• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS GUNADARMA KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS GUNADARMA KERJA PRAKTEK"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

KOLOM DAN PLAT LANTAI PADA LANTAI 10 PROYEK

CONDOTEL DAN APARTEMEN BHUVANA RESORT DI JL.

RAYA CIAWI - BOGOR JAWA BARAT

UNIVERSITAS GUNADARMA

KERJA PRAKTEK

NAMA : MUHAMAD SOLIHIN NPM : 25313781

Jurusan : Teknik Arsitektur Pembimbing : Rakhmanita,ST.,MT

Diajukan guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda pada Program Studi Teknik Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Tahun 2016

(2)

Lokasi Proyek :

Jalan Raya Ciawi, 487 Bogor - Jawa Barat 16117, Indonesia

(3)

BATASAN MASALAH

Karena keterbatasan waktu di dalam mengikuti kerja praktek ini maka di dalam menyusun laporan,

penyusun hanya membatasi pada pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok dan plat pada lantai 10

di proyek Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort di Jl. Raya Ciawi - Bogor Jawa Barat.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses pengerjaan pembuatan struktur kolom pada proyek Condotel dan

Apartemen Bhuvana Resort di Ciawi, Bogor ?

2. Bagaimana proses pengerjaan pembuatan struktur balok dan plat lantai pada proyek

Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort di Ciawi, Bogor ?

(4)

Maksud dan tujuan diadakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui proses pengerjaan pembuatan struktur kolom balok dan plat

lantai secara langsung dilapangan.

2. Mengetahui manajemen pelaksanaan dan pengelolaan di lapangan.

3. Menambah pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang tidak dapat

di dapat langsung dalam perkuliahan.

4. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya sebagai bekal untuk

kemudian hari.

5. Menambah pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual dalam

bentuk kegiatan fisik.

(5)

BAB I

: Pendahuluan

Berisi latar belakang kerja praktek, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, sistematika penulisan dan metode penulisan.

BAB II

: Kajian Pustaka

Berisi tentang landasan teori yang akan di pakai pada bab analisa dan pembahasan.

BAB III

: Tinjauan Umun dan Khusus

Berisi tentang data umum dan teknis proyek, struktur organisasi, manajemen proyek,

pengendalian proyek dan yang menyangkut dalam pelaksanaan proyek.

BAB IV

: Analisa dan Pembahasan

Berisi tentang pembahasan mengenai analisa proyek dan pelaksanaan pekerjaan strutur

pada proyek Condotel dan Apartemen Bhuvana Resort mulai dari pekerjaan bekisting,

pembesian serta pengecoran kolom, balok dan plat lantai.

BAB V

: Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

(6)

Metode yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja praktek ini berdasarkan data-data yang

diperoleh melalui :

A. Data Primer

1. Metode Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati pekerjaan secara langsung di

lapangan.

2. Metode wawancara, yaitu mewawancarai pihak-pihak terkait di lapangan untuk

mengetahui informasi dan mendapatkan data-data teknis dan non-teknis di lapangan.

B. Data Sekunder

1. Metode Literatur, yaitu dengan melihat dan mempelajari buku-buku, referensi dari

berbagai sumber.

(7)

NAMA PEKERJAAN

PERSIAPAN

PENGECORAN

AKHIR

KOLOM

1.

Pembuatan as

2.

Pekerjaan pembesian

3.

Pemasangan Bekisting

1. Pekerjaan pengecoran

1.

Pembongkaran Bekisting

2.

Perawatan Beton

BALOK DAN PLAT

LANTAI

1.

Penentuan elevasi

2.

Pemasangan bekisting

3.

Pekerjaan pembesian

1. Pekerjaan pengecoran

1.

Pembongkaran Bekisting

2.

Perawatan Beton

MATERIAL DAN PERALTAN

TABEL PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI

(8)

NAMA PEKERJAAN

PERSIAPAN

PENGECORAN

AKHIR

KOLOM

1.

Pembuatan as

2.

Perakitan bekisting

3.

Pekerjaan pembesian

4.

Pengangkutan Rakitan

5.

Pemasangan rakitan kolom

6.

Pemasangan Bekisting

1. Pekerjaan

pengecoran

1.

Pembongkaran Bekisting

BALOK DAN PLAT

LANTAI

1.

Penentuan elevasi

2.

Pengangkutan perancah

3.

Perakitan perancah

4.

Pemasangan bekisting

5.

Pekerjaan pembesian

1. Pekerjaan

pengecoran

1.

