• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Pemodelan Knowledge Management

Perawat dan Pengukuran Efektivitas Sistem

Pakar Keperawatan di Rumah Sakit

OKTRI MOHAMMAD FIRDAUS

Program Magister Teknik & Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

(2)
(3)
(4)

Latar Belakang

Perkembangan industri pelayanan kesehatan saat

ini yang

sangat pesat

 Proses

penyembuhan penyakit

khususnya

untuk pasien yang harus melalui proses rawat inap

sangat

dipengaruhi oleh peran perawat

didalamnya.

 Perawat memegang peranan penting dalam hal ini

dikarenakan interaksi perawat dengan pasien jauh lebih sering dan lebih lama dibandingkan dengan dokter.

 Sehingga secara otomatis

ketergantungan

terhadap perawat menjadi cukup tinggi.

Kualitas pelayanan harus selalu dipantau dan

(5)

Perumusan Masalah

Aspek-aspek apa saja yang menentukan kualitas dan

kompetensi seorang perawat pada saat menangani

pasien dengan berbagai macam karakterstik?

Bagaimana mendukung aktivitas perawat agar

diperoleh tingkat kualitas pelayanan yang terbaik dan sesuai dengan standar prosedur keperawatan serta tercapainya tingkat kepuasan terhadap pelayanan serta kesembuhan pasien?

 Bagaimana memfasilitasi perawat yang sudah dianggap

pakar dalam proses transfer knowledge baik kepada perawat baru maupun perawat lama yang membutuhkan pengetahuan baru dalam upaya peningkatan produktivitas kerja perawat?

 Bagaimana memfasilitasi perawat dalam proses

knowledge sharing dan knowledge update?

 Apa dampak dari penerapan sistem pakar keperawatan di

(6)

Tujuan Penelitian

 Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang

diperlukan oleh perawat dalam menangani pasien dengan karakteristik unik khususnya pasien yang

memiliki tingkat ketergantungan cukup tinggi terhadap peran perawat

 Melakukan perancangan model knowledge

management perawat yang menggambarkan proses

bisnis yang terjadi di dalam dunia keperawatan ini

 Melakukan perancangan model knowledge

transfer perawat yang menggambarkan hubungan

saling ketergantungan baik antara kepala ruangan, perawat lama maupun perawat baru.

Dan salah satu output dari model knowledge transfer

ini adalah pembangunan sebuah sistem pakar keperawatan yang diharapkan dapat menunjang kinerja perawat dalam menangani pasien.

(7)

… Tujuan Penelitian

Melakukan

perancangan model knowledge

sharing

yang menjelaskan tentang cara yang

efektif dalam proses pertukaran pengetahuan

diantara perawat.

Dan juga

perancangan model knowledge

update

yang bertujuan untuk menjaga

konsistensi dari pengetahuan-pengetahuan yang

sudah ada maupun yang baru.

Melakukan

pengukuran efektivitas

penerapan sistem pakar keperawatan di rumah

sakit

(8)

Pembatasan Masalah

 Penelitian untuk

pembangunan sistem

pakar keperawatan

hanya dilakukan di

ruangan ICU dan VIP Rumah Sakit Al Islam

Bandung, sedangkan pada saat pengukuran efektivitas sistem pakar keperawatan ini

dilakukan juga di 3 (tiga) buah rumah sakit

lainnya sebagai bahan pembanding

 Pengetahuan yang dimasukkan ke dalam program

sistem pakar yang dirancang mencakup masalah-masalah : prosedur inti keperawatan, prosedur penanganan pasien ICU, prosedur penanganan

pasien VIP serta

keahlian praktis

yang dimiliki

(9)

… Pembatasan Masalah

 Perawat yang

dianggap sebagai pakar

adalah

perawat yang minimal sudah bekerja sebagai

perawat di rumah sakit tersebut

minimal 5 (lima)

tahun

dengan latar belakang pendidikan minimal

D3 Keperawatan atau S1 Ilmu Keperawatan atau telah layak dianggap sebagai pakar oleh institusi bersangkutan merujuk kepada tingkat keahlian dan kecepatan tanggap dalam memecahkan suatu

permasalahan keperawatan.

 Karakteristik pengetahuan yang dimiliki pakar

bersifat

Tacit Knowledge

dan

Explicit

(10)
(11)
(12)

Penelitian Tentang Knowledge Management,

Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Probst et.al (1999) menjelaskan tentang

elemen-elemen utama dari knowledge management serta hubungan diantara elmen-elemen tersebut.

