• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan, kemandirian, adil dan merata serta mengutamakan perhatian khusus pada penduduk rentan (yaitu ibu, bayi, anak dan lanjut usia) dan keluarga miskin. Dalam pelaksanaannya pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diorganisir oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan melalui promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan dimulai sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Selain itu pembangunan bidang kesehatan juga diarahkan untuk meningkatkan dan memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana kesehatan, termasuk didalamnya ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 memuat program dan kegiatan pembangunan di berbagai bidang yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah sebagai upaya dalam peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan. Untuk pencapaian keberhasilan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam RPJMD lebih lanjut dijabarkan dalam Rencana Strategis SKPD, dimana untuk sektor kesehatan dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan. Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Kesehatan untuk kurun waktu lima tahun yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran serta program dan kegiatan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi daerah.

(2)

2 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang yaitu melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang kesehatan, untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang diwajibkan untuk menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2016 yang mampu memberikan gambaran visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dijalankan beserta indikator penilaian kinerja dalam rangka perwujudan akuntabilitas kinerjanya. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 merupakan kerangka acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang yang disusun setiap tahun dan menjadi acuan dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang No. 14 Tahun 2013 tentang Percepatan Pelaksannaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang, untuk itu Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang perlu menyesuaikan dengan Perbup tersebut dengan maksud untuk melaksanakan Percepatan Capaian Indikator Kinerja di Bidang Kesehatan.

Penyusunan dokumen ini tetap mengacu kepada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan RPJMD yang memuat Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif, pendekatan top down dan pendekatan bottom up.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang 2011-2016 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016, dengan mendasari Permendagri 54 Tahun 2010 tentang Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mengemban kewajiban untuk dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD, selain itu juga untuk menjaga ketercapaian prioritas pembangunan daerah ditahun 2015. Hasil evaluasi selain bermanfaat sebagai laporan hasil kinerja pemerintah daerah juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dan masukan dalam perencanaan dan penyusunan kebijakan pembangunan tahun-tahun sebelumnya, untuk itu perlu adanya revisi RPJMD dalam rangka akselerasi atau percepatan terhadap capaian-capaian indikator kinerja yang masih rendah. Atas dasar hal tersebut diatas, maka Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang juga perlu menyesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 yang sudah diakselerasi melalui Peraturan Bupati Pemalang Nomor 14 Tahun 2013 tanggal 17 Mei 2013 tentang Evaluasi dan Percepatan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016.

(3)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 3 Gambar 1.1

Hubungan Renstra dan Dokumen Perencanaan Lainnya

1.2 LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 20011-2016, berlandaskan pada :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 juncto UU No. 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025;

(4)

4 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepada Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013;

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2029;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2025;

(5)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 5 23. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 2010-2020;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016;

25. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 65 Tahun 2011 tentang Percepatan Pembangunan;

26. Peraturan Bupati Pemalang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Percepatan pelaksanaan rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten PemalangTahun 2011-2016.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang adalah :

1. Menjamin adanya keterpaduan arah kebijakan dan strategi serta keselarasan program dan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pemalang tahun 2011-2016 yang dituangkan dalam kebijakan dan program sebagai jabaran dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan kabupaten Pemalang.

2. Menjamin adanya konsistensi perencanaan, pemilihan program dan kegiatan prioritas oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Pemalang di bidang kesehatan.

Sedangkan Tujuannya adalah untuk :

1. Menyediakan acuan resmi bagi unit kerja,UPTD dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten Pemalang.

2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan bagi unit kerja yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang. 3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasiaonal tahunan rentang waktu lima tahun.

5. Merupakan komitmen bersama dalam melaksanakan program–program yang telah direncanakan.

(6)

6 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 6. Merumuskan kebijakan dan program strategis guna meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pemerintahan berdasarkan pada prinsip-prinsip good governance.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016,adalahsebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada Latar Belakang mengemukakan secara ringkas pengertian Rencana Strategis Dinas Kesehatan, fungsi Rencana Strategis dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Rencana Strategis, keterkaitan Rencana Strategis dengan RPJMD, Renstra K/L dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi dan dengan Rencana Kerja Dinas Kesehatan. Juga termuat maksud dan tujuan dari penyusunan rencana startegis serta landasan hukum. Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan rencana strategis periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Dinas Kesehatan yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rencana Strategis ini.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Rencana Strategis Kementerian Lembaga dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan isu-isu strategis. Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Kesehatan.

(7)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 7 BabV Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

Pendanaan Indikatif

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

(8)

8 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pemalang pada Pasal 7 ayat (1) menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang kesehatan, sedangkan pada Pasal 8 menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang Nomor 53 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pemalang, Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan.Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan.

4. Penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan. 5. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang kesehatan.

6. Pembinaan terhadap UPTD dalam lingkup kesehatan.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pemalang, maka Dinas kesehatan Kabupaten Pemalang mempunyai Susunan Organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Dinas ;

2. Sekretariat, terdiri dari :

a.

Subbagian Perencanaan

b.

Subbagian Keuangan

c.

Subbagian Umum

3. Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Penyehatan Sanitasi Dasar dan Permukiman

b. Seksi Penyehatan Industri dan Tempat-tempat Umum

(9)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 9 4. Bidang Kesehatan Keluarga terdiri dari :

a. Seksi Kesehatan Ibu dan Bayi b. Seksi Gizi

c. Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Lansia

5. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, terdiri dari : a. Seksi Pencegahan Penyakit

b. Seksi Pengamatan Penyakit c. Seksi Pemberantasan Penyakit

6. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Akreditasi dan Sertifikasi Kesehatan b. Seksi Pembinaan Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan c. Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan

7. UPTD (22 Puskesmas dan 1 Labkesda) 8. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun struktur organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

(10)

10 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Uraian tugas dan fungsi masing-masing bidang dan seksi lebih rinci diuraikan dalam Peraturan Bupati Pemalang 77 tahun 2008 tentang tugas, Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang.

2.2 SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN

Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan pola dan manajemen upaya kesehatan dibutuhkan sumber daya yang memadai.Upaya kesehatan dapat berdayaguna dan berhasilguna bila kebutuhan sumber daya tenaga, biaya dan sarana kesehatan terpenuhi.

