PEMBELIAN BARANG PADA PT. BANK ANZ INDONESIA
SKRIPSI
OLEH:
MUHAMMAD AUDRI AL KAISAR 207093000299
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
Pada PT Bank ANZ Indonesia
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi (S.SI)
Oleh:
Muhammad Audri Al Kaisar NIM : 207093000299
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/1435 H
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2014
Muhammad Audri Al Kaisar
MUHAMMAD AUDRI AL KAISAR, Rancang Bangun Sistem Informasi administrasi Pembelian Barang pada PT.BANK ANZ INDONESIA dibawah bimbingan NUR AENI H dan RINDA HESTI K.
PT BANK ANZ INDONESIA merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang Perbankan. berdasarkan observasi di lapangan pendataan Pemesanan Barang Diperusahaan ini masih Belum memenuhi kriteria yang ada dikarenakan Proses yang sangat memakan waktu lama, seperti halnya pelaporan, pembelian barang dan pemesanan barang, dan masih menggunakan media kertas yang digunakan sebagai media untuk arsip data sehingga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan arsip-arsip tersebut dan lamanya dalam pencarian data dalam Laporan pemesanan. Rancang bangun sistem informasi pemesanan Pembelian Barang ini menggunakan Metode RAD (Rapid Application Development) dan tools UML (Unified Model Language) dengan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram serta menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Sistem informasi pemesanan Barang ini yang dibuat agar dapat meminimalisir kesalahan di dalam melakukan Rekap data Tahunan melihat ketersedian barang, pembayaran dan pembuatan laporan sehingga dapat membantu kegiatan operasional, dan memudahkan manager dalam melihat laporan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Kata Kunci: PT Bank ANZ Indonesia, Sistem Informasi administrasi Pembelian Barang, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, PHP dan MySql.
V BAB + XIX HALAMAN + 134 HALAMAN + 44 GAMBAR + 22 TABEL
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Pembelian Barang Pada PT BANK ANZ INDONESIA” dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya yang terang benderang ke muka bumi ini, dan juga kepada keluarga para sahabatnya beserta alim ulama yang senantiasa meneruskan ajaran Islam sebagai penerang jalan kehidupan hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Zulfiandri, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Nur Aeni Hidayah, MMSI. dan Ibu Rinda Hesti K, MMSI selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan ilmu, waktu, motivasi dan bimbingan serta kesabarannya selama proses penyusunan skripsi.
Teknologi, yang telah berjasa kepada penulis selama diperkuliahan.
5. Bapak Kurnia Akbar dan seluruh pegawai Bagian PCO yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu saya untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang saya butuhkan untuk penelitian di PT Bank ANZ Indonesia.
6. Bapak Santoso dan Ibu Tuty Alawiyah sebagai orangtua tercinta, yang telah mendoakan dan mendukung peneliti baik moril maupun materil. Serta Kakak - adikku tercinta Adam, Keka, Aan, yang telah membuat penulis bersemangat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas doa dan semangatnya.
7. Keluarga besar kekasih tercinta Natasya Alfiani yang juga banyak memberikan semangat dan motivasi kepada penulis selama pembuatan skripsi ini.
8. Serta teman-teman kelas SI–A, SI-B 2007 & 2008, untuk perjuangannya bersama penulis selama ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, demi selesainya skripsi ini.
Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dapat disampaikan melalui email : [email protected]
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Aamiin.
Jakarta, 29Agustus 2014
Muhammad Audri Al Kaisar NIM : 207093000299
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.5.1 Tujuan Penelitian ... 5
1.5.2 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Metode Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Rancang Bangun ... 10
2.1.1 Rancang ... 10
2.1.2 Bangun ... 10
2.2 Konsep Dasar Sistem ... 10
2.2.1 Pengertian Sistem ... 11
2.2.1.1 Karakteristik Sistem... 12
2.3 Konsep Dasar Informasi ... 15
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.5 Pengertian Administrasi... 19
2.6 Pengertian Pembelian ... 20
2.7 Teori Rapid Application Development (RAD) ... 21
2.7.2 Unsur-Unsur Penting RAD ... 24
2.7.3 Tahap-tahap Pengembangan Sistem ... 25
2.8 Unified Modeling Language (UML) ... 29
2.8.1 Sejarah UML ... 29
2.8.2 Kegunaan UML ... 30
2.8.2.1 Diagram-diagram dan Notasi UML ... 31
2.9 Konsep Aplikasi Sistem dan Database ... 40
2.9.1 PHP ... 40
2.9.2 MySQL ... 41
2.9.2.1 Tipe Data Numeric ... 41
2.9.2.2 Tipe Data String ... 42
2.9.2.3 Tipe Data Date ... 43
2.9.3 Rich Picture ... 44
2.9.4 XAMPP ... 45
2.9.5 phpMyAdmin ... 45
2.9.6 Adobe Dreamweaver ... 46
2.10 Testing ... 48
