• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode_Prototyping_Dalam_Pengembangan_Si.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode_Prototyping_Dalam_Pengembangan_Si.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Prototyping Dalam Pengembangan Sistem Informasi

1.

Pengertian

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan

mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005).

Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user.

2.

Kelebihan dan Kekurangan

Keunggulan prototyping adalah :

1) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

2) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan. 3) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya Sedangkan kelemahan prototyping adalah :

1) Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas

perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.

2) Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

3) Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.

3.

Bentuk Prototipe

Berdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem (Walker et al, 2003).

Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep

(2)

High fidelity protoype lebih rinci menggambarkan sistem. Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat

mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya (Walker et al, 2003).

Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya (Walker et al, 2003).

4.

Proses Pembuatan Prototipe

Proses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe :

Langkah-Langkah Prototyping a. Analisis Kebutuhan Sistem

Pembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia. Analisis juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input,

pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian (O'Brien, 2005).

Selanjutnya melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan (Mulyanto, 2009).

Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi

(3)

mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan (Mulyanto, 2009).

Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain :

1) Masukan yang diperlukan sistem (input) 2) Keluaran yang dihasilkan (output)

3) Operasi-operasi yang dilakukan (proses) 4) Sumber data yang ditangani

5) Pengendalian (kontrol)

Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009).

b. Desain Sistem

Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem (system design)

menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi fungsional. Desain sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007). Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian :

1) Fitur menu yang cepat dan mudah. 2) Tampilan input dan output.

3) Laporan yang mudah dicetak.

4) Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan.

(4)

6) Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database. 7) Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai

melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-lain. c. Pengujian Sistem

Paket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O'Brien, 2005). Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto, 2009).

Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari :

1) Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.

2) Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.

3) Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan. 4) Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara

subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional.

5) Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi.

6) Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program.

Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar (Simarmata, 2009).

Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing (EUC) Satisfaction, Task Technology Fit (TTF) Analysis dan Human Organizational Technology (HOT) Fit Model.

Salah satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing (EUC) Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user

terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem (Chin & Mathew, 2000).

d. Implementasi

Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.

(5)

5.

Alat Perancangan Sistem

Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity relationship) dan kamus data (data dictionary).

a. Diagram Aliran Data

Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman pemakai. DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).

b. Diagram Arus Sistem

Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem

informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).

c. Diagram Relasi Entitas

Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Ladjamudin, 2005).

d. Kamus Data

Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database (Ladjamudin, 2005).

(6)

Model Prototype?

Menurut saya sendiri prototyping model adalah suatu proses pembuatan software yang yang bersifat berulang dan dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan dari si pengguna. Sedangkan dari beberapa referensi yang saya temukan, prototyping model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model).

Tujuan Prototype?

Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final.

Proses-prosesnya?

Proses-proses dalam model prototyping menurut saya yaitu:

-Komunikasi terlebih dahulu yang dilakukan antara pelanggan dengan tim pemgembang perangkat lunak mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan

-Akan dilakukan perencanaan dan pemodelan secara cepat berupa rancangan cepat(quick design) dan kemudian akan memulai konstruksi pembuatan prototype

-Prototipe kemudian akan diserahkan kepada para stakeholder untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada para pembuat software

-Pembuatan software sesuai dengan prototype yang telah dievaluasi yang kemudian akan diserahkan kepada pelanggan

-Jika belum memenuhi kebutuhan dari pelanggan maka akan kembali ke proses awal sampai dengan kebutuhan dari pelanggan telah terpenuhi

Sedangkan proses-proses dalam model prototyping secara umum adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

developer dan klien akan bertemu terlebih dahulu dan kemudian menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya

2. Perancangan

perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan tersebut mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype

3. Evaluasi Prototype

klien akan mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Tahapan-tahapannya?

Selain itu, untuk memodelkan sebuah perangkat lunak dibutuhkan beberapa tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang akan menentukan keberhasilan dari sebuah softwareitu .Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh penggunanya. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :

(7)

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

Keunggulan dan kelemahan metode prototype?

Keunggulan prototyping :

1. Komunikasi akan terjalin baik antara pengembang dan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan setiap pelanggannya. 3. Pelanggan berperan aktif dalam proses pengembangan sistem.

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya Kelemahan prototyping :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan sebuah kerangka kerja(blueprint) dari sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik dan benar.