1. Ketenagaan

Ketenagaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang secara garis besar dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan tahun 2012 adalah sebanyak 802 orang, sedangkan jumlah tenaga non kesehatan sebanyak 224 orang. Rincian jumlah ketenagaan berdasarkan jenis tenaga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Jumlah Tenaga Kesehatan

di Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2012

No Tenaga Kesehatan Jenis Tenaga Jumlah

1 Tenaga Medis Dokter Umum 61

Dokter Gigi 17

2 Tenaga Perawat SPK 45

D3 Keperawatan 125

S1 Keperawatan 15

3 Tenaga Perawat Gigi SPRG 8

D3 Perawat Gigi 4

4 Tenaga Kebidanan Bidan D1 13

D3 Kebidanan 350

5 Tenaga Kefarmasian SMF/SAA 8

D3 Farmasi/Analis Farmasi 9

Apoteker 10

6 Tenaga Kesmas S1 Kesmas 30

S2 Kesmas 2

7 Tenaga Sanitarian SPPH 5

D3 Kesling 29

8 Tenaga Gizi SPAG 10

D3 Gizi 29

9 Tenaga Keterapian Fisik Fisioterapi 1

10 Tenaga Keteknisian Medis Radiografi 2

D3 Analis Kesehatan 22

D3 Rekam Medis 7

(11)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 11 Tabel 2.2

Jumlah Tenaga Non Kesehatan

di Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2012

No Tenaga Non Kesehatan Jumlah

1 Lulusan SD 9 2 Lulusan SMP/MTs 33 3 Lulusan SMA/MA/SMK 161 4 Lulusan D III 6 5 Lulusan S1 13 6 Lulusan S2 2 J u m l a h 224 2. Sarana Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian utama pembangunan di bidang kesehatan.Hal ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menjangkau dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Adapun sarana kesehatan tersebut, antara lain :

a. Puskesmas

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan bagi masyarakat, terus ditingkatkan baik dari jumlah dan kualitas pelayanannya.Sampai dengan tahun 2010 jumlah puskesmas di Kabupaten Pemalang sebanyak 22 unit, dari jumlah tersebut 4 unit diantaranya merupakan Puskesmas Perawatan. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana ideal sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk per puskesmas, maka Rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk Kabupaten Pemalang tahun 2010 adalah 1 : 63.420 penduduk. Hasil rasio ini menunjukkan bahwa jumlah puskesmas di Kabupaten Pemalang jauh dari ideal, sehingga beban pelayanan puskesmas menjadi sangat berat.

b. Puskesmas Pembantu (Pustu)

Jumlah Pustu yang ada sampai tahun 2010 adalah sebanyak 65 unit. c. Puskesmas Keliling (Pusling)

Sedangkan jumlah Pusling Roda 4 sampai tahun 2010 adalah sebanyak 22 unit. d. Poskesdes (PKD)

Untuk jumlah Poskesdes sampai tahun 2010 dalah sebanyak 141 unit, dimana Poskesdes merupakan hasil dari upaya peningkatan dan pengembangan Polindes.

(12)

12 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 3. Anggaran Kesehatan

Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan yang memadai.Berikut ini alokasi Anggaran Kesehatan untuk Dinas Kesehatan KabupatenPemalang yang bersumber dari APBD Kabupaten Pemalang selama 5 (lima) tahun terakhir.

Tabel 2.3

Alokasi Anggaran Kesehatan bersumber dari APBD Kabupaten Pemalang Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2006 – 2012

No Tahun Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah

1 2006 29.139.079.000 2 2007 17.210.830.000 19.168.777.000 33.224.457.000 3 2008 24.221.869.000 18.432.000.000 39.498.719.000 4 2009 26.576.757.000 25.199.066.000 47.553.567.000 5 2010 30.550.493.000 20.896.733.000 46.247.226.000 6 2011 18.814.993.000 35.607.647.000 54.422.640.000 7 2012 37.332.197.000 33.718.364.000 71.050.561.000

2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN

1. Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 90,7% angka ini naik bila dibanding dengan tahun 2010 sebesar 80,46% dan tahun 2011 sebesar 87,79%. Angka cakupan ini masih dibawah target SPM sebesar 95%.

Grafik 2.1

Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4 di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

75 80 85 90 95 100 Cakupan K4 82.41 85.55 80.46 87.79 90.7 Target SPM 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 2008 2009 2010 2011 2012

(13)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 13 b. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2012 adalah sebesar 72,8% menurun dibanding dengan tahun 2010 sebesar 91,28% dan naik bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 66,41%. Angka capaian tahun 2011 dan 2012 belum sesuai target SPM yaitu 80,00%.

Grafik 2.2

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

60 70 80 90 100

Cak Kompli Keb 79.07 95.09 91.28 66.41 72.8 Target SPM 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00

2008 2009 2010 2011 2012

c. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 96,8%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 91,98% dan tahun 2011 sebesar 94,3% Angka capaian ini telah melampaui target SPM sebesar 90%.

(14)

14 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Grafik 2.3

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

80 85 90 95 100 Cak Linakes 86.07 90.23 91.98 94.3 96.8 Target SPM 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 2008 2009 2010 2011 2012

d. Cakupan Pelayanan Nifas

Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 100% angka ini naik bila dibandingkan tahun 2010 sebesar 87,4% dan tahun 2011 sebesar 99,41%. Persentase cakupan ini sudah melampaui target SPM sebesar 90%.

Grafik 2.4

Cakupan Pelayanan Nifas

di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

80 85 90 95 100 Cak YanFas 96.93 94.33 87.4 99.41 100 Target SPM 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 2008 2009 2010 2011 2012

e. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani

Cakupan pelayanan neonatal dengan risiko tinggi/komplikasi yang ditangani tahun 2012 sebesar 76,5% angka ini naik dibanding dengan tahun 2010 sebesar 62,22%

(15)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 15 dan tahun 2011 sebesar 23,62%. Angka cakupan ini belum mencapai target SPM sebesar 80%.

Grafik 2.5

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

20 30 40 50 60 70 80 90 100

Cak NeoKom

88.07

100

62.22

23.62

76.5

Target SPM

80.00

80.00

80.00

80.00

80.00

2008

2009

2010

2011

2012

f. Cakupan Kunjungan Bayi

Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 94,1%, angka ini naik dibanding tahun 2010 sebesar 77,69% dan tahun 2011 sebesar 87,42%. Hasil di tahun 2012 sudah diatas target SPM sebesar 90%.