2.10.1 Black Box Testing ... 48
BAB III METODDOLOGI PENELITIAN ... 54
3.1 Metode Pengumpulan Data... 54
3.1.1 Studi Pustaka ... 54
3.1.2 Studi Lapangan ... 54
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 56
3.2.2 Analisa Sistem ... 56
3.2.3 Desain Sistem ... 57
3.2.4 Desain Database ... 59
3.2.5 Desain Interface ... 59
3.2.5 Pengujian Penerapan Sistem ... 59
3.3 Kerangka Berpikir ... 61
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 62
4.1 PT. Bank ANZ Indonesia ... 62
4.2 Uraian Prosedur ... 63
4.2.1 Proses Pemesanan Barang ... 63
4.2.2 Proses Terima Barang ... 64
4.2.3 Proses Pembayaran Barang ... 64
4.2.4 Proses Pembuatan Laporan ... 64
4.3 Analisa Sistem Berjalan ... 65
4.4 Identifikasi Masalah... 66
4.4.1 Requirements Analysis ... 67
4.4.1.1 Functional Requrement ... 67
4.4.1.2 Nonfunctional Requirement ... 68
4.4.2 Analisa Keputusan ... 68
4.5 Sistem Usulan ... 69
4.6 Perancangan Sistem ... 70
4.6.1 Perancangan Proses desain ... 70
4.6.1.1.1 Identifikasi Actor ... 70
4.6.1.1.2 Identifikasi Use Case ... 71
4.7 Use Case Diagram ... 72
4.8 Use Case Narative ... 73
4.9 Activity Diagram ... 81
4.10 Sequence Diagram ... 82
4.11 Class Diagram ... 93
4.12 Boundary Class ... 94
4.13 Rancangan Keluaran ... 95
4.12 Rancangan Basis Data ... 102
4.12.1 Entity Relationsship Diagram ... 102
4.12.2 Transformasi ERD Ke LRS ... 106
4.12.3 Logical Record Structure ... 081
4.12.4 Normalisasi ... 109
4.13 desain Interface ... 129
4.13.1 Rancangan Layar ... 129
4.14 Pemrograman ... 132
4.14.1 Pengujian Sistem ... 133
BAB V PENUTUP ... 134
5.1 Kesimpulan ... 135
5.2 Saran ... 135 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN III LAMPIRAN IV LAMPIRAN V
Gambar 2.1 Contoh Rich Picture Sistem informasi Administrasi ... 42
Gambar 2.2 Konfigurasi XAMPP ... 43
Gambar 2.3 Halaman Utama phpMyAdmin ... 44
Gambar 2.4 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 ... 45
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 57
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank ANZ Indonesia – Payment & Cash Operation (PCO) ... 61
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan ... 64
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan ... 69
Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Pembelian PT. Bank ANZ Indonesia ... 73
Gambar 4.5 Activity Diagram login ... 81
Gambar 4.6 Sequence DiagramEntry Data Barang ... 82
Gambar 4.7 Sequence DiagramEntry Data Supplier ... 83
Gambar 4.8 Sequence DiagramEntry Data Pegawai ... 84
Gambar 4.9 Sequence Diagram Cetak Surat Pesan ... 85
Gambar 4.10 Sequence DiagramEntryTanda Terima Barang ... 86
Gambar 4.11 Sequence Diagram Cetak Bukti Bayar ... 87
Gambar 4.12 Sequence Diagram Cetak Retur ... 88
Gambar 4.13 Sequence Diagram Cetak Laporan Pesanan ... 89
Gambar 4.14 Sequence Diagram Cetak Laporan Penerimaan ... 90
Gambar 4.15 Sequence Diagram Cetak Laporan Pembayaran ... 91
Gambar 4.16 Sequence Diagram Cetak Retur ... 92
Gambar 4.17 Entry Class ... 93
Gambar 4.18 Boundary Class ... 94
Gambar 4.19 Control Class ... 95
Gambar 4.20 Struktur Tampilan ... 102
Gambar 4.21 Entitas yang terlibat dalam sistem... 103
Gambar 4.22 Entitas dan atribut-atribut ... 104
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram... 105
Gambar 4.25 Logical Record Structure ... 108
Gambar 4.26 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Pegawai ... 109
Gambar 4.27 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Pesan ... 110
Gambar 4.28 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Barang ... 111
Gambar 4.29 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi SP ... 112
Gambar 4.30 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Supplier ... 113
Gambar 4.31 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi TTB .... 114
Gambar 4.32 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Retur ... 115
Gambar 4.33 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Bukti Bayar ... 116
Gambar 4.34 Diagram ketergantungan secara fungsional pada relasi Kembali ... 117
Gambar 4.35 Rancangan Layar Form Menu Utama ... 128
Gambar 4.36 Rancangan Layar Sub Menu File Master ... 129
Gambar 4.37 Rancangan Layar Entry Data Barang ... 129
Gambar 4.38 Rancangan Layar Entry Data Supplier ... 130
Gambar 4.39 Rancangan Layar Entry Data Pegawai ... 130
Tabel 2.1 KlasifikasiPIECES pada kebutuhan sistem menurut Whitten (2007) ... 24
Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram ... 29
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activiti Diagram ... 30
Tabel 2.4 Simbol-simbol Squence Diagram ... 34
Tabel 2.5 Simbol-simbol Class Diagram ... 37
Tabel 2.6 Contohtipe data Numeeric ... 39
Tabel 2.7 Contohtipe data String ... 41
Tabel 2.8 Contohtipe data date ... 42
Tabel 2.9 Contoh Tabel Pengujian Black Box ... 49
Tabel 2.10 Perbandingan Black Box Testing dengan White Box Testing ... 50
