Rapat / Sidang
Rapat Komisi Kelembagaan (K‐II) Senat Akademik ITB
No. : 11/RK2‐SA‐ITB/20150129 Hari / Tanggal Rabu / 29 Januari 2015 Waktu pkl. 15.00 – 17.00 Tempat Ruang Rapat Senat AkademikBalai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung
Peserta
Hadir (8 orang):, Indratmo Soekarno, Intan Ahmad,
Jann Hidayat Tjakraatmadja, Joko Siswanto, Mikrajuddin Abdullah,
M. Salman AN, Reynaldo Zoro, Ricky Lukman Tawekal
Tidak hadir (6 orang): Andi Isra Mahyuddin, B. Kombaitan, Dicky R. Munaf,
Puti Fatida Marzuki, Tati Suryati Syamsudin, Tutus Gusdinar Kartawinata
Undangan lain
Hadir ( 1 orang): Richard K. Mengko
Tidak hadir (2 orang): Emmy Suparka, Rochim Suratman
Agenda Rapat 1.2. Diskusi tentang organ dan pola hubungan kerja antar organ ITB PTN‐BH Lain‐lain
Catatan Rapat
1. Diskusi tentang organ dan pola hubungan kerja antar organ ITB PTN‐BH Indratmo: Pada pertemuan ini akan ditentukan langkah lanjut untuk pembuatan SK tentang organ dan pola hubungan kerja antar organ ITB PTN‐BH Intan: Model yang lebih cocok dengan pola hubungan kerja pada Perguruan Tinggi adalah kolegial (collegiality) dan berbagi (shared government), meskipun memiliki kelemahan antara lain agak lambat dalam pengambilan keputusan.
Richard: MWA dan SA sebaiknya juga diikutkan oleh Rektor dalam pengambilan keputusan yang akan dijadikan SK Rektor. Joko: Perlu ada konsensus di antara Rektor, Ketua SA, dan Ketua MWA untuk sering berdiskusi sehingga diharapkan tidak ada komplit. Pada matriks organ kerja, perlu ditambahkan kolom untuk penanggungjawab. Jann: MWA sdh memulai melakukan kajian tentang Pola Hubungan 3 Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor), dengan hasil terakhir sebagaimana dalam lampiran. MWA menilai bahwa untuk merancang pola hubungan 3 Organ ITB tidak hanya: a) fokus pada pembagian tugas; b) fokus pada pembagian kekuasaan; dan c) pola dan aturan kerja. Namun, perlu juga menggambarkan sistem pendukung agar hubungan kerja antar 3 Organ lebih "smart". Karena itu, MWA akan mengusulkan agar sistem yang mengatur pola hubungan 3 Organ ITB dilengkapi dengan 5 sistem nilai, yaitu: 1. Normatif, 2. Kebijakan dan stratejik 3. Kontrol/pengarahan 4. Operasional 5. Pusat pengetahuan (brain)
Pusat Pengetahuan (Brain) – berfungsi untuk menyediakan dan mendistribusikan informasi/pengetahuan di antara 3 Organ ITB, untuk membahas, atau mencari solusi atas isu‐isu yang bersumber dari Sistem‐4. Sistem‐5 direalisasikan sebagai manajemen data/informasi, service provider internal, atau pusat pengetahuan dimana 3 Organ ITB mampu melakukan koordinasi (mengambil keputusan) dengan efisien dan efektif. Jika saat ini ada pendapat bahwa hubungan 3 Organ ITB dalam bentuk segi‐3, dimana MWA ada dalam posisi tertinggi, memang didasarkan atas apa yang tersurat dalam Statuta. Diantaranya, ada pasal di statuta yang menyatakan bhw: a) MWA berhak mengangkat dan memberhentikan Rektor; b) MWA memberi mandat kepada SA dalam hal Kebijakan Akademik; c) MWA memberi mandat kepada Rektor dalam hal eksekusi Kebijakan,; d) MWA memonitor dan mengevaluasi kinerja SA dan Rektor. Namun, dalam draft Naskah
Akademik dari MWA, sepanjang dalam tahap operasional, Pola Hubungan antara MWA‐SA‐Rektor dilaksanakan dengan pola shared
governance.
