• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA ASISTEN DEPUTI UTILITAS DAN INDUSTRI MANUFAKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA ASISTEN DEPUTI UTILITAS DAN INDUSTRI MANUFAKTUR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Ditandatangani secara elektronik oleh

Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Sunandar

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

ASISTEN DEPUTI UTILITAS DAN INDUSTRI MANUFAKTUR NOTA DINAS

NOMOR: AK.3.1/14/D.III.M.EKON.4/04/2022 Yth. : Kepala Biro Perencanaan

Dari : Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur

Hal : Penyampaian Narasi Kinerja Asisten Deputi Triwulan I Tahun 2022 Lampiran : 1 (satu) Berkas

Tanggal : 18 April 2022

Menindaklanjuti nota dinas Saudara Nomor: AK.3.1-101/SET.M.EKON.1/04/

2022 tanggal 11 April 2022, bersama ini kami sampaikan Narasi Kinerja Triwulan I Tahun 2022 pada unit Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Tembusan Yth.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi.

(2)

Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2022 Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

A. Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2022

Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Triwulan I Tahun 2022

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Tahun 2022

Realisasi Triwulan I

Capaian (%) I Sasaran Kegiatan 1. Terwujudnya

Kebijakan di Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang Berkualitas 1.1 Indikator 1.1 Jumlah BUMN sektor

utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (Capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

BUMN 9 N/A N/A

1.2 Indikator 1.2 Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

BUMN 9 N/A N/A

1.3 Indikator 1.3 Jumlah produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi

Produk Inovasi

3 N/A N/A

II Sasaran Kegiatan 2. Terwujudnya Pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang Efektif

2.1 Indikator 2.1 Kualitas Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang ditindaklanjuti

Indeks 3 dari 4 N/A N/A

2.2 Indikator 2.2 Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

Persentase 75% N/A N/A

III Sasaran Kegiatan 3. Terwujudnya Tata Kelola Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang Baik

3.1 Indikator 3.1 Persentase ASN Asisten Persentase 70% N/A N/A

(3)

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Tahun 2022

Realisasi Triwulan I

Capaian (%) Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur

yang Memenuhi Ketentuan Jam Pelajaran (JP) ASN

3.2 Indikator 3.2 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur

Persentase 95% N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Kinerja Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:

1

Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya Pengembangan Usaha BUMN Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang Mampu Mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya pengembangan usaha BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang berkualitas ditunjukkan oleh pencapaian tiga indikator kinerja yaitu:

1. Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Jumlah produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi.

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.1.Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (Capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

Latar Belakang

Belanja modal (Capex) BUMN merupakan pengeluaran-pengeluaran BUMN untuk pembayaran perolehan aset tetap dan/atau aset lainya atau menambah nilai aset tetap dan/atau aset lainya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akutansi dan melebihi batas biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat aset tetap. Indikator yang digunakan untuk mengukur capex adalah pembelian aset tetap, pembelian aset tak berwujud, dan pembelian aset hak guna. Tujuan pengukuran IKU belanja modal BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur adalah sebagai indikator perusahaan dalam meningkatkan kapasitas atau perluasan bisnis di masa datang serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Kontribusi belanja modal dari BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang tinggi akan berdampak pada multiplier effefct dalam menggerakkan banyak sektor ekonomi yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional.

BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang dihitung belanja modalnya adalah 5 BUMN yang sudah tercatat di pasar modal (go public) yaitu: PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., serta 4 (empat) BUMN strategis yang belum/tidak tercatat di pasar modal yaitu PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Len Industri (Persero), dan

Perum Perumnas.

Capex tercatat sebagai biaya pembelian investasi yang dapat diketahui dari laporan arus kas BUMN sektor Utilitas dan Industri Manufaktur pada periode tertentu. Pengukuran capaian IKU Triwulan I Tahun 2022 dihitung menggunakan

(4)

data dan informasi dari BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur, yaitu berupa laporan tahunan BUMN tahun 2021.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional yang telah terealisasi sebesar 9 (sembilan) BUMN atau mencapai 100% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-1.1

1.1. Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

Jumlah

BUMN 9 N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Berdasarkan laporan keuangan tahunan BUMN tahun 2021, seluruh BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditargetkan, telah mampu merealisasikan belanja modal (capex) dengan total Rp88.278,74 Miliar. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

a. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebesar Rp4.499,97 Miliar;

b. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sebesar Rp402,11 Miliar;

c. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebesar Rp2.706,87 Miliar;

d. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp1.713,50 Miliar;

e. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar Rp1.835,43 Miliar;

f. PT PLN (Persero) sebesar Rp63.444 Miliar;

g. PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp12.937,64 Miliar;

h. PT Len Industri (Persero) sebesar Rp 738,01 Miliar (holding BUMN industri pertahanan);

i. Perum Perumnas sebesar Rp1,12 Miliar.

