LOGO
RANCANG BANGUN ROTATOR ELEVASI SATELIT NANO UNTUK PORTABLE
GROUND STATION
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Made Yudithia Krisnabayu 2108100081
Contents
Pendahuluan
1.
Kajian Pustaka
2.
Metodologi
3.
Perancangan
4.
Penutup
5.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Latar Belakang
1
Kondisi Geografis Indonesia begitu menakjubkan, terbentang panjang dari Sabang
sampai Merouke
2
Menjadi bangsa Indonesia yang mandiri akan teknologi satelit
3
Rotator sebagai penggerak antena memiliki
fungsi dalam mendukung
pergerakan antena ketika
proses komunikasi
Latar Belakang
1
Kondisi Geografis Indonesia begitu menakjubkan, terbentang panjang dari Sabang
sampai Merouke
Indonesia membutuhkan banyak infrastruktur satelit, baik untuk proses pengamatan bumi, untuk pengamatan objek, keamanan dan pertahanan laut, serta tentunya untuk komunikasi
Latar Belakang
2
Menjadi bangsa Indonesia yang mandiri akan teknologi satelit
Sumber: wikipedia.org
Barulah pada tahun 2006 dan 2007 Indonesia membuat satelit buatan sendiri melalui LAPAN
Gambar satelit INASAT-1 & TUBESAT
Untuk kedepannya LAPAN akan bekerjasama dengan dosen dan mahasiswa di Indonesia mengembangkan teknologi satelit
Latar Belakang
3
Rotator sebagai penggerak antena memiliki
fungsi dalam mendukung
pergerakan antena ketika
proses komunikasi
Didalam mendukung sistem satelit
rotator yang PRESISI dalam menggerakan antena.
KARENA
Payload atau muatan yang akan dikirim akan diterima dengan baik antena dapat menghadap tepat ke arah satelit
Rumusan masalah, Tujuan, Manfaat
Bagaimana rancangan rotator antena untuk portable ground station.
Rumusan masalah
Membuat rotator antena untuk mendukung teknologi satelit guna mampu menjadi bangsa
yang mandiri dalam teknologi satelit
Tujuan Rumusan masalahManfaat
Mempunyai rotator antena sendiri untuk portable ground station sehingga nantinya
bisa mendukung menjadi bangsa
mandiri
Batasan Masalah
Satelit berevolusi dengan pusat pada antena ketika melewati wilayah indonesia.
Kondisi udara steady t=konstan, uniform di setiap section gaya yang terdistribusi merata: V=5.9 m/s, massa jenis udara diatmosfer konstan 1.23 kg/m3.
Sistem kontrol fokus pd pencapaian steady condition (tidak membahas sirkuit elektronik detail).
Hanya dirancang rotator elevasi saja tanpa rotator azimuth.
Portable Ground Station diletakkan pada kondisi diam sehingga getaran wahana dapat diabaikan.
Ketelitian rotator elevasi sebesar ± 10.
Massa antena dan frame sebesar 1.5 kg.
Digunakan motor dc encoder dengan konsumsi daya sebesar 24 V dan arus 0.5 A, jenis mikrokontroler yakni ATMEGA 8535.
Dilakukan pendekatan eksperimental untuk mengetahui performance dan pendekatan numerikal untuk mengetahui kekuatan struktur pada komponen tertentu yakni batang penyangga antena.
Penentuan posisi satelit di luar angkasa yang akan dikirim menuju kontrol rotator melalui data TLE (two line element) dianggap tepat dan sesuai sehingga dianggap tidak terjadi error measurement posisi satelit.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI
BAB V PENUTUP
Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB IV PERANCANGAN
Kajian Pustaka
KAJIAN PUSTAKA
Satelit Teori
Perancangan Komponen
Kontrol
• Pemahaman Satelit
• Portable GS
• Data satelit nano IiNUSAT
• Gaya Hambat
• Gaya Permukaan
• Gaya Berat
• Roda Gigi
• Poros
• Bantalan
• Teori Kegagalan
• Sensor Encoder
• Potensiometer
• Mikrokontroler
• Motor DC
• H-Bridge
• LCD Penampil
Kajian Pustaka
(Satelit)
Apa itu satelit?