Pembongkaran Bekisting

MATERIAL DAN PERALTAN

TABEL PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI

(9)

No

Nama Material

Foto

Keterangan

1

Beton

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah

bahan bangunan komposit yang terbuat

dari kombinasi aggregat dan pengikat

semen.

2

Baja Tulangan

Baja tulangan digunakan sebagai

tulangan yang tertanam didalam beton

baja tulangan terbagi menjadi 2 yaitu

baja tulangan polos dan ulir.

3

Plywood

Plywood digunakan sebagai bahan

bekisting karena dapat menghasilkan

permukaan beton yang halus.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Material yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(10)

No

Nama Material

Foto

Keterangan

4

Semen

Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan untuk pasangan batu kali, pembuatan beton, lantai kerja dan plesteran.

5

Kawat dan Paku

Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang akan di buat. Paku digunakan untuk menempelkan plywood dengan bekisting

6

Calbond

Calbond merupakan bahan pengikat beton lama dengan beton baru. Calbond merupakan cairan perekat antara beton yang telah dicor (yang telah mengeras) dengan adukan beton yang akan dicor kemudian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Material yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(11)

No

Nama Peralatan

Foto

Keterangan

1

Tower Crane (TC)

Tower crane diperlukan sebagai peengangkut bahan

material dan peralatan untuk pekerjaan struktur,

seperti besi, Bekisting, beton cor dan material

lainnya

2

Mixer Truck

Truk ini mengangkut beton siap pakai (ready mix)

dari tempat pencampuran beton (batching plan)

sampai ke lokasi pengecoran

3

Bar Bender

Merupakan

alat

yang

digunakan

untuk

membengkokkan tulangan seperti pembengkokan

tulangan sengkang,

4

Bar Cutter

Bar cutter merupakan alat pemotong tulangan besi

secara otomatis dan cepat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(12)

No

Nama Peralatan

Foto

Keterangan

5

Theodolith

.Teodolith merupakan alat pengukur yang digunakan untuk pengambilan sudut, baik vertikal maupun horizontal dari suatu tempat atau titik sehingga dapat ditentukan jarak dari tempat pemantau ketempat lain

6

Auto Level

Auto Level adalah sebuah alat yang menyerupai theodolith tetapi memiliki bagian kepala yang lebih kecil, alat ini berfungsi untuk menentukan elevasi secara horizontal, elevasi balok, elevasi plat lantai dan lain – lain.

7

Air Compresor

Air compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu bekas dari pemotongan plywood

8

Vibrator

Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras, dengan tujuan dapat menghilangkan rongga-rongga udara yang ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(13)

No

Nama Peralatan

Foto

Keterangan

9

Bucket

Kegunaan bucket adalah sebagai tempat adonan

beton yang berasal dari concrete mixer

10

Gegep

Gegep berfungsi sebagai alat untuk mengencangkan

dan memutuskan bendrat yang telah diikat pada

besi

11

Meteran

Meteran berfungsi untuk mengukur panjang suatu

objek, meteran biasanya di gunakan untuk

mengukut panjang besi, panjang plywood, ketinggian

perancah dan lain-lain.

12

Sipatan

Sipatan adalah sebuah alat untuk membuat garis

pada marking pembuatan as, alat ini memiliki

panjang 2.5 – 4 meter.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(14)

No

Nama Peralatan

Foto

Keterangan

13

Palu dan GerGaji

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk

memberikan tumbukan kepada benda seperti paku

atau bekisting. Gergaji merupakan alat pemotong

kayu, gergaji digunakan untuk memotong plywood.

14

Cuttting Manual

Cutting manual ini di gunakan untuk memotong besi,

pemotongan besi secara manual ini di gunakan

ketika besi sudah berada di atas areal kerja

15

Kunci Besi Manual

Kunci besi ini digunakan untuk membengkokan besi

secara manual.

16

Reskam/Garukan

Reskam atau gosokan adalah sebuah alat yang digunakan oleh tukang untuk meratakan dan menghaluskan adukan atau cor beton. Sedangkan Garukan adalah alat untuk meratakan beton yang baru saja di tuangkan dari bucket,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peralatan yang di gunakan untuk pembuatan Kolom, Balok dan Plat Lantai adalah sebagai berikut :

Home Table

(15)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembuatan As Kolom

Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil

pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolit.

