• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN AKHIR TRIWULAN. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Oleh: ADHY LISTYA PARAMITHA P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJIAN AKHIR TRIWULAN. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Oleh: ADHY LISTYA PARAMITHA P"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN AKHIR TRIWULAN

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

Oleh:

ADHY LISTYA PARAMITHA P056111011.47

(2)

ii Daftar Isi

Daftar Isi... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iii

Bab I. Pendahuluan ... 1

1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 1

Bab II. Tinjauan Pustaka ... 3

2.1. Sistem Informasi ... 3

2.2. Software ... 4

2.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 5

2.4. Outsourcing... 6

Bab III. Pembahasan ... 8

Bab IV. Kesimpulan ... 25

(3)

iii Daftar Tabel

Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126 ... 15

Daftar Gambar

Gambar 1. Diagram yang menunjukkan proses yang dilakukan lewat cara outsourcing ... 17 Gambar 2. Proses pendekatan out-sourcing ... 18

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dan makin meluas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang cepat sekali berubah (O’Brien, 2005).

Model dasar dari suatu sistem informasi adalah input, proses, dan output. Artinya sistem menerima input data, mengolah data tersebut, dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang bermanfaat bagi pemakainya. Perlakuan yang dilakukan terhadap data agar dapat menghasilkan informasi tersebut terdiri dari lima tahap yang disebut siklus pengolahan data, yaitu pengumpulan, penghalusan, pengolahan, pemeliharaan, dan pengeluaran data output (Cushing,1992).

Software adalah suatu system yang menghubungkan suatu Komputer(Hardware) dengan User(pengguna) agar dapat tercipta suatu sistem yang dapat di berfungsi sesuai kemauan User. Sistem informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai software dalam membangun sistem informasi sehingga memenuhi standar kualitas.

1.2 Tujuan

Diharapkan dengan adanya pembahasan mengenai software dan sistem informasi dapat menjawab pertanyaan mengenai:

1. Jelaskan atribut atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang

(5)

2 sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO?

2. Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari suatu software? Jelaskan urgensinya!

3. Apa‐apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambilakan kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya? Jelaskan! 4. Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan!

(6)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi menurut O’Brien (2005) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang menggunakan sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai perangkat keras (hardware), piranti lunak (software) untuk perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan komunikasi (network), dan sumber daya data yang disimpan.

Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi, yang akan mendukung pembuatan keputusan. Davis dan Olson (1984) mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Sementara sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (McLeod, 2001).

Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang menggunakan berbagai teknologi informasi. Menurut O’Brien (2005) tiga peran utama dari sistem informasi bisnis antara lain mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis, serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.

Model dasar dari suatu sistem informasi adalah input, proses, dan output. Artinya sistem menerima input data, mengolah data tersebut, dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang bermanfaat bagi pemakainya. Perlakuan yang dilakukan terhadap data agar dapat menghasilkan informasi tersebut terdiri dari lima tahap yang disebut siklus pengolahan data, yaitu

(7)

4 pengumpulan, penghalusan, pengolahan, pemeliharaan, dan pengeluaran data output (Cushing,1992).

2.2 Software

Software menurut Anneahira adalah kumpulan dari program-program dan data-data yang saling terelasi yang memerintahkan apa yang harus dilakukan komputer. Software mengandung fungsi-fungsi, baik yang menginstruksi hardware atau yang mengolah dan menyediakan fasilitas untuk software lainnya. Berikut adalah jenis-jenis software, yaitu :

1. System software menyediakan fungsi-fungsi dasar untuk kebutuhan komputer, yang bisa dibagi menjadi sistem operasi atau sistem pendukung. Sistem operasi adalah sebuah software yang paling mendasar, yang membantu menjalankan hardware komputer dan sistem pendukung. System software bertanggung jawab mengatur berbagai hardware agar dapat bekerja secara bersama-sama. Sehingga para pengguna dan software yang lain tidak perlu memikirkan bagaimana hardware bekerja.

