• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAYANAN WAJIB PAJAK OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAYANAN WAJIB PAJAK OLEH"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAYANAN WAJIB PAJAK OLEH ACCOUNT REPRESENTATIVE SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI III DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Ahli Madya

Disusun Oleh : MUNAWAROH

C0D019005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PRODI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2022

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program Studi dan Instruktur Lapangan, menyatakan bahwa Lapra Tugas Akhir yang disusun oleh :

Nama : MUNAWAROH

NIM : C0D019005

Program Studi : Perpajakan

Judul Laporan : Prosedur pelayanan wajib pajak oleh account representati ve seksi pengawasan dan konsultasi III di kantor pelayan an pajak pratama jambi telanaipura

Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku dalam ujian komprehensif dan laporan tugas akhir pada tanggal yang tertera di bawah ini

Disetujui oleh :

Jambi,………...

Dosen Pembimbing Tugas Akhir Instruktur Lapangan

Nela Safelia. S.E., M.Si. Sofyan Hadi, S.E., M.M

NIP. 198007082005012005 NIP. 196406031985031003

Ketua Program Studi

Nela Safelia. S.E., M.Si.

NIP. 198007082005012005

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan tugas akhir ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji laporan tugas akhir dan ujian komprehensif program studi perpajakan program diploma III fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 4 Januari 2023 Jam : 09.30 s/d 10.30

Tempat : Ruang program studi gedung diploma III fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi

Tim penguji

Jabatan nama tanda tangan

1. Ketua penguji Dr. Yuliusman, SE., M.Si., AK., CA., CIQnR _________

2. Sekretaris Istiqomah Malinda SB, S.E., M.M _________

3. Anggota 1 Fredi Olimsar, SE., M.Si., CIQnR _________

4. Anggota 2 Dr. Nela Safelia, SE., M.Si., CIQnR _________

Disahkan oleh

Ketua program fakultas akuntansi ketua program studi perpajakan

Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.k., C.A Nela Safelia, S.E., M.Si

NIP. 197610032000122001 NIP. 198007082005012005

Mengetahui :

Dekan fakultas ekonomi dan bisnis

Dr. Junaidi, M.Si NIP. 196706021992031003

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang terlh melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini yang berjudul “Prosedur Pelayanan Konsultasi Wajib Pajak Oleh Account Representative Pada Seksi Pengawasan III Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, tentu semagat dengan cita-cita sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menyadari sepenuhnya, dimana masih banyak kekuangan dan kelemahan yang harus dibenari dan dalam hal ini disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilki oleh penulis dalam memperoleh, mengumpulkan dan megola data. Meskipun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin aar tulisan ini dapat tersusun dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati dan sikap terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun kearah perbaikan demi kesempurnaan penulisan ini. Dapat memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

Penulis sangat memahami bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak-pihak yang terkait penulisan tidak dapat meyeleaikan laporan tugas akhir ini dengan baik pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarmya atas motivasi yang diberikan kepada penulis dalam hal ini menyelesaikan laporan tugas akhir ini, terutama sekali kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D. selaku rektor universitas jambi 2. Bapak DR. H. Junaidi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi

(5)

iv

3. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, doa dan memenuhi fasilitas penulis.

4. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.K., C.A. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

5. Ibu Nela Safelia. S.E., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Perpajakan dan Dosen Pembimbing Tugas Akhir

6. Seluruh Dosen staf Universitas Jambi yang banyak berjasa dan memberikan ilmu kepada penulis

7. Bapak Sri Mulyono selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak PratamaJjambi Telanaipura

8. Bapak Sofyan Hadi, S.E., M.M. Selaku Instruktur Lapanagan

9. Bapak Ruslan Effendi selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telnaipura

10. Teman-teman angakatan 2019 yang selalu memeberikan dukungan bantuan 11. Seluruh Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura 12. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Perpajakan yang saya kasihi

13. Pihak –pihak lain yang belum dapat penulis sebutkan, yang turut membantu saat menyusun laporan tugas akhir ini.

Jambi, 25 desember 2022 penulis

MUNA WAROH

(6)

v ABSTRAK

Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Prosedur Pelayanan Konsultasi Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh salah satu Account Represesntative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi Wajib Pajak. Metode penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah metode pengumpulan data, dimana dalam memperoleh datanya dengan cara melakukan observasi, wawancara, study pustaka. Dari hasil penulisan yang dilakukan didalam laporan ini bahwa Pelayanan wajib pajak adalah serangakaian kegiatan penelitian data hingga tindak lanjut dalam rangka penggalian potensi perpajakan, pelayanan kapatuhan, pemenuhan, kewajiban perpajakan, wajib pajak yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dibidang perpajakan.

Kata Kunci : Prosedut Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

(7)

vi ABSTRACT

The purpose of writing this final report is to find out the procedure for consulting services for taxpayers by account representatives of the supervision and consulting section III to find out the obstacles experienced by one of the account representatives of the supervision and consulting section III when dealing with taxpayers, is a data collection method, where in obtaining the data by conducting observations, interviews, literature studies from the results of writing carried out in this report that taxpayer services are a series of data research activities to follow-up in the context of extracting tax potential, compliance services, fulfilment, tax obligations, taxpayers in accordance with the propisions of laws and regulations in the field of taxation.

