• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI

2016

Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen

 Jumlah angkatan kerja di Sumatera Selatan pada Februari 2016 mencapai 4.053.706 orang, bertambah sekitar 35.844 orang dibanding angkatan kerja Februari 2015 yang sebesar 4.017.862 orang atau bertambah 118.919 orang dibanding Agustus 2015 sebesar 3.934.787 orang.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2016 mencapai 3.894.181 orang, bertambah sekitar 78.538 orang dibanding keadaan pada Februari 2015 yang sebesar 3.815.643 orang atau bertambah sekitar 198.315 orang dibanding keadaan Agustus 2015 yang sebesar 3.695.866 orang.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2016 mencapai 3,94 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2015 yang sebesar 5,03 persen dan TPT Agustus 2015 yang sebesar 6,07 persen.

 Pada Periode Februari 2016, mayoritas penduduk bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan yang mencapai sekitar 51,14 persen dari seluruh penduduk bekerja.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2016, sebesar 2.415.305 orang (62,02 persen) bekerja diatas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 329.935 orang (8,47 persen)

 Pada Februari 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 1.838.174 orang (47,20 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan diploma sebesar 67.115 orang (1,72 persen), dan penduduk bekerja dengan pendidikan universitas hanya sebesar 246.236 orang (6,32 persen).

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Sumatera Selatan pada Februari 2016 menunjukkan adanya penurunan tingkat pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka menurun dari sebesar 5,03 persen pada Bulan Februari 2015 menjadi sebesar 3,94 persen pada Bulan Februari 2016. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan jumlah penganggur dari sebesar 202.219 orang pada Bulan Februari tahun 2015 menjadi sebanyak 159.525 orang pada Bulan Februari 2016. Seiring dengan penurunan TPT, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan dari sebesar 70,54 persen pada Bulan Februari Tahun 2015 menjadi sebesar 70,01 persen pada Bulan Februari Tahun 2016. Penurunan TPAK pada periode ini disebabkan oleh peningkatan jumlah usia kerja lebih besar dari peningkatan jumlah angkatan kerja. Namun jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja pada Bulan Februari 2015 sebesar 4.017.862 orang, jumlah angkatan kerja pada Bulan Februari Tahun 2016 ini cenderung meningkat.

(2)

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015-2016

Jenis Kegiatan Utama 2015 2016

Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

1. Angkatan Kerja 4.017.862 3.934.787 4.053.706

Bekerja 3.815.643 3.695.866 3.894.181

Penganggur 202.219 238.921 159.525

2. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (%) 70,54 68,53 70,01

3. Tingkat Pengangguran

Terbuka (%) 5,03 6,07 3,94

4. Pekerja Tidak Penuh 1.317.360 1.409.301 1.403.723 Setengah Penganggur 390.580 385.794 411.352

Paruh Waktu 926.780 1.023.507 992.371

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan hingga Februari 2016 tidak

mengalami perubahan, dimana sektor Pertanian, Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatan secara

berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sumatera Selatan. Jika

dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, sektor-sektor yang mengalami penurunan persentase

penduduk bekerja pada Februari 2016 antara lain sektor industri menurun dari sebesar 6,74 persen

menjadi 5,45 persen, demikian juga dengan sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan

menurun kontribusinya dari sebesar 13,51 persen menjadi sebesar 12,96 persen.

Tabel 2

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015-2016

Lapangan Pekerjaan Utama

1.901.301 49,83 2.023.064 54,74 1.991.604 51,14

Industri 257.365 6,74 173.890 4,70 212.340 5,45 Perdagangan, Rumah Makan,

dan Jasa Akomodasi 678.460 17,78 621.510 16,82 745.122 19,13 Jasa Kemasyarakatan, Sosial,

(3)

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, penduduk bekerja pada sektor formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2016 sekitar 1.321.481 orang (33,93 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 2.572.700 orang (66,07 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Komponen penduduk bekerja pada sektor informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2015–

Februari 2016), penduduk yang bekerja pada sektor informal bertambah sekitar 2,02 persen atau bertambah sebanyak 78.538 orang. Peningkatan terjadi pada kelompok berusaha dibantu buruh tidak tetap dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Sementara itu, terdapat penurunan yang cukup

significant selama periode Februari 2015 – Februari 2016, pada kategori pekerja bebas sari

sebanyak 231.589 orang menjadi 180.826 orang atau berkurang sekitar 28,07 persen. Demikian juga penduduk yang berusaha sendiri berkurang sekitar 7,38 persen atau dari sebanyak 721.463 orang pada Bulan Februari 2015 menjadi 671.899 orang pada Bulan Februari 2016.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014-2016

