• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Februari 2016 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,86 persen sedangkan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar -0,21 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 5 (lima) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,58 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok sandang sebesar 1,39 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,08 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,03 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dan kelompok Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,59 persen dan -0,10 persen.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2016 Kota Padang sebesar 0,87 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 0,08 persen. Laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) Kota Padang sebesar 5,98 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 5,77 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 11 kota diantaranya mengalami inflasi, dan 12 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 2 di Sumatera dan posisi yang sama dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 7 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan ke 30 secara nasional.

No. 14/03/13/Th XIX, 1 Maret 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

FEBRUARI 2016 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 0,86 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2016 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan Februari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,86 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,12 pada bulan Januari 2016 menjadi 128,21 pada bulan Februari 2016. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Februari 2016 adalah sebesar 0,87 persen sedangkan laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,98

persen.

Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan harga pada 5 (lima) kelompok pengeluaran, sedangkan 2 (dua) kelompok lainnya mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,58 persen; kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok sandang sebesar 1,39 persen,

kelompok

(2)

Tabel 1

Inflasi Kota Padang Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 123.65 124.03 124.53 0.40 0.71 3.33 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 121.85 122.62 121.90 -0.59 0.04 2.82

4. Sandang 109.92 109.78 111.31 1.39 1.26 1.70

5. Kesehatan 123.74 123.82 125.16 1.08 1.15 5.59

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 127.26 127.26 127.13 -0.10 -0.10 7.94 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 130.03 127.31 129.90 2.03 -0.10 5.09

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Februari 2016 terjadi deflasi sebesar -0,21 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,88 pada bulan Januari 2016 menjadi 121,62 pada bulan Februari 2016. Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2016 sebesar 0,08 persen, dan laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,77 persen.

Di Kota Bukittinggi deflasi terjadi pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran dan 4 (empat) kelompok mengalami inflasi. Kelompok yang mengalami deflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar -1,28 persen; kelompok kesehatan sebesar -0,03 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,19 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,57 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 116.81 117.59 118.13 0.46 1.13 7.88 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 121.24 121.49 121.50 0.01 0.21 4.95

4. Sandang 106.05 106.35 106.96 0.57 0.86 3.15

5. Kesehatan 116.60 116.69 116.65 -0.03 0.04 3.45

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 117.21 117.24 117.28 0.03 0.06 5.94 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 123.28 121.91 121.68 -0.19 -1.30 2.11

I

*) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015

(3)

ayam ras, nasi dengan lauk, petai dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: bawang merah, tarif listrik, bensin, teri kering, besi beton, tomat sayur, ikan asin belah, jeruk, ikan selar/tude,modem internet dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Padang pada bulan Februari 2016, 5 (lima) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan sumbangan deflasi masing-masing sebesar -0,12 persen dan -0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi bulan Februari 2016 antara lain: beras, kentang, ikan tongkol/ambu-ambu, daging ayam ras, daun singkong, rokok kretek, emas perhiasan, rokok retek filter, buncis, telur ayam ras dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah; cabai merah, bawang merah, bensin, minyak goreng, wortel, tomat sayur, sabun mandi, cabai hijau, tarif listrik, ikan nila dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan Februari 2016, 2 (dua) kelompok pengeluaran memberikan sumbangan deflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar -0,32 persen dan kelompok transpor, (komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,03 persen. Sementara 5 (lima) kelompok lainnya memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan angka mendekati 0,00 persen; kelompok sandang sebesar 0,04 persen; dan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen. .

Tabel 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Februari 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

Padang Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0.86 -0.21

1. Bahan Makanan 0.42 -0.32

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.07 0.09 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar -0.12 0.00

4. Sandang 0.08 0.04

5. Kesehatan 0.04 0.00

(4)

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Februari 2016

(2012=100)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi 2014-2016

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

Padang Bukittinggi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.89 -0.6 -0.3 -0.0 0.05 0.31 0.81 1.83 0.33 1.18 3.44 2.66

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

(5)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,58 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 138,43 pada bulan Januari 2016 menjadi 140,62 pada bulan Februari 2016. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 6 (enam) subkelompok mengalami inflasi dan 5 (lima) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 4,83 persen, diikuti oleh subkelompok daging dan hasil-hasilnya 4,66 persen, dan inflasi terendah pada subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,70 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar -4,25 persen dan terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak sebesar -0,12 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,42 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; beras 0,27 persen, cabai merah 0,18 persen, daging sapi dan daging ayam ras sebesar 0,05 persen, petai 0,04 persen, daun singkong, kangkung dan kentang sebesar 0,03 persen, buncis, udang basah, dan anak sala sebesar 0,02 persen, telur puyuh 0,01 persen, bawang putih dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bawang merah 0,28 persen, ikan teri kering -0,02 persen, tomat sayur dan ikan asin belah -0,01 persen, jeruk, ikan selar/tude dan beberapa komoditi lainnya dibawah -0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 124,03 bulan Januari 2016 menjadi 124,53 pada bulan Februari 2016. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini, 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi sebesar 0,59 dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,43 persen, sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain nasi dengan lauk sebesar 0,04 persen, rendang, air kemasan, capcai dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2016 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,59 persen, atau mengalami penurunan indeks dari 122,62 pada bulan Januari 2016 menjadi 121,90 pada bulan Februari 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar -0,23 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar -1,93 persen, dan subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar -0,13 persen, sementara 1 (satu) subkelompok lainnya mengalami inflasi antara lain dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,06 persen.

