• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Sekda Asisten

PKR Inspektur Daerah Kabag Hukum Kasubag PHP

BUPATI SAMPANG

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SAMPANG

NOMOR 22 TAHUN 2018

TENTANG

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMPANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sampang perlu diatur dan ditetapkan jadwal waktu kegiatan pengawasan Tahun Anggaran 2018; b. bahwa untuk kelancaran dan kepastian jadwal waktu

kegiatan pengawasan tahun 2018 sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sampang tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2018 dengan.

Mengingat : 1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82);

(2)

Sekda Asisten

PKR Inspektur Daerah Kabag Hukum Kasubag PHP 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

5. Pemerintah Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah segaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan dalam Rangka berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawasan Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Daerah;

(3)

Sekda Asisten

PKR Inspektur Daerah Kabag Hukum Kasubag PHP 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Fasilitas Pengaduan di Lingkungan Pemerintahan Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015

tentang Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) 14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2017

tentang Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sampang (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 Nomor 7);

16. Peraturan Bupati Sampang Nomor 81 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUNANGGARAN 2018.

Pasal 1

Dengan Peraturan Bupati ini di tetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2018 sebagai acuan pelaksanaan pengawasan fungsional Pemerintah Kabupaten Sampang.

Pasal 2

PKPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

(4)

Sekda Asisten

PKR Inspektur Daerah Kabag Hukum Kasubag PHP I. PENDAHULUAN;

II. PENENTUAN DAFTAR OBYEK PEMERIKSAAN (DOP); III. PENETAPAN JENIS DAN LINGKUP PENGAWASAN; IV. SASARAN PENGAWASAN;

V. ALOKASI WAKTU DAN ANGGARAN;

VI. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN YANG DITERBITKAN; VII. PENUTUP.

Pasal 3

Sistematika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 4

Kegiatan Pengawasan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang dilakukan setelah diterbitkan Surat Tugas Inspektur Daerah Kabupaten Sampang.

Pasal 5

Mekanisme penerbitan Surat Tugas Inspektur Daerah Kabupaten Sampang sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

Pasal 6

Perpanjangan Surat Tugas hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan mendapat persetujuan dari Inspektur Daerah Kabupaten Sampang

Pasal 7

Sekretaris Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pengawasan Reguler (PKPT), Non Reguler (Non PKPT) dan penyelesaian Laporan Hasil Pengawasan (LHP) dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP) untuk dilaporkan kepada Inspektur Daerah Kabupaten Sampang secara periodik (setiap 3 bulan)

Pasal 8

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini tetap mempedomani pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5)

Sekda Asisten

PKR Inspektur Daerah Kabag Hukum Kasubag PHP Pasal 9

Peraturan ini mulai berlaku pada tahun anggaran 2018.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang.

Ditetapkan di : Sampang

pada tanggal : 16 Agustus 2018 Pj. BUPATI SAMPANG

ttd

H. JONATHAN JUDIANTO

Diundangkan di : Sampang

Pada tanggal : 16 Agustus 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG ttd

Ir.PUTHUT BUDI SANTOSO, SH, M.Si,

Pembina Utama Muda NIP. 19610114 198603 1 008

(6)

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 22 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mendukung terwujudnya Good Gavernance (Tata kelola pemerintahan yang baik) serta untuk mendorong adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, maka fungsi pengawasan memegang peranan yang sangat penting dan strategis.

Pelaksanaan pengawasan telah diatur dengan peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan mendasar pada Peraturan Bupati Sampang Nomor 81 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang dinyatakan bahwa Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang mempunyai tugas membantu Bupati melakukan Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) membutuhkan perencanaan pengawasan yang tepat untuk melaksanakan fungsi pengawasannya sehingga tercapai efsiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan. Kompleksnya tugas pengawasan dan keterbatasan sumber daya pengawasan membutuhkan adanya skala prioritas pelaksanaan kegiatan audit.

Perencanaan audit tahunan merupakan program kegiatan yang pendek yang merupakan bagian integral dari program kerja jangka menengah dan jangka panjang. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) adalah Dokumen yang berisi SKPD/Kegiatan SKPD yang layak diaudit (Auditable Unit) mana saja yang akan diperiksa pada tahun tertentu, siapa saja yang akan memeriksa, kapan waktu penugasannya, dan target penerbitan laporan hasil pengawasan (LHP), dimana dan berapa anggarannya. Pencapaian sasaran pengawasan yang telah ditetapkan memiliki potensi tidak dapat

(7)

tercapai, sebagaimana yang diharapkan disebabkan oleh berbagai hambatan yang lebih dikenal dengan istilah risiko.

