• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa tematik kelas IV SD berbasis Multiple Intelligence - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Siswa tematik kelas IV SD berbasis Multiple Intelligence - USD Repository"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK KELAS IV SD BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Disusun Oleh: Gideon Budi Wicaksono

101134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK KELAS IV SD BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Disusun Oleh: Gideon Budi Wicaksono

101134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)

iii .

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus

 Bapak Himawan Sudewo dan Ibu Tugiyem yang selalu sabar dan memberikan dukungan dalam bentuk material maupun spiritual  Adikku tersayang, Yosua Priyo Dwi Utomo

 Keluarga besar Paradhe (PGSD 2010 kelas D).

(5)

iv

HALAMAN MOTTO

 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).

 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya (Ibrani 13:15).

 Tetap semangat dan jangan menyerah  Jadilah terang ditengah kegelapan  Hari esok adalah masa depan

(6)

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini,saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Gideon Budi Wicaksono

NIM : 101134225

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul : PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK KELAS IV SD BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 23 Juli 2014 Yang menyatakan,

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2014 Peneliti,

(8)

vii ABSTRAK

Wicaksono, Gideon Budi. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple intelligence. Skripsi: Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, lembar kerja siswa tematik, multiple intelligence

Prototipe lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence ini merupakan suatu panduan belajar anak untuk belajar mengenai tema Berbagai Pekerjaan dengan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan. Prototipe ini disusun karena terbatasnya perangkat tersebut, maka dari itu dilakukan penelitian yang tujuannya adalah: (1) menghasilkan suatu lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence yang dapat digunakan siswa untuk belajar secara mandiri, (2) menilai kelayakan prototipe lembar kerja siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket). Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.

(9)

viii ABSTRACT

Wicaksono, Gideon Budi. (2014). Development of Thematic Student Worksheet IV Class SD Based on Multiple intelligence. Thesis: Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program of Sanata Dharma University.

Keywords: Research and development, thematic student worksheets, multiple intelligence

Prototype thematic student worksheet for fourth grade based on multiple intelligence is student’s learning guide to learn about the theme "Berbagai Pekerjaan" with "Jenis-jenis Pekerjaan" sub themes.. This prototype arranged because limited the sets of learning, therefore conducted research which goal is: (1) produce a thematic student worksheet for fourth grade based on multiple intelligence that can be used by to learn independently, (2) assess the feasibility of a prototype student worksheets.

This research is the research and development of Borg and Gall. The technique of data collection which used questionnaire. The data obtained is qualitative and quantitative data. The technique of data analysis used descriptive data analysis.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence” dapat terselesaikan. Penyusunan laporan Tugas Akhir Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi karena adanya bimbingan, bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD 3. Emanuela Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi PGSD

4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skrispsi I yang telah membimbing dengan penuh kesabaran

5. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membimbing dengan penuh kesabaran

(11)

x

8. Keluarga besar Paradhe (PGSD 2010 kelas D).

9. Sahabat-sahabatku dari kecil (Febri, Romi, Udin, Bani, Wawan, dll)

10. Teman-teman satu perjuangan payung Risa, Risma, Wahyudi, Yudhi Hermawan

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu, mendukung, dan mendoakan penulis dalam menyusun skripsi.

Penyusunan laporan Tugas Akhir Skripsi ini diakui masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, tegur, sapa, saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangatlah dibutuhkan oleh peneliti demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan peneliti pada khususnya.

Yogyakarta, 23 Juli 2014 Penulis

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

(13)

xii

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 6

H. Definisi Operasional ... 7

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Mengenai Lembar Kerja Siswa ... 8

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa ... 8

2. Tujuan Penggunaan Lembar Kerja Siswa ... 8

3. Manfaat Lembar Kerja Siswa... 9

4. Komponen Lembar Kerja Siswa ... 10

B. Pembelajaran Tematik ... 11

1. Pengertian Pembalajaran Tematik... 11

2. Landasan Pembelajaran Tematik ... 12

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik ... 13

4. Karakteristik Pembalajaran Tematik ... 14

5. Kekuatan Pembelajaran Tematik ... 15

6. Kelemahan Pembelajaran Tematik ... 16

C. Multiple Intelligence ... 17

1. Pengertian Multiple Intelligence ... 17

2. Jenis-jenis Multiple Intelligence ... 17

D. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

(14)

xiii

F. Pertanyaan Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan ... 32

B. Setting Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Prosedur Pengembangan ... 34

E. Jenis Data ... 35

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengembangan ... 39

B. Uji Kelayakan Modul Pembelajaran ... 46

1. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator ... 46

2. Hasil Penilaian masing-masing Validator ... 56

C. Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77

B. Keterbatasan Penelitian ... 78

C. Saran ... 78

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Literatur ... 29

Gambar 2. Pola Kerangka Berpikir ... 31

Gambar 3. Desain Penelitian Pengembangan ... 32

Gambar 4. Cover ... 42

Gambar 5. Template ... 43

Gambar 6. Banners Pembelajaran ... 43

Gambar 7. Banners Aktivitas ... 44

Gambar 8. Lebel Multiple Intelligence ... 44

Gambar 9. Diagram Batang Hasil Validasi Aspek Sistematika ... 50

Gambar 10. Diagram Batang Hasil Validasi Aspek Bahasa ... 52

Gambar 11. Diagram Batang Hasil Validasi Aspek Tampilan ... 55

Gambar 12. Diagram Hasil Penilaian Validasi Ahli Lembar Kerja Siswa ... 58

Gambar 13. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi halaman 2 ... 59

Gambar 14. Tampilan Lembar Kerja sesudah direvisi halaman 2 ... 59

Gambar 15. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi halaman 3 ... 60

Gambar 16. Tampilan Lembar Kerja sesudah direvisi halaman 3 ... 60

Gambar 17. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi halaman 5 ... 61

Gambar 18. Tampilan Lembar Kerja sesudah direvisi halaman 5 ... 61

Gambar 19. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi halaman 1 ... 62

(16)

xv

Gambar 21. Diagram Hasil Penilaian Validasi Ahli Pembelajaran ... 65

Gambar 22. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi ... 66

Gambar 23. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi ... 66

Gambar 24. Diagram Hasil Penilaian Validasi Guru ... 69

Gambar 25. Tampilan Sampul sebelum dan seseudah direvisi. ... 70

Gambar 26. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi halaman 10 ... 71

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 36

Tabel 2. Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ... 38

Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima ... 38

Tabel 4. Hasil Penilaian Tiga Validator ... 47

Tabel 5. Hasil Hasil Penilaian Validasi Ahli Lembar Kerja Siswa ... 56

Tabel 6. Hasil Hasil Penilaian Validasi Ahli Pembalajaran ... 63

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 82

2. Instrumen Analisis Kebutuhan ... 135

3. Instrumen Validasi ... 141

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional dalam Muzamiroh (2013: 19), kurikulum adalah seperangkat alat pembelajaan sebagai perencanaan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Kurikulum dijadikan sebagai pedoman seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru sebagai pelaku pembelajaran dikelas sebaiknya berperan dalam pengembangan kurikulum. Setiap guru mengemban tanggung jawab secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengadministrasian, dan perubahan kurikulum. Kurikulum akan menjadi lebih baik jika dikembangkan menurut tingkat kecerdasan seorang anak. Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang sedang digalakan oleh pemerintah pada tingkat SD, SMP maupun SMA. Dalam isinya kurikulum ini mencoba menerapkan cara kerja sains yang dimaksudkan agar siswa dapat belajar mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi serta studi khasus yang diberikan oleh guru.