 Salah satu modelnya menjelaskan mulai dari tujuan

dari sebuah knowledge, identifikasi, akuisisi,

pengembangan, distribusi dan sharing, penggunaan knowledge, penyimpannya sampai dengan tahap evaluasi dari knowledge tersebut.

 Dan kesemuanya menghasilkan sebuah

siklus

yang sangat baik dilihat dari sudut pandang

efektivitas dan efisiensi dari knowledge tersebut

(13)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Gambar 2.1

(14)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

 Srinivasan et.al (2004) menjelaskan tentang hubungan

antara knowledge sharing dengan knowledge capture dalam mendukung peningkatan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan.

Employee Productivity Knowledge Sharing Knowledge Capture + +

Existence of knowledge hoarding culture Adequacy of knowledge forums

Amount of training

Amt of data captured in IT systems Documentation of info from data analysis

Organizational time spent on gleaning from documented info

Employee morale level

Job-Employee skill level mismatch Time spent in unproductive tasks

(15)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Hariharan (2005) lebih fokus pada bagaimana merancang

suatu siklus dari knowledge management yang baik dalam upaya memperoleh hasil yang optimal dari suatu bisnis baik dari segi kecepatan maupun konsistensinya pada

(16)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Knowledge Sharing dapat dikatakan merupakan salah satu

kunci keberhasilan penerapan knowledge management

baik di dalam organisasi dengan skala besar maupun kecil.

 Beberapa penelitian yang berhubungan baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan penelitian ini antara lain penelitian dari Bhirud et.al (2005) yang membahas secara lengkap tentang teknik-teknik implementasi knowledge sharing praktis dalam knowledge management.

 Bhirud et.al (2005) menjelaskan tentang hubungan yang

cukup erat antara knowledge management dengan

knowledge sharing yang pada akhirnya diharapkan akan

menghasilkan suatu inovasi yang berdaya guna dan memiliki nilai yang cukup tinggi.

Penelitiannya menjelaskan tentang aspek-aspek apa saja

yang dapat menjadi pendukung maupun penghambat

(17)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

 Kemudian Cummings (2003) menjelaskan tentang betapa

berharganya proses knowledge sharing dalam upaya

penyederhanaan beberapa tacit

knowledge

yang cukup penting dalam suatu

organisasi menjadi explicit knowledge yang lebih mudah untuk didokumentasikan serta lebih mudah dan efektif dalam proses transfernya.

 Chua (2001) menjelaskan tentang hubungan antara

beberapa tipe knowledge yang telah berhasil disebarkan dengan beberapa tipe komunikasi pendukungnya.

 Sedangkan Garvin (2003) menyoroti tentang masalah

pembangunan suatu organisasi yang selalu belajar dengan salah satu pondasi utamanya yaitu proses

(18)

… Penelitian Tentang Knowledge

Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

 Untuk mengetahui sampai sejauhmana kontribusi dari

knowledge sharing dalam penelitian ini, maka dilakukan

literature review terhadap beberapa penelitian yang

khusus membahas mengenai jenis-jenis knowledge apa saja yang ada dan berhubungan secara langsung dengan penelitian ini.

 Morgan et.al (2005) dalam penelitiannya yang

memfokuskan diri pada knowledge continuity

management di bidang kesehatan khususnya dunia

keperawatan menjelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk implementasi knowledge management tersebut dengan merujuk kepada model Beazley et.al (2002).

(19)

Penelitian Tentang Sistem Pakar

 Sistem pakar merupakan suatu objek penelitian yang

sudah banyak

dibahas oleh para peneliti di

seluruh dunia.

 Ini terbukti dengan ditemukannya kurang lebih

10.439

artikel, jurnal maupun laporan penelitian

lainnya yang berhubungan dengan sistem pakar

dalam kurun waktu tahun 1995 – 2004 (Liao, 2004).

 Sistem pakar seakan menjadi

primadona

bagi

para peneliti dikarenakan selain permintaan pasar yang sangat tinggi juga implementasi sistem pakar yang sudah ada dirasakan masih belum

(20)

… Penelitian Tentang Sistem Pakar

 Penelitian ini mengadaptasi salah satu metodologi

sistem pakar yang ada yaitu metodologi

Rule-based systems.

 Penelitian-penelitian yang secara langsung

berkorelasi dengan penelitian ini antara lain

penelitian mengenai proses verifikasi dan validasi

pengetahuan (Wu dan Lee, 1997).

