• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Maret 2014 di Kota Padang terjadi deflasi sebesar 0,39 persen dan di Kota Bukittinggi juga terjadi deflasi sebesar 0,20 persen sehingga secara agregat di Provinsi Sumatera Barat terjadi deflasi sebesar 0,37 persen.

 Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,87 persen, dan di Kota Bukittinggi dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,93 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,93 persen. Sedangkan kelompok lainnya mengalami inflasi.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Maret 2014 Kota Padang adalah sebesar 0,84 persen, Kota Bukittinggi sebasar 1,48 persen dan Sumatera Barat sebesar 0,92 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Maret 2014 terhadap Maret 2013) untuk Kota Padang 8,87 persen, Kota Bukittinggi sebesar 6,94 persen dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 8,63 persen.

 Dari 82 kota IHK, 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,15 persen dan terendah di Kota Kediri dan Makasar sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kota Tual sebesar 2,43 persen dan terendah terjadi di kota Sorong sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 8 di pulau Sumatera dan ke 12 dari semua kota yang mengalami deflasi. Sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 12 di pulau Sumatera dan ke 23 dari semua kota yang mengalami deflasi.

No. 18/04/13/Th. XVII, 1 April 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

MARET 2014 DEFLASI SUMATERA BARAT SEBESAR -0,37 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2 0 1 4 secara umum

menunjukan adanya penurunan. Di Sumatera Barat pada bulan Maret 2 0 1 4 terjadi deflasi sebesar

0 ,3 7 persen, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 1 1 3 ,5 4 pada bulan

Februari menjadi 1 1 3 ,1 2 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Laju inflasi tahun kalender Provinsi

Sumatera Barat sampai Maret 2 0 1 4 adalah sebesar 0 ,9 2 persen, sedangkan laju inflasi year on

year (Maret 2 0 1 4 terhadap Maret 2 0 1 3 ) adalah sebesar 8 ,6 3 persen.

Deflasi di Sumatera Barat terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok

pengeluaran bahan makanan sebesar 1 ,7 5 persen; sedangkan 6 (enam) kelompok lainnya

(2)

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0 ,1 2 persen; kelompok

sandang sebesar 0 ,1 9 persen; kelompok kesehatan sebesar 0 ,3 0 persen; kelompok pendidikan,

rekreasi dan olah raga sebesar 0 ,0 1 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan sebesar 0 ,0 3 persen.

Tabel 1

Inflasi Provinsi Sumatera Barat Maret 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 116.44 118.09 118.11 0.03 1.44 15.78

Bila dilihat menurut kelompok pengeluaran di Kota Padang terjadi penurunan pada

kelompok bahan makanan sebesar 1 ,8 7 persen; sedangkan kelompok lainnya mengalami inflasi

antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0 ,2 4 persen;

Inflasi Kota Padang Maret 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 117.09 118.76 118.78 0.02 1.44 16.13

(3)

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Maret 2 0 1 4 terjadi deflasi sebesar 0 ,2 0 persen,

kelompok bahan makanan sebesar 0 ,9 3 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0 ,1 6 persen; 4 (empat) kelompok mengalami inflasi antara lain; kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0 ,0 5 persen; kelompok sandang sebesar

0 ,4 1 persen; kelompok kesehatan sebesar 0 ,2 9 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan

jasa keuangan sebesar 0 ,0 7 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak

mengalami perubahan.

Tabel 3

Inflasi Kota Bukittinggi Maret 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 111.84 113.31 113.39 0.07 1.39 13.24

*) Persentase perubahan IHK Maret 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Maret 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK Maret 2014 terhadap IHK bulan Maret 2013

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Maret 2 0 1 4 di kota

Padang antara lain: anak sala, minyak goreng, jengkol, ikan teri (basah), blus, cumi-cumi, rokok

kretek, rokok kretek filter, udang basah, ayam hidup , dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan

komoditas yang mengalami penurunan harga adalah beras, cabe merah, telur ayam ras, kangkung,

daging ayam ras, bawang merah, tomat sayur, emas perhiasan, bayam, cabe hijau, dan beberapa

komoditi lainnya.