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ... 67
Tabel 4.2 Identifikasi Actor ... 70
Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Pegawai ... 118
Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Pesan ... 119
Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Barang ... 120
Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Surat Pesan ... 121
Tabel 4.7 Spesifikasi Tabel Supplier ... 122
Tabel 4.8 Spesifikasi Tabel TTB ... 123
Tabel 4.9 Spesifikasi Tabel Retur ... 124
Tabel 4.10 Spesifikasi Tabel Bukti Bayar ... 125
Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel Kembali ... 126
Tabel 4.12 Tabel Kebutuhan Simpanan Basis Data ... 127
Tabel 4.13 Tabel Estimasi Kebutuhan Simpanan Data ... 128
1. Use Case Diagram
Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Keterangan
Actor1
Actor
UseCase1 Use case
* *
Association
«extends» Extends
«uses» Uses (includes)
System System Boundary
(Sumber: Munawar, 2005)
2. Activity Diagram
Simbol Keterangan
State1 State
Control Flow
Initial State
Final State
Transition
Decision
(Sumber: Munawar, 2005)
Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Keterangan
Actor
Boundary
Entity
Message1 Message
Message2
Message return
Activation
(Sumber: Wahono, 2011) 4. Class Diagram
Actor
Boundary
Entity
Simbol Keterangan
Class
1 2 3
Class 1. Class name
2. Attributes 3. Behaviours Association
Generalization
(Sumber: Munawar, 2005)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengguna komputer di berbagai bidang. Banyak perusahaan yang menggunakan komputer untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Perusahaan yang telah menerapkan komputerisasi memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan yang masih menggunakan manual, sebab manajemen operasional akan lebih baik bila menggunakan komputerisasi.
Oleh karena itu, peranan sistem informasi yang terkomputerisasi sangat dibutuhkan oleh setiap instansi baik pemerintah maupun swasta yang bergerak dibidang perbankan agar dapat melakukan transaksi dengan cepat dan mudah. Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin pesat, membawa dampak kemajuan pengolahan data serta kebutuhan akan informasi yang dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk mendukung pengambilan keputusan. Salah satu faktor penunjang kelancaran operasional suatu perusahaan adalah penggunaan barang, untuk itu diperlukan sistem pencatatan pembelian barang yang efektif dan efisien.
Dikarenakan sistem yang digunakan untuk pencatatan PT. Bank ANZ Indonesia kurang praktis karena masih dilakukan secara semi terkomputerisasi yang di mana pengolahan datanya masih di simpan dalam bentuk Microsoft excel sehingga masih terjadi kesalahan dan ketidak akuratan dalam pencarian data dan tidak efektif
dalam pembuatan laporan serta memakan waktu yang lama. Permasalahan lainnya adalah dalam melakukan kontrol terhadap pembeliaan barang dari supplier dan kontrol terhadap pemakaian barang di PT. Bank ANZ Indonesia.
Sistem pembelian yang dilakukan PT. Bank ANZ Indonesia seringkali mengalami masalah, dikarenakan sistem yang berlaku masih semi terkomputerisasi.
Adapun masalah yang dihadapi oleh PT. Bank ANZ Indonesia pada sistem pencatatan pembelian Barang adalah:
a. Proses dikerjakan dalam waktu yang cukup lama karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan secara manual seperti pencatatan, perhitungan, pengecekan ataupun proses pemeriksaan yang membutuhkan ketelitian.
b. Banyaknya arsip-arsip yang membutuhkan banyak tempat penyimpanan untuk setiap transaksi jual beli.
c. Lambatnya informasi yang diterima oleh pihak manajemen untuk membuat laporan kepada pimpinan, karena pembuatan laporan tersebut tidak otomatis terjadi pada saat transaksi.
Untuk itu penyusun mencoba membuat rancangan sistem informasi dari permasalahan yang sederhana dengan mengambil judul, “Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembelian Barang Pada PT. Bank ANZ Indonesia”, yang bertempat di Jl. Jend Sudirman Kav 33A, Jakarta dengan menggunakan PHP untuk Program dah MySQL untuk database.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan adalah sebagai berikut:
1. Sistem pencatatan pembelian barang yang ada saat ini masih manual, sehingga memakan waktu sampai dengan 3 jam waktu kerja.
2. sering terjadi masalah human error dalam hal pengolahan data Barang, pemesanan barang yang masih berbentuk data arsip dan belum tersimpan dalam satu database yang terkomputerisasi sehingga membuat data tercecer.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dibuatnya Rancang Bangun Sistem Informasi pencatatan Pembelian Barang pada PT. Bank ANZ Indonesia ini dimaksudkan untuk:
a. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam penyimpanan data yang terkomputerisasi ?
b. Bagaimana Cara mengatasi human error dalam hal pengolahan data Barang, pemesanan barang yang masih berbentuk data arsip ?
