• Tidak ada hasil yang ditemukan

matlan_05_pd-non-homogen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "matlan_05_pd-non-homogen"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERSAMAAN

PERSAMAAN DIDIFERENSIALFERENSIAL

LINI

LINIER NON ER NON HOMOGENHOMOGEN

Contoh PD linier non homogen orde 2. Contoh PD linier non homogen orde 2. Bentuk

Bentuk umum umum persamaan persamaan PD PD Linier Linier NonNon Homogen Orde 2, adalah sebagai berikut : Homogen Orde 2, adalah sebagai berikut :

y”

y” + + f(xf(x) ) y’ y’ + + g(xg(x) ) y y = = r(xr(x) ) ( ( 2-2- 35)35) Solusi umum y(x) akan

Solusi umum y(x) akan didapatkan bila solusididapatkan bila solusi umum y

umum yhh(x) dari PD (x) dari PD homogen diketahui.homogen diketahui. PD homogen :

PD homogen : y”

y” + + f(x) f(x) y’ y’ + + g(x) g(x) y y = = 0 0 (2-36)(2-36) Kemudian y(x) dibentuk dengan penambahan Kemudian y(x) dibentuk dengan penambahan y

yhh(x) (x) sembarang sembarang solusi solusi termasuk termasuk konstantakonstanta tak tetapnya. tak tetapnya.

y y

(2)

Theorema 1 :

f(x), g(x) dan r(x) merupakan fungsi kontinyu pada interval I. y(x) merupakan solusi dari PD di atas yang berisikan konstanta yang tetap. y(x) dibentuk oleh dua konstanta. Konstanta pertama, berubah-ubah, terdapat pada solusi umum (homogen) yh(x). Konstanta kedua,

tetap,terdapat pada fungsi (x), yaitu sembarang solusi PD pada interval I. Theorema 2 :

Solusi umum dari PD seperti di atas adalah

penjumlahan solusi persamaan homogen yh(x) dengan solusi partikular yang tetap (tak ber-ubah-ubah) yP(x).

Sehingga y(x) = yh(x) + yP(x) (2-38)

y

(3)

1. METODE KOEFISIEN TAK TENTU.

Bentuk Persamaan Umum :

y” + ay’ + by = r(x) ( 2-39 )

Fungsi r(x) yang merupakan bentuk solusi

partikular yP(x) diperoleh dng cara

menebak, seperti misalnya : fungsi cos, fungsi sin, fungsi exponensial atau jumlah dari beberapa fungsi.

r(x) berisikan koefisien tak tentu.

Turunkan yP sesuai persamaan umum (2-39) di atas.

Substitusikan yP dan seluruh turunannya ke dalam persamaan (2-39).

Tabel 2-1. Metode koefisien tak tentu

iq K cos x + M sin x k cos qx 0 Knxn + k n-1xn-1 +...+ k1x + k0 kxn (n=0,1....) p Cepx kepx Pilihan untuk yP Bentuk r(x)

(4)

Aturan :

Bila r(x) merupakan salah satu fungsi

seperti dalam tabel, maka pilih bentuk yP yang sesuai dan merupakan kombinasi linier dengan konstanta tak tentu. Turunan r(x) harus bebas linier pula.

Bila r(x) merupakan penjumlahan, maka pilih yP yang merupakan penjumlahan fungsi yang sesuai.

Bila r(x) adalah solusi dari persamaan

homogen, maka pilihan dapat dimodifikasi seperti berikut

Aturan Modifikasi

Kalikan pilihan pada kolom 2 dengan x atau x2

tergantung dari apakah pada kolom 3 berupa akar tunggal atau akar-akar ganda dari

(5)

Contoh-contoh Soal

1. Selesaikan persamaan berikut : y” – 4y’+ 3y = 10e-2x

Jawab : Jawab partikular yP Turunan e-2x adalah ke-2x maka yP = ke-2x yP’ = -2ke-2x dan y P”= 4 ke-2x

4ke-2x-4(-2ke-2x ) + 3ke-2x = 10e-2x ; k= 2/3

yP = (2/3)e-2x Jawab homogen yh

λ

2 - 4

λ

+ 3 = 0 ;

λ

1 = 3 dan

λ

2 = 1 yh= k1eλ1x + k 2eλ2x = k1e3x+ k2ex Solusi Umum y = yh + yP y = k e3x + k ex + (2/3)e-2x

(6)

2. Selesaikan y” + 4y = 8x2

Jawab :

Jawab homogen :

λ

2 + 4 = 0

λ

1 = p + jq = +j2 ;

λ

2 = p – jq = -j2 ; p= 0 Solusi umum PD homogen untuk D < 0 : yh = epx[A cos qx + B sin qx]

yh = [A cos 2x + B sin 2x] Jawab partikular :

Misal 1 : y = kx2 ; y” = 2k

2k + 4 kx2 = 8x2 ; 2k = 0 ; 4k = 8

Gagal, tidak konsisten.