2. Programming software (Software Pemograman) biasanya dipakai untuk memudahkan para pembuat program (programmer) untuk menulis program yang kemudian dibentuk menjadi sebuah obyek yang bisa diakses oleh system software dalam bentuk aplikasi. Software pemograman berbentuk lebih ke instruksi langsung terhadap system software. Berbagai macam software pemograman digunakan dan bermacam pula varian dari algoritma masing-masing software pemograman. Contohnya seperti visual studio dan delphi.

3. Application Software (Software Aplikasi) menawarkan berbagai fungsi-fungsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dimana aplikasi tersebut dibutuhkan. Software aplikasi dibangun untuk sebuah tujuan atau keperluan yang bisa berupa program khusus atau berbagai kumpulan dari program-program. Software aplikasi menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk menginstruksikan tugas-tugas dalam bentuk yang lebih sederhana, artinya bukan dalam bentuk pemograman.

(8)

5 2.3 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer (Wahyono,2003).

Keuntungan dari sistem ini adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi serta bisa mengerjakan proses tanpa informasi dari manusia. Kerugian sistem ini adalah tingkat fleksibilitasnya agak rendah untuk mengadaptasi kebutuhan informasi yang belum tersedia pada sistem ini akan memerlukan biaya dan waktu yang cukup lama (Mukhtar,1999).

Sistem pengembangan berdasarkan metodologi life cycle menurut Brown et al(2009), menyebutkan ada tiga tahapan dalam proses siklus hidup sistem informasi yaitu: pendefinisian, kontruksi dan implementasi dan lebih dikenal dengan sebutansystem development life cycle (SDLC).

Tahap pertama dalam SDLC adalah pendefinisian yang terdiri dari tahapan studi kelayakan dan tahapan pendefinisian kebutuhan bisnis (requirements definition.Pada tahap studi kelayakan manajer proyek pengembangan sistem duduk bersama manager operasional untuk merumuskan kebutuhan sistem informasi yang dinilai berdasarkan kelayakan secara ekonomi, operasional dan teknis. Pada tahapan pendefinisian kebutuhan bisnis, para manajer harus dapat menjelaskan kebutuhan bisnis akan sistem informasi yang akan dikembangkan dan analys akan menbuat desain yang fokus terhadap proses, alur data dan hubungan antar data.

Tahap kedua dalam SDLC adalah tahap kontruksi yang terdiri dari mendesain sistem, membangun sistem dan pengujian sistem. Pengembangan desain sistem berdasarkan konseptual permintaan dokumen yang dihasilkan pada

(9)

6 tahap pendefinisian. Pada tahap pembangunan sistem terdiri dari memproduksi sistem komputer dan peningkatan sistem database dan file-file yang diperlukan. Tahap pengujian merupakan upaya apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan manajemen.

Tahap terakhir dari SDLC adalah implementasi yang terdiri dari tiga phase yaitu instalasi, opersional dan pemeliharaan. Pada tahap implementasi ini terjadi perpindahan dari sistem lama ke sistem baru termasuk pembuatan file dan database yang baru. Setelah implementasi selesai dilakukan operasional dengan menggunakan sistem baru kemudian dilakukan pemeliharaan untuk menjaga kinerja operasional sistem.

2.4 Outsourcing

Outsourcing merupakan satu dari sedemikian banyak cara untuk mengelola sumber daya. Hal yang menjadi perhatian besar adalah mengenai perjanjian kontrakyang meliputi tingkat layanan dan biaya, kontrak dan hubungan kerja, penjadwalan hingga tujuan strategis. Dan pelaksanaan dilapangan yang meliputi kepuasan pelanggan, pengelolaan karyawan dan penyesuaian tujuan serta sasaran. Hal yang terpenting adalah memahami dan mempertanyakan tujuan strategis untuk melakukan, yaitu operasional pekerjaan yang lebih baik, peningkatan integrasi pekerjaan informasi pada organisasi, dan penyerapan teknologi terbaru bagi perusahaan. Tujuan strategis ini harus dipahami dengan baik oleh perusahaan pengguna maupun penyedia agar dapat tercipta sinergi yang lebih baik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kedua belah pihak.