Keywords : Taxpayer Service Procedures by an Account Representative Supervising and Consulting Rection III at the Pratama Jambi Telanaipura

(8)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pokok Masalah Laporan ... 5

1.3. Tujuan Laporan... 5

1.4. Manfaat Laporan... 5

1.5. Metode Penulisan ... 6

1.6. Waktu Dan Lokasi Magang ... 7

1.7. Sistematikan Penulisan Laporan ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak ... 10

2.2 Pengertian Wajib Pajak ... 15

2.3 Pengertian Wajib Pajak Badan ... 15

2.4 Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi ... 15

2.5 Pengertian Accout Representative ... 16

BAB III. PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 17

3.2 Pembahasan ... 24

BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 30

4.2. Saran ... 30

4.3. Daftar Pustaka ... 32

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : struktur organisasi kantor pelayanan pajak pratama jambi telanaipura ... 23

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan peranan yang sangat penting dalam perkembangan Ekonomi maupun pembangunan negara. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, dalam perpajakan meliputi sebesar Rp676,1 Triliun atau 44,8% dan tumbuh sebesar 15,3%. Pemerintah selalu berusaha dalam peningkatan kualitas perpajakan, pemerintah terus mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginka, ebijakan tersebut dapat berupa pembangunan struktur dan infrastruktur dan termasuk pengembangan kualitas pelayanan para pegawai pajak.

Sumber penerimaan negara yang paling bisa di andalkan iyalah dari sektor minyak dan gas (migas) tapi seiring berjalannya waktu sektor tersebut semakin menurun dan menipis produksinya maka dari itu, untuk membantu menjalankan roda pemerintahan, pemerintah menggerakkan segala potensi dari masyarakat berupa pajak (Aritonang 2017). Tujusn membayar pajak ialah sebagai sumber penerimaan negara yang selanjutnya digunakan untuk pembiayaan atau pengeluaran rutin, seperti belanja negara atau alat tulis kantor (ATK), pembiayaan fasilitas umum, seperti pembangunan inflastruktur, pembangunan jembatan, pembangunan sekolah dan subsidi bahan bakar minyak (setiowati, 2018).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, sumber pendapatan dari sektor pajak memberikan kontribusi 44,8% dan tumbuh sebesar 15,3%. dari total pendapatan negara. Pengertian pajak menurut prof. Dr. H.

(11)

2

Rochmat Soemitro, S.H., bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang –undang (yang dapat dipaksakan )dengam tidak mendapatkan jasa timbal (kontrafrestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2018). Indonesia harus mampu mengandalkan penerimaan dari dalam negeri agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada negara lain dalam menjalankan roda pemerintahan. Karena kemandirian suatu negara dapat terlihat dari seberapa besar penerimaan negara dan terlihat di tingkat kesejahteraan rakyatnya. (Casandara, 2016)

Jenis pajak yang berlaku di Indonesia diantaranya ialah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak Rokok, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir dan lain sebagainya (Prabandaru, 2018). Pajak memiliki fingsi diantaranya adalah fungsi penerimaan (Budgetair), dan fungsi mengatur (Regularend).

Masing-masing fungsi pajak tersebut sangat berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun dalam mengelola pajak, pemerintah harus jujur, wajib pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuagan (Casandra, 2016)

Strategi untuk menjalankan fungsi pajak menurut Tjiptardjo mantan Dikerktur Jenderal Pajak yang menjabat pada tahun 2009 hingga tahun 2011, ialah melanjutkan reformasi birokrasi di lingkungan Direktorar Jenderal Pajak, memberikan insentif pada kelompok usaha dana tau sektor- sektor tertentu yang

(12)

3

mendorong penerimaan pajak dan potensial, melanjutkan program mapping, profile wajib pajak, dan melaksanakan penegakan hukum. Dalam menjalankan strategi ini peran Account Representative sangat penting, salah satu dari strategi yang di maksud ialah program mapping, profil wajib pajak yang merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari Account Representative harus bisa menjalankan atau melakukan strategi tersebut agar wajib pajak tetap patuh terhadap kewajiban membayar atau menyetor pajak yang terutang, peran Account Representative sangat berpengaruh dalam wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak, karena pada umunya wajib pajak bisa berkonsultasi dengan Account Representative mengenai pajak atau permasalahan-permasalahan perpajakan yang alami oleh wajib pajak (Casandra, 2016).

Account Representative adalah pegawai yang bertugas di Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Account Representative juga merupakan pengawai yang sangat diperlukan dalam suatu Pelayan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Account Representative mempunyai peran dan tugas yang sangat penting dalam mengamankan penerimaan negara. Dengan adanya pegawai Account Representative maka wajib pajak tidak perlu binggung lagi mengenai perpajakan.

Menurut Peraturan Menteri Keuang Republic Indonesia Nomor 79/PMK.01/2015 Tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, tugas-tugas Account Representative adalah melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, dan pengalian potensi wajib pajak, menyusun profil wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak, melalukan himbauan perpajakan kepada wajib pajak, dengan diterbitnya Peraturan Menteri Keuangan tersebut, maka dapat dikatakan fungsi Account Representative secara langsung

(13)

4

berhubungan langusung dengan wajib pajak yang mencakup konsultasi, edukasi dan pengawasan Dengan adanya Account Representative maka wajib pajak bisa diawasi dalam pemenuhan kewajibannya mematuhi perpajakan, membayar pajak atau ,menyetor pajak (Casandra, 2016)

Kantor Pelayan Pajak Pratama Jambi Telanaipura merupakan perpanjangan tangan Menteri Keuagan dalam penguruan Pelayanan Pajak.

