• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Oktober 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,56 persen dan 0,37 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 4 (empat) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,67 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen, sementara kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Oktober 2016 Kota Padang sebesar 3,78 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 3,41 persen. Laju inflasi year on year (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) Kota Padang sebesar 6,13 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 6,14 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 20 (dua puluh) kota mengalami inflasi dan 3 (tiga) kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar 0,04 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,34 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 7 (tujuh) di Sumatera dan ke 9 (sembilan) dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara Nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 13 (tiga belas) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi ke 18 (delapan belas) secara Nasional.

No. 60/11/13/Th XIX, 1 November 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

OKTOBER 2016 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 0,56 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2016 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,56 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,16 pada bulan September 2016 menjadi 131,90 pada bulan Oktober 2016. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Oktober 2016 adalah sebesar 3,78 persen sedangkan laju inflasi year on year (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar

6,13 persen.

(2)

sebesar 0,46 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.

Tabel 1

Inflasi Kota Padang Oktober 2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.85 122.62 123.44 0.67 1.30 2.52

4. Sandang 109.92 113.34 112.82 -0.46 2.64 1.13

5. Kesehatan 123.74 128.59 129.41 0.64 4.58 4.86

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 127.26 133.61 133.61 0.00 4.99 5.21 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 130.03 127.99 127.99 0.00 -1.57 1.20

*) Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK bulan Oktober 2015

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,20 pada bulan September 2016 menjadi 125,66 pada bulan Oktober 2016. Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Oktober 2016 sebesar 3,41 persen, dan laju inflasi year on year (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 6,14 persen.

Di Kota Bukittinggi inflasi juga terjadi pada 4 (empat) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 1,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,33 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, sementara 3 (tiga) kelompok lainnya mengalami deflasi diantaranya kelompok sandang sebesar 0,69 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi

Oktober

2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 116.81 122.58 122.90 0.26 5.21 6.41 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.24 122.37 122.77 0.33 1.26 1.41

4. Sandang 106.05 108.96 108.21 -0.69 2.04 1.22

5. Kesehatan 116.60 118.04 118.06 0.02 1.25 1.79

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 117.21 123.56 123.51 -0.04 5.37 5.40 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 123.28 120.30 120.25 -0.04 -2.46 -2.44

I *) Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

(3)

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Oktober 2016 di Kota Padang antara lain: cabai merah, bahan bakar rumah tangga, tarif listrik, daging ayam ras, nasi dengan lauk, tomat sayur, ikan bakar, petai, minyak goreng, dokter spesialis dan beberapa komoditi lainnya. Komoditas yang mengalami peningkatan harga di kota Bukittinggi adalah; cabai merah, beras, jeruk, bahan bakar rumh tangga, ikan tongkol/ambu-ambu, kue kering berminyak, tomat sayur, minyak goreng, rokok kretek, minuman ringan dan beberapa komoditi lainnya.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selama Oktober 2016 di Kota Padang diantaranya; jengkol, emas perhiasan, kangkung, buncis, wortel, kacang panjang, telur ayam ras, ketimun, gula pasir, nangka muda dan beberapa komoditi lainnya. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Bukittinggi antara lain; kentang, bawang merah, apel, gula pasir, emas perhiasan, buncis, daging ayam ras, telur ayam ras, ketimun, tarif pulsa ponsel, dan beberapa komoditi lainnya.

Tabel 3

Beberapa Komoditas Penyumbang Inflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Oktober 2016 (persen)

Padang Bukittinggi

Inflasi No Jenis Barang dan Jasa

Persentase

Beberapa Komoditas Penyumbang Deflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Oktober 2016 (persen)

(4)

Di kota Padang pada bulan Oktober 2016, 4 (empat) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,35 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, sementara kelompok sandang memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen, dan 2 (dua) kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan tidak memberikan andil.

Di kota Bukittinggi pada bulan Oktober 2016, 3 (tiga) kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,30 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, sementara kelompok sandang dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,01 persen, sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan sumbangan deflasi dengan angka mendekati 0,00 persen.