Kesuksesan keunggulan kompetitif suatu organisasi dengan menerapkan outsourcing berdasarkan keuntungan dan kelemahan, diterapkan sehingga perusahaan dapat fokus terhadap-nya. Dan pemilihan mengenai mana yang akan digunakan dalam suatu perusahaan, sebenarnya tergantung dari ruang lingkup, budget, resiko, tingkat kegunaan, dan sejauh mana kita memerlukannya. Kalau ruang lingkup itu tidaklah terlalu besar dan sangat sederhana, maka jalan insourcing atau self-sourcing adalah langkah yang terbaik. Tetapi kalau sudah mencangkup area yang lebih luas lagi, maka outsourcing adalah jalannya. Dilihat

(10)

7 dari segi resiko dan tingkat kegunaannya, ini tergantung dari bentuk dan kegiatan bisnis perusahaan. Beberapa keuntungan dan kelemahan dari outsourcing, jika perusahaan dapat mengintegrasikan keuntungan dan kelemahan tersebut maka perusahaan pasti dapat menjalankan sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Termasuk yang paling penting adalah bagaimana penyediaan sumber daya baik manusia maupun sistemnya sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Dalam implementasinya diperusahaan, perlu dilakukan banyak pengkajian bagaimana peran outsourcing kedepan yang sangat bergantung pada kondisi dan kesiapan perusahaan bukan hanya pada biaya yang dapat dihemat. Perusahaan perlu menyesuaikan dan melakukan lebih banyak konsolidasi internal sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa outsourcing.1

1

http://liawillyarti.wordpress.com/2010/12/31/outsourcing-dan-kebocoran-informasi/ diakses pada tanggal 30maret 2012

(11)

8 BAB III

PEMBAHASAN

1. Jelaskan atribut atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO?

Software (perangkat lunak) adalah kumpulan instruksi-instruksi yang dibuat, baik oleh manusia atau hasil proses yang dibuat perangkat lunak lain, untuk memenuhi tujuan tertentu pada proses komputasi (computing process).Terdapat beberapa jenis perangkat lunak :

- Operating System (OS)

adalah software yang berfungsi untuk mengendalikan hardware misalnya : Microsoft Windows, Unix, Linux, Symbian pada beberapa handphone.

- Application Software

adalah software yang berfungsi untuk membuat aplikasi tertentu untuk kebutuhan rutin banyak pihak, seperti aplikasi perkantoran, aplikasi bisnis, keuangan, desain grafis. misalnya : Microsoft Office, Adobe Photoshop, AutoCAD, Corel Draw dsb.

- Utility Software

Software pada jenis ini lebih bersifat secondary, bukan merupakan keutamaan untuk memilikinya. misalnya : Software antivirus, software perbaikan atau perawatan hardware

- Development Software

adalah software yang dibuat untuk membuat software lain, salah satunya

adalah software pemrograman dan software modelling.

misalnya : Code Gear Rad Studio (Borland Delphi), Microsoft VB.Net, Rational Rose dsb.

- Taylor Made Software / Special Purpose Software

adalah software yang dibuat untuk kebutuhan khusus pengguna, dibuatnya pun berdasarkan pesanan (taylor made) misalnya : POS (Point Of Sale)

(12)

9 atau software penjualan barang pada supermarket, software pendataan pegawai, penggajian atau software untuk peramalan cuaca, penggerak hulu ledak bom jarak jauh dsb.

Perangkat lunak sendiri terdiri dari file-file atau berkas yang dibuat sesuai dengan kebutuhan operasional yang ada. Beberapa pembedaan berkas adalah :

- Data File

File data adalah file yang berisi kode-kode yang dimengerti manusia

maupun mesin, dalam hal ini komputer itu sendiri.

File data memiliki 2 (dua) pembeda lain, yaitu non-executable dan executable, artinya terdapat file data yang dapat di-eksekusi atau dijalankan, contohnya adalah file ber-ekstensi .EXE dan .COM.