 Metode pemeliharaan berbasis pengetahuan (Higa

dan Lee, 1997),

 Proses akuisisi pengetahuan (Wu dan Chen, 1999)

 Proses representasi pengetahuan (Hatzilygeroudis

(21)

… Penelitian Tentang Sistem Pakar

 Selain itu penelitian-penelitian lainnya yang

membahas mengenai permasalahan kesehatan dan industri pelayanan kesehatan Alonso-Amo, Perez, Gomez, dan Montes (1995); Boegl,

Adlassnig, Hayashi, Rothenfluh, dan Leitich (2004); Abidi dan Manickam (2002); Montani and Bellazzi (2002); Tu, Eriksson, Gennari, Shahar, dan Musen (1995) serta Yan et al. (2004).

(22)
(23)
(24)

Mulai

Pemilihan Permasalahan

Analisis Penelitian Terdahulu

Pemodelan Proses Bisnis RS Al Islam Bandung Perancangan Model Dasar Penelitian Perancangan Model Knowledge Transfer Perancangan Model Knowledge Sharing

Pembuatan Matrik s Hubungan A ntara J enis

K nowledge Dengan Metode K nowledge S haring

Perancangan Model Knowledge Update Perancangan Model Pengetahuan Perancangan Model Sistem Pakar Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan

(25)

Pemilih an Pakar d an Aku isisi Pen g etah u an An tar M u ka Pem akai M esin In feren si Basis

Pen g etah u an Basis Data A d ap tiveSystem

Pemilih an Peran g kat L u n ak d an K eras Pem b an g u n an Sistem Pen g u jian d an Perb aikan T ah ap 2 T ah ap 3 T ah ap 4 T ah ap 5 T ah ap 6 Peran can g an Ko n sep tu al

Peran can g an

(26)
(27)
(28)

Model Dasar Penelitian

P e ra w a t F re s h G ra d u a t e P e ra w a t B e rp e n g a la m a n R e k ru t m e n T ra in in g In t e rn a l E v a lu a s i R u a n g P e ra w a t a n V IP R u a n g P e ra w a t a n B ia s a R u a n g P e n a n g a n a n In t e n s if O rie n t a s i L a p a n g a n In s t a la s i G a w a t D a ru ra t T ra in in g In t e rn a l T ra in in g E k s t e rn a l E v a lu a s i J a b a t a n ? M u t a s i / P ro m o s i P o s is i S e m u laT e t a p P a d a P e ra w a t L a m a P e ra w a t L a m a

(29)

Model Knowledge Transfer

P e ra w a t B a ru P e ra w a t L a m a K e p a la R u a n g a n ( P a k a r) P ro t a p K e p e ra w a t a n S t a n d a r K e a h lia n P ra k t is P a s ie n T ra in in g In t e rn a l T ra in in g E k s t e rn a l K n o w le d g e S h a rin g K n o w le d g e S h a rin g

(30)

Model Knowledge Sharing

Exp licit Kn o w led g e

T acit Kn o w le d g e

K now ledge S har ing

(Bhirud et.al, 2 0 0 5) : 1. In fo rm a tio n a n d com m un ication te chn olo g y

to o ls 2 . In n ovation d a y 3. O rg a n iza tion al’s in te rna l

co n fe re nces 4 . Sto ryte llin g 5 . T e ch n o lo g y sh ow 6. Best pra ctice s d ay 7. In te rn a l tra in ers T ra in in g

In te rna l Ekste rna lT ra in ing Ke pa la R u a n g a n(Pa kar) Pera w a tL am a

Pe ra w at Ba ru Pro ta p Sta n d a r

(31)

I n fo r m a tio n a n d C o m m u n ic a tio n T e c h n o lo g y T o o ls ( 1 ) K n o w le d g e S h a r in g O r g a n iz a tio n ’s in te r n a lc o n fe r e n c e s ( 3 ) In te r n a l T r a in e r s ( 7 ) In n o v a tio n D a y( 2 ) T e c h n o lo g y S h o w ( 5 ) B e s t P r a c tic e s D a y ( 6 ) S to r y te llin g ( 4 ) P e n e n tu a n S k a la P r io r ita s P e n e r a p a n M e to d a K n o w le d g e S h a r in g W a k tu B ia y a E fe k tiv ita s H a s il( O u t p u t) F o l l o w U p d a n I m p l e m e n t a s i H a s i l K n o w l e d g e S h a r i n g G r o u p B ( 2 ,3 ,6 ) G r o u p C( 4 ,7 ) G r o u p A ( 1 ,5 ) E v a lu a s i d a n P e r a w a t B a r u K e p a la R u a n g a n P e r a w a tL a m a ( P a k a r )