Misal 2 : yP = kx2 + Lx + m ; y” = 2k

2k + 4(kx2 + Lx + M) = 8x2

4kx2 + 4Lx +(2k + 4m) = 8x2

dengan metode identifikasi : k = 2 ; L = 0 ; m = 1 maka yP = 2x2 + 1

Solusi umum y = yP + yh

(7)

3. Selesaikan y” – y’ – 2y = 10 cos x Jawab : Jawab homogen

λ

2 -

λ

- 2 = 0 yh = c1eλ2x + c 2 eλ2x yh = c1e2x + c 2 e-x Jawab partikular yP = k cos x + m sin x yP’ = -k sin x + m cos x yP” = -k cos x – m sin x (-k cos x – m sin (-k sin x + m cos x)-2(k cos x + m sin x) = 10 cos x

(-3k – m) cos x + (k-3m) sin x = 10 cos x -3k – m = 10 ; k – 3m = 0 ;

k = -3 ; m = -1

yP = -3 cos x – sin x Solusi umum : y = yh + yP

(8)

4. Selesaikan : y” – 3y’+ 2y = 4x + e3x Jawab : Jawab homogen : yh = c1e2x + c 2ex Jawab partikular : yP = k1x +k0 + Ce3x yP’ = k1 + 3Ce3x yP” = 9Ce3x (9Ce3x)-3(k 1 + 3Ce3x)+2(k1x +k0 + Ce3x) = 4x + e3x k1 = 2 ; k0 = 3 ; C = (1/2) yp = 2x + 3 + (1/2) Ce3x Solusi umum : y = c1e2x + c 2ex + 2x + 3 + (1/2) Ce3x

5. Selesaikan : y” – 2y’ + y = (D-1)2 = ex + x

Jawab :

Jawab homogen yh = c1ex +c

(9)

Jawab partikular :

Lihat tabel k1x + k0

karena akar ganda cx2ex

sehingga yp = k1x + k0 + cx2ex

Bila disubstitusikan ke dalam persamaan : yp” – 2yp’ + yp = ex + x maka didapatkan : 2cex + k 1x – 2k1 + k0 = ex + x c = ½ ; k1 = 1 ; k0 = 2 Solusi umum : y = (c1x + c2) ex + ½ x2ex + x + 2

(10)

SOAL-SOAL LATIHAN 6

Selesaikan PD non homogen berikut ini : 1. y” + 4y = e-x

2. y” + 2y + y = 2x2

3. y” + y – 2y = 3ex

4. y” + y = 2 sin x

5. y” + y’ – 6y = 52 cos 2x 6. y””-5y” + 4y = 10 cos x 7. y” – 2y’ + 2y = 2ex cos x

8. y” + y = x2 + x

9. y” + 5y + 6y = 9x4 – x

10. y” – 2y’ + y = 2x2 – 8x + 4

11. y’’’+ 2y” – y’ – 2y = 1 – 4x3

12. y” – 4 y’ + 9y = 10 e2x – 12 cos 3x

13. y” + 2y’ + 10y = 4.5 cos x – sin x 14. y” + 2y’ + 2y = -2 cos 2x – 4 sin 2x 15. y” + 4y’ + 8y = 4 cos x + 7 sin x

(11)

2. METODE KOMPLEKS UNTUK MENENTUKAN SOLUSI PARTIKULAR

Bentuk umumnya seperti persamaan (2-35) Contoh :

(2-40) Dengan metode koefisien tak tentu akan diperoleh :

IP(t) = 3 cos t + 3 sin t

Menurut hukum Euler, ruas kanan pers (2-40), 6 cos t, adalah komponen nyata

(riel), karena :

6 eit = 6 (cos t + i sin t)

Sehingga persamaan (2-40) dapat ditulis dengan : ( 2-41) .. .

I + I + 2I = 6 cos t

.. . it

I + I + 2I = 6 e

(12)

Solusi partikular kompleks dapat dibuat dalam bentuk :

Ip*(t) = keit (2-42)

dan * = ikeit * = -keit

Bila disubstitusikan ke dalam pers (2-41) : (-1 + I +2) keit = 6 eit

= 3 – i 3

Sehingga solusi umum pers. (2-41) adalah : IP*(t) =(3-i3)eit = (3-i3)(cos t + i sin t) dan komponen nyatanya adalah :

IP(t) = 3 cos t + 3 sin t . P

I

6

k =

1 + i

.. p

I

(13)

3. METODE UMUM

Bentuk umum PD non homogen

y” + f(x)y’ + g(x)y = r(x) (2-43) f, g dan r kontinyu pada interval terbuka I

Sedangkan bentuk umum PD homogen :

y” + f(x)y’ + g(x)y = 0 (2-44)

maka solusi umumnya yh(x) pada interval terbuka I berbentuk :