Satelit merupakan benda yang mengorbit terhadap benda lain dalam periode revolusi tertentu
Bulan adalah satelit alam Kemudian apa bedanya dengan satelit buatan?
Satelit buatan sengaja dibuat untuk tujuan tertentu misalnya untuk astronomi, untuk navigasi, untuk cuaca dll.
Teknologi Satelit Buatan
Bruce R. Elbert
“Introduction to satellite communication"
Overall System Ground
Station Space
station
Kajian Pustaka
(Satelit)
Subsistem stasiun
bumi
Jelaslah bahwa rotator merupakan komponen penting dalam mendukung
fungsi satelit
Tabel subsistem GS
Portable Ground Station
Pada dasarnya prinsip dan
fungsinya sama seperti GS yang dipaparkan sebelumnya hanya saja peralatan-peralatan yang mudah dibawa dan compact.
Gambar Portable GS
Kajian Pustaka
(Satelit)
Data teknis satelit nano IiNUSAT
Parameter Nilai
Orbit
Semi-major axis (km) 7071
Inclination (derajat) 98.2
Eccentricity 0
Altitude (km) 700
Orbital periode (menit) 98.63
Orbit velocity (km/s) 7.5
Groundtrack velocity
(km/s) 6.765
Atmosphere Related Atmosphere density:
Mean (kg/m3) 2.36E-14
Maximum (kg/m3) 2.73E-13 (Sumber: Prelimanary design of IiNUSAT)
Nama orbit : Sun- Synchronous Polar Orbit
Kajian Pustaka
Jenis Antena Mikrostrip
Karakter: ringan
Kajian Pustaka
(Teori Perancangan)
Gaya Hambat
FD: Gaya hambat
ρ : Massa jenis dari fluida yang mengalir
V : Kecepatan objek A : Luasan objek
CD : Koefisien gesekan dari objek
ύ : adalah vector satuan
Sumber: “Introduction to fluid mechanic” by Fox&McDonald
Kajian Pustaka
(Teori Perancangan)
Gaya Permukaan
Fs :gaya permukaan yang timbul akibal
kecepatan udara luar ρ : massa jenis udara(N)
atmosfer (1.23 kg/ms) V : kecepatan udara
atmosfer (m)
A : luasan proyeksi antena
Sumber: “Introduction to fluid mechanic” by Fox&McDonald
Kajian Pustaka
(Teori Perancangan)
Gaya Berat
W : gaya berat (N) m : massa benda (kg) g : gaya gravitasi (m/s2)
W = m × g
Kajian Pustaka
(Teori Perancangan)
Jadi Ketiga jenis gaya tersebutlah yang nantinya akan bekerja pada mekanisme rotator elevasi ini
Gambar free body diagram gaya yang bekerja
Kajian Pustaka
(Teori Perancangan)
Rodagigi
Velocity Ratio
Material Roda gigi
Aman
Terhadap patahan Terhadap keausan
Poros
Mencari diameter min terhadap material tertentu
Bantalan
Berdasarkan di jenis bantalan pasaran,
dihitung berapa umurnya akibat gaya
bekerja
Komponen Elektronik
Mikrokontroler LCD Penampil
Magnetik Encoder
H-Bridge Potensiometer
Motor DC
Kajian Pustaka
(Komponen Elektronik)
Metodologi
Tahapan
Perancangan Diagram
Alir Hasil
Desain Variabel Hasil
Metodologi
Diagram Alir Perancangan
Start Definisi Tugas
Syarat Batas
Pembuatan Konsep Rancangan Seleksi Konsep
Perancangan & Perhitungan
Rancangan
Mekanika Rancangan
Kontrol
Evaluasi Manufakturing
Bisa dimanufakturing
Proses Pembuatan Alat
Finish Uji Coba Alat Survey,Interview,Studi
Literatur List Of
Requirment
Check List Manufaktur
Tidak Ya
Baik/Tidak Hasil
Tidak Ya Mekanika &/
kontrol
Metodologi
Diagram Alir Desain Mekanika
Start
Kondisi Lingkungan, Syarat Orbit, Dimensi
Antena
Perhitungan Kecepatan Angular Antena
Perhitungan Gaya- Gaya Pada Rotator
Perhitungan Torsi Minimum
Perhitungan Reduksi Roda Gigi
Gaya yang Terjadi Tiap Komponen
Pemilihan Material Komponen
Material Aman?