Dalam setiap metode mempunyai kelebihan maupun kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat diminimalisir yaitu dengan mengetahui kunci dari model prototype tersebut. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

(8)

Application Service Provider

You are here: Home /Service /Application Service Provider /

Application Service Provider (ASP) adalah sebuah bisnis model yang menyediakan manajemen dan solusi berbasis komputer yang terdistribusi dan layanan pada pelanggan melalui internet. ASP kadangkala menunjuk sebagai aplikasi On-demand. Sebagai contoh : memberikan akses pada program khusus menggunakan HTML atau teknologi lainnya.

Singkatnya, setiap organisasi memerlukan sebuah fondasi menuju sebuah aplikasi bisnis yang khusus untuk membantu menjalankan bisnis mereka. Pilihan untuk ini sangatlah nyata, yaitu dengan membeli aplikasi dan lanjutkan keseluruhan kebutuhan proses implementasi atau menjalankan aplikasi tanpa tanpa perlu membelinya. Kedua hasil itu bisa saja sama; namun, struktur pembiayaan dapat benar-benar berbeda. Dengan membeli aplikasi berarti anda mengikutsertakan biaya permanen dengan semua resiko kegagalan. BPO di tangan yang lain, anda memperoleh hasil yang sama tanpa harus memasukkan seluruh gundukan jumlah investasi anda. Harusnya aplikasi tersebut tidak lagi cocok untuk kebutuhan anda; anda dapat berpindah menggunakan aplikasi yang lain kapanpun juga.

Dengan ASP anda tidak hanya memotong biaya, seperti biaya lisensi software, biaya penerapan, biaya perawatan, biaya investasi hardware, biaya sistem operasi, biaya konsultasi, biaya kepala bagian, dan lain sebagainya.namun juga jangka hidup dari aplikasi tersebut. Dengan ASP, anda dapat menggunakan aplikasi pilihan anda dengan sesegera mungkin tanpa penundaan - tanpa instalasi software, atau menunggu proses lisensi.

(9)

Keunggulan dari ASP

 Bayar-Sejauh-Waktu-Penggunaanmu: ASP akan menarik biaya penyewaan bulanan yang dapat membantu menyebarkan biaya-biaya. Bayar apa yang kamu paling butuhkan.

 Tidak ada biaya tambahan: Anda tidak perlu membayar untuk hardware yang mahal, dukungan staff IT Specialist atau pengembangan sistem. Perawatan dan peningkatan kemampuan software

sudah termasuk di dalamnya

 Akses: Terhubung dari manapun di dunia dengan sebuah koneksi Internet dan sebuah browser. Jika diperlukan, anda dapat menggunakan smart phone atau tablet anda (iPad, iPhone,Galaxy Notes, etc.) untuk mengaksesnya.

 Gunakan hardware yang sudah ada: Anda dapat menjalankan aplikasi pada browser dan komputer anda yang ada. Tidak ada kondisi dari seni komputer/notebook yang diperlukan. Sepanjang komputer/notebook tersebut dapat mengakses internet, itu usdah cukup.

 Teknologi terkini: Dengan ASP, sama seperti anda menggunakan teknologi dan aplikasi paling terkini. Anda juga tak perlu menginvestasikan server yang mahal, biaya lisensi, biaya hosting, biaya perawatan, dan biaya co-location.

 Time to Market: Persebaran yang lebih cepat/Kemudahan dalam pengaturan.

 Cocok untuk semua jenis organisasi: Jika ongkos dari ASP fleksibel, contohnya, ukuran dari database lalu amal kecil dapat menyanggupi untuk menggunakan software. Padahal, ongkos dari

software yang besar dan mahal melarang penggunaannya pada organisasi kecil.

 "Biaya total kepemilikan" (TCO): Jika anda membeli software anda perlu meningkatkan bobot dari semua biaya pembelian software yang berhubungan dengan hardware, peraatan,

pembaharuan kemampuan dan sebagainya. Menyewakan software melalui sebuah ASP mungkin lebih murah.

APA YANG EXCELSOFT ASP BERIKAN

.

,

 ExcelACC ERP: Aplikasi Enterprise Resource Planning dengan penerapan yang cepat. Ini

menjangkau hampir seluruh aspek untuk menjalankan bisnis anda, seperti Keuangan, Akunting, Kontrol Inventaris, Alur Sales Lokal, Alur Import, Kontrol Produksi, Manajemen Aset Tetap, dan lain sebagainya.

