• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 1)

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Kondisi Wilayah 1. Kondisi Geografis1

Kabupaten Pohuwato merupakan kabupaten yang berada di ujung Barat Provinsi Gorontalo dengan letak Geografis antara 00.22’0” – 00.57’0” Lintang

Utara dan 1210.23’0” – 1220.19’0” Bujur Timur, dengan suhu udara rata-rata

berkisar antara 26,00 C – 27,6o C.

Dengan luas wilayah sebesar 4.244,31 Km2 atau 36,77 % dari total luas Provinsi

Gorontalo, Kabupaten Pohuwato secara administratif sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah) dan Kecamatan Sumalata (kabupaten Gorontalo), sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo.

Letak yang strategis Kabupaten Pohuwato yaitu berada di wilayah tengah dari Kawasan Teluk Tomini, berhadapan langsung dengan daerah wisata International yaitu Pulau Togian di Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah dengan waktu tempuh dari Kota Marisa sekitar 2 Jam melalui jalur laut (speedboad). Adanya pelabuhan laut dan pelabuhan ferry akan menjadikan

1

Pohuwato Dalam Angka 2012

Gambar 2.1 : Peta Administrasi Kabupaten Pohuwato Sumber : RTRW Kab.Pohuwato 2012-2032

(2)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 2) Kabupaten Pohuwato menjadi daerah pemicu perkembangan daerah-daerah di kawasan Teluk Tomini. Selain itu, letak Kabupaten Pohuwato yang berada dijalan poros Trans Sulawesi yang dilintasi oleh jalur transportasi darat dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, sangat menunjang percepatan perkembangan ekonomi daerah.

2. Topografi , Jenis Tanah, Suhu dan Iklim2

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Pohuwato secara umum bertopografi variatif, yakni 0 – 200 m dpl tersebar di daerah pesisir Teluk Tomini dominan meliputi wilayah Kecamatan Marisa, Duhiadaa, Patilanggio, Paguat, dan Randangan. Sementara wilayah dengan topografi dominan pada ketinggian 200 – 500 m dpl tersebar pada wilayah Kecamatan Lemito, dan Popayato Timur. Selain itu kondisi topografi wilayah 500 – 1.000 m dpl dominan tersebar di wilayah Kecamatan Popayato dan Taluditi. Sedangkan wilayah Kecamatan Popayato Barat sebagian wilayahnya berada pada topografi 1.000 – 1.500 m dpl terutama areal yang berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong.

Untuk jenis tanah di Kabupaten Pohuwato didominasi oleh jenis tanah andosol, laterit, grumusol, dan podsolik yang penyebarannya berada di wilayah Kecamatan Popayato Timur, Lemito, Wanggarasi, Taluditi, Patilanggio dan Buntulia. Sementara untuk jenis tanah regosol, litosol, organosol, dan renzina dominan tersebar di wilayah Papayato Barat, dan Dengilo. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Marisa, Duhiadaa, dan Paguat lebih didominasi oleh jenis tanah alluvial, glei planosol, hidromorf kelabu laterit air tanah.

Keterangan Warna Peta :

Ket Warna Jenis Tanah

Merah Muda Andosol

Kuning Regosol

Orange Alivial

Hijau Litosol

2

Pohuwato Dalam Angka 2012 , RTRW 2012-2032

Sumber : RTRW Kabupaten Pohuwato 2012-2032

(3)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 3) Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2012 suhu udara rata-rata berkisar antara 26,3° C sampai 27,6° C. Kelembaban udara di Kabupaten Pohuwato relatif tinggi. Pada tahun 2012, kelembaban relatif antara 77,0% sampai dengan 85,0%.

Berdasarkan peta iklim menurut klasifikasi Oldeman dan Darmiyati, Kabupaten Pohuwato secara rata-rata beriklim relatif kering. Wilayah terkering (iklim E2 dengan rata-rata kurang dari 3 bulan per tahun bercurah hujan lebih 200 mm) meliputi seluruh wilayah selatan Kabupaten Pohuwato. Sementara wilayah yang relatif lebih basah (iklim C1, dengan 5 sampai 6 bulan basah pertahun) ditemukan di sepanjang wilayah utara Kabupaten Pohuwato.