Pada bulan Maret 2 0 1 4 , kelompok yang memberikan andil/ sumbangan deflasi di Kota

Padang adalah kelompok bahan makanan sebesar 0 ,4 9 persen sedangkan 6 (enam) kelompok

lainnya memberikan sumbangan inflasi antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0 ,0 4 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0 ,0 3 persen;

(4)

pendidikan, rekreasi, dan olah raga dengan angka mendekati 0 ,0 0 persen, dan kelompok

transport dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0 ,0 1 persen.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi antara

lain: belut, beras, jeruk, minyak goreng, ikan nila, ikan dencis, susu untuk balita, kentang, celana

dalam pria, bahan pelumas/ oli dan beberapa komoditi lainnya, dan komoditi yang mengalami

penurunan harga adalah cabe merah, daging ayam ras, tomat sayur, gula pasir, bawang merah,

cabe hijau, telur ayam ras, bawang putih, daging sapi, dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan Maret 2 0 1 4 dari tujuh kelompok pengeluaran 2 (dua)

kelompok bahan makanan yang memberikan andil/ sumbangan deflasi yaitu kelompok bahan

makanan sebesar 0 ,2 3 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

sebesar 0 ,0 3 persen; sedangkan 4 (empat) kelompok memberikan sumbangan inflasi yaitu;

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0 ,0 1 persen, kelompok sandang

sebesar 0 ,0 3 persen, kelompok kesehatan sebesar 0 ,0 1 persen, dan kelompok transport dan

komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0 ,0 1 persen, sementara kelompok pendidikan, rekreasi,

dan olah raga tidak mengalami perubahan.

Tabel 4

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Maret 2014 (persen)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 0.04 -0.03

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0.03 0.01

4. Sandang 0.01 0.03

5. Kesehatan 0.01 0.01

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0.00 0.00

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.01 0.01

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran

Bulan Maret 2014 (2012=100)

Mak ana n Jadi Per uma ha n Sa ndang Kesehata n Pendidik an Transporta si

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2 0 1 4 di Kota Padang mengalami deflasi

sebesar 2 ,5 0 persen atau mengalami penurunan indeks dari 1 1 4 ,0 3 pada bulan Februari

2 0 1 4 menjadi 1 1 3 ,5 8 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 1 1 (sebelas) subkelompok yang ada

dalam kelompok ini, 6 (enam) subkelompok mengalami deflasi, 3 (tiga) subkelompok

mengalami inflasi, dan 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Deflasi

tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 6 ,7 0 persen, dan subkelompok

padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 4 ,9 1 persen, dan deflasi terendah

terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 0 ,0 4 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada

subkelompok ikan segar dan ikan diawetkan masing-masing sebesar 2 ,8 5 persen dan 2 ,6 6

persen, serta subkelompok lemak, dan minyak sebesar 1 ,4 8 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0 ,4 9 persen,

dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah beras 0 ,2 9 persen,

cabe merah 0 ,2 6 persen, telur ayam ras 0 ,0 5 persen, kangkung dan daging ayam ras 0 ,0 4

persen, bawang merah 0 ,0 2 persen, tomat sayur 0 ,0 1 persen, serta beberapa komoditi

lainnya. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah anak

sala dan minyak goreng sebesar 0 ,0 3 persen, jengkol, ikan teri dan cumi-cumi sebesar 0 ,0 2

persen, udang basah, ayam hidup dan beberapa komoditi lainnya.

Di Kota Bukittinggi kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0 ,9 3 persen,

atau terjadi penurunan indeks dari 1 1 9 ,1 9 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 1 8 ,0 8

pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 1 1 (sebelas) subkelompok terjadi deflasi pada 4 (empat)

subkelompok, 6 (enam) subkelompok mengalami inflasi, dan kelompok lainnya tidak

mengalami perubahan. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar

1 2 ,7 6 persen dan terendah pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0 ,1 4 persen.

Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 3 ,9 6 persen dan terendah

terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 0 ,0 3 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0 ,2 3 persen

dengan komoditas penyumbang deflasi adalah cabe merah 0 ,3 5 persen, daging ayam ras

0 ,0 6 persen, tomat sayur 0 ,0 4 persen, bawang merah 0 ,0 3 persen, cabe hijau dan telur

ayam ras, 0 ,0 2 persen dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan deflasi di

bawah 0 ,0 1 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah belut

dan beras 0 ,0 5 persen, jeruk 0 ,0 4 persen, minyak goreng 0 ,0 3 persen, ikan nila, ikan

dencis dan susu untuk balita 0 ,0 2 dan beberapa komoditi lainnya.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan

Maret 2 0 1 4 mengalami inflasi sebesar 0 ,2 4 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari

1 1 3 ,5 4 bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 1 3 ,8 1 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 3 (tiga)

(6)

makanan jadi sebesar 0 ,0 1 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar

0 ,0 8 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0 ,8 4 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 4 persen dengan komoditas yang

dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek dan rokok kretek filter sebesar

0 ,0 2 persen, rokok putih, es krim dan beberapa komoditi lain dengan angka di bawah 0 ,0 1

persen.

Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau

mengalami deflasi sebesar 0 ,1 6 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 1 0 6 ,4 3 pada

bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 0 6 ,2 6 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 3 (tiga) subkelompok

yang ada terdapat 1 (satu) subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok minuman

yang tidak beralkohol sebesar 0 ,1 2 persen, sedangkan dua kelompok lainnya tidak mengalami

perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0 ,0 3 persen dengan

komoditas penyumbang antara lain gula pasir sebesar 0 ,0 3 persen, dan beberapa komoditi

lainnya dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Maret 2 0 1 4 di

Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0 ,1 3 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari

1 0 6 ,7 4 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 0 6 ,8 8 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4

(empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi antara lain

subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0 ,0 7 persen, subkelompok bahan bakar,

penerangan dan air sebesar 0 ,1 5 persen subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar

0 ,1 1 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0 ,5 9 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 3 persen dengan komoditas

penyumbang antara lain bahan bakar rumah tangga, sabun deterjen dan komoditi lainnya

memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen.

Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok perumahan, air, listrik, gasa, dan bahan bakar

mengalami inflasi sebesar 0 ,0 5 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 1 0 6 ,2 2 pada

bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 0 6 ,2 7 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok

yang ada 3 (tiga) diantaranya mengalami inflasi antara lain subkelompok bahan bakar,

penerangan dan air sebesar 0 ,0 3 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar

0 ,1 8 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0 ,3 8 persen,

sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan. Kelompok ini

memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 1 persen dengan komoditas penyumbang inflasi

antara lain magic com, sabun deterjen, dan beberapa komoditi lain dengan angka di bawah

0 ,0 1 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Maret 2 0 1 4 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar

(7)

1 0 8 ,7 4 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini

2 (dua) subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok sandang laki-laki sebesar

0 ,0 8 persen, sandang wanita sebesar 1 ,2 1 persen, sedangkan subkelompok barang pribadi

dan sandang lainnya mengalami deflasi sebesar 0 ,5 1 persen, sementara sandang anak-anak

tidak mengalami perubahan. Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar

0 ,0 1 persen dengan komoditas penyumbang antara lain blus sebesar 0 ,0 2 persen, dan

beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen.

Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok sandang juga mengalami inflasi sebesar 0 ,4 1

persen atau mengalami peningkatan indeks dari 1 0 2 ,7 7 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi

1 0 3 ,1 9 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Semua subkelompok yang ada mengalami inflasi antara lain

subkelompok sandang laki-laki sebesar 0 ,9 3 persen, subkelompok sandang wanita sebesar

0 ,1 3 persen sandang anak-anak sebesar 0 ,0 8 persen dan barang pribadi dan sandang lainnya

0 ,4 3 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 3 persen dengan

komoditi penyumbang antara lain celana dalam pria, emas perhiasan dan celana panjang

jeans sebesar 0 ,0 1 persen dan beberapa komoditi lain yang memberikan sumbangan di

bawah 0 ,0 1 persen.

