan kickers brace AV1 pada wedge head plece.
5. Kemudian selanjutnya melepas push pull prop RSS1 dan kickers AV1 dari base plate yang secara bersamaan bekesting kolom akan lepas dengan sendirinya dari permukaan beton.
6. Kemudian bekisting kolom tersebut dipindahkan dengan tower crane.
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Akhir Kolom
Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat proses hidrasi beton, menjaga kestabilan temperatur dan perubahan kelembaban di dalam maupun di luar beton itu sendiri.
Dengan menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini akan menjadikan beton berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran menjadikan beton menjadi jelek. Perawatan beton minimal dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat. Beton yang masa perawatannya dijaga dengan baik, disamping lebih kuat dan lebih awet terhadap agresi kimia, beton juga lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air.
Perawatan beton dengan berbeda-beda keadaan lingkungan memiliki masa perawatan yang berbeda pula. Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang lembab atau dalam ruangan, musim panas dengan angin kering serta keadaan yang tak tercakup oleh dua keadaan tersebut. Pada keadaan yang kedua yaitu negara beriklim panas pada umumnya, dipersyaratkan masa perawatan minimal 2 hari dengan catatan bahwa semen yang digunakan adalah semen portland biasa dan suhu beton dijaga tetap di atas 10°C. Tetapi untuk keadaan musim panas dengan angin kencang masa perawatannya kurang lebih 2 kali lipat nya. Untuk keadaan yang lembab atau dalam ruangan tak diperlukan syarat khusus.
Fungsi utama dari perawatan beton adalah untuk menghindarkan beton dari : 1. Kehilangan air semen yang banyak pada saat-saat
setting time concrete
. 2. Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama.3. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar. Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Akhir Kolom
Beberapa metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton di lapangan, antara lain :
1. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala (misal
dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)
2. Metode penggenangan air dan perendaman (
ponding or immersion)
adalah cara perawatan terbaik yang digunakan
untuk permukaan beton cor yang horisontal seperti plat lantai, pekerjaan perkerasan jalan dan perkerasan
lapangan terbang.
3. Perawatan beton dengan cara penyemprotan (
spraying
) dilakukan menggunakan perpipaan penyiram biasa yang
disambungkan dengan sumber penyediaan air dan dilengkapi keran penyiram.
4. Metode Selimut Basah (
wet covering
), Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan
penutup kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat menahan kelembaban.
Kain goni dapat memantulkan cahaya, awet, dan tahan api jika dalam kondisi basah.
5. Metode zat khusus (
membrane forming compounds
), Meskipun bukan yang paling efisien, perawatan yang paling
praktis dan ekonomis bentuknya ialah penggunaan senyawa kimia untuk perawatan beton dengan penyiraman
terutama untuk permukaan horisontal yang luas.
a) Tipe I,
Curing compound
tanpa
Dye
, biasanya terdiri dari parafin sebagai selaput lilin yang
dicampur dengan air.
b) Tipe I-D,
Curing compound
dengan
Fugitive Dye
(warna akan hilang selama beberapa
minggu)
c) Tipe II, C
uring compound
dengan zat berwarna putih.
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pekerjaan Akhir Kolom
6. Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton. Ada 2 jenis perawatan beton dengan uap
panas yaitu Perawatan dengan uap panas tekanan rendah dan Perawatan dengan uap panas tekanan tinggi.
7. Metode pemanasan dengan listrik (
electrical, hot oil dan infrared curing)
Metode ini merupakan salah satu metode
mempercepat perawatan beton dengan menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik.
8. Beberapa peraturan menetapkan acuan pelaksanaan curing/perawatan beton, yang sama-sama bertujuan untuk menjaga
dan menjamin mutu pelaksanaan pembetonan.
SNI 03-2847-2002
mensyaratkan curing selama :
1.
7 (tujuh) hari untuk beton normal
2. 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi
Periode perawatan (
curing period
)
Lamanya waktu perawatan tergantung pada beberapa factor yaitu :
1.
Jenis semen yang digunakan
2. Proporsi campuran
3. Ukuran dan bentuk dari beton
4. Kondisi cuaca disekitanya
5. Kondisi cuaca setelahnya
Home Table
Pemasangan Bekisting Balok dan Plat Lantai A. Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
1. Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
2. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U-head jack nya.
3. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.
4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri-suri. B. Tahap Pembekistingan Plat Lantai adalah Sebagai berikut :
1. Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya.
2. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang suri - suri dengan arah melintangnya.
3. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran.
4. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Penentuan Elevasi Balok dan Plat Lantai
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini menggunakan alat auto level.
Pekerjaan Persiapan Balok dan Plat Lantai
Home Table
Pembesian Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
1. Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
2. Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
3. Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat. 4. Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan
Pembesian Plat Lantai
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain : 1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan
diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.
2. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.
3. Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
4. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bender. Pembesian balok dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat Lantai
Home Table
1. Pasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam. Pengecoran dihentikan pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, karena pada lokasi tersebut momen yang dipikul balok dan pelat lantai adalah nol.
2. Beton ready mix dengan mutu yang yang disyaratkan dituang dari concrete mixer truck ke dalam gerobak untuk dilakukan pengujian slump. Slump yang digunakan adalah 12 ± 2 cm. 3. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dari concrete
mixer truck ke dalam bucket pada concrete pump truck dan disalurkan dengan pipa baja. 4. Sebelumnya, sambungan beton lama dengan beton baru disiram dengan calbond (super
bonding agent).
5. Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.
6. Pengecorn dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis dipadatkan dengan concrete vibrator dengan maksud agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
7. Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran.
8. Setelah itu adukan diratakan dengan gosokan perata sesuai dengan tinggi peil yang ditentukan.
9. Lalu dilakukan pengecekan ukuran ketinggian lantai dengan menggunakan autolevel hingga sesuai dengan ketinggian yang diinginkan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting dibersihkan dengan menggunakan air compressor, kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proses Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton
yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar.
Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang
terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.
Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:
1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran.
2. Bongkar
plywood
secara hati-hati untuk bagian pinggir area beton yang telah cukup umur.
3. Longgarkan
u-head
dan bongkar
plywood
bagian tengah secara hati-hati.
4. Buka balok suri-suri kemudian
hallow
dan bongkar
scaffolding
.
5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika
ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC
berikan.
Pekerjaan Akhir Balok dan Plat Lantai
Home Table
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Perawatan Beton
Proses Perawatan beton pada pekerjaan balok dan plat lantai tidak jauh berbeda dengan proses perawatan beton pada
pekerjaan kolom yaitu dengan menggunakan beberapa metoda.
Beberapa metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton di lapangan, antara lain :
1. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala
(misal dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)
2. Metode penggenangan air dan perendaman (
ponding or immersion)
3. Perawatan beton dengan cara penyemprotan (
spraying
)
4. Metode Selimut Basah (
wet covering
), Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan
penutup kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat menahan kelembaban.
5. Metode zat khusus (
membrane forming compounds
)
6. Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton.
7. Metode pemanasan dengan listrik (
electrical, hot oil dan infrared curing)
Metode ini merupakan salah satu metode
mempercepat perawatan beton dengan menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik.
Pekerjaan Akhir Balok dan Plat Lantai
Home Table