Status Pekerjaan Utama

tetap 97.073 2,54 121.019 3,27 104.613 2,69 7,21 Buruh/karyawan 1.296.652 33,98 1.308.799 35,41 1.216.868 31,25 -6,56 Jumlah Sektor Formal 1.393.725 36,53 1.429.818 38,69 1.321.481 33,93 -5,18

Berusaha sendiri 721.463 18,91 597.706 16,17 671.899 17,25 -7,38 Berusaha dibantu buruh

tidak tetap 694.175 18,19 700.803 18,96 816.550 20,97 14,99 Pekerja bebas 231.589 6,07 200.600 5,43 180.826 4,64 -28,07 Pekerja keluarga/tak

(4)

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Komposisi pekerja bekerja menurut jam kerja perminggu secara umum mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu, pada Februari 2016 jumlahnya mencapai 2.490.458 orang (63,95 persen). Sementara itu, pekerja tidak penuh dengan jam kerja kurang dari 35 jam perminggu mencapai 1.403.723 orang (36,05 persen). Penduduk bekerja dengan jam kerja kurang dari 15 jam per minggu pada Februari 2016 sebesar 254.782 orang (6,54 persen).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Per Minggu, 2015-2016

Jam Kerja

1-7 58.536 1,53 36.683 0,99 68.672 1,76 8-14 158.544 4,16 126.806 3,43 186.110 4,78 15-24 526.877 13,81 574.642 15,55 574.051 14,74 25-34 573.403 15,03 671.170 18,16 574.890 14,76 1-34 1.317.360 34,53 1.409.301 38,13 1.403.723 36,05 35+ *) 2.498.283 65,47 2.286.565 61,87 2.490.458 63,95 Jumlah 3.815.643 100,00 3.695.866 100,00 3.894.181 100,00

*) Termasuk sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 1.838.174 orang (47,20 persen) dan Sekolah Sekolah Menengah Atas (termasuk kejuruan) sebesar 987.215 orang (25,35 persen). Penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 313.351 orang mencakup 67.115 orang (1,72 persen) berpendidikan diploma dan 246.236 orang (8,05 persen) berpendidikan universitas.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2016

Pendidikan Tertinggi

(5)

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan

Keadaan Februari 2016, TPT penduduk berpendidikan tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)menempati posisi tertinggi sebesar 9,09 persen, disusul TPT kelompok berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 6,02 persen. Sedangkan TPT terendah terdapat pada kelompok berpendidikan tamat SD kebawah sebesar 1,93 persen. Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2015 maka hampir di semua tingkat pendidikan mengalami penurunan TPT kecuali untuk kelompok pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama yang mengalami peningkatan dari 4,34 persen di Februari 2015 menjadi 4,52 persen di Februari 2016.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2016 (Persen)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2015 2016

Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

SD kebawah 1,94 2,81 1,93

Sekolah Menengah Pertama 4,34 5,18 4,52

Sekolah Menengah Atas 9,91 12,26 6,02

Sekolah Menengah Kejuruan 13,07 13,23 9,09

Diploma I/II/III 5,78 7,26 3,13

Universitas 6,12 5,98 4,80

(6)

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Informasi lebih lanjut hubungi:

Kepala Bidang Statistik Sosial

Drs. Timbul P Silitonga, M.Si

Telepon: (0711) 353174

Gambar

Tabel 2Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Tabel 3Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Tabel 5Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Tabel 6Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas

Referensi

Dokumen terkait

Namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Februari 2017 justru mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen yang disebabkan adanya kenaikan indeks harga yang diterima

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Januari 2016 juga mengalami penurunan yaitu turun sebesar 0,69 persen yang disebabkan adanya penurunan indeks harga

Sedangkan untuk produksi kedelai pada subround Januari-April dan Mei-Agustus masing-masing mengalami penurunan sebesar 152 ton (8,77 persen) dan 1,06 ribu ton (22,59

Selama bulan Januari - Desember 2014 jumlah barang dibongkar melalui penerbangan domestik dan internasional mengalami penurunan sebesar 7,97 persen dibandingkan

Selama bulan Januari - November 2014 jumlah barang dibongkar melalui penerbangan domestik dan internasional mengalami penurunan sebesar 12,46 persen dibandingkan

Pada bulan Februari 2015, 3 (tiga) kelompok yang ada memberikan andil/sumbangan deflasi di Kota Padang antara lain kelompok bahan makanan sebesar 2,06 persen,

 Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,63 dan kelompok sandang sebesar 0,76 persen, dan di Kota Bukittinggi

 Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,87 persen, dan di Kota Bukittinggi dipengaruhi oleh kelompok bahan