3. Kependudukan / Demografi

Perkembangan pendudukan di Kabupaten Pohuwato sampai saat ini menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat , mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi , politik , kebudayaan , dan lainnya. Hal ini selain dikarenakan adanya fertilitas yang cukup tinggi (pertumbuhan penduduk alami), juga disebabkan adanya pertumbuhan penduduk migrasi, dimana terdapat migrasi masuk yang lebih besar daripada migrasi keluar atau dengan kata lain penduduk yang datang lebih banyak dibandingkan dengan penduduk yang keluar Kabupaten Pohuwato. Jumlah penduduk tersebut mendiami wilayah seluas 4.244,31 Km2 sehingga rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 20123 adalah 32.78 jiwa

per km2 dimana kepadatan tertinggi terdapat Kecamatan Marisa sebesar 564

jiwa per km2 dan Kecamatan terendah terdapat di Kecamatan Popayato Timur

sebesar 11 jiwa per km2 . Adapun informasi ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :

Tabel 2.1 :

Luas Kecamatan, Jumlah Desa dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pohuwato 2009 - 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 POPAYATO 90,92 10 9423 9499 9775 103,6 104,5 107,5 POPAYATO TIMUR 723,74 7 6847 7955 8137 9,5 11,0 11,2 POPAYATO BARAT 578,24 7 7599 7173 7281 13,1 12,4 12,6 LEMITO 619,5 8 10987 11725 11789 17,7 18,9 19,0 WANGGARASI 188,08 7 3955 5027 5011 21,0 26,7 26,6 RANDANGAN 331,9 13 16719 14462 15383 50,4 43,6 46,3 TALUDITI 159,97 7 8512 6985 7407 53,2 43,7 46,3 PATILANGGIO 298,82 6 10377 9043 9238 34,7 30,3 30,9 MARISA 34,65 8 11008 18064 18510 317,7 521,3 534,2 BUNTULIA 375,64 7 13754 10688 10688 36,6 28,5 28,5 DUHIADAA 39,53 8 6717 11240 11422 169,9 284,3 288,9 PAGUAT 560,93 11 15629 16034 16111 27,9 28,6 28,7 DENGILO 242,39 5 5368 5724 5829 22,1 23,6 24,0 JUMLAH 4.244,31 104 126.895 133.619 136.581 29,9 31,5 32,2 KEC (KM²)LUAS JML D ESA /K

EL JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN KM²

3

(4)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 4)

Tabel 2.2 :

Luas Kecamatan, Jumlah Desa dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pohuwato 2012 - 2013 2012 2013 2012 2013 POPAYATO 90,92 10 9662 9638 106,3 106,0 POPAYATO TIMUR 723,74 7 8134 8074 11,2 11,2 POPAYATO BARAT 578,24 7 7471 7359 12,9 12,7 LEMITO 619,5 8 11135 11135 18,0 18,0 WANGGARASI 188,08 7 4899 4855 26,0 25,8 RANDANGAN 331,9 13 16521 17175 49,8 51,7 TALUDITI 159,97 7 8066 8387 50,4 52,4 PATILANGGIO 298,82 6 9549 9862 32,0 33,0 MARISA 34,65 8 19551 20432 564,2 589,7 BUNTULIA 375,64 7 11002 11359 29,3 30,2 DUHIADAA 39,53 8 11630 12047 294,2 304,8 PAGUAT 560,93 11 15685 15947 28,0 28,4 DENGILO 242,39 5 5805 5796 23,9 23,9 JUMLAH 4.244,31 104 139.110 142.066 32,8 33,5 KEC (KM²)LUAS JML D ESA /K

EL JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN (KM2)

-Sumber : PDA Th 2013 , DisdukCapil

2013-Tingkat Kepadatan penduduk seperti di gambarkan pada grafik diatas adalah perbandingan antara jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato dengan dan luas wilayah. Kondisi ini menggambarkan bahwa apabila suatu wilayah tertentu mempunyai kepadatan tinggi akan menunjukan padatnya wilayah tersebut. 4. Penataan Ruang

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Pohuwato sebagaimana tercantum dalam RTRW Kabupaten Pohuwato 2012-2032 adalah berfungsi :

Grafik 2.1 : Jumlah Penduduk

Grafik 2.2 :

Grafik Tingkat Kepadatan Penduduk 126,90 133,62 136,58 139,11 142,07 2009 2010 2011 2012 2013 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00 145,00 29,90 31,48 32,18 32,78 33 28,00 29,00 30,00 31,00 32,00 33,00 34,00 2009 2010 2011 2012 2013