1. Membuat patokan marking di bagian pagar keliling

bangunan yang dibuat dari awal pelaksanaan pekerjaan,

marking ini digunakan untuk menentukan titik-titik as

dalam pekerjaan struktur, tidak hanya untuk pekerjaan

kolom saja.

2. Membuat Lot, yaitu berupa lubang persegi pada dasar

bangunan yang berukuran sekitar 20 x 20 cm. Letak Lot

tetap pada satu garis vertikal dari dasar bangunan.

Didalam pelaksanaannya pada tempat yang lebih tinggi

penentuan titik as kolom lebih banyak menggunakan Lot yang

berupa lubang persegi karena hasilnya lebih akurat

dibandingkan dengan melakukan penembakan titik as yang

berpatok pada marking karena selain sulit untuk menangkap

titik marking pekerjaan tersebut juga sulit dilakukan

Pekerjaan Persiapan Kolom

Home Table

(16)

Metode kerja pabrikasi kolom beton bertulang

1. Besi tulangan berbagai diameter dipotong sesuai dengan ukuran dalam gambar kerja dengan bar cutter sedangkan pembengkokan tulangan dilakukan dengan menggunakan bar bender.

2. Pemotongan tulangan utama dilakukan seepanjang tinggi kolom pada lantai ditambah dengan panjang penyaluran tulangan untuk pekerjaan penyambungan tulangan ,

3. Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan

bar bender schedule.

Untuk sengkang yang dibengkokkan dengan sudut 135º,

4. Besi tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat jarak dan jumlah tulangan pokok disesuaikan dengan shop drawing.

5. Tulangan kolom yang telah selesai dipabrikasi dipasanag pada posisi kolom. Tulangn kolom diangkat dengan menggunakan

tower

crane.

6. Pemasangan tulangan kolom dilakukan dengan cara mengikat kawat bendrat pada tulangan utama dengan stek penyaluran yang telah terpasang pada kolom lantai sebelumnya.

7. Setelah tulangan kolom terpasang maka pada tulangan kolom tersebut diberi penyangga sementara berupa besi tulanagan agar posisinya tetap tegak

8. Tulanagn kolom dapat dipasang dengan ketinggian per satu lantai atau per dua lantai.

9. Memasang sepatu kolom dari profil baja siku 30.30.3, dilas ke sekang kolom. Siku ini berfungsi sebagai marking dan untuk menjagab agar posisi bekisting tetap siku.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Persiapan Kolom

Pabrikasi tulangan kolom dikerjakan pada los pekerjaan pembesian. Pada saat pemasangan tulangan, digunakan tower crane untuk mengangkut tulanagn yang telah dirangkai, dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam pemasangan dan penyambungan pada kolom agar kolom tersebut benar – benar tegak lurus seperti kolom – kolom yang berada dilantai sebelumnnya

Home Table

(17)

Pemasangan Bekisting

Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan

pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah

uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom:

1. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.

2. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as

kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan

berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.

3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada

lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini

berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.

4. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting

5. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan

sengkang.

6. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.

7. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.

8. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut

siap dicor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Persiapan Kolom

Home Table

(18)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Pengecoran Kolom

Setelah persiapan selesai maka pekerjaan pengecoran siap dilakukan

1.

Siapkan alat kerja dalam kondisi siap terpakai.

2. Siapkan alat distribusikan pengangkutan material beton dengan menggunakan concrete bucket yang diangkat

menggunakan tower crane untuk pengecoran.

3. Siapkan alat pengetesan silinder benda uji dan tes slump dengan kerucut abrams.

4. Beton Ready mix didatangkan dengan mutu yang telah disyaratkan.

5. Beton dituangkan ke dalam gerobak, kemudian dilakukan pengujian slump. Nilai slum yang dipakai adalah 12

±

2cm.

6. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dari concrete mixer truck dituang kedalam concrete

bucket, kemudian concrete bucket tersebut diangkat dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran. Pada saat

pemindahan, concrete bucket ditutup / dikunci agar tidak tumpah.

7. Dilokasi pengecoran, tutup concrete bucket dibuka, dan beton dituang kedalam bekisting melalui tremie.

8. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang ditentukan (<1.50m) usahakan sedekat mungkin antara

pipa tremie dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan

beton.

9. Proses pengecoran dilakukan tiap layer / bertahap, tahap pertama adalah setinggi

±

1.50 m, setelah itu dilanjutkan ke

tahap kedua setinggi elevasi yang telah ditentukan.

10. Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator pada saat pemadatan, concrete vibrator diusahakan tidak

berinteraksi langsung dengan bekisting dan tulangan.