Pencapaian kinerja Triwulan I tahun 2022 terealisasi dengan baik ditopang dengan kondisi ekonomi domestik pasca pandemi COVID-19 yang saat ini sudah mulai pulih sebagai capaian dari berbagai program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digencarkan pemerintah. Dengan terealisasinya capex seluruh BUMN yg ditargetkan, Asisten Deputi Bidang Utilitas dan Industri Manufaktur memperkirakan bahwa target Jumlah BUMN sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang kontribusi belanja modalnya (capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 dapat terpenuhi.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I untuk menjaga target modal belanja BUMN utilitas dan industri manufaktur yaitu dengan melaksanakan berbagai rapat koordinasi terkait penyusunan regulasi penambahan PMN serta rapat koordinasi Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022. Selanjutnya, untuk mendorong realisasi capex di Triwulan II, akan dilakukan monitoring dan evaluasi terkait regulasi penambahan PMN pada BUMN serta monitoring dan evaluasi terkait Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022, sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun. Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

(5)

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Dalam rangka pencapaian target kinerja realisasi belanja modal (capex) BUMN, kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur adalah:

Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang belanja modalnya (Capex) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Rapat Koordinasi penyusunan regulasi penambahan PMN pada BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur

Terlaksana

Telah dilaksanakan rapat PAK, pembahasan, dan koordinasi terkait penyusunan regulasi penambahan PMN 2022 kepada PT PLN, Perumnas, PT Adhi Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero). Akan tetapi masih diperlukan rapat PAK lanjutan dan penyelesaian permasalahan hukum anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero).

2

Rapat koordinasi Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022

Terlaksana

Telah dilaksanakan rapat pelaksanaan Program Privatisasi tahunan tahun 2022.

Dengan ini, rencana aksi triwulan I telah selesai dilaksanakan

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output

1

Restukturisasi, Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320

(23,7%) N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764

(0,3%) N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

1.2.Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya

pertumbuhan ekonomi nasional

Latar Belakang

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun modal tertentu. Berbagai jenis rasio profitabilitas dipakai untuk mengetahui besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan. Salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah laba bersih perusahaan setelah pajak (Earning After Tax, EAT). Laba bersih setelah pajak merupakan penghasilan bersih yang diperoleh BUMN baik dari usaha pokok (net operating income) ataupun di luar usaha pokok (non-operating income) selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan. Pencatatan laba bersih (EAT) didapat dari penjualan bersih dikurangi biaya dan pajak. Dalam Laporan Keuangan BUMN Triwulan dan Tahunan, pencatatan laba bersih (EAT) ini dapat dilihat dari laba bersih setelah

(6)

pajak pada laporan laba rugi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur.

Pengukuran IKU profitabilitas BUMN penting dalam menilai kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Laba bersih BUMN menjadi dasar dalam pembagian dividen, termasuk bagian pemerintah sebagai pemegang saham yang berkontribusi sebagai pendapatan negara untuk membiayai pembangunan. Selain itu, semakin meningkat laba BUMN, secara tidak langsung menginformasikan semakin baik dan berkembangnya suatu BUMN sehingga akan memberikan multiplier effefct dalam menggerakkan banyak sektor ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pengukuran capaian IKU Triwulan I Tahun 2022 menggunakan data dan informasi dari BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur, serta Laporan Keuangan Tahunan BUMN Tahun 2021 (laporan keuangan terakhir yang tersedia pada saat pengukuran capaian target IKU).

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, jumlah BUMN sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional telah terealisasi sebanyak 9 (sembilan) BUMN atau mencapai 100% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-1.2

1.2. Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

Jumlah

BUMN 9 N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Berdasarkan laporan keuangan tahunan BUMN tahun 2021, 9 (sembilan) BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditargetkan, realisasi profitabilitasnya mencapai Rp12.856,16 Miliar. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

a. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memperoleh laba sebesar Rp55,18 Miliar;

b. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memperoleh laba sebesar Rp214,42 Miliar;

c. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memperoleh laba sebesar Rp2.082,35 Miliar;

d. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memperoleh laba sebesar Rp887,14 Miliar;

e. PT PLN (Persero) memperoleh laba sebesar Rp14.218,33 Miliar;

f. PT Len Industri (Persero) memperoleh laba sebesar Rp 129,86 Miliar (holding BUMN industri pertahanan);

g. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. merugi sebesar Rp1.967,49 Miliar;

h. PT Hutama Karya (Persero) merugi sebesar Rp2.408,30 Miliar;

i. Perum Perumnas merugi sebesar Rp355,34 Miliar.

Berdasarkan hasil capaian Triwulan I tahun 2022, Asisten Deputi Bidang Utilitas dan Industri Manufaktur memperkirakan bahwa target jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 dapat terpenuhi, walaupun terdapat 3 (tiga) BUMN yang mengalami kerugian, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), dan Perum Perumnas. Kerugian ini diakibatkan adanya ketidakstabilan kinerja keuangan BUMN yang sedang dalam masa pemulihan akibat pandemi COVID-19.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. merugi karena tengah fokus dengan