Rencana penugasan audit internal harus berdasarkan penilaian risiko, yang dilakukan paling sedikit setahun sekali, dengan mempertimbangkan masukan dari Pimpinan Organisasi serta perkembangan terkini. Rencana penugasan audit internal juga harus mempertimbangkan potensi untuk meningkatkan pengelolaan risiko, memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan organisasi.

Oleh karena itu, Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang mulai menyusun Program / Kegiatan Pengawasan dengan prioritas pada kegiatan yang mempunyai risiko terbesar dan selaras dengan tujuan organisasi serta didasarkan atas prinsip keserasian dan keterpaduan, yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan.

B. TUJUAN

Penetapan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Berbasis Risiko Tahun 2018 bertujuan :

a) Sebagai pedoman dalam melakukan penugasan pengawasan/ pemeriksaan fungsional di Pemerintahan Kabupaten Sampang; b) Mengatur jadwal pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan

fungsional di Pemerintahan Kabupaten Sampang;

c) Menyelaraskan pengawasan dalam rangka mencegah tumpang tindih pemeriksaan dengan APIP lain untuk efisiensi, efektifitas dan ekonomis pelaksanaan pengawasan.

C. RUANG LINGKUP PENGAWASAN

Ruang lingkup pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah meliputi :

1. Administrasi umum pemerintahan yang dilakukan terhadap : a. Kebijakan daerah.

b. Kelembagaan (Tugas dan Fungsi).

c. Pegawai daerah (Pengelolaan Sumber Daya Manusia). d. Keuangan daerah (Pengelolaan Keuangan Daerah).

(8)

e. Barang daerah (Pengelolaan Barang Daerah). 2. Urusan pemerintahan yang dilakukan terhadap :

a. Urusan wajib.

1) Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan.

2) Perencanaan, Pemanfaatan, dan Pengawasan Tata Ruang.

3) Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil. 4) Pelayanan Administrasi Umum Pemerintahan.

• Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. • Penyelenggaraan Pemerintahan Umum. 5) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

6) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. 7) Pekerjaan Umum.

8) Penanganan Bidang Kesehatan. 9) Penanganan Bidang Perhubungan.

10) Penyelenggaraan Pendidikan dan Alokasi SDM Potensial. 11) Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

b. Urusan pilihan.

1) Pertanian dan Ketahanan Pangan. 2) Kelautan dan Perikanan.

3) Kehutanan.

4) Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. c. Dana Dekonsentrasi;

d. Tugas Pembantuan; Dan e. Pinjaman/Hibah Luar Negeri

II. PENENTUAN DAFTAR OBYEK PEMERIKSAAN (DOP)

Pemilihan mitra audit (auditable units) perlu dilakukan mengingat adanya keterbatasan sumber daya audit dibandingkan dengan kebutuhan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis risiko yang meliputi proses untuk mengenali, mengidentifikasi, mengukur dan menentukan prioritas risiko sehingga fokus pengawasan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang tepat dan efektif. Setiap audit universe yang telah teridentifikasi dinilai risikonya masing-masing dengan kriteria yang telah disepakati bersama. Penilaian risiko tersebut dilakukan dengan cara pemberian nilai tingkat risiko untuk setiap jenis risiko dari masing-masing audit universe.

(9)

Dalam hal menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Berbasis Resiko maka ada beberapa point penting yang harus mendapat perhatian. Terlebih dahulu Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang menentukan grade prioritas pemeriksaan Tahun 2018.

Ada beberapa indikator yang digunakan untuk melakukan penilaian sebagai berikut:

N0 VARIABEL NILAI INTERPRETASI

1 Besar anggaran (Rp milyar) 0 - 10 ANGGARAN ≤ 1,5 M (Jumlah anggaran dalam satu

tahun 11 - 30 1,5 - 3 M

yg dikelola PD / entitas ybs) 31 - 50 3 - 6 M

51 - 80 6 - 12 M

81 - 100 ANGGARAN ≥ 12 M

2 Jumlah PNS 0 - 10 PNS ≤ 10

(Jumlah SDM pada obyek

pemeriksaan) 11 - 30 11 - 30

31 - 50 31 - 50

51 - 80 51 - 80

81 - 100 KP ≥ 80

3 Jumlah Kegiatan 0 - 10 Kegiatan ≤ 10 (Jumlah kegiatan yang

dilaksanakan oleh obyek 11 - 30 11 - 30

pemeriksaan) 31 - 50 31 - 50

51 - 80 51 - 80

81 - 100 Kegiatan ≥ 80

4 Pelaksanaan urusan 0 - 25 Penunjang

(keberadaan PD/entitas dlm

rangka 26 - 50 Pilihan

melaksanakan urusan

wajib/pilihan) 51 - 75

Wajib non Pelayanan Dasar

76 - 100 Wajib pelayanan Dasar

5 Temuan Kepatuhan 0 - 10 TK ≤ 3 (Jumlah temuan kepatuhan PD

(10)

tahun yang lalu) 31 - 50 7 - 9

51 - 80 10 - 12

81 - 100 TK ≥ 12

6 Nilai Aset Tetap Yang Dikelola 0 - 10

NILAI ASET TETAP ≤ 1,5 M

(Jumlah Aset Tetap yang

dikelola obyek pemeriksaan) 11 - 30 1,5 - 3 M

31 - 50 3 - 6 M

51 - 80 6 - 12 M

81 - 100

NILAI ASET TETAP ≥ 12 M

Dari data-data yang diperoleh tersebut, selanjutnya dilakukan penilaian resiko berdasarkan indikator dengan kriteria tersebut di atas dengan tingkat resikonya sebagai berikut dengan hasil pada Lampiran 1:

NO TINGKAT RESIKO JUMLAH OBRIK

1 TINGGI 9

2 SEDANG 34

3 CUKUP 22

4 RENDAH 10

5 LEBIH RENDAH 3

Berdasarkan data penilaian risiko Satuan Kerja, telah diperoleh informasi untuk menentukan prioritas Satuan Kerja layak audit dan mempertimbangkan Manajemen Interest (perhatian dan kepentingan Kepala Daerah). Dari 1153 Obyek Pemeriksaan terpilih 866 Obyek pemeriksaan penyelenggaraan Pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang meliputi yaitu :

1. Dinas : 20 Obyek 2. Badan : 5 Obyek 3. Sekretariat Daerah : 1 Obyek 4. Sekretariat DPRD : 1 Obyek 5. Kecamatan : 14 Obyek 6. UPTD Kesehatan : 15 Obyek

(11)

7. Reviu LKPD : 43 Obyek 8. Reviu RKA-DPA OPD : 43 Obyek 9. Evaluasi SAKIP : 43 Obyek 10. Evaluasi LPPD : 43 Obyek 11. Monitoring

a. Dana Desa : 180 Obyek b. Dana BOS SMP dan SMPS : 258 Obyek

12. Pemeriksaan SDN dan SDI dilakukan secara sampel yakni 150 SDN dan 50 SDI.

NO KECAMATAN NEGERI SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 1 BANYUATES 52 8 60 2 CAMPLONG 46 6 52 3 JRENGIK 37 0 37 4 KARANGPENANG 21 7 28 5 KEDUNGDUNG 45 15 60 6 KETAPANG 44 11 55 7 OMBEN 46 8 54 8 PANGARENGAN 18 0 18

NO KECAMATAN NEGERI SWASTA JUMLAH

1 BANYUATES 4 20 24 2 CAMPLONG 5 9 14 3 JRENGIK 4 4 8 4 KARANGPENANG 2 26 28 5 KEDUNGDUNG 4 32 36 6 KETAPANG 4 27 31 7 OMBEN 4 14 18 8 PANGARENGAN 3 2 5 9 ROBATAL 3 15 18 10 SAMPANG 9 17 26 11 SOKOBANAH 2 13 15 12 SRESEH 2 3 5 13 TAMBELANGAN 3 19 22 14 TORJUN 3 5 8 JUMLAH 52 206 258

(12)

1 2 3 4 5 9 ROBATAL 25 4 29 10 SAMPANG 65 11 76 11 SOKOBANAH 47 6 53 12 SRESEH 26 0 26 13 TAMBELANGAN 34 8 42 14 TORJUN 31 0 31 JUMLAH 537 84 621 Jumlah ... 866 Obyek

Satuan kerja yang menjadi mitra kerja masing-masing Inspektur Pembantu Wilayah dapat disampaikan sebagai berikut :

a. Inspektur Pembantu Wilayah I : 1. Sekretariat Daerah

2. Dinas Pendidikan

3. Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil

4. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 5. Dinas Perdagangan dan Perindustrian

6. Dinas Lingkungan Hidup 7. Dinas Perikanan

8. Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM 9. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

10. Kecamatan Torjun 11. Kecamatan Omben

12. Kecamatan Karang penang 13. Kecamatan Pangarengan 14. Kecamatan Ketapang

b. Inspektur Pembantu Wilayah II : 1. Dinas Kesehatan

2. Dinas Pemuda Olah Raga , Kebudayaan dan Pariwisata 3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

4. Dinas PU dan Penataan Ruang 5. Dinas Perhubungan

6. Dinas Komunikasi dan Informasi 7. Dinas Koperasi UM dan Tenaga Kerja 8. Dinas Pertanian

(13)

9. Badan Perencanaan Pembangunan dan Litbangda 10. Kecamatan Camplong 11. Kecamatan Jrengik 12. Kecamatan Tambelangan 13. Kecamatan Robatal 14. Kecamatan Sokobanah c. Inspektur Pembantu Wilayah III

1. Sekretariat DPRD

2. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP)

3. Dinas Sosial

4. Dinas KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 5. Dinas Ketahanan Pangan

6. Dinas Karsipan dan Perpustakaan

7. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)

8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 9. Satpol PP dan Linmas

10. Kecamatan Sampang 11. Kecamatan Kedungdung 12. Kecamatan Sreseh

13. Kecamayan Banyuates

III. PENETAPAN JENIS DAN LINGKUP PENGAWASAN

1. Pengawasan bertujuan untuk memberikan saran kepada pimpinan Perangkat Daerah yang diperiksa dalam mengambil langkah-langkah perbaikan, penyempurnaan serta tindakan-tindakan lain yang dapat memperlancar dan tertib tugas yang menjadi tanggung jawabnya, dengan fokus:

1.1 Aspek Keuangan, dengan sasaran:

a. pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

b. pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas;

c. pertanggungjawaban belanja pengadaan barang dan jasa; d. pertanggungjawaban belanja hibah dan bantuan sosial; dan e. pengelolaan manajemen kas di bendahara.

1.2 Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah/Sarana dan Prasarana, dengan sasaran:

(14)

a. pengelolaan persediaan;

b. pengamanan/sertifikasi aset daerah; dan c. pengelolaan aset.

1.3 Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia, dengan sasaran: a. peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara;

b. penegakan disiplin Aparatur Sipil Negara; c. pembinaan jabatan fungsional tertentu; dan d. pembinaan karir Aparatur Sipil Negara.

1.4 Aspek Tugas Pokok dan Fungsi, dengan sasaran:

a. pelaksanaan program strategis dan program prioritas pembangunan daerah;

b. evaluasi target capaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah; dan

c. kepatuhan entitas terhadap hasil reviu dokumen perencanaan dan penganggaran

2. Lingkup pengawasan yang menjadi tugas APIP dalam praktiknya terdiri atas :

a. Audit b. Evaluasi c. Reviu

d. Monitoring.

Untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berkualitas, kompetitif, produktif, efisien dan efektif secara optimal, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel transparan, bersih dan bebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan Nepotisme. Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang melaksanakan kegiatan rutin pengawasan sebagai berikut : 1. Kegiatan penjaminan kualitas (quality assurance), terdiri dari :

1.1 Audit

a. Audit Kinerja

Audit atas pelaksanaan tupoksi instansi pemerintah yang terdiri atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, serta ketaatan pada peraturan;

b. Audit dengan tujuan tertentu merupakan audit diluar audit keuangan dan audit kinerja, contohnya audit investigasi, audit khusus, audit atas masalah yang menjadi fokus pimpinan

(15)

organisasi, audit ketaatan, audit atas kecurangan, memproses penyelesaian TP/TGR, kasus dumas dll.