(6)

beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. Namun terdapat beberapa komoditas yang penyumbang inflasi antara lain bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen, sabun deterjen bubuk/cair sebesar 0,01 persen, sabun cair/cuci piring dan beberapa komoditas lainnya meyumbang dengan angka di bawah -0,01 persen.

4.

S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Februari 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,39 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 109,78 pada bulan Januari 2016 menjadi 111,1 pada bulan Februari 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada, 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 1,48 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,13 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 3,55 persen, sementara subkelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan

Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen dengan komoditas penyumbang adalah emas perhiasan sebesar 0,06 persen, kemeja pendek katun laki-laki sebesar 0,02 persen, baju kaos berkerah laki-laki dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

5.

K e s e h a t a n

Pada bulan Februari 2016 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,08 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 123,82 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 125,16 pada bulan Februari 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,23 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 7,97 persen, dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,89, sementara subkelompok obat-obatan tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang adalah tarif gunting rambut pria sebesar 0,01 persen, pasta gigi dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Februari 2016 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,11 persen atau terjadi perubahan indek harga dari 127,26 pada bulan Januari 2016 menjadi 127,13 pada bulan Februari 2016. Dari 5 (lima) subkelompok yang ada hanya 1 (satu) subkelompok yang mengalami perubahan yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yang mengalami deflasi sebesar -0,74 persen, sementara subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar dengan angka mendekati 0,01 persen dengan komoditas penyumbang adalah modem internet.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

(7)

sebesar 2,67 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,40 persen. Sementara 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka 0,37 persen. Komoditas penyumbang antara lain; angkutan udara sebesar 0,17 persen, sepeda motor sebesar 0,12 persen, mobil sebesar 0,10 persen, cuci kendaraan dan komoditas lainnya dibawah 0,01 persen. Sementara bensin memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 prsen, solar memberikan sumbangan inflasi dengan angka dibawah 0,01 persen.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender bulan Februari 2016 Kota Padang sebesar 0,87 persen dan laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Februari 2016 terhadap bulan Februari 2015

adalah sebesar 5,98 persen. Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi 0,08 persen dan laju inflasi

year on year sebesar 5,77 persen. Perbandingan laju inflasi, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi

year on year bulan Februari 2016 dapat dilihat pada table 4 berikut.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Februari 2016

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Februari 0,86 -0,21

2. Februari (Tahun Kalender) 0,87 0,08

3. Februari (tahun n) terhadap Februari (tahun

n-1) (year on year) 5,98 5,77

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Februari 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-4.5 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

(8)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Februari 2016-Februari 2015) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Februari 2016, dari 82 kota IHK 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar -2,95 persen dan terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar -0,02 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 2 dari seluruh kota yang mengalami inflasi dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 30 dari seluruh kota yang mengalami deflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Februari 2016, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar -0,51 persen dan terendah di Kota Sibolga sebesar -0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 2 dari seluruh kota yang mengalami inflasi dan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 7 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Febuari 2016, 4 (empat) kota IHK mengalami inflasi dan 22 (dua puluh dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jember sebesar 0,12 persen dan terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,03 persen.

Dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 15 (lima belas) kota mengalami inflasi dan 18 (delapan belas) kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,67 persen dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,05 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar -2,95, dan deflasi terendah terjadi di Kota Makasar sebesar -0,02 persen.