Tabel 5

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Oktober 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

Padang Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0.56 0.37

1. Bahan Makanan 0.35 0.30

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.08 0.05 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0.13 0.07

4. Sandang -0.03 -0.05

5. Kesehatan 0.02 0.00

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0.00 0.00 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.00 -0.01

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2016

(2012=100)

-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1

Umum Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

(5)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi2014-2016

(2012=100)

URAIAN INFLASI KOTA PADANG MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,27 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 147,03 pada bulan September 2016 menjadi 148,90 pada bulan Oktober 2016. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 4 (empat) subkelompok mengalami inflasi dan 7 (tujuh) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,23 persen, diikuti oleh subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,81 persen, dan inflasi terendah pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,08 persen dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,03 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 4,38 persen, dan terendah terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 0,01 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,35 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,46 persen, daging ayam ras 0,05 persen, tomat sayur 0,02 persen, petai 0,02 persen, minyak goreng 0,02 persen, jeruk, beras, ikan tuna dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah jengkol 0,08 persen, kangkung 0,02 persen, buncis 0,02 persen, wortel 0,02 persen, kacang panjang 0,01 persen, telur ayam ras 0,01 persen, ketimun 0,01 persen, nangka muda dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 128,93 bulan September 2016 menjadi 129,54 pada bulan Oktober 2016. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami perubahan antara lain; subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,73 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.89 -0.6 -0.3 -0.0 0.05 0.31 0.81 1.83 0.33 1.18 3.44 2.66

(6)

0,21 persen, sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain; nasi dengan lauk sebesar 0,03 persen, ikan bakar 0,02 persen, rendang 0,01 persen gulai dan beberapa komoditi lainnya dengan andil di bawah 0,01 persen. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir dan biskuit dengan angka dibawah sebesar 0,01 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,67 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 122,62 pada bulan September 2016 menjadi 123,44 pada bulan Oktober 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,33 persen dan penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, sementara subkelompok perlengkapan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,04 persen sedangkan biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,13 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; bahan bakar rumah tagga sebesar 0,06 persen, tarif listrik 0,06 persen, sabun cair/cuci piring, pembasmi nyamuk elektrik, dan beberapa komoditi memberikan sumbangan inflasi dibawah 0,01 persen, sementara beberapa komoditi lainnya seperti sabun deterjen bubuk, dispenser, kipas angin dan beberapa komoditas lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

4.

S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 113,34 pada bulan September 2016 menjadi 112,82 pada bulan Oktober 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada, 2 (dua) subkelompok mengalami perubahan, yaitu subkelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, dan subkelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen. Sementara subkelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami deflasi sebesar 2,09 persen, sedangkan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan.

Kelompok sandang ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang adalah emas perhiasan sebesar 0,04 persen dan beberapa komoditas lainnya seperti kemeja pendek katun, pembalut memberikan andil inflasi dengan angka dibawah 0,01 persen.

5.

K e s e h a t a n

(7)

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,02 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; tarif dokter spesialis sebesar 0,01 persen, obat dengan resep, pasta gigi dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang tidak mengalami perubahan.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2016 di Kota Padang juga tidak mengalami perubahan.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender bulan Oktober 2016 Kota Padang sebesar 3,78 persen dan laju inflasi

year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Oktober 2016 terhadap bulan Oktober 2015 adalah

sebesar 6,13 persen. Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi 3,41 persen dan laju inflasi year on

year sebesar 6,14 persen. Perbandingan laju inflasi, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year on

year bulan Oktober 2016 dapat dilihat pada table 6 berikut ini.

Tabel 6

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Oktober 2016

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Oktober 0,56 0,37

2. Oktober (Tahun Kalender) 3,78 3,41

3. Oktober (tahun n) terhadap Oktober (tahun n-1)

(year on year) 6,13 6,14

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Oktober 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-4.5 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

(8)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Oktober 2015 s.d Oktober 2016) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Oktober 2016, dari 82 kota IHK 48 (empat puluh delapan) kota mengalami inflasi dan 34 (tiga puluh empat) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Depok dan Manado sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,10 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Merauke sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki urutan 9 dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 18 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Oktober 2016 20 (dua puluh) kota mengalami inflasi dan 3 (tiga) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen dan terendah di Kota Metro sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 0,34 persen, dan terendah di Kota Banda Aceh 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi 7 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 13 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Pulau Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Oktober 2016, 16 (enam belas) kota mengalami inflasi dan 10 (sepuluh) kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,59 persen dan terendah terjadi di Kota Depok sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Jember sebesar 0,26 persen dan terendah terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,05 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 12 (dua belas) kota mengalami inflasi dan 21 (dua puluh satu) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,74 persen dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,10 persen dan terendah terjadi di Kota Merauke sebesar 0,02 persen.