Richard:
MWA Shared governance terjadi setelah MWA memberi mandat
kepada SA dan Rektor. Joko: Untuk keputusan yang bersifat kebijakan, sebaiknya dibuat tidak kaku. Tapi kalau SOP harus dibuat rinci. Intan: Keputusan di Perguruan Tinggi relatif lebih lambat karena pada hakekatnya pengambil keputusan bukanlah staf pekerja. Indratmo:
Perlu dibuat SWOT analysis terhadap pilihan organ ITB bersifat kolegial dan berbagi.
Intan:
Apakah pendekatan MWA hanya sekedar agar ITB tetap jalan atau agar ITB berubah jadi lebih baik?
Perlu dukungan dari staf kepegawaian (back office).
Zoro:
Sebaiknya ditekankan bahwa hubungan organ ITB yang dikembangkan sesuai dengan Statuta.
Zoro:
Sebaiknya MWA yang menjelaskan tentang sifat hubungan organ ITB tsb agar tidak menimbulkan kesan SA mau mengambil alih.
Indratmo:
Untuk menyempurnakan draf naskah akademik Pola Hubungan 3 Organ ITB diusulkan MWA membentuk tim kerja dengan anggotanya ada yang dari Komisi 2 SA dan Rektorat.
Joko:
Perlu ada sosialisasi tentang Statuta ITB kepada civitas akademika.
Kesimpulan:
1. Perlu dibuat mukadimah yang menyiratkan konsep pola hubungan antara 3 organ terbaik untuk ITB bersifat kolegial dan berbagi.
2. Perlu dibuat tim kerja dengan perwakilan dari MWA, SA, dan Rektorat untuk menuntaskan Pola Hubungan 3 Organ ITB
Lain‐lain Joko: Renip perlu diperbaharui sesuai dengan statuta. Bandung, 29 Januari 2015 Komisi Kelembagaan SA‐ITB Menyetujui Sekretaris, Ketua Komisi Kelembagaan SA‐ITB (M. Salman A.N.) (Indratmo Soekarno)
DRAFT
NASKAH AKADEMIK
POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB (MWA – SA – REKTOR)
VERSI-1
23 AGUSTUS 2014
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
2. Konsep Pola Hubungan 3 Organ ITB
3. Usulan Pola Hubungan 3 Organ ITB
1.
LATAR BELAKANG
Pasal 5 ayat 1 dan 2 Statuta ITB menyatakan ketentuan umum tentang ITB, yaitu:
a. ITB merupakan universitas penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial serta ilmu humaniora dan yang diakui dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera.
b. ITB mendidik intelektual untuk membangun kearifan dan kekuatan moral dalam mencari dan menemukan kebenaran serta mampu memimpin bangsa dan berpartisipasi aktif dalam pergaulan dunia. Dua ayat tentang ketentuan umum ITB tersebut di atas, merupakan penjabaran dari Visi dan Misi ITB, sebagai berikut: Visi ITB: Untuk memandu arah pengembangan ITB, Senat Akademik (SA) ITB melalui Surat Keputusan No.022/SK/K‐01‐SENAT/1999 menetapkan Visi ITB sebagai berikut:
“ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains,
teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia yang bersama
dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi
bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.”
Misi ITB:
Surat Keputusan Senat Akademik ITB No.023/SK/K‐01‐SENAT/1999, menetapkan Misi ITB, sebagai pernyataan akan pentingnya keberadaan ITB sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, yaitu:
”Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui
kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap
perkembangan global dan tantangan lokal”. Pernyataan Visi dan Misi ITB serta ketentuan umum tentang ITB tersebut di atas menggambarkan bahwa ITB ingin menjadi universitas penelitian yang diakui dunia, dan sekaligus mampu memberikan nilai dan manfaat bagi bangsa Indonesia. Disamping itu, ITB ingin menjadi lembaga yang memiliki kekuatan moral dan mampu membimbing
pembangunan bangsa serta aktif dalam pergaulan dunia.
Ketentuan ini, tidak mungkin bisa diraih jika organisasi ITB masih seperti yang ada sekarang. Arah dan bentuk ITB yang diinginkan tersebut akan sulit diwujudkan, jika keterampilan pengambilan keputusan serta perilaku para pejabat yang sedang memegang amanah untuk menjalankan 3 Organ ITB, tidak didukung oleh organisasi yang mampu memberikan informasi/pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dengan akurat dan cepat.