Apabila Wajib Pajak melakukan kesalahan dalam penyetoran pajak atau penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan maupun masa dan lain sebagainya, maka Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Dapat membimbing wajib pajak tersebut agar tidak melakukan kesalahan lagi dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III diminta agar tetap mematuhi kode etik pegawai di limgkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Account Representative yang bekerja di bindang pengawasan kepatuhan wajib pajak dan potensial wajib pajak.

Sepertinya masing banyak yang kurang memahami bagaimana prosedur pelayanan wajib pajak yang di lakukan oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Maka dari itu penulis tertarik umtuk menyusun laporan tugas akhir yang berjudul “ Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura”.

(14)

5 1.2 Pokok Masalah Laporan

Berdasarkan uraian Latar Belakang di atas menarik beberapa masalah pokok laporan, yaitu :

1. Bagaimana Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account

Represesntative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura ?

2. Apa Saja Kendala Yang Di Alami Oleh Salah Satu Account Representative Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III Saat Menghadapi Wajib Pajak ? 1.3 Tujuan Laporan

Adapun Tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

2. Mengetahui Kendala-Kendala yang dialami oleh salah satu Account Reprsentaive Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi Wajib Pajak.

1.4 Manfaat Laporan

Adapun Manfaat penulisan ini yang dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

(15)

6

2. Sebagai bahan pertimbangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura dalam meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang di butuhkan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data yang di peroleh dari pengamatan langsung di lapangan serta melakukan langsung wawancara kepada salah satu pegawai Account Representative terkait Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

2) Data Sekunder

Data yang di peroleh secara tidak langsung melalui literature yang berkaitan dengan Pelayan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

Pemecahan masalah yang dilakukan berdasarkan informasi data-data yang diperoleh dari lapangan yang berkaitan dengan Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Dalam melakukan pengumpulan data penulis mencari dari berbagai sumber agar mencapai hasil yang maksimal.

Data yang terdapat dalam laporan tugas akhir ini meliputi:

(16)

7 1. Observasi

Penulisan melakukan pengamatan secara langsung kelapangan Atas

kegiatan Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada salah satu pegawai Account Representarive Seksi Pegawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data ini di peroleh dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pelayanan wajib pajak oleh Account Representative.

1.5.2 Metode Analisis Data

Penulisan laporan tugas akhir dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Deskriptif kualitatif

1.6 Waktu Dan Lokasi Magang

Adapun kegiatan magang yang dilaksanakan penulis berlangsung selama 2 bulan, yaitu sejak tanggal 17 februari sampai 17 april 2022, di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Yang beralamat di Jl. Jend.A.Thalib,pematang sulur,kec.Telanaipura,Kota Jambi,Jambi 36124.waktu Jam Kerja : 08.00 WIB- 16.30 WIB

1.7 Sistematika Penulisa Laporan

Untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas laporan tugas akhir ini

(17)

8

Ditulis dan dibagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu BAB I – BAB IV adapun isi dari masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bagian ini menjalaskan tentang latar belakang, masalah pokok laporan, tujuan menulisan, mamfaat menulisan, metode penulisan, waktu dan lokasi magang, serta systemmatika penulisan laporan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini menjelaskan tentang Pengertian Pajak, Fungsi Pajak,Pengelompokan Pajak, Definisi Pajak Penghasilan,Pengertian Wajib Pajak, Pengertian Wajib Pajak Badan, Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi, SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, Pengertian Surat Pemberitahuan, Fungsi Surat Pemberitahuan, Macam-Macam SPT (Surat Pemberitahuan), Batas Waktu Penyampaian SPT (Surat Pemberitahuan), Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT (Surat Pemberitahua), Kewajiban Perpajakan, Pengertian Account Representative, Tugas Account Representative, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III.

BAB III: PEMBAHASAN

Pada bagian ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Lokasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanipura, Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Kendala yang dialami oleh salah

(18)

9

satu Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi wajib pajak.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan keseluruhan penulisan laporan tugas akhir serta saran yang sesuai dengan pembahasan laporan tugas akhir ini.

(19)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak

2.1.1 Pengertian Pajak

Pengetian pajak menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2007 Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

Adapun pengertian pajak menurut para ahli yang ditulis dalam buku (2019), sebagai berikut:

Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat soemitro SH. :

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasrkan Undang-Undang(

yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Pengertian pajak menurut Prof. Adriani. :

Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum(Undang-Undang)dengan tidak mendapat prestasi yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunannya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umu berhubung tugas negara untuk menjalankan pemerintahan.

2.1.2 Karakteristik Pajak

(20)

11

Dari beberapa definisi pajak yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diperoleh beberapa karakteristik pajak yang penting di antaranya:

1. Pajak merupakan iuran yang bersipat wajib dan dapat dipaksakan.

Karakteristik pajak yaitu sebagai iuran yang bersifat wajib inilah yangmembedakannya dengan iuran lainnya yang bersifat sukarela misalnya sumbangan dan shodaqoh. Selain itu, pengenaan pajak dapat dipaksakan apabila Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Pemungutan Pajak diaturkan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di suatu Negara atau daerah tertentu. Hal ini sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 23A UUD 1945 yang menyatakan bahwa

“Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.” Karakteristik inilah yang membedakan pajak dengan zakat. Adapun zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh pemeluk agama islam untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti pakir miskin dan semacamnya, sesuai dengan yang di tetapkan oleh syariah. Ketentuan zakat diatur dalam syariah islam, sedangkan pajak diatur menurut ketentuan peraturan perpajakan.

