• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONTRASI KAIFIAT SHALAT JENAZAH KELAS IX MTs NEGERI 2 PULANG PISAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONTRASI KAIFIAT SHALAT JENAZAH KELAS IX MTs NEGERI 2 PULANG PISAU"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1297

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONTRASI KAIFIAT SHALAT JENAZAH

KELAS IX MTs NEGERI 2 PULANG PISAU

MASRURI

Email [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi siswa IX MTs Negeri 2 Pulang Pisau Desa Maliku Baru dalam pembelajaran fikih segi pemahaman materi kaifiat shalat jenazah begitu rendah, Hal ini disebabkan dalam proses belajar guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, metode yang digunakan oleh guru ini sifatnya konvensional yakni berpusat kepada guru saja sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pebelajaran yang mereka lakukan. Dilihat dari keadaan diatas maka dapat diketahui bahwa metode yang sering digunakan masih berpengaruh kurang baik kepada siswa didik sehingga aktifitas guru lebih banyak dari pada siswanya, perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

“Bagaimana penerapan Metode Demontrasi dalam meningkatkan hasil belajar dalam memahami kaifiat shalat jenazah ? ”Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan jenis pendekatan kuantitatif dan objek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas IX, Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Metode analisis data dalam penelitiaan ini adalah dengan menggunakan presentase dan hasilnya adalah sebagai berikut, setelah menerapkan Metode Demontrasi pada hasil belajar siswa pada siklus I tidak meningkatkan tercapainya nilai KKM yakni pada siklus I tidak meningktkan hasil, setelah menerapkan Metode Demontrasi dapat diketahui peningkatan dalam hasil belajar siswa pada siklus II mengalami Peningkatan menjadi 80,97 % maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut maka terdapat peningkatan hasil belajar bagi siswa melalui Metode Demontrasi .

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1298

Kata Kunci : Kaifiat shalat jenazah, hasil belajar Metode Demontrasi

PENDAHULUAN

Pendidikan shalat kewajiban bagi mukallaf, artinya baru wajib melaksanakan shalat apabila sudah akil balig, akil artinya berakal, yaitu akalnya berkembang sedemikian rupa sehingga sudah adanya kewajiban shalat, terutama yang terpenting adalah kaifiat shalat jenazah bagi laki- laki yang sudah akil baliq, Sedangkan balig artinya sampai pertumbuhan dan perkembangan tertentu yaitu telah keluarnya mani bagi anak laki-laki dan menstruasi bagi anak perempuan, untuk mempersiapkan mereka agar mereka dapat melaksanakan shalat jenazah dengan baik, Kewajiban seseorang yang shalat hendaknya diukur sampai dimana kebiasaan mereka dalam shalat apa lagi pembahasan ini adalah shalat jenazah dan kaifiatnya

Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil dalam pembelajaran sehingga apa yang direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin. Dengan demikian, jelas bahwa metode sangat berfungsi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Perlu juga menjadi pertimbangan bahwa ada materi

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1299

yang berkenaan dengan demensi afektif dan psikomorik, yang kesemuanya itu menghendaki pendekatan metode yang berbeda- beda.

Madrasah adalah suatu pendidikan yang memberikan pendidikan ganda karena pendidikan lembaga ini memberikan agama dan umum.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Pulang Pisau menampakkan unsur–unsur agama yang lebih luas dibanding SMP/SLTP, maka perlu pembenahan yang lebih mantap agar bidang studi agama tersebut agar dapat diserap oleh peserta didik berpegang teguh pada ukuran norma atau nilai yang diyakini sesuatu yang baik. MTsN 2 Pulang Pisau peserta didiknya berasal dari daerah terpencil, dan mereka kadang berjalan kaki, fenomena di MTsN 2 Pulang Pisau masih banyak peserta didik yang belum benar dalam pengamalan kaifiat shalat jenazah karena berbagai faktor diantaranya cara penyampaian pembelajaran yang masih bersifat tradisional, dan menjadi kebiasaan yang terjadi peserta didik hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh pendidik tanpa adanya suatu praktek atau pemeragaan dan faktor keluarga dimana bahwa dalam pelaksanaan dan pengamalan dengan tata cara menshalati jenazah orang lain dan mengontrol anaknya agar bisa mengamalkan di hari kemudian.