5.

K e s e h a t a n

Pada bulan Maret 2 0 1 4 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar

0 ,3 0 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 1 0 5 ,8 0 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi

1 0 6 ,1 2 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini

2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0 ,1 7 persen,

perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0 ,6 3 persen, sedangkan jasa kesehatan dan jasa

perawatan jasmani tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi

sebesar 0 ,0 1 persen dengan komoditas penyumbang adalah bedak sebesar 0 ,0 1 persen ,

sabun mandi, shampo dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan di bawah 0 ,0 1

persen.

Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok kesehatan ini juga mengalami inflasi sebesar

0 ,2 9 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 1 0 8 ,5 6 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi

1 0 8 ,8 8 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada terdapat 2 (dua)

subkelompok yang mengalami inflasi antara lain subkelompok obat-obatan sebesar 0 ,5 0

persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0 ,5 0 persen. Kelompok

ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 1 persen dengan komoditas penyumbang adalah

bedak sebesar 0 ,0 1 persen, obat flu, obat gosok, d an beberapa komoditi lainnya memberikan

sumbangan di bawah 0 ,0 1 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Maret 2 0 1 4 di Padang

mengalami inflasi sebesar 0 ,0 1 persen atau mengalami peningkatan indek dari 1 0 8 ,5 9 pada

bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 0 8 ,6 0 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 5 (lima) subkelompok

(8)

persen, sedangkan kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan

sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0 ,0 0 dengan komoditas penyumbang sepeda

anak. Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak

mengalami perubahan.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Maret 2 0 1 4 di Kota

Padang mengalami inflasi sebesar 0 ,0 2 persen atau mengalami perubahan indek harga dari

1 1 8 ,7 6 pada bulan Februari 2 0 1 4 menjadi 1 1 8 ,7 8 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4

(empat) subkelompok yang ada 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok

transport sebesar 0 ,0 2 persen, dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0 ,0 4

persen, sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman dan jasa keuangan tidak

mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 1 persen

dengan komoditas penyumbang antara lain bahan pelumas/ oli dan busi dengan angka

mendekati 0 ,0 0 persen.

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

terjadi inflasi sebesar 0 ,0 7 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 1 1 3 ,3 1 pada bulan

Februari 2 0 1 4 menjadi 1 1 3 ,3 9 pada bulan Maret 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang

ada hanya subkelompok transpor yang mengalami inflasi sebesar 0 ,1 0 persen sedangkan

subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan

inflasi sebesar 0 ,0 1 persen dengan komoditas penyumbang antara lain bahan pelumas/ oli.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Maret 2 0 1 4 Sumatera Barat sebesar 0 ,9 2

persen. Sedangkan laju inflasi kota Padang sampai bulan Maret 2 0 1 4 sebesar 0 ,8 4 persen,

dan kota Bukittinggi sebesar 1 ,4 8 persen. Laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks

harga bulan Maret 2 0 1 4 terhadap bulan Maret 2 0 1 3 Sumatera Barat tercatat sebesar 8 ,6 3

persen, kota Padang sebesar 8 ,8 7 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 6 ,9 4 persen.

Perbandingan laju inflasi dan inflasi year on year bulan Maret 2 0 1 4 dapat dilihat pada tabel 3

berikut.

Tabel 5

Inflasi Bulanan , Tahun Kalender, dan Year on Year, Sumatera Barat,

Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Maret 2014

Inflasi Sumatera

Barat

Kota Padang

Kota Bukittinggi

1. Maret -0.37 -0,39 -0,20

2. Maret (Tahun Kalender) 0,92 0,84 1,48

3. Maret (tahun n) terhadap Maret (tahun

(9)

Gambar 2

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari- Maret 2014 Sumatera Barat,Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Maret 2014-Maret 2013) Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi (2012=100) 0

0.5 1 1.5 2 2.5

Jan Jan-Feb Jan-Mar

Sumatera Barat Padang Bukittinggi

0 2 4 6 8 10 12

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar

(10)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Maret 2 0 1 4 , dari 8 2 kota IHK terdapat 4 5 kota mengalami inflasi dan 3 7

kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1 ,1 5 persen

sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri dan Kota Makasar sebesar 0 ,0 2 persen.