Grafik 2.6

Cakupan Kunjungan Bayi

di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

75 80 85 90 95 100 Kunj Bayi 97.2 95.04 77.69 87.42 94.1 Target 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 2008 2009 2010 2011 2012

(16)

16 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 g. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

Dari 222 Desa/Kelurahan di Kabupaten Pemalang tahun 2012 dan 2011 sebanyak 222 Desa/Kelurahan sudah masuk kategori Desa/Kelurahan UCI (100%), capaian ini meningkat bila dibandingkan Tahun 2010 yang hanya 202 Desa/Kelurahan UCI (90,99%). Capaian ini sudah sesuai target SPM sebesar 100%.

Grafik 2.7

Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

75 80 85 90 95 100 Cakupan UCI 95.5 81.98 90.99 100 100 Target SPM 100 100 100 100 100 2008 2009 2010 2011 2012

h. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 57,7%, menurun dibanding dengan tahun 2011 sebesar 84,14%. Angka Ini masih jauh dari target SPM sebesar 90%.

(17)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 17 Grafik 2.8

Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

0 20 40 60 80 100

Cak Yan Balita 14.75 12.87 12.86 84.14 57.7

Target SPM 90 90 90 90 90

2008 2009 2010 2011 2012

i. Cakupan Pemberian MP ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 14,51%, angka ini naik dibandingkan tahun 2011 sebesar 0%.

Hal inidisebabkan tidak tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan MP ASIyang mengakibatkan tidak adanya kegiatan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin.

j. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Tahun 2012 dari 326 balita gizi buruk hanya 136 balita yang mendapatkan perawatan sesuai pedoman/standar (41,7%), hasil cakupan ini menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 100% dan masih jauh dari target SPM yang ditetapkan sebesar 100%.

(18)

18 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Grafik 2.9

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

0 20 40 60 80 100 Gizbur dpt Perawatan 100 100 33.34 100 41.7 Target SPM 100 100 100 100 100 2008 2009 2010 2011 2012

k. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 91,2% meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 67,22%. Angka Cakupan ini belum sesuai target SPM sebesar 100%.

Grafik 2.10

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

0 20 40 60 80 100 Cak JarKes 14.68 19.02 26.8 67.22 91.2 Target SPM 100 100 100 100 100 2008 2009 2010 2011 2012

l. Cakupan Peserta KB Aktif

Cakupan peserta KB Aktif tahun 2012 sebesar 82,3%, menurun dibanding tahun 2011 sebesar 84,04%. Angka cakupan ini telah melebihi target SPM sebesar 70%.

(19)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 19 Grafik 2.11

Cakupan Peserta KB Aktif

di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

50 60 70 80 90 100 Cak KB Aktif 71.33 75.93 79.3 84.04 82.3 Target SPM 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00 2008 2009 2010 2011 2012

m.Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

1)Acute Flacid Paralysis (Non Polio) Rate Per 100.000 Penduduk <15 Tahun

Angka kesakitan AFP Non Polio Rate di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 0,46 per 100.000 anak usia <15 tahun, angka ini belum sesuai dengan target SPM sebesar ≥2. Namun capaian ini naik bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 1,33.

Grafik 2.12

AFP Rate Per 100.00 Penduduk < 15 Tahun di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 AFP Rate 0.74 2.11 1.96 1.33 0.46 Target SPM 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2008 2009 2010 2011 2012

2)Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Cakupan penemuan pneumonia balita di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 14,5%. Cakupan ini naik dibanding cakupan tahun 2011 sebesar 9,68%. Angka ini masih sangat jauh dari target SPM sebesar 100%.

(20)

20 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 3)Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif

Cakupan angka penemuan kasus/CDR TB Paru pasien baru dengan BTA positif di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 30,53%. Angka cakupan tersebut menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 55,44% dan semakin jauh dibawah target SPM sebesar 100%.

Grafik 2.13

Cakupan Penemuan Kasus Baru TB BTA Positif di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

20 40 60 80 100 CDR TB BTA + 52.75 40.04 54.43 55.44 30.53 Target SPM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 2008 2009 2010 2011 2012

4)Penderita DBD yang ditangani

Cakupan penderita DBD di Kabupaten Pemalang tahun 2012 yang ditangani sesuai standar sebesar 100%. Angka cakupan ini sama dengan tahun 2011 dan sesuai target SPM yang ditetapkan sebesar 100%.

Grafik 2.14

Cakupan Penemuan Penderita DBD yang ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2012

20 40 60 80 100 DBD ditangani 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Target SPM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 2008 2009 2010 2011 2012

5)Penemuan Penderita Diare

(21)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 21 dibanding tahun 2011 sebesar 22,21%, namun belum mampu memenuhi target SPM sebesar 100%.

Grafik 2.15

Cakupan Penemuan Penderita Diare di Kabupaten Pemalang Tahun 2008-2010

20 40 60 80 100 Diare ditangani 26.37 28.58 35.16 20.21 45.7 Target SPM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 2008 2009 2010 2011 2012

n. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 100% sama dengan tahun 2011 sebesar 100%. Besaran cakupan ini sudah sesuai target SPM sebesar 100%.

o. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 100% sama dengan tahun 2011 sebesar 100%. Angka sama dengan target SPM sebesar 100%.

p. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kabupaten/Kota

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (rumah sakit) di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 100%, cakupan ini sama dengan tahun 2011. Hasil ini sesuai dengan target SPM yang ditetapkan sebesar 100%.

q. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam

Selama Tahun 2012 di Kabupaten Pemalang dilaporkan sebanyak 3 Desa yang terkena KLB dan semuanya ditangani kurang dari 24 jam (100%), angka cakupan

(22)

22 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 ini sama dengan angka cakupan Tahun 2011 dan sesuai dengan target SPM yang ditetapkan sebesar 100%.

r. Cakupan Desa Siaga Aktif

Berdasarkan Buku Pedoman strata Desa Siaga, Cakupan desa siaga aktif di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 100%. Angka cakupan ini telah melampaui target SPM yang ditetapkan sebesar 80%.

2. Indikator Derajat Kesehatan a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 10,2 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 12,93 per 1.000 kelahiran hidup. Bila ditilik dari target Indikator Indonesia Sehat sebesar <40 per 1.000 kelahiran hidup maka Kabupaten Pemalang sudah dibawah target yang ditetapkan namun dilihat dari tren, AKB Kabupaten Pemalang tiap tahun mengalami tren meningkat.