(20)

anak. Dalam pengembangannya kurikulum sebaiknya tidak hanya mengadopsi satu kecerdasan saja, karena seorang anak memiliki kecerdasan yang bermacam-macam sehingga dapat mewadahi berbagai kecerdasan siswa yang bermacam-macam untuk dikembangkan.

Berbicara tentang kurikulum maka tidak bisa dipisahkan dengan perangkat pembelajaran lainnya seperti bahan ajar, lembar kerja siswa, media pembelajaran, serta perangkat penilaiannya karena perangkat-perangkat tersebut saling berhubungan. Jika seorang guru berhasil mengembangkan suatu kurikulum maka guru juga harus mengembangkan perangkat pembelajaran lainnya. Selain bahan ajar, media, perangkat penilaian, tak kalah pentingnya guru mengembangkan lembar kerja siswa yang baik. Lembar kerja siswa sebaiknya mengadopsi beberapa kecerdasan atau berbasis multiple intelligence sehingga dapat memaksimalkan masing-masing kecerdasan yang dimiliki seorang anak dalam kegiatan belajar. Lembar kerja siswa sebaiknya juga memuat langkah-langkah yang harus dilakukan seperti cara kerja sains dalam kurikulum 2013, sehingga anak tidak hanya menggunakan pikiran semata dalam melakukan kegiatan belajar. Dari hal tersebut dapat dikatakan anak akan memaksimalkan kecerdasan yang dipunyai tanpa harus berpikir ekstra keras dengan suatu kecerdasan yang disajikan dalam lembar kerja siswa yang disediakan oleh guru.

(21)

sehingga seorang guru harus melakukan pengembangan silabus sendiri dari silabus yang ada. Bahkan saat ini perangkat pembelajarannya juga masih ada yang belum tersedia, hanya standar isi, silabus, serta bahan ajar saja yang sudah ada. Berdasarkan analisis kebutuhan dilakukan pada enam sekolah dasar, yakni: SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N I Socokangsi, SD K Sengkan. Sekolah tersebut belum memiliki perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Hal tersebut menuntut guru sebagai pelaku pembelajar harus mengembangkan perangkat pembelajaran sendiri. Namun untuk melakukannya guru juga sepertinya akan mengalami kebingungan karena saat ini masih banyak guru yang belum dapat mendapat pelatihan mengenai kurikulum 2013 sehingga untuk mengembangkan perangkat pembelajaran tematik berbasis multipe intelligence pun akan sulit. Dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan terbukti banyak sekolah maupun kepala sekolah dan guru-guru belum mengenal kurikulum 2013 dan pembelajaran berbasis multiple intelligence. Kepala sekolah beserta guru juga belum mendapatkan pelatihan mengenai kurikulum 2013 ataupun pembelajaran berbasis multiple intelligence sehingga hal tersebut menguatkan bahwa kepala sekolah maupun guru akan kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran tematik berbasismultiple intelligence.

(22)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ada disimpulkan bahwa

1. Kepala sekolah maupun guru-guru pengajar belum mengikuti pelatihan kurikulum 2013. 2. Kepala sekolah maupun guru belum paham mengenai model pembelajaran berbasis

multiple intelligence.

3. Belum ada perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa tematik berbasis

multiple intelligenceyang sesuai dengan kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Perangkat pembelajaran dalam konteks ini sangat banyak maka, diberikan pembatasan masalah agar terarah dan tidak menyimpang dari tujuan. Berikut pembatasan masalah dalam penelitian ini :

1. Produk yang dikembangkan adalah lembar kerja siswa tematik untuk siswa kelas 4 SD berbasismultiple intelligence.

2. Lembar kerja siswa ini juga akan dibatasi pada tema Berbagai Pekerjaan dan subtema Jenis-jenis Pekerjaan.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang ada maka rumusan masalah yang ada adalah :

1. Bagaimana mengembangkan prototipe lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasis

multiple intelligence dengan tema Berbagai Pekerjaan dengan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan?

(23)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui cara mengembangkan prototipe lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasismultiple intelengence dengan tema Berbagai Pekerjaan dengan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan.

2. Mengatahui kualitas prototipe lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasismultiple intelligencedengan tema Berbagai Pekerjaan dengan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan ini berupa lembar kerja siswa tematik kelas 4 berbasis

multiple intelligence.

1. Lembar kerja siswa tematik berdasarkan kurikulum 2013 ini berisi langkah-langkah aktifitas siswa. Selain itu juga berisi latihan-latihan. Sehingga siswa akan aktif dalam melakasanakan kegiatan pembelajaran.

2. Lembar kerja siswa ini dikembangkan dengan pendekatanscientific.

3. Lembar kerja siswa ini berisi materi dengan tema Berbagai Pekerjaan serta sub tema Jenis-jenis Pekerjaan.

(24)

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Praktis

Memperoleh fasilitas belajar berupa lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasis

multiple intelligenceuntuk mendukaung proses pembelajaran. a. Bagi guru

Membantu guru dalam menyampaikan materi dengan menggunakan lembar kerja siswa kususnya tema berbagai pekerjaan dengan sub tema jenis-jenis pekerjaab. Menjadikan inspirasi bagi guru tentang bagaimana menyusun lembar kerja siawa tematik kelas IV sekolah dasar berbasismultiple intelligence.

b. Bagi siswa

Membantu serta memudahkan siswa untuk memehami materi yang diberikan guru mengenai tema berbagai pekerjaan dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan. Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam belajar menggunakan lembar kerja siawa tematik kelas IV sekolah dasar berbasismultiple intelligence.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dalam meningkatkan dalam melakukan pembelajaran khususnya pembelajaran kelas IV sekolah dasar tema berbagai pekerjaan dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan.

2. Manfaat Teoritis

(25)

H. Definisi Operasional

1. Lembar kerja siswa adalah panduan belajar siswa yang mengakomodasi kecerdasan ganda digunakan meningkatkan pemahaman melalui aktivitas penyelidikan atau pemecahan masalah sehingga indikator pembalajaran dapat tercapai.

2. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggabung materi-materi dari berbagai mata pelajaran dengan menggunakan tema sehingga membuat pembelajaran menjadi bermakna.

3. Multiple intelligence adalah kecerdasan ganda diantaranya adalah kecerdasan bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan ruang, kecerdasan tubuh, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan. 1. Asumsi Pengembangan

Pengembangan perangkat pembelajaran tematik berbasis multiple intelligence untuk siswa kelas 4 sekolah dasar ini berupa lembar kerja siswa tematik yang diharapkan dapat mengembangkan beragam kecerdasaan yang dimiliki masing-masing anak. Produk ini dapat diterapkan pada sekolah dasar yang sudah menggunakan kurikulum 2013.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa tematik ini terbatas pada siswa kelas 4 SD.

b. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa tematik ini terbatas pada tema berbagai pekerjaan dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan.