11. Pengecoran kolom hanya dapat dilaksanakan persatu lantai kolom, hal ini dilakukan karena adanya pengecoran slab

setelah pengecoran kolom persatu lantai.

Home Table

(19)

Uraian Waktu

a. Dinding

b.Kolom

c. Bagian sisi balok

12 jam 12 jam 12 jam Beban hidup lebih kecil dari beban mati

Beban hidup lebih besar dari beban mati Balok

a. Jarak bentang kurang dari 3 m

b.Jarak bentang antara 3 sampai 6 m

c. Jarak bentang lebih besar dari 6 m

7 hari 14 hari 21 hari 4 hari 7 hari 14 hari Pelat lantai satu arah

a. Jarak bentang kurang dari 3 m

b.Jarak bentang antara 3 sampai 6 m

c. Jarak bentang lebih besar dari 6 m

4 hari 7 hari 10 hari i 3 hari 3 hari 7 hari

Pelat lantai dua arah Waktu pemindahan bekisting tergantung

pada pemakaian reshoring. Apabila

diperlukan, reshoring dipasang setelah

seluruh bekisting selesai dibongkar.

Reshoring gunanya untuk memperkecil

lendutan atau creep (rangkak). Kapasitas

beban dan pengaturan jarak reshoring

harus direncanakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Akhir Kolom

Pembongkaran bekisting kolom

Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:

1. Menurut Peurifoy dan Oberlender, (1995); ACI 347-04 (2004) menyatakan bahwa waktu minimum pembongkaran bekisting ditunjukan pada Tabel 2.3, tetapi perlu dicatat bahwa bekisting lantai dan balok yang menahan beban, waktu pembongkarannya perlu direncanakan. 2. Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah

minimum 12 jam dari pengecoran.(berbeda – beda tergantung pada setting time beton, setiap mix design juga berbeda tergantung dari bahan admixture yang digunakan). Jika pembongkaran dilakukan sebelum waktu pengikat pada beton menjadi sempurna (kurang dari setting time yang disyaratkan), maka akan terjadi kerusakan/cacat pada beton tersebut.

Tabel Waktu minimum pembongkaran bekisting

Home Table

(20)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Akhir Kolom

Pembongkaran bekisting kolom

3. Hal yang pertama dilakukan yaitu mengendorkan semua baut dan wing nut kemudian melepas tie rod yang terdapat pada horizontal wailer.

4. Kemudian mengendorkan dan melepas push pull prop RSS1 dan kickers brace AV1 pada wedge head plece.

5. Kemudian selanjutnya melepas push pull prop RSS1 dan kickers AV1 dari base plate yang secara bersamaan bekesting kolom akan lepas dengan sendirinya dari permukaan beton.

6. Kemudian bekisting kolom tersebut dipindahkan dengan tower crane.

Home Table

(21)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Akhir Kolom

Perawatan Beton Kolom

Perawatan beton merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat proses hidrasi beton, menjaga kestabilan temperatur dan perubahan kelembaban di dalam maupun di luar beton itu sendiri.

Dengan menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini akan menjadikan beton berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran menjadikan beton menjadi jelek. Perawatan beton minimal dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat. Beton yang masa perawatannya dijaga dengan baik, disamping lebih kuat dan lebih awet terhadap agresi kimia, beton juga lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air.

Perawatan beton dengan berbeda-beda keadaan lingkungan memiliki masa perawatan yang berbeda pula. Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang lembab atau dalam ruangan, musim panas dengan angin kering serta keadaan yang tak tercakup oleh dua keadaan tersebut. Pada keadaan yang kedua yaitu negara beriklim panas pada umumnya, dipersyaratkan masa perawatan minimal 2 hari dengan catatan bahwa semen yang digunakan adalah semen portland biasa dan suhu beton dijaga tetap di atas 10°C. Tetapi untuk keadaan musim panas dengan angin kencang masa perawatannya kurang lebih 2 kali lipat nya. Untuk keadaan yang lembab atau dalam ruangan tak diperlukan syarat khusus.

Fungsi utama dari perawatan beton adalah untuk menghindarkan beton dari : 1. Kehilangan air semen yang banyak pada saat-saat

setting time concrete

. 2. Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama.

3. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar. Home Table

(22)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Akhir Kolom

Beberapa metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton di lapangan, antara lain :

1. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala (misal

dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)

2. Metode penggenangan air dan perendaman (

ponding or immersion)

adalah cara perawatan terbaik yang digunakan

untuk permukaan beton cor yang horisontal seperti plat lantai, pekerjaan perkerasan jalan dan perkerasan

lapangan terbang.