(32)

Matriks Hubungan Jenis Knowledge

Dengan Metode Knowledge Sharing

(33)

Jenis

Knowledge **) Metode Knowledge Sharing *)

ICT Tools Innovation Day Organizational’s internal conferences

Storytelling Technology Show

Best Practices Day Internal Trainers

Knowledge tentang penyakit

baru

Knowledge tentang metode

penanganan praktis pasien

Knowledge tentang CRM

(Customer Relationship

Management)

Knowledge tentang ESQ

(Emotional Spiritual Quetient) Knowledge tentang penggunaan alat-alat kedokteran baru Knowledge tentang pengembangan metode diagnosis keperawatan

Knowledge tentang aturan

organisasi dan undang-undang kesehatan

Keterangan : *) Diadaptasi dari Model Knowledge Sharing yang telah dikembangkan oleh Bhirud et.al (2005) **) Diadaptasi dari Knowledge Profiles yang telah dikembangkan oleh Morgan et.al (2005)

(34)

Model Knowledge Sharing Untuk

Diagnosis dan Treatment Penyakit

(35)

Pasien a Pasien b Pasien c ... Pasien n Diagnosis A Diagnosis C Diagnosis B Penyakit “X” Diagnosis ?

Treatment 1 Treatm ent 5

Treatment 2 Treatm ent 6

Treatm ent 3 Treatment 4

Analisis Diagnosa & Treatment untuk Penyakit “X” Diagnosis B (Hasil analisis) Diagnosis A (Hasil analisis) Diagnosis C (Hasil analisis) Treatment 1 Treatment 6

Treatment 2 Treatm ent 5

Treatm ent 3 Treatment 4

Treatment 7 (Baru)

(36)

Model Knowledge Update

T ra in in g In te rn a l P e n g e ta h u a nB a ru E ks te r n a lT ra in in g U p d a tin g K n o w le d g e ( S e g e ra ) A p a ka h P ro s e d u r In ti ? P r o ta p IC U ?A p a ka h V a lid a si P e n g e ta h u a n B a ru S is te m T id a k B e ru b a h U p d a tin g K n o w le d g e ( T id a k S e g e ra ) Im p le m e n ta s i P e n g e ta h u a n B a ru A p a ka h K e a h lia n P ra k tis ? U p d a tin g K n o w le d g e (T id a k S e g e ra ) S iste m T id a k B e r u b a h Y a T id a k T id a k T id a k T id a k Y a Y a

(37)
(38)

P ena nganan Infark M iok ard

A k ut (IM A )

P otens ial per ubahan c ur ah jantung y ang ber hub unga n dengan fak tor-fak tor lis trik (di s trim i a), penu run an k ontrak tilitas m iok ar d, d an

defek s truk tura l

A ns ietas y ang b erh ubungan deng an penerim aan a tau an c am an a k tu al terhada p integri tas bi ol ogis N y er i dada y ang berhubun gan

d enga n is k em ia m iok a rd atau nek ros is

P er ta hank an tir ah barin g untuk 24- 30 j am p ertam a da n s es ua i indik as i; p os is i pas ien y ang ny am an K aji da n rek am ga m baran ny e ri dan fa k to r-fak to r y a ng m em per buruk ny eri; tentuk an jik a dipen garuhi

oleh pe rna fas an atau pos is i tu buh B eri k an ok s ig en s es uai p es anan B erik an ter api obat s es u ai pes an an; k aji dan c a tat

re s pon s -res pons y ang ada U k u r T D , na di, dan pe rna fas an s elam a ep is ode

ny eri

L ak uk an tind ak an no n-farm ak o log is un tu k m e ngur ang i ny eri, tek n ik rela k s as i, bim b in gan

i m ajinas i, lingk ungan y ang tena ng, tenteram P ertahank an tira h bar in g K aji da n lap or tanda-tanda penu run an c ur ah

jantung

K aj i dan pantau T D , S , P , dan na di apik al s e tiap 2 s am pai 4 jam ata u s es uai i ndik as i s tatus k lin is P antau da n rek am E K G s ec ara k o ntiny u untuk m e ngk aji frek ue ns i d an iram a s eti ap 2 s am pa i 4 jam

s es uai indi k as i

D apatk an dan band in gk an 12 -lead E K G s es uai pe s anan

B erik an ter api ok s i gen s es uai pes anan A us k u ltas i pernafas a n dan ja ntung s e ti ap 1 s am p ai