(7)

penyehatan keuangan perusahaan yang sebelumnya juga terdampak pandemi COVID-19. Restrukturisasi dilaksanakan dalam rangka perbaikan likuiditas PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sendiri. Diharapkan dengan adanya program penyehatan keuangan Waskita yang berjalan dengan baik, Perseroan dapat kembali membukukan keuntungan pada tahun mendatang. Di samping itu, PT Hutama Karya (Persero) juga mengalami kerugian akibat pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mempengaruhi lalu lintas harian rata-rata jalan tol sehingga berdampak pada penurunan pendapatan usaha dan operasi jalan tol. Selain itu, gangguan dan pembatasan proses pengadaan barang dan jasa selama pandemi juga mempengaruhi pendapatan konstruksi, real estat, dan penjualan barang PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, untuk kerugian yang dialami Perum Perumnas tentunya juga diakibatkan oleh kondisi pandemi COVID-19. Namun, sebenarnya angka kerugian ini sudah menunjukkan trend perbaikan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020 angka kerugian sebesar Rp371 Milyar, mengalami perbaikan pada tahun 2021 menjadi Rp355 Milyar. Dengan kondisi perekonomian yang sudah mulai pulih, diharapkan BUMN- BUMN ini dapat meningkatkan profitabilitasnya di tahun 2022 ini.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I untuk memastikan profitabilitas BUMN utilitas dan industri manufaktur yaitu dengan melaksanakan rapat koordinasi Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022 serta melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan dan monitoring restrukturisasi BUMN. Selanjutnya, untuk mendorong realisasi profitabilitas BUMN yang lebih baik lagi di Triwulan II, akan dilakukan monitoring dan evaluasi terkait Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022 serta monitoring dan evaluasi restrukturisasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur, sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun. Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Dalam rangka pencapaian target kinerja realisasi profitabilitas BUMN, kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur adalah:

Jumlah BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang profitabilitasnya mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Rapat koordinasi Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022

Terlaksana

Telah dilaksanakan rapat pelaksanaan Program Privatisasi tahunan tahun 2022. Dengan ini, rencana aksi triwulan I telah selesai dilaksanakan

2

Rapat koordinasi pelaksanaan dan monitoring

restrukturisasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur

Terlaksana

 Telah dilaksanakan Rapat Komite Privatisasi terkait usulan Program Tahunan Privatisasi Persero Tahun 2022 untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., dan PT Semen Kupang (Persero).

 Telah ditetapkan KMK No.

40/KMK.06/2022 terkait

penambahan PMN PT Len Industri (Persero) dalam rangka Holding BUMN Industri Pertahanan

(8)

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output

1

Restukturisasi, Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320

(23,7%) N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764

(0,3%) N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

1.3.Jumlah produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi

Latar Belakang

Salah satu visi pembangunan jangka panjang Indonesia 2020-2024 adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing dengan mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan inovasi secara berkelanjutan. Inovasi merupakan hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian atau penerapan yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan sosial (UU 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Produk inovasi merupakan proses dari penggunaan teknologi baru ke dalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. Produk inovasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi merupakan produk hasil inovasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang telah dimanfaatkan atau dalam proses produksi oleh BUMN.

Produk inovasi merupakan hal penting dalam merespon persaingan yang semakin kompetitif. Usaha meningkatkan daya saing melalui inovasi akan membuat perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan produk yang lebih baik dari pesaing dan dapat dijual dengan harga yang lebih kompetitif. Pengembangan inovasi oleh berbagai lembaga serta kesiapan BUMN dalam mengadopsi teknologi baru hasil inovasi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Jumlah produk inovasi yang meningkatkan daya saing ekonomi adalah banyaknya produk hasil inovasi yang telah dimanfaatkan atau dalam proses produksi oleh BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur, yaitu pemanfaatan Cofiring pada PLTU milik PT PLN (Persero); pengembangan teknologi Solar Cell oleh PT Len Industri (Persero); serta pemanfaatan Lean Construction pada BUMN Infrastruktur. Sumber data yang digunakan dalam pengukuran IKU terkait jumlah produk inovasi BUMN ini berasal dari laporan BUMN serta hasil rapat koordinasi dengan BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, jumlah produk inovasi sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi telah terealisasi sebanyak 3 (tiga) produk atau mencapai 100% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

(9)

IKU-1.3

1.3. Jumlah produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi

Produk 3 N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Berdasarkan laporan BUMN serta hasil rapat koordinasi dengan BUMN terkait, produk inovasi yang telah dimanfaatkan dan/atau dalam proses produksi oleh BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur di triwulan I tahun 2022 adalah sebagai berikut:

a. Cofiring pada PLTU milik PT PLN (Persero)

Program cofiring merupakan rencana subsitusi batubara pada rasio tertentu dengan bahan bakar biomassa. Melalui metode direct co-firing, biomassa dan batu bara dicampur di coal yard menggunakan alat berat, masuk jalur conveyor menuju coal bunker dan coal feeder, untuk dibakar bersama-sama dalam boiler furnace. Rencana cofiring ini merupakan salah satu dari Program PLN “Green Booster” yang ditujukan untuk mendukung pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) di indonesia serta membantu PLN dalam mengurangi konsumsi batu bara sehingga bisa menekan emisi karbon dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Hal ini sesuai dengan komitmen Indonesia dalam NDC-nya untuk berkontribusi dalam solusi perubahan iklim global pada UNFCCC dengan pengurangan emisi GRK 29%

di tahun 2030.