1.4 Batasan Masalah
Dengan mengamati uraian pada perumusan masalah, maka akan terlihat banyak entitas yang saling berhubungan. Namun sesuai dengan judul yang akan disajikan, maka penulis membatasi permasalahan yang terkait dengan Administrasi pembelian barang yang meliputi :
Penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak memperluas permasalahan, yaitu khusus pada :
a. Tidak mengakomodir keamanan data, jaringan dan pemeliharaan sistem.
b. Didalam Penulisan Skripsi ini hanya meliputi penginputan data Barang,Pencatatan ketersediaan Barang, dan laporan barang c. Tidak meliputi data laporan keuangan akhir.
d. Sistem yang akan dikembangkan oleh penulis akan di terapkan atau digunakan oleh staff PCO (Payment Cash Operation) PT.Bank ANZ Indonesia
e. Metode yang digunakan Penulis dalam Perancangan menggunakan RAD (Rapid Application Development) dengan menggunakan Diagram UML (Unified Model Language) untuk menggambarkan proses-proses yang ada di dalam sistem.
f. Tools yang akan digunakan Penulis untuk membuat aplikasi dengan menggunakan PHP dan untuk Database menggunakan MySQL
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
a. Memberikan solusi atas permasalahan yang ada, yaitu menyediakan suatu sistem informasi Administrasi Pembelian barang di PT. Bank ANZ Indonesia
b. Agar dapat menyajikan informasi Pembelian Barang yang mudah.
c. Sistem informasi ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi Staf PCO (Payment Cash Operation)
1.5.2 Manfaat Penulisan a. Bagi Universitas
Penulisan ini diharapkan dapat menambah referensi tentang kajian sistem informasi Administrasi Pembelian barang.
b. Bagi Perusahaan
Penulisan ini diharapkan dapat menghemat waktu pengerjaan dan tenaga, juga dapat memberikan kerja yang baik dalam proses pengolahan data itu sendiri dan dapat mengembangkan sistem dikemudian harinya sehingga lebih baik lagi data yang akan dihasilkan nantinya.
c. Bagi Penulis
Penulis lebih mengerti tentang teori-teori yang telah diterima sekaligus mematangkan dan meningkatkan pengetahuan tentang sistem Pencatatan Barang, menyerap ilmu yang ada serta menjalin silaturahmi dengan karyawan Bank Anz.
1.6 Metode Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi penelitian. Dalam menganalisa dan merancang sistem informasi
administrasi Pembelian Barang ini penulis menggunakan 2 (dua) metodologi penelitian, yaitu:
1. Metodologi Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis melakukan 3 (tiga) hal, yaitu:
a) Studi pustaka
adalah semua bahan yang diperoleh berasal dari buku-buku atau jurnal.
b) Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengambilan data langsung dari lokasi penelitian.
Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2 (dua) kegiatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data, yaitu:
1) Observasi / pengamatan
Observasi merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk memahami sebuah fenomena berdasarkan gagasan atau pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya.
2) Interview/wawancara
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara yang berupa tanya jawab peneliti dengan responden (narasumber).
c) Studi Literatur Sejenis
Studi literatur berisi tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang sama, diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
2. Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini penulis akan menganalisa mulai dari sistem yang berjalan sampai sistem yang akan diusulkan menggunakan konsep Object Oriented dengan metode RAD (Rapid Application Development) dari McLeod & Schell (2008) dan dengan diagram UML (Unified Model Language) untuk memperlihatkan aliran proses dan data pada sistem yang akan dirancang. Berikut adalah alur metode RAD yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem ini:
1. Investigasi Awal
Pada tahap ini, penulis dan Staff PCO melakukan pertemuan untuk menggambarkan permasalahan, menentukan ruang lingkup pengembangan sistem, mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan.
2. Analisis
Pada tahap ini, penulis menjabarkan tentang permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan untuk memperbaiki sistem yang lama.
Dalam tahap analisis sistem ini terdapat tiga tahapan, yaitu:
a. Problem Analysis, mempelajari bagaimana sistem informasi pencatatan pembelian barang yang telah berjalan dan mendefinisikan masalah-masalah yang terdapat di dalamnya.
b. Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam permasalahan sistem informasi administrasi
pembelian barang.
c. Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan dalam mengatasi masalah sistem informasi Administrasi pembelian Barang yang digambarkan dalam Rich Picture sistem usulan.
