• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III TINJAUAN UMUM

3.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

3.1.1 Sekilas PT. PLN (Persero)

Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaaan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik intuk kemanfaatan umum.

Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s’Lands Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola nenerapa PLT antara lain: PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang, oleh kaena itu perusahaan istrk dan as yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang.

(2)

28

Dengan jatuhnya Jepang ke tangan sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agutus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahan listrik dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945, delegasi dari buruh atau pegawai listrik dan gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI Pusat yang waku itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo unuk melaporkan hasil perjuangan mereka.

Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat mengahadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan lostrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahu 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja.

Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda aau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi ke daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan.

Para pemuda kemudian megajukan mosi yang dikenal dengan Mosi

Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada

(3)

29

dalam Ketetapan Parlemen RI No. 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waku konsesinya habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajah Belanda mka dikeluarkan Undang Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionaisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Dengan Undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami psang suru sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas, hari tersebut pertama kali diperingati pada tanggal 27 Oktober 1946 di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.

Penetapan secara resmi Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja Nomor 20 tahun 1960. Namun kemudian berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada 3 Desember.

Mengingat pentingnya semangan dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi nomor

(4)

30

1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggak 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

3.1.2 Sejarah PLN Jawa Barat

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka (gedung tua tempat peserta Konferensi Asia Afrikadi gelar di Kota Bandung) seakan menjadi simbol kasa mata yang mampu menuturkan penjangnya penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan sejak dulu, kini dan nanti.

Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu seakan jadi saksi bisu sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan.

Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatsvhaappij (BEM). Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electricitiet Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng (GEBEO).

Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia diantara rentang waktu 1942 – 1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanaan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintahan Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.

Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai

(5)

31

dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hungga pertengahan tahun 1975. Kemudian ada kurun waktu 1975 – 1994, PLN Exploitasi XI berubah nama menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroaan. Perubuhana ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

3.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia

Keinginan PT PLN (Persero) untuk mewujudkan visi “Diakui sebagai

Perusahaan Kelas Dunia yang tumbuh berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”, tentunya tidak bisa dilepaskan dari

tersedianya SDM yang berkualitas dengan kompetensi yang terbaik dan siap bersaing di era kompetisi seperti sekarang ini.

Untuk itu, PT PLN (Persero) telah menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pengelolaan SDM yang berbasis kompetensi dengan melakukan Uji Kompetensi yang digulirkan secara bertahap, terus menerus dan berkesinambungan. Hal ini semata-mata dilakukan untuk semakin memoles skill (keahlian), knowledge (pengetahuan), dan atitude (sikap perilaku) dari setiap karyawan PT PLN (Persero) sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

(6)

32

PT PLN (Persero) juga memberikan peluang kepada sejumlah pegawai untuk mempedalam pegetahuan dan kompetensinya dengan megirimlan mereka untuk tugas belajar ke sejumlah Universitas dalam maupun luar negeri, maupun melalui kursus reguler atau mengusahan bebagai pendidikan dan kegiatan pelatihan baik di lingkungan PT PLN (Persero) maupun menjai kerjasama dengan pihak yang terkait.

PT PLN (Persero) menyadari, bahwa tersedianya SDM yang memliki kompetensi dan pengetahuan yang lebih memadai menjadi pilihan yang paling strategis sekaligus menjadi aset utama untuk mewujudkan PT PLN (Persero) menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkemban, unggul, dan terpercaya

dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Dalam menghadapi tekanan lingkungan bisnis yang berubah cepat, PT PLN (Persero) telah mempersiapkan infrastruktur SDM dan perusahaan yang kokoh berupa program Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) dengan penerapan Knowledge Management (KM). Program tersebut akan mentransformasikan perusahaan beserta SDM-nya yang birokrais menuju Perusahaan Pembelajar (Learning Organitation).