(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Lembar Kerja Siswa

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Menurut Trianto (2009: 222), lembar kerja siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan aktivitas penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS digunakan untuk pengembangan aspek kognitif atau seluruh aspek pembelajaran. Dalam LKS termuat kumpulan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman sesuai indikator yang akan dicapai.

Menurut Depdikbud, 1995 dalam Trianto (2009: 212), lembar kergiatan siswa merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan terprogram. Sedangkan menurut Purwo Sutanto dalam skripsi Desi Kisworo (2010: 10), lembar kerja siswa adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berupa materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat mampelajari materi secara mandiri. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa merupakan panduan belajar cetak untuk melakukan kegiatan terprogram yang digunakan meningkatkan pemahaman melalui aktivitas penyelidikan atau pemecahan masalah sehingga indikator pembalajaran dapat tercapai.

2. Tujuan Penggunaan Lembar Kerja Siswa

(27)

a. Memberikan motivasi untuk dapat mengasah dan mengembangkan pengetahuan siswa. b. Memberikan info mengenai konsep atau materi ajar yang sulit dijelaskan.

c. Memberikan sarana untuk mengembangkan keterampilan anak.

d. Mengecek pemahaman yang telah dimiliki siswa pada suatu materi ajar yang disajikan.

Berdasarkan pernyataan tujuan penggunaan lembar kerja siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa bermaksud meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran serta memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa untuk belajar terlebih dahulu, sehingga ketika seorang anak sudah tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar mereka akan fokus terhadap proses pembejaran tersebut. Disamping itu anak diharapkan dapat belajar mengenai konsep suatu materi dengan baik melalui penggunaan lebar kerja siswa.

3. Manfaat Lembar Kerja Siswa

Manfaat penggunaan lembar kerja siswa menurut Azhara Arsyad dalam skripsi Esti Windarti (2012:21-22) sebagai salah satu sarana dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar dan

meningkatkan hasil belajar.

b. Meningkatkan motivasi siswa, dengan mengarahkan perhatian siswa sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya. c. Siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.

d. Membantu siswa dalam mengembangkan dan menerapkan pemahaman yang dimiliki. e. Memberikan ringkasan materi ajar yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar. f. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal atau masalah sesuai konsep

(28)

g. Membantu guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan manfaat lembar kerja siswa menurut Boediman Hardjomarsono dalam skripsi Yuana Suparwati (2010: 28-29) adalah sebagai berikut:

a. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memehami tugas pembelajaran yang disajikan. c. Menyediakan kegiatan pembelajaran dengan percobaan yang dikerjakan sendiri oleh

siswa.

d. Mengatasi kesulitan bahan sajian yang tidak tersedia dalam buku pelajaran. e. Membantu siswa mengambangkan konsep

f. Membantu siswaa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.

g. Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.

Dari kedua pernyataan mengenai manfaat penggunaan lembar kerja siswa diatas maka dapat disimpulkan bahwa, betapa pentingnya penggunaan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran karena siswa akan terlibat langsung didalam melaksanakan proses belajar. Siswa akan aktif sendiri untuk membangun pengetahuannya, sehingga apa yang didapatkan melalui proses pembelajaran itu akan bertahan lama didalam pikiran seorang anak. Selain itu siswa dapat mengembangkan keterampilan, membantu mengembangkan konsep serta dapat memberikan motivasi untuk belajar lebih giat.

4. Komponen Lembar Kerja Siswa

(29)

a. Identitas

Identitas bisa juga disebut sebagai tanda pengenal. Dalam identitas berisi pokok bahasan, sub pokok bahasan, kelas, semester, dan waktu. Pokok bahasan dalam LKS adalah materi pokok yang dipelajari. Sedangkan sub pokok bahasan lebih khusus karena merupakan bagian dari pokok bahasan. Kelas dan semester merupakan ditingkat mana LKS digunakan. Waktu merupakan alokasi penggunaan LKS.

b. Isi

Isi dalam lembar kerja siswa dibagi menjadi dua yaitu: 1) Tujuan

Dalam tujuan berisi kompetensi belajar yang akan dicapai oleh siswa. 2) Uraian Kegiatan

Dalam uraian kegiatan berisi panduan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Uraian kegiatan ini disusun dengan kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa.

3) Refleksi

Refleksi dalam lembar kerja siswa bisa berupa berdoa diawal pembejararan. Selain itu bisa berupa apa yang dilakukan dan didapatkan selama proses pembelajaran.

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

(30)

pembelajaran yang menggabungkan berbagai mata pelajaran dan memadukan berbagai materi dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran. Sedangkan dalam buku Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI, Trianto (2010: 147) mengatakan pembelajaran tamatik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.

Dari ketiga pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang menggabung materi-materi dari berbagai mata pelajaran dengan menggunakan tema-tema tertentu sehingga membuat pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran tematik ini akan mambuat siswa menjadi aktif dalam membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan yang dibangun sendiri oleh siswa tentunya akan bertahan lama didalam diri seorang anak tersebut.

2. Landasan Pembalajaran Tematik

Trianto (2009: 101-106) dalam buku Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik manyatakan bahwa pembelajaran tematik mempunyai 3 landasan yaitu:

a. Landasan Filosofis

(31)

b. Landasan Psikologis

Landasan ini berkaitan dengan psikologis perkembangan dan psikologi belajar seorang anak. Psikologi perkembangan dimaksudkan agar isi atau materi pembelajaran tematik yang diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak pada saat itu. Sedangkan psikologi belajar menekankan pada bagaimana pembalejaran tematik diberikan pada siswa dan bagaimana siswa mempelajarinya.

c. Landasan Yuridis

Dalam implementasinya pembelajaran tematik diperlukan peyung hukum sebagai landasan yuridisnya. Landasan yuridis itu sendiri merupakan landasan hukum dalam pembelajaran tematik. Landasan yuridis tersebut adalah: UUD 1945, UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; dan UU Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dengan memperhatikan ketiga landasan tersebut maka potensi dan motivasi seorang anak dapat dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik, keunikan dan kekhasannya.

3. Langkah-langkah pembelajaran tematik

Dalam Agustina Johan Irsanti (2011: 17-18) Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional menuliskan bahwa untuk melaksanakan pembelajaran tematik langkah-langkah yang harus dilalui adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

(32)

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu: kegiatan awal/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Dalam pelaksanaannya guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya.

c. Tahap Penilaian

Tahap ini merupakan sustu usaha mendapatkan informasi mengenai proses dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar. Alat penilaian dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes dan non tes.

4. Karakteristik Pembalajaran Tematik

Menurut Depdiknas dalam Trianto (2010: 162-167) sebagai suatu model pembelajaran, pembelajaran tematik mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa

Dalam pembelajaran tematik siswa ditempatkan sebagai subjek belajar dan guru hanya sebagai falilitator untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa dalam aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung

Dalam pembelajaran tematik siswa dihadapkan pada sustu kenyataan yang nantinya digunakan sebagai dasar untuk memehami hal yang abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak terlalu jelas

(33)

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Dalam pembelajaran tematik ini menyajikan berbagai konsep mata pelajaran untuk membantu siswa menyalesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel

Dalam pembelajaran tematik guru dapat mengkaitkan berbagai mata pelajaran bahkan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan keadaan sekolah.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Dalam pembalajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran tematik akan membantu siswa untuk memberikan motivasi belajar dengan memberikan pengalaman langsung. Diharapkan siswa akan menjadi anak yang aktif, kreatif dalam pembelajaran pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sesuai prinsip belajar PAIKEM yang diadopsi oleh pembelajaran tematik.