2 j am s es uai i ndik as i P antau s eri s erum

P antau T A P , P C W P ata u C V P s e s uai in dik as i K aji ada ny a tanda d an ek s p res i v er bal te rhadap

ans ietas

Lak uk an m em berik an r as a ny am an s eperti lingk u ngan, tenan g, tenteram , da n tek nik relak s a s i m is aln y a: im ajinas i v is ual, iram a m us ik y a ng le m but

M inim a lk an k ontak dengan rangs ang y ang m em bu at s tr es s , s epe rti pas ie n lain y an g

m eng alam i an s ietas G unak a n s uara y ang tenang, m e y ak ink a n D is k us ik a n dan orie nta s ik an pa s ie n deng an

(39)

Model Sistem Pakar

U s e r A n ta r M u k aP e m a k a i A d a p tiv eS y s te m B a s is P en g e ta hu a n M e s in In fer e ns i B a s is D a ta Gambar

(40)

… Model Sistem Pakar

U s e r A ntar M uk aP em ak a i U pd ateS y s tem

B as i s P eng etah uan

M es i n Infe rens i B as is D ata A ntar M uk a P e m ak a i U m um A ntar M uk a P em ak a i K hu s us R ua ng IC U A nta r M uk a P em a k ai K hus us R u an g V IP A ntar M uk a P em ak a i A dm ini s tr ator Gambar

(41)
(42)
(43)

Indikator Pengukuran* Ruang VIP Ruang ICU Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja

(rata-rata) ** 69% 72% 82% 86% Komunikasi antar perawat

(rata-rata) 10 kali dalam 1 shift kerja 18 kali dalam 1 shift kerja 17 kali dalam 1 shift kerja 22 kali dalam1 shift kerja Kecepatan Penanganan

setelah bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata) ***

2 menit 1 menit 40 detik 1 menit 56 detik

Kesesuaian Penanganan dengan SOP (%) 69% 81% 84% 91% Tingkat Kesalahan Penanganan (%) 5,2% 0 0 6,1% Jumlah Pengetahuan Praktis yang didokumentasikan 2 7 0 5

Jumlah Pengetahuan Baru yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya ****

3 5 6 9

Tabel 1. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “A”

(44)

Indikator Pengukuran* Ruang VIP Ruang ICU Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja

(rata-rata)** 57% 59% 75% 76% Komunikasi antar perawat

(rata-rata) 6 kali dalam1 shift kerja 8 kali dalam1 shift kerja 11 kali dalam1 shift kerja 15 kali dalam1 shift kerja Kecepatan Penanganan setelah

bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

2 menit 26 detik 2 menit 1 menit 1 menit 10 detik

Kesesuaian Penanganan

dengan SOP (%) 51% 72% 66% 79% Tingkat Kesalahan

Penanganan (%) 4,7% 3,1% 4,2% 0 Jumlah Pengetahuan Praktis

yang didokumentasikan 0 3 0 7 Jumlah Pengetahuan Baru

yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

1 3 0 3

Tabel 2. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “B”

(45)

Indikator Pengukuran* Ruang VIP Ruang ICU Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja

(rata-rata)** 71% 79% 88% 91% Komunikasi antar perawat

(rata-rata) 14 kali dalam1 shift kerja 19 kali dalam1 shift kerja 17 kali dalam1 shift kerja 22 kali dalam1 shift kerja Kecepatan Penanganan setelah

bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

1 menit 18 detik 1 menit 55 detik 1 menit

Kesesuaian Penanganan

dengan SOP (%) 77% 83% 89% 92% Tingkat Kesalahan

Penanganan (%) 0 0 0 2,8%

Jumlah Pengetahuan Praktis

yang didokumentasikan 2 7 0 4 Jumlah Pengetahuan Baru

yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

5 6 2 8

Tabel 3. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “C”

(46)

Indikator Pengukuran* Ruang VIP Ruang ICU Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar Sebelum Implementasi Sistem Pakar Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja

(rata-rata)** 59% 62% 77% 83% Komunikasi antar perawat

(rata-rata) 11 kali dalam1 shift kerja 17 kali dalam1 shift kerja 6 kali dalam 1 shift kerja 6 kali dalam1 shift kerja Kecepatan Penanganan setelah

bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

3 menit 10 detik 2 menit 35 detik 2 menit 40 detik 1 menit 25 detik

Kesesuaian Penanganan

dengan SOP (%) 56% 63% 52% 57% Tingkat Kesalahan

Penanganan (%) 5,9% 2,2% 4,7% 4,2% Jumlah Pengetahuan Praktis

yang didokumentasikan 0 2 0 1 Jumlah Pengetahuan Baru

yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

0 3 1 2

Tabel 4. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “D”

(47)
(48)

Kesimpulan

Pengetahuan yang berasal dari kepakaran seorang

perawat dan referensi lainnya seperti buku serta

jurnal-jurnal ilmiah telah berhasil dikumpulkan dan

dikategorisasikan berdasarkan jenis penyakit, jenis

diagnosa, tahapan penatalaksanaan keperawatan dan hasil yang diharapkan berdasarkan dalam suatu basis

pengetahuan (knowledge base), dan hal tersebut

merupakan input awal dalam proses perancangan model

knowledge management, model knowledge transfer, model knowledge sharing, model knowledge update sampai

dengan pembangunan sistem pakar keperawatan.

Model knowledge management yang dihasilkan dari

penelitian ini dapat dikatakan telah merepresentasikan suatu proses bisnis yang terjadi di dunia keperawatan, dan juga berfungsi sebagai bahan evaluasi bagi

(49)

… Kesimpulan

Model knowledge transfer yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki

keunggulan dibandingkan dengan model rujukan sebelumnya,

yaitu selain menggambarkan hubungan yang jelas antar

perawat, didalamnya juga sudah digambarkan secara eksplisit

solusi yang efektif dalam proses knowledge transfer ini yaitu

dengan adanya sistem pakar yang berisi kemampuan praktis dari

pakar didukung oleh prosedur tetap keperawatan itu sendiri.

Model knowledge sharing dari penelitian ini menggambarkan

hubungan yang sangat jelas antara tacit knowledge dengan

explicit knowledge yang merupakan sumber utama dalam proses

knowledge sharing ini.

Selain itu juga model knowledge sharing ini menjelaskan cara

pemilihan metode knowledge sharing yang tepat untuk diterapkan

di masing-masing rumah sakit.

Sedangkan model knowledge update yang dirancang, lebih

mengedepankan penentuan skala prioritas yang tepat dalam

(50)

… Kesimpulan

Secara garis besar proses implementasi dari sistem pakar

keperawatan ini mendapat respon yang cukup baik dari para perawat di 4 (empat) rumah sakit tempat penelitian

dilakukan

Dari 7 (tujuh) indikator pengukuran, hampir sebagian besar

menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik

setelah implementasi sistem pakar keperawatan,

kecuali

indikator tingkat kesalahan penangan pasien yang justru menunjukkan peningkatan ke arah yang kurang baik.

Salah satu penyebabnya adalah belum terbiasanya para

perawat dengan

metode

maupun

teknologi yang

(51)

Terima Kasih …

Gambar

Tabel 1. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “A”
Tabel 2. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “B”
Tabel 3. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “C”
Tabel 4. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “D”

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswi PAI angkatan 2013 setuju dengan adanya perintah berhijab bagi wanita muslimah, menurut mereka dengan memakai hijab wanita

Menurut Sugiyono (2017:88) purposive sampling adalah: “…teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling adalah karena

Terkait dengan tindakan yang diambil, harus dievaluasi tujuan (goals) jelas dari sebuah tindakan atau keputusan. Dari kelima tahapan ini, penulis akan lebih fokus menganalisa

Menurut golongan ini masuknya tanggal satu bulan Kamariah, posisi hilal harus sudah berada di atas ufuk hakiki. Sistem ini berpendapat setelah terjadi ijtima hilal sudah

Selaku Dosen Pembimbing sekaligus Ketua Program Studi S1 Manajemen STIE Perbanas Surabaya yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Bina Gizi, lebih memfokuskan pada Surveilans Gizi yang pada saat itu lebih ditujukan untuk penanganan masalah balita gizi buruk4. • Saat

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji statistik t sample independent di program spsss versi 21 dengan tingkat signifikan ( Alpha )=0,05. Berdasarkan hasil uji

Secara khusus, penelitian ini bertujuan : (1) Mengidentifikasi karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, (2) Mengidentifikasi kecerdasan emosional contoh, (3)