ABSTRACT
Modernization of tax the government is certainly not solely to achieve the target of tax revenue, but made for a paradigma shift taxation towards the eyes of the public. This study aims to detremine wether the influence of modernization of tax administration by Government conducted with taxpayer compliance. The research method used in this research is descriptive and inferential analyzes. Instrument research using questionnaires to collect research data. Processing the data were analyzed using inferential statistics with the multiple regression analysis techniques. Based on the results of hypothesis testing is known that Modernisation of Tax Administration has a very strong influence on the Taxpayer Compliance by 70.7%, and the remaining 29.3% is explained by other factors not included in the model at this research.
ABSTRAK
Modernisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah tentunya tidak semata-mata hanya untuk mencapai target penerimaan pajak saja, tetapi dilakukan untuk menuju perubahan paradigma perpajakan dimata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial. Instrument penelitian menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data penelitian. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial dengan teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa Modernisasi Administrasi Perpajakan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 70.7%, kemudian sisanya sebesar 29,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Pengertian Pajak ... 7
2.1.2 Fungsi Pajak ... 8
2.1.4 Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak... 9
2.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 11
2.1.6 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak ... 13
2.1.7 Hambatan Pemungutan Pajak... 14
2.2 Reformasi Administrasi Perpajakan ... 15
2.2.1 Pengertian Reformasi ... 15
2.2.2 Pengertian Administrasi ... 15
2.2.3 Pengertian Administrasi Perpajakan ... 17
2.2.4 Pengertian Reformasi Administrasi Perpajakan ... 20
2.2.5 Modernisasi Perpajakan ... 23
2.2.6 Definisi Wajib Pajak ... 28
2.2.7 Definisi Kepatuhan ... 29
2.2.8 Jenis Kepatuhan Pajak ... 30
2.3 Rerangka Pemikiran ... 31
2.4 Hipotesis ... 33
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Objek Penelitian ... 35
3.2 Metode Penelitian ... 35
3.2.1 Populasi dan Sampel ... 35
3.2.2 Operasional Variabel Bebas ... 37
3.2.3 Operasional Variabel Terikat ... 38
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.3.2 Jenis dan Sumber Data ... 40
3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43
3.4.1 Uji Validitas ... 43
3.4.2 Uji Reliabilitas... 43
3.5 Uji Asumsi Klasik ... 44
3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 47
3.7 Analisis Data ... 47
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 47
3.7.2 Analisis Statistik Inferensial Menggunakan Regresi Linier Berganda ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonegara .. 51
4.1.1.1 Visi dan Misi Direktorat Jendral Pajak ... 53
4.1.1.2 Unit-unit Kerja dan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara ... 54
4.1.1.3 Aspek-aspek Kegiatan di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Bojonagara ... 57
4.1.2 Analisis Data Penelitian ... 58
4.1.2.1 Variabel Modernisasi Struktur Organisasi ... 58
4.1.2.2 Variabel Modernisasi Business Process ... 66
4.1.2.3 Variabel Modernisasi Sumber Daya Manusia ... 71
4.1.2.5 Aspek Yuridis Kepatuhan Wajib Pajak ... 80
4.1.2.6 Aspek Psikologis Kepatuhan Wajib Pajak... 87
4.1.3 Analisis Regresi Berganda ... 93
4.1.4 Koefisien Determinasi ... 95
4.1.5 Hasil Uji t ... 96
4.1.6 Uji F (Simultan) ... 99
4.2 Pembahasan ... 100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 103
5.1 Simpulan ... 103
5.2 Saran ... 104
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN ... 107
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasional Variabel Modernisasi Administrasi perpajakan ... 38
Tabel II Operasional Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 39
Tabel III Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 1 . 58
Tabel IV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 2 . 59
Tabel V Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 3 . 61
Tabel VI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 4 . 62