0 2 4 6 8 10

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Februari 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 122.27 0.37 0.83 2.54

2 Banda Aceh 117.03 0.02 0.63 2.74

3 Lhokseumawe 118.49 -0.13 0.15 4.30

4 Sibolga 125.62 -0.02 1.81 6.75

5 Pematang Siantar 126.21 -0.33 0.11 5.56

6 Medan 126.31 0.38 1.29 6.46

7 Padangsidempuan 120.86 -0.19 0.53 3.97

8 Padang 128.21 0.86 0.87 5.98

9 Bukittinggi 121.62 -0.21 0.08 5.77

10 Tembilahan 127.14 -0.06 0.41 3.66

11 Pekanbaru 122.50 -0.50 -0.24 3.80

12 Dumai 123.94 0.32 0.97 4.72

13 Bungo 121.76 0.18 0.96 4.19

14 Jambi 122.47 0.22 0.64 4.51

15 Palembang 120.78 -0.11 0.21 4.98

16 Lubuklinggau 120.58 -0.43 0.06 5.88

17 Bengkulu 129.14 -0.25 0.42 6.09

18 Bandar Lampung 123.59 -0.51 -0.25 5.35

19 Metro 131.67 0.42 1.07 4.96

20 Tanjung Pandan 129.21 1.02 0.99 2.48

21 Pangkal Pinang 125.41 0.39 1.33 5.99

22 Batam 122.61 -0.43 0.06 5.75

(10)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Februari 2016 (2012=100)

Kota IHK

Inflasi/ Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016 **)

Inflasi Tahun keTahun ***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DKI Jakarta 123.57 -0.06 0.18 3.67

2 Bogor 122.73 -0.02 0.85 4.71

3 Sukabumi 122.82 0.03 0.71 3.24

4 Bandung 122.18 -0.15 0.39 4.77

5 Cirebon 119.22 -0.26 0.24 2.38

6 Bekasi 120.50 -0.03 0.33 2.80

7 Depok 121.51 -0.43 0.26 3.42

8 Tasikmalaya 121.85 -0.31 0.62 4.69

9 Cilacap 125.18 -0.11 0.65 3.69

10 Purwokerto 120.65 -0.29 0.27 3.63

11 Kudus 128.50 -0.23 0.21 4.28

12 Surakarta 120.32 -0.11 0.41 4.13

13 Semarang 121.88 -0.30 0.09 3.84

14 Tegal 119.75 -0.21 0.41 4.84

15 Yogyakarta 120.98 -0.09 0.44 3.83

16 Jember 120.91 0.12 0.56 3.69

17 Banyuwangi 121.15 0.12 0.79 3.93

18 Sumenep 121.13 -0.02 0.63 4.14

19 Kediri 121.16 -0.33 0.14 2.90

20 Malang 123.66 -0.15 0.44 4.33

21 Probolinggo 121.64 -0.08 0.34 3.10

22 Madiun 120.67 0.03 0.52 3.86

23 Surabaya 122.60 -0.11 0.62 4.08

24 Tangerang 131.04 -0.21 0.68 5.92

25 Cilegon 126.46 -0.14 0.61 5.44

26 Serang 129.76 -0.17 0.73 6.68

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Januari 2016 (2015=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi

(12)

Tabel 9

IHK dan Perubahan IHK Kota Padang Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Padang Januari 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Padi-padian, Umbi-umbiandanHasilnya 136.90 4.83 3.24 5.35