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2 ,4 3 persen dan terendah di Kota Sorong 0 ,0 2

persen. Kota Padang menduduki urutan ke 1 2 dari seluruh kota yang mengalami deflasi

sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 2 3 dari seluruh kota yang mengalami deflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 2 3 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Maret 2 0 1 4 , 7 (tujuh) kota IHK

mengalami inflasi dan 1 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang

Siantar sebesar 0 ,5 9 persen dan terendah di Kota Bengkulu 0 ,0 4 persen. Deflasi tertinggi

terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1 ,7 6 persen dan terendah terjadi di Kota Padang

Sidempuan sebesar 0 ,0 5 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 8 dan Kota Bukititnggi

menduduki posisi ke 1 2 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 2 6 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Maret 2 0 1 4 , 2 3 kota IHK

mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar

0 ,4 3 persen dan terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0 ,0 2 persen. Deflasi terjadi di Kota

Tangerang sebesar 0 ,1 8 persen, Kota Cilacap sebesar 0 ,1 6 persen dan Kota Depok sebesar

0 ,0 4 persen.

Dan dari 3 3 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 1 5 kota mengalami inflasi dan 1 8

kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1 ,1 5 persen dan

terendah di Kota Makasar sebesar 0 ,0 2 persen, sementara kota yang mengalami deflasi yang

tertinggi adalah Kota Tual sebesar 2 ,4 3 persen dan deflasi terendah di Kota Sorong sebesar

(11)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Maret 2014 (2012=100)

KOTA

Maret 2014

IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2014 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 112.12 -0.73 0.63 6.69

2 Banda Aceh 107.42 -0.52 0.86 6.09

3 Lhokseumawe 107.20 -0.77 0.74 4.13

4 Sibolga 110.37 -0.57 0.16 5.91

5 Pematang Siantar 114.07 0.59 0.95 8.88

6 Medan 111.57 -0.34 0.06 7.69

7 Padangsidempuan 110.45 -0.05 0.29 6.43

8 Padang 113.58 -0.39 0.84 8.87

9 Bukittinggi 109.82 -0.20 1.48 6.94

10 Tembilahan 116.05 -0.09 2.95 12.59

11 Pekanbaru 111.13 0.15 0.88 7.38

12 Dumai 111.27 0.24 0.97 7.26

13 Bungo 110.62 -0.35 1.26 6.28

14 Jambi 111.51 0.22 1.00 7.51

15 Palembang 108.59 -0.20 0.62 5.25

16 Lubuklinggau 107.39 -0.13 0.82 3.90

17 Bengkulu 113.29 0.04 0.83 8.35

18 Bandar Lampung 109.94 -0.15 0.61 5.22

19 Metro 121.33 -1.02 1.83 14.18

20 Tanjung Pandan 115.43 -1.03 2.98 13.24

21 Pangkal Pinang 110.52 -1.76 -0.18 5.60

22 Batam 109.82 0.10 0.99 7.54

(12)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Maret 2014 (2012=100)

KOTA

Maret 2014

IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2014 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DKI Jakarta 111.51 0.19 1.74 7.53