Kurangnya pengawasan dari orang tua, terutama masalah-masalah ibadah terutama kaifiat shalat jenazah banyak yang kurang memahami disamping itu model pembelajaran yang dilaksanakan proses pembelajaran di Madrasah pun juga serupa tanpa adanya pemeragaan atau praktek.

Sedangkan pembelajaran, seperti yang didifisinikan Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dipilihnya beperapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran

Dari permasalahan di atas, maka penulis menawarkan suatu solusi melalui studi tindakan kelas dengan harapan untuk peningkatan hasil dalam pembelajaran yang penulis mengambil judul : “Meningkatkan

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1300

Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demontrasi Kaifiat Shalat Jenazah Kelas IX MTsN 2 Pulang Pisau”Kec. Maliku Kab. Pulang Pisau

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Arikunto (2003 : 17) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat langkah yaitu, (a) guru melaksanakan perencanaan sebagai peneliti; (b) pelaksanaan tindakan; (c) Pengamatan (d) refleksi dalam pengambilan tindakan

Dalam penelitian tindakan ini guru adalah sebagai peneliti, penanggung jawab penuh atas penelitian yang dilakukan oleh guru.

Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam tindakan penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti berkerja sama dengan observer sebagai pengamat dalam proses pembelajaran tindakan kelas. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang objektif mungkin demi kevalidan data yang diamati.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya natural dan mendasar atau bersifat alamiah serta tidak bisa dilakukan diruang tertutup melainkan harus terjun di lapangan.

Oleh sebab itu penelitian seperti ini disebut dengan field study (Danang suryoto, 2013:22).

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1301

Jadi, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif pengolahan data secara mendalam dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur. Teknik menganalisis dengan cara meringkas, mengkategorikan dan menafsirkan berupa kata- kata tertulis atau lisan tentang perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran dapat diterima oleh akal sehat. Penggunaan pendekatan. kualitaif, khususnya dalam penelitian tindakan kelas, dipertegas oleh Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Dengan kata lain, jenis penelitian tersebut, tidak bisa menggunakan metode kuantitatif.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi sumber penelitian adalah siswa kelas IX di MTs Negeri 2 Pulang Pisau di Desa Maliku Kec. Maliku Kab. Pulang Pisau yang berjumlah 23 orang terdiri dari 8 laki-laki dan 15 perempuan. Adapun nama-nama siswa kelas IX dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. Daftar nama siswa kelas IX di MTsN 2 Pulang Pisau,

No Nama Siswa Kehadiran

1 Anisatussaadah Aktif 2 Ahmad Reza kurniawan Aktif

3 Aulia salsabela Aktif

4 Fahrizal sylva diraga Aktif

5 Farnita wulandari Aktif

6 Husnul khatimah Aktif

7 Muhammad Arsad Aktif

8 Muhammad Fajar dinullah Aktif

9 Muhammad fahri Aktif

10 Nabil Aktif

11 Nazwa nia zahra Aktif

12 Nor Hasanti Aktif

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1302

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar dengan metode demonstrasi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa atau presentase keberhasilan setelah adanya proses belajar mengajar pada setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan cara yaitu:

1. Untuk menilai hasil ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

𝑥̅ =

∑ 𝑋

∑ 𝑁

Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara kelompok, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah melebihi skor 70 % atau nilai mencapai skor 75, dan kelas disebut tuntas

13 Nur saidah Aktif

14 Paridah Aktif

15 Putri aridhoani Aktif

16 Putri meilani Aktif

17 Sarah Aktif

18 Sarah fauziah Aktif

19 Silviya ramadhani Aktif

20 Siti Khadijah Aktif

21 Tegar irwansyah Aktif

22 Veni mulyani Aktif

23 Windy saputra Aktif

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1303 Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS I

belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar dapat digunakan rumus sebagai berikut:

P Siswa.yang.tuntas.belajar

x100%

Siswa

Penelitian ini merujuk pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki / meningkatkan hasil dari suatu praktek pembelajaran secara berkelanjutan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya menelitian di kalangan guru untuk memecahkan suatu permasalahan ( Kasihani, 1999 ).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus terdiri dari 4 jam 1 kali pertemuan, dan tiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui kepemahaman sejauh mana siswa dapat mengusai materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi oleh pengamat yaitu seorang guru observer untuk membicarakan hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang biasa dilalui dalam proses pembelajaran , yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan / observasi dan refleksi.