3. Pembayaran pajak atau wajib pajak (tax payer) tidak mendapatkan jasa timbal balik (konstraprestasi) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Karakteristik ini yang membedakan pajak dengan retribusi.

Adapun retribusi menurut UUD No. 28 Tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

(21)

12

khusus di sediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.

4. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintahan Pusat maupun Daerah.

2.1.3 Fungsi Pajak

Pajak mempunyai empat fungsi yaitu meliputi: fungsi anggaran ( budgetair), fungsi mengatur (regulerend), fungsi stabilitas, dan fungsi redistribusi pendapatan. Dari keempat fungsi ini, fungsi anggaran dan fungsi mengatur adalah fungsi pokok dari pajak, sedangkan kedua fungsi lainnya merupakan fungsi pelengkap.

1. Fungsi anggaran (budgetair). Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaranrutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan dan lain sebagainya selain itu, pajak juga digunakan untuk membiayai pembangunan, melalui tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin.

Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahu harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

2. Fungsi mengatur (regulerend). Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka

(22)

13

meningkatkan penanaman modal dalam negeri dan luar negeri, diberikan berbagai fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3. Fungsi stabilitas. Dengan adanya pajak, pemerintah memilki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga untuk inflasi dapat dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

4. Fungsi redistribusi pendapatan. Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyaraakat.

2.1.4 Pengelompokan Pajak

Pajak di kelompokkkan menurut golongan, sifat, dan lembaga pemungutannya. Menurut golongan, Pajak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung.

1. Menurut golongan a. Pajak langsung

Pajak langsung merupakan jenis pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak orang pibadi dan badan setealah diterbitkannya surat pemberitahuan ( SPT) resmi dari pihak perpajakan. Misalnya pajak penghasilan, dan Pajak Bumi dan Bangunan

(23)

14 b. Pajak tidak langsung

Adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat tertentu atau terjadi peristiwa kena pajak seperti Misalnaya pajak pertambahan nilai ( PPN), pajak bea balik nama kendaraan bermotor ( BBNKB), dan lain-lain.

2. Menurut sifatnya a. Pajak Subjektif

yaitu pajak yang pengenaanya pertama-tama memperhatikan pribadi Wajib Pajak (subjek), kemudian baru menetapkan objek pajak.

Contohnya pajak penghasilan

b. Pajak Objektif adalah pajak yang pengenaannya pertama-tama memperhatikan kepada objeknya, yaitu berupa benda, kendaraa, perbuatan, peristiwa yang menyebabkan utang pajak, kemudian ditetapkan subjeknya, tanpa mempersoalkan apakah subjek tersebut bertempat tinggal di Indonesia atau tidak. Contnya pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah

3. Menurut lembaga pemungut

1. Pajak Pusat, Pajak pusat adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat (dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak) guna membiayai rumah tangga pemerintah pusat dan tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN).

2. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah ( dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah /Dispenda) yang digunkan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah

(24)

15

yang tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

i. Pajak Provinsi, contohnya: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,

ii. Pajak Kabupaten / Kota, contohnya: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan.

2.2 Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undagan perpajakan 2.3 Pengertian Wajib Pajak Badan

Wajib Pajak Badan adalah sekumpulan orang dan /atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, dan perseroan lainnya, badan usaha milik negara ataupun badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma , kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi public, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

2.4 Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib Pajak orang pribadi terbagi dua, yaitu wajib pajak subjek dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Berikut penjelasananya:

1. Wajib pajak orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri a. Orang pribadi yang bertemoat tinggal di Indonesia

(25)

16

b. Orang pribadi yang berada di Indonesia yang lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan

c. Orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

2. Wajib Pajak orang pribadi sebagai subjek pajak luar negeri

a. Oarng pribadi yang tinggal di Indonesia, atau orang pribadi yang tidak tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia

b. Orang pribadi yang tidak tinggal di Indonesia, atau orang pribadi yang tidak tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia, tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

2.5 Pengertian Account Representative

Account Representative adalah pegawai yang diangkat dan ditetapkan sebagai Account Representative di Knator Pelayanan Pajak. Account Representative dalam hal perpajakan merupakan salah satu ujung tombak penggali potensi penerimaan negara di bidang perpajakan yang mengemban tugas intensifikasi perpajakan melalui pemberian bimbingan atau himbauan, konsultasi, analisis dan pengawasan terhadap wajib pajak.

(26)

17 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura didirikan sehubungan dengan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, yakni berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republic Indonesia Nomor- PMK 01/2006 sebagaimana telah di ubahterakhir dengan PMK-67/pmk.01/2008 Tentang penerapana organisasi, tata cara kerja dan saat mulai beroperasinya kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatra Barat dan Jambi merupakan instansi pemerintah yang pertikal dari Direktorat Jenderal Pajak yang berada dibawah naungan Departemen Keuangan Republic Indonesia. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan publik, yakni pelayanan yang berhungnan dengan perpajakan.