Tabel VII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 5 . 63
Tabel VIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 6 . 64
Tabel IX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Stuktur Organisasi 7 . 65
Tabel X Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 1 .... 66
Tabel XI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 2 .... 67
Tabel XII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 3 .... 68
Tabel XIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 4 .... 69
Tabel XIV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Business Process 5 .... 70
Tabel XV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya
Manusia 1 ... 71
Tabel XVI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya
Manusia 2 ... 72
Tabel XVII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya
Manusia 3 ... 73
Tabel XVIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Sumber Daya
Tabel XIX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 1 .. 75
Tabel XX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 2 .. 76
Tabel XXI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 3 .. 77
Tabel XXII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 4 .. 79
Tabel XXIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Good Governance 5 .. 80
Tabel XXIV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 1 ... 81
Tabel XXV Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 2 ... 82
Tabel XXVI Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 3 ... 83
Tabel XXVII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 4 ... 84
Tabel XXVIII Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 5 ... 85
Tabel XXIX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 6 ... 86
Tabel XXX Jawaban Responden Variabel Modernisasi Aspek Yuridis Kepatuhan WP 7 ... 87
Tabel XXXI Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 1 ... 88
Tabel XXXII Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 2 ... 89
Tabel XXXIII Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 3 ... 90
Tabel XXXIV Jawaban Variabel Psikologis Kepatuhan WP 4 ... 91
Tabel XXXVI Coefficientsa ... 94
Tabel XXXVII Model Summaryb ... 95
Tabel XXXVIII Coefficientsa ... 97
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Daftar Kuisioner ... 107
Lampiran B Hasil Data Mentah Nilai Jawaban Responden ... 111
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Banyak kasus pajak yang terjadi di Indonesia pada saat ini membuat persepsi
masyarakat terutama wajib pajak menganggap miring tentang perpajakan di
Indonesia. Kasus pajak yang terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini
contohnya seperti kasus Gayus Tambunan, dimana dengan mudahnya mantan Ditjen
Pajak tersebut menerima uang suap dari beberapa perusahaan wajib pajak di KPP
tempat Gayus bekerja.Tidak hanya kasus Gayus saja yang terjadi, masih banyak
penggelapan-penggelapan pajak yang dilakukan oleh mafia pajak. Kasus ini
membuat negara merugi hingga puluhan miliar rupiah (Transparency International,7
maret 2012), karena seperti yang diketahui bahwa pajak menjadi tulang punggung
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka menyediakan
barang publik dan jasa publik (Blog Pajak Indonesia). Penggelapan pajak yang
berulang kali terjadi menandakan sistem pengawasan di tingkat institusi masih
lemah. Kata Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Adrinof Chaniago
“yang harus dibenahi bukan oknumnya, tapi pembenahan sistemnya, karena
kasusnya sudah sistematik” (tempo.co). Sistem perpajakan di Indonesia masih harus
diperbaiki, jika tidak membaik akan berakibat fatal terhadap kerugian negara yang
sangat besar, disamping itu secara tidak langsung akan membuat persepsi dan
BAB I PENDAHULUAN 2
Sejak tahun 2002 Dirjen Pajak telah memulai langkah reformasi administrasi
perpajakan (tax administration reform) yang menjadi landasan terciptanya
administrasi perpajakan modern, efisiensi dan dipercaya oleh masyarakat. Penerapan
sistem tersebut mencakup aspek-aspek perubahan struktur organisasi dan sistem
kerja kantor pelayanan pajak, perubahan implementasi pelayanan kepada wajib
pajak, fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi, dan kode etik
pegawai dalam rangka menciptakan aparatur pajak yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme (Kurnia Siti , 2011:35).