3. Desain
Merancang komponen baik desain proses, desain input / ouput, desain database, desain struktur menu, serta desain interface dari sistem informasi pencatatan pemelian barang pada PT. Bank ANZ Indonesia dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
4. Testing
Komponen-komponen sistem informasi Administrasi pembelian barang pada PT Bank ANZ Indonesia belum sampai dipasang dan hanya dilakukan uji coba.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis memberi gambaran yang lebih jelas mengenai sistem “Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembelian Barang Pada PT. Bank ANZ Indonesia”. Atas dasar pembagian masalah serta jenis data yang terkumpul maka penulis mengelompokkan materi penelitian menjadi lima bab yang uraiannya sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, menjelaskan tentang latar belakang masalah, permasalahan yang sedang dihadapi, tujuan penulisan, batasan masalah dan metode penelitian dalam pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori-teori dasar dan pendapat ahli tentang sistem informasi pencatatan pembelian barang, teori tentang metode pengumpulan data, teori RAD dan UML.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dan metode dalam pengembangan sistem. Dimana dalam bab ini membahas lebih rinci tentang metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode analisa yang digunakan serta adanya kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan pada PT Bank ANZ Indonesia
BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang gambaran umum, sejarah dan struktur organisasi perusahaan. Analisis permasalahan mengenai sistem yang berjalan saat ini pada PT Bank ANZ Indonesia, serta perancangan sistem yang akan dirancang, meliputi perancangan database, interface hingga testing sistem ini.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercipta hasil yang lebih baik.
11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Rancang Bangun 2.1.1. Rancang
Perancangan adalah sebuah proses yang mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).
2.1.2. Bangun
Menurut Pressman (2002) pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan.
Jadi rancang bangun dapat berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu (Alwi, 2007)
2.2. Konsep Dasar Sistem 2.2.1. Pengertian Sistem
Menurut Al Fatta dalam buku Analisis & Perancangan Sistem Informasi(2007 : 3) pengertian sistem adalah :
“Kumpulan dari bagian–bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, dan sekumpulan objek–objek yang saling berelasi dan
berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan”.
Dan menurut Bentley dan Whitten (2007 : 6) pada buku karangan nya Systems Analysis and Design for the. Global Enterprise, 7 th. Edition mendefinisikan sistem sebagai :
“Kumpulan dari beberapa bagian yang saling berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai beberapa hasil.”
Berdasarkan teori-teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah kombinasi dari suatu rangkaian variabel- variabel yang saling tergantung satu dengan yang lainnya dimana secara keseluruhan mempunyai tujuan yang tertentu. Beroperasinya sistem adalah dengan maksud tertentu, maksud dan tujuan akhir yang diinginkan akan bisa tercapai hanya bila dilakukan suatu kegiatan (kontrol).
2.2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifattertentu, yaitu:
1) Komponen (Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yaitu saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen/elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau subbagian yang mempunyai fungsi khusus dan dapat mempengaruhi fungsi sistem secara keseluruhan.
2) Batasan (Boundary)
Batasan sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungan luarnya atau dengan sistem lainnya.
Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkupdari sistem tersebut.
3) Lingkungan Luar (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dan kelangsungan hidup sistem, serta dapat menguntungkan atau merugikan sistem tersebut.
4) Penghubung (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain yang memungkinkan adanya aliran sumber daya diantara subsistem tersebut. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya untuk dapat berinteraksi menjadi satu kesatuan.
5) Masukan (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan(signal input).Maintenanceinput adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang dimasukkan dan di proses untuk menghasilkan keluaran.
6) Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi satu keluaran dan dapat pula menjadi sisa pembuangan yang tidak berguna. Keluaran suatu subsistem dapat menjadi masukan bagi subsistem lainnya.
7) Pengolahan(Process)
Pengolahan sistem adalah bagian dari sistem yang melakukan pengolahan sebuah masukan sehinga menghasilkan keluaran yang berguna bagi sistem.
8) Sasaran / Tujuan (Objectives)
Sasaran sistem akan sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu subsistem akan dikatakan berhasil bila sistem mengenai sasaran atau tujuannya.
2.3. Konsep Dasar Informasi
”Informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna”(Mcleod, 2007 :12).Informasi secara umum yaitu data yang telah disusun dan di proses sedemikian rupa sehingga mempunyai makna dan
manfaat bagi seseorang yang dapat menggunakannya dalam membuat keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data sebagai bahan baku informasi yaitu kelompok teratur yang menggambarkan kuantitas berupa alphabet, angka ataupun simbol-simbol yang dapat di deskripsikan serta di klasifikasikan.
Menurut Indrajani dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2011 : 48) dalam bukunya menyatakan “data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan”. Terdapat perbedaan antara data dan informasi.
Data mencakup fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti, yang diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi.
Suatu informasi sangat bernilai dan berguna bagi penerimanya bila mengandung beberapa hal berkualitas berikut ini :
1) Akurat
Artinya informasi tidak boleh adanya gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi sehingga menyesatkan, bebas dari kesalahan- kesalahan, serta harus jelas mencerminkan maksud dan makna yang terkandung didalamnya.
2) Tepat Waktu
Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk perusahaan.
3) Relevan
Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Suatu informasi dapat bersumber dari 2 hal, yaitu:
a) Internal
Sumber informasi berasal dari dalam perusahaan. Misalnya seperti dokumen internal (dokumen pembelian, arsip pegawai, laporan), Observasi (metode pengumpulan informasi dengan cara menelitinya), Survey Internal (kuesioner, wawancara, dll)
b) External
Informasi yang diperoleh dari luar perusahaan (survey external, laporan keuangan perusahaan lain, data statistik dan keputusan pemerintah).