Untuk merealisasikan visi dan menjalankan misi, Statuta ITB pasal 19 ayat 1 menjelaskan lebih lanjut tentang peran dan fungsi 3 Organ ITB yang diberi kewenangan untuk mengendalikan sekaligus menjalankannya, yang terdiri atas MWA, SA dan Rektor, dimana masing‐masing organ tersebut, memiliki fungsi pokok sebagai berikut:
a. Majelis Wali Amanat (MWA), adalah organ ITB yang diberi kewenangan dalam menyusun dan menetapkan kebijakan umum ITB.
b. MWA mendelegasikan penyelenggaraan kegiatan Tridharma serta seluruh kegiatan penunjang dan pendukung lainnya kepada Rektor. Karena itu, Rektor adalah organ ITB yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Tridharma ITB, dan
c. MWA mendelegasikan fungsi penetapan norma dan kebijakan akademik ITB serta pengawasan pelaksanaannya kepada SA. Karena itu SA, adalah organ ITB yang menjalankan fungsi menyusun, merumuskan, menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.
Secara umum, peran utama MWA adalah mengarahkan (direct) agar “haluan kapal” ITB tetap menuju Visi ITB yang dicita‐citakan, serta menjaga (protect) agar “kapal” ITB tetap melaju sejalan dengan Misi yang diembannya. Agar MWA mampu melakukan direct dan protect, maka ketiga Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor) harus connect. Dengan demikian, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar “kapal” ITB mampu melaju dengan arah yang benar, dengan melakukan program‐program kerja yang efektif dan efisien, yaitu:
a. Adanya hubungan yang efektif antar MWA‐SA‐Rektor, dan efektifitas hubungan ini ditentukan oleh pemahaman yang baik tentang bagaimana mereka berhubungan satu dengan lainnya.
b. Efektifitas hubungan tidak akan tergambar dalam struktur organisasi – tapi membutuhkan peta khusus untuk menjelaskan pola hubungan yang diharapkan (Peta Hubungan). c. Efektifitas hubungan sangat dipengaruhi oleh Model Organisasi yang dipilih ITB, dan untuk ini ITB sebaiknya menjalankan prinsip‐prinsip model organisasi Modern. Bagian selanjutnya dari naskah akademik ini, akan mengupas lebih rinci tentang konsep dan rencana aplikasi pola hubungan antara 3 organ ITB, dengan menggunakan konsep pola hubungan organisasi modern.
2.
KONSEP POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB
Sebagaimana diuaraikan di atas, bahwa untuk menggambarkan pola hubungan antara 3 organ ITB akan menggunakan konsep model organisasi modern. Namun untuk lebih jelasnya, mengapa konsep organisasi modern yang dipilih, kita bahas dulu apa beda antara konsep organisasi Mekanistik (Klasik) dengan Organismik (Modern), sebagaimana dapat dilihat pada tabel‐1.
Tabel‐1: Karakteristik Paradigma Organisasi
No Paradigma Organisasi Klasik Paradigma Organisasi Modern
1
Organisasi adalah kumpulan aktifitas. Informasi/pengetahuan /pengalaman, umumnya tidak mengalir atau dibawa orang.
Organisasi mampu menyimpan dan mengalirkan informasi /pengetahuan/ pengalaman diantara 3 Organ ITB
2 Organisasi alat untuk membagi kekuasaan (power allocation)
Organisasi seperti mahluk hidup – memiliki kecerdasan (mampu belajar), dimana setiap unit organisasi mampu memperbaiki dirinya dan membuat keputusan dengan cepat & akurat
3 Pola dan aturan kerja ditetapkan secara detail dan bersifat kaku
Organisasi memiliki iklim kerja yang kondusif untuk mandiri (self organization), bekerja lebih fleksibel dan cerdas. Paradigma Organisasi Mekanistik (Klasik), yaitu organisasi yang bekerja seperti mesin/robot, yang hanya bekerja sesuai dengan aturan mekanistik, sehingga memiliki 3 karakteristik utama sebagai berikut: a. Fokus pada pembagian tugas; b. Fokus pada pembagian kekuasaan; c. Pola dan aturan kerja: detail dan kaku.