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Okt '15 Nov '15 Des '15 Jan '16 Feb '16 Mar '16 Apr '16 Mei '16 Juni '16 Juli '16 Ags '16 Sept '16 Sept '16

(9)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Oktober 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun keTahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 125.25 0.32 3.29 4.09

2 Banda Aceh 118.92 -0.02 2.25 3.04

3 Lhokseumawe 121.79 0.22 2.94 4.65

4 Sibolga 130.83 1.32 6.03 9.12

5 Pematang Siantar 130.32 0.63 3.37 5.50

6 Medan 131.74 1.11 5.65 7.66

7 Padangsidempuan 124.37 0.50 3.45 5.36

8 Padang 131.90 0.56 3.78 6.13

9 Bukittinggi 125.66 0.37 3.41 6.14

10 Tembilahan 129.65 0.49 2.39 3.34

11 Pekanbaru 125.96 0.67 2.57 4.26

12 Dumai 126.50 0.47 3.05 3.43

13 Bungo 123.70 0.55 2.57 4.11

14 Jambi 126.13 1.19 3.65 5.09

15 Palembang 123.43 -0.08 2.41 4.27

16 Lubuklinggau 123.11 0.32 2.16 3.83

17 Bengkulu 134.76 0.53 4.79 5.72

18 Bandar Lampung 125.88 0.58 1.60 2.90

19 Metro 133.11 0.04 2.17 2.80

20 Tanjung Pandan 132.11 0.31 3.26 3.88

21 Pangkal Pinang 130.12 -0.34 5.13 5.69

22 Batam 125.43 0.07 2.36 3.91

(10)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Oktober 2016 (2012=100)

Kota IHK

Inflasi/ Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun ke

Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DKI Jakarta 125.63 0.25 1.85 2.71

2 Bogor 125.11 0.59 2.81 3.87

3 Sukabumi 124.01 0.02 1.68 2.49

4 Bandung 123.84 0.14 1.75 2.74

5 Cirebon 120.73 0.10 1.50 1.95

6 Bekasi 121.77 -0.07 1.39 2.34

7 Depok 123.65 0.01 2.02 3.12

8 Tasikmalaya 123.49 0.04 1.97 3.05

9 Cilacap 127.01 0.04 2.12 3.15

10 Purwokerto 121.84 0.02 1.26 2.37

11 Kudus 129.94 0.19 1.33 2.48

12 Surakarta 121.31 -0.10 1.24 2.56

13 Semarang 123.67 0.06 1.56 2.83

14 Tegal 122.18 0.22 2.45 3.66

15 Yogyakarta 122.39 0.05 1.61 2.72

16 Jember 121.05 -0.26 0.67 1.33

17 Banyuwangi 121.62 -0.18 1.18 2.07

18 Sumenep 121.72 -0.05 1.12 2.21

19 Kediri 121.48 -0.08 0.40 1.31

20 Malang 125.06 -0.20 1.58 2.65

21 Probolinggo 122.05 -0.21 0.68 1.14

22 Madiun 121.57 -0.07 1.27 2.08

23 Surabaya 124.75 -0.10 2.38 3.33

24 Tangerang 131.99 0.07 1.41 2.70

25 Cilegon 129.14 0.06 2.74 3.69

26 Serang 132.44 0.17 2.81 4.80

(11)

Tabel 9

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Oktober 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun ke

Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Singaraja 133.21 -0.32 3.10 5.02

2 Denpasar 121.92 -0.19 1.96 3.33

3 Mataram 123.13 0.40 1.52 2.52

4 Bima 128.53 -0.46 2.64 4.22

5 Maumere 118.72 0.26 0.95 2.59

6 Kupang 125.63 0.18 -0.41 2.98

7 Pontianak 133.46 -0.36 2.85 3.70

8 Singkawang 124.45 -0.40 1.69 3.00

9 Sampit 124.53 -0.63 0.48 2.34

10 Palangka Raya 121.57 -0.34 0.44 2.19

11 Tanjung 123.89 -1.08 -0.69 0.90

12 Banjarmasin 125.11 -0.26 2.72 4.45

13 Balikpapan 129.79 -0.07 2.71 2.93

14 Samarinda 127.36 -0.10 1.65 3.24

15 Tarakan 135.52 0.31 3.48 4.54

16 Manado 124.03 0.01 -0.93 0.78

17 Palu 125.04 -0.95 -0.14 2.29

18 Bulukumba 129.09 0.05 0.58 1.94

19 Watampone 119.58 -0.42 0.92 1.61

20 Makassar 125.53 0.02 2.44 3.42

21 Pare-Pare 120.78 0.22 1.01 2.06

22 Palopo 122.78 -0.20 1.91 2.93

23 Kendari 121.79 0.12 3.16 3.58

24 Bau-Bau 130.13 0.42 2.71 5.28

25 Gorontalo 120.47 -0.42 0.21 2.28

26 Mamuju 123.73 -0.17 0.77 3.12

27 Ambon 124.59 0.53 2.25 2.43

28 Tual 138.16 0.74 1.52 4.99

29 Ternate 129.51 -0.21 1.31 2.89

30 Manokwari 119.80 -0.82 3.54 5.87

31 Sorong 125.95 -1.10 2.23 2.37

32 Merauke 130.73 -0.02 -0.24 5.05

33 Jayapura 126.72 -0.09 2.57 4.17

(12)