Grafik 2.16

Angka Kematian Bayi (AKB)

di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

6 8 10 12 14 AKB 9.38 7.37 8.38 11.24 12.27 12.93 10.2 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

b. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita di tahun 2012 sebesar 10,7 per 1.000 kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2011 sebesar 14,25 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dari target Indikator Indonesia Sehat sebesar <58 per 1.000 kelahiran hidup maka Kabupaten Pemalang sudah dibawah target yang ditetapkan.

(23)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 23 Grafik 2.17

Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

0 5 10 15 AKABA 1.46 1.12 0.65 12.31 12.51 14.25 10.7 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 135 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini lebih rendah dibanding tahun 2011 yaitu sebesar 174 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dari target Indikator Indonesia Sehat sebesar <150 per 1.000 kelahiran hidup maka Kabupaten Pemalang sudah sesuai target yang ditetapkan.

Grafik 2.18

Angka Kematian Ibu (AKI)

di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

100 125 150 175 200 AKI 159 153 109 193 197 174 135 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 d. Angka Kesakitan

1)Penyakit Tuberkulosis (TB Paru)

Angka penemuan kasus (Case Detection Rate/CDR) penderita TB Paru kasus baru dengan BTA(+) di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 30,53%. Angka tersebut turun dibandingkan tahun 2011 sebesar 55,44% dan masih jauh dari target SPM sebesar 100%. Sedangkan angka kesembuhan (Cure Rate/CR) penderita TB Paru di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 87,63%, Angka

(24)

24 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 ini telah melampaui target nasional yakni sebesar 85%.

Grafik 2.19

Angka Penemuan dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

0 20 40 60 80 100 CR TB Paru 82.55 90.29 64.89 93.42 91.61 87.63 CDR TB Paru 54.08 20.19 52.75 40.04 54.43 55.44 30.53 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2)Penyakit HIV/AIDS

Selama tahun 2012 di Kabupaten Pemalang dilaporkan penemuan kasus HIV/AIDS sebanyak 13 kasus dan kasus HIV/AIDS tersebut semuanya ditangani 100%. Selain itu berdasarkan laporan UTD PMI Cabang Pemalang, hasil skrining sepanjang tahun 2012 dari 10.847 pendonor yang darahnya diambil dan diperiksa, ditemukan 1 pendonor darah yang positif mengidap virus HIV/AIDS atau 0,01%.

3)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Incidence Rate (IR) Kasus DBD di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 5,3.Jumlah ini naik dibanding tahun 2011 sebesar 3,57. Dengan besaran IR tersebut menjadikan target IR Indonesia Sehat sebesar <20 per 100.000 penduduk dapat terpenuhi.

Untuk Angka kematian (CFR) DBD di Kabupaten Pemalang Tahun 2012 adalah sebesar 4,3%.Angka ini naik bila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar 0% dan belum mampu memenuhi target Indonesia Sehat yakni <1%.

(25)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 25 Tabel 2.4

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

Tahun Penderita Meninggal IR/100.000 Penduduk CFR (%)

2006 562 18 41,90 3,20 2007 552 14 40,24 2,54 2008 272 9 19,83 3,31 2009 181 10 13,05 5,52 2010 156 7 11,18 4,49 2011 50 0 3,57 0,00 2012 69 3 5,3 4,3 4)Penyakit Diare

Incidence Rate (IR) kasus diare di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebesar 21,04. Jumlah kasus ini meningkat dibanding Tahun 2011 sebesar 8,55.

Untuk kasus diare pada balita di tahun 2012 semuanya dapat ditangani dan diobati (100%). Capaian ini sesuai dengan target Indonesia Sehat.

Grafik 2.20

Kasus Kejadian Diare (IR)

di Kabupaten Pemalang Tahun 2006-2012

0 5 10 15 20 25 IR Diare 5.6 12.56 11.16 12.09 14.87 8.55 21.04 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 5)Penyakit Malaria

Jumlah kasus malaria di Kabupaten Pemalang tahun 2012 sebanyak 16 kasus dengan rincian 4 kasus klinis dan 12 Malaria positif, jumlah ini lebih banyak dibandingkan kasus malaria di tahun 2011 yakni sebanyak 15 kasus (10 kasus klinis dan 5 Malaria positif). Dari ke-16 penderita malaria positif semuanya telah mendapat pengobatan malaria (100%) sehingga telah sesuai dengan target Indonesia Sehatsebesar 100%.

(26)

26 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 6)Penyakit Kusta

Cakupan program kusta diukur berdasarkan angka penderita kusta tipe PB dan MB selesai berobat dan sembuh. Angka Kesembuhan (RTF Rate) penderita kusta tipe PB tahun 2012 mencapai 100%, capaian ini sama dengan tahun 2011 (100%). Sedangkan RTF Rate penderita kusta tipe MB tahun 2012 mencapai 93%, angka ini naik dibanding tahun 2011 yakni sebesar 80%. Bila ditilik dari target Indonesia Sehat, maka kedua cakupan tersebut telah mencapai target Indonesia Sehat yakni sebesar >90%.

Grafik 2.21

Angka Kesembuhan Penderita Kusta (RTF Rate) di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2012

80 85 90 95 100 RTF Tipe PB 100 96.15 100 100 100 100 100 100 RTF Tipe MB 94.59 96.36 97.01 91.23 97.01 91.23 80 93 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 e. Status Gizi

Berdasarkan laporan tahun 2012, jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 326 balita atau 0,42% dari balita yang datang dan ditimbang. Angka ini menurun bila dibanding tahun 2011 yakni sebanyak 22 balita gizi buruk. Dari 326 balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan sesuai pedoman/standar adalah sebesar 41,7%, hasil cakupan ini jauh dari target SPM yang ditetapkan yaitu 100% 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN DINAS KESEHATAN

Berdasarkan isu-isu yang berkembang di masyarakat dan pengamatan terhadap lingkungan strategis, dapat diidentifikasi kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman).

(27)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 27 Identifikasi atas keempat aspek positif dan negatif organisasi tersebut akan membantu pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dalam menentukan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang akan di ambil dalam pencapaian Misi dan Visi organisasi.