Gambar‐1: Pola Hubungan MWA‐SA‐Rektor Model Organisasi Klasik Gambar‐1 menjelaskan pola hubungan antara MWA‐SA dan Rektor ITB berdasarkan Statuta ITB, jika kita memilih Paradigma Organisasi ITB berdasarkan model Organisasi Klasik, tampak bahwa model Organisasi Klasik memiliki kelemahan, khususnya karena organisasi klasik tidak mampu memfasilitasi para pejabatnya untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut: a. Bagaimana agar MWA/SA dapat melakukan proses monitoring, validasi, evaluasi dan
memberikan umpan balik kepada Rektor dengan cepat dan berkualitas?
b. Bagaimana agar MWA/SA mampu memberikan arahan (atas permintaan Rektor yang mungkin datang) mendadak, dengan cepat dan berkualitas?
c. Bagaimana agar organisasi ITB mampu beradapasi/belajar dengan cerdas: mampu belajar
dari kesalahan, mampu menduplikasi best practices antar unit, mudah mencari informasi,
mampu membuat keputusan dengan cepat dan berkualitas, mampu menyesuaikan
rencana agar sesuai dengan perubahan kondisi?
d. Bagaimana agar MWA/SA mampu memastikan bahwa aktivitas Rektorat telah sesuai dengan arahan MWA/SA?
e. Bagaimana agar antara MWA‐SA‐Rektor mampu melakukan PROSES KOMUNIKASI/ KOORDINASI yang efektif untuk menghasilkan informasi/pengetahuan yang dibutuhkan dalam penetapan keputusan?
Kelemahan lebih lanjut dari organisasi klasik, yaitu tidak memiliki daya tahan untuk menghadapi perubahan lingkungan yang cepat, makin kompleks dan bersifat tidak pasti. Organisasi masa kini membutuhkan organisasi yang memiliki daya tahan dan kecerdasan, karena: MWA SA Rektor Monitoring dan Evaluasi Laporan Kinerja Minta Pengarahan Monitoring, Validasi Evaluasi Dan Feedback dan
Arahan
Laporan Kinerja Akademik
Monitoring, Validasi Kebijakan Tri Dharma Pt.; Nilai2 Pertimbangan Renip, Renstra Dan Rka
Laporan Kinerja; Memberi Pertimbangan Pemerintah, Masyarakat, Alumni, Mahasiswa, D T
Identitas, Nilai, Visi & Misi; Renip, Renstra, Rka; Target Kinerja Kebijakan Umum;
Identitas, Nilai2, Visi & Misi; Renip, Renstra, Rka; Target Kinerja, Kebijakan Umum
a. Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal, organisasi tersebut tidak akan memiliki masa depan.
Mengingat adanya kelemahan organisasi klasik sebagaimana dijelaskan di atas, maka ITB harus memiliki organisasi yang selain memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan lingkungan, juga harus cerdas agar mampu mewujudkan visi dan menjalankan misinya. Karena itu ITB membutuhkan organisasi yang memiliki kemampuan untuk mencapai performansi secara optimum dan sekaligus mampu untuk bertahan (survive) dalam jangka waktu yang panjang (to be viable).
Organisasi yang sesuai dengan tujuan di atas adalah Organisasi Modern, yaitu organisasi yang secara umum memiliki karakteristik mampu menyimpan dan mendistribusikan informasi/pengetahuan dengan baik, mampu membuat keputusan dengan cepat dan akurat, mampu belajar, dan mampu mandiri. Model Organisasi Modern sangat cocok untuk diterapkan di ITB, karena memiliki 3 karakteristik sebagai berikut:
a. Mampu menyediakan informasi/ pengetahuan/ yang dibutuhkan;
b. Mampu belajar dan mampu membuat keputusan dengan cepat dan akurat; serta c. Memampukan para aparatnya untuk mandiri (self organization)
3.
USULAN POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB
Pola hubungan antara MWA‐SA‐Rektor ITB dikembangkan dengan mengacu pada konsep
Valuable System Model, yaitu sistem yang memandu kita untuk menjabarkan pola hubungan
3 organ ITB dengan menggunakan 5 Sistem Viable yang harus ada dan bekerja dengan efektif dalam organisasi ITB, dengan rincian sebagai berikut:
a. Sistem‐1: Normatif – menjelaskan identitas, nilai‐nilai dan budaya ITB, serta visi dan misi ITB, yang menjelaskan tentang arah dan kondisi masa depan ITB yang diharapkan oleh Masyarakat Institut.