DagingdanHasil-hasilnya 121.96 4.66 7.82 11.81

Ikan Segar 114.44 0.92 1.63 4.79

IkanDiawetkan 130.53 -4.25 -1.79 9.00

Telur, SusudanHasil-hasilnya 133.06 0.70 0.80 5.24

Sayur-sayuran 155.69 4.62 0.30 15.00

Kacang - kacangan 138.70 -0.78 -1.62 -0.22

Buah - buahan 143.10 -1.36 -1.52 6.08

Bumbu - bumbuan 221.36 -1.46 5.89 43.03

LemakdanMinyak 99.52 -0.12 -2.12 -6.02

BahanMakananLainnya 121.38 3.39 4.31 7.45

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 124.53 0.40 0.71 3.33

MakananJadi 121.25 0.59 0.60 1.72

Minuman yang TidakBeralkohol 112.27 0.43 0.29 3.17

TembakaudanMinumanBeralkohol 141.26 0.00 1.20 6.96

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 121.90 -0.59 0.04 2.82

BiayaTempatTinggal 117.97 -0.23 -0.19 2.83

BahanBakar, Penerangandan Air 136.08 -1.93 0.29 2.68

PerlengkapanRumahtangga 115.14 -0.13 -0.07 3.06

PenyelenggaraanRumahtangga 114.69 1.06 0.83 2.87

IV SANDANG 111.31 1.39 1.26 1.70

SandangLaki-laki 119.20 1.48 1.45 2.56

SandangWanita 109.20 0.00 0.06 1.69

SandangAnak-anak 109.86 0.13 0.23 4.08

BarangPribadidanSandang Lain 106.98 3.55 2.98 -0.73

V KESEHATAN 125.16 1.08 1.15 5.59

JasaKesehatan 127.82 0.23 0.23 1.87

Obat-obatan 115.62 0.00 0.00 3.75

JasaPerawatan Jasmani 128.83 7.97 7.97 13.00

PerawatanJasmanidanKosmetika 125.16 0.89 1.05 8.12

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 127.13 -0.10 -0.10 7.94

Pendidikan 128.75 0.00 0.00 12.07

Kursus-kursus / Pelatihan 134.67 0.00 0.00 0.00

Perlengkapan / PeralatanPendidikan 119.18 -0.74 -0.74 1.72

Rekreasi 125.44 0.00 0.00 2.87

Olahraga 118.27 0.00 0.00 0.00

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 129.90 2.03 -0.10 5.09

Transpor 142.57 2.67 -0.18 6.74

Komunikasi Dan Pengiriman 99.30 0.00 0.00 0.00

SaranadanPenunjangTranspor 108.53 0.40 0.40 0.86

JasaKeuangan 109.48 0.00 1.30 1.30

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Februari 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Padi-padian, Umbi-umbiandanHasilnya 137.47 1.94 2.60 -2.07

DagingdanHasil-hasilnya 122.08 1.77 6.69 16.09

Ikan Segar 112.84 2.87 2.86 3.13

IkanDiawetkan 128.15 0.00 0.38 3.80

Telur, SusudanHasil-hasilnya 136.38 0.54 1.89 6.07

Sayur-sayuran 153.93 6.43 7.61 24.00

Kacang - kacangan 107.62 0.02 0.03 1.09

Buah - buahan 128.21 0.06 1.00 6.26

Bumbu - bumbuan 175.99 -16.59 -16.03 35.01

LemakdanMinyak 99.10 -0.32 -0.94 -7.42

BahanMakananLainnya 100.61 0.00 0.00 3.11

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 118.13 0.46 1.13 7.88

MakananJadi 111.94 0.04 0.09 5.09

Minuman yang TidakBeralkohol 106.73 0.23 1.07 7.51

TembakaudanMinumanBeralkohol 140.31 1.39 3.27 14.00

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 121.50 0.01 0.21 4.95

BiayaTempatTinggal 114.11 0.00 0.73 0.96

BahanBakar, Penerangandan Air 150.64 -0.03 -0.89 16.71

PerlengkapanRumahtangga 110.56 0.07 0.07 1.82

Penyelenggaraan Rumahtangga 113.61 0.12 0.19 3.91

IV SANDANG 106.96 0.57 0.86 3.15

SandangLaki-laki 120.78 0.12 0.18 7.10

SandangWanita 104.85 0.02 0.02 1.93

SandangAnak-anak 105.61 0.01 0.04 2.18

BarangPribadidanSandang Lain 97.17 2.31 3.45 1.00

V KESEHATAN 116.65 -0.03 0.04 3.45

JasaKesehatan 121.95 0.11 0.11 0.68

Obat-obatan 104.46 0.00 0.12 2.24

JasaPerawatan Jasmani 122.77 0.00 0.00 0.10

PerawatanJasmanidanKosmetika 116.82 -0.15 -0.03 6.57

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 117.28 0.03 0.06 5.94

Pendidikan 123.15 0.00 0.00 9.50

Kursus-kursus / Pelatihan 119.60 0.00 0.00 4.55

Perlengkapan / PeralatanPendidikan 103.25 0.00 0.00 2.24

Rekreasi 115.93 0.16 0.29 0.76

Olahraga 101.04 0.22 0.75 1.01

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 121.68 -0.19 -1.30 2.11

Transpor 130.22 -0.27 -1.88 2.25

Komunikasi Dan Pengiriman 98.06 0.00 0.00 0.18

SaranadanPenunjangTranspor 116.55 0.04 0.04 5.26

JasaKeuangan 123.76 0.00 2.54 2.54

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

Jl Khatib Sulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Gambar

Tabel  2
Tabel  3 Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang
Gambar 1 Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Februari 2016
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kajian ini dilaksanakan untuk tujuan membantu meningkatkan kemahiran murid-murid tingkatan 2 menterjemah lukisan skematik litar elektronik kepada Lukisan bergambar

Gillin dan Gillin (1982: 263) menjelaskan lebih lanjut mengenai perubah-an sosial yang dikutip oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar

Sedangkan menurut SNI (2011), biskuit merupakan produk bakeri kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari tepung terigu (dapat dilakukan

Di dalam UU No.39/2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, ketentuan mengenai syarat pekerja yang akan bekerja di luar

MH., Mantan Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang saat ini telah bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten, yang telah

Menurut Hanafiyah, jilid sebagai sebagai ta’zi>r harus harus dicambukan lebih keras dari jilid dalam had agar dengan ta’zi>r orang yang terhukum akan menjadi jera,

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Pagal kitus LR BK straipsnius kvalifikuotų seksualinės prievartos prieš vaikus veikų, įskaitant ir sunkiausias – išžaginimą ir seksualinį 42 Lentelė sudaryta pagal