 HRMS & Payroll System: ini bisa jadi aplikasi dasar di mana setiap organisasi harus memilikinya. Kita memberikan Human Resource Management System and Payroll system yang lengkap dengan semua modul yang dibutuhkan

 Employee Self Service: aplikasi ini memungkinkan anda untuk memberikan layanan Employee

Self Service dengan respon cepat. Anda dapat mengizinkan pegawai untuk mencetak slip gaji

mereka, surat izin cuti, mencetak formulir perusahaan, mengecek agenda perusahaan, membaca berita perusahaan, mengubah informasi pribadi pegawai, dan lain sebagainya.

 Taxcalc: Small and Medium Payroll Application. Aplikasi ini dapat membantu anda untuk anda memproses kebutuhan pembayaran harian, mengajukan pajak bulanan, melakukan bank

(10)

transfer, dan lain sebagainya. Aplikasi ini secara otomatis membantu anda menghitung dan menyimpan pajak penghasilan tahunan dengan pemerintah

 Integrated School System: Jika anda menjalankan bisnis pendidikan berupa sekolah, biarkan Excelsoft membantu anda untuk mengatur kesuluran sistem sekolah anda untuk anda. Kami memiliki aplikasi sistem manajemen sekolah yang paling lengkap. Produk ini terdiri atas 12 blok-blok penting di mana masing-masing sekolah wajib memiliki, seperti School Grading System, School Observation System, School Academic System, Student Attendance System, School Billing System, School Collection System, School – Parents Communication System, School Pickup System, School Fixed Asset System, School Financial/Accounting System, School Procurement System, School Inventory system, Cash Management System, dan lain sebagainya. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat mengecek Integrated School System pada menu Product kami.

 Fixed Asset Management System (Pro16): Aplikasi ini membnatu anda untuk mengelola seluruh aset anda, tidak hanya menelusuri kemudian mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan aset, namun juga menghitung seluruh keperluan penyusutan nilai aset dan jurnal. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat mengecek pada menu Product kami

OUTSOURCING

 Definisi dari Outsourcing menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah

pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal

perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan dengan penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor sehari-hari (www.midas-solusi.com). Jadi,outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak ketiga.

INSOURCING

 Definisi dari Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar

perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atausharing dengan perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu,Insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam kaitannya dengan TI,

Insourcing atauContracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

(11)

 Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas denganoutsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya.

Classified Advertising/Classified Ad

Adalah iklan baris di surat kabar, halaman web atau majalah. Berukuran kecil, berisi kalimat pendek, umumnya tanpa gambar dan tarifnya jauh lebih murah dibanding display ad atau jenis iklan cetak lainnya. Classified ad kebanyakan dipasang oleh individu/pribadi dengan item tunggal yang ingin mereka jual atau beli.

 Banner swapping: suatu perjanjian antar dua perusahaan untuk saling menempatkan web banner satu sama lain dalam situs web masing-masing.

 Banner exchanges: pasar di mana perusahaan dapat memperdagangkan atau menukar penempatan web banner di masing-masing situs web.

Kelebihan dari web banner:

 Pengguna dapat ditransfer ke situs pembuat iklan dan langsung secara berkala ke halaman belanja dari situs tersebut.

 Kemampuan untuk mengkustomisasi beberapa dari mereka ke target individual segmen pasar atau pengunjung. Contohnya iklan yang dipaksakan, pelanggan harus melihat iklan ketika menunggu halaman sedang di-load sebelum mereke mendapatkan informasi atau entertainmen yang ingin mereka lihat secara bebas.

 Banner termasuk multimedia untuk menarik perhatian. Keterbatasan dari web banner:

 Biaya tinggi untuk menempatkan iklan dalam volume yang besar.

Gambar

Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe :

Referensi

Dokumen terkait

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

Menurut Hopkins (Sutama, 2010: 15) bahawa Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa walaupun terjadi industrialisasi di Indonesia pada era tersebut dan pembangunan meningkat, tetapi terjadi ketergantungan pada modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah ibu postmatur yang memiliki bayi yang mengalami asfiksia sedang yaitu 25 orang (53,2%) dan yang paling

NAMA Mengerti beberapa perintah secara sederhana Mengulang nama-nama buah yang disebutkan guru Melafalkan angka dan huruf yang di dengar Mengucapk an doa sebelum

Pancatantra dengan bentuk cerita berbingkai menurunkan ciri yang sama pada Tantri Kamandaka Jawa Kuno se- hingga di dalam kisah Dewi Tantri dengan Raja Eswaryapala dan

GMIL Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi GMIL, yang berkedudukan di Pusat DPP GMIL / Provinsi DPW GMIL / Kota / Kabupaten Koordinator GMIL Kota / Kabupaten dan merupakan