b. Sistem‐2: Kebijakan dan Stratejik ‐ berfungsi sebagai Intelegent yang memonitor lingkungan sekitar dan menjelaskan pedoman perilaku serta langkah dan cara untuk mencapai visi/tujuan organisasi. Sistem‐2 dijabarkan dalam bentuk
c. Sistem‐3: Kontrol/Pengarahan: berfungsi untuk mengendalikan program‐program kerja yang ada di sistem‐4, dengan melakukan monitoring, verifikasi serta evaluasi atas proses pengelolaan sumber daya yang dioperasikan oleh Sistem‐4. Sistem‐3 berperan untuk memastikan agar sistem‐4 melakukan fungsinya
dengan baik dan sesuai kebijakan dan rencana stratejik ITB (Sistem‐2). d. Sistem‐4: Operasional: Merupakan unit operasional dari Tridharma ITB, yang
menjelaskan proses eksekusi program‐program akademik, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat ITB.
e. Sistem‐5: Pusat Pengetahuan (Brain) – berfungsi untuk menyediakan dan
mendistribusikan informasi/pengetahuan diantara 3 Organ ITB, untuk membahas, atau mencari solusi atas isu‐isu yang bersumber dari Sistem‐4. Sistem‐5 direalisasikan sebagai manajemen data/informasi, service provider internal, atau pusat pengetahuan dimana 3 Organ ITB mampu melakukan koordinasi (mengambil keputusan) dengan efisien dan efektif.
Tabel‐2: Peran dan Fungsi 5 Sistem Viable Organ ITB:
SISTEM PERAN FUNGSI PERILAKU INDIKATOR
S‐1 Normatif kondisiKonstitusi masa (Arah depan) dan Nilai dan Budaya Budaya Kerja Legitimasi
S‐2 Stratejik Kebijakan dan strategi Rencana Stratejik Orientasi Program Efektifitas
S‐3 Arahan StrukturSistem Organisasi Manajemen dan Audit/KontrolRealisasi Orientasi Kinerja Efektifitas
S‐4 Operatif Sistem Operasi Eksekusi Solusi Masalah Efisiensi
S‐5 Brain Sumber/Pengetahuan Informasi Koordinasi/ring KnowledgeSha‐ Kooperatif(Sharing) (Learning)Cerdas
Tabel‐2 menjelaskan peran dan fungsi 5 Sistem Viable diantara 3 Organ ITB. Mengacu pada Statuta ITB, khususnya pasal‐pasal yang mengatur peran dan fungsi ke 3 Organ ITB, dapat disusun pola hubungan 3 Organ ITB, sebagaimana dapat dilihat pada gambar‐2.
Gambar‐2 menunjukkan bahwa model dasar dari pola hubungan antara MWA‐SA‐Rektor ITB dapat disebut MODEL‐1334, artinya Organisasi ITB memiliki model dasar:
SATU organisasi ITB dengan TIGA Organ Pengendali (MWA‐SA‐REKTOR), mengendalikan
TIGA tingkat kendali, berdasarkan pada EMPAT fungsi kendali. Gambar‐2: Model‐1334 sebagai Model Dasar Organisasi ITB 1. ORGANISASI ITB 18 OPERASI 4 FUNGS I KE NDALI MAJELIS WALI AMANAT S A REKTO R KEBIJAKAN UMUM RKA RENIP, RENSTRA, 3 ORGAN PENGENDALI 3 TI NGKAT K E NDALI KEBIJAKAN AKADEMIK
K = KOORDINASI; BRAIN = PUSAT PENGETAHUAN
MANDAT SUPERVISI ARAHAN KENDALI NORMATIF (S-1) KENDALI STRATEJIK (S-2) KENDALI OPERASIONAL (S-3 dan S-4) BRAIN
IDENTITAS NILAI VISI & MISI
(S-5) K K K S-5 (BRAIN)
Model Dasar Organisasi ITB (Model‐1334), dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. SATU Organisasi ITB, artinya: 3 Organ ITB sebagai satu kesatuan organisasi (ITB ONE); b. TIGA Organ Pengendali ITB, terdiri atas MWA‐SA‐Rektor, sesuai Statuta ITB dan masing‐
masing memiliki peran dalam mengarahkan, mengendalikan dan mengeksekusi unit organisasi ITB;
c. TIGA Tingkat Kendali: Artinya MWA memiliki fungsi sebagai Pengendali Normatif; MWA dan SA memiliki fungsi sebagai Pengendali Stratejik; dan Rektor memiliki fungsi sebagai Pengendali Operasional;
d. EMPAT Fungsi Kendali, dimana pembagian tugas‐fungsinya diatur oleh Statuta ITB sebagai berikut: fungsi Mandat (MWA mendapat mandat dari stakeholders), fungsi Supervisi (ditugaskan kepada MWA dan SA); fungsi Arahan (ditugaskan kepada MWA dan SA); serta fungsi Operasional (ditugaskan kepada Rektor).