- Folder / Directory File

adalah file yang berfungsi sebagai induk atas sekumpulan file yang terdapat pada media penyimpanan. Folder tidak dapat dibuka seperti Data File yang dapat di “Open”, namun folder hanya bertindak sebagai informasi pendukung atas kumpulan beberapa file yang berada di dalamnya. Posisi Folder ini terletak pada posisi puncak media penyimpanan, tersimpan pada FAT (File Allocation Tables).2

Software engineering terdiri dari 3 elemen kunci yang memungkinkan manajer mengontrol proses pengembangan software dan memberikan praktisi dasar yang baik untuk pembentukan software berkualitas tinggi., yaitu memiliki Metode Software Enginnering

Metode software engineering memberikan tehnik-tehnik bagaimana membentuk software. Metode ini terdiri dari serangkaian tugas :

1. Perencanaan & estimasi proyek

2. Analisis kebutuhan sistem dan software 3. Desain struktur data\

4. Arsitektur program dan prosedur algoritma

2

http://ve-r4.blogspot.com/2008/11/sistem-komputer-terdiri-dari-hardware.html diaksespada tanggal 30 maret 2012

(13)

10 5. Coding

6. Testing dan pemeliharaan Penjelasan:

1. Testing dan pemeliharaan a. Testing

Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan.

b. Pemeliharaan

Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena

 Software mengalami error

 Software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan external, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru.

 Software yang lebih disempurnakan karena adanya permintaan dari customer.

 Masalah yang dihadapi dari model siklus hidup klasik adalah :

 Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential yang ditawarkan model ini. Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pda aplikasi yang dibentuk oleh model ini.

 Seringkali pada awalnya customer sulit menentukan semua kebutuhan secara explisit (jelas).

 Customer harus sabar karena versi program yang jalan tidak akan tersedia sampai proyek software selesai dalam waktu yang lama. 2. Analisis kebutuhan software

Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software

(14)

11 yang diinginkan, performance dan interface terhadap elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan direview / dibahas / ditinjau bersama-sama customer.

3. Design

Desain software sesungguhnya adalah proses multi step (proses yang terdiri dari banyak langkah) yang memfokuskan pada 3 atribut program yang berbeda, yaitu :

 Struktur data

 Arsitektur software

 Rincian prosedur

Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

4. Coding

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin 5. System Engineering and Analysis

Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti :  Hardware  Software  Database3 3 http://susis.blog.ugm.ac.id/2011/02/23/metode-software-enginering/ diakses pada tanggal 24 maret 2012

(15)

12 Sistem jaminan kualitas dapat didefinisikan sebagai struktur, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber-sumber daya organisasi untuk mengimplementasi manajemen kualitas. ISO 9000 menjelaskan elemen jaminan kualitas dalam bentuk yang umum yang dapat diaplikasikan pada berbagai bisnis tanpa memandang produk dan jasa yang ditawarkan. Agar terdaftar dalam satu model sistem jaminan kualitas yang ada pada ISO 9000, sistem kualitas dan operasi perusahaan diperiksa oleh auditor bagian ketiga untuk memeriksa kesesuaiannya dengan standar dan operasi efektif. Bila registrasi itu berhasil, perusahaan diberi sertifikat dari badan registrasi yang diwakili oleh auditor. Audit pengawasan tegah tahuan terus dilakukan untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar yang sudah ditetapkan.

Pendekatan ISO terhadap Sistem Jaminan Kualitas

Model jaminan kualitas ISO 9000 memperlakukan perusahaan sebagai jaringan proses yang saling terhubung (interkoneksi). Suatu sistem kualitas, supaya sesuai dengan ISO, proses-prosesnya harus menekankan pada area yang telah diidentifikasi pada standar ISO, dan harus didokumentasi dan dipraktikan sebagimana dikelaskan. Pendokuemnatsian proses membantu organisasi untuk memahami, mengontrol, dan mengembangkan jaringan proses yang mungkin dapat mendatangkan keuntunagn terbesar bagi organisasi yang merancang dan mengimplementasikan kualitas yang sesuai dengan ISO.