Sedangkan model penelitian yang digunakan adalah model Kurt Lewis. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi), ( Parjono,dkk, 2007 : .21 )

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1304

Gambar 3.1. Putaran Siklus Model Kurt Lewis Penjelasan alur di atas adalah:

1. Perencanaan awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model demonstrasi .

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya

Pengamatan Pelaksanaan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Pelaksanaan

?

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1305

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, 2 dimana masing - masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah dilakukan pada kelas IX-B semester genap mata pelajaran fiqih pada materi ketentuan dalam pelaksanaan kaifiat shalat Jenazah . Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, dari masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan.

Jadi PTK ini secara keseluruhan terdiri dari 4 kali pertemuanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunanaan metode pembelajaran demonterasi untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa kelas IX MTs Negeri 2 Pulang Pisau dalam menghadapi kesuliatan belajar seperti memahami materi pelajaran sholat jenazah dan tata caranya, Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, Post Test 1 dan Post Test 2, secara seksama dan hasilnya berbeda.

Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran kooperatif dengan metode demontrasi.

Karena dengan memberikan metode yang baru secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Karena otak dari siswa itu telah diasah dengan baik melalui mengingat dan mencari informasi dan pengetahuan dari materi yang ingin dicapai dengan latihan - latihan dari soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah menghafalkan tanpa ada unsur dipaksa

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan metode demonterasi dalam pelajaran fikih untuk memahami tata cara shalat

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1306

jenazah dengan benar maka akan menjad lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena metode pembelajaran ini melibatkan peserta didik, peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Metode demonterasi dalam pembelajaran akan menuntut seluruh keaktifan siswa baik secara mental maupun fisik.

Metode demontrasi yang mempunyai cara atau jalan yang ditempuh. Menurut Slameto (2010: 82), metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan

Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai akan menjadi kebiasaan. Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Trianto, 2007: 32). Menurut Hamzah B. Uno (2008: 2) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 46), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metode merupakan suatu cara kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Menurut Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 90), metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru atau nara sumber/orang lain dengan sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan/langkah-langkah proses disertai penjelasan, ilustrasi seperlunya, dan siswa mengamati dengan seksama.Dengan adanya suasana tersebut, peserta didik dapat lebih termotivasi untuk belajar karena lebih antusias dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran.

Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran fikih dalam tata cara shalat jenazah mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan 69,23 %. Pada

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1307

siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 80,76 % termasuk dalam kategori baik dan sangat baik melebihi KKM.

Tabel.3

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap siklus I dan siklus II

Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, peserta didik yang telah tuntas belajar ada 23 anak yang tuntas belajar, Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan peserta didik telah tercapai. di dapat bahwa rata-rata hasil belajar siklus II yaitu, 78,9 ketuntasan secara klasikal telah mencapai 89,2%.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Fikih materi pokok shalat jenazah dengan menggunakan metode demonstrasi telah berhasil dan ini sudah di atas indikator yang ditetapkan sebesar 80 %, sehingga tidak perlu melakukan siklus tahap berikutnya.

Berdasarkan data hasil tes siklus II diperoleh ketuntasan belajar peserta didik adalah 89,2%. Pada siklus II menunjukkan terjadi peningkatan pada hasil belajar peserta didik dari siklu I. Guru berhasil menciptakan suasana pembelajaran menjadi menarik sehingga peserta

didik sudah mulai tertarik dengan proses pembelajaran.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru sehingga peserta didik merasa lebih mudah dalam memahami pelajaran, karena guru

No Pelaksanaa

n Siklus

Rata- rata

Prosentase (%)

1 Siklus I 69,8 62,2 %

2 Siklus II 78,9 89,2 %

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1308

mempraktekkan didepan kelas dan peserta didik memperhatikan. Setelah semua peserta didik dianggap paham, guru meminta peserta didik mendemonstrasikan gerakan shalat jenazah di depan kelas dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II indikator kinerja guru mengalami peningkatan. Dari siklus I dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 62,2%. Siklus II dengan ketuntasan belajar secara klasikal 89,2%..