Mengacu pada tabel‐2 (peran dan fungsi 5 Sistem Viable ITB), serta gambar‐2 (Model Dasar Organisasi ITB – Model 1334) dan ketentuan pembagian tugas berdasarkan Statuta ITB, dapat dibuat pola hubungan diantara 3 Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar‐3, sebagai penyempurnaan dari Gambar‐1. Gambar‐3: Pola Hubungan Antara MWA‐SA‐Rektor ITB MWA (Sistem-1, 2 & 3) SA
(Sistem-2 dan 3) (Sistem-4) Rektor
4 4 3 2 4 Pemerintah, Masyarakat, Alumni, Mahasiswa, Dosen,
Tenaga Kependidikan Sistem-5 (Brain) 3 3 2 1, 2 1
Pada akhirnya dapat dibuat tabel‐3 yang menjelaskan peran dan fungsi 5 Sistem Viable ITB. Hal yang menarik untuk dicatat yaitu peran dan fungsi Sistem‐5, yaitu sistem Brain (Pusat
Pengetahuan) ITB, yang tidak tercantum dalam Statuta ITB dan harus dibangun karena berperan sentral sebagai Otak‐nya Organisasi ITB, yang memudahkan proses koordinasi dan kooperatif dari 3 Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor).
Tabel‐3: Alokasi 5 Sistem Viable ITB diantara MWA‐SA‐Rektor ITB
SISTEM‐1: KENDALI NORMATIF
1.1. KENDALI NORMATIF DITETAPKAN MWA
A NORMATIF MWA SA REKTOR
1 Norma dan Etik
a. Kode Etik ITB Menyusun &
Menetapkan
b. Kode Etik Dosen Menetapkan Mengusulkan
c. Kode Etik Tenaga Kependidikan Menetapkan Mengusulkan
d. Kode Etik Mahasiswa Menetapkan Mengusulkan
e. Kode Etik Sivitas Akademika ITB Menetapkan Mengusulkan 2 Identitas ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 3 Lambang, Bendera, Mars & Hymne Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 4 Nilai‐nilai Dasar Penyelenggaraan
Tridharma ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 5 Prinsip ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 6 Perubahan Statuta Menyetujui Mengusulkan Mengusulkan
B KEBIJAKAN UMUM MWA SA REKTOR
1 Kebijakan keuangan/anggaran Menetapkan 2 Kebijakan SDM Menetapkan 3 Kebijakan Sarana dan Prasarana Menetapkan
1.2. KENDALI NORMATIF YANG DIDELEGASIKAN KEPADA SA
C KEBIJAKAN TRI DHARMA MWA SA REKTOR
1 Kebijakan akademik Merumuskan, Menetapkan
& Mengawasi Melaksanakan 2 Kebijakan Penelitian Merumuskan, Menetapkan
& Mengawasi Melaksanakan 3 Kebijakan Pengabdian Masyarakat Merumuskan, Menetapkan
& Mengawasi Melaksanakan
Lanjutan Tabel‐3
SISTEM‐2: KENDALI STRATEJIK 2.1. RENCANA STRATEJIK DITETAPKAN MWA
A KENDALI STRATEJIK MWA SA REKTOR
1 Menyusun Visi Menetapkan
2 Menyusun Misi Menetapkan
3 Menetapkan Tujuan ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 4 Rencana Jangka Panjang (RENIP) Mengesahkan Merumuskan
5 Rencana Jangka Menengah (RENSTRA) Mengesahkan Memberi Pertimbangan
Menyusun & Melaksanakan 6 Rencana Kerja & Anggaran Tahunan
(RKAT) Mengesahkan
Memberi Pertimbangan
Menyusun & Melaksanakan 7 Menyusun Tolok Ukur Kinerja Rektor Menetapkan Mengusulkan 8 Menyusun Tolok Ukur Kinerja SA Menetapkan Mengusulkan 9 Menyusun Tolok Ukur Kinerja MWA Menetapkan Mengusulkan Mengusulkan
2.2. KENDALI ORGANISASI DITETAPKAN MWA