(5)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 5) a. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah Kabupaten Pohuwato yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah Kabupaten Pohuwato, dan b. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Pohuwato, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Pohuwato dirumuskan berdasarkan : a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Pohuwato.

b. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah Kabupaten Pohuwato dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi.

c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah Kabupaten Pohuwato, dan

d. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Pohuwato dirumuskan dengan kriteria :

a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah Provinsi Gorontalo, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang berbatasan.

b. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah Kabupaten Pohuwato.

c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1) Terdiri atas Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah Kabupaten Pohuwato yang kewenangan penentuannya ada pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

2) Memuat penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

3) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang wilayah Kabupaten Pohuwato serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah Kabupaten Pohuwato.

4) Sistem jaringan prasarana Kabupaten Pohuwato dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan kebutuhan wilayah.

Dalam RTRW Provinsi Gorontalo secara eksplisit menyebutkan bahwa Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) minimal berfungsi sebagai (i) pusat jasa pelayanan keuangan/perbankan yang melayani beberapa kabupaten; (ii) pusat pengolahan/pengumpulan barang yang melayani beberapa kabupaten; (iii) simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten; serta (iv) pusat pelayanan publik lainnya untuk beberapa kabupaten.

Sementara untuk Pusat Kegiatan Lokal (PKL) minimal berfungsi sebagai (i) pusat pengolahan/pengumpulan barang yang melayani kabupaten dan beberapa kecamatan kabupaten tetangga, (ii) simpul transportasi yang melayani kabupaten dan beberapa kecamatan kabupaten tetangga; (iii) jasa pemerintahan

(6)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 6) kabupaten, serta (iv) pusat pelayanan publik lainnya untuk kabupaten dan/atau beberapa kecamatan.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pohuwato merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah Kabupaten Pohuwato yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pohuwato berfungsi :

a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Pohuwato.

b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang.

c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun, dan

d. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Pohuwato.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pohuwato dirumuskan dengan kriteria :

a. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya. b. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Gorontalo beserta

rencana rincinya.

c. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah Kabupaten Pohuwato.

d. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten yang berbatasan

(7)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 7) Gambar 2.4 : Peta Rencana Pola Ruang

(8)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 8) 5. Kondisi Bencana

Kabupaten Pohuwato wilayahnya sesuai hasil kajian Badan Informasi Geospasial dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Provinsi Gorontalo merupakan wilayah rawan bencana baik itu bencana banjir, tanah longsor dan tsunami.

 Wilayah bencana banjir yang termasuk kategori resiko rendah, sedang dan tinggi yaitu dapat dilihat pada Peta/Gambar ini yang ditandai oleh warna kuning adalah zona rendah, warna orange adalah zona sedang, warna pink adalah zona tinggi dan warna hijau adalah zona aman.

 Wilayah bencana tanah longsor yang termasuk kategori resiko rendah, sedang dan tinggi dapat dilihat pada Gambar ini yang ditandai oleh warna kuning adalah zona rendah, warna orange adalah zona sedang, warna pink adalah zona tinggi dan warna hijau adalah zona aman.

Gambra 2.6 : Peta Rawan Bencana Banjir

(9)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 9)  Wilayah bencana rawan Gempa yang termasuk kategori resiko rendah, sedang dan tinggi dapat dilihat pada Gambar ini yang ditandai oleh warna kuning adalah zona rendah, warna orange adalah zona sedang, warna pink adalah zona tinggi dan warna hijau adalah zona aman.

 Kabupaten Pohuwato merupakan Wilayah rawan bencana tsunami yang dapat dilihat pada Gambar dibawah ini yang ditandai oleh garis warna orange yang terdapat dibibir pantai teluk tomini.

Gambar 2.8 : Peta Rawan Gempa

(10)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 10) 6. Kelembagaan Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Peraturan Daerah tentang Oraginsasi dan Tata Kerja yang merupakan penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota membagi urusan Pemerintahan daerah melalui 25 (dua puluh lima) Urusan Wajib dan 6 (enam) Urusan Pilihan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah diatas yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Pohuwato Tahun Anggaran 2013 dan melaksanakan program dan kegiatan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2015. Jumlah SKPD sampai tahun 2013 terdiri dari Inspektorat, 9 badan, 13 dinas, 2 sekretariat, 3 kantor, RSUD dan 13 Kecamatan

(11)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 11) Khusus Program Sanitasi Kabupaten Pohuwato, maka Pemerintah Kabupaten Pohuwato membentuk Kelompok Kerja Sanitasi yang terdiri dari beberapa instansi terkait penanganan air minum dan sanitasi di Kabupaten Pohuwato.