Tabel 10

IHK danPerubahan IHK Kota Padang Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Padang Oktober 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Padi-padian, Umbi-umbian danHasilnya 134.65 0.08 1.55 6.33

Daging dan Hasil-hasilnya 120.84 1.81 6.83 6.28

Ikan Segar 116.74 -0.19 3.68 5.24

Ikan Diawetkan 148.83 -0.63 11.98 18.59

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 132.07 -0.58 0.05 0.80

Sayur-sayuran 170.03 -4.38 9.54 11.83

Minuman yang Tidak Beralkohol 118.99 0.03 6.29 7.59

Tembakau dan Minuman Beralkohol 154.59 0.21 10.75 12.90

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 123.44 0.67 1.30 2.52

Biaya Tempat Tinggal 118.41 0.00 0.19 1.83

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 139.85 2.33 3.07 4.29

Perlengkapan Rumahtangga 116.15 -0.04 0.81 0.78

Penyelenggaraan Rumahtangga 117.90 0.42 3.65 3.20

IV SANDANG 112.82 -0.46 2.64 1.13

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 132.38 0.26 6.88 7.53

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 133.61 0.00 4.99 5.21

Pendidikan 138.92 0.00 7.90 7.90

Kursus-kursus / Pelatihan 135.96 0.00 0.96 0.96

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 120.12 0.00 0.04 0.04

Rekreasi 125.50 0.00 0.05 1.45

Olahraga 118.27 0.00 0.00 0.00

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 127.99 0.00 -1.57 1.20

Transpor 139.56 0.00 -2.29 1.37

Komunikasi Dan Pengiriman 100.01 0.00 0.72 0.72

Sarana dan PenunjangTranspor 108.62 0.00 0.48 0.48

Jasa Keuangan 109.48 0.00 1.30 1.30

(13)

Tabel 11

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Oktober 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 137.36 1.81 2.52 11.54

Daging dan Hasil-hasilnya 128.09 -1.09 11.95 19.50

Ikan Segar 117.04 1.63 6.69 5.77

Ikan Diawetkan 131.93 -0.30 3.34 5.46

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 137.74 -0.16 2.91 3.76

Sayur-sayuran 166.22 -6.93 16.20 18.94

Minuman yang Tidak Beralkohol 112.81 -1.16 6.83 7.30

Tembakau dan Minuman Beralkohol 148.74 0.60 9.47 12.76

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 122.77 0.33 1.26 1.41

BiayaTempatTinggal 114.15 0.01 0.77 0.81

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 155.78 1.03 2.49 2.50

Perlengkapan Rumahtangga 110.89 0.00 0.37 1.47

Penyelenggaraan Rumahtangga 115.45 0.73 1.82 2.37

IV SANDANG 108.21 -0.69 2.04 1.22

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.59 0.05 2.34 3.38

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 123.51 -0.04 5.37 5.40

Pendidikan 129.02 0.00 4.77 4.77

Kursus-kursus / Pelatihan 124.34 0.00 3.96 3.96

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.60 0.00 0.34 0.40

Rekreasi 130.63 -0.21 13.00 13.08

Olahraga 101.87 0.00 1.58 1.58

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120.25 -0.04 -2.46 -2.44

Transpor 127.84 0.00 -3.68 -3.73

Komunikasi Dan Pengiriman 98.12 -0.21 0.06 0.25

Sarana dan PenunjangTranspor 118.37 0.00 1.61 2.00

Jasa Keuangan 123.76 0.00 2.54 2.54

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Gambar

Tabel  2
Tabel  3 Beberapa Komoditas Penyumbang Inflasi Kota Padang
Gambar 1 Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi
Gambar 2 Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance (Studi Pada Perusahaan Properti dan real estate Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2013 – 2017)” dapat

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

MH., Mantan Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang saat ini telah bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten, yang telah

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir; kadar asam

Maka dapat dari perhitungan tersebut dapat dipastikan bahwa arus mengalir dari titik A pada rangkaian pertama ke titik B pada jembatan rangkaian kedua, dikarenakan tegangan

Dalam pembuatan Aplikasi Analisis Kelemahan Website Dengang Menggunakan Metode Injeksi Remote File Inclusion dan Local File Incluison ini dapat menscanning website dimana

Kajian ini dilaksanakan untuk tujuan membantu meningkatkan kemahiran murid-murid tingkatan 2 menterjemah lukisan skematik litar elektronik kepada Lukisan bergambar

Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan kadar aspirin dalam sampel dengan metode titrasi alkalimetri karena larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya adalah