5. Kekuatan Pembelajaran Tematik

Menurut Trianto (2009;88-89) pembalajaran tematik mempunyai beberapa kekuatan ataupun kelebihan, yaitu:

a. Banyak waktu yang tersedia atau dapat dianjutkan sepanjang hari karena mencakup berbagai mata pelajaran sehingga materi tidak dibatasi oleh jam pelajaran.

b. Hubungan mata pelajaran dan topik diajarkan secara logis dan alami. c. Mengajarkan siswa untuk belajar berbagai aspek kehidupan.

d. Guru dapat membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topic dari berbagai sudut pandang.

(34)

g. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan pemahaman.

Dari kelebihan diatas dapat disimpulkan ketika kita menerapkan pembelajaran tematik ini akan mengembangkan keterampilan proses seorang siswa dalam pembelajaran.

6. Kelemahan Pembelajaran Tematik

Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga mempunyai kelemahan seperti dalam Trianto (2009:90-91) seperti berikut:

a. Aspek pendidik

Dalam melaksanakan pembelajaran tematik seorang guru harus mempunyai wawasan yang luas dan mempunyai berbagai informasi dari berbagai pengetahuan. Jika guru tidak memiliki hal demikian maka pembelajaran sulit terwujud.

b. Aspek peserta didik

Siswa harus memiliki kemampuan akademik dan kreatifitas yang baik agar mampu menganalisis, menemukan, dan menghubungkan kosep. Jika kondisi tersebut tidak ada maka pembelajaran tematik sulit terwujud.

c. Aspek sarana dan sumber pelajaran

Pembelajaran tematik akan terhambat jika tidak ada sarana dan sumber pembelajaran yang bervariatif ataupun tidak ada akses internet.

d. Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, dan harus focus dalam pencapaian pemahaman siswa bukan pada target pencapaian materi. Guru harus diberikan kewenangan untuk

(35)

e. Aspek penilaian

Guru dalam embelajaran tematik harus melakukan penilaian secara menyeluruh dan berkoordinasi dengan guru lain jika ada meteri yang berasal dari guru yang berbeda. f. Aspek suasana pembelajaran

Pembalajaran tematik cenderung mengutamakan salah satu bidang, sehingga terjadi ketimpangan dalam bidang lain.

C. Multiple intelligence

1. PengertianMultiple Intelligence

Menurut Howard Gardner multiple intelligence adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata (Uno, 2009: 43). Multiple Intelligence sering dikatakan sebagai kecerdasan ganda. Gardner tidak setuju bahwa kecerdasan merpakan sifat yang alami. Sedangkan dalam Sujiono dan Sujiono (2010: 49), Gardner mengatakan kecerdasan jamak adalah penilaian deskriptif seorang individu mengenai bagaimana menggunakan kecerdasannnya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Dari pernyataan-pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan majemuk/multiple intelligence adalah kemampuan seseorang mengenai begaimana menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain dalam suatu situasi yang barmacam-macam.

2. Jenis-jenisMultiple Intelligence

(36)

a. KecerdasanVerbal/Lingustik

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 26), mengatakan bahwa kecerdasan verbal/bahasa merupakan kemampuan menggunakan serta mengolah kata-kata secara efektif baik secara lisan ataupun tertulis. Kecerdasan ini biasanya dimiliki jurnalis dan orang-orang yang bekerja dibidang bahasa. Kecerdasan bahasa menunjukkan dirinya dalam kata-kata, baik tertulis maupun lisan (Jasmine, 2007: 17). Dapat dikatakan bahwa kecerdasan bahasa merupakan kemampuan seseorang yang menunjukkan dirinya melalui kata dengan mengolah kata-kata tersebut secara lisan maupun tertulis.

Orang yang memiliki kemampuan verbal yang tinggi akan berbahasa dengan lancar, baik, dan lengkap. Kebanyakan orang yang belajar dengan mendengar. Seseorang yang mempunyai kemampuan ini mudah dalam mengerti urutan dan arti kata-kata dalam belajar bahasa, selain itu mereka dapat dengan mudah untuk menjelaskan, menceritakan, mengutarakan pemikirannya dan juga biasanya orang tersebut lancar dalam berdebat. Mereka senang membaca, menulis dan berbicara (Jasmine, 2007: 7). Secara umum Gunawan (2003: 107) mengungkap ciri-ciri orang dengan kecerdasan verbal yaitu, mampu membaca dan mengerti apa yang dibaca, mempu mempelajari bahasa asing, serta mempu menulis dan berbicara dengan efektif.

Sujiono dan Sujiono (2010: 57) menerangkan, untuk mengembangkan kecerdasan bahasa dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Mengajak anak berbicara sejak bayi

2) Membacakan cerita atau dongeng yang bisa dilakukan sebelum tidur 3) Bermain huruf, agar anak mengenali bentuk-bentuk huruf sejak kecil 4) Merangkai cerita melalui gambar

5) Berdiskusi tentang berbagai hal

(37)

7) Mandengarkan lagu, dan ajak bernyanyi agar anak menyimak setiap liri yang dinyanyikan

Jika hal tersebut dilakukan anak akan dapat mengembangkan kemampuan bahasa yang dimilikinya.

b. Kecerdasan Logika/Matematika

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 29), mengatakan kecerdasan matematika merupakan kemampuan mendengar, melihat, serta berpikir yang berkaitan dengan penggunaan angka dan kemampuan memberikan alasan secara efektif. Kemampuan seperti tersebut kebanyakan dimiliki oleh seorang matematikus, saintis, programmer, dan logikus. Sedangkan Amstrong dalam Sujiono dan Sujiono (2010: 58), kecerdasan matematika merupakan kemampuan dalam hal matematika dan logika atau akal sehat. Dapat dikatakan bahwa kecerdasan ini merupakan kemampuan mengolah angka serta berpikir memberikan alasan secara tepat sesuai akal sehat.

Orang yang mempunyai kecerdasan matematika mempunyai kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. Orang yang memiliki kecerdasan atau kemampuan ini dapat dengan mudah mempriotitaskan mana yang dikerjakan terlebih dahulu. Ketika menemui masalah orang yang memiliki kecerdasan ini menggunakan abstraksinya untuk melihat suatu persoalan yang luas, sehingga orang tersebut dapat melihat inti dari permasalahannya dan menylesaikannya. Secara umum ciri-ciri orang yang berkecerdasan matematika-logika yaitu (Gunawan, 2003:111), mengenal konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab-akibatnya, mampu menyelesaikan masalah dengan pikiran yang logis, berpikir matematis dan menyukai pelajaran yang berhubungan dengan operasi yang rumit.