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting. Hal penunjang yang sangat penting bagi semua tingkat
manajemen di suatu organisasi dalam pengambilan setiap keputusan. Schell dan Mcleod (2007 : 6) pada buku karangannya mendefinisikan sistem informasi sebagai :
“Sistem Informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa bagian yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan, sebagai hasil dari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bisnis.”
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen yang saling berinteraksi yang disebut dengan istilah blok bangunan(building block). Adapun komponen- komponen yang ada pada blok bangunan menurut Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain Sistem Informasi, menyadur John Burch dan Gary Grudnitski, yaitu :
1) Blok Masukan(Input)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2) Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3) Blok Keluaran(Output)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4) Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak dan perangkat keras.
5) Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Systems).
6) Blok Kendali
Supaya sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat
merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur dan lain-lain. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung teratasi dengan cepat.
Komponen-komponen blok bangunan di atas tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya guna membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.5. Pengertian Administrasi
Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial
Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapan-tahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan Salah satu bentuk rumusan
pengertian adminitasi secara luas yang sederhana antara lain menyebutkan :bahwa administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok.
Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan telah dilakukan untuk merekam dalam bentuk tulisan secara rinci rencana kegiatan yang akan dilakukan dan merekam hasil kegiatan yang telah dilakukan.
2.6. Pengertian Pembelian
Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasamelalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijualkembali.
Tahapan-tahapan prosedur pembelian menurut Mulyadi adalah sebagaiberikut:
“1. Prosedur permintaan pembelian
2. Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok 3. Prosedur order pembelian
4. Prosedur Penawaran harga 5. Prosedur pencatatan
6. Prosedur distribusi pembelian.”(2001:301)
Penjelasan tahapan-tahapan di atas adalah sebagai berikut:
1. Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian.
Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
2. Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
3. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan suratorder pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi
penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut.
5. Prosedur pencatatan
Dalam prosedur ini memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (suratorder pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan.
6. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2.7. Teori Rapid Application Development (RAD)
2.7.1. Pengertian Rapid Application Development (RAD)
Menurut Whitten (2004), Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur, prototyping, dan Joint Application Development (JAD) untuk mengembangkan sistem secara tepat.
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem.
Menurut Whitten (2004), model RAD mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut:
1. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen
(berkebalikan dengan reaksi pasar pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir proyek.
2. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
3. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan model-driven.
4. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype dari pada model sistem.
5. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar.
6. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena
perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
2.7.2. Unsur-unsur Penting RAD
Menurut McLeod (2008) RAD membutuhkan empat unsur penting, yaitu:
1. Manajemen, khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba (experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal (early adapter) yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
2. Orang, dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus. Anggota dalam tim ini adalah para ahli dalam metodologi dan alat yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas khusus mereka masing-masing.
3. Metodologi, metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat, alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-alat rekayasa piranti lunak dengan bantuan komputer (computer-aided software engineering-CASE) yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan kode. Alat-alat CASE menggunakan komputer untuk membuat dokumentasi yang dapat diubah menjadi piranti lunak dan basis data operasional.
2.7.3. Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Menurut McLeod (2008) ada empat tahap penting dalam pengembangan sistem, yaitu:
1. Investigasi Awal
Mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru, mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem, melakukan sub-divisi sistem menjadi komponen-komponen besar dan mendapatkan umpan balik pengguna.
2. Analisis
Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuan-temuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek.
Terdapat tiga tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD menurut Whitten (2004), yaitu:
a. Problem Analysis, Analisa masalah merupakan tahap mempelajarisistem yang sudah ada dan menganalisa temuan-temuan agar dapat menemukan pemahaman yang lebih mendalam atas masalah yang memicu adanya proyek ini.
b. Requirement Analysis, Analisa kebutuhan merupakan tahap yang mendefinisikan dan memprioritaskan kebutuhan bisnis. Dengan kata lain
memahami pengguna untuk mengetahui apa yang dibutuhkan atau inginkan dari sistem baru, dengan menghindari pembahasan tentang teknologi atau teknis pelaksanaan. Ini mungkin merupakan tahap terpenting pengembangan sistem karena kesalahan dan kelalaian dari hasil analisis ini mengakibatkan ketidakpuasan pengguna dengan sistem final dan modifikasi yang mahal.
Functional requirement adalah deskripsi dari aktivitas dan layanan
yang harus disediakan sebuah sistem.
Nonfunctional requirement adalah deskripsi dari fitur, karakteristik
dan batasan lain yang menentukan kepuasan sistem.
c. Decision Analysis, Analisa keputusan adalah untuk mengidentifikasi pilihan solusi teknis, menganalisis solusi atas kelayakan dari pilihan tersebut, dan merekomendasikan pilihan sistem yang akan dirancang.