2 Bogor 112.43 0.28 1.37 8.08

3 Sukabumi 112.25 0.24 1.94 8.21

4 Bandung 110.42 0.11 1.60 6.81

5 Cirebon 110.98 0.42 1.47 6.75

6 Bekasi 111.19 0.32 1.91 7.72

7 Depok 112.09 -0.04 1.27 8.25

8 Tasikmalaya 110.24 0.25 1.87 6.65

9 Cilacap 113.36 -0.16 1.21 9.69

10 Purwokerto 111.37 0.29 1.62 7.30

11 Kudus 116.87 0.42 2.21 10.50

12 Surakarta 110.11 0.27 1.78 6.61

13 Semarang 110.96 0.27 1.43 6.43

14 Tegal 108.69 0.20 1.75 6.07

15 Yogyakarta 111.00 0.14 1.26 6.18

16 Jember 110.73 0.03 1.31 6.50

17 Banyuwangi 112.39 0.20 1.81 6.71

18 Sumenep 110.34 0.08 1.63 5.45

19 Kediri 112.17 0.02 1.36 7.00

20 Malang 111.85 0.43 1.51 7.19

21 Probolinggo 112.43 0.16 1.13 7.22

22 Madiun 110.65 0.25 1.72 6.23

23 Surabaya 110.97 0.23 1.64 6.36

24 Tangerang 115.60 -0.18 1.90 10.40

25 Cilegon 111.96 0.06 1.78 6.62

26 Serang 113.36 0.41 2.50 8.44

(13)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Maret 2014 (2014=100)

(14)

Tabel 9

IHK dan Perubahan IHK Provinsi Sumatera Barat Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Maret 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 112.46 -4.20 1.55 9.82

Daging dan Hasil-hasilnya 107.69 -1.21 0.17 2.33

Ikan Segar 116.03 2.99 8.05 12.52

Ikan Diawetkan 121.04 2.33 7.87 15.30

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 115.49 -0.76 2.61 12.23

Sayur-sayuran 126.68 -1.23 3.18 17.55

Minuman yang Tidak Beralkohol 105.34 -0.07 0.83 3.34

Tembakau dan Minuman Beralkohol 122.43 0.74 1.23 8.06

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 106.80 0.12 1.36 4.70

BiayaTempatTinggal 105.48 0.06 0.41 3.63

BahanBakar, Penerangan dan Air 111.74 0.14 3.99 8.17

Perlengkapan Rumahtangga 103.73 0.12 0.71 3.69

Penyelenggaraan Rumahtangga 105.17 0.56 0.80 3.00

IV SANDANG 108.05 0.19 1.10 6.90

Sandang Laki-laki 110.50 0.19 1.73 8.85

Sandang Wanita 103.31 1.08 1.20 2.20

Sandang Anak-anak 102.44 0.01 -0.15 1.65

Barang Pribadi dan Sandang Lain 113.96 -0.39 1.27 12.99

V KESEHATAN 106.46 0.30 0.61 4.04

Jasa Kesehatan 102.83 0.00 0.02 0.02

Obat-obatan 108.83 0.21 0.72 5.79

Jasa Perawatan Jasmani 110.83 0.00 0.94 10.83

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 108.18 0.61 0.98 5.60

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108.13 0.01 0.38 1.48

Pendidikan 110.13 0.00 0.24 1.16

Kursus-kursus / Pelatihan 106.96 0.00 0.34 1.04

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102.62 0.00 -0.05 -0.97

Rekreasi 105.85 0.06 1.61 4.78

Olahraga 108.34 0.00 0.20 8.05

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 118.11 0.03 1.44 15.78

Transpor 126.19 0.03 1.84 22.36

Komunikasi Dan Pengiriman 99.43 0.00 0.31 0.31

Sarana dan PenunjangTranspor 103.25 0.04 0.41 2.58

Jasa Keuangan 101.10 0.00 0.00 0.00

(15)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Padang MenurutKelompok/ Sub Kelompok Maret 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 111.06 -4.91 0.42 9.61