Rancangan: Dimensi, Material,Spek Komponen,Umur
Pemilihan Motor di Pasaran
Mengganti Material Pemeriksaan Keamanan
Orbit Sun- Synchronous Polar
Finish RPM Motor
& Output
Tidak Ya
Metodologi
Diagram Alir Desain Kontrol
Start Derajat
Posisi
Interface (komputer) memberi signal ke mikroprocesor Mikroprosesor mengolah data
Layar LCD Penampil Signal Diteruskan ke
Encoder berupa derajat putar Encoder Memberi Perintah ke Motor
bergerak
Motor Menggerakan Roda Gigi Hingga
Aktuator
Potensiometer Membaca Gerakan Aktuator
Potensiometer memberikan feedback data derajat aktual menuju mikroprosesor
Mikroprosesor Membandingkan Input terhadap Output
(Eror=Output-Input)
10≤ Eror ≤10?
Data Eror diolah
Posisi Aktuator yang Akurat
Finish
Tidak Ya
LCD&
Encoder
Metodologi
Diagram Alir Analisa Numerik
Start Komponen
Gambar Desain
Pemberian gaya-gaya pada Ansys
Parameter
Running
Finish
Sukses? Tidak
Tegangan Ya komponen
Evaluasi
Metodologi
Hasil Awal Desain Mekanika
Frame tempat antena
Batang Penyangga antena
Gambar desain Frame antena
Posisi baut ke casing
Roda gigi worm Poros Utama penumpu
antena
Holder Gearbox
Posisi baut ke motor
Roda gigi 1
Roda gigi 2a Roda gigi 2b Roda gigi 3a Roda gigi heliks
Gambar desain gear box
Metodologi
Tempat Potensiometer
Casing kanan Casing kiri
Posisi baut gear box dan casing
Gambar desain casing rotator Hasil Awal Desain Mekanika
Gambar hasil desain awal rotator elevasi
Frame antena
Potensiometer
Motor Gearbox
Metodologi
Interface ATMEGA 8353 Encoder, Motor, Roda Gigi, Antena
Potensiometer Input
Derajat
Input Tranduser Signal Komparator
Inputke Eror/
Signal
Mikrokontroler
Tegang an
Plant atau Proses
Output Derajat
Sensor Signal
derajat aktual
Data Derajat
Gambar blok diagram fungsional desain kontrol Hasil awal desain kontrol
Variabel hasil
Kecepatan angular antena sesuai pergerakan satelit
Torsi minimum yang dibutuhkan motor
Reduksi roda gigi
Dimensi detail komponen
Jenis material dan keamanan material komponen
Diagram kontrol
Biaya total pembuatan alat
PERANCANGAN
Rancangan Mekanika
Proses
Manufakturing Biaya
Pembuatan Analisa Numerik
Sistem Kontrol
Unjuk KerjaUji Gambar Teknik
Rancangan Mekanika
1. Perhitungan Kecepatan Angular Satelit
Kecepatan translasi satelit diangkasa luar (V) = 6.765 km/s
Jarak satelit dengan permukaan bumi dalam hal ini antena (R) = 700 km
Dari Informasi tersebut dapat dihitung bahwa:
* Nilai tersebut nantinya akan digunakan untuk merancang kecepatan rotator elevasi ini.
Rancangan Mekanika
2. Perhitungan Gaya yang Terjadi a. Gaya Hambat
*Berapa kecepatan translasi antena pada pusat gaya yang bekerja?