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran agama apapun termasuk didalamnya mata pelajaran fikih merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan di Sekolah tingkat menengah ataupun sekolah dasar terutama pada tingkat MTs Negeri 2 Pulang Pisau sebagai sekolah menengah berbasis agama, dan terkadang tuntutan agama harus bisa terlaksana di lingkungan masyarakat seperti menshalatkan jenazah orang muslim yang telah meninggal. karena pelajaran fikih merupakan suatu pekerjaan sehari-hari yang sering kita temui dalam pembelajaran dan tak jarang masuk dalam kehidupan pribadi masing-masing, Dengan demikian, untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan adanya bimbingan dari guru yang telah mempelajari materi tersebut untuk mewujudkan disaat kemudian hari agar anak didik dapat mempraktikkan dikemudian hari.

Dengan memberikan metode yang cocok dan sesuai untuk menerangkan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran fikih yaitu materi kaifiat shalat jenazah, Sehingga pembelajaran bisa aktif dan juga menyenangkan, siswa juga ikut bekerja sama dengan orang lain untuk meningkatkan hasil pembelajaran dari penggunaan metode demonterasi dijadikan sebagai alternatif dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Negeri 2 Pulang Pisau.Dari penelitian ini diperoleh hasil Pembelajaran menggunakan metode demonterasi dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami tata cara shalat jenazah dengan baik.

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1309

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Anda Juanda, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, 2016, CV.Budi Abadi

Drs. H. Salim, M.Pd, Isran Rasyid Karo-karo S, M.Pd, Haidir, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, 2015, Perdana Publishing.

Yanti, Yuli dan Munaris, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Tulungagung , Chaya Abadi.

Yalvema Miaz, 2015.Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru dan Dosen, UNP Press Padang.

W Lestari-SAP ( Susunan Artikel Pendidikan), 2017, Jurnal lppmunindra.ac.id.

F Kristin, Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian ….2016, Jurnal.

Stkippersada.ac.i.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Prof. Dr. Sugiyono, 2015. Metode Penelitian & Pengembangan, CV. Alfabeta.

Dr. Jalaludin, M.Pd.I, 2021, Penelitian Tindakan Kelas (Prinsip dan Praktik Instrumen Pengumpulan data), CV. Pustaka Media Guru

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi kalor diantaranya siswa masih sulit menentukan

Begitupun juga dalam memberikan materi PAI khususnya dalam bab ibadah shalat, seorang guru harus pandai-pandai menarik perhatian peserta didik, sabar, ikhlas

8 Guru memberikan bimbingan pada siswa dalam mendapatkan informasi melalui percobaan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan alat- alat percobaan,

Penelitian ini bertolak dari kesulitan siswa dalam memahami materi yang melibatkan kemampuan menghafal atau mengingat seperti pada materi Kingdom Animalia. Banyak nilai siswa

Seorang guru membentuk tim tutor sesuai dengan kebutuhan pada tiap kelasnya. Tutor memberikan bimbingan pada rekan-rekannya yang mengalami kesulitan dalam memahami

Pada siklus II, dimana peneliti sudah baik pemahaman menjelaskan langkah-langkah metode penelaahan Resitasi, peneliti memberikan tanggungjawab sesuai dengan materi pelajaran, peneliti

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR FIKIH MATERI SHALAT SUNAH RAWATIB MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW KELAS III MI NURUL HUDA KEMBANG TAHUN 2023/2024 Ismiyati Institut

Hasil belajar materi shalat fardhu dengan metode demonstrasi terbimbing pada siswa Kelas III SDN Barunai Baru Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala, masih belum mencapai kriteria