Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Jum'at, 19 Februari 2010
Sensor Konten Multimedia
Sahabat MQ/ rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang konten multimedia/ menyulut pro dan kontra di tengah masyarakat// Rancangan peraturan tersebut/ dinilai cacat substansial/ juga cacat konstitusional// Sensor yang termuat dalam sejumlah pasal/ berisi tentang larangan penyelenggara jasa multimedia/ mendistribusikan konten yang dianggap ilegal// Rancangan Peraturan Menteri ini/ juga mengatur fungsi penyelenggara/ dan Tim Konten Multimedia sebagai lembaga sensor/ untuk memantau/ menyaring/ serta memblokade konten ilegal// Terjemahan dari kata “ilegal” inilah/ yang hingga kini terus dikritisi banyak pihak//
Pasal-pasal sensor tersebut/ dinilai melecehkan intelektualitas penyelenggara dan pengguna multimedia// Para penyelenggara dan pengguna multimedia/ bahkan telah membuktikan bahwa aktivitas mereka di dunia maya/ justru membawa manfaat// Dalam hal facebooker nmisalnya/ layanan multimedia ini justru sangat bermanfaat/ seperti dalam Kasus Prita Mulyasari/ kasus dukungan Bibit Chandra/ hingga banyak persoalan lainnya//Rancangan Peraturan Menteri inipun/ selain menghambat hak warga negara berekspresi atau menyampaikan informasi/ juga dianggap akan menghambat hak rakyat memperoleh informasi//
Sahabat MQ/ Depkominfo menyatakan/ Rancangan peraturan Menteri Ini/ digunakan untuk memfasilitasi aspirasi publik/ terkait aduan masyarakat/ tentang tidak adanya aturan yang mengatur isi multimedia// Namun demikian/ Rancangan Peraturan Menteri yang merupakan warisan dari Kemmentrian sebelumnya yaitu Muhammad Nuh ini/ dengan tegas dinyatakan oleh Humas Depkominfo -Gatot S Dewabrata/ masih dalam tahap uji publik/ sehingga masih dapat dirubah/ dihapus/ atau bahkan tidak jadi disahkan// Gatot juga menyatakan/ diantara pasal yang paling ditentang/ adalah pada poin yang menyatakan adanya kewajiban bagi penyelenggara jasa/ untuk memberikan laporannya kepada pemerintah/ atas isi produk-produknya//
Sahabat MQ/ dengan menimbang derasnya arus penolakan/ juga suara pro dan kontra yang ada/ akan lebih baik memang/ apabila RPM ini ditunda/ dan dikonsultasikan kepada para pakar juga masyarakat// Pengamat Politik Universitas Indonesia sekaligus pengasuh Media ramah Keluarga atau Marka -Ade Armando menyatakan/ proses yang mengiring perjalanan ini/ cukup kontroversial// Sehingga hal mendesak yang perlu segera pemerintah lakukan adalah/ mengajak para komunitas media/ untuk duduk bersama//