(38)

1) Menyelesaikanpuzzle

2) Mengenalkan geometri dengan cara menunjukkan bangun-bangun datar berwarna 3) Mengenalkan bilangan melalui nyanyian

4) Bermain tebak-tebakan angka 5) Pengenalan pola, menyusun pola

6) Memperbanyak pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika

Jika hal tersebut dilakukan maka seorang anak akan dapat mengembangkan kecerdasan matematika/logika yang dimilikinya.

c. Kecerdasan Visual/Spasial

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 31), menuliskan kecerdasan visual-spasial atau penglihatan-keruangan merupakan kemampuan untuk melihat dunia visual-spasial secara tepat dan bertindak berdasarkan persepsi tersebut. Kecerdasan ini sering dimiliki oleh para pemburu, arsitek,navigator, dan dekorator. Sedangkan dalam Jasmine (2007: 21) kecerdasan visual-spasial merupakan kemampuan membentuk dan menggunakan model mental. Orang dalam kecerdasan ini sering berpikir dengan menggunakan gambar yang ditampilkan secara video atau film dan lain-lain. Dari pernyataan-pernyataan itu maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan visual-spasial merupakan kemampuan melihat melalui media gambar baik video maupun film dan menuangkan apa yang dilihatnya dalah suatu persepsi yang terlintas melalui media tersebut. Dalam Gunawan (2003: 123) disebutkan ciri-ciri kecerdasan ini yaitu meluputi, belajar dengan cara melihat dan mengamati, suka mencorat-coret atau menggambar, mampu menciptakan representasi visual atau nyata dari sebuah informasi, serta senag belajar grafik, peta, dan diagram.

(39)

peta, menemukan jalan dalam lingkungan baru, mengerti tiga dimensi, bermain catur ataupun permainan berkaitan dan berhubungan dengan kemampuan mengingat bentuk dan ruang. Untuk mengembangkan kecerdasan ini Sujiono dan Sujiono (2010: 58-59) menguraikan sebagai berikut:

1) Mencorat-coret, dimaksudkan agar anak mampu menmbuat sebuah gambar 2) Menggambar atau melukis

3) Membuat karya kerajinan tangan

4) Mengunjungi berbagai tempat untuk memperkaya pengalaman anak yang dilihat 5) Melakukan permainan melalui media video atau film

6) Mengatur dan merancang.

Dengan cara-cara tersebut diharapkan akan dapat memaksimalkan kemampuan akan mengenai visual-spasialnya atau keruangannya.

d. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 34), menuliskan kecerdasan kinestetik atau sering disebut dengan kecerdasan olah tubuh merupakan kemampuan dalam menggunakan seluruh tubuh untuk mengungkapkan serta mengekspresikan ide, perasaan, dan fasilitas memakai tangan untuk menghasilkan ataupun mengubah sesuatu. Kecerdasan ini dimiliki oleh aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Jasmine (2007: 25) mengatakan kecerdasan badani adalah kemampuan orang untuk memproses informasi melalui sensasi yang dirasakan pada badan mereka. Jadi dapat dikatakan bahwa kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan mengolah informasi dengan menggunakan seluruh tubuh.

(40)

Untuk mengembankan kecerdasan ini dapat dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut (Sujiono dan Sujiono, 2010: 59-60):

1) Menari

2) Bermain peran 3) Latian fisik 4) Berolahraga

Dari kegitana tersebut akan sangat menbantu seseorang dalam mengambangkan kecerdasan kinestetiknya.

e. Kecerdasan Musikal/Ritmik

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 36-37), menjelaskan kecerdasan musikal atau sering disebut dengan kecerdasan musik merupakan kemampuan dalam merasakan, membedakan, mengubah sepenuhnya, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik atau suara. Kecerdasan ini meliputi rasa sensitif terhadap ritme, melodi, dan intonasi. Sedangkan Amstrong dalam Sujiono dan Sujiono (2010: 60) berpandapat kecerdasan musikal adalah kemampuan memahami segala bentuk kegiatan musik, dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresi. Jadi kecerdasan musikal merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang mengenai segala bentuk kegiatan yang menimbulkan suara.

(41)

kecerdasan tersebut Sujiono dan Sujiono (2010: 60) menguraikan cara-caranya sebagai berikut:

1) Gali anak dengan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan yang ada pada dalam dirinya.

2) Bentuk kegiatan-kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kecerdasan musikal.

3) Buat penghargaan atas karya-karya yang dihasilkan seorang anak seperti pertunjukan dan lain-lain.

4) Ajak menyanyikan lagu dengan syair sederhana.

f. Kecerdasan Interpersonal/Sosial

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 39), menyatakan kecerdasan interpersonal atau kecerdasan antar-pribadi merupakan kemampuan untuk merasa atau mengerti maksud, motivasi, dan peka terhadap perasaan pada diri orang lain. Kecerdasan ini melibatkan sensitivitas atau kepekaan akan ekspresi wajah, suara, isyarat tubuh, serta kemampuan merespon secara efektif isyarat tersebut. Sedangkan Jasmine (2007: 26) kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang berteman dan kesenangan dalam berbagai macam aktivitas sosial. Jadi kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain seperti bekerja sama dan peka terhadap orang lain.

(42)

kecerdasan tersebut, Sujiono dan Sujiono (2010: 61) menguraikan sebagai berikut: (1) mengembangkan dukungan kelompok, (2) menetapkan aturan tingkah laku, (3) memberi kesempatan bertanggung jawab di rumah, (4) bersama-sama menyelesaikan konflik, serta (5) melakukan kegiatan sosial di lingkungan.

g. Kecerdasan Intrapersonal/Introspeksi

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 41), mengatakan kecercadan ini sering disebut dengan kecerdasan dalam-diri merupakan kemampuan yang berkaitan kesadaran diri serta pengetahuan diri sendiri dan kemampuan untuk beradaptasi dengan pengetahuan tersebut. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mempunyai kesadaran tinggi akan ide-idenya, serta mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri. Sedangkan menurut Jasmine (2007: 27) kecerdasan intrapersonal merupakan kesadaran mendalam akan perasaan batin. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa kecerdasan intrapersonal adalah kesadaran akan batin untuk mengolah pengetahuannya menjadi sesuatu yang berguna.

(43)

mengenai kelebihan, kelemahan dan minat anak, membayangkan diri di masa datang, serta mengajak anak berimajinasi melalui sebuah cerita.

h. Kecerdasan Naturalis

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 42), mengungkapkan kecerdasan naturalis atau kecerdasan kealaman adalah kemampuan membedakan atau mengenali tanaman, binatang, dan bagian lain lingkungan alam. Seseorang yang memiliki kecerdasan kealaman yang tinggi mampu untuk mengenal, mengklasifikasi, dan menggolongkan tanaman-tanaman, binatang, serta alam mini yang ada. Sedangkan dalam Gunawan (2010: 131) kecerdasan naturalis berkembang sebagai kebutuhan untuk mempertahankan hidup di alam bebas. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut bisa dikatakan kecerdasan naturalis merupakan kemampuan membedakan maupun mengenali sesuatu untuk dapat bertahan hidup di alam bebas.

Ciri-ciri orang berkemampuan adalah sebagai berikut (Gunawan, 2010: 130-131): 1) Suka menjelajah lingkungan alan dan manusia dengan antusiasme.

2) Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, atau peduli dengan binatang atau tanaman. 3) Mampu menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek itu.

