• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modernisasi Administratsi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib (Studi Kasus KPP Pratama Bandung Bojonagara).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modernisasi Administratsi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib (Studi Kasus KPP Pratama Bandung Bojonagara)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Modernization of tax the government is certainly not solely to achieve the target of tax revenue, but made for a paradigma shift taxation towards the eyes of the public. This study aims to detremine wether the influence of modernization of tax administration by Government conducted with taxpayer compliance. The research method used in this research is descriptive and inferential analyzes. Instrument research using questionnaires to collect research data. Processing the data were analyzed using inferential statistics with the multiple regression analysis techniques. Based on the results of hypothesis testing is known that Modernisation of Tax Administration has a very strong influence on the Taxpayer Compliance by 70.7%, and the remaining 29.3% is explained by other factors not included in the model at this research.

(2)

ABSTRAK

Modernisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah tentunya tidak semata-mata hanya untuk mencapai target penerimaan pajak saja, tetapi dilakukan untuk menuju perubahan paradigma perpajakan dimata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial. Instrument penelitian menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data penelitian. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial dengan teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa Modernisasi Administrasi Perpajakan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 70.7%, kemudian sisanya sebesar 29,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Pajak ... 7

2.1.2 Fungsi Pajak ... 8

(4)

2.1.4 Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak... 9

2.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 11

2.1.6 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak ... 13

2.1.7 Hambatan Pemungutan Pajak... 14

2.2 Reformasi Administrasi Perpajakan ... 15

2.2.1 Pengertian Reformasi ... 15

2.2.2 Pengertian Administrasi ... 15

2.2.3 Pengertian Administrasi Perpajakan ... 17

2.2.4 Pengertian Reformasi Administrasi Perpajakan ... 20

2.2.5 Modernisasi Perpajakan ... 23

2.2.6 Definisi Wajib Pajak ... 28

2.2.7 Definisi Kepatuhan ... 29

2.2.8 Jenis Kepatuhan Pajak ... 30

2.3 Rerangka Pemikiran ... 31

2.4 Hipotesis ... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Objek Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 35

3.2.2 Operasional Variabel Bebas ... 37

3.2.3 Operasional Variabel Terikat ... 38

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39

(5)

3.3.2 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

3.4.1 Uji Validitas ... 43

3.4.2 Uji Reliabilitas... 43

3.5 Uji Asumsi Klasik ... 44

3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 47

3.7 Analisis Data ... 47

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 47

3.7.2 Analisis Statistik Inferensial Menggunakan Regresi Linier Berganda ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonegara .. 51

4.1.1.1 Visi dan Misi Direktorat Jendral Pajak ... 53

4.1.1.2 Unit-unit Kerja dan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara ... 54

4.1.1.3 Aspek-aspek Kegiatan di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Bojonagara ... 57

4.1.2 Analisis Data Penelitian ... 58

4.1.2.1 Variabel Modernisasi Struktur Organisasi ... 58

4.1.2.2 Variabel Modernisasi Business Process ... 66

4.1.2.3 Variabel Modernisasi Sumber Daya Manusia ... 71

(6)

4.1.2.5 Aspek Yuridis Kepatuhan Wajib Pajak ... 80

4.1.2.6 Aspek Psikologis Kepatuhan Wajib Pajak... 87

4.1.3 Analisis Regresi Berganda ... 93

4.1.4 Koefisien Determinasi ... 95

4.1.5 Hasil Uji t ... 96

4.1.6 Uji F (Simultan) ... 99

4.2 Pembahasan ... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 103

5.1 Simpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 107

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel Modernisasi Administrasi perpajakan ... 38

Tabel II Operasional Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 39

Tabel III Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 1 . 58

Tabel IV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 2 . 59

Tabel V Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 3 . 61

Tabel VI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 4 . 62

Tabel VII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 5 . 63

Tabel VIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 6 . 64

Tabel IX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 7 . 65

Tabel X Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 1 .... 66

Tabel XI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 2 .... 67

Tabel XII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 3 .... 68

Tabel XIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 4 .... 69

Tabel XIV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 5 .... 70

Tabel XV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya

Manusia 1 ... 71

Tabel XVI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya

Manusia 2 ... 72

Tabel XVII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya

Manusia 3 ... 73

Tabel XVIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya

(8)

Tabel XIX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 1 .. 75

Tabel XX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 2 .. 76

Tabel XXI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 3 .. 77

Tabel XXII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 4 .. 79

Tabel XXIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 5 .. 80

Tabel XXIV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 1 ... 81

Tabel XXV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 2 ... 82

Tabel XXVI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 3 ... 83

Tabel XXVII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 4 ... 84

Tabel XXVIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 5 ... 85

Tabel XXIX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 6 ... 86

Tabel XXX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 7 ... 87

Tabel XXXI Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 1 ... 88

Tabel XXXII Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 2 ... 89

Tabel XXXIII Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 3 ... 90

Tabel XXXIV Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 4 ... 91

(9)

Tabel XXXVI Coefficientsa ... 94

Tabel XXXVII Model Summaryb ... 95

Tabel XXXVIII Coefficientsa ... 97

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Kuisioner ... 107

Lampiran B Hasil Data Mentah Nilai Jawaban Responden ... 111

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Banyak kasus pajak yang terjadi di Indonesia pada saat ini membuat persepsi

masyarakat terutama wajib pajak menganggap miring tentang perpajakan di

Indonesia. Kasus pajak yang terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini

contohnya seperti kasus Gayus Tambunan, dimana dengan mudahnya mantan Ditjen

Pajak tersebut menerima uang suap dari beberapa perusahaan wajib pajak di KPP

tempat Gayus bekerja.Tidak hanya kasus Gayus saja yang terjadi, masih banyak

penggelapan-penggelapan pajak yang dilakukan oleh mafia pajak. Kasus ini

membuat negara merugi hingga puluhan miliar rupiah (Transparency International,7

maret 2012), karena seperti yang diketahui bahwa pajak menjadi tulang punggung

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka menyediakan

barang publik dan jasa publik (Blog Pajak Indonesia). Penggelapan pajak yang

berulang kali terjadi menandakan sistem pengawasan di tingkat institusi masih

lemah. Kata Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Adrinof Chaniago

“yang harus dibenahi bukan oknumnya, tapi pembenahan sistemnya, karena

kasusnya sudah sistematik” (tempo.co). Sistem perpajakan di Indonesia masih harus

diperbaiki, jika tidak membaik akan berakibat fatal terhadap kerugian negara yang

sangat besar, disamping itu secara tidak langsung akan membuat persepsi dan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Sejak tahun 2002 Dirjen Pajak telah memulai langkah reformasi administrasi

perpajakan (tax administration reform) yang menjadi landasan terciptanya

administrasi perpajakan modern, efisiensi dan dipercaya oleh masyarakat. Penerapan

sistem tersebut mencakup aspek-aspek perubahan struktur organisasi dan sistem

kerja kantor pelayanan pajak, perubahan implementasi pelayanan kepada wajib

pajak, fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi, dan kode etik

pegawai dalam rangka menciptakan aparatur pajak yang bersih dan bebas korupsi,

kolusi dan nepotisme (Kurnia Siti , 2011:35).

Sasaran penerapan sistem administrasi pajak modern adalah: pertama,

maksimalisasi penerimaan pajak; kedua, kualitas pelayanan yang mendukung

kepatuhan wajib pajak; ketiga, memberikan jaminan kepada publik bahwa Direkotrat

Jenderal Pajak mempunyai tingkat integritas dan keadilan yang tinggi ; keempat,

menjaga rasa keadilan dan persamaan perlakuan dalam proses pemungutan

pajak;kelima, Pegawai Pajak dianggap sebagai karyawan yang bermotivasi tinggi,

kompeten, dan profesional; keenam, peningkatan produktivitas yang

berkesinambungan; ketujuh, wajib pajak mempunyai alat dan mekanisme untuk

mengakses informasi yang diperlukan; kedelapan, optimalisasi pencegahan

penggelapan pajak (Pandiangan, 2004:2).

Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala aspek

perpajakan. Aspek perpajakan yang menjadi prioritas, menyangkut modernisasi

administrasi perpajakan jangka menengah dengan tujuan tercapainya: tingkat

sukarela yang tinggi, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan

produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Jangka pendek adalah satu upaya yang

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

(e-filling). Peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak dilakukan dengan

membangun on-line sistem yang menyangkut pembayaran pajak (e-payment),

pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (e-registration), serta pelaporan Surat

Pemberitahuan (e-filling) sehingga wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor

pajak, namun cukup melakukan kegiatan tersebut secara on-line di rumah atau

kantor, dengan demikian persinggungan antara wajib pajak dan petugas dapat

diminimalisir dan bermanfaat bagi semua pihak

Penerapan administrasi perpajakan modern merupakan salah satu agenda

utama Direktorat Jendral Pajak, dimana prinsip-prinsip perpajakan yang baik yaitu:

keadilan (equity), kemudahan (simple and understandable), dan biaya yang efisien

bagi institusi maupun Wajib Pajak, distribusi beban pajak yang lebih adil dan logis,

serta struktur yang dapat mendukung stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi. Struktur

yang dibuat dalam memodernisasikan perpajakan adalah struktur organsisasi,

business process , manajemen sumber daya manusia, dan pelaksanaan good

governance. Cara untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Jendral Pajak melakukan

reformasi birokrasi yang didasari empat pilar yaitu: modernisasi administrasi

perpajakan, amandemen undang-undang perpajakan, intensifikasi, dan ekstensifikasi

pajak. Sejalan dengan hal ini tersebut dibentuklah Kantor Wilayah (Kanwil) dan

Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Modernisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah tentunya tidak

semata-mata hanya untuk mencapai target penerimaan pajak saja, tetapi dilakukan untuk

menuju perubahan paradigma perpajakan di mata masyarakat. Dimana ketentuan,

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

peningkatan pelayanan.Masalah ini mengakibatkan pandangan masyarakat terhadap

pajak menjadi suatu kewajiban warga, bukan sebagai beban kuantitatif.

Diadakannya penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan sebagai

praktik dari reformasi administrasi perpajakan, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh

mana penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan yang telah diagendakan

Direktorat Jendral Pajak tahun 2001-2010 berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung. Maka penulis

membuat judul “Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap

Kepatuhan Wajib pajak KPP Pratama Bandung Bojonagara”.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian

yang sudah pernah dilakukan oleh Siti Kurnia Rahayu dari Universitas Widyatama

Bandung dimana penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Modernisasi Administrasi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Tanjung Priok Jakarta”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis

mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi struktur organisasi pada penerapan

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak Kantor

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

2. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi proses bisnis pada penerapan

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?

3. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi manajemen sumber daya manusia

pada penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib

pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?

4. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi good governance pada penerapan

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam penelitian ini untuk:

1. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi struktur organisasi pada

penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.

2. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi proses bisnis pada penerapan

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.

3. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi manajemen sumber daya

manusia pada penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

4. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi good governance pada

penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang didapat dalam penyusunan skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Penulis

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan dalam menerapkan teori-teori

yang diperoleh di perkuliahan terkait dengan sistem modernisasi perpajakan bagi

wajib pajaknya. Serta menambah wawasan penulis dengan melakukan penelitian

langsung ke lapangan untuk melihat realita yang terjadi sebenarnya.

2. Kantor Pelayanan Pajak

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi tentang

pelaksanaan sistem modernisasi perpajakan sehingga dapat digunakan sebagai

dasar dalam evaluasi pada Kantor Pelayanan Pajak.

3. Peneliti Lainnya

Digunakan sebagai referensi dalam pengkajian topik-topik yang sama dan

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penelitian pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara, dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

a. Hasil pengujian hipotesis yang pertama adalah menerima hipotesis alternative.

Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi good governance pada

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya

pengaruh subvariabel modernisasi good governance dapat diartikan bahwa untuk

meningkatkan kepatuhan wajib pajak, perlu diperbaiki dalam mekanisme

pengawasan internal, dan evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bandung Bojonagara.

b. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi struktur organisasi pada

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya

pengaruh subvariabel modernisasi struktur organisasi dapat diartikan bahwa untuk

meningkatkan kepatuhan wajib pajak, perlu dilakukan pembenahan fungsi

pelayanan dan pemeriksaan, jalur pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.

c. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi sumber daya manusia pada

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya

(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 104

untuk meningkatkan kepathan wajib pajak, perlu dilakukan pengembangan sistem

manajemen Sumber Daya Manusia, dan pengembangan kapasitas serta

pengukuran kinerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.

d. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi business process pada

Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pengaruh

subvariabel modernisasi proses bisnis lebih kecil dikarenakan bisnis tidak secara

langsung berhubungan dengan kewajiban dan hak wajib pajak, tetapi lebih terkait

dengan internal organisasi. Selain itu proses bisinis juga merupakan media yang

disediakan dalam melaksanakan Modernisasi Administrasi Perpajakan.

e. 4 (empat) variabel yang diteliti yaitu Modernisasi Struktur Organisasi, Sumber

Daya Manusia, Good Governance, dan Business Process memiliki pengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data serta memberikan kesimpulan,

penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan

tingkat kepatuhan wajib pajak dalam penerapan modernisasi administrasi perpajakan.

Saran-saran tersebut diantaranya:

a. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara

Penerapan modernisasi administrasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bandung Bojonagara dapat dikatakan sudah baik, dan untuk lebih

memaksimalkan pelaksanaan modernisasi administrasi perpajakan dibutuhkan

perhatian besar Direktorat Jendral Pajak untuk selalu mengawasi jalannya segala

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 105

b. Bagi peneltitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya

melakukan penelitian terhadap subyek yang lain uang lebih sempit, seperti hanya

memfokuskan terhadap good governance , atau memfokuskan ke Sumber Daya

Manusia.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini kurang mewakili populasi wajib pajak yang ada di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Bojonagara Bandung, dikarenakan keterbatasan waktu penelitian.

Mengingat populasi wajib pajak di KPP Pratama Bojonagara Bandung sangatlah

banyak, apabila sampel sesuai dengan populasi maka penelitian akan memerlukan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Penerbit: PT Rineka Cipta. Jakarta.

Liberti Pandiangan, S.E.,M.Si. (2008). Modernisasi dan Reformasi Pelayanan

Perpajakan UU terbaru. Penerbit: PT Elex Media Komputindo.

Mardiasmo. (2008). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Penerbit: Andi. Yogyakarta

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Penerbit: Andi. Yogyakarta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Ghozali Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Penerbit: Universitas Diponegoro. Semarang.

Referensi yang diakses dari internet

Pengertian Reformasi. http://blog-indonesia.com/blog-archive-14554-4.html

gurulia.wordpress.com/2009/04/08definisipengertianadministrasi

Bisnis nIndonesia, 23 mei 2006. Modernisasi Administrasi Perpajakan. BisnisIndonesia.com

Referensi

Dokumen terkait

Bagi calon mahasiswa dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan dalam pemilihan program studi pada progam penerimaan mahasiswa baru melalui

ALPIA NURRAHMAN PERPAJAKAN 810 1541211008 LYDIA RIZKY

Kalau nikah di usia anak-anak atau remaja, banyak resiko dan efek jangka panjangnya yang sangat tidak baik bagi anak itu sendiri,” pungkasnya.. dan efek jangka panjangnya yang

Salah satu yang dilakukan masyarakat lokal dengan wisatawan untuk menjaga jenis sumber daya alam yaitu dengan adanya peraturan yang tergantung (pamphlet) (Gambar 2) yang

Sikap remaja dalam berperilaku seks sebagian besar menyatakan: setuju bahwa berpegangan tangan dengan lawan jenis adalah hal yang biasa (56,40%); sangat setuju bahwa

penting dari materi pelajaran. Pada penerapan strategi pembelajaran kooperatif Active Knowledge Sharing siswa tidak hanya berdiskusi dengan anggota didalam kelompoknya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh dan dididik dengan pola asuh demokratis akan memiliki kecenderungan untuk melakukan interaksi sosial,

Citraan alam adalah kata-kata dalam aspek puisi yang dapat menggambarkan dan merepresentasikan objek alam sehingga menimbulkan kesan mental, membangun pengalaman