Perpajakan yang dimaksud adalah Pajak-pajak pusat antara lain, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan bea Materai.

Kantor Pelayana Pajak Pratama Jambi Telanai mulai beroperasi pada tanggal 08 september 2008. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura merupakan gabungan dari 3 unit kantor yang meliputi kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pajak Bumi dan Bangunan, Pemeriksa dan Penyelidik Pajak, ketiga kantor tersebut bergabung menjadi satu, yaitu : “Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi yang beralamat Jl.Jend. A. Thalib, Pematang Sulur,

(27)

18 kec. Telanaipura, Kota Jambi,

3.1.2 Lokasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

Lokasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura ialah beralamat di Jl.Jend. A. Thalib, Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi dengan Kode Pos 36124.

3.1.3 Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratam Jambi Telanaipura

1. Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura :

Menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama terbaik yang berintegritas dan professional dalam rangka mendukung kedaulatan dan kemandirian negara.

2. Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura :

1. Memperkuat integritas dengan wajib pajak dan sessma pegawai;

2. Membangun budaya kerja pegawai yang:

a. Jujur dalam bekerja dengan dilandasi integritas tinggi;

b. Amanah dalam mengemban tugas yang dibebankan;

c. Yakin bahwa tuhan yang maha esa akan melindungi dan menjaga dalam melaksanakan pekerjaan;

d. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dalam mengemban tugas.

3. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan professional terhadap wajib pajak sebagai wujud pelayanan prima.

3.1.4 Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

(28)

19

Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.01/2020 Tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal Derektorat Jenderal Pajak Pasal 58 seperti melaksanakan Pelayanan, Edukasi, Pengawasan, dan Penegakan Hukum Wajib Pajak Dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajaka Tidak Langsung lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan, dan melaksanakan penguasaan informasi subjek dan objek pajak dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Maka dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2020 Tentang perubahan atas Peraturan Menteria Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak Pasal 58 tersebut.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura mengemban fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2020 Tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keungan Nomor 210/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak Pasal 59, Yakni:

1. Analisis, penjabaran, dan pencapaian target penerimaan pajak.

2. Penguasaan data dan Informasi subjek dan objek pajak wilayah wewenang Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

3. Pelayanan, edukasi, pendaftaran, dan pengelolaan pelaporan wajib pajak.

(29)

20

4. Pendaftaran wajib pajak, objek pajak, dan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

5. Pengukuhan dan pencabutan pengkuhan Pengusaan Kena Pajak (PKP) 6. Pemberian dan/atau penghapusan Nomor Objek Pajak secara jabatan.

7. Penyelesaian tindak lanjut pengajuan/pencabutan permohonan wajib pajak maupun masyarakat.

8. Pengawasan, pemeriksaan, penilaian, dan penagihan pajak.

9. Pendataan, pemetaan wajib pajak dan objek pajak, dan pengenaan.

10. Penetapan, penerbitan dan/atau pembetulan produk hukum dan produk layanan perpajakan.

11. Pengawasan dan pemantauan tindak lanjut pengampunan pajak.

12. Penjaminan kualitas data hasil perekaman dan identifikasi data internal dan eksternal.

13. Pemutakhiran basis data perpajakan.

14. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan 15. Pengelolaan kinerja

16. Pelaksanaan dan pemantauan kepatuhan internal 17. Penatausahaan dan pengelolaan piutang pajak.

18. Pelaksanaa tindak lanjut kerja sama perpajakan.

19. Pengelolaan dokumen perpajakan dan non perpajakan.

20. Pelaksanaan administrasi kantor.

3.1.5 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

(30)

21

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dan menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi di bataasi. Berikut merupakan gambaran struktur organisasi.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura Memiliki perangkat kerja berdasarkan struktur dan fungsi masing-masing. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura meliputi :

1. Kepala Kantor, mengelola pelaksanaan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak di bidang perpajakan dalam wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura yang meliputi Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, dan Kota Jambi.

2. Sub Bagian Umum, di pimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum melaksanakan tugas pelayanan kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuagan, rumah tangga serta perlengkapan untuk meningkatkan kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.

3. Seski Pengelolaan Data dan Informasi (PDI), dipimpin oleh Kepala Seksi PDI, melaksanakan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasiperpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis computer, pemantauan aplikasi, serta penyiapan perpajakan.

(31)

22

4. Seksi Pelayanan dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan melaksakan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengamiditrasian dokumen dan berkas perpajakan, menerima pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), Serta penerima surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanan registrasi wajib pajak, dan kerja sama perpajakan sesuia dengan ketentuan yang berlaku.

5. Seksi Penagihan, dipimpin oleh Kepala Seksi Penagihan, melaksanakan urusan penatausahaan pituang pajak, penundaaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak,serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal, dipimpin oleh Kepala Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal, melaksanakan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat penerbitan pemeriksaan pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan dan Penyuluhan, dipimpn oleh Kepala Ekstensifikasi Perpajakan dan Penyuluhan, melaksakan pengamatan potensi perpajakan dan penyuluhan, melaksanakan pengamatan potensi perpajakan, pencarian data dari pihak ketiga, pendataan objek pajak dan subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku dan penyuluhan kepada wajib pajak orang pribadi atau badan.