Analisis lingkungan internal Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang memperhatikan unsur-unsur kekuatan dan kelemahan, dan analisis lingkungan eksternal memperhatikan unsur-unsur peluang dan ancaman adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strength)

a. Dana tersedia secara berkesinambungan.

b. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) yang telah dituangkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang.

c. Tersedia peralatan penunjang kegiatan seperti alat audio visual dan komputer. d. Terlaksananya berbagai pelatihan secara kontinu.

e. Adanya Puskesmas yang berpotensi untuk dikembangkan peran dan fungsinya dalam meningkatkan mutu pelayanan.

f. Adanya dukungan strategis dan politis ditingkat legislatif maupun eksekutif. 2. Kelemahan (Weakness)

a. Belum memadainya tenaga profesional.

b. Masih tingginya morbiditas beberapa penyakit menular dan kecenderungan peningkatan morbiditas beberapa penyakit tidak menular.

c. Pelatihan yang dilaksanakan belum terakreditasi sehingga sangat sulit diukur tingkat efektivitasnya.

d. Masih rendahnya etos kerja petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan paradigma baru kesehatan.

e. Sarana dan prasarana kesehatan yang belum memenuhi syarat baik dari segi mutu maupun jumlah.

f. Terbatasnya dana operasional dan pemberian reward yang kurang memadai. g. Belum berkembangnya perencanaan, koordinasi terpadu, dan sistem informasi

kesehatan.

3. Peluang (Opportunity)

a. Kebijakan desentralisasi memungkinkan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan lebih cepat dan sesuai dengan kondisi daerah. b. Sektor kesehatan merupakan prioritas kedua setelah sektor pendidikan dalam

(28)

28 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 c. Adanya bantuan dana, sarana dan prasarana dari pihak lain, baik dalam maupun

luar negeri.

d. Adanya kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.

e. Adanya kebijakan nasional yang mendukung program-program kesehatan seperti pemberantasan penyakit, promosi kesehatan, gizi, KIA dan sebagainya.

4. Tantangan/Ancaman (Threat)

a. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan di bidang kesehatan.

b. Tingkat Partisipasi masyarakat yang belum optimal.

c. Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi memungkinkan adanya penularan penyakit dari luar daerah.

d. Persepsi tentang paradigma sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan oleh sektor lain masih belum optimal.

e. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat mendorong percepatan perubahan sosial ekonomi.

(29)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 29 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang. Berikut ini beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, meliputi:

1. Belum memadainya tenaga profesional.

2. Masih tingginya morbiditas beberapa penyakit menular dan kecenderungan peningkatan morbiditas beberapa penyakit tidak menular.

3. Pelatihan yang dilaksanakan belum terakreditasi sehingga sangat sulit diukur tingkat efektivitasnya.

4. Masih rendahnya etos kerja petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan paradigma baru kesehatan.

5. Sarana dan prasarana kesehatan yang belum memenuhi syarat baik dari segi mutu maupun jumlah.

6. Terbatasnya dana operasional dan pemberian reward yang kurang memadai.

7. Belum berkembangnya perencanaan, koordinasi terpadu, dan sistem informasi kesehatan.

8. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan di bidang kesehatan. 9. Tingkat Partisipasi masyarakat yang belum optimal.

10. Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi memungkinkan adanya penularan penyakit dari luar daerah.

11. Persepsi tentang paradigma sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan oleh sektor lain masih belum optimal.

12. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat mendorong percepatan perubahan sosial ekonomi.

3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang berpedoman dan merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang dituangkan kedalam Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang

(30)

30 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011 – 2016.

Berdasarkan RPJMD tersebut Visi Kabupaten Pemalang untuk lima tahun kedepan adalah : “Kabupaten Pemalang yang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”

Dalam visi tersebut di atas terdapat empat gagasan pokok yang menjiwai seluruh gerak dan proses pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Pemalang yaitu:

1. Pemalang yang Sehat, dimaksudkan bahwa pada tahun 2016 Kabupaten Pemalang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan peningkatan usia harapan hidup (UHH).

2. Pemalang yang Cerdas, dimaksudkan bahwa pada tahun 2016 Kabupaten Pemalang akan menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki kualitas dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah, meningkatkan APK dan APM baik jenjang pendidikan dasar, maupun menengah.

3. Pemalang yang Berdaya Saing, dimaksudkan bahwa Kabupaten Pemalang mampu meningkatkan investasi melalui peningkatan infrastruktur dan peningkatan investasi yang didukung oleh kondisi Pemalang yang aman dan tertib, serta aparatur yang bersih dan amanah. Selain itu terwujudnya penanggulangan kemiskinan dan kesetaraan gender.

4. Pemalang Yang Berakhlak Mulia, dimaksudkan bahwa masyarakat Pemalang yang santun, beragama dan menjunjung tinggi toleransi beragama.

Berdasarkan visi pembangunan tersebut ditetapkan MISI pembangunan Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016, yaitu :

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial.

2. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan berbasis kompetensi.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah.

4. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui perkuatan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perdagangan dan jasa serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

5. Meningkatkan prasarana-sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di perdesaan.

(31)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 31 6. Mengembangkan kehidupan beragama yang aman, damai, harmonis, toleran dan

saling menghormati.

Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Pemalang yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang dirumuskan berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 yang berhubungan dengan bidang kesehatan adalah Tujuan dan Sasaran yang terkait dengan Misi Pertama.

Dalam rangka penentuan langkah-langkah yang lebih operasional, maka rumusan tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah yang terkait langsung dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang adalah :

Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan sasaran:

a. Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk dan kurang. b. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.

c. Optimalnya penanggulangan penyakit menular terutama DBD, HIV/AIDS, Kusta dan TB.

d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan sesuai kebutuhan.

e. Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Capaian visi misi Kabupaten Pemalang yang terkait dengan Dinas Kesehatan dapat diukur menggunakan indikator kunci sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matrik Indikator Kunci Capaian Visi-Misi Kabupaten Pemalang

TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR KUNCI CAPAIAN VISI-MISI Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan sasaran :

a. Menurunya AKI, AKB dan balita gizi

buruk dan kurang. Angka Kematian Ibu (per 100.000 KLH)

Angka Kematian Bayi (per 1.000 KLH) Angka Kematian Balita (per 1.000 KLH) Persentase Balita Gizi Buruk (%) b. Meningkatnya cakupan pelayanan

kesehatan bagi penduduk miskin. c. Menurunnya angka kesakitan penyakit

menular terutama DBD, HIV/AIDS dan TB.

d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan sesuai kebutuhan.