3. Desain
Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain umtuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
Terdapat empat tahapan desain pada alur pengembangan sistem RAD menurut Mc Leod (2008)
a. Proses, pada tahapan ini menggambarkan alur proses sistem yang di bangun dengan bantuan notasi Diagram UML seperti Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.
b. Desain Input/Output, pada tahapan ini menggambarkan proses input output yang ada pada sistem yang dibangun seperti Potensial Objek, Class Diagram, Mapping, CRUD Matrix, schema Database dan Spesifikasi Database.
c. Desain Database, tahapan ini mendefinisikan dan merancang kebutuhan database pada sistem yang di bangun.
d. Desain Interface, menghasilkan dan merancang tatap muka sistem yang akan di bangun.
4. Pengujian dan Pemasangan Sistem
Komponen-komponen sistem dipasang, dan dilakukan uji penerimaan pengguna. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi tanda persetujuan untuk melanjutkan ke tahap serah terima.
2.8. Unified Models Language (UML) 2.8.1. Sejarah UML
Munawar (2005) UML adalah pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu, karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat
keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek.Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh dunia.
Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada 1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain. Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk sebuah pendekatan yang standar untuk object oriented modeling. Para pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar modeling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada november 1997 dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component.
2.8.2. Kegunaan UML
Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat lunak. UML menggunakan notasi yang
dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar. Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun.
2.8.2.1. Diagram-diagram dan Notasi UML
Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah.Tujuannya adalah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Berikut ini merupakan beberapa diagram UML dan notasinya yang paling umum digunakan:
1. Use Case Diagram
Menurut Munawar (2005) use case diagram digunakan dalam menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa”
yang diperbuat oleh sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresantikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan- pekerjaan tertentu.Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement (kebutuhan) sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada
pada sistem. Use case diagram menunjukkan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sebuah sistem dan use case yang menjelaskan cara-cara seperti bagaimana interaksi mengambil tempat. Aktor-aktor dihubungkan dengan use case di mana mereka dihubungkan dengan sebuah asosiasi.
Berikut ini adalah daftar simbol-simbol yang digunakan dalam membuat use case diagram:
Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram Sumber: Munawar (2005)
No. Simbol Fungsi
1
System Boundary
Menyatakan batasan sistem dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur yang harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan beraksi.
2
Actor
Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Bisa merupakan manusia, sistem atau device.
3
Use Case
Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem.
Tanpa fitur ini, sistem tidak akan memenuhi permintaan user/aktor. Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goalnya dan digambarkan dengan elips dan nama di dalamnya.
4
Asosiation
Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor tertentu dengan setiap use casetertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan.
5 Mengidentifikasi kelakuan yang harus
terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, kondisi ini adalah hubungan dua use case
System
actor
use case
<<include>>
dimana yang satu memanggil yang lain.
6 Menspesifikasikan bahwa use case target
memperluas prilaku dari use case sumber secara eksplisit.
2. Activity Diagram
MenurutMunawar (2005) Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use case.
Adapun simbol-simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Simbol-simbol Activity Diagram Sumber: Munawar (2005: 109)
No. Simbol Fungsi
1
Swimlane
Menujukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram.
2
Start State
Menujukkan dimana aliran kerja itu di mulai.
3
End State
Menujukkan dimana aliran kerja itu berakhir.
4
Action State
Action state adalah langkah-langkah dalam sebuah activity. Action bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity, atau pada event yang spesifik.
<<extend>>
Swimlane1
Activity1
5
Decission
Menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu di buat dalam aliran kerja.
6
Synchronization
Synchronization menunjukkan dua atau lebih langkah dalam aliran kerja berjalan secara serentak.
3. Sequence Diagram
Menurut Munawar (2005) sequence diagram digunakan dalam menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor memiliki lifeline vertikal.Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.Sequence diagram menunjukkan sebuah interaksi antara peran atau objek- objek prototipe dalam sebuah kolaborasi. Setiap peran memiliki sebuah lifeline yang memanjang di bawahnya.Message direpresentasikan dengan panah berlabel yang digambarkan dari satu lifeline ke lifeline lain. Message memberikan sebuah aktivasi.Di ujung aktivasi, return message menunjukkan arah balik kendali
kepada objek yang memanggil. Parameter dan nilai return dapat ditunjukkan dalam message. Message dikirim ke objek dengan sendirinya untuk memberikan aktivasi nested. Munawar (2005) untuk looping dan conditional menggunakan interaction frame yaitu frame untuk memberi tanda pada sequence diagram.
Ada beberapa tujuan mengapa harus membuat Sequence Diagram diantaranya adalah
1. Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya, yang digambarkan dengan hubungan message dan waktu
2. Menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Menurut Munawar (2005) ada 8 operator yang umum digunakan di interaction frame, yaitu:
a. Alt
Alternatif dari banyak fragmen. Hanya yang kondisinya yang True yang akan dijalankan.
b. Opt
Merupakan singkatan dari Optional. Fragmen yang dijalankan jika kondisi yang mendukungnya True.
c. Par
Singkatan dari paralel.Setiap fragmen dijalankan secara parallel.
d. Loop
Singkatan dari looping. Fragmen mungkin dijalankan berulang kali dan guard menunjukkan basis iterasi.
e. Region
Critical region. Fragmen hanya dapat mempunyai satu thread untuk menjalankannya.
f. Neg
Singkatan dari negative.Fragmen menunjukkan interaction yang salah.
g. Ref
Reference. Menunjukkan ke sebuah interaction yang salah didefinisikan pada diagram yang lain.
h. Sd
Sequence diagram.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam membuat Sequencediagram:
Tabel 2.3 Simbol-simbol Sequence Diagram Sumber: Wahono (2011)
Simbol Keterangan
Boundary biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem lain
sd Data Mo...