4) Mampu mengenali spesies atau kelas dari objek. 5) Suka mempelajari taksonomi tanaman atau hewan. 6) Suka memelihara tanaman atau hewan.

(44)

i. Kecerdasan Eksistensial

Gardner dalam Paul Suparno (2004: 43-44) mengungkapkan, kecerdasan eksistensial atau sering disebut dengan kecerdasan keberadaan manusia merupakan kemampuan untuk menjawab masalah-masalah dalam eksistensi atau keberadaan manusia. Zohar dan Marshall (2001: 3-4) mengatakan kecerdasan eksistensial sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. Makna tersebut maksudnya adalah perilaku dalam hidup manusia. Secara umum kecerdasan ini bisa dikatakan sebagai kecerdasan ketuhanan.

Seseorang yang memiliki kecerdasan ini tidak puas bila hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam atau diinginkannya. Kecerdasan ini sangat banyak dimiliki para filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ini berhubungan dengan keberadaan kemampuan untuk berpikir tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberadaan, mulai dari tujuan manusia sebagai makhluk alam semesta hingga sifat kehidupan seperti kebahagiaan, tragedi, penderitaan, hidup, mati, dan kemana manusia setelah mati.

D. Kajian Penelitian Yang Relevan

(45)

itu supaya penelitian ini akurat, asli, dan tidak terjadi plagiat dengan penelitian yang lain, maka pencarian kajian pustaka perlu dilakukan guna memenuhi penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Devy Retnosari Dewi (2013), Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Untuk Pembelajaran Permutasi Dan Kombinasi Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa SMA Kelas X. Dalam penelitian yang dilakukan membahas kelayakan atau tingkat kevalidan lembar kerja siswa yang dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap dan dikenal dengan model 4-D. Hasil dari penelitian yang dilakukan lembar kerja siswa yang dikembangkan dinyatakan valid dengan perhitungan yang berselang 70% - 84% atau 85% - 100% yang merupakan kriteria valid atau sangat valid.

Penelitian selanjutnya merupakan jurnal pengembangan pembelajaran tematik yang dikembangkan oleh Sa’dun Akbar, dkk(2009) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar” berisi kelayakan pembelajaran tematik yang dilakukan

(46)

valid, validitasnya mencapai 94%. Hasil analisis gabungan antara validitas ahli dengan validitas praktisi mencapai nilai rata-rata 96,5%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut ahli dan praktisi pembelajaran model pembelajaran ini adalah valid sehingga dapat digunakan tanpa revisi.

Penelitian yang ketiga ini berjudul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa dan Pemanfaatan

Program Geogebra Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan Kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul”. Penelitian ini disusun oleh Paulina Hani Rusmawati (2013)

prodi Pendidikan Matematika jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mampunyai tujuan untuk membuat perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa yang digunakan dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode rancangan dan pengembangan (R&D). Hasil dari penelitian mengatakan bahwa penggunaan lembar kerja siswa memiliki pengaruh yang cukup baik untuk menumbuhkan rasa antusias siswa dalam belajar konsep kesebangunan sehingga tingkat pemahaman siswa menjadi tinggi.

Jurnal pendidikan Penerapan Multiple Intelligences dalam Sistem Pembalajaran oleh Handy Susanto (2005: 67-75) ini menyatakan bahwa teori multiple intelligence, mencoba untuk mengubah pandangan kecerdasan seseorang. Teori ini mampu menjembatani proses pengajaran yang membodankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Siswa dihadapkan pada situasi nyata dalam kehidupan yang dialami sendiri sehingga berkesan. Dalam jurnal ini juga dikatakan multiple intelligence Idapat mengakomodir setiap kebutuhan siswa sesuai keunikannya masing-masing.

(47)

intelligence sedangkan penelitian yang sudah ada tersebut hanya mengembangkan lembar kerja siswa dan penerapan pembelajaran tematik saja. Mengacu pada penelitian di atas sebagai pedoman dalam membuat penelitian maka peneliti akan mengembangkan penelitian dengan judul “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK KELAS IV

SD BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE”.

Adapun peta literatur dari hasil penelitian yang relevan tersebuat adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Peta Literarur Tematik Kelas IV SD Berbasis

(48)

E. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang menggunakan cara kerja sains dalam melakukan kegiatan pembelajarannya. Pada kuikulum ini mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema. Dengan kata lain kurikulum 2013 menggunakan model pembelajaran tematik.

Namun sebagian besar kepala sekolah dan guru belum mengikuti sosialisasi, sehingga mereka belum paham tentang Kurikulum 2013. Ini juga berdampak pada fasilitas pembelajaran seperti, media ICT, media konvensional, lembar kerja siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, penilaian dan juga modul pembelajaran yang masih terbatas berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan.

Menurut Howard Gardner multiple intelligence atau kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan atau menemukan solusi serta menghasilkan produk dalam suatu situasi yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata (Uno, 2009: 43). Kecerdasan ganda yang dikemukakan Gardner tersebut meliputi kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan kinestik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial.

(49)

Gambar 2. Pola Kerangka Berpikir

F. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan lembar kerja siswa tematik SD yang berbasismultiple intelligence?

2. Bagaimana kualitas lembar kerja siswa tematik SD berbasismultiple intelligence? Kurikulum

(50)

32

BAB III

METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan

Didalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah lembar kerja siswa tematik kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah research and development oleh Borg & Gall dalam Sugiyono (2011 : 298-302). Penelitian ini akan dilakukan sampai pada tahap revisi desain. Hal tersebut karena sudah ada kesepakatan antara dosen pembimbing dan peneliti serta kerterbatasan waktu dan tenaga mengenai hal tersebut.

Gambar 3. Desain Penelitian Pengembangan Revisi desain

Research & Development

Potensi dan masalah

Pengumpulan data

Desain produk

Validasi desain

Ujicoba produk

Revisi produk

Ujicoba pemakaian

Revisi produk

(51)

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitianResearch and Development(R& D) dengan menggunakan model desain oleh Sugiyono. Penelitian ini tidak sampai pada tahap produksi masal namun sampai revisi desain berdasarkan alasan diatas.

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penyebaran angket analisis kebutuhan dilakukan pada enam sekolah dasar, yakni: SD N Kledokan, SD N Baran I, SD N Kerdonmiri I, SD N Gelaran 2, SD N I Socokangsi, SD K Sengkan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan oktober 2013 sampai juni 2014.

C. Rancangan Penelitian

Pemilihan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence. Format dalam penelitian mengenai lembar kerja siswa ini adalah sebagai berikut: pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, melaksanakan aktivitas-aktivitas yang terdapat pada setiap pembelajarannya. Perancangan awal dalam pengembangan lembar kerja siswa ini meliputi kegiatan

a. Merancang peta konsep produk, produk lembar kerja siswa ini berisi tujuan pembelajaran, aktivitas-aktivitas pembelajaran, dan berbasismultiple intelligence.

b. Melakukan analisis terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema berbagai pekerjaan sub tema jenis-jenis pekerjaan.

(52)

D. Prosedur Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap), sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2011 : 289).