(32)

32 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR KUNCI CAPAIAN VISI-MISI e. Meningkatnya kesehatan lingkungan

serta perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Angka Kesakitan (DB, TB, HIV AIDS)

f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

3.3 TELAAH RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN DAN RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

1. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan

Visi Kementerian Kesehatan adalah “ Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan “

Dari Visi tersebut dirumuskan Misi sebagai berikut :

1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;

2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan;

3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Tujuan Kementerian Kesehatan adalah Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah : 1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat; 2) Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular;

3) Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender;

4) Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin;

5) Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50persen menjadi 70 persen;

6) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan stategis di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK);

7) Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular; 8) Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 2. Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

(33)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 33 Visi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah adalah : Menjadi Institusi terdepan

dalam mewujudkan Jawa Tengah Sehat "Visi tersebut ditetapkan dengan

pertimbangan bahwa Sektor kesehatan merupakan sektor penting yang diperlukan untuk mencapai Visi Provinsi Jawa Tengah dan menjalankan misinya.

Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah teah ditetapkan 8 (delapan) Misi yaitu :

1) Merumuskan kebijakan dan memantapkan manajemen untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan.

2) Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara merata, terjangkau dan bermutu bagi seluruh masyarakat.

3) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

4) Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta pembinaan dan pengendalian bidang farmasi, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.

5) Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui regulasi kesehatan dan pengembangan profesionalisme.

6) Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa 7) Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitian kesehatan

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi. 8) Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat.

Sedangkan Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah secara umum adalah terwujudnya institusi yang mampu menggerakkan pembangunan bidang kesehatan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan, pembiayaan kesehatan dan pelayanan yang bermutu. Adapun tujuan khusus yang akan dicapai adalah :

1) Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta mencegah meluasnya kejadian luar biasa (KLB).

2) Meningkatkan kualitas lingkungan.

3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan.

4) Menurunkan prevalensi gizi buruk pada anak balita.

5) Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan dalam rangka ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.

(34)

34 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 6) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.

7) Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme.

8) Menyiapkan sumber daya kesehatan dalam menghadapi persaingan global.

9) Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitian kesehatan sesuai perkembangan iptek.

10) Mewujudkan pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan.

11) Mengoptimalkan fungsi dinas kesehatan sebagai regulator dalam pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja.

Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung sasaran yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa Tengah tahun 2008-2013 adalah :

1) Menurunnyaangka kesakitan dan kematian penyakit serta KLB. 2) Terciptanya lingkungan hidup yang sehat.

3) Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan.

4) Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.

5) Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan.

6) Terwujudnya peningkatan akses masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus / permasalahan kesehatan pada kelompok masyarakat rentan, daerah perbatasan dan terpencil.

7) Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme. 8) Terwujudnya kesiapan sumber daya kesehatan dalam menghadapi persaingan

global.

9) Terwujudnya sistem informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan keputusan.

10) Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan melalui jamkesmas / jamkesda.

11) Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja sesuai peraturan yang berlaku.

(35)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 35 Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan olehDinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam periode 2008-2013 adalah sebagai berikut :

1) Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis masyarakat. 2) Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan

peningkatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup bersih dan sehat.

3) Pengembangan pengelolaan air minum / bersih, pembuangan air limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.

4) Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian suplemen makanan (makanan tambahan), deversifikasi makanan dan peningkatan keluarga sadar gizi. 5) Meningkatkan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat termasuk obat asli

indonesia dan makanan.

6) Mencukupi sarana dan prasarana serta menerapkan sertifikasi, akreditasi dan lisensi pada pelayanan kesehatan.

7) Mengembangkan legislasi pada pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan sesuai standar internasional dan menjalin kerjasama luar negeri.

8) Mengembangkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi serta pemanfaatan hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan dan regulasi. 9) Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), jaminan kesehatan

daerah (Jamkesda) dan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan menerapkan sistem iur/sharing yang dikelola oleh suatu badan amanah di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.

Kebijakan merupakan arah yang diambil oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut targetnya, kebijakan terbagi atas :

1) Kebijakan Internal

Kebijakan internal ialah kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam upaya peningkatan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, yaitu :

a. Pemanfaatan tenaga kesehatan yang profesional berbasis kompetensi. b. Menghasilkan sumber daya kesehatan yang berstandar Internasional.

c. Pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence based) dan hasil penelitian kesehatan.

(36)

36 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 d. Pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja dan sesuai dengan regulasi

yang telah ditetapkan. 2) Kebijakan Eksternal

Kebijakan eksternal yaitu kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat, antara lain : a. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan

sehat, perbaikan gizi masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan serta pencegahan dan penanggulangan penyakit dan KLB.

b. Pengawasan di bidang ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.

c. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan. d. Semua masyarakat terjamin pemeliharaan kesehatan.

3.4 TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

1. Telaahan Terhadap RTRW Kabupaten Pemalang a. Potensi Pengembangan Wilayah

1)Kawasan Budidaya

Kawasan Budidaya di Kabupaten Pemalang terbagi atas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, Kawasan Peruntukan Pertanian, Kawasan Peruntukan Perikanan, Kawasan Peruntukan Pertambangan, Kawasan Peruntukan Pariwisata, Kawasan Peruntukan Permukiman, dan Kawasan Peruntukan Lainnya.

a) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi area dengan luas 27.543 Ha terdiri atas kawasan hutan produksi terbatas seluas 10.617, dan Kawasan hutan produksi seluas 16.926 Ha.

b) Kawasan Peruntukan Pertanian

Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Pengembangan pertanian tanaman pangan terdiri atas lahan sawah irigasi seluas 30.299 Ha, dan luas sawah irigasi seluas 7.316 Ha. Pengembangan pertanian hortikultura seluas 9.329 Ha, pengembangan perkebunan seluas 15.713 Ha terbagi atas pengembangan komoditas perkebunan rakyat seluas 13.850 Ha dan perkebunan yang diusahan seluas 1.863 Ha. Rencana pengembangan peternakan meliputi ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Pengmbangan ternak besar

(37)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 37 dan kecil dalam RTRW Kabupaten Pemalang diarahkan pada wilayah yang

mempunyai sumberdaya tanaman makanan ternak, sedangkan

pengembangan ternak unggas tersebar diseluruh Kabupaten. c) Kawasan Peruntukan Perikanan

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perikanan meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya tambak, perikanan budidaya air tawar, dan pengolahan perikanan. Rencana penegembangan perikanan tangkat dilakukan melalui :

(1) Kawasan penangkapan ikan skala kecil dengan area tangkapan antara 0-6 mil dari pantai.