Untuk mengatasi gap kompetesi SDM saat ini dan masa mendatang, PT PLN (Persero) telah membuat peningkatan yang signifikan dalam beberapa fungsi, anara lain : penyusunan direktori kompetensi, penyusunan kebutuhan kompetensi jabatan, sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi, sistem pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi, sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, dan sistem informasi SDM terintegerasi.

(7)

33

Pencanangan MSDM-BK di PT PLN (Persero) telah dimulai sejak 5 Januari 2004 sebagai pondasi awal dimulainya pendekatan yang lebih sistematik dan modern dalam mengelola sumber daya manusia perusahaan. Implementasi MSDM-BK di PT PLN (Persero) merupakan salah satu bagian dari strategi PT PLN (Persero)dalam mewujudkan PT PLN (Persero) star 2011, yaitu :

1. SDM yang mampu menyehatkan Rapor PLN pada tahun 2011. 2. Membangun Knowledge Worker

a. Rasio komposisi pegawai PT PLN (Persero) sudah lebih baik menjadi 30 : 70 (30% pegawai terdiri dari S2, S1, D3 dan 70% D1 ke bawah). b. Rata-rata usia sudah lebih baik menjadi 40 tahun dari 44 tahun di

tahun 2006.

c. Seluruh tenaga terampil teknik sudah bersertifikat.

d. 600 orang sudah memperoleh pelatihan manajemen modern (fokus pada sot skill).

3. Membangun Human Capital : MSDM-BK telah terlaksana 100% dan Knowledge Management telah terbangun.

4. Membangun kinerja korporat yang terukur : BSC dan ERP sudah berjalan 100%, Malcolm Baldridge Score Korporat mencapai 500 dan seluruh unit telah memperoleh sertifikan ISO 9001 : 2000 dan ISO 14001.

(8)

34 3.1.4 Aspek Manajemen

A. Visi, Misi, Falsafah, Motto, dan Nilai-nilai Perusahaan 1. Visi Perusahaan

“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang tumbuh berkembang,

unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”.

a. Diakui, yaitu me ncerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukan bahwa PT PLN (Persero) pantas dipandang sebagai perusahaan kelas dunia.

b. Kelas Dunia, yaitu menunjuka kinerja yang melebihi ekspektasi pihak kedua yang berkepentingan, memberikan layanan yang mudah, terpadu dan tuntas dalam masalah kelistrikan, menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha nasional dan internasional, bekerja dengan pola pikir prima (mindset

of excellent), diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai

perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir yang lebih baik. c. Bertumbuh kembang, yaitu antisipatif terhadap perkembangan

lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan, secara konsisten menunjukan kinerja yang lebih baik.

d. Unggul, yaitu menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolak ukur yang mutakhir dan terbaik, memposisikan diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia, mengelola usaha dengan mengedepankan

(9)

35

pemberdayaan potensi insan secara maksimal, meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secaar berkesinambungan. e. Terpercaya, yaitu memegang teguh etika bisnis yang tertinggi,

menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten sehingga menjadi perusahaan pilihan.

f. Potensi Insani, yaitu keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etika, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif, dan semangat kerja sama. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan subtansial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jaringan kerja sama.

2. Misi Perusahaan

1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan aga tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(10)

36 3. Falsafah Perusahaan

“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakay

yang Produktif".

Falsafah perusahaan ini melandasi keyakinan PT PLN (Persero) bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Hal ini sekaligus memberikan pondasi yang kuat bagi PT PLN (Persero) untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

4. Motto Perusahaan

“Electricity for A Better Life”, Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT PLN (Persero) mengembangkan wawasan bersama sebagai panduan dalam bekerja dan berkarya dengan menjungjung tinggi nilai-nilai perusahaan.

5. Nilai-nilai Perusahaan

Saling percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar.

a. Peka-tanggap terhadap kebutuhan pelanggan

Senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuha pelanggan secara cepat, tepat, dan sesuai.