ISO 9000 menggambarkan elemen sebuah sistem jaminan kualitas secara umum. Elemen-elemen tersebut mencakup struktur, prosedur, proses, organisasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasi rencana kualitas, kontrol kualitas, jaminan, kualitas, dan pengembangan kualiats. Tetapi ISO 9000 tidak menggambarkan bagaimana organisasi seharusnya mengimpelentasi elemen-elemen kualitas tersebut. Sebagai konsekuensi, ada tantangan dalam mendesain dan mengimplementasi suatu sistem jaminan kualitas yang memenuhi standar dengan produk, layanan dan budaya perusahaan.

Standar ISO 9001

ISO 9001 adalah standar kualitas yang berkala untuk rekayasa perangkat lunak. Standar tersebut berisi 20 syarat yang harus ada untuk mencapai sistem jaminan

(16)

13 kualitas yang efektif. Karena standar ISO 9001 dapat diaplikasikan pada semua disiplin rekayasa / engineering, maka dikembangkan sekumpulan khusus pedoman ISO untuk membantu menginterpretasi standar untuk digunakan pada proses perangkat lunak.

Dua puluh syarat yang digambarkan oleh ISO 9001 menekankan topik-topik berikut :

1. Tanggung jawab manajemen 2. Sistem kualitas

3. Kajian kontrak 4. Kontrol desain

5. Kontrol data dan dokumen 6. Pembelian

7. Kontrol terhadap produk yang disuplai oleh pelanggan 8. Identifikasi dan kemampuan penelusuran produk 9. Kontrol proses

10. Pemeriksaan dan pengujian

11. Kontrol pemeriksaan, pengukuran, dan perlengkapan pengujian 12. Pemeriksaan dan status pengujian

13. Kontrol ketudaksesuaian produk 14. Tindakan preventif dan korektif

15. Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi, dan penyampaian

16. Kontrol terhadap catatan kualitas 17. Audit kualitas internal

18. Pelatihan 19. Pelayanan 20. Teknik statistik

Untuk dapat didaftar dalam ISO 9001, sistem informasi dalam suatu organisasi perangkat lunak harus membuat kebijakan dan prosedur yang memberi tekanan pada masing-masing syarat tersebut dan kemudian dapat menunjukkan bahwa prosedur dan fungsi itu telah diikuti.

(17)

14 2. Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari

suatu software? Jelaskan urgensinya!

Unsur maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam Product Operations yaitu kemampuan software dalam menjalani perubahan. Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi.

Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.

Salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah Maintainability. Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Maintanability juga disebut sebagai pemeliharaan system. Dimana setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. Pemeliharaan system (system maintenance) dilaksanakan untuk tiga alasan:

1. Memperbaiki kesalahan

Penggunaan system mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian system. Kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki.

2. Menjaga kemutakhiran system

Perubahan-perubahan sebagai akibat berlalunya waktu mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak.

3. Meningkatkan system

Saat manajer menggunakan system, mereka melihat cara-cara membuat peningkatan. Saran-saran ini diteruskan kepada spesialis informasi yang

(18)

15 memodifikasi system sesuai saran tersebut. kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu :

 Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);

 Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision.

 Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition).

System maintenance atau pemeliharaan sistem dapat didefinisikan sebagai proses monitoring, evaluasi dan modifikasi dari sistem yang tengah beroperasi agar dihasilkan performa yang dikehendaki. Menurut ISO (International Organization for Standarization) 9126, software berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126

Karakteristik Sub karakteristik

Functionality :

Software untuk menjalankan fungsinya sebagimana kebutuhan sistemnya.

Suitability, accuracy, interoperability, security

Reliability :

Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan fungsi ketika digunakan.

Maturity, Fault tolerance, Recoverability

Usability :

Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya.

Understanbility, Learnability, Operability, Attractiveness

Efficiency :

Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya.