Adapun alur penelitian pengembangan meliputi langkah-langkah: 1. Potensi Masalah

Keberadaan kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran dalam dunia pendidikan khususnya sekolah dasar mengakibatkan terbatasnya perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa atau bahkan tidak ada satupun lembar kerja siswa yang isinya mengacu kurikulum 2013. Hal tersebutlah yang menyebabkan peneliti mengembangkan lembar kerja siswa untuk pembelajaran kurikulum 2013. Setelah analisis dibuat RPP. Selain itu keberagaman kecerdasan setiap orang yang berbeda-beda membuat kecerdasan yang dimilikinya tidak terwadahi dalam lembar kerja siswa yang sudah ada terdahulu, hal inilah yang menyebabkan peneliti mengembangkan lembar kerja siswa tematik kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence yang diharapkan dengan adanya lembar kerja siswa tersebut setiap kecerdasan anak yang berbeda-beda dapat terwadahi dan terfasilitasi ketika melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket ke enam sekolah dasar. Dari angket yang disebarkan, kemudian dianalisis. Analisis angket dilakukan dengan menghitung hasil dari keenam responden.

3. Desain Produk

(53)

menganalisis kurikulum 2013, pengumpulan materi maupun gambar-gambar. Pembuatan desain sendiri menggunakan beberapa programsoftwareberupaMicrosoft Word, Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop PS5. Komponen dalam lembar kerja siswa ini yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas-aktivitas pembelajaran, dan label kegiatan berbasis multiple intelligence.

4. Validasi Desain

Validasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa yang dibuat. Validasi dilakukan oleh tiga validator yaitu dua dosen PGSD USD dan satu guru sekolah dasar kelas 4 SD. Dengan melakukan validasi tersebut diharapkan dapat diketahui kelemahan dan kelebihan sebagai dasar melakukan revisi lembar kerja siswa.

5. Revisi Desain

Revisi dilakukan setelah lembar kerja siswa tematik nernasismultiple Intelligenceselesai divalidasi. Dari hasil validasi tersebut akan diberikan saran atau kritik sebagai dasar untuk melakukan revisi.

E. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai validator. Data berupa data kuantitatif dan data kualitaitf yang merupakan hasil penilaian kualitas lembar kerja siswa yang dikembangkan serta masukan sebagai dasar untuk melakukan revisi. Data kuantitatif berupa angka atau skor digunakan untuk mengukur kualitas produk. Data kualitatif berupa saran dan kritik untuk melakukan perbaikan produk.

F. Instrumen Pengumpulan Data

(54)

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

Teknik atau cara pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142). Teknik pengumpulan data kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu secara pasti variabel yang akan diukur dan harapan dari responden.

Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk menilai kelayakan lembar kerja siswa tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence. Berikut kisi-kisi dari instrument validasi :

1. Instrumen Uji kelayakan lembar validasi

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen

No Aspek Indikator

I Isi yang

disajikan LKS disajikan secara sistematis

Merupakan kegitatan dan tugas yang esensial

Masalah yang diangkat sesuai dengan tingkat kognisi siswa LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran berbasis

multiple intelligence.

Kegiatan dalam LKS sesuai dengan lingkungan siswa (kontekstual)

Proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah

pendekatan sains (mengamati, bertanya, menalar, mencoba, menyimpulkan, mengkomunikasikan) dan menunjukkan pengembangan kecerdasan yang beragam.

Kegiatan mempunyai tujuan yang jelas

Kegiatan yang disajikan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

LKS mampu meningkatkan kreativitas siswa

(55)

LKS memfasilitasi siswa untuk mempraktikkan karakter yang baik

II Bahasa

Penggunaan bahasa sesuai EYD

Bahasa yang digunakan sesuai dengan kognisi siswa Bahasa yang digunakan komunikatif

Petunjuk yang digunakan jelas

Kalimat yang digunakan jelas, tidak menafsirkan makna ganda

III Tampilan

Keajekan ukuran huruf yang digunakan Keajekan bentuk atau jenis huruf Kejelasan gambar yang disajikan Kemenarikan gambar pada cover

Kesesuaian tata letak gambar dan tulisan pada sampul Kemenararikan tampilan halaman yang disajikan Ketepatan pemilihan ukuran dan jenis huruf Ketepatan ukuran gambar

Ketepatan penempatan gambar

Ketepatan jarak: baris, alinea, dan karakter pada teks atau kalimat

Ketepatan penempatan kolom atau tabel pada LKS

G. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif

Merupakan data yang berupa komentar yaitu saran atau kritik oleh ahli atau validator. Data dianalisis sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan mengetahui kelemahan atau kelebihan produk yang dikembangkan.

2. Data Kuantitatif

(56)

Tabel 2. Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Kategori

X > + 1,80 Sbi Sangat Baik

+ 0,60 Sbi < X≤ + 1, 80 Sbi Baik

− 0,60 Sbi < X ≤ + 0, 60 Sbi Cukup baik

–1,80 Sbi < X≤ − 0, 60 Sbi Kurang baik

X≤ − 1, 80 Sbi Sangat kurang baik

Keterangan :

Rerata ideal ( ) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal : (skor maksimal ideal− skor minimal ideal)

X : Skor Aktual

Berikut ini konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut.

Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima

Interval Skor Kriteria

X > 4,21 Sangat Baik

3,40 < X≤ 4,21 Baik

2,60 < X≤ 3,40 Cukup Baik

1,79 < X≤ 2,60 Kurang Baik

(57)

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pengembangan

Pengembangan prototipe Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence dikembangkan dengan beberapa tahapan. Sesuai dengan model pengembangan Borg and Gall yang tercantum dalam Sugiyono (2011:298), melalui 5 tahapan yaitu :

1. Potensi dan Masalah

Keberadaan kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran dalam dunia pendidikan khususnya sekolah dasar mengakibatkan terbatasnya perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa atau bahkan tidak ada satupun lembar kerja siswa yang isinya mengacu kurikulum 2013. Hal tersebutlah yang menyebabkan peneliti mengembangkan lembar kerja siswa untuk pembelajaran kurikulum 2013. Selain itu keberagaman kecerdasan setiap orang yang berbeda-beda membuat kecerdasan yang dimilikinya tidak terwadahi dalam lembar kerja siswa yang sudah ada terdahulu. Berdadarkan masalah tersebut maka timbul potensi untuk mengembangkan lembar kerja siswa tematik berbasis multiple intelligence berdasarkan kurikulum 2013. Diharapkan dengan adanya lembar kerja siswa tersebut setiap kecerdasan anak yang berbeda-beda dapat terwadahi dan terfasilitasi ketika melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Pengumpulan Data

(58)

dan hanya 1 sekolah yang sudah mengikutkan gurunya yaitu guru kelas 1 dan 4 untuk mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Dari enam responden yang diberikan angket beik kepala sekolah maupun guru juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence bahkan ke enam sekolah tersebut belum memiliki perangkat pembelajaran kurikulum 2013 yang berupa silabus, RPP, bahan ajar, media yang mengakomodasi pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Dari enam responden yang diberikan angket ada dientaranya 1 sekolah yang sudah memiliki lembar kerja siswa tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence dan 5diantaranya belum memiliki. Terkait media berbasis ICT semua responden belum memilikinya. Selain itu juga keenam responden belum meliliki perangkat penilaian tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Berdasarkan hasil pengumpulan diatas terbukti bahwa kebanyakan belum ada kepala sekolah maupun guru yang mengikuti pelatihan kurikulum 2013 serta belum mengerti mengenai pembelajaran berbasis multiple intelligence, akibatnya perangkat yang sesuai dengan kurikulum 2013 maupun berbasis

multiple intelligencebelum ada. 3. Desain Produk

(59)