Sebagai bentuk komitmen PLN dalam mencapai target bauran energi nasional, PLN telah memanfaatkan program cofiring dengan mengimplementasikannya pada 52 lokasi PLTU. Sumber biomassa yang digunakan PLN dalam inovasinya ini berupa pelet kayu, sebuk gergaji, SRF, RDF, wood chip, batok kelapa sawit, batok kelapa, dan enceng gondok.

Inovasi oleh PLN ini membutuhkan dana sebesar Rp19,87 Miliar yang digunakan untuk kegiatan pengembangan inovasi cofiring berupa kajian sumber energi terbarukan, studi terkait pengoperasian cofiring, studi insentif tariff EB, serta pengembangan-pengembangan lainnya.

Hingga Maret 2022, PLN telah melaksakan uji coba cofiring pada 26 lokasi PLTU dengan porsi biomassa antara 1-5%. Dari 26 lokasi tersebut, sebanyak 13 unit PLTU telah menerapkan implementasi cofiring biomassa secara komersial, yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta Lombok.

b. Teknologi Solar Cell oleh PT Len Industri (Persero)

Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar.

Pemanfaatan tenaga surya untuk tenaga listrik secara global membuka peluang bagi banyak perusahaan untuk melakukan diversifikasi bisnis di bidang produksi solar panel untuk mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Inovasi pemanfaatan Solar Cell ini juga dilakukan oleh PT Len Industri (Persero) yang tengah mengembangkan pembangkit PLTS (skala besar dan rooftop) dan PLTMH. untuk proyek listrik jalan tol, bandara, SPBU, stasiun, tambang, pabrik, kantor, perkebunan, pelabuhan, dan gudang. Inovasi teknologi Solar Cell oleh PT Len Industri (Persero) ini membutuhkan dana sebesar Rp173,84 Miliar yang digunakan untuk berbagai program penelitian dan pengembangan.

(10)

c. Lean Construction pada BUMN Infrastruktur

Lean Construction adalah sebuah metode dalam mendesain sistem kerja proyek konstruksi yang dapat mengidentifikasi adanya waste (pemborosan) sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai (value), dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Lean Construction menjadi produk inovasi yang banyak dimanfaatkan pada BUMN khususnya di bidang Infrastruktur. Tujuan penerapan Lean Construction adalah untuk mengoptimalisasikan pelaksanaan proyek konstruksi sehingga pelaksanaan konstruksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

BUMN yang berada di bawah koordinasi Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur, yang saat ini tengah mengembangkan inovasi Lean Construction adalah PT Hutama Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan capaian hasil produk inovasi Triwulan I tahun 2022 di atas, Asisten Deputi Bidang Utilitas dan Industri Manufaktur menyimpulkan bahwa target jumlah produk inovasi sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi tahun 2022 dapat terpenuhi.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada triwulan I untuk memastikan produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi dapat mencapai target adalah dengan melakukan berbagai rapat koordinasi terkait progres pengembangan inovasi serta pemanfaatan produk hasil inovasi pada BUMN-BUMN terkait. Hal ini sesuai dengan rencana aksi yang telah ditetapkan. Pada triwulan berikutnya akan dilakukan rapat koordinasi/FGD terkait Lean Construction dan Solar Cell, serta monitoring dan evaluasi terhadap beberapa hal, yaitu pemanfaatan cofiring pada PLTU milik PLN serta kebijakan insentif terminasi dini PLTU Batubara oleh PLN. Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai sepenuhnya.

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Dalam rangka pencapaian target kinerja realisasi belanja modal (capex) BUMN, kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur adalah:

Jumlah produk inovasi di BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur yang meningkatkan daya saing ekonomi

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Rapat Koordinasi

pemanfaatan Cofiring pada PLTU milik PT PLN (Persero)

Terlaksana

Telah dilaksanakan Rapat Pembahasan Cofiring PLTU.

Dengan ini, rencana aksi triwulan I telah selesai dilaksanakan

2

Rapat Koordinasi progres pengembangan teknologi solar sel oleh PT Len Industri (Persero)

Tertunda dan digeser

Masih menunggu konfirmasi narasumber sehingga rencana kegiatan akan dilaksanakan pada TW II atau TW III 2022

3

Rapat Koordinasi progres pemanfaatan Lean Construction pada BUMN Infrastruktur

Tertunda dan digeser

Masih menunggu konfirmasi narasumber sehingga rencana kegiatan akan dilaksanakan pada TW II atau TW III 2022

4

Rapat Koordinasi insentif terminasi dini PLTU Batubara (PLN)

Terlaksana

Telah dilaksanakan pembahasan scoping mission Climate

Investment Fund (ClF) Accelerating Coal Transition (ACT) Investment Program dan

(11)

akan ditindaklanjuti dengan penyelesaian rencana investasi ACT untuk diajukan kepada Komite Dana Perwalian CIF

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output 1 Restukturisasi,

Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320 (23,7%)

N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764 (0,3%)

N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

2

Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya Pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur yang Efektif

Pencapaian Sasaran Strategis 2: Terwujudnya pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang efektif, ditunjukkan oleh pencapaian dua indikator kinerja yaitu:

1. Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti.