Sasaran penerapan sistem administrasi pajak modern adalah: pertama,
maksimalisasi penerimaan pajak; kedua, kualitas pelayanan yang mendukung
kepatuhan wajib pajak; ketiga, memberikan jaminan kepada publik bahwa Direkotrat
Jenderal Pajak mempunyai tingkat integritas dan keadilan yang tinggi ; keempat,
menjaga rasa keadilan dan persamaan perlakuan dalam proses pemungutan
pajak;kelima, Pegawai Pajak dianggap sebagai karyawan yang bermotivasi tinggi,
kompeten, dan profesional; keenam, peningkatan produktivitas yang
berkesinambungan; ketujuh, wajib pajak mempunyai alat dan mekanisme untuk
mengakses informasi yang diperlukan; kedelapan, optimalisasi pencegahan
penggelapan pajak (Pandiangan, 2004:2).
Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala aspek
perpajakan. Aspek perpajakan yang menjadi prioritas, menyangkut modernisasi
administrasi perpajakan jangka menengah dengan tujuan tercapainya: tingkat
sukarela yang tinggi, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan
produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Jangka pendek adalah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 3
(e-filling). Peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak dilakukan dengan
membangun on-line sistem yang menyangkut pembayaran pajak (e-payment),
pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (e-registration), serta pelaporan Surat
Pemberitahuan (e-filling) sehingga wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor
pajak, namun cukup melakukan kegiatan tersebut secara on-line di rumah atau
kantor, dengan demikian persinggungan antara wajib pajak dan petugas dapat
diminimalisir dan bermanfaat bagi semua pihak
Penerapan administrasi perpajakan modern merupakan salah satu agenda
utama Direktorat Jendral Pajak, dimana prinsip-prinsip perpajakan yang baik yaitu:
keadilan (equity), kemudahan (simple and understandable), dan biaya yang efisien
bagi institusi maupun Wajib Pajak, distribusi beban pajak yang lebih adil dan logis,
serta struktur yang dapat mendukung stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi. Struktur
yang dibuat dalam memodernisasikan perpajakan adalah struktur organsisasi,
business process , manajemen sumber daya manusia, dan pelaksanaan good
governance. Cara untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Jendral Pajak melakukan
reformasi birokrasi yang didasari empat pilar yaitu: modernisasi administrasi
perpajakan, amandemen undang-undang perpajakan, intensifikasi, dan ekstensifikasi
pajak. Sejalan dengan hal ini tersebut dibentuklah Kantor Wilayah (Kanwil) dan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Modernisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah tentunya tidak
semata-mata hanya untuk mencapai target penerimaan pajak saja, tetapi dilakukan untuk
menuju perubahan paradigma perpajakan di mata masyarakat. Dimana ketentuan,
BAB I PENDAHULUAN 4
peningkatan pelayanan.Masalah ini mengakibatkan pandangan masyarakat terhadap
pajak menjadi suatu kewajiban warga, bukan sebagai beban kuantitatif.
Diadakannya penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan sebagai
praktik dari reformasi administrasi perpajakan, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh
mana penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan yang telah diagendakan
Direktorat Jendral Pajak tahun 2001-2010 berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung. Maka penulis
membuat judul “Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib pajak KPP Pratama Bandung Bojonagara”.
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian
yang sudah pernah dilakukan oleh Siti Kurnia Rahayu dari Universitas Widyatama
Bandung dimana penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Modernisasi Administrasi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tanjung Priok Jakarta”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis
mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi struktur organisasi pada penerapan
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak Kantor
BAB I PENDAHULUAN 5
2. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi proses bisnis pada penerapan
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?
3. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi manajemen sumber daya manusia
pada penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?
4. Apakah terdapat pengaruh antara modernisasi good governance pada penerapan
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam penelitian ini untuk:
1. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi struktur organisasi pada
penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.
2. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi proses bisnis pada penerapan
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.
3. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi manajemen sumber daya
manusia pada penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara
BAB I PENDAHULUAN 6
4. Mengetahui pengaruh signifikan antara modernisasi good governance pada
penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang didapat dalam penyusunan skripsi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Penulis
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan dalam menerapkan teori-teori
yang diperoleh di perkuliahan terkait dengan sistem modernisasi perpajakan bagi
wajib pajaknya. Serta menambah wawasan penulis dengan melakukan penelitian
langsung ke lapangan untuk melihat realita yang terjadi sebenarnya.
2. Kantor Pelayanan Pajak
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi tentang
pelaksanaan sistem modernisasi perpajakan sehingga dapat digunakan sebagai
dasar dalam evaluasi pada Kantor Pelayanan Pajak.
3. Peneliti Lainnya
Digunakan sebagai referensi dalam pengkajian topik-topik yang sama dan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penelitian pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara, dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
a. Hasil pengujian hipotesis yang pertama adalah menerima hipotesis alternative.
Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi good governance pada
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya
pengaruh subvariabel modernisasi good governance dapat diartikan bahwa untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, perlu diperbaiki dalam mekanisme
pengawasan internal, dan evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung Bojonagara.
b. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi struktur organisasi pada
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya
pengaruh subvariabel modernisasi struktur organisasi dapat diartikan bahwa untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, perlu dilakukan pembenahan fungsi
pelayanan dan pemeriksaan, jalur pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.
c. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi sumber daya manusia pada
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Besarnya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 104
untuk meningkatkan kepathan wajib pajak, perlu dilakukan pengembangan sistem
manajemen Sumber Daya Manusia, dan pengembangan kapasitas serta
pengukuran kinerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.
d. Ditemukan adanya pengaruh antara modernisasi business process pada
Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pengaruh
subvariabel modernisasi proses bisnis lebih kecil dikarenakan bisnis tidak secara
langsung berhubungan dengan kewajiban dan hak wajib pajak, tetapi lebih terkait
dengan internal organisasi. Selain itu proses bisinis juga merupakan media yang
disediakan dalam melaksanakan Modernisasi Administrasi Perpajakan.
e. 4 (empat) variabel yang diteliti yaitu Modernisasi Struktur Organisasi, Sumber
Daya Manusia, Good Governance, dan Business Process memiliki pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data serta memberikan kesimpulan,
penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam penerapan modernisasi administrasi perpajakan.
Saran-saran tersebut diantaranya:
a. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara
Penerapan modernisasi administrasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung Bojonagara dapat dikatakan sudah baik, dan untuk lebih
memaksimalkan pelaksanaan modernisasi administrasi perpajakan dibutuhkan
perhatian besar Direktorat Jendral Pajak untuk selalu mengawasi jalannya segala
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 105
b. Bagi peneltitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya
melakukan penelitian terhadap subyek yang lain uang lebih sempit, seperti hanya
memfokuskan terhadap good governance , atau memfokuskan ke Sumber Daya
Manusia.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini kurang mewakili populasi wajib pajak yang ada di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bojonagara Bandung, dikarenakan keterbatasan waktu penelitian.
Mengingat populasi wajib pajak di KPP Pratama Bojonagara Bandung sangatlah
banyak, apabila sampel sesuai dengan populasi maka penelitian akan memerlukan
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Penerbit: PT Rineka Cipta. Jakarta.
Liberti Pandiangan, S.E.,M.Si. (2008). Modernisasi dan Reformasi Pelayanan
Perpajakan UU terbaru. Penerbit: PT Elex Media Komputindo.
Mardiasmo. (2008). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Penerbit: Andi. Yogyakarta
Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Penerbit: Andi. Yogyakarta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit: Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit: Alfabeta. Bandung.
Ghozali Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Penerbit: Universitas Diponegoro. Semarang.
Referensi yang diakses dari internet
Pengertian Reformasi. http://blog-indonesia.com/blog-archive-14554-4.html
gurulia.wordpress.com/2009/04/08definisipengertianadministrasi
Bisnis nIndonesia, 23 mei 2006. Modernisasi Administrasi Perpajakan. BisnisIndonesia.com