Dimana:
ρ = massa jenis udara (1.23 Kg/m3)
Cd = coeffisien of drag (Cd = 1.28 bidang kontak berupa flat plate) A = Bidang luasan antenna mikrostrip (500mm × 250mm)
V = Kecepatan translasi antenna
Rancangan Mekanika
Bisa didapat melalui persamaan:
Dimana:
ẋ = jarak gaya terpusat dari titik tengah antena n = untuk fungsi kuadratik maka bernilai 2 p = Panjang antena
Lb =panjang batang
R =Jarak gaya terpusat dari pusat putar antena
V =kecepatan translasi suatu titik dimana bekerja gaya hambat
V = 2.096×10-3 m/s
Gambar Freebody diagram jarak gaya hambatan satu sisi antena
Fd = - 2.15 × N
(tanda minus menunjukan gaya berlawanan arah dengan kecepatan antena)
Rancangan Mekanika
2. Perhitungan Gaya yang Terjadi
a. Gaya Permukaan Akibat Angin
Dimana
v = Kecepatan angin rata-rata di Indonesia A = Luasan penampang antena
Fs = 5.3 N
* Gaya permukaan ini bekerja terpusat pada titik ditengah-tengah dari bidang antena
Gambar gaya permukaan pada antena ketika terkena tekanan angin
Rancangan Mekanika
2. Perhitungan Gaya yang Terjadi c. Gaya Berat
Dihasilkan:
Gaya berat antena&frame Wa = 9.8N
Gaya berat batang Wb = 2.45 N
Rancangan Mekanika
Gambar Freebody diagram gaya-gaya yang terjadi pada antena untuk perhitungan torsi
Rancangan Mekanika
Didapat Torsi minimal yang dibutuhkan ialah 1.37 Nm
α = 25.250
Berapa posisi sudut α yang dipakai untuk mendapatkan nilai torsi terbesar?
*Bisa didapat dengan menggunakan program matlab (newton raphson)
D’Alembert
*Sehingga harus dipilih motor yang memiliki torsi lebih besar dari nilai tersebut
Rancangan Mekanika
3. Perancangan Roda gigi
Roda gigi 1 jenis spur gear dg1= 5.8 cm = 2.28 in
Nt1 = 54
Roda gigi 2a jenis spur gear dg2a = 1.1 cm = 0.43 in
Nt2a = 11
Roda gigi 2b jenis spur gear dg2b = 5.2 cm = 2.04 in
Nt2b = 50
Roda gigi 3a jenis spur gear dg3a = 1.2 cm = 0.472 in
Nt3a = 12
Roda gigi pasangan worm dg = 5.4 cm = 2.13 in
Ntg = 50
Roda gigi Worm Ntw = single lead= 0.35 cm dW = 1.3
Gambar Rancangan roda gigi reduksi putaran motor
*karena spesifikasi motor yang telah dipilih 103 rpm
untuk mereduksi menjadi 0.1 rpm
Rancangan Mekanika
3. Perancangan Poros & Bantalan
Poros 1 material AISI 1010 HR d ≥ 0.708cm d = 1.5 cm
Bantalan sisi Asingle row deep groove ball bearing tipe 61802 5,528 x 1010 hr Bantalan sisi Bsingle row deep groove ball bearing tipe 61802 3,481 x 1010 hr
Poros 2 material AISI 1010 HR d ≥ 0.5cm d = 0.5 cm
Bantalan sisi Asingle row deep groove ball bearing tipe 618/5 27,24 x 108 hr Bantalan sisi Bsingle row deep groove ball bearing tipe 618/5 1,05 x 108 hr
Poros 3 material AISI 1010 HR d ≥ 0.311cm d = 0.4 cm
Bantalan sisi Asingle row deep groove ball bearing tipe 618/4 25,21 x 108 hr Bantalan sisi B single direction thrust ball bearing tipe BA4. 1,735 x 1011 hr
Proses Manufakturing Rotator
1. Roda Gigi
Gambar hasil pembuatan roda gigi lurus dan cacing
Proses Manufakturing Rotator
2. Gear Box
Gambar hasil pembuatan roda gigi lurus dan cacing
Proses Manufakturing Rotator
3. Poros
Gambar proses dan hasil pembuatan poros
Proses Manufakturing Rotator
4. Casing
Gambar proses pengerjaan casing
Proses Manufakturing Rotator
5.Batang penyangga
Gambar hasil pengerjaan batang penyangga
Assembly
Hasilnya seperti apa?
*pasang gearbox *pasang sensor *pasang casing
Add Your Text
Hardware Rotator
Add Your Text
Gambar rotator elevasi.