(19)

16 Maintainability :

Kemampuan software untuk dimodifikasi (korreksi, adaptasi, perbaikan)

Analyzability, Changeability, Stability, Testability

Portability:

Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.

Adaptability, Installabili

Pada tabel diatas, karakteristik Maintanability terdiri dari sub-sub karakteristik lain seperti:

Analyzability

Analysability merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan. Changeability

Changebility merupakan kualitas lain dari Flexibility yang berarti kemudahan dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software

Stability dan Testability

Tidak berarti perangkat lunak itu tidak pernah berubah. Hal ini berarti juga terdapat resiko yang kecil pada modifikasi perangkat lunak yang memiliki dampak tidak diduga. Secara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun.4

4

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/apa-urgensi-maintainability-dari-suatu-software/ diakses pada tanggal 24 maret 2012

(20)

17 3. Apa‐apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambilakan kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya? Jelaskan!

Pendekatan out-sourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses pengembangan proyeknya.

Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan dalam lewat caraout-sourcing.

Gambar 1. Diagram yang menunjukkan proses dilakukan lewat

caraout-sourcing

Melalui out-sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. Dan juga lewat out-sourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar. Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan out-sourcing.

(21)

18 Gambar 2. Proses Pendekatan out-sourcing

Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan out-sourcing adalah.

1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan.

2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan. 3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.

4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource. Jadi dengan menggunakan outsource, otomatis sistem yang dibangun telah dibundle dengan teknologi yang terbaru. 5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong

mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan in-sourcing ataupun self-sourcing, out-sourcingtermasuk pendekatan dengan cost yang rendah.

Selain keunggulan diatas, pendekatan out-sourcing juga memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan itu antara lain:

1. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource.

(22)

19 2. Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang

dikembangkan.

3. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.

4. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk.

Hal diatas adalah hal – hal yang perlu diperhatikan apabila suatu organisasi akan menggunakan kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya.5 4. Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem

informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan!

Dalam membangun sistem informasi terdapat 7 Langkah membangun sistem Informasi , yakni :

1. Perencanaan

orang bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus dimulai dengan satu langkah. Demikian juga dengan membangun sistem informasi, langkah pertama kita adalah membuat perencanaan(planning).

Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan perencanaan bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan. begitu pula untuk membangun sistem informasi, sistem informasi apa saja, sistem informasi HRD, Logistik, Finance semuanya harus direncanakan.

5

http://pakpid.wordpress.com/2010/01/05/self-sourcing-in-sourcing-and-out-sourcing/ diakses pada tanggal 24 maret 2012

(23)

20 Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat dalam proyek sistem informasi harus diikutsertakan, mulai manajer proyek (Project Manager) , user, calon pengguna sistem informasi, Busines Process Analyst , Sistem Analyst, Programmer sampai Tester.

Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun sistem informasi :

a. Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.

b. Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan biaya lembur

c. Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.

d. Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang akan dibangun.

e. Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat sistem informasi go live.

2. Analisa

Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). Analisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu.

Analisa dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang berpengalaman dan/atau memahami workflow sistem manajemen di area yang sedang dianalisa. Analisa biasanya dilakukan dengan beberapa cara :

a. Ikut terlibat, BPA ikut terlibat langsung dan mengamati workflow yang sedang dijalankan.

(24)

21 b. Wawancara, BPA melakukan wawancara kepada user yang menjalankan

workflow dalam sistem manajemen. 3. Desain

Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek.

Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desain pemrograman.

a. Desain Proses Bisnis

Seperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akan mendesain kembali semua workflow agar menjadi lebih efisien dan mengintegrasikannya satu sama lain menjadi satu kesatuan.