(32)

23

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi ( Waskon ), dipimpin oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi, melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak da;lam rangka melakukan intensifikasi, penyusunan propil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, dan melakukan evakuasi banding berdasarkan ketentuan yang berlaku

9. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya .

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura

Seksi Pemeriksaan

Penilaian, dan Penagihan 10 Pegawai

Seksi Penjaminan Kualitas Data

5 Pegawai

Seksi Pelayanan

12 Pegawai

Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal

11 Pegawai

Seksi Pengawasan I

9 Pegawai

Seksi Pengawasan

II

6 Pegawai KPP PRATAMA JAMBI

TELANAIPURA Kepala Kantor

Seksi Pengawasan

III

7 Pegawai

Seksi Pengawasan

IV

7 Pegawai

Seksi Pengawasan

V

6 Pegawai

Seksi Pengawasan

VI

7 Pegawai

KP2KP Sengeti

4 Pegawai

Fungsional Pemeriksa

Pajak

13 Pegawai

Fungsional Penilai pajak

2 Pegawai

Fungsional Penyuluh

Pajak

6 Pegawai

(33)

24 3.2 Pembahasan

3.2.1 Prosedur Pelayanan Konsultasi Kepada Wajib Pajak Oleh Account Representative Pada Seksi Pengawasan III Kantor Pelayanan Pajak Jambi Telanaipura

Account Represesntative merupakan seorang pegawai yang di angkat dan juga ditetapkan sebagai Account Representative didalam kantor pelayanan pajak.

Account Representative sendiri dapat juga dikatakan sebagai salah satu unjung tombak dalam kaitannya penggalian potensi penerimaan negara dalam bidang perpajakan, yang dimana memiliki tugas untuk memberikan bimbingan atau himbauan, konsultasi, ananlisis, dan pengawasan terhadap wajib pajak.

Berdasarkan dengan peraturan menteri keuangan nomor 79/PMK.01.2015 tentang Account Representative pada kantor pelayanan pajak, pasal 2 menyebutkan bahwa Account Representative dapat terdiri dari :

1. Account Representative (AR) yang tugasnya menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi kepada wajib pajak

2. Account Representative (AR) yang tugasnya menjalankan fungsi pelayanan dan penggalian potensi pada wajib pajak

Bagi Account Representative yang menjalani fungsi pelayanandan konsultasi kepada wajib pajak, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Melakukan proses penyelesaian atas permohonan yang diajukan oleh wajib pajak

2) Melakukan proses penyelesaian atas usulan pembetulan ketetapan pajak 3) Melakukan bumbingan dan juga konsultsi teknis terkait perpajakan kepada

wajib pajak

(34)

25

4) Melakukan proses penyelesaian atas ulasan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Sedangkan bagi Account Representative yang menjalankan fungsi pengawasan dan juga penggali potensi terhadap wajib pajak, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Melakukan pengawasan atas kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakan

2) Menyusun profil wajib pajak

3) Menganalisis kinerja dari wajib pajak

4) Merekonsiliasi data yang berkaitan dengan wajib pajak dalam rangka intensifikasi dan himbauan kepada wajib pajak.

Menurut Sampara Lukman yang dikutip oleh Sinambela ( 2014 )pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasaan pelanggan. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara, atau hasil pekerjaan melayani.

Dalam pengertian lain, menurut Moenir ( 2015 ) pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh organisasi dalam masyarakat.

Berdasarkan pemaparan yang dikemukakan di atas bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan

(35)

26

Menurut Hardiyansah ( 2011 ) mendefinisikan bahwa ” pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain”.

Prosedur Pelayanan Wajib pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura yakni :

Memperhatika hal tersebut, saudara diharapkan dapat memberikan kepada kami atas data dan / atau keterangan yang dimaksud secara :

1. Tatap muka langsung;

2. Tatap muka melalui media audio visual ; atau 3. Tertulis, yang dapat berupa :

Surat Pemberitahuan (SPT);

Pembetulan SPT; atau

 Surat yang di tunjukkan kepada kepala KPP, yang dapat disampaikan langsung ke KPP, dikirimkan melalui jasa pos/ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat;

Cara pelayanannya :

1. Pengumpulan data, seperti : jumlah penduduk, jumlah wajib pajak ber- NPWP, gambaran penerimaan, sektor usaha.

2. Visit atau yang sering juga disebut dengan Kegiatan Pengumpulan Data Lapangan (KPDL). Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III mengamati potensi pajak dengan focus memperoleh data aktivitas ekonomi, harta, wawancara dengan wajib pajak, tangging terhadap setiap bidang, unit, atau lokasi, hingga mengambil gambar yang menunjukkan

(36)

27

aktivitas ekonomi atas asset. Dari kegiatan tersebut, petugas pajak mendapatkan data terkait Nama Wajib Pajak, NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ), hingga alamat lengkap.

3. Cara pelayana wajib pajak oleh account representative seksi pengawasan dan konsultasi III serta didamping oleh Account Representative melakukan penindak lajutan apabila ditemukan data wajib pajak yang masuh belum lengkap, dengan cara :

1) Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura menentukan prioritas wajib pajak yang akan diawasi atau tindak lanjuti data yang belum dilengkapi oleh wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

2) Menerbitkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan / atau Keterangan ( SP2DK ), yang artiya ialah surat untuk meminta penjelasan atas data dan /atau keterangan kepada wajib pajak terhadap dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan wajib pajak tersebut

3) Memberikan atau mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan /atau Keterangan ( SP2DK )

Kepada wajib pajak bersangkutan. Memberikan atau mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan ( SP2DK ) bisa melalui kantor pos, jasa ekspedisi atau menyampaikan secara langsung.