2. Persentase penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur.

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1.Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

Latar Belakang

Persentase kebijakan yang ditindaklanjuti merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan atau pencapaian proses koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur. Proses koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dikatakan efektif dan berkualitas apabila hasil rekomendasi kebijakan yang dikeluarkan ditindaklanjuti oleh K/L terkait dan K/L terkait puas dengan layanan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian yang diberikan.

Indeks kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan kebijakan di sektor utilitas dan industri manufaktur dikategorikan ke dalam 4 (empat) kategori:

a. Sangat Baik, rentang nilai 85 – 100 (4) b. Baik, rentang nilai 75 – 84 (3)

c. Cukup, rentang nilai 65 – 74 (2) d. Kurang, rentang nilai <65 (1) Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti sebanyak 5 (lima) rapat koordinasi dengan ringkasan sebagai berikut:

(12)

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-2.1 2.1. Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

Indeks Baik

(3 dari 4) N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Kegiatan terkait koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur pada Triwulan I 2022 yang telah dilaksanakan, antara lain: 1) Rapat koordinasi penyusunan regulasi penambahan PMN pada BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur; 2) Rapat koordinasi Program Tahunan Privatisasi (PTP) tahun 2022; 3) Rapat koordinasi pelaksanaan dan monitoring restrukturisasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur; 4) Rapat koordinasi pemanfaatan cofiring pada PLTU; 5) Rapat koordinasi insentif terminasi dini PLTU Batubara (PLN).

Pencapaian kinerja Triwulan I tahun 2022 terealisasi dengan baik ditopang dengan sinergi antar K/L terkait sehingga koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur dapat ditindaklanjuti.

Adapun kendala yang menyebabkan belum maksimalnya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur di Triwulan I adalah kondisi pandemi Covid-19 yang fluktuatif sehingga target dan rencana perlu disesuaikan lagi.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I agar koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur dapat ditindaklanjuti yaitu dengan melakukan koordinasi yang masif dan sistematis.

Untuk mendorong realisasi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur di triwulan berikutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur. Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Rapat koordinasi penyusunan regulasi penambahan PMN pada BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur

Terlaksana

Telah dilaksanakan Rapat PAK untuk penambahan PMN PT PLN (Persero) yang dituangkan dalam Berita Acara No. BA-05/KN.33/2022 tanggal 17 Februari 2022, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan Perum Perumnas.

Dalam proses perumusan regulasi RPP PMN, diperlukan penyamaan persepsi terhadap substansi kajian sehingga diperlukan rapat PAK lanjutan.

(13)

2 Rapat koordinasi PTP

tahun 2022 Terlaksana

Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi PTP Tahun 2022 (Risalah Rapat No.:

EK.5/02/D.III.M.EKON/01/

2022) dan ditindaklanjuti dengan Rapat Komite Privatisasi terkait usulan PTP Tahun 2022 (Surat Persetujuan Komite Privatisasi atas Rencana PTP Tahun 2022 melalui Surat Menko Perekonomian No.:

EK.5/84.1/M.EKON/03/2022 tanggal 29 Maret 2022 kepada Menteri BUMN). Diperlukan kesesuaian rencana PTP 2022 dengan timing agar dana publik dapat terserap optimal sehingga akan dilaksanakan rapat PAK lanjutan untuk membahas RPP dan proses rights

issue/penjualan saham di masing- masing BUMN.

3

Rapat koordinasi pelaksanaan dan monitoring

restrukturisasi BUMN sektor utilitas dan industri manufaktur

Terlaksana

 Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi PTP Tahun 2022 tanggal 17 Januari 2022 (Risalah Rapat No.:

EK.5/02/D.III.M.EKON/01/2022) dan ditindaklanjuti dengan Rapat Komite Privatisasi terkait usulan PTP Tahun 2022 (Surat

Persetujuan Komite Privatisasi atas Rencana PTP Tahun 2022 melalui Surat Menko Perekonomian No.:

EK.5/84.1/M.EKON/03/2022 tanggal 29 Maret 2022 kepada Menteri BUMN). Diperlukan kesesuaian rencana PTP 2022 dengan timing agar dana publik dapat terserap optimal sehingga akan dilaksanakan rapat PAK lanjutan untuk membahas RPP dan proses rights issue/penjualan saham di masing-masing BUMN.

 Telah ditetapkan KMK No.

40/KMK.06/2022 terkait

penambahan PMN PT Len Industri (Persero) dalam rangka Holding BUMN Industri Pertahanan.

Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan evaluasi capaian KPI PT Len Industri (Persero).

4

Rapat koordinasi pemanfaatan cofiring pada PLTU

Terlaksana

Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Pemanfaatan Cofiring pada PLTU (Risalah Rapat No.: INV/01 /D.III.M.EKON.4/01/2022) dan akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan FGD pada TW II. Dalam pemanfaatan cofiring ini diperlukan sinergi antar BUMN untuk meningkatkan

ketersediaan biomassa serta finalisasi Permen ESDM terkait implementasi cofiring PLTU dan kebijakan terkait sektor finansial.