Contoh desain proses bisnis adalah Order to Cash, yaitu mendesain bagaimana workflow dari proses penerimaan order reparasi/service mobil, proses pembagian kerja di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan pembayaran di kasir.

b. Desain Pemrograman

Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desain yang diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain pemrograman meliputi :

1). Desain database, Mendesain database merupakan tantangan terbesar dalam membangun sistem informasi, yaitu bagaimana menyimpan data dan bagaimana mendapatkan kembali dengan mudah. tidak sembarangan orang yang mendesain database harus paham, Database Management System (DBMS) , relasi database bagaimana membagi database ke beberapa tabel yang saling berkaitan, Normalisasi database agar database yang dibangun dalam bentuk normal.dsb.

(25)

22 2). Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain user-friendly , mudah dipahami, mudah digunakan, navigasi nya jelas. pemilihan warna juga berpengaruh pada nyamannya user menggunakan sistem informasi.

3). Desain Diagram Proses, yaitu flowchart yang menggambarkan algoritma dan logika suatu program.

4). Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sistem informasi, bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb.

4. Pengembangan

Pekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development) adalah pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer dengan bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebut Programmer.

Dalam menulis program, programmer akan berpedoman pada desain yang dibuat oleh System Analyst, misalnya desain database, screen layout, report layout dan desain diagram proses.

Saran untuk Programmer

a. Buatlah program flow sesederhana mungkn, demikian pula flow logic nya. Hindari trik-trik pemrograman yang tidak perlu. Hal ini paling sering dilakukan programmer pemula. sebuah program dikatakan baik bila dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dan program flow atau flow logicnya dapat dengan mudah dimengerti oleh programmer lainnya dan tidak diukur dari berapa jumlah baris source-code nya.

b. Hindari penggunaan hard code dalam program, yaitu memasukkan kode-kode tertentu yang bersifat absolut sehingga ketika sistem informasi akan diimplementasikan ke anak perusahaan lain, sistem tersebut menjadi tidak bisa digunakan.

c. Buatlah dokumentasi untuk setiap program yang terdiri atas dokumentasi dalam source code program dan berupa keterangan tentang flow logic program.

(26)

23 d. Buatlah standarisasi untuk program, misalnya nama program dan gaya

penulisan program.

e. Buatlah library yang berisi kumpulan source code , baik function, include, subroutine dan lain-lain yang dapat dipakai ulang.

f. Biasakan meletekkan source code di flow logic yang sesuai, misalnya perintah untuk mencari data diletakkan di flow logic data retrieval.

g. Jangan mulai menulis program sebelum program flow dan seluruh flow logic-nya dimengerti

5. Testing

Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang berarti tidak ada yang sempurna di dunia ini.Hal ini berlaku juga pada sistem informasi buatan manusia. oleh sebab itu, perlu suatu proses untuk menguji mutu sistem informasi . proses ini lazim disebut testing.

Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan. ketidaksesuaian tersebut dapat berupa penyimpangan dari yang seharusnya(discrepancies) atau kesalahan proses (bug). Discrepancies disebabkan oleh perencanaan, analisa, dan desain yang tidak berjalan dengan baik, sedangkan bug disebabkan oleh pengembangan yang tidak benar. semakin besar dan kompleks sebuah sistem informasi , semakin besar pula kemungkinan memiliki discrepancies dan bug.

6. Implementasi

Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama. Proses Implementasi :

a. Memberitahu user b. Melatih user

c. Memasang sistem (install system) d. Entri/Konversi data

(27)

24 e. Siapkan user ID

7. Pengoperasian dan Pemeliharaan

Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan. selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaa rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain :

a. System Maintenance

System Maintenance adalah pemeliharaan sistem informasi, baik dari segi hardware maupun software. System maintenance diperlukan agar sistem informasi dapat beroperasi dengan normal untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

b. Backup & Recovery

Sistem informasi yang baik harus mempunyai perencanaan backup dan recovery. Sistem informasi yang sedang beroperasi sewaktu-waktu dapat terganggu, misalnya oleh kerusakan perangkat keras (hardware), serangan virus, atau bencana alam.

Backup adalah kegiatan membuat duplikat program aplikasi dan database dari production Environtment ke dalam media lain seperti tape dan CD, sedangkan recovery adalah kebalikan dari backup, yaitu mengembalikan program aplikasi dan DBMS sebuah sistem informasi yang rusak ke keadaan semula dengan memakai data dari hasil backup.

c. Data Archive

Data-data sistem informasi yang tersimpan dalam database di harddisk disebut data on-line. seiring dengan berjalannnya waktu, data tersebut akan terus bertambah sehingga dapat menyebabkan harddisk penuh dan menurunkan kinerja DBMS. Untuk itu dalam jangka waktu tertentu data-data tersebut perlu di-archive. Data Archive adalah proses mengekstraksi data dari database dan menyimpannya di media lain seperti tape dan CD yang disebut data off-line . dan menghapusnya dari hard disk.6

6

http://media.kompasiana.com/buku/2011/10/20/7-langkah-membangun-sistem-informasi/

(28)

25 BAB IV

KESIMPULAN

1. Terdapat beberapa jenis perangkat lunak yaitu, Operating System (OS), Application Software, Utility Software, Development Software, Taylor Made Software / Special Purpose Software. Untuk dapat didaftar dalam ISO 9001, sistem informasi dalam suatu organisasi perangkat lunak harus membuat kebijakan dan prosedur yang memberi tekanan pada masing-masing syarat tersebut dan kemudian dapat menunjukkan bahwa prosedur dan fungsi itu telah diikuti.

2. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah Maintainability. Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Dimana setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan.

3. Melalui out-sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. 4. Dalam membangun sistem informasi terdapat 7 Langkah membangun

sistem Informasi , yakni Perencanaan, Analisa, Desain, Pengembangan, Testing, Implementasi dan Pengoperasian dan Pemeliharaan

(29)

26 DAFTAR PUSTAKA

Brown,C.V, Daniel,W.Dehayes, Jeffery A. Hoffer, E. Wairight Martin, William C. Perkins. 2009. Managing Information Technology Sixth Edition. Pearson International Prentice Hall.

Cushing. 1992. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Davis and Olson. 1984. Management Infomation System: Conceptual Foundation. Structure and Development. Mc. Graw-Hill.Singapore.

James A. O’Brien,2005, Introduction to Information Systems. 12th

Edition. McGraw-Hill Irwin

Jogiyanto.1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: penerbit Andi Offset.

McLeod.1995. Sistem Informasi Manajemen. Jilid 2.Edisi ketujuh. Jakarta: Prenhalindo

Muchtar, A.M. 1999. Audit Sistem Informasi. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Wahyono,T. 2003. Computer Based Information System. Kuliah berseri IlmuKomputer. Ilmu Komputer.com. Jakarta

Gambar

Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126
Gambar  1.    Diagram  yang  menunjukkan  proses  dilakukan  lewat  caraout- caraout-sourcing

Referensi

Dokumen terkait

Esrawati Jurusan PLB FIP UNP 97 kemampuan fisik, mental dan sosial penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dengan bakat,

menunjukkan volume ekspor Indonesia pada periode t, adalah nilai tukar riil dalam bentuk rasio mata uang Indonesia per USD pada periode t, dan adalah pendapatan

Pengertian kata kiasan perulangan/penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan. pengaruh kepada pendengar

Informasi yang dikumpulkan di antaranya adalah preferensi bentuk kegiatan dalam sekolah lapang, manfaat yang diterima, dampaknya terhadap perubahan pengelolaan, hasil

kelompok untuk memaparkan kelompok untuk memaparkan  jawaban yang telah mereka  jawaban yang telah mereka. diskusikan se"ara kelompok  diskusikan

Ia memulai bisnisnya tanpa modal, dan sekarang kurang lebih sudah 3 tahun dari mulai bisnis ini, omzetnya cukup besar, karyawannnya ada beberapa orang, ia bisa beli rumah,

Dimana peralatan komunikasi data yang digunakan PT Bhakti Wasantara Net menggunakan server yang saling berhubungan melalui ethernet card dengan media kabel data, kabel

Keselamatan dan kesehatan kerja (K!), adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya penegahan (pre5enti$) timbulnya keelakaan kerja