Biaya Pembuatan Rotator
No. Barang Tipe Harga Jumlah Total
1 motor dc servo GM32 series Rp 385,000.00 1 Rp 385,000.00 2 potentiometer multiturn Rp 125,000.00 1 Rp 125,000.00 3 Relay Omron Rp 12,000.00 4 Rp 48,000.00 4 microcontroler atmega Rp 195,000.00 1 Rp 195,000.00 5 op-amp lm324 Rp 1,000.00 1 Rp 1,000.00 6 soket ic Rp 300.00 1 Rp 300.00 7 spicer Rp 650.00 8 Rp 5,200.00 8 header 1*40 Rp 1,000.00 5 Rp 5,000.00 9 black house lp Rp 250.00 40 Rp 10,000.00 10 pcb lubang Rp 4,500.00 1 Rp 4,500.00 11 power supply 24V-2A Rp 170,000.00 1 Rp 170,000.00 12 lcd 16*2 Rp 60,000.00 1 Rp 60,000.00 13 kabel ac Rp 7,500.00 1 Rp 7,500.00 14 kabel pelangi 20p Rp 24,000.00 1 Rp 24,000.00 15 can 1gp Rp 4,000.00 1 Rp 4,000.00 16 black house Rp 300.00 20 Rp 6,000.00 17 usb to serial arduino Rp 165,000.00 1 Rp 165,000.00 18 transistor npn Rp 1,000.00 4 Rp 4,000.00 19 resistor Rp 300.00 6 Rp 1,800.00 Total Biaya Komponen Rp 1,221,300.00 Total Biaya Manufakturing Rp 3,500,000.00 Total Biaya Rotator Rp 4,721,300.00
Tabel biaya pembuatan rotator elevasi
Analisa Numerik Batang Penyangga
Displacement Solution Stress Solution Strain Solution
Sistem Kontrol
Terjadi perubahan rancangan desain kontrol
1. Driver motor
H-Bridge
Rangkaian Relay
Sistem Kontrol
Lader Diagram Logika Driver Motor DC
dengan Relay
Gambar ladder diagram
CR1 CR2 Port C1
CR2 CR1 Port C2
Motor 12V
10V
A B
CR2
CR1 CR1
CR2
A B
Sistem Kontrol
2. Penggunaan Encoder
U/ Lebih efisien : dimensi & biaya
Uji Unjuk Kerja Rotator
Melalui visual basic input
Posisi Derajat Antena
Posisi input output “cocok”
motor mati.
Pengujian Sensor Potensiometer Ketelitian : 1.5 derajat
“send” & “system on”
Mikrokontroler bekerja
Relay mendapat signalmotor
Potensiometer membaca posisi EROR = Output Aktuator-Input VB
Uji Unjuk Kerja Rotator
Video Uji Rotator
Uji Unjuk Kerja Rotator
No
Sudut (derajat)
Sample 1 Sample 2 Sample 3
in out Eror in out Eror in out Eror
1 10 10 0 60 61 1 135 136 1
2 10 9 1 60 61 1 135 136 1
3 10 10 0 60 58 2 135 137 2
4 10 11 1 60 59 1 135 136 1
5 10 10 0 60 59 1 135 136 1
Tabel hasil pengujian rotator
Eror maksimum : 20 Eror minimum : 00 Range Eror : 00 - 20 Average eror : 0.9330
Kesimpulan
Kesimpulan
Sistem mekanis komponen roda gigi lurus sebanyak 4 buah material aman berupa VCN 150 yang mudah didapatkan dipasaran, pasangan roda gigi cacing-helixs dengan material aman roda gigi cacing berupa VCN 150 dan roda gigi helixs berupa cast iron, 3 buah poros dengan kondisi aman diameter poros 1 yang digunakan yakni 1.5 cm, diameter poros 2 yakni 5 mm dan diameter poros 3 yakni 4 mm, keseluruhan material yang aman yang digunakan yakni AISI 1010 HR. Sedangkan untuk material casing yang digunakan yakni aluminium karena mudah untuk dimanufakturing dan berat yang relatif lebih ringan.