Daging dan Hasil-hasilnya 106.69 -1.10 -0.40 0.90

Ikan Segar 116.22 2.85 7.72 11.29

Ikan Diawetkan 121.33 2.66 8.75 15.70

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 115.16 -0.95 2.77 12.14

Sayur-sayuran 126.19 -1.27 2.96 16.42

Minuman yang Tidak Beralkohol 105.85 0.08 0.82 3.62

Tembakau dan Minuman Beralkohol 123.35 0.84 1.31 7.63

III

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 106.88 0.13 1.25 4.73

BiayaTempatTinggal 105.55 0.07 0.15 3.48

BahanBakar, Penerangan dan Air 111.62 0.15 4.11 8.55

Perlengkapan Rumahtangga 104.18 0.11 0.92 4.17

Penyelenggaraan Rumahtangga 105.05 0.59 0.71 2.75

IV SANDANG 108.74 0.16 1.08 7.43

Sandang Laki-laki 110.45 0.08 1.26 8.59

Sandang Wanita 103.52 1.21 1.36 2.42

Sandang Anak-anak 102.45 0.00 0.00 1.56

Barang Pribadi dan Sandang Lain 116.21 -0.51 1.34 14.91

V KESEHATAN 106.12 0.30 0.69 4.21

Jasa Kesehatan 100.93 0.00 0.00 0.00

Obat-obatan 109.85 0.17 0.80 6.38

Jasa Perawatan Jasmani 110.51 0.00 1.07 10.51

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 108.49 0.63 1.13 5.87

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108.60 0.01 0.27 1.13

Pendidikan 111.19 0.00 0.00 1.05

Kursus-kursus / Pelatihan 106.52 0.00 0.00 0.38

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.01 0.00 0.00 -1.08

Rekreasi 104.71 0.07 1.82 3.54

Olahraga 109.53 0.00 0.25 9.20

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 118.78 0.02 1.44 16.13

Transpor 127.17 0.02 1.86 22.81

Komunikasi Dan Pengiriman 99.34 0.00 0.35 0.35

Sarana dan PenunjangTranspor 102.95 0.04 0.14 2.20

Jasa Keuangan 100.96 0.00 0.00 0.00

(16)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi MenurutKelompok/ Sub Kelompok Maret 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 122.36 0.84 9.58 11.28

Daging dan Hasil-hasilnya 114.81 -1.99 4.25 12.51

Ikan Segar 114.66 3.96 10.37 21.21

Ikan Diawetkan 119.02 0.03 1.67 12.46

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 117.82 0.61 1.52 12.87

Sayur-sayuran 130.18 -0.97 4.76 25.55

Minuman yang Tidak Beralkohol 101.75 -1.12 0.94 1.33

Tembakau dan Minuman Beralkohol 115.87 0.00 0.61 11.15

III

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 106.27 0.05 2.10 4.49

BiayaTempatTinggal 104.97 0.00 2.22 4.71

BahanBakar, Penerangan dan Air 112.63 0.03 3.11 5.50

Perlengkapan Rumahtangga 100.51 0.18 -0.74 0.27

Penyelenggaraan Rumahtangga 106.05 0.38 1.41 4.76

IV SANDANG 103.19 0.41 1.24 3.15

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 106.00 0.50 -0.08 3.62

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 104.79 0.00 1.20 4.01

Pendidikan 102.59 0.00 1.97 1.97

Kursus-kursus / Pelatihan 110.09 0.00 2.73 5.76

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 99.82 0.00 -0.37 -0.20

Rekreasi 113.96 0.00 0.12 13.61

Olahraga 99.90 0.00 -0.10 -0.10

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 113.39 0.07 1.39 13.24

Transpor 119.26 0.10 1.72 19.13

Komunikasi Dan Pengiriman 100.03 0.00 0.00 0.03

Sarana dan PenunjangTranspor 105.37 0.00 2.33 5.29

Jasa Keuangan 102.09 0.00 0.00 0.00

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil yang ditemukan dalam penelitian analisis pemberitaan portal berita online Tribunnews.com dan Detiknews.com menunjukan bahwa kedua media tersebut dalam mengemas berita

Penelitian terhadap unjuk kerja proses elektrolisa telah dilakukan dengan dua sistem, yakni direct system yang menggunakan sumber daya langsung yang dinamis dari

Calon Customer Service yang lolos seleksi Administrasi akan kami hubungi melalui email dan atau whatsapp aktif sesuai data yang terdaftar pada saat submit

Dalam pencapaian tujuan tersebut media memegang peranan penting sebab dengan adanya media ini bahan dengan mudah dipahami oleh siswa (Sudjana,2009:99). Media barang produk

Sedangkan menurut Resmi (2012) pajak merupakan suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Pagal kitus LR BK straipsnius kvalifikuotų seksualinės prievartos prieš vaikus veikų, įskaitant ir sunkiausias – išžaginimą ir seksualinį 42 Lentelė sudaryta pagal

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat golongan kortikosteroid pada pasien asma dewasa di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang