• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL. Pengaruh Teknologi Informasi Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL. Pengaruh Teknologi Informasi Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Pengaruh Teknologi Informasi Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Limboto

Kabupaten Gorontalo

Oleh: RODLIA MALE NIM: 911 410 178

Telah diperiksa dan disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Syarwani Canon.,M.Si Fitri Hadi Yulia Akib, SE.,ME Nip. 19650724 200003 1 001 Nip. 19820725 200801 2 010

(2)

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

Rodlia Male1, Syarwani Canon2, Fitri Hadi Yulia Akib3 Jurusan Pendidikan Ekonomi

ABSTRAK

Rodlia Male. 2014. Pengaruh Teknologi Informasi Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Bapak Dr. Ir. Syarwani Canon.,M.Si. dan Ibu Fitri Hadi Yulia Akib, SE.,ME

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah populasi 311 siswa, dari populasi dilakukan pengambilan sampel sebesar 47 siswa dengan cara

propotional sampling. Adapun tehnik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Analisis Regresi uji koefisien regresi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa “Teknologi Informasi Internet Berpengaruh Positif Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Hal ini terlihat dimana penggunaan teknologi informasi internet sebesar 94,09% dan sisanya 5,91% berasal dari faktor lain. Dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa H1 diterima sedangkan H0 ditolak.

Kata kunci: Teknologi Informasi Internet dan Motivasi Belajar Siswa.

1

Rodlia Male. Mahasiswa. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.

2

Dr. Ir.Syarwani Canon.,M.Si. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.

3

Fitri Hadi Yuia Akib,SE.,ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.

(3)

Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus globalisasi juga semakin hebat maka muncullah persaingan dibidang pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut, pemerintah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat. Banyak faktor yang turut mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan. Apabila pendidikan dilihat sebagai suatu sistem, maka faktor yang turut mempengaruhi mutu pendidikan menurut Deming dalam Schoderbek dkk. (1999:15) meliputi, (1) input mentah atau siswa, (2) lingkungan instruksional, (3) proses pendidikan, dan (4) keluaran pendidikan. Mengacu pada pendapat Deming tentang lingkungan instruksional, erat kaitannya dengan keberadaan media bantu, guna mempercepat dan menstimulasi keinginan siswa dalam belajar. Namun selama ini keberadaan media bantu belum sinkron dengan sistem pengelolaan pembelajaran. Hal ini perlu dioptimalkan fungsinya, agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini menjadikan siswa sebagai obyek sekaligus sebagai parameter keberhasilan guru dalam pembelajaran. Parameter keberhasilan guru dapat dilihat dari bagaimana siswa dapat menyerap ilmu dan nilai-nilai isi materi yang diberikan. Secara empirik masih dijumpai mainset dalam dinamika sekolah,

opini “bagaimana guru mampu menyampaikan semua yang diketahuinya kepada

siswa”. Guru dalam memberikan materi pembelajaran perlu memperhatikan komponen pemacu semangat siswa agar mereka lebih serius dan senang belajar. Komponen pemacu yang dimaksud adalah media teknologi informasi internet. Shaffat (2009:V) mengatakan bahwa, sepandai apa pun guru menyampaikan ilmunya, jika siswa tidak mengerti dan menyerap ilmu yang diberikan, maka proses pembelajaran dinyatakan tidak berhasil. Peneliti berpendapat bahwa pembelajaran dapat terjalin dengan baik, bila siswa aktif dan menikmati suasana belajar serta memahami materi yang diberikan guru. Hal ini dapat terwujud jika dalam pembelajaran menggunakan teknologi informasi internet.

Dewasa ini teknologi informasi internet berkembang begitu cepat, berbarengan dengan perkembangan dan kebutuhan manusia. Perkembangan

(4)

teknologi informasi internet memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktitivitas. Tetapi dalam perkembangannya belum ada pihak yang bertanggung jawab men-justifikasi setiap tayangan yang berkonotasi melanggar norma budaya dan norma agama, sehingga skenario perilaku seseorang bergantung pada tayangan sebagai hasil dari kemajuan teknologi informasi.

Teknologi informasi internet merupakan komponen eksternal yang memberikan stimulus ke arah perubahan tingkah laku siswa. Menurut Gagne dalam Sagala (2009:17) bahwa, belajar terdiri dari tiga komponen penting yakni kondisi eksternal yaitu stimulus dari lingkungan belajar, kondisi internal yang menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa, dan hasil belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Hal ini dipertegas oleh Nasution (2000:136) mengemukakan bahwa, stimulus itu merupakan input yang berada di luar individu sebagai hasil belajar yang dapat diamati. Peneliti berpendapat bahwa, teknologi informasi internet sebagai komponen eksternal berfungsi sebagai media bantu dalam belajar sehingga kebutuhan terhadap teknologi informasi internet berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk tahan lebih lama dalam ruang belajar. Kenyataan di lapangan masih dijumpai siswa yang menggunakan teknologi informasi internet bukan untuk kepentingan menunjang kegiatan pembelajaran. Peneliti menduga, ada siswa yang belum tahu men-searching situs yang dituju, kalaupun situs itu ditemukan filenya bleng (kosong).

Ketersediannya jaringan internet di institusi pendidikan, seperti sekolah menengah atas (SMA) diharapkan menunjang atau memudahkan siswa untuk mengakses berbagai informasi yang ada sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mencari semua informasi yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Perkembangan teknologi di SMA Negeri 1 Limboto misalnya, ketersedian berbagai macam fasilitas-fasilitas seperti sarana prasarana yang menunjang telah disiapkan oleh pihak sekolah.

Dampak teknologi informasi internet diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Sofyan dan Uno (2004: 20) mengatakan bahwa, motivasi

(5)

belajar dapat timbul karena diakibatkan oleh faktor intrinsic yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsic adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Menyikapi kedua faktor tersebut Bachtiar (1984:111) mengatakan bahwa, kita harus memikirkan bagaimana caranya supaya siswa memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih baik. Bahan pelajaran apa yang harus dipelajari atau pengalaman belajar apa yang harus dilakukan siswa supaya tujuan instruksional itu tercapai. Dengan demikian motivasi belajar adalah dorongan dari diri siswa yang disertai dengan keinginan untuk mendapatkan penghargaan, disertai perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan potensial terjadi sebagai hasil dari praktek untuk mencapai tujuan tertentu. Orientasi awal yang dilakukan peneliti menunjukkan, bahwa motivasi belajar siswa terhadap ketersediaan fasilitas penunjang tampaknya belum memberikan pengaruh yang signifikan. Selain itu juga dengan adanya jaringan internet dapat mengganggu motivasi belajar siswa. Sebab di mana siswa waktu belajar hanya di pergunakan untuk internet dan banyak tugas-tugas yang masih bisa diselesaikan dengan pemikiran sekarang dapat di selesaikan dengan jaringan internet. Sehingga dapat menurunkan minat belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi informasi internet terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Limboto.

Motivasi belajar merupakan kekuatan, daya dorong atau alat pembangun kesedian dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inofatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor. Dimyati dan Mudjiono (2006:239) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi lemah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus-menerus. Agar siswa

(6)

memiliki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yang menggembirakan. Sedangkan menurut Hermanto dan uno (2003:23) motivasi belajar timbul karena diakibatkan oleh faktor instrinsik, yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan fakor ekstrinsiknya adalah penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.

Tekonologi merupakan suatu kawasan yang dapat membantu memecahkan masalah kehidupan umat manusia dari masa kemasa secara efektif dan efisien. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada aneka ragam jenis dan produk teknologi, baik yang dijumpai, dimanfaatkan, dialami maupun dinikmati. Menghadapi situasi dan kondisi seperti ini, perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang melek teknologi yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi. Seperti yang kita ketahui di era serba modern seperti saat ini, peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan teknologi.

Menurut Alisyahbana dikutip oleh Miarso (2007:131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia. Menurut Kadir (2011:198) Internet adalah jaringan komputer yang tersebar yang menghubungkan berbagai jaringan komputer dengan jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Sebuah kenyataan yang menarik, internet menghubungkan jaringan-jaringan komputer di bumi ini melibatkan organisasi bisnis maupun nirlaba, pendidikan, dan militer. Siapa pun yang dapat berhubungan dengan jaringan ini dan memanfaatkan layanan yang tersedia. Sedangkan menurut Febrian (2008:12), mengemukakan internet adalah tempat terhubungnya berbagai mesin komputer yang mengelolah informasi di dunia ini, baik berupa sever,

(7)

komputer pribadi, handphone, komputer genggam, dan lain sebagainya.masing-masing mesin ini bekerja sesuai dengan fungsinya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, sehingga dapat mencapai simpulan mengenai hubungan atau adanya saling mempengaruhi antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini.

Adapun desain penelitian yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Keterangan:

X = Teknologi Informasi Internet Y = Motivasi Belajar Siswa

Dan untuk kepentingan pengujian secara statistik, maka hipotesis penelitian di transfer kedalam hipotesis

H0 :  = 0 Internet tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. H1 : ≠ 0 Internet berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

HASIL DAN PEMBAHASAN.

Teknologi informasi internet merupakan media untuk mencari informasi dalam segala hal agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa, dimana siswa dapat mencari informasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Selain memberikan manfaat, teknologi informasi internet juga memberikan dampak yang positif dan negatif dalam kehidupan kita. Dampak teknologi informasi internet diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah merupakan kekuatan, daya dorong atau alat

(8)

pembangun kesedian dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inofatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor. Penggunaan teknologi informasi internet pada SMA Negeri 1 Limboto tempat peneliti melakukan penelitian bahwa, dalam hasil penelitian ini terdapat pengaruh positif dalam penggunaan internet. Berdasarkan hasil penelitian yang ada dimana teknologi informasi internet memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap motivasi belajar siswa sebesar 94,09% dan sisanya 5,91% berasal dari faktor lain.

SIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut ;

1. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi informasi internet berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Limboto. 2. Pengaruh teknologi informasi internet terhadap motivasi belajar siswa

tergolong sangat kuat. Artinya teknologi informasi internet sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dengan adanya internet siswa dapat mencari atau mengakses informasi-informasi yang berhubungan dengan mata pelajaran.

3. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi

yaitu . Persamaan ini mengandung makna setiap terjadi perubahaan (penurunan atau peningkatan) sebesar 0,47 pada teknologi informasi internet, maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,71 unit motivasi belajar siswa.

4. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan teknologi informasi internet tidak berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa (Ho) ditolak sedangkan hipotesis yang menyatakan teknologi informasi internet berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa (H1) diterima. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan diperoleh harga thitung 5,34 dan ttabel 2,04. Sesuai kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel = H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian

71 , 0 47 , 0 ˆ Y

(9)

pengaruh teknologi informasi internet terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Limboto dapat diuji kebenarannya atau dapat diterima dalam penelitian ini.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut;

1. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa perlu ditunjang dengan adanya fasilitas seperti tersedianya jaringan internet di lingkungan sekolah.

2. Dengan adanya jaringan internet dilingkungan sekolah diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan siswa dalam mencari berbagai macam informasi yang menyangkut dengan dunia pendidikan.

3. Meskipun dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh negatif dalam motivasi belajar siswa, bukan berarti sekolah berhenti melakukan pengawasan terhadap penggunaan internet di sekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya yang berkaitan dengan internet, peneliti lain dapat menyempurnakan hasil penelitian ini dengan cara menambah variabel lain yang belum terungkap pada penelitian ini, baik variabel teknologi informasi internet maupun variabel motivasi belajar siswa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. (2011). Having Fun With Computer (Pengenalan Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Remaja). Yogyakarta : Andi Offset.

Algivari. (2009). Analisis Regresi (Teori Kasus dan Solusi). Yogyakarta : BPFE. Arikunto. (2007). Prosedur Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Bachtiar, Harsja W. (1984). Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dimiyati, mudjino. (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka.

Febrian Jack. (2008). Menggunakan Internet. Bandung : Informatika. Hamalik. (2001) Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Sistem. Jakarta. Hamzah Uno. (2008). Desain Pembelajaran , Gorontalo : Nurul Jannah.

Hamzah Yunus. (2011). Bahan Ajar Statistik Ekonomi. Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.

Husain, Walidun. (2011). Participative Leadership. Bandung : MQ S Publishing. Jamaludin. (2004). Pembelajaran Yang Efektif (Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Prestasi siswa). Jakarta : Depertemen Agama R.I

Margono, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Edisi Enam. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Miarso. (2007). Menyamai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Pustekom Diknas

Naisbitt. (2002). High Tech HighnTouch. Bandung:Mizan.

Nasution, S. (2000). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Probo Hindarto. (2011). Langsung Bisa Berinternet. Yogyakarta : Andi Offset. Sadirman A.M. (2001). Interaksi Motivasi belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Rajawali.

Seel, Richey. (1994). Teknologi Pendidikan Definisi dan Kawasannya, Jakarta : UNJ

Schoderbek, Peter P. Charles G. Schoderbek dan Asterios G. Kefalas. (1999). Management Systems Conceptual Considerations. Boston : Homewood.

(11)

Shaffat, Idri. (2009). Optimized Learning Strategy. Cet. I, Jakarta : Prestasi Pustaka.

Siagian, P Sondang (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty. (2003). Psikologi Pendidikan. Malang : Rineka Cipta.

Sofyan, Herminarto dan Hamzah Uno. (2003). Teori Motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian. Gorontalo : Nurul Jannah

Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kedelapan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Uno dan Lamatenggo. (2008). Teknolologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran.

Zainal, Aqib. (2002). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia.

Yusufhadi Miarso. (2007). Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta Http : // id.wikipedia.org/wiki/Teknologi, diupdate 9 semtember 2009 Http://megasavaira.blogspot.com/2011/10/manfaat-teknologi-internet.html

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan rumusan tawaran model, mengetahui serta menyempurnakan model yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan pedoman dan tolak ukur dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh motivasi belajar siswa dan

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem dengan

Hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat perbedaan secara signifikan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis internet

Dari hasil penelitian bahwa kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Berdasarkan masalah pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan atau informasi dan yang berkaitan dengan variabel penelitian ini yaitu teknologi informasi dan motivasi belajar

Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 2 Gorontalo khususnya siswa kelas XI IPS, menujukkan bahwa masih terdapat beberapa