1.2 Evaluasi SAKIP SKPD dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LKPPD)

a. Evaluasi terhadap SAKIP OPD dilaksanakan sebagai stimulasi bagi instansi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang untuk terus berusaha menyempurnakan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsi manajemen berbasis kinerja secara berkesinambungan.

b. Evaluasi LKPPD dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja pemerintah daerah berdasarkan LKPPD yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Sampang. Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang merupakan evaluator tingkat Kabupaten dan Sekretaris Daerah sebagai koordinator pelaksanaan penilaian dengan melibatkan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

1.3 Reviu

Kegiatan reviu dilakukan bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa dokumen/laporan yang disajikan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan disajikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan fokus:

a. reviu dokumen Perencanaan dan Anggaran Daerah (RPJMD, Renstra, RKPD, RKA dan KUA/PPAS);

b. reviu laporan keuangan;

c. reviu laporan kinerja instansi pemerintah;

d. reviu penyerapan anggaran dan pengadaan barang dan jasa; dan

1.4 Pemantauan/Monitoring

a. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan b. Monitoring dana dekonsentrasi

2. Kegiatan pengawasan lainnya yang tidak memberikan penjaminan kualitas (kegiatan counsulting), antara lain konsultansi, sosialisasi, dan asistensi.

(16)

Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang selaku pembantu Bupati yang melaksanakan tugas di bidang pengawasan, juga mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengawasan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementrian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementrian Teknis Lainnya;

2) Melaksanakan inventarisasi temuan pengawasan, monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan;

3) Mengikuti pemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP tingkat Nasional dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan tingkat daerah

4) Rapat koordinasi Pengawasan Nasional dengan Inspektorat Jenderal Kementrian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementrian Teknis Lainnya. Rapat koordinasi Pengawasan Daerah dengan Inspektorat Daerah Kabupaten lainnya dan Propinsi.

5) Gelar Pengawasan Daerah (LARWASDA) yang diselenggarakan setiap tahun untuk memaparkan hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yaitu hasil pemeriksaan : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur, Inspektorat Propinsi Jawa Timur, dan Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang yang dihadiri oleh semua Kepala SKPD/Unit Kerja se Kabupaten Sampang dan pihak-pihak terkait lainnya; 3. Pemeriksaan Non Reguler

Kegiatan pemeriksaan non reguler ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dan pemeriksaan atas pelaksanaan suatu kebijakan, sistem dan kegiatan yang masih terdapat titik-titik lemah yang dapat menimbulkan peluang terjadinya penyimpangan, pemeriksaan ini meliputi :

1) Kegiatan pembinaan kepada SKPD untuk tahun 2018 difokuskan pada pembinaan pengelolaan barang dan pengelolaan keuangan pada SKPD dan inspeksi mendadak

2) Review penyerapan pengadaan barang dan jasa 4. Kegiatan mandatory Inspektorat

1) Pengawasan Prioritas Nasional a. Monev Dana Desa (DD) b. Monev Dana Bos

(17)

2) Pengawasan Reformasi Birokrasi

a. Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi

b. Penanganan pengaduan masyarakat terhadap perangkat daerah c. Penanganan pengaduan masyarakat terhadap pemerintah desa d. Kasus kepegawaian

e. Evaluasi pelayanan public 3) Penegakan Integritas

a. Penanganan laporan gratifikasi

b. Monitoring dan evaluasi aksi pencegahan korupsi (RAD-PPK) c. Verifikasi LHKPN/LHKASN

4) Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat

Pemeriksaan dalam rangka penanganan pengaduan masyarakat bertujuan untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti pengaduan atau pelaporan oleh individu, masyarakat dan lembaga sehubungan dengan adanya pelayanan publik atau perlakuan kebijakan di pemerintahan daerah yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemeriksaan dalam rangka penanganan pengaduan masyarakat dilakukan melalui pemeriksaan khusus atau pemeriksaan investigatif, dengan fokus:

a. dugaan Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (KKN); b. penyalahgunaan wewenang;

c. hambatan dalam pelayanan publik;

d. pelanggaran disiplin Aparatur Sipil Negara; dan

e. koordinasi Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam penanganan pengaduan atau pelaporan masyarakat lingkup angka 1 sampai dengan angka 4.

IV. SASARAN PENGAWASAN

Sasaran pengawasan tahun 2018 terdiri dari pengawasan urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan yang dilaksanakan oleh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang yaitu Badan dan Dinas pada Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Kecamatan, Pengelolaan Dana Desa, Pemeriksaan Fisik, Bansos/ Hibah, Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Reviu RKA, Evaluasi LPPD, Evaluasi SAKIP OPD dengan unsur- unsur pemeriksaan meliputi :

(18)

1) Ketaatan terhadap peraturan dan Perundang-undangan pada pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tatalaksana , Pengelolaan Keuangan Daerah, Pembinaan Aparatur dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, serta Pengelolaan Barang/ Aset Pemerintah Daerah.

2) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

3) Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebelumnya, dengan menilai, mengevaluasi dan mendalami kembali temuan-temuan hasil pemeriksaan sebelumnya.

V. ALOKASI WAKTU DAN ANGGARAN

Dalam penentuan alokasi waktu telah diperhitungkan jumlah HP maksimal dari PFA (yang dapat diperankan) yang ada sebagai berikut :

N0 Jabatan Jumlah Jabatan Pegawai HP Maks (jmlh Peg. X 237) 1 Auditor Muda 13 3081 2 Auditor Pertama 10 2370 3 Pemeriksa Sektor Pemerintahan 3 711 4 Calon Auditor 1 237 27 6399 1 70% HP untuk kegiatan rutin/reguler 4479

2 20% HP untuk penanganan Kasus 1280 3 10% HP untuk Pembinaan, pelatihan,

konsultatif dll

640

6399

Berdasarkan dokumen perencanaan anggaran Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2018, besarnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan sebagaimana terlampir.

VI. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN YANG DITERBITKAN a) Laporan Hasil Pemeriksaan

Hasil pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan fungsional Pemerintah Kabupaten Sampang diwujudkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

(19)

Adapun rencana penerbitan LHP dalam Tahun 2018 secara kuantitatif setiap bulan dapat disampaikan sebagai Berikut :

1) Januari 2018 : 14 LHP 2) Pebruari 2018 : 10 LHP 3) Maret 2018 : 9 LHP, 2 LHR, 1 LHV 4) April 2018 : 15 LHP, 1 LHM 5) April 2017 : 18 LHP, 43 LHE 6) Mei 2017 : 6 LHP 7) Juni 2017 : 9 LHP 8) Juli 2017 : 8 LHP 9) Agustus 2017 : 168 LHP 10) September 2017 : 44 LHP 11) Oktober 2017 : 5 LHP, 1 LHR RKA, 2 LHM 12) Nopember 2017 : 5 LHM

13) Desember 2017 : 1 Laporan Kepuasan Stake Holder Jumlah : 359 Laporan

Terdiri dari 298 LHP, 3 LHR, 43 LHE, 8 LHP Fisik,6 LHM Bansos/Hibah, 1 Laporan kepuasan Stake holder

b) Penyelesaian Tindak Lanjut

Laporan hasil pemeriksan merupakan hasil konkrit dari pengawasan/ pemeriksaan fungsional, sehingga harus disusun secara obyektif, profesional, independen, tidak mencari-cari kesalahan, efektif,mendidik dan dinamis.

Penyelesaian Tindak Lanjut dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali melalui Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) dengan mengundang obyek pemeriksaan.

Harapan dari pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengawasan tersebut adalah dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah temuan yang telah ditindaklanjuti sesuai dengan Saran/ Rekomendasi pemeriksaan;

b. Jumlah temuan yang masih dalam proses penyelesaian; c. Jumlah temuan yang belum ditindaklanjuti.

Dari uraian tersebut Laporan Hasil Pemeriksaan harus ditindaklanjuti melalui Tanggapan atas LHP tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterima LHP oleh Satuan Kerja Perangkat

(20)

VII. PENUTUP

Demikian Program Kerja Pengawasan Tahunan ini disusun sebagai bahan acuan dalam melaksanaan pemeriksaan dan sekaligus untuk dipedomani sebagaimana mestinya.

Pj. BUPATI SAMPANG, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang penulis gunakan adalah berupa hadits-hadīts Nabi SAW, kitab-kitab tafsir serta karya-karya para ulama dan cendekiawan lain yang berkaitan dengan

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Itwasda yaitu menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan Polri,

Guru atau pendidik merupakan penentu peningkatan kualitas pendidikan Pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi tugas yang harus diemban pendidik untuk

Seterusnya, hasil keputusan kajian ini menunjukkan bahawa hubungan motivasi ekstrinsik juga mencatatkan hubungan positif (r=0.69, p<0.05) yang signifikan dengan

Dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendasari Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,

Model pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk mengarah para mahasiswa tidak hanya belajar sewaktu di dalam kelas, akan tetapi mereka mulai belajar

Secara umum masalah yang ditemukan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang adalah metode perencanaan yang dilakukan belum mencerminkan kebutuhan riil obat yang