B KENDALI ORGANISASI MWA SA REKTOR
1 Organisasi MWA Menetapkan
2 Tata Cara Pengusulan dan Pemilihan Pengurus MWA
Merumuskan &
Melaksanakan
3 TataPemberhentian Cara Pemilihan, Anggota Pengangkatan Kehormatan dan MWA
Merumuskan &
Melaksanakan Mengusulkan
4 Penyusunan Peraturan MWA dan Perubahannya
Merumuskan &
Melaksanakan Mengusulkan Mengusulkan 5 Mengangkat Ketua & Anggota KA MenetapkanMemilih & Mengusulkan
6 Pengambilan Keputusan Tertinggi
Penyelesaian Masalah ITB Menyelesaikan Masukan Masukan
7 Organisasi SA Menetapkan Mengusulkan
8
Ketentuan mengenai komposisi Anggota, Pemilihan, Pengangkatan, Pemberhentian, Penggantian, Kewajiban dan Hak anggota SA
Merumuskan &
Menetapkan Mengusulkan
9 KetentuanPengangkatan, Mengenai Pemberhentian Pemilihan, dan Penggantian Ketua dan Sekretaris SA
Menetapkan Merumuskan &
Melaksanakan
10 Organisasi ITB Menetapkan Mengusulkan
11 PengangkatanTata Cara Penjaringan, & Pemberhentian Pemilihan, Rektor MenetapkanMemilih & Mengusulkan Calon
12 Mengangkat WR Akademik Menyetujui Mengusulkan
13 sertaIkhtiar Kesehatan Pengembangan Keuangan Aset ITB & Kekayaan MerumuskanMelaksanakan & MemberikanMasukan 2.3. KENDALI ORGANISASI YANG DIDELEGASIKAN KEPADA SA
C KENDALI SDM MWA SA REKTOR 1 Tata Cara Pengusulan dan Pemilihan
MWA
Merumuskan &
melaksanakan 2 Alat Kelengkapan, Hak Suara dan Tata
Cara Pengambilan Keputusan SA
Merumuskan, menetapkan &
melaksanakan
3
Ketentuan mengenai jenis, bentuk serta pemberian dan pencabutan Gelar dan
Ijazah
Merumuskan, menetapkan &
mengawasi Melaksanakan 4 Pengangkatan Guru Besar Pertimbangan Mengusulkan 5 KehormatanPemberian dan Pencabutan Gelar RekomendasiMemberikan MengusulkanMelaksanakan &
Lanjutan Tabel‐3
SISTEM‐3: KONTROL DAN PENGARAHAN 3.1: KONTROL DAN PENGARAHAN DITETAPKAN MWA
A PENGAWASAN, MONITORING &
EVALUASI MWA SA REKTOR
1 Evaluasi Kinerja Rektor Melakukan Melaporkan 2 Evaluasi Kinerja SA Melakukan Melaporkan Melaporkan 3 Pengawasan Proses Internal &
Eksternal Audit Melakukan Melaporkan
4 Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Tri
Dharma Melakukan Melakukan Melaporkan
5 Pengawasan Kegiatan non Akademik Melakukan Melaporkan 6 Mendapatkan Masukan dari Stake
Holders Melakukan Melaporkan
7 Akuntabilitas ITB Melakukan Melaporkan
8 Akuntabilitas MWA Melaporkan
B ARAHAN TENTANG KERJASAMA MWA SA REKTOR
1 Mempengaruhi Kebijakan agar
Mendukung ITB/Pendidikan Merintis
Masukan & Melaksanakan 2 Menggalang Dukungan Dana Merintis Masukan &
Melaksanakan 3 Menggalang Dukungan Kerja Sama Merintis Masukan &
Melaksanakan 4 Membina dan mengembangkan jejaring
nasional & internasional Merintis
Masukan & Melaksanakan 5 Arah dan Kebijakan Kerjasama Merintis Masukan &
Melaksanakan
Lanjutan Tabel‐3
SISTEM‐4: KENDALI OPERASIONAL
4.1. KENDALI ORGANISASI PELAKSANA YANG DIDELEGASIKAN KE ‐ REKTOR
A ORGANISASI REKTORAT MWA SA REKTOR 1 Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari Menetapkan 2 Penentuan jumlah, Nomenklatur Jabatan serta