7. Kondisi Perekonomian dan Keuangan Daerah A. Kondisi Perekonomian Daerah

Perkembangan ekonomi makro daerah secara umum diukur melalui tingkat pertumbuhan ekonomi, PDRB dan income perkapita. Sedangkan untuk indikator seosial budaya diukur melalui tingkat pengangguran dan kemiskinan. Adapun perkembangan indikator tersebut disajikan pada tabel dibawah ini. Ketua Sekretaris Daerah Sekretaris Assisten Ekobang Bid.Perencanaan Kepala Bappeda Bid.Pendanaan Kepala BPKAD Bid.Teknis Kadis PU Bid.Kes,Kom & PM Kadis Kesehatan Bid.Monev Kaban BLH Satker Terkait Anggota / Sekretariat

(12)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 12)

Tabel 2.3

Perkembangan ekonomi dan sosial budaya daerah tahun 2010 dan 2013

Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato tahun 2012 – *Agnka Prediksi RKPD 2013

Sementara itu untuk angka kemiskinan sesuai data resmi yang dikeluarkan BPS tahun 2010 yakni sebesar 18.75 persen. Sejak tahun 2011 adanya Lembaga Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) metode perhitungan angka kemiskinan berubah sehingga terjadi koreksi angka kemiskinan kabupaten Pohuwato tahun 2011 yakni menjadi 21.58 persen, kemudian pada tahun 2012 turun menjadi 20.17 persen. Sementara itu, untuk tahun 2013 belum ada data resmi dari BPS, akan tetapi prediksi berdasarkan Dokumen RKPD Kabupaten Pohuwato tahun 2013 berada pada kisaran 17. persen.

Selanjutnya untuk angka pengangguran dari tahun 2010 s/d 2013 berkisar pada angka 2,6 – 3,6 persen. Angka ini walaupun terdapat sedikit kenaikan, namun capaian tersebut masih dibawah target RPJMD yakni di 4 – 3 % setiap tahunnya.

Berbagai indikator-indikator tersebut diatas dapat bergerak dinamis dan positif akibat dari adanya kontribusi sektor-sektor yang membentuk pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Hingga tahun 2012, kontribusi tersebut dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 2.4

Kontribusi Sektor Atas Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pohuwato Tahun 2012

SEKTOR 2010 % 2011 % 2012* % 1. Jasa-Jasa 11.17 11.45 10.57

2. Keuangan Dan Jasa Perusahaan 9.26 6.10 6.54 3. Perdagangan Dan Akomodasi 7.19 8.36 10.43

4. Pertanian 7.04 6.44 6.51

5. Industri Pengolahan 7.30 7.43 7.80 6. Listrik, Gas Dan Air Bersih 5.28 6.73 6.24 7. Angkutan Dan Komunikasi 5.19 5.41 4.78

8. Bangunan 4.76 5.13 5.88

9. Pertambangan Dan Penggalian 3.15 4.66 5.30

Sumber : BPS Kab.Pohuwato Tahun 2011

No Indikator Makro Ekonomi Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Thn 2013* 1 Pertumbuhan ekonomi (%) 7,45 7,58 7,6 7,63 2 Presentase Kemiskinan (%) 18,75 21,58 20,17 17 3 Presentase penganngguran dari Angkatan Kerja 2,6% 2,64% 3,58% 3,6 % 4 PDRB (Atas Harga Berlaku) (Milyar) 1.206.033 1.404.975 1.650.545 2,068,449 5 PDRB (Atas Harga Konstan) (milyar) 521.019 558 689,39 601 177,15 649,211 6 Pendapatan perkapita (Harga Berlaku) 9.367.390 10.836.194 11.100.000 14,955,230 7 Pendapatan perkapita (Harga Konstan) 4.047.431 4.261.052 4.550.000 4,849,929

(13)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 13) Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten pohuwato didominasi oleh sektor jasa, kemudian perdagangan dan akomodasi, industri pengolahan, pertanian, listrik, gas dan air bersih, keuangan dan perusahaan angkutan dan komunikasi, bangunan serta pertambangan dan penggalian.

