Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Kamis, 13 Mei 2010 SBY Rangkul Ical, Mengapa?
Sahabat MQ/ Keberadaan Sekretariat Gabunngan koalisi/ semula dimaksudkan untuk menjalin keharmonisan/ antar partai pendukung kubu SBY// Namun sayangnya/ terbentuknya setgab tersebut/ justru memunculkan sejumlah spekulasi// Pasalnya/ Ketua Umum partai Golkar -Aburizal Bakrie- alias Ical/ dipasang sebagai ketua hariannya//
Sebagian kalangan tidak yakin/ jika penunjukkan Ical tersebutsebagai bentuk jaminan solidaritas koalisi/ dalam rangka menyikapi perkembangan politik mendatang// Terlebih/ masing-masing partai pendukung memiliki kepentingan-kepentingan/ yang tidak sama//
Lain pihak menganggap/ Ical sengaja dirangkul/ agar partai berlambang pohon beringin yang dipimpinnya/ tidak 'mengancam posisi Partai bentukan SBY// Maklum saja/ Meski jadi pemenang dalam pemilu lalu/ Partai demokrat masih seumuran 'jagung'// berbeda dengan partai Golkar/ yang telah melenggang di kancah perpolitikan/ sejak masa orde baru// bagaimanapun/ Golkar bukan rival yang bisa diremehkan/ oleh Demokrat// Apalagi disebut-sebut/ Ical masih mengincar kursi RI-1/ pada 2014 nanti//
Sementara/ jajaran partai pendukung lainnya juga terkesan iri/ dengan cara pembagian kekuasaan oleh SBY// Sebut saja Partai Amanat Nasional/ yang mengganggap porsi kekuasaan yang diterima ical dari SBY/ terlalu besar// Atau Partai Persatuan Pembangunan yang langsung meminta/ agar jatah ketua harian digilirkan// Dalihnya/ untuk menghindari perdebatan dan prasangka buruk/ dari masing-masing partai pendukung SBY//
sahabat MQ/ masyarakat sendiri memandang/ keterlibatan Ical dalam satgab tersebut/ tidak jauh-jauh dari kepentingan penyelamatan korporasinya// Bukan rahasia umum/ jika kini Golkar telah berbalik arah mendukung pemerintah/ dalam kasus century//
Golkar yang awalnya turut getol menyuarakan penuntasan kasus century/ pasca terdepaknya sri Mulyani dari kursi Kabinet/ kini justru 'mendekat' ke kubu SBY// Asumsi yang beredar/ Ical memegang peranan besar/ di balik mundurnya Sri Mulyani// Pertimbangannya/ karena Menteri Keuangan yang telah menerima pinangan bank Dunia tersebut/ tidak kompromis dengan kemauan korporasi bakrie bersaudara// Dengan kata lain/ keberadaan Sri Mulyani/ kurang menguntungkan bagi kelangsungan Ical/ sebagai raja bisnis di negeri ini//