Sistem kontrol Motor DC tanpa sensor encoder cukup dengan sensor potensiometer saja, driver motor berupa rangkaian 4 buah relay 12 V, power supply 24 V, mikrokontroler jenis ATMEGA 8535 dengan keunggulan berupa memori yang relatif besar dan terdapat port analog yang bisa digunakan untuk data sensor potensiometer, layar LCD yang digunakan sebagai tampilan inputan dan output yang terjadi, serta rangkaian resistor dan transistor tambahan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan relay 12 V.
Untuk proses manufakturing dari rotator elevasi ini terdiri dari proses pembuatan komponen mekanis berupa:pembuatan roda gigi, pembuatan gear box, pembuatan poros, pembuatan casing, pembuatan batang penyangga.
Kesimpulan
Kesimpulan
Gaya gaya permukaan akibat tekanan angin, gaya berat antena dan frame, gaya berat batang penyangga dan gaya hambatan dimana masing-masing bernilai 5.3N, 9.8N, 2.45N, Terjadi pada saat antena berada pada posisi sudut 25.250 dari sumbu horizontal. Posisi tersebut didapat berdasarkan perhitungan dengan menggunakan MATLAB yakni melalui persamaan newton raphson. Dimana dari hasil perhitungan torsi minimal yang ditanggung pada bagian aktuator sebesar 1.37 Nm sedangkan torsi minimal yang harus dimiliki motor melalui sistem roda gigi reduksi ini yakni sebesar 0,00143 Nm. Untuk harga torsi tersebut, motor dc dengan jenis GM320051Series ini mampu mengatasi beban yang ditanggung antena, dimana berdasarkan datasheet motor DC jenis ini diketahui bahwa memiliki torsi sebesar 2.2 Nm.
Analisa numerik ANSYS displacement terbesar yakni pada ujung bidang atas komponen dengan harga sebesar -0.36593E-02mm pada arah sumbu X, -0.29315E-01mm pada arah sumbu Y, 0.15836mm pada arah sumbu Z dengan resultan sebesar 0.16108mm. Sedangkan untuk hasil tegangan memiliki nilai sebesar -45.419N/mm2 Pa pada S1, 12.570 N/mm2 pada S2, 8.1455N/mm2 pada S3 dan SINT tegangan sebesar 41.912 N/mm2 serta SEQU sebesar 38.559N/mm2. Sementara untuk regangan terbesar yang terjadi memiliki nilai-nilai yakni 0.19182E-03mm/mm pada arah sumbu X, 0.46567E-04mm/mm pada arah sumbu Y, 0.70090E-10mm/mm pada arah sumbu Z dan resultan sebesar 0.19891E-03mm/mm.
Kesimpulan
Kesimpulan
Ketelitian telah ditentukan diawaleror yang terjadi maksimal hanya 10. Berdasarkan pengujian 1.50. Hal yang paling berpengaruh atas ketelitian rotator ini ialah sensor potensiometer . Dimana apabila semakin lebar bacaan hambatan yang dimiliki oleh potensiometer ini maka bilangan pembagi putaran 1800 akan semakin besar juga, dengan demikian akan didapat ketelitian rotator yang akan semakin tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian langsung dengan menetapkan 3 buah sample posisi derajat yakni 100, 600, 1350 didapatkan range eror yang terjadi yakni 00-20. Harga eror sebesar 20 tersebut yang melebihi 1.50 ini dapat terjadi karena, bacaan pada busur derajat yang digunakan sebagai visualisasi posisi sudut tidak memiliki ketelitian hingga 0.50 sehingga ketika suatu ketika dihasikan posisi 30.50 maka yang dibaca adalah 300 tau 310, selain itu juga dikarenakan oleh sistem power supply yang digunakan akan tetap mengirim tegangan sisa kepada motor walaupun sistem telah mati akibat terdapatnya komponen elektronik kapasitor yang memiliki sifat menyimpan muatan sejenak. Secara keseluruhan dengan eror sampai sebesar 20 ini masih memungkinkan berlangsungnya proses pengiriman informasi dari dan menuju spacecraft dengan baik, hal ini dikarenakan oleh antena yang digerakan oleh rotator elevasi satelit nano ini ialah jenis antena mikrostrip.
LOGO