5 Rapat koordinasi progres pengembangan

Tertunda dan Digeser

Masih menunggu konfirmasi narasumber sehingga rencana

(14)

teknologi solar sel oleh PT Len Industri (Persero)

kegiatan akan dilaksanakan pada TW II atau TW III 2022.

6

Rapat koordinasi progres pemanfaatan lean construction pada BUMN Infrastruktur

Tertunda dan Digeser

Masih menunggu konfirmasi narasumber sehingga rencana kegiatan akan dilaksanakan pada TW II atau TW III 2022.

7

Rapat koordinasi insentif terminasi dini PLTU Batubara (PLN)

Terlaksana

Telah dilaksanakan pembahasan scoping mission ClF ACT Investment Program pada tanggal 19-23 Maret 2022 dan akan ditindaklanjuti dengan penyelesaian rencana investasi ACT untuk diajukan kepada Komite Dana Perwalian CIF.

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian Output

1

Restukturisasi, Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.32

0 (23,7%) N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764

(0,3%) N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

2.2.Persentase penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur

Latar Belakang

Kebijakan yang berkualitas dihasilkan dari proses analisis yang dalam dan komprehensif. Untuk itu, dalam rangka perumusan kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur diperlukan analisis kebijakan berupa karya tulis kedinasan (naskah akademik RUU, RPerpres, RPermen, Memo Kebijakan, Model Kebijakan, dan Advokasi Kebijakan) dan karya tulis ilmiah (policy brief, policy paper, artikel kebijakan dan makalah). Adapun IKU Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur merupakan indikator untuk mengukur tingkat penyelesaian atas dokumen analisis kebijakan yang ditargetkan. Dokumen Analisis Kebijakan yang dihasilkan nantinya harus mendapat persetujuan dari Deputi.

Pada tahun 2022, Keasdepan Utilitas dan Industri Manufaktur menargetkan menyusun 8 dokumen analisis kebijakan, dengan fokus Kebijakan Bidang Restrukturisasi, Pengembangan, dan Pembiayaan BUMN Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur sebanyak 4 dokumen dan Kebijakan Bidang Riset dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur sebanyak 4 dokumen.

Dengan terpenuhinya Indikator kinerja ini, diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di lingkungan Asisten Deputi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur namun juga diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan Kompetensi ASN yang merupakan

“ultimate indicator” pada sasaran strategis di level kementerian.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur masih dalam tahap pengumpulan data dan informasi, dengan

(15)

ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-2.2 2.2. Persentase penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri

manufaktur

Persentase 75 N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Kegiatan terkait penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur pada Triwulan I 2022 yang telah dilaksanakan, antara lain pengumpulan data dan informasi terkait: 1) Cofiring pada PLTU milik PT PLN (Persero); 2) Asset Recycling PT Hutama Karya (Persero); 3) Rights Issue PT Waskita Karya (Persero) Tbk; 4) Insentif Terminasi Dini PLTU Batubara; 5) Energy Transition Mechanism; dan 6) Efektifitas Penambahan PMN pada BUMN.

Pencapaian kinerja Triwulan I tahun 2022 terealisasi dengan baik ditopang dengan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur sehingga dapat dilakukan pengumpulan data dan informasi. Adapun kendala yang menyebabkan belum maksimalnya penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur di Triwulan I adalah kondisi pandemi Covid- 19 yang fluktuatif sehingga target dan rencana perlu disesuaikan lagi serta keterbatasan akses data atau informasi yang bersifat rahasia.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I agar penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur yaitu dengan melakukan rapat koordinasi dengan para stakeholders untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Untuk mendorong penyelesaian analisis kebijakan sektor utilitas dan industri manufaktur di triwulan berikutnya akan dilakukan pengolahan data dan informasi atau rapat lanjutan apabila masih diperlukan data dan informasi sektor utilitas dan industri manufaktur. Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Pengumpulan data dan informasi terkait Cofiring pada PLTU milik PT PLN (Persero)

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi tentang: 1) roadmap cofiring PLTU; 2) progres cofiring PLTU; dan3)

tantangan dan dukungan dalam pemanfaatan cofiring PLTU.

2

Pengumpulan data dan informasi terkait Asset Recycling PT Hutama Karya (Persero)

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi tentang: 1) rencana asset recycling; 2) skema pengalihan hak pengusahaan jalan tol; dan 3) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

3

Pengumpulan data dan informasi terkait Rights Issue PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi tentang: 1) kondisi kinerja dan keuangan dan 2) rencana restrukturisasi.

(16)

4

Pengumpulan data dan informasi terkait Lean Construction pada BUMN Infrastruktur

Tertunda dan Digeser

Masih menunggu konfirmasi narasumber sehingga rencana kegiatan akan dilaksanakan pada TW II atau TW III 2022.

5

Pengumpulan data dan informasi terkait Insentif Terminasi Dini PLTU Batubara

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi tentang: 1) scooping mission ClF ACT Investment Program dan 2) investasi ACT untuk diajukan kepada Komite Dana Perwalian CIF.

6

Pengumpulan data dan informasi terkait Energy Transition Mechanism (ETM)

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi tentang: 1) roadmap Net Zero Emission; 2) rencana terminasi dini PLTU; dan 3) pengembangan EBT; 4) permasalahan ETM dan dukungan.