Yh(x) = c1 y1(x) + c2 y2(x)

Bila c1 dan c2 diganti dengan u(x) dan v(x) maka diperoleh solusi partikular pada

interval terbuka I, sbb :

(14)

Jika pers. (2-45) diturunkan, hasilnya : yP’ = u’y1 + uy1‘ + v’y2 + vy2

Karena u(x) dan v(x) adalah pengganti c1 dan c2, maka :

u’y1 + v’y2 = 0 (2-46) Sehingga yP’ menjadi :

yP’ = uy1’+ vy2’ (2-47) Bila pers.(2-43) diturunkan, hasilnya :

yP” = u’y1’+ uy1”+ v’y2’ + vy2” (2-48) Pers.(2-45), (2-47) dan (2-48) disubstitusi-kan ke dalam pers.(2-43), dan mengumpul-kan komponen yang mengandung u dan v :

(15)

u(y1”+ fy1’+ gy1) + v(y2”+ fy2’+ gy2) + u’y1’+v’y2’ = r

Bila y1 dan y2 merupakan solusi homogen dari pers. (2-44), sehingga terjadi

penyederhanaan persamaan, menjadi ; u’y1’+v’y2’ = r

Pers. (2-46) : u’y1 + v’y2 = 0

Sebuah sistem dari 2 persamaan aljabar linier dengan 2 fungsi u’ dan v’ yang tak diketahui.

Penyelesaian selanjutnya dengan memakai aturan Cramer, sehingga :

dan (2-49)

dengan W = y1 y2’ – y1’y2 ; W

0. W = Bilangan Wronskian dari y dan y

2 y r u' = -W 1

y r

v' =

-W

(16)

Dengan integrasi diperoleh : dan

substitusikan hasil ini ke dalam pers(2-45), sehingga didapatkan :

(2-50) Contoh :

Selesaikan PD berikut ini : y” + y = sec x Jawab :

misalkan y1 = cos x dan y2 = sin x Solusi homogen :

Bilangan Wronskian :

W(y1,y2) = cos x cos x –(-sin x) sinx =1 Solusi partikular : Dari pers. (2-50), 2 y r u = - dx W

∫ 

y r1 v = - dx W

∫ 

2 1 p 1 2 y r y r y (x) = -y dx y dx W

+

W

∫ 

(17)

yP = cos x ln|cos x| + x sin x

maka solusi umumnya adalah : y = yh + yP y = [c1 + ln|cos x|] cos x + (c2 + x) x sin x SOAL-SOAL LATIHAN 7

Selesaikan PD non homogen berikut ini : 1. y” + y = cosec x + x

2. y”+ 9y = sec 3 x

3. y” – 4y’ + 4y = [e2x]/x

4. y” + 2y’ + y = e-x ln x

5. y” + 6y’ – 9y = [e-3x]/[x2 + 1]

6. y” + 2y’ + y = e-x cos x

7. x2y” – 5xy’ + 9 = 3x2

8. x2y” – 4xy’ + 6y = 1/[x2]

9. x2y” – (1-2x)y’ + (6-4x2)y = x2 cos x

Gambar

Tabel 2-1. Metode koefisien tak tentu

Referensi

Dokumen terkait

Brown dan Bannet (1981) melaporkan bahwa Ae. aegypti mengisap darah lebih banyak pada lengan umpan yang menggunakan kaos hitam jika dibandingkan dengan yang menggunakan kaos

PRAKOSO ARI WIBOWO. Pengembangan Mesin Penanam Benih Jagung dengan Pengolahan Tanah Minimum Bertenaga Traktor Roda Dua. Dibimbing oleh WAWAN HERMAWAN. Mesin penanam,

Produktivitas tertinggi adalah pada tanaman bawang merah, yaitu sebesar 84,4 kuintal/hektar (Profil Daerah Kab.Brebes 2002 – 2006) Pestisida yang digunakan dalam budidaya

Setiap titik yang bukan titik biasa pada persamaan di atas, maka disebut sebagai titik singular.. Titik singular yang tidak memenuhi (2) disebut sebagai titik

Namun, dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 yang merupakan perubahan dari Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005, maka pengadaan tanah bagi

Pertumbuhan Cendawan Entomopatogen Lecanicillium lecanii pada Berbagai Media serta Infektivitasnya terhadap Kutudaun Kedelai Aphis.. glycines Matsumura (Hemiptera:

Hasil penelitian terhadap perempuan (istri) pegawai tetap di Universitas HKBP Nommensen (Sihotang Maria, 2010), bahwa motivasi mereka bekerja untuk membantu

1) Pada saat sidang dibahas kembali terkait secondary additive (BTP dalam BTP, dalam ingredien, dll). Misal penggunaa pectin, BTP berbasis pati seperti pati