(11)

37 b. Penghargaan

Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis.

c. Integritas

Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan obyektifitas dalam pengelolaan bisnis.

d. Kualitas Produk

Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus-menerus dan terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.

e. Peluang untuk maju

Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.

f. Inovatif

Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menmbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif.

g. Mengutamakan kepentingan perusahaan

Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan keepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.

(12)

38 h. Pemegang saham

Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan ilai investasi pemegang saham.

B. Struktur Organisasi Perusahaan dan Front Liner

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Selain itu, struktur organisasi juga berfungsi sebagai salah satu alat pengendali manajemen dimana dalam struktur terlihat jelas aliran pemberian delegasi dan wewenang serta tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam perusahaan.

Organisasi PT PLN (Persero) Disribusi Jaw Barat dan Banten sebagai Kantor Induk di nahkodai oleh seoran General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah General Manager ada 6 (enam) Manajer Bidang, yaitu :

 Manager Bidang Perencanaan

 Manager Bidang Niaga

 Manager Bidang Distribusi

 Manager Bidang Keuangan

 Manager Bidang SDM dan Organisasi

 Manager Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Sementara itu, secara operasional untuk melayani pelanggan yang tersebar diseluruh Jawa Barat dan Banten. PT PLN (Persero) memiliki 15 Kantor Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan 1 kantor Area Pengatur Distribusi (APD). PT

(13)

39

PLN (Persero) juga telah mengoperasionalisasikan 93 unit kerja di garis terdepan (Front Liner) yang disebut dengan Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) dan puluha kantor jaga (Service Point) yang tersebar dibanyak tempat hingga ke pelosok pedesaan.

Dengan demikian kehadiran PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan dimaksudkan untuk memberikan Kedekatan, Kemudahan,Keramahan, Kecepatan,

dan Kepastian Layanan kepada pelanggan.

Sedangkan untuk memberi kualitas layanan yang lebih terfokus kepada pelanggan industri, PT PLN (Persero) juga telah membentuk PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Prima yang terkonsenrasi pada daerah-daerah padat industri, seperti : Bandung, Bekasi, Banten, Bogor, Majalaya, Cimahi, Karawang dan beberapa daerah industri lainnya.

Kantor APJ memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat khususnya di wilayah Bandung Raya.

Untuk lebih jelasnya, strukur organisasi PT PLN (Persero) digambarkan dalam diagram berikut ini :

(14)

40

Gambar 3.1 Diagram Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT PLN (Persero)

C. Pengembangan Organisasi

Dalam perkembangannya, PT PLN (Persero) telah mendirikan 6 anak perusahaan dan 1 perusahaan patungan yaitu :

1. PT Indonesia Power, yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB dan pada tanggal 1 September 2000 berubah nama menjadi PT Indonesia Power.

2. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), bergerak di bidang bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Berdiri

GENERAL MANAGER KEPALA AUDIT INTERNAL AUDITOR BIDANG PERENCA NAAN BIDANG DISTRIBU SI BIDANG KEUANGA N BIDANG SDM & ORGANIS ASI BIDANG KOM. HUKUM & ADM BIDANG NIAGA APD (AREA PENGATUR DISTRIBUSI) APJ (AREA PELAYANAN &

JARINGAN) UNIT PELAYANAN PRIMA UNIT PELAYANAN JARINGAN

(15)

41

tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB II dan pada tanggal 22 September 2000 berubah nama menjadi PT PJB.

3. Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam), bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah pulau Batam dan didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000.

4. PT Indonesia Comnets Plus, bergerak dalam bidang usaha telekomunikasi dan didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000.

5. PT Prima Layanan Nasional Enjinering (PT PLN Enjinering), bergerak dalam bidang konsultan enjinering, rekayasa enjinering dan supervisi konstruksi serta didirikan pada tanggal 3 Oktober 2002.

6. Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan), bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah pulau Tarakan.

7. Geo Dipa Energi, perusahaan patungan PLN – PERTAMINA yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik terutama yang menggunakan energi panas bumi.