rincian tugas dan wewenang WR Merumuskan & Melaksanakan 3 Hak, Kewajiban & Tanggung Jawab Mahasiswa ITB Merumuskan & Menetapkan
4 Organisasi Kemahasiswaan Menasehati
5 Kealumnian ITB Menasehati &
Mengembangkan 6 Kebijakan dan pelaksanaan mutu Pendidikan Menetapkan & Melaksanakan
7 Ketentuan mengenai biaya pendidikan dan
beasiswa serta persyaratannya Menetapkan & Melaksanakan 8 Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Menetapkan & Melaksanakan 9 Pemberian Penghargaan Menetapkan & Melaksanakan 10 Penyusunan Tata Tertib Akademik Menetapkan & Melaksanakan
B OPERASIONALISASI AKADEMIK MWA SA REKTOR
1 Penjaringan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan,
dan wisuda
C OPERASIONALISASI SDM MWA SA REKTOR
1 Persyaratan WR serta pimpinan unsur pembantu
Rektor Menetapkan & Melaksanakan
2 Pengangkatan dan Pemberhentian WR, Pimpinan
Unit dan Pegawai Menetapkan & Melaksanakan 3 Sanksi Pelanggaran terhadap Norma dan Etika dan
/atau Peraturan Akademik kpd Sivitas Akademika Menetapkan & Melaksanakan 4 Sangsi Pelanggaran kepada Mahasiswa dan Tenaga
Kependidikan Menetapkan & Melaksanakan
5 Ketentuan Mengenai Pegawai Tetap dan Tidak
Tetap Menetapkan & Melaksanakan
6 Sistem Kepegawaian ITB Menetapkan & Melaksanakan 7 Pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan dan
penegakan disiplin tenaga kependidikan Menetapkan & Melaksanakan 8 Pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan dan
penegakan disiplin tenaga kerja asing Menetapkan & Melaksanakan
D OPERASIONALISASI KEUANGAN MWA SA REKTOR
1 Pengelolaan Kekayaan ITB Menetapkan & Melaksanakan 2 Pengelolaan SUK dan SKD Menetapkan & Melaksanakan
3 Tata Cara Perolehan dan Penggunaan Kekayaan Menetapkan & Melaksanakan 4 Sistem Perencanaan & Pengelolaan Kekayaan ITB Menetapkan & Melaksanakan
E OPERASIONALISASI SARANA‐PRASARANA MWA SA REKTOR
1
Sistem Pengelolaan, Prosedur Pendayagunaan, Sistem Akutansi dan Pelaporan Sarana dan Prasarana ITB
Menetapkan & Melaksanakan
Lanjutan Tabel‐3
SISTEM‐5: KENDALI KOORDINASI
5.1. PUSAT PENGETAHUAN (BRAIN) 3 ORGAN ITB ‐ DITETAPKAN MWA
A ALAT KOORDINASI 3
ORGAN ITB MWA SA REKTOR
1 Sistem Pelaporan Menetapkan & melakukan
Mengusulkan & melakukan
Mengusulkan & melakukan 2 Sistem Monitoring Menetapkan &
melakukan
Mengusulkan & melakukan
Mengusulkan & melakukan 3 Sistem Evaluasi Menetapkan &
melakukan
Mengusulkan & melakukan
Mengusulkan & melakukan 4 Melaporkan progres & kinerja Melakukan Melakukan Melakukan 5 Analisis kinerja Melakukan Melakukan Melakukan 6 Evaluasi kinerja Melakukan Melakukan Melakukan 7 Berbagi (sharing) informasi Melakukan Melakukan Melakukan 8 Koordinasi keputusan,umpan
balik, dan tindak lanjut. Melakukan Melakukan Melakukan
9
Capturing informasi/ pengetahuan dari sumber internal/eksternal
Melakukan Melakukan Melakukan
10 Manajemen penyimpanan informasi
Melakukan
11 Manajemen distribusi informasi Melakukan 12 Manajemen sekuriti informasi Melakukan