4) Wajib pajak diberi waktu selama 14 hari untuk menanggapi Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Keterangan ( SP2DK ) dengan menunjukkan bukti atau dokumen pendukung, 14 hari tersebut terhiting

(37)

28

sejak Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan /atau Keterangan ( SP2DK ) tersebut dikirimkan melalui kantor pos, jasa ekspedisi, atau disamapaikan langsung kepada wajib pajak yang bersangkutan.

5) Apabila telah di tanggapi oleh wajib pajak, maka wajib pajak dapat menyampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

6) Wajib pajak dapat menyampaikan tanggapan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan ( SP2DK ) secara tertulis, dengan cara :

1. Wajib pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ( SPT ) atau pembetulan Surat Pemberitahuan ( SPT ) sesuai dengan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan ( SP2DK )

2. Wajib pajak menyampaikan penjelasan tertulis yang mengakui atau menyanggahkan kebenaran Data dan/atau Keterangan disertai dengan bukti atau dokumen pendukung.

3. Account Representative Seksi Pelayanan dan Konsultasi III serta Pelaksana Seksi Ekstensifikasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura melakukan penelitian atas kebenaran Data dan/atau Keterangan yang di sampaikan oleh wajib pajak. Penelitian dilakukan melalui kegiatan validasi, validasi dilakukan untuk memastikan kebenaran data wajib pajak. Kegunaan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan /atau Keterangan ( SP2DK ), ialah : agar wajib pajak dapat memenuhi kewajiban perpajakan yang belum lengkap.

(38)

29

4. Wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, dapat diawasi oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III dengan cara pemantauan (monitoring) dan evaluasi atas kegiatan pengawasan wajib pajak yang dilakukan secara berjenjang.

3.2.2 Kendala yang dialami oleh salah satu Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi wajib pajak

Kendala yang dialami oleh salah satu Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III dalam mengawasi wajib pajak, yakni:

1. Masih terdapat alamat wajib pajak yang kurang lengkap pada Masterfile ( file penyimpanan nama, nomor pokok wajib pajak, alamat), sehingga Surat Penjelasan Permintaan atas Data dan /atau Keterangan ( SP2DK ) yang dituju ke wajib pajak tidak samapi atau kembali pos (kempos).

2. Satu orang Account Representative dapat mengawasi wajib pajak sebanyak 18.000 wajib pajak, jadi untuk pelayanannya harus membutuhkan waktu yang tidak singkat.

(39)

30 BAB IV PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Pelayanan wajib pajak adalah serangakaian kegiatan penelitian data hingga tindak lanjut dalam rangka penggalian potensi perpajakan, pelayanan kapatuhan, pemenuhan, kewajiban perpajakan, wajib pajak yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan.

Prosedur Pelayanan Kepada Wajib Pajak Oleh Account Representative Pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura yakni :

Memperhatikan hal tersebut, saudara diharapkan dapat memberikan kepada kami atas data dan/atau keterangan yang dimaksud secara

1. Tatap muka langsung,

2. Tatap muka melalui media audio visual; atau 3. Tertulis yang dapat berupa ;

 Surat pemberitahuan ( SPT );

 Pembetulan SPT;atau

 Surat yang di tunjukkan kepada kepala kantor KPP, yang dapat

disamapaikan langsung ke KPP, dikirimkan melalui jasa pos/ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat;

1.2 Saran

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura masih terkendala oleh jaringan yang tersedia kurang akurat maka dari itu untuk mengatasi kendala tersebut Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura harus meningkatkan

(40)

31

kecepatan jaringan yang tersedia Pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.

(41)

32

DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Sri. 2022. “Sri Mulyani APBN Akan Surplus Sampai April 2022”, https://www.pajakku.com/read/62949085a9ea8709cb18a269/SriMulyani:

APBN-Akan-Surplus-Sampai-April-2022, diakses pada 5 Agustus 2022 Pukul 20.01.

Natalia Aritonang s, Engelin. 2021. Prosedur Pengawasan Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi TelanaiPura

Hardianti, Dian. 2019. Pengaruh Pelayanan, Konsultasi dan Pengawasan account Representative (AR) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kota Jambi

Riza Salman, Kautsar and H. Heru Tjaraka. 2019. Pengantar Perpajakan, Jakarta : Penerbit Indeks

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007. pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang.

Ketentuan dalam pasal 23A UUD 1945 yang menyatakan bahwa pajak dan pemungutan lain, yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang;

Sinambela. 2014. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan yang terjadi didalam interaksi langsung atau seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Moenir. 2015. Pelayan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu merupakan proses.

Hardiansyah. 2011. Mendefenisikan bahwa “pelayanan dapat diartikan sebagai aktifitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu brupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain.