Sebagai perusahaan Perseroan Terbatas, maka anak perusahaan diharapkan dapat bergerak lebih leluasa dengan antara lain membentuk Perusahaan Joint Venture, menjual saham dalam Bursa Efek, menerbitkan obligasi dan kegiatan-kegiatan usaha lainnya. Disamping itu, untung mengatisipasi otonomi daerah, PLN juga membentuk Unit Bisnis Strategisberdasarkan kewilayahan dengan kewenangan manajemen yang lebih luas.

(16)

42

3.2 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Cimahi

3.2.1 Aspek Sumber Daya Manusia

PT PLN (Persero) APJ Cimahi mempunyai karyawan sebangan 219 orang, dengan rincian karyawan pria seanyak 196 orang dan karyawan wanita sebanyak 38 orang. Untuk lebih jelasnya, rincian SDM PT PLN (Persero) APJ Cimahi dapat ijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Tingkat Usia Karyawan PT PLN (Persero) APJ Cimahi

No Usia Jumlah Karyawan

1  30 tahun 4 orang

2 31-40 tahun 9 orang

3 41-50 tahun 158 orang

4  50 tahun 63 orang

JUMLAH 219 orang

Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Karyawan PT PLN (Persero) APJ Cimahi

No Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan

1 SD 4 orang 2 SMP 22 orang 3 SMA 46 orang 4 STM 76 orang 5 SMEA 13 orang 6 Diploma 1 (D1) 2 orang

(17)

43 7 Diploma 2 (D2) 1 orang 8 Diploma 3 (D3) 13 orang 9 Strata 1 (S1) 40 orang 10 Magister (S2) 2 orang JUMLAH 219 orang

Tabel 3.3 Jenjang Jabatan Karyawan PT PLN (Persero) APJ Cimahi

No Jenjang Jabatan Jumlah Karyawan 1 Manajemen Dasar /

Ahli Madya / Ahli Teknik Madya

2 orang

2 Supervisor / Ahli Muda / Ahli Teknik Muda

57 orang

3 Terampil Utama 159 orang

4 Terampil 16 orang

JUMLAH 219 orang

3.2.2 Aspek Manajemen

Uraian fungsi organisasi pada Unit Pelayanan dan Jaringan di lingkngan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada ummnya yaitu :

(18)

44 1. Manajer Unit

Uraian fungsi utamanya yaitu :

A. Mensinergikan seluruh ungsi dan unsur uniy dalam mengoptimalkan sumber daya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra perusahaan.

B. Menjalin kominikasi dan hubungan kerja internal serta eksternal yang efektif serta mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan budaya perusahaan dan Good

Corporation Goverment.

C. Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan SDM. 2. Supervisor Pelayanan Pelanggan

Fungsi utamanya ialah mengelola seluruh proses pelayanan pelanggan hubungan dengan pelanggai sampai menyediakan database atau data induk administrasi pelanggan dengan ramah, tertib, cepat, dan efesien berdasarkan regulasi indormasi dan fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, atau informasi internal untuk meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan.

3. Supervisor Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening

Fungsi utamanya adalah mengelola seluruh fungsi pembacaan meter dan pembuatan rekening ditambah pembacaan meter dengan ramah, tertib, cepat, dan efesien berdasarkan regulasi indormasi dan fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, atau informasi internal.

(19)

45 4. Supervisor Pengendalian Penagihan

Fungsi utamanya adalah mengelola seluruh fungsi pembukuan, penagihan, dan pengawasan krit dengan ramah, tertib, cepat, dan efesien berdasarkan regulasi indormasi dan fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, atau informasi internal.

5. Supervisor Pengendalian Losses dan Penertiban

Fungsi utamanya adalah melaksanakan pemantauan dan evaluasi losses teknik dan non teknik serta penertiban teknik instalasi dan pemakaian tenaga listrik.

6. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan

Fungsi utamanya adalah mengelola seluruh aspek sambungan pelanggan dan pemutusan sementara serta bongkar rampung.