7

Pengumpulan data dan informasi terkait Efektifitas Penambahan PMN pada BUMN

Terlaksana

Telah diperoleh data dan informasi PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), Perum Perumnas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tentang: 1) kondisi kinerja dan keuangan dan 2) rencana pemanfaatan PMN

8

Pengumpulan data dan informasi terkait Penilaian Tingkat Kerentanan Keuangan BUMN Sektor Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

Tertunda dan Digeser

Data dan informasi Penilaian Tingkat Kerentanan Keuangan BUMN Sektor Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur berasal dari Laporan Keuangan audited masing-masing BUMN pada TW I 2022, tetapi hingga saat ini masih dalam proses audit sehingga BUMN belum dapat merilis laporan keuangannya. Direncanakan

pengumpulan data dan informasi akan dilakukan pada TW II.

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output

1

Restukturisasi, Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320

(23,7%) N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764 (0,3%)

N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

3

Sasaran Kegiatan 3: Terwujudnya Tata Kelola Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang Baik

Pencapaian Sasaran Strategis 3: Terwujudnya Tata Kelola Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang Baik, ditunjukkan oleh pencapaian dua indikator kinerja yaitu:

1. Persentase ASN Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang memenuhi ketentuan JP ASN.

2. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur.

(17)

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1.Persentase ASN Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang memenuhi ketentuan JP ASN

Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 11/2017, pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 jam pelajaran. Adapun pemenuhan 20 jam pelajaran dapat dilakukan dengan mengikuti seminar/konferensi/sarasehan/ sosialisasi, workshop/lokakarya, dan benchmarking. Persentase ASN Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur yang memenuhi jam pelatihan melalui keikutsertaan dalam seminar/konferensi/sarasehan/sosialisasi, workshop/ lokakarya, dan benchmarking merupakan alat untuk mengukur pemenuhan pengembangan kompetensi pegawai dalam memenuhi jam pelajaran sebanyak 20 jam pelatihan melalui keikutsertaan dalam FGD/seminar/workshop mengacu pada PP No.

11/2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, ASN pada Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur telah mengikuti kegiatan untuk memenuhi ketentuan JP dengan rincian sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-3.1

3.1. Persentase ASN Asisten Deputi Utilitas dan Industri

Manufaktur yang memenuhi ketentuan JP ASN

Persentase 70% N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Berdasarkan rekapitulasi JP yang telah diikuti ASN, terdapat beberapa kegiatan untuk memenuhi Jam Pelajaran yang telah diikuti oleh ASN pada Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur, antara lain: 1) Webinar Policy Analyst Virtual Public Lecture: “Strategi Transisi Energi Menuju Penyediaan Energi Terbarukan di Indonesia, Identifikasi Alternatif dan Rekomendasi Kebijakan”; 2) Webinar HK ExperTalk: How Does Indonesia Power Grid Could Embrace the Era of Renewable Energy Integration “Shifting the Gear”; 3) Bimbingan teknis Orientasi JFAK, dan Sosialisasi Tata Cara Penilaian Kinerja PNS Tahun 2021 dan Penyusunan Target Kinerja berdasarkan PP No. 30/2019 dan Permenpan RB No.

8/2021.

Pencapaian kinerja Triwulan I tahun 2022 terealisasi dengan baik ditopang dengan kemudahan akses informasi dan adanya pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara daring. Adapun kendala dalam memenuhi JP adalah agenda kegiatan yang berbenturan dengan kegiatan keasdepan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I untuk meningkatkan pemenuhan Jam Pelajaran yaitu dengan mencari informasi melalui berbagai media yang menyelenggarakan kegiatan pengembangan kapasitas SDM sektor utilitas dan industri manufaktur. Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

(18)

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Keikutsertaan ASN pada FGD Percepatan Implementasi Cofiring Pembangkit PLN

Tidak Terlaksana

dengan Perubahan

Kegiatan diubah dengan mengikuti Webinar Policy Analyst Virtual Public Lecture: “Strategi Transisi Energi Menuju Penyediaan Energi

Terbarukan di Indonesia, Identifikasi Alternatif dan Rekomendasi Kebijakan” karena kendala keterbatasan penyelenggaraan seminar.

2

Keikutsertaan ASN pada sosialisasi tentang Penerapan Lean

Construction pada BUMN Infrastruktur

Tidak Terlaksana

dengan Perubahan

Kegiatan diubah dengan mengikuti Webinar HK ExperTalk: How Does Indonesia Power Grid Could Embrace the Era of Renewable Energy Integration “Shifting the Gear” karena kendala keterbatasan

penyelenggaraan seminar.

3

Keikutsertaan ASN pada workshop tentang laporan keuangan perusahaan

Tidak Terlaksana

dengan Perubahan

Kegiatan diubah dengan mengikuti Bimbingan teknis Orientasi JFAK, dan Sosialisasi Tata Cara Penilaian Kinerja PNS Tahun 2021 dan Penyusunan Target Kinerja berdasarkan PP No. 30/2019 dan Permenpan RB No. 8/2021karena kendala keterbatasan

penyelenggaraan seminar.