Selanjutnya dilakukan penyusunan dan pengumpulan materi serta gambar-gambar yang akan dicantumkan dalam lembar kerja siswa dengan menyesusikan antara tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dibuat selama lima hari. Gambar-gambar yang digunakan mencari diinternet, gambar yang digunakan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan anak yang diharapkan menarik rasa ingin tahu anak. Setelah itu dilakukan pembuatan lembar kerja yang sesuai dengan materi atau sub tema jenis-jenis pekerjaan. Lembar kerja juga disesuaikan dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran serta kecerdasan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Aktivitas-aktivitas dalam lembar kerja siswa kemudian dilabeli dengan kecerdasan yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pembuatan lembar kerja dilakukan dengan menggunakan menggunakan program

software Microsoft Word. Pemilihan program ini dimaksudkan untuk memudahkan penyusunan lembar kerja siswa yang dibuat. Program tersebut digunakan karena bisa melakukan pengetikan serta mengmasukkan gambar, membuat tabel serta shapebangun dua dimensi ataupun tiga dimensi. Caranya adalah dengan memilih menu yang sudah tersedia dalam Microsoft Word yaitu insert table untuk membuat tabel, insert shapes untuk membuat bangun dua dimensi, tiga dimensi maupuncalloutssertastars and banners.

Pembuatan cover, template, dan bannerdalam lembar kerja siswa dibuat menggunakan

software Corel Draw X3 serta Adobe Photoshop PS5. Program Adobe Photoshop PS5

digunakan untuk memotong gambar yang akan digunakan sebagai cover. Program Corel Draw X3 digunakan untuk mendesain seperti apacover dantemplate dibuat. Caranya adalah pertama dengan mengatur kertas yang digunakan menjadi potrait A4, kemudian import

gambar yang digunakan, tata semua unsur yag akan digunakan. Berikut hasilcover, template

(60)

Gambar 4.Cover

(61)

Gambar 5.Template

Gambar 6. merupakan gambar template yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Gambar tersebut dibuat dengan menggunakan program Corel Draw X3. Template ini diletakkan pada setiap halaman dari aktivitas pertama. Template dibuat berwarna dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa melakukan proses pembelajaran.

(62)

Gambar 6. diatas merupakan gambar banner pembelajaran. Gamber tersebut dibuat menggunakan program Corel Draw X3. Banner ini diletakkan pada awal pembelajaran, letaknya dipojok kanan atas.

Gambar 7.BannersAktivitas Pembelajaran

Banner diatas merupakan tempat untuk menulis aktivitas yang akan dibuat. Penulisan aktivitas ditulis pada kolom putih yang kosong. Maksud dari bannerini memberikan nomor aktivitas dalam prosees pembelajaran.

Gambar 8. LabelMultiple Intelligence

Gambar diatas merupakan label yang diberikan pada setiap kegiatannya. Gunanya mengetahui bahwa kegiatan yang akan dilakukan mengembangkan kecerdasan yang mana.

Komponen dalam Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence ini meliputi tujuan pembelajaran disetiap awal pembelajaran per hari, aktivitas-aktivitas pembelajaran yang berupa lembar kerja untuk tempat mengerjakan dan label

(63)

tujuan-tujuan dari gabungan mata pelajaran yang digabungkan. Tujuan ini digunakan sebagai patokan yang harus dicapai anak pada hari itu. Aktivitas pembelajaran ini berisi kegiatan-kegiatan yang membuat siswa menjadi aktif. Kegiatan diawali dengan berdoa dilanjutkan aktivitas yang terdapat dalam buku lembar kerja. Label multiple intelligence ini merupakan tanda dari kegiatan atau aktivitas dalam lembar kerja siswa. Setiap kegiatan yang ada dilabeli sesuai dengan kecerdasan yang akan dikembangkan.

4. Validasi Desain

Validasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa yang dibuat. Validasi dilakukan oleh tiga validator yaitu dua dosen PGSD USD dan satu guru sekolah dasar kelas 4. Dengan melakukan validasi tersebut diharapkan dapat diketahui kelemahan dan kelebihan sebagai dasar melakukan revisi lembar kerja siswa.

(64)

rendah sampai tingkat tinggi, serta lembar kerja siswa memfasilitasi siswa untuk mempraktikkan karakter yang baik.

Aspek bahasa merupakan hal yang berkaitan dengan penulisan dan penggunaan bahasa dalam Lembar Kerja Siswa Tematik Kelas IV SD BerbasisMultiple Intelligence. Item dalam aspek bahasa ini meliputi penggunaan bahasa sesuai EYD, bahasa yang digunakan sesuai dengan kognisi siswa, komunikatif, petunjuk yang digunakan jelas, kalimat yang digunakan jelas, serta tidak menafsirkan makna ganda.

Aspek tampilan merupakan kenampakan atau desain produk yang dikembangkan. Item dalam aspek tempilan ini meliputi keajekan ukuran huruf, bentuk atau jenis huruf yang digunakan, kejelasan gambar yang disajikan, kemenarikan gambar pada cover dan tampilan halaman yang disajikan, kesesuaian tata letak gambar dan tulisan pada sampul, ketepatan pemilihan ukuran dan jenis huruf, ukuran gambar, penempatan gambar, jarak (baris, alinea, dan karakter pada teks atau kalimat), dan ketepatan penempatan kolom atau tabel pada lembar kerja siswa.

5. Revisi Desain

Revisi dilakukan setelah lembar kerja siswa tematik nernasismultiple Intelligenceselesai divalidasi. Dari hasil validasi tersebut akan diberikan saran atau kritik sebagai dasar untuk melakukan revisi.

B. Uji Kelayakan Lembar Kerja Siswa

Validasi ini memaparkan hasil penilaian dari ahli lembar kerja siswa, ahli pembelajaran, dan guru sekolah dasar.

1. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Item pada Setiap Aspek

Gambar

Gambar 22. Tampilan Lembar Kerja sebelum direvisi .................................................
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .........................................................................
Gambar 1. Peta Literarur
Gambar 2. Pola Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau Berdasarkan pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang mengikuti

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan metode diskusi kelompok pada materi bangun datar di kelas VII SMP Negeri

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas, yaitu harga, promosi dan tempat terhadap variabel terikat, yaitu

Dependent Variable: Pendapatan Penyaluran Dana Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan konstanta ( ) sebesar 341.690.830 dan koefisien regresi ( ) sebesar -2,973. Hal

Sementara bagi Pemerintah Desa Meninting perlu membangun kapasitas kelembagaan kelompok nelayan sehingga ada ikatan kepentingan jangka panjang dalam pembangunan desa

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah sw·L atas karunia-Nya maka tesis ini dapat tersusun dalam melengkapi tugas akhir untuk menyelesaikan Program

[r]

• Industri Minyak Sawit dalam Isu Sosial dan Ekonomi Indonesia.. • Perkebunan Kelapa Sawit dalam Isu Sosial dan