3. Perawatan beton dengan cara penyemprotan (

spraying

) dilakukan menggunakan perpipaan penyiram biasa yang

disambungkan dengan sumber penyediaan air dan dilengkapi keran penyiram.

4. Metode Selimut Basah (

wet covering

), Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan

penutup kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat menahan kelembaban.

Kain goni dapat memantulkan cahaya, awet, dan tahan api jika dalam kondisi basah.

5. Metode zat khusus (

membrane forming compounds

), Meskipun bukan yang paling efisien, perawatan yang paling

praktis dan ekonomis bentuknya ialah penggunaan senyawa kimia untuk perawatan beton dengan penyiraman

terutama untuk permukaan horisontal yang luas.

a) Tipe I,

Curing compound

tanpa

Dye

, biasanya terdiri dari parafin sebagai selaput lilin yang

dicampur dengan air.

b) Tipe I-D,

Curing compound

dengan

Fugitive Dye

(warna akan hilang selama beberapa

minggu)

c) Tipe II, C

uring compound

dengan zat berwarna putih.

Home Table

(23)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pekerjaan Akhir Kolom

6. Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton. Ada 2 jenis perawatan beton dengan uap

panas yaitu Perawatan dengan uap panas tekanan rendah dan Perawatan dengan uap panas tekanan tinggi.

7. Metode pemanasan dengan listrik (

electrical, hot oil dan infrared curing)

Metode ini merupakan salah satu metode

mempercepat perawatan beton dengan menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik.

8. Beberapa peraturan menetapkan acuan pelaksanaan curing/perawatan beton, yang sama-sama bertujuan untuk menjaga

dan menjamin mutu pelaksanaan pembetonan.

SNI 03-2847-2002

mensyaratkan curing selama :

1.

7 (tujuh) hari untuk beton normal

2. 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi

Periode perawatan (

curing period

)

Lamanya waktu perawatan tergantung pada beberapa factor yaitu :

1.

Jenis semen yang digunakan

2. Proporsi campuran

3. Ukuran dan bentuk dari beton

4. Kondisi cuaca disekitanya

5. Kondisi cuaca setelahnya

Home Table

(24)

Pemasangan Bekisting Balok dan Plat Lantai A. Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :

1. Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.

2. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U-head jack nya.

3. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.

4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri-suri. B. Tahap Pembekistingan Plat Lantai adalah Sebagai berikut :

1. Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya.

2. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang suri - suri dengan arah melintangnya.

3. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran.

4. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penentuan Elevasi Balok dan Plat Lantai

Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini menggunakan alat auto level.

Pekerjaan Persiapan Balok dan Plat Lantai

Home Table

(25)

Pembesian Balok

Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :

1. Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.

2. Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.

3. Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat. 4. Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan

Pembesian Plat Lantai

Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain : 1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan

diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.

2. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.

3. Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.

4. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bender. Pembesian balok dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.

Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat Lantai

Home Table

(26)

1. Pasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam. Pengecoran dihentikan pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, karena pada lokasi tersebut momen yang dipikul balok dan pelat lantai adalah nol.

2. Beton ready mix dengan mutu yang yang disyaratkan dituang dari concrete mixer truck ke dalam gerobak untuk dilakukan pengujian slump. Slump yang digunakan adalah 12 ± 2 cm. 3. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dari concrete

mixer truck ke dalam bucket pada concrete pump truck dan disalurkan dengan pipa baja. 4. Sebelumnya, sambungan beton lama dengan beton baru disiram dengan calbond (super

bonding agent).

5. Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.

6. Pengecorn dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis dipadatkan dengan concrete vibrator dengan maksud agar terbentuk beton yang benar-benar padat.

7. Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran.

8. Setelah itu adukan diratakan dengan gosokan perata sesuai dengan tinggi peil yang ditentukan.

9. Lalu dilakukan pengecekan ukuran ketinggian lantai dengan menggunakan autolevel hingga sesuai dengan ketinggian yang diinginkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting dibersihkan dengan menggunakan air compressor, kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Home Table

(27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Proses Pembongkaran Bekisting

Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton

yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar.

Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang

terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:

1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran.

2. Bongkar

plywood

secara hati-hati untuk bagian pinggir area beton yang telah cukup umur.

3. Longgarkan

u-head

dan bongkar

plywood

bagian tengah secara hati-hati.