Boundary
Control merupakan elemen yang mengatur aliran dari informasi untuk sebuah scenario.
Perilaku bisnis umumnya diatur oleh objek ini
Entity biasanya elemen yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat berupa beans / model objek
Actor1
Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain.
Message1 Relasi ini digunakan untuk memanggil
operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu objek. Message mengharuskan kita menyelesaikan proses baru kemudian memanggil proses berikutnya.
Message2
Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.
4. Class Diagram
MenurutMunawar (2005) Class merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.Jadi, dapat disimpulkan bahwa class diagram menggambarkan
sd Data Mo...
Control
sd Data Mo...
Entity
sekumpulan class, interface, dan collaboration, dan relasi-relasinya.Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi dari sebuah objek class.Atribut adalah nama-nama properti dari sebuah kelas yang menjelaskan batasan nilainya dari properti yang dimiliki oleh sebuah kelas tersebut.Atribut dari suatu kelas merepresantikan properti-properti yang dimiliki oleh kelas tersebut.Atribut mempunyai tipe yang menjelaskan tipe instansiasinya.Operasi adalah implementasi dari layanan yang dapat diminta dari sebuah objek dari sebuah kelas yang menentukan tingkah lakunya.Sebuah operasi dapat berupa perintah ataupun permintaan.Sebuah permintaan tidak boleh mengubah kedudukan dari objek tersebut.Hanya perintah yang dapat mengubah keadaan dari sebuah objek.Keluaran dari sebuah operasi tergantung dari nilai keadaan terakhir dari sebuah objek. Class memiliki 3 area pokok, yaitu nama, atribut, dan fungsi.
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut ini:
a. Private : tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
b. Protected : hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak- anak yang mewarisinya.
c. Public : dapat dipanggil oleh siapa saja.
Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda.Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package.
Hubungan antar class dapat digambarkan dengan notasi sebagai berikut:
1) Asosiasi
Hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Digambarkan dengan garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama dan status hubungannya. Panah navigability menunjukkan arah query antar antar class. Navigability merupakan sebuah properti dari role yang menandakan bahwa mungkin untuk melakukan navigasi uni-directional pada asosiasi dari objek sumber ke objek tujuan.
2) Agregasi
Hubungan yang menyatakan “bagian dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”.Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi menjadi class atau objek tertentu, dimana class atau objek yang disebut kemudian merupakan bagian dari class atau objek yang terdahulu. Ada 2 jenis agregasi, yaitu:
a) Composite Aggregation
Disebut juga strong aggregation dimana objek “bagian” tidak dapat berdiri sendiri tanpa objek “keseluruhan”.Jadi, antara objek yang satunya saling terkait kuat dengan objek lainnya. Merupakan multiplicity pada satu composite dan dinotasikan dengan filled diamond. Menunjukkan bahwa composite secara tunggal memiliki the part.
b) Shared Aggregation
Merupakan multiplicity pada composite yang lebih dari 1 dan dinotasikan dengan hollow diamond. Menunjukkan bahwa the part bisa terdapat pada instance composite.
3) Generalisasi
Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anak/child yang menggantikan objek parent/induk.Objek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada objek induk.
Tabel 2.4 Simbol-simbol Class Diagram Sumber: Munawar (2005)
Simbol Keterangan
Class
Class adalah sebuah blok yang terdiri dari 3 buah kotak.
Bagian atas yaitu nama class. bagian tengah mendefinisikan atribut class. Bagian akhir mendfinisikan method dari sebuah class.
Association
Dapat diartikan sebagai relasi. Digambarkan sebagai garis lurus antara dua kelas. Namun tidak berarti bahwa kelas satu memiliki kelas yang lain, tetapi kelas yang lain dapat berelasi juga dengan kelas yang sama.
Generalization
Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anak/child yang menggantikan objek parent/induk.
1 *
Agregation
Hubungan yang menyatakan “bagian dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”. Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi menjadi class atau objek tertentu, dimana class atau objek yang disebut kemudian merupakan bagian dari class atau objek yang terdahulu
class +Attribute1 +Attribute2 +Operation1() +Operation2()
2.9. Konsep Aplikasi Sistem dan Database 2.9.1 PHP
Menurut Sidik (2006: 280), PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML (Hypertext Markup Language) secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.
PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP – Personal Home Page, FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Ramsus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI (Common Gateway Interface) yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web.PHP secara resmi merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor, merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada HTML.
2.9.2 MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat menggunakan secara bebas.MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux.Karena sifatnya yang open source, MySQL dapat berjalan pada semua platform baik Windows maupun Linux.Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua pemrograman database, terlebih