(42)

Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Studi : Perpajakan

1. Nama Lengkap : Munawaroh

2. No. HP : 082375781764

3. Tempat Tanggal Lahir : Muara Kuamang 07 Juli 2001 4. Alamat Rumah : Muara Kuamang RT 07

5. e-mail : [email protected]

6. Riwayat Pendidikan :

NO Nama Pendidikan Tempat Tahun Spesialisasi

Bidang Dari Sampai

1 SDN 195\II Muara

Kuamang

2007 2013

2 MTs Al kautsar Kota Tebo

2013 2016

3 MA Al kautsar Kota Tebo

2016 2019 IPS

4 Universitas Jambi Jambi 2019 Sekarang Perpajakan

7. Kursus dan Pelatihan

waktu Kursus dan pelatihan tempat

- - -

- - -

(43)

8. Prestasi dan Penghargaan yang pernah diperoleh

waktu Bentuk

prestasi/penghargaan

Nama instansi yang membetikan

- - -

- - -

(44)

DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG HARI/TANGGAL : KAMIS, 17 FEBRUARI 2022

Rapid test terlebih dahulu

HARI/TANGGAL : JUMAT, 18 FEBRUARI 2022

Pembagian seksi-seksi oleh pihak KPP serta pengenalan lingkungan kerja dan tata cara melaksanakan magang dari pihak KPP

HARI/TANGGAL : SENIN, 21 FEBRUARI 2022 Belajar berkomunikasi sama satu ruangan

HARI/TANGGAL : SELASA, 22 FEBRUARI 2022 Belajar mencari alamat NPWP

HARI/TANGGAL : RABU, 23 FEBRUARI 2022

Belajar memisahkan undangan untuk wajib pajak dan membagikan undagan wajib pajak

HARI/TANGGAL : KAMIS, 24 FEBRUARI 2022 Belajar cara mengelola surat tanah dan menginput data

HARI/TANGGAL : JUMAT, 25 FEBRUARI 2022 Belajar cara memeriksa surat masuk dan surat keluar

HARI/TANGGAL : RABU, 02 MARET 2022

Meminta tanda tangan di subbag umum dan memimta stempel disekretaris

(45)

HARI/ TANGGAL : SENIN 07 MARET 2022 WFH

HARI/TANGGAL : SELASA, 08 MARET 2022 WFH

HARI/TANGGAL : RABU, 09 MARET 2022 WFH

HARI/TANGGAL : KAMIS, 10 MARET 2022 Sakit

HARI/TANGGAL : JUMAT, 11 MARET 2022 Sakit

HARI/TANGGAL : SENIN, 14 MARET 2022 Cari SKET surat tanah

HARI/TANGGAL : SELASA, 15 MARET 2022 Antar surat ke subbag umum dan minta tanda tangan

HARI/TANGGAL : RABU, 23 MARET 2022

Antar surat teguran wajib pajak langsung terjun kelapangan bersama stap kantor

HARI/TANGGAL : SENIN, 28 MARET 2022 Anatar surat ke subbag umum dan minta tanda tangan

(46)

HARI/TANGGAL : SELASA, 29 MARET 2022 Mencari nomor surat tagihan pajak

HARI/TANGGAL : RABU, 30 MARET 2022 Mencari NPWP yang tidak ada keterangan

HARI/TANGGAL : KAMIS, 31 MARET 2022 Memeriksa nomor surat dan alamat wajib pajak

HARI/TANGGAL : JUMAT, 01 APRIL 2022 Olahraga bersama stap kantor

Terjun langsung kelapangan bersama stap kantor memperingatkan masalah himbauan kepada wajib pajak

HARI/TANGGAL : SENIN, 04 APRIL 2022 Mencari nomor surat wajib pajak

HARI/TANGGAL : RABU, 06 APRIL 2022

Memeriksa surat tagihan pajak dan surat pemberitahuan pemberlakuan tariff terbaru pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan final

HARI/TANGGAL : KAMIS, 07 APRIL 2022

Memeriksa surat pemberitahuan tariff pajak PPN dan PPH final untuk wajib pajak

HARI/TANGGAL : JUMAT, 08 APRIL 2022 Olahraga bersama stap kantor

Minta cap kesekretaris untuk surat kunjungan ke wajib pajak

(47)

HARI/TANGGAL : SENIN, 11 APRIL 2022 Antar surat tagihan pajak ke pelayanan

Periksa surat pemberitahuan kepada wajib pajak

HARI/TANGGAL : SELASA, 12 APRIL 2022

Mencari / menyesuaikan alamat surat pemberitahuan tentang tariff pajak baru

HARI/TANGGAL : KAMIS, 14 APRIL 2022 Himbauan program pengungkapan suka rela Antar surat tagihan pajak ke pelayanan

HARI/TANGGAL : RABU, 20 APRIL 2022

Terakhir magang serta penjemputan mahasiswa magang oleh dosen pembimbing lapangan

(48)

POTO KEGIATAN MAGANG

(49)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) menggunakan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Direktorat Jenderal Pajak

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees yang berjudul “ Prosedur Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di. KPP Pratama Bandung

Perubahan Kedua Peraturan Direkur Jenderal Pajak Nomor PER- 146/PJ/2006 tentang bentuk isi, dan tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, (1) Apakah penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 berpengaruh terhadap

Laporan tugas akhir ini berjudul “Penerapan Sistem E-Filing Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Dalam Merespon Surat Himbauan Terhadap Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Variabel Dependen:

Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui penerapan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) masa maupun SPT tahunan telah dilaksanakan dengan baik sesuai

Analisis Efektivitas Penerapan Sistem E-Filing Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan.. berserta perangkat yang ada (jika