4. Buka balok suri-suri kemudian

hallow

dan bongkar

scaffolding

.

5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika

ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC

berikan.

Pekerjaan Akhir Balok dan Plat Lantai

Home Table

(28)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perawatan Beton

Proses Perawatan beton pada pekerjaan balok dan plat lantai tidak jauh berbeda dengan proses perawatan beton pada

pekerjaan kolom yaitu dengan menggunakan beberapa metoda.

Beberapa metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton di lapangan, antara lain :

1. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala

(misal dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)

2. Metode penggenangan air dan perendaman (

ponding or immersion)

3. Perawatan beton dengan cara penyemprotan (

spraying

)

4. Metode Selimut Basah (

wet covering

), Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan

penutup kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat menahan kelembaban.

5. Metode zat khusus (

membrane forming compounds

)

6. Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton.

7. Metode pemanasan dengan listrik (

electrical, hot oil dan infrared curing)

Metode ini merupakan salah satu metode

mempercepat perawatan beton dengan menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik.

Pekerjaan Akhir Balok dan Plat Lantai

Home Table

(29)

Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Abadi Prima Intikarya adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2011 yangsebelumnya merupakan salah satu divisi

dari PT. Adhimix precast indonesia yangberdiri pada tahun 2004 dengan memfokuskan diri pada konstruksi dan

formwork.

Dengan menjalankan prinsip nilai nilai perusahaan yang peduli, integritas, komitmen,kerjasama, dan inovasi, serta

didukung oleh potensi dan pengembangan sumberdaya yang berkualitas guna memegang komitmen untuk memberikan

pelayanan terbaikkepada pelanggan serta menjadi mitra yang handal dan berkualitas.

TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM DAN KHUSUS

Tinjauan umum adalah merupakan data yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri, berupa profil visi, misi dan yang

lainnya.

(30)

TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM DAN KHUSUS

MISI

1.

Meningkatkan nilai yang tinggi bagi Pemegang Saham.

2.

Memenuhi Kebutuhan Pelanggan dengan Produk dan pelayanan yang berkualitas dan inovatif.

3.

Memberikan Lingkungan Kerja Yang Aman dan Nyaman, meningkatkan Kesejahteraan dan memberikan

kesempatan berkembang kepada karyawan.

4.

Meningkatkan kapabilitas dan daya saing dibidang pembangunan gedung, jalan dan jembatan melalui

pengembangan kompetensi SDM.

5.

Penerapan Manajemen proyek yang terintegrasi dengan wilayah operasi di Indonesia.

6.

Menciptakan hubungan kerja sama yang kuat dengan pelanggan & mitra kerja.

7.

Menjaga Keseimbangan lingkungan dengan memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

VISI

Menjadi perusahaan jasa konstruksi Terkemuka, yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan

melalui produk serta pelayanan yang berkualitas dan inovatif.

Gambar

Tabel Waktu minimum pembongkaran bekisting

Referensi

Dokumen terkait

Pemasangan balok dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pelat lantai, langkah awal dilakukan pengukuran dilapangan bersamaan dengan persiapan bekisting dan persiapan tulangan

Metode Pelaksanaan Bekisting Balok dan Pelat Hory Beam Sistem Pemasangan bekisting balok dimulai dengan mendirikan scaffolding dan perlengkapannya dengan jarak sesuai rencana

Bekisting sistem untuk balok dan pelat lantai dengan penopang tiang baja. (tiang perancah menyilang) yang memiliki fleksibelitas sangat besar

1) Supervisor atau Quality Control membuat surat izin pelaksanaan pengecoran balok dan pelat kepada konsultan pengawas. 2) Periksa kebersihan lokasi balok dan pelat

Berisikan dokumen-dokumen akademis Praktek Kerja Lapangan, dokumen teknis pekerjaan balok dan pelat lantai serta dokumentasi selama melaksanakan praktek

Pada proyek Pembangunan Gedung Sanggala jenis bekisting yang digunakan adalah bekistin rekayasa, dimana pada pelat bekistingnya menggunakan table form dan bekisting

Setelah umur 7 hari tersebut, panel-panel bekisting balok sudah boleh dibuka, namun scaffolding masih harus dipasang, yang berarti bekisting untuk pelat lantai,

Pekerjaan pengecoran LC pengecoran LC adalah pengecoran lantai kerja chamber untuk mengunci preacast yang sudah di pasang setelah mall di pasang lalu melakukan pengecoran pada lantai