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output 1 Restukturisasi,

Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320 (23,7%)

N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764 (0,3%)

N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

3.2.Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur

Latar Belakang

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan untuk menggambarkan kualitas pelaksanaan anggaran belanja dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, dan penggunaan belanja secara proporsional. Pengukuran kualitas pelaksanaan anggaran sangat penting untuk meningkatkan efektivitas tata kelola organisasi dengan menitikberatkan pada kualitas anggaran dimana anggaran adalah salah satu capital utama organisasi untuk melaksanakan kegiatan.

(19)

Kualitas pelaksanaan anggaran dapat dilihat dari data penyerapan anggaran terhadap pagu DIPA, yang didasarkan pada hasil realisasi SP2D dalam aplikasi OMSPAN. Selain itu, juga dilihat dari realisasi capaian output yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah output yang terkonfirmasi dengan output yang ditargetkan.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, pelaksanaan anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur dilakukan dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-3.2 3.2. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur

Persentase 95% N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Selama triwulan 1 tahun 2022, telah dilakukan berbagai kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran untuk mencapai target kualitas pelaksanaan anggaran sebesar 95%. Beberapa upaya yang telah dilakukan pada Triwulan I yaitu penyusunan rencana kegiatan dan belanja tahun 2022, identifikasi ruang lingkup output kegiatan yang diharapkan, penyusunan strategi capaian output, penyusunan Laporan IKU Triwulanan 2022, dan pelaporan E-Monev. Sejauh ini, pelaksanaan anggaran telah dilakukan dengan baik dan terarah ditopang dengan dukungan serta kerja sama yang baik dari Sumber Daya Manusia (SDM) di Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur serta pihak-pihak lain di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Selanjutnya, untuk dapat mencapai kualitas pelaksanaan anggaran sesuai target tahun 2022, akan tetap dilakukan pelaksanaan rencana kegiatan dan belanja sesuai target, penyusunan laporan IKU Triwulan II 2022, serta pelaporan kinerja dan anggaran pada aplikasi E-Monev secara berkala. Dengan begitu, pelaksanaan kegiatan dan anggaran akan tetap terjaga sesuai rencana.

Berdasarkan hasil capaian kinerja Triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang, maka target kualitas pelaksanaan anggaran Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur sebesar 95% diproyeksikan dapat tercapai.

Pelaksanaan Rencana Aksi dan Capaian Kegiatan TW I

Kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur yang ditindaklanjuti

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan

1

Penyusunan rencana kegiatan

dan belanja tahun 2022 Terlaksana

Telah dilaksanakan rapat internal mengenai Rencana Kegiatan dan Belanja dilanjutkan dengan diskusi penyusunan Rencana kerja Keasdepan 2022

2

Identifikasi ruang lingkup output kegiatan yang

diharapkan Terlaksana

Telah dilaksanakan rapat internal setiap bulannya untuk membahas kegiatan yang akan dilaksanakan sebulan kedepan, serta menentukan output

(20)

kegiatan yang akan dihasilkan

3

Penyusunan strategi capaian

output Terlaksana

Strategi untuk mencapai output yang diharapkan telah

didiskusikan dengan seluruh pihak internal, dengan tetap mempertimbangkan rencana aksi tahun 2022

4 Penyusunan Laporan IKU TW I

2022 Terlaksana Telah dilaksanakan sesuai waktu

yang ditentukan

5 Pelaporan E-Monev Terlaksana

Telah diikuti bimbingan teknis pengisian E-monev dan telah dilaksanakan pengisian capaian kinerja di aplikasi sesuai panduan yang diberikan

Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaian

Output

1

Restukturisasi, Pengembangan dan Pembiayaan

794.990.000 188.096.320

(23,7%) N/A N/A

2 Riset dan Inovasi 205.010.000 52.807.764

(0,3%) N/A N/A

Keterangan:

N/A: Nilai realisasi dan capaian kinerja diukur dalam periode tahunan

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Triwulan I Tahun 2022

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka turut menjaga agar perkembangan e- commerce tetap memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen dan persaingan usaha yang sehat, Kedeputian Bidang

Deskripsi Sasaran Strategis Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Ekspor dan Fasilitasi Perdagangan yang Berkualitas merupakan saran yang diberikan Asisten Deputi

Persentase Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri yang diterima Deputi adalah persentase usulan rekomendasi kebijakan berupa nota dinas dalam bidang industri

Kegiatan terkait koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di sektor utilitas dan industri manufaktur pada Triwulan II 2022 yang telah dilaksanakan adalah berupa kegiatan

Beberapa upaya yang telah dilakukan pada triwulan I untuk mencapai target Indeks Kualitas Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Bidang Pangan dengan melakukan

Hingga Triwulan I Tahun 2022, pelaksanaan Kompilasi Integrasi dan Sinkronisasi IGT serta penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin, dan/atau Hak Atas

Realisasi pertumbuhan industri pengolahan non migas diterbitkan setiap triwulan oleh Badan Pusat Statistik. Akan tetapi sampai dengan April belum diketahui

S arana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam perusahaan, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka kegiatan yang