7. Supervisor Pemeliharaan dan Kontruksi Distribusi Tegangan Rendah Fungsi utamanya adalah melaksanakan perencanaan dan perluasan jaring distribusiserta melaksanakan perancangan dan perluasan jaring distribusi serta melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaring distribusi tegangan rendah.

8. Supervisor Operasi Distribusi Tegangan Rendah

Fungsi utamanya adalah melaksanakan pengoperasian sistem jaringan distribusi egangan rendah.

(20)

46 9. Supervisor Keuangan dan Administrasi

Fungsi utamanya adalah melaksanakan dan mengendalikan rekonsiliasi cash-in memutakhirkan data sistem informasi, dana, mitra kerja, sumber daya lainnya serta pengelolaan SDM.

10. Supervisor Kantor Pelayanan

Fungsi utamanya adalah melaksanakan pengendalian susut piutang, dan kepuasan pelanggan sesuai batas wewenang.

3.2.3 Aspek Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdaopat pada kantor PT PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota pun cukup lengkap. Selain sarana dan prasarana perkantoran PT PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota pun mempunyai fasilitas pendidikan atau pelatihan karyawan serta kliinik kesehatan bagi para karyawannya.

Secara umum, sarana dan prasarana yang terdapat pada kantor PT PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota, yaitu sebagai berikut :

1. Gedung kantor tingkat tiga

2. Area Pelayanan Pelanggan, seperti kasir, loket perubahan daya listrik, loket gangguan listrik pelanggan dan ruang complain catat meter.

3. Sarana Transportasi, yaitu mobil dan motor.

4. Sarana teknologi, seperti komputer, in-focus, AC, televisi, server, laptop dan sebagainya.

5. Area antri pelanggan, yang dilengkapi dengan kursi, televisi dan kotak nomor antrian.

(21)

47

6. Papan petunjuk, yaitu papan nama dan petunjuk ruangan.

7. Ruang kerja, yang terdiri dari satu set komputer, telepn, lemari, kursi, meja kerta serta AC.

8. Pot tanaman.

9. Halaman parkir yang sangat luas. 10. Mushola.

11. Toilet ditiap lantai yang masing-masingnya terdiri dari dua toilet. 12. Ruang umum dan logistik.

13. Sofa tamu.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Struktur Organisasi  Struktur Organisasi PT PLN (Persero)
Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Karyawan PT PLN (Persero) APJ Cimahi  No   Tingkat  Pendidikan  Jumlah  Karyawan
Tabel 3.3 Jenjang Jabatan Karyawan PT PLN (Persero) APJ Cimahi  No   Jenjang  Jabatan  Jumlah  Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah data responden, wadah sputum, hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita suspek TB paru, leaflet bergambar

Gel serbuk lidah buaya menggunakan variasi konsentrasi carbopol yang dibuat pada penelitian sebelumnya telah diuji stabilitas fisiknya dan menunjukkan gel serbuk

PTK menurut De Porter, dkk (2001) adalah penelitian yang dilakukan dalam rangka memperbaiki proses dan aktifitas dalam interaksi belajar mengajar di kelas. PTK dalam penelitian ini

Naskah ini dikembangkan sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan

Gedung Keuangan Negara (GKN) Kupang Lantai IV, JI.. 1) Nilai koreksi Persediaan yang disajikan berupa selisih antara saldo awal setelah koreksi dan saldo awal

Pada tahun anggaran 2015, BBPK memiliki satu kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pulp dan Kertas yang terdiri dari sembilan output kegiatan. Capaian kegiatan pada

31 Distribusi pengedaran surat kabar Harian Jogja mulai dari wilayah Daerah Isitimewa Yogyakarta dan sekitarnya (Jawa Tengah) yang merupakan daerah perbatasan dengan

Setelah dilihat gambar potongan melintang pantai (gambar 3.2) dapat disimpulkan daerah perairan Tanjung Pakis cukup landai, sehingga dibutuhkan jarak cukup jauh