B. Kondisi Keuangan daerah

Jika dilihat dari kondisi pendapatan 4 (empat) tahun terakhir prosentase realisasi rata-rata pendapatan daerah sebesar 98,53 % hal ini menunjukkan pengelolaan pendapatan daerah relatif stabil yang tentunya harus dibarengi dengan penghematan belanja sehingga APBD tetap terjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Penghematan belanja ini ditunjukkan dengan diperolehnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang setiap tahun diatas 20 milyar rupiah setelah memperhitungkan tingkat capaian pendapatan daerah.

Pencapaian realisasi pendapatan 4 (empat) tahun terakhir sebagaimana grafik dibawah ini serta target dan realisasi pembelanjaan daerah sampai 2013.

Grafik : 2.1

Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Pohuwato Tahun 2010 -2013

tabel 2.5

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2010

No Uraian Target Realisasi %

1 Belanja Tidak Langsung 213.917.549.238,- 206.599.510.988,- 96,31

- Belanja Pegawai 170.696.123.592,- 165.116.718.252,- 96,73 - Belanja Hibah 14.685.325.646,- 14.488.394.897,- 98,66 - Belanja Bantuan Sosial 5.650.350.000,- 5.209.884.800,- 92,20 - Belanja Bantuan Keuangan

kepada Pemerintahan Desa 21.780.000.000,- 21.704.888.037,- 99,66 - Belanja Tidak Terduga 1.705.750.000,- 79.625.000,- 4,67

2 Belanja Langsung 204.440.033.570,- 183.431.303.839,- 89,72

- Belanja Pegawai 18.397.931.488,- 17.038.757.200,- 92,61 - Belanja Barang dan Jasa 72.434.571.262,- 65.810.942.579,- 90,86 - Belanja Modal 113.607.530.820,- 100.581.604.060,- 88,53 Jumlah Belanja 418.357.582.808,- 390.030.814.825,- 93,22 2010 2011 2012 2013 382.334.433.123 459.880.811.878 457.953.416.323 559.487.770.536 376.699.993.291 460.851.542.143,00 450.029.337.147,00 551.262.283.534,17 1 2 3 4

(14)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 14)

Tabel 2.6

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2011

No Uraian Target Realisasi %

1 Belanja Tidak Langsung 246.205.964.930,- 236.998.365.921,- 96,26

- Belanja Pegawai 201.334.259.970,- 192.923.992.575,- 95,82 - Belanja Hibah 3.446.535.000,- 3.339.153.000,- 96,88 - Belanja Bantuan Sosial 14.498.869.200,- 13.877.934.695,- 95,72 - Belanja Bantuan Keuangan

kepada Pemerintahan Desa 26.556.300.760,- 26.487.286.251,- 99,74 - Belanja Tidak Terduga 370.000.000,- 369.999.400,- 100,00

2 Belanja Langsung 235.140.830.889,- 208.416.804.124,21,- 88,63

- Belanja Pegawai 14.731.904.300,- 14.241.993.300,- 96,67 - Belanja Barang dan Jasa 84.692.708.789,- 81.650.131.345,21,- 96,41 - Belanja Modal 13.716.217.800,- 112.524.679.479,- 82,91

Jumlah Belanja Rp.481.346.795.819,- 445.415.170.045,21 92,54

Tabel 2.7

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2012

No Uraian Target Realisasi %

Belanja Tidak Langsung 278.396.683.435 268.020.806.161 96,27

- Belanja Pegawai 226.870.488.475 219.517.900.073 96,76 - Belanja Hibah 2.510.000.000 2.400.000.000 95,62 - Belanja Bantuan Sosial 18.743.900.000 16.730.280.000 89,26 - Belanja Bantuan Keuangan

kepada Pemerintahan Desa 29.922.294.960 29.372.626.088 98,16 - Belanja Tidak Terduga 350.000.000 - 0,00

Belanja Langsung 213.368.495.034 178.275.808.861 83,55

- Belanja Pegawai 18.193.730.000 16.704.915.000 91,82 - Belanja Barang dan Jasa 79.459.126.231 73.222.914.703 92,15 - Belanja Modal 115.715.638.803 88.347.579.158 76,35

