Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Rabu, 5 Mei 2010
Senayan Pun Bersolek
Sahabat MQ/ Rencana Dewan Perwakilan Rakyat membangun gedung baru senilai 1,8 triliun rupiah/ menuai pro dan kontra// Indonesia Corruption Watch menilai/ dengan anggaran semahal itu/ pemerintah dapat membangun 12 ribu sekolah baru// Tidakkah seharusnya/ DPR lebih memperhatikan kualitas gedung-gedung sekolah?// Tidakkah banyak sekolah yang rusak dan sudah rubuh di negeri ini?//
Rencana DPR ini/ membuat ICW mendatangi DPR/ untuk mempertanyakan pembangunan gedung baru tersebut// ICW/ juga menyerahkan foto sekolah-sekolah yang rubuh kepada DPR/ sebagai simbol penolakan pembangunan gedung baru//
Seperti diketahui/ DPR sudah mengajukan anggaran kepada pemerintah/ untuk membangun gedung baru// DPR beralasan/ pembangunan gedung baru ini sangat diperlukan/ sebab saat ini/ jumlah penghuni di Gedung Nusantara I/ sudah melebihi kapasitas yang seharusnya// Selain juga/ alasan tentang gedung yang sudah miring 7 derajat/ sehingga berbahaya bagi keamanan penghuninya// Menakjubkannya/ DPR menganggarkan pembangunan gedung baru tersebut dengan biaya 1,8 triliun rupiah//
Sahabat MQ/ rencana pembangunan gedung ini/ wajar saja bila menimbulkan gejolak di tengah masyarakat// Bagaimana tidak/ di tengah kasus korupsi yang melibatkan beberapa anggota dewan/ serta sejumlah PR bangsa yang belum terselesaikan/ para wakil rakyat ini/ justru berpikir untuk mempersolek senayan// Belum lagi soal kinerja dan profesionalitas anggota dewan/ yang sampai saat ini masih terus menjadi sorotan//
Sahabat MQ/ menggemuknya kapasitas jumlah anggota dewan/ serta dugaan kemiringan gedung/ jelas tidak boleh diabaikan// Apalgi ini berkaitan
dengan keamanan// Namun/ pembangunan ini hendaknya tidak
mengabaikan situasi rakyat// Anggaran 1 koma 8 triliun/ jelas merupakan angka yang terkesan berlebihan/ jika dibandingkan dengan keuangan negara yang ada saat ini// Sahabat MQ/ para anggota DPR yang masih berpihak kepada rakyat/ harus menolak anggaran pembangunan gedung baru DPR RI senilai 1,8 triliun tersebut// Anggaran tersebut/ masih memungkinkan untuk dicoret//