(2) Kawasan penangkapan ikan skala menengah dengan area tangkapan antara 6-12 mil dari garis pantai

(3) Kawasan penangkapan ikan skala besar dengan area tangkapan ikan lebih dari 12 mil dari garis pantai.

Rencana pengembangan budidaya perikanan tambak berada di Kecamatan Pemalang seluas 50 Ha, Kecamatan Taman seluas 55 Ha, Kecamatan Petarukan seluas 89 Ha, Kecamatan Ulujami seluas 1.534 Ha. Rencana pengembangan budidaya perikanan air tawar ditetapkan di 12 Kecamatan yaitu Randudongkal, Moga, Bantarbolang, Petarukan, Ampelgading, Taman, Comal, Pemalang, Ulujami, Belik, Bodeh, dan Watukumpul. Rencana pengolahan komoditas peikanan ditetapkan di kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami.

d) Kawasan Peruntukan Pertambangan

Potensi bahan tambang di Kabupaten meliputi pasir batu, dan tanah urug, tanah liat, batu gamping, batu sabak, kaolin, trass,diorite, andesit, marmer, oker, kalsit, dan panas bumi. Potensi pengembangan sirtu dan tanah urug berada di Kecamatan Pemalang (56 Ha), Kecamatan Bantarbolang 120 Ha, Kecamatan Bodeh (56 Ha), Kecamatan Ampelgading (50 Ha), Kecamatan Randudongkal (80 Ha), Kecamatan Watukumpul (13 Ha).Potensi bagan tambang lempung/tanah liat berada di Kecamatan Randudongkal (251 Ha), Kecamatan Bantarbolang (154 Ha), Kecamatan Watukumpul (351 Ha), Kecamatan Belik (162 Ha).Potensi bahan tambang batu gamping berada di Kecamatan Bantarbolang 150 Ha, dan Kecamatan Bodeh seluas 40 Ha.Potensi bahan tambang batu sabak terdapat di Kecamatan Belik sebesar 10 Ha.Potensi Kaolin berada di Kecamatan Watukumpul 63 ha, dan Kecamatan Moga 463 Ha. Potensi tambang trass berada di Kecamatan Belik

(38)

38 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 seluas 17 Ha, dan Kecamatan Pulosari seluas 25,2 Ha. Potensi tambang diorite berada di Kecamatan Belik, dan Kecamatan Pulosari.Potensi bahan tambang andesit berada di Kecamatan Pulosari seluas 1.850 Ha, Kecamatan Belik seluas 83 Ha, Kecamatan Randudongkal 145 Ha.Potensi bahan tambang marmer berada di Kecamatan Bantarbolang seluas 0,02 Ha. Potensi bahan tambang oker di Kecamatan Warungpring seluas 90 Ha. Potensi bahan tambang kalsit seluas 0,02 Ha. Potensi bahan panas bumi di Kecamatan Pulosari seluas 4 Ha.

e) Kawasan Peruntukan Industri

Rencana pengembangan kawasan industri seluas 664 Ha.Rencana peruntukan industri besar dikembangakan di Kecamatan Pemalang, Kecamatan Taman, Kecamatan Petarukan, dan Kecamatan Comal.Rencana pengembangan industry besar di Kecamatan Ampelgading, Ulujami, Petarukan, Belik, Randudongkal dan Kecamatan Moga.

f) Kawasan Peruntukan Pariwisata

Rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata meliputi Pengembangan Pariwisata Alam Berupa Kawasan Wisata Panatai Widuri, Kawasan Joko Tingkir, Kawasan Wisata Pantai Blending, Kawasan Wisata Goa Gunung Gajah, Kawasan Wisata Telaga Silating, Kawasan Wisata Wanawisata, Kawasan Wisata Telaga Rengganis dan Bukit Banowati, Jalur Pendakian Gunung Slamet. Sedangkan pengembangan pariwisata budaya meliputi gelar upacara prosesi, upacara tradisi menjamas pusaka peninggalan syeh pandajati, baritan, krangkeng, sintren, jaran kepang, kuntulan, dan atraksi budaya lainnya.Rencana pengembangan pariwisata buatan meliputi kawasan wisata gardu pandang gunung slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari dan berbagai wisata buatan yang tersebar.

g) Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan peruntukan permukiman tersebar diseluruh wilayah Kabupaten dengan penyebaran mengikuti pola perkampungan masing-masing.Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman pedesaan.

h) Kawasan Peruntukan Lainnya

Kawasan peruntukan lahan lainya berupa ruang terbuka hijau. Kabupaten Pemalang memiliki Rencana Ruang Terbuka Hijau Wilayah berupa DAS seluas 30%, dengan luas 33.459 Ha. Sementara itu ruang terbuka hijau kawasan perkotaan dengan luas 6.692 Ha.

(39)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 39 2)Kawasan Lindung

Kawasan lindung di Kabupaten Pemalang terbagi atas : a) Kawasan Hutan lindung.

Rencana pengembangan kawasan hutan lindung merupakan Kawasan Hutan lindung di Kabupaten Pemalang kurang lebih 5.082 Ha yang tersebar di 5 kecamatan antara lain Kecamatan Bantarbolang (53 Ha), Kecamatan Belik (1.095 Ha), Kecamatan Moga (195 Ha), Kecamatan Pulosari (2.036 Ha), Kecamatan Watukumpul (1.704 Ha).

b) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Luas Kawasan resapan air kurang lebih 6.609 Ha. Rencana pengembangan tersebar di Kecamatan Bantarbolang (480 Ha), Kecamatan Belik (2.669 Ha), Kecamatan Bodeh (200 Ha), Kecamatan Moga (327 Ha), Kecamatan Pulosari (180 Ha), Kecamatan Randudongkal (70 Ha), dan Kecamatan Watukumpul (2.514 Ha).

c) Kawasan Perlindungan Setempat.

Rencana pengembangan kawasan Perlindungan setempat, terbagai atas : (1)Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai di Kabupaten Pemalang meliputi Kecamatan Pemalang (12 Ha), Kecamatan Taman (13 Ha), Kecamatan Petarukan (19 Ha), dan Kecamatan Ulujami (29 Ha).

