Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Kamis, 18 Februari 2010
Sanksi Bagi Pelaku Nikah Siri
Sahabat MQ/ Usulan pemerintah untuk mempidanakan nikah siri/ mengundang beragam reaksi// Majelis Ulama Indonesia sendiri/ hingga saat ini mengaku belum memutuskan/ apakah akan mendukung RUU tersebut// Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat -Maruf Amin mengatakan/ bpihaknya masih akan terus mengkaji lebih jauh dampak penerapannya/ bila RUU tersebut telah resmi diajukan//
Direktur Jenderal Bina Islam Kementerian Agama -Nazarudin Umar mengatakan/ tujuan utama pelarangan nikah siri/ adalah pemerintah ingin mewibawakan institusi perkawinan// Sebab nikah siri/ nikah kontrak dan poligami/ selama ini seringkali dinilai lebih banyak membuka peluang ketidakmanfaatan/ daripada manfaatnya// Padahal perkawinan/ adalah sesuatu yang sakral/ bukan hanya kontrak antar manusia/ akan tetapi juga dengan Tuhan-nya//
Nikah siri/ memang sulit untuk dapat dicegah// Sebab menurut hukum agama/ pernikahan siri adalah sah// Sehingga yang harus dipikirkan adalah/ bagaimana lembaga negara melindungi hak wanita dan anak-anak/ yang sering menjadi pihak yang terdholimi/ dalam sebuah pernikahan siri// Pelaku nikah siri/ boleh dipidana/ bila salah satu dari mereka lalai menjalankan kewajibannya terhadap anak atau bekas istri// Perkawinan dalam Islam bukan hanya sekadar formalitas dan persyaratan untuk melakukan hubungan secara biologis/ tetapi lebih jauh dari itu/ yakni menciptakan keluarga yang sakinah/ anak-anak yang soleh dan berkecukupan/ sampai di akhirat nanti//
Sahabat MQ/ lebih baik menuntaskan perzinahan yang sudah merusak moral generasi bangsa/ dari pada mempersoalkan nikah siri// Meski demikian/ semua tentunya sepakat/ dengan menimbang kemudhorotan yang ditimbulkan/ maka nikah siri diharamkan// Bagaimana mungkin prostitusi dan beragam praktik perzinahan dibiarkan/ namun nikah siri dipersoalkan// Padahal/ pada sisi lain/ secara agama nikah siri itu 'halal'/ selama sayaratnya terpenuhi// Perzinahan dibiarkan dan bahkan difasilitasi sedemikian rupa/ sehingga menyebabkan rusaknya generasi bangsa//
Protes atas pemidanaan nikah siri ini/ jelas akan bermunculan/ sebab nikah siri yang sudah terjadi sekian lama/ tetapi tidak pernah diatur secara tegas oleh pemerintah// Padahal fenomena pernikahan siri ini/ ibarat gunung es yang tidak nampak dipermukaan// Nikah Siri/ sudah menggurita diberbagai kalangan/ dan bahkan sejumlah pejabat sendiri/ secara diam-diam juga melakukanya// Maka dengan itu/ MUI -jawa Timur terkait dengan RUU Pernikahan ini/ meminta agar pemerintah melegalkan nikah siri yang ada saat ini/ mendatanya/ lalu memberikan aturan-aturan selanjutnya//
menolak pencatatan pernikahan/ bahkan bisa jadi hukumnya wajib// Namun demikian/ sanksi terhadap pelanggaran administratif/ hendaknya adalah sanksi administratif/ bukannya sanksi pidana//
Sahabat MQ/ penetapan peraturan mengenai nikah siri/ harus dilihat secara komperehensif/ mengingat banyak faktor yang menyebabkan praktik tersebut terjadi di masyarakat// Diantaranya adalah faktor keterbatasan akses/ dan ketidakmampuan secara ekonomi// Sementara soal adanya praktik nikah siri yang menyebabkan anak dan istri terlantar/ maka yang harus dipidanakan adalah tindakan penelantarannya/ bukan nikah sirinya// Sekalipun pernikahan telah dicatatkan/ jika terjadi penelantaran anak dan istri/ tetap saja ini harus dihukum// Sehingga yang menjadi inti bukanlah nikah sirinya/ akan tetapi tindakan penelantaran yang dilakukannya//