vi
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan sistem modernisasi administrasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah (Sugiyono,2011).Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada Account Representative yang terdiri dari 25 pertanyaan dengan perincian 16 pernyataan terkait variabel modernisasi administrasi pajak dan 9 pertanyaan terkait dengan kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem modernisasi administrasi pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
ABSTRACT
This research was conducted to find the significant influence of the Modern Tax Administration System of Taxpayer compliance. This research uses descriptive method that have purpose to describe the situation or phenomena that happen nowadays, using the scientific prosedure. The data collection in this research conducted through questionnaries to Account Representative consisting of 25 questions which details of 16 item statements about the variable of Modern Tax Administration and 9 item statements about the taxpayer compliance statements. This research uses hypotesis testing using Pearson Product Moment correlation analysis.
Based on hypotesis testing, the result of this research shown that the modern tax administration system doesn’t have the significant influence on taxpayer compliance.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Identifikasi Masalah 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 3
1.4. Kegunaan Penelitian 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA, PEMIKIRAN DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 4
2.1 Kajian Pustaka 4
2.1.1 Pengertian Pajak 4
2.1.2 Fungsi Pajak 5
2.1.3 Asas Pemungutan Pajak 5
2.1.5 Pengertian Administrasi 7
2.1.6 Pengertian Administrasi Pajak 8
2.1.7 Pihak – pihak yang berperan dalam Administrasi Pajak 13
2.1.8 Administrasi Modern 14
2.1.9 Munculnya Reformasi Administrasi Pajak 15
2.1.10 Kelemahan Administrasi Pajak sebelum Modernisasi 16
2.1.11 Penerapan Sistem Modernisasi Perpajakan 17
2.1.11.1 Struktur Organisasi 17
2.1.11.2 Perubahan Manajemen Sumber Daya Manusia 18 2.1.11.3 Proses Bisnis dan Penerapan Teknologi Informasi 19
2.1.11.4 Good Government 24
2.1.11.5 Budaya Organisasi 28
2.1.12 Pihak yang terkait dalam Sistem Modernisasi Perpajakan 29
2.1.13 Pengertian Kepatuhan dalam Perpajakan 31
2.1.14 Jenis Kepatuhan 31
2.1.15 Pengaruh Munculnya Kepatuhan 32
2.1.16 Kantor Pelayanan Pajak 33
2.1.17 Penerapan Modernisasi Saat ini 33
2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 34
2.3 Penetapan Hipotesis 36
BAB III METODE PENELITIAN 37
3.1 Objek Penelitian 37
3.2 Metode Penelitian 37
x
3.4 Pengujian Instrumen 38
3.4.1 Uji Validitas 38
3.4.2 Uji Realibitas 39
3.5 Skala Penelitian 40
3.6 Operasional Variabel 40
3.7 Pengujian Variabel 42
3.7.1 Pengujian dengan Perbandingan Satu Variabel Bebas (Uji T) 41
3.7.2 Regresi Sederhana 43
3.8 Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Bandung 44 3.8.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 45 3.8.2 Visi dan Misi Kantor Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 46 3.9 Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung 48 3.9.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara 51
4.1 Teknik Analisis Data 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 54
4.1 Hasil Penelitian 54
4.1.1 Hasil Uji Validitas 54
4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas 56
4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian 57
4.2.1 Variabel Modernisasi Administrasi Pajak 57
4.2.2 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak 60
4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi 65
4.3.4 Pengujian Hipotesis (Uji T) 65
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan 67
4.4.1 Perubahan Struktur Organisasi 67
4.4.2 Perubahan Implementasi Pelayanan 67
4.4.3 Fasilitas yang memanfaatkan Teknologi Informasi 68
4.4.4 Kepatuhan Wajib Pajak 68
4.4.5 Pelaporan SPT 69
4.4.6 Penyetoran Pajak 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70
5.1 Kesimpulan. 70
5.2 Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 71
xii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Penelitian... 41 Tabel 3.2 Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 47 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Modernisasi Administrasi
Perpajakan...49 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak…...49 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian...50 Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden Terhadap Item – item Pernyataan
pada variabel Modernisasi Administrasi Pajak... 51 Tabel 4.5 Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item – item
pernyataan padaVariabel Modernisasi Administrasi Pajak...53 Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item – item Pernyataan
pada variable Kepatuhan Wajib Pajak...55 Tabel 4.7 Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item – item
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Tabulasi Data 67
Kuesioner Kantor Pelayanan Pajak 68
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2
pelaksanaan Good Governance yang merupakan perlakuan prinsip transparan, akuntabel, responsif, independen dan adil. Pemerintah telah melakukan reformasi pajak berdasarkan amandemen UU dalamUndang- Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) juga Undang – Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) dan terutama dalam Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan. Segala sesuatu memerlukan perubahan yang lebih baik untuk menciptakan kemajuan yang diharapkan, demikian pula dengan sistem pajak, tanpa adanya perubahan strategi yang mendasar untuk mewujudkan sistem perpajakan yang adil, maka keberhasilan sistem pajak yang sehat dan dapat dipercaya oleh wajib pajak akan sulit untuk diwujudkan. Sistem Pajak yang baik seharusnya dapat meningkatkan citra Kantor Pelayanan Pajak yang dipercaya pengelolaannya oleh wajib pajak, juga menciptakan pengelolaan yang bersih dan transparan. Pelaksanaan sistem modernisasi administrasi pajak ini dilakukan oleh Pemerintah tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan pajak tapi juga untuk merubah pandangan masyarakat terhadap pajak. Dengan adanya perubahan pelayanan kepada wajib pajak yang semakin baik dan berkualitas, maka mengurangi pandangan pajak sebagai beban bagi wajib pajak. Jika ditelusuri lebih dalam, konsep modernisasi sistem administrasi pajak ini merupakan suatu terobosan yang dapat membawa perubahan positif bagi aparat pajak maupun wajib pajak dan penting untuk diketahui oleh masyarakat dari berbagai kalangan sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP”
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh sistem modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
1.4. Kegunaan Penelitian Bagi Peneliti
1. Menambah informasi baru mengenai pelayanan pajak
2. Merupakan informasi untuk dapat memanfaatkan kegunaan administrasi pajak di masa depan
Bagi Wajib Pajak
1. Memberikan wawasan baru untuk semua kalangan masyarakat
2. Mengaplikasikan pembaharuan di bidang pajak yang dapat mempermudah pembayaran pajak
3. Meningkatkan keinginan membayar pajak
Bagi Kantor Pajak
1. Memberikan perbandingan untuk di masa depan
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa mengenai “Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP”, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sistem modernisasi administrasi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 2,9%, sedangkan sisanya sebesar 97,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut hasil penelitian ini, modernisasi administrasi pajak kurang berpengaruh secara signifikan pada kepatuhan wajib pajak, namun menurut hasil kuesioner, modernisasi yang telah dijalankan DJP melalui pelayanan oleh Kantor Pelayanan Pajak ini berpengaruh pada berkurangnya pemberian sanksi atau denda yang diberikan akibat kesalahan pengisian atau keterlambatan Surat Pemberitahuan yang disampaikan wajib pajak juga wajib pajak telah memanfaatkan peran Account Representative dengan baik. Hal ini berarti adanya modernisasi administrasi pajak belum dirasakan mampu mendorong wajib pajak dalam menjalankan kewajibannya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B., Riduwan & Sunarto, 2007. Pengantar Statistika Untuk penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Gunadi, D., 2005. Administrasi Pajak. Jakarta: Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah BPPK RI.
Muljono, D., 2008. Ketentuan Umum Perpajakan.Yogyakarta: CV Andi Offset. Waluyo, 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
http://www.ortax.org/ http://boeconomica.org/ http://eprints.undip.ac.id/ http://www.pajakonline.com/ http://www.pajak.go.id/
http://pengertianadmpajak.blogspot.com/ http://repository.ui.ac.id/
http://www.academia.edu/ http://elib.unikom.ac.id/ http://lontar.ui.ac.id/ http://e-journal.uajy.ac.id/
http://www.academia.edu/6400958/ http://komentar-opini.blogspot.com/2012/ http://www.kppbumn.depkeu.go.id/ http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/ http://www.e-bookspdf.org/