(2)Sempadan sungai dan saluran irigasi.

Kawasan sempadan sungai Kabupaten Pemalang meliputi Sungai Waluh beserta 15 anak sungainya, Sungai Rambut dengan 13 anak sungai dan Sungai Comal beserta 30 anak sungai. Sedangkan kawasan sempadan saluran irigasi melipui 91 Daerah Irigasi yang terdapat di Kabupaten Pemalang.

(3)Kawasan sekitar mata air

Kawasan sekitar mata air berada di Kecamatan Randudongkal sebanyak 16 sumber air, Kecamatan Belik sebanyak 9 sumber air, Kecamatan Moga sebanyak 23 sumber air, Kecamatan Warungpring sebanyak 15 sumber air, Kecamatan Pulosari sebanyak 7 sumber air, dan Kecamatan Bantar Bolang sebanyak 3 sumber air.

d) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya

Rencana pengembangan Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya terbagi atas :

(40)

40 Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 Cagar alam di Kabupaten Pemalang meliputi cagar alam Vak 53 di Desa Kebongede Kecamatan Bantarbolang dengan luas kurang lebih 29,1 Ha; cagar alam Bantarbolang di Desa Kebongede Kecamatan Bantarbolang dengan luas 24,5 Ha; Cagar alam Moga di Desa Banyumudal Kecamatan Moga dengan luas 3,5 Ha, dan Cagar alam Curug Bengkawah di Desa Sikasur Kecamatan Belik seluas 1,5 Ha.

(2)Cagar budaya dan ilmu pengetahuan

Cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kabupaten Pemalang meliputi Situs Lawangrejo, Batu Bajul Putih, situs Tambaringin, Situs Sukmoninggal, Sukmajati, Sukmananggung, Situs Candi Lunggi, Punden Berundak, Gua Jepang, Kawasan Candi Batur, Batursari, dan Simodin. (3)Kawasan muara sungai (estuary)

Kawasan muara sungai berada di Kecamatan Pemalang dengan luas kurang lebih 8 Ha, Kecamatan Taman dengan luas luring lebih 9 Ha, Kecamatan Petarukan dengan luas kurang lebih 10 Ha, dan Kecamatan Ulujami dengan luas kurang lebih 12 Ha.

(4)Kawasan pantai berhutan bakau

Pengembangan pantai berhutan bakau berada di Kecamatan Pemalang 5 Ha, Kecamatan Petarukan 49 Ha, dan Kecamatan Ulujami dengan luas 379 Ha.

3)Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Pemalang meliputi : a)Kawasan rawan tanah longsor, terdapat di wilayah sebagai berikut:

(1)Kecamatan Watukumpul (2)Kecamatan Belik

(3)Kecamatan Pulosari (4)Kecamatan Moga

(5)Kecamatan Randudongkal (6)sepanjang alur DAS Comal

b)Kawasan rawan banjir, terdapat di wilayah sebagai berikut: (1)Kecamatan Comal

(2)Kecamatan Pemalang (3)Kecamatan Patarukan (4)Kecamatan Taman (5)Kecamatan Ulujami

(41)

Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Pemalang Tahun 2011 – 2016 41 c)Kawasan rawan letusan gunung berapi, terdapat di wilayah sebagai berikut :

(1)Kecamatan Pulosari (2)Kecamatan Belik

d)Kawasan rawan gelombang pasang dan abrasi, terdapat di wilayah sebagai berikut :

(1) Desa Lawangrejo, Kelurahan Sugihwaras, Kelurahan Widuri, dan Desa Danasari di Kecamatan Pemalang

(2)Desa Asemdoyong di Kecamatan Taman

(3) Desa Nyamplungsari, Desa Klareyan dan Desa Kendalrejo di Kecamatan Petarukan

e)Kawasan rawan kekeringan, terdapat di wilayah sebagai berikut :

(1) Kawasan disekitar lereng Gunung Slamet meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Pulosari dan sebagian wilayah Kecamatan Belik (2) Kawasan rawan kekeringan irigasi di lahan pertanian lahan basah

sekitar jalan pantura

f) Kawasan rawan angin topan, terdapat di wilayah sebagai berikut : (1)Kecamatan Pulosari (2)Kecamatan Belik (3)Kecamatan Watukumpul (4)Kecamatan Bodeh (5)Kecamatan Moga (6)Kecamatan Warungpring (7)Kecamatan Randudongkal (8)Kecamatan Ampelgading

2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Pemalang

Isu-Isu strategis dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Pemalang, antara lain :

a) Masih terdapatnya kawasan hutan yang mengalami degradasi atau berstatus lahan lahan kritis sebagai akibat adanya alih fungsi lahan dan penebangan hutan tidak dibarengi dengan reboisasi.

b) Terjadinya Kerusakan hutan di berbagai kawasan DAS merupakan penyebab utama terjadinya banjir yang diperparah dengan hujan lebat yang diikuti dengan tanah longsor di bagian hulu DAS.

Referensi

Dokumen terkait

Prognosis berarti ramalan klinis mengenai kemungkinan&#34;kemungkinan yang akan terjadi yang berhubungan dengan penyakit, untuk timbul lagi atau mungkin berakhir sembuh#Dachlan, --'$

Merupakan bagian dalam kelamin wanita yang berbentuk seperti tabung Merupakan bagian dalam kelamin wanita yang berbentuk seperti tabung dilapisi dengan otot yang

Menurut pendapat penulis rendahnya partisipasi masyarakat dalam program KB pria di Kecamatan Tugu disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah

 Menyiapkan alat mencatat.  Mencatat undangan rapat yang telah disebarkan melalui sms. pada lembaga pers) menyebar info ke anggotanya.  Selanjutnya informasi rapat

Inilah Berbagai Catatan Peristiwa Penting di Tahun 2014 yang Bisa Kita Petik

Sesuai dengan permasalahan dan solusi yang telah dikemukakan pada uraian sebelumnya maka dalam penelitian ini penulis akan membangun perangkat lunak informasi sumber

nilai R space charge compensator yang terdiri dari VR yang telah dikelompokan nilai R space charge compensator yang terdiri dari VR yang telah dikelompokan dengan

Baik persepsi klien tentang dirinya sendiri maupun persepsi terhadap dunia luar yang disesuaikan dengan gambaran dirinya atau dengan kata lain yaitu konseling yang berpusat