Jumlah Belanja 491.765.178.469 446.296.215.022 90,75

Tabel 3.8

Target dan Realisasi Belanja Tahun 2013

No Uraian Target Realisasi %

I Belanja Tidak Langsung 290.960.815.241 280.455.973.990 96,39 - Belanja Pegawai 246.049.392.287 236.177.061.078 95,99 - Belanja Hibah 6.956.250.000 6.707.250.000 96,42 - Belanja Bantuan Sosial 4.531.877.994 4.848.047.000 106,98 - Belanja Bantuan Keuangan

kepada Pemerintahan Desa 32.773.294.960 32.479.999.912 99,11 - Belanja Tidak Terduga 650.000.000 243616000 37,48 II Belanja Langsung 301.722.148.822 282.428.011.614 93,60 - Belanja Pegawai 23.537.830.000 22.552.140.200 95,78 - Belanja Barang dan Jasa 115.372.326.312 110.107.275.506 94,09 - Belanja Modal 162.811.992.510 149.768.595.908 91,99 Jumlah Belanja 592.682.964.063 562.883.985.604 94,97

(15)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 15) 8. Sosial Buidaya

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan urusan wajib sehingga perlu menjadi perhatian utama pemerintah. Hanya dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkembang baik dan ilmu pengetahuan tersebut diperoleh dari bangku pendidikan. Keberhasilan pembangunan pendidikan diukur dari peningkatan APK (Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni (APM), Adapun perkembangannya disajikan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.9

Perkembangan APK semua jenjang pendidikan tahun 2013

No Pendidkan Jenjang Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 PAUD/TK 35,79 51,71 62,38 62,74

2 SD/Sederajat 114,25 113,95 113,95 102,73 3 SMP/Sederajat 117,46 120,76 116,99 108,21 4 SMA/Sederajat 82,02 85,82 86,29 86,47

Sumber : Lakip Diknas Pohuwato tahun 2013 Tabel 3.10

Perkembangan APM semua jenjang pendidikan tahun 2013

No Pendidkan Jenjang Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 PAUD/TK 31,66 43,21 49,38 50,37

2 SD/Sederajat 96,12 96,22 96,82 96,87 3 SMP/Sederajat 73,95 74,04 77,62 77,71 4 SMA/Sederajat 58,46 58,63 60,35 60,43

Sumber : Lakip Diknas Kabupaten Pohuwato tahun 2013

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar atau utama bagi setiap manusia. Derajat kesehatan disuatu wilayah dianggap berhasil apabila tidak terdapat kasus kematian bayi, ibu melahirkan, anak-anak yang mengalami kekurang gizi, penyakit menulas, dsb. Adapun perkembangan 4 indikator kesehatan yakni Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Gizi Kurang (GK) dan Gizi Buruk (GB) disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.11

Perkembangan Indikator Kesehatan tahun 2011 - 2013

No Jenis Indikator Tahun

2011

Tahun 2012

Tahun 2013

1 Presentase Balita Gizi Buruk 135 (1,7 %) 94 (0,97 %) 59 (06 %) 2 Prevalansi Balita Kurang

Gizi 422(5,2%) 335(3,4%) 3,2 % 3 Cakupan Peserta KB

Aktif 18,197 18,920 20.180

4 Angka Kematian Bayi per

1000 kelahiran 12 17 7,8 5 Angka Kematian Ibu per

100.000 kelahiran 210 158 246 6 Presentase keluarga

yang ber PHBS 27 % 22,36 % 38,2 %

(16)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 16) c. Angka Kriminalitas

Adapun perkembangan angka kriminalitas di kabupaten Pohuwato tahun 2010 – 2012 disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.12

Tingkat Kriminalitas di Kabupaten Pohuwato Tahun 2010 – 2013.

No Jumlah Kejahatan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1 Jumlah Kejahatan yang

dilaporkan 452 436 446 166

2 Jumlah Kejahatan Yang

selesai ditangani 321 231 290 105

Sumber : Pohuwato Dalam Angka 2012

d. Keagamaan

Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan agama di Kabupaten Pohuwato disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.43

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang dianut di Kabupaten Pohuwato Tahun 2012

Sumber : Pohuwato Dalam Angka Tahun 2012

e. Air Minum

Kebutuhan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tidak tersedia. Oleh sebab itu penyediaan fasilitas ini diupayakan oleh pemerintah agar masyarakat mudah memperolehnya. Adapun

(17)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 17) perkembangan presentase kepala keluarga yang telah menikmati air bersih sampai tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.44

Presentase Pelayanan air bersih tahun 2011 dan 2013

No Jenis Indikator Tahun

2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1 Jumlah RT 35.166 41.188 42,506 2

Persentase RT yang terpenuhi kebutuhan air baku dengan mudah

49,33% 55,90 % 78,28 % Sumber : Dinas PU & PDAM tahun 2013

f. Lingkungan Hidup

Sebagai upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan daerah yang bersih dan asri, maka pemerintah berupaya menyediakan sarana dan prasarana penunjang terciptanya kondisi tersebut, sebagaiman pada tabel.

Selanjutnya dalam rangka pengendalian dampak lingkungan akibat adanya aktivitas pembangunan fisik, maka pemerintah daerah menerapkan adanya pelaksanaan Upaya Pengkajian Lingkungan (UPL) dan Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL) dan amdal, dimana perkembangannya seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 1.45

Perkembangan Sarana dan Prasarana Persampahan Tahun 2010 s/d 2013

No Uraian 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah Kenderaan

Sampah roda empat 1 2 4 4

2 Jumlah Kenderaan

Sampah roda 3 6 7 7 6

3 Jumlah tenaga

kebersihan 50 65 84 107

4 Jumlah Bak Sampah 39 87 - 41

5 Presentase

pembangunan TPA 0 - 95% 95%

6 Luas Ruang terbuka

hijau 66,726 66.726 66.731 6.21

7 Jumlah Potensi sampah

(m3) 613,3 612.4 21.989 25.000

8 Jumlah amdal yang dilaksanakan

9

dokumen 1 Dokumen

1

Dokumen 1 Dokumen 9 Jumlah UPK dan UPL

yang dilaksanakan 14 Dokumen 10 Dokumen 7 Dokumen 16 Dokumen

(18)

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014 ( 18) g. Komunikasi dan media

Perkembangan sasarana dan prasarana komunikasi di Kabupaten Pohuwato cukup pesat dan terdistribusi di seluruh kecamatan. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.46

Sarana dan Prasarana Pos dan telekomunikasi Menurut Kecamatan Tahun 2013

2010 2011 2012 2013 1 Jasa Titipan 2 8 8 8 2 Warnet 4 22 16 29 3 Internet 12 0 14 11 4 Radio 1 1 2 2 5 ALL BAN 36 43 30 36 6 Tower 15 45 20 34 7 TV Kabel 17 17 17 17 8 Parabola 3266 4216 4553 3714 No Jenis Tahun

Sumber : Dishubparbud Pohuwato Thn 2013

Pada tabel ini nampak mengalami kenaikan untuk akses komunikasi melalui telepon seluler, seluruh

kecamatan sudah

terjangkau, akses internet dan warnet dan pengguna warnet masih beberapa kecamatan saja. Namun masih tersisa 21 Desa yang belum diakses oleh jaringan telekominukasi.

Gambar

Gambar  2.1 : Peta Administrasi Kabupaten Pohuwato  Sumber : RTRW Kab.Pohuwato 2012-2032
Gambar 2.2 : Peta Jenis Tanah Kabupaten Pohuwato
Grafik 2.1 : Jumlah Penduduk
Gambar 2.3 : Peta Rencana Struktur Ruang
+6

Referensi

Dokumen terkait

penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (angka fertilitas dan mortalitas sama. tinggi (angka fertilitas dan

Pada bagian ini menjelaskan terkait kondisi keuangan dan perekonomian daerah, dimana pembiayaan dibidang sanitasi dianggarkan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat

Ketujuh sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan perekonomian tahun 2009 adalah 6,56 persen, kontribusi sektor ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya,

Pertumbuhan ekonomi secara alami akan menghasilkan pula ketimpangan ekonomi, meski besarannya bersifat relatif. Perbedaan sumber daya antarwilayah, akses, dan tingkat

yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan.. kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar

Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dimana pada tahun 2013 yaitu

 Ekosistem yang dapat terpengaruh langsung akibat dampak dari global warming adalah terumbu karang, dimana terutama pada daerah pulaupulau kecil yang

Konsentrasi permukiman kumuh di Kelurahan Nyengseret, terutama di pusat kota disebabkan karena selain perkembangan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan