• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORM KONSULTASI SKRIPSI / TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FORM KONSULTASI SKRIPSI / TUGAS AKHIR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

(2)

FORM KONSULTASI SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Nim Mahasiswa 00000026457

Nama Mahasiswa : Cynthia Vidyanti Pratiwi

Program Studi : Jurnalistik

Nama Dosen Pembimbing : Albertus Magnus Prestianta

NO TANGGAL BIMBINGAN

CATATAN BIMBINGAN TANDA TANGAN PEMBIMBING 1. 8 September 2020 Tema dan desain penelitian

2.

29 September 2020 Perumusan Bab 1, dan kerangka masalah

3. 20 Oktober 2020 Permasalahan penelitian, bab 1, dan ganti fokus penelitian dari studi uses &

gratifications menjadi konstruksi realitas

4. 24 November 2020 Penajaman masalah penyandang disabilitas yang terjadi di Tangerang, memilih media yang tepat untuk diteliti, menggunakan rujukan buku Eriyanto untuk

mendapatkan gambaran mengenai konstruksi realitas / analisis framing

5. 1 Desember 2020 Bab 2, penelitian terdahulu, dan konsep penelitian

6. 8 Desember 2020 Bab 2, dan Bab 3, jalan pengumpulan data berita Korantangerang.com & Tempo.co

7. 15 Desember 2020 Mengerjakan 4.2 (analisis berita

Korantangerang.com & Tempo.co) serta memperbaiki unit analisis Bab 3

8. 22 Desember 2020 Memperbaiki unit analisis Bab 3, dan memperbaiki teknis tabel 4.2 supaya mudah

(3)

Cat: Minimal bimbingan Skripsi/TA adalah 8 kali, Form wajib dilampirkan di laporan Skripsi

Tanda Tangan Pembimbing

Tangerang, 30 Desember 2020

Albertus Magnus Prestianta, S.I.Kom., M.A.

(4)

Lumpuh 3 Tahun, Junaidi Warga Cisoka Butuh Perhatian Pemkab Tangerang

Tangerang-Junaidi (43) Tahun Warga Kampung Janur Rt.20 Rw.03, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka, mengalami kelumpuhan sejak 3 tahun yang lalu dan membutuhkan bantuan.

Junaidi (43) Tahun, memiliki Istri Arsati (40) tahun dan 1 orang anak, Lilis (20) tahun, tapi sejak awal menderita sakit sudah pisah.

Junaidi (43) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sehari- harinya sudah tidak bisa menjalankan ativitas seperti biasanya, karena penyakit yang dideritanya semakin hari semakin parah.

Junaidi (43) tahun Warga Desa Bojong Loa mengatakan, Sudah 3 tahun mengalami lumpuh, karena penyakit asam urat, kemudian bengkak dan langsung lumpuh, tidak bisa digerakkan dan tidak bisa berjalan sama sekali.

“Semua ini sudah takdirnya karena tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk umatnya, dan sang pencipta pun tidak akan pernah tidur, selalu

memerhatikan umatnya, karena umur dan maut sudah ada yang ngatur,”

ucapnya.

(5)

Untuk diketahui, Junaidi (43) tahun, Sudah tidak bisa berjalan, serta Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) masih ditempat tidur, sungguh miris dan prihatin melihat kondisi Junaidi (43) warga Desa Bojong Loa Kecamatan Cisoka.

Ketua RT.20 Dayat mengatakan, Berharap kepada pemerintah, bisa

memperhatikan kondisi Junaidi, dan Kakaknya Sumitra (65) tahun, menderita sakit juga, karena sangat membutuhkan uluran tangan dan perhatian dari pemerintah agar lebih di prioritaskan, karena kondisi tidak bekerja, sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan dan pemerintah desa, kecamatan dan pemerintah daerah kabupaten tangerang.

“Semoga rumahnya bisa di renopasi, agar bisa lebih layak untuk ditempati, untuk lantainyapun masih beralas tanah, bilamana musim hujan akan becek, dan tidak punya tempat untuk Buang Air Besar (BAB), Buang Air Kecil (BAK), dan ingin memiliki saluran air untuk sehari-harinya bisa mandi, masak juga, semoga semua keinginan Junaidi bisa dikabulkan oleh para dermawan dan Pemerintah Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Selain itu, Rumah Junaidi (43) tahun sudah mulai rapuh, serta tidak memiliki Toilet, untuk masak pun masih menggunakan kayu bakar, untuk makan dan minum pun masih di bantu oleh para tetangga, karena Junaidi sudah tidak bekerja sejak 3 (tahun) yang lalu, dan sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. (tisna).

(6)

PWI Peduli Lebak Bersama Kaum Disabilitas

Lebak – Puluhan kaum Disabilitas di Kabupaten Lebak mendoakan agar Bupati Lebak selalu sehat serta diberikan kekuatan untuk memimpin di tanah Multatuli.

Lontaran doa dari kalangan Disabilitas tersebut terucap pada acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lebak yang bertajuk PWI Lebak Perduli kaum Disabilitas.

“Kita doakan agar ibu bupati Lebak, ibu Iti Octavia Jayabaya selalu diberikan kesehatan, sehingga dapat menjalankan tugasnya sehari hari,” kata Nofi Agustina, juru bicara perwakilan dari kaum Disabilitas, Sabtu(18/7).

Kata Nofi, kaum Disabilitas yang hadir pada acara bakti sosial tersebut meminta agar namanya dimasukan sebagai penerima bantuan pada Program Lebak Sejahtera.

Sementara itu, Endin Toharudin, kepala bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial ( Dinsos) Lebak ketika menanggapi permohonan dari Kaum Disabilitas akan melaporkan permohonan tersebut kepada pimpinan.

Yang terpenting saat ini, ia meminta doanya agar kepala Dinas dan Ibu Bupati diberikan kesehatan

“Permohonan dari adek adek akan disampaikan kepada pimpinan. Doakan saja semuanya lancar, doakan juga para pemimpin kita sehat, sehingga diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas keseharian, ” kata Endin.

(7)

Pada bagian lain, ketua PWI Lebak, Fahdi Khalid menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang akan

mengakomodir keinginan dari kaum Disabilitas.

Dalam acara santunan ini kata dia, kaum Disabilitas yang ada di Lebak jangan berkecil hati, sert selalu bersemangat. Karena, ia yakin, pemerintah selalu memperhatikan segenap lapisan masyarakatnya.

“Adik adik jangan berkecil hati, Insya Allah pemerintah selalu memperhatikan masyatakat. Kita doakan saja ibu bupati selalu sehat,” kata Fahdi.

Acara bakti sosial PWI Lebak Perduli kaum Disabilitas tersebut, pewarta yang tergabung dalam PWI memberikan 55 karung beras serta uang jajan. Hadir dalam acara tersebut beberapa penggiat sosial, dan organisasi masyarakat (Ormas) Kumpulan Pemantau Korupsi Banten(KPKB). (rls)

YFQI Salurkan Bantuan Pampers Ke Warga Menderita Lumpuh Total

Tangsel – Yayasan Fajar Qolby (YFQ) yang bermarkas di kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan menyalurkan bantuan berupa Pampers dari donatur kepada salah satu warga yang menderita sakit lumpuh total.

Ketua YFQ, Iswandi mengatakan, yayasan yang ia pimpin tersebut bergerak di bidang sosial diantaranya membiayai pendidikan terhadap puluhan anak-anak yatim piatu dari berbagai tingkatan diantaranya, PAUD, SD, SMP, SMU serta Pondok Pesantren.

(8)

Iswandi menambahkan, YFQ dalam programnya juga memberikan paket sembako secara rutin (tiap bulan) terhadap puluhan kaum Dhuafa, Fakir miskin dan 120 janda-janda tua yang tergabung dalam majelis ta‟lim binaan YFQ serta memberikan uang susu bagi anak yatim piatu yang masih balita.

“Alhamdulillah YFQ mendapatkan donasi berupa pampers, kebetulan saya titipkan kepada ustad Fajar dosen UIN untuk diberikan kepada yang

membutuhkan. Terima kasih atas segala perhatian dari para donatur hingga detik ini,” ungkap Iswandi kepada Wartawan.

Lebih jauh, prajurit TNI AD yang berdinas sebagai Babinsa di Koramil Ciledug Kodim Tangerang itu kembali mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang konsentrasi dalam program pembebasan sebuah lahan yang berfungsi untuk bangunan Yayasan Fajar Qolby.

Namun, lanjut pria yang akrab disapa „Cak Wandi‟ itu, hal tersebut sulit terwujud tanpa adanya campur tangan dari para donatur yang menyisihkan rezeki hingga terwujudnya impian anak asuhnya untuk bisa memiliki bangunan sendiri yang saat ini masih menumpang di rumah pribadinya untuk seluruh kegiatan anak asuh YFQ.

“Khusus pembebasan lahan dan pembangunan pesantren serta asrama YFQ, para donatur bisa mengirim dan menyisihkan rezekinya ke Rekening a/n Yayasan Fajar Qolbi Bank Mandiri 155-00-1043682-5,” terang Iswandi, Minggu (20/9/2020).

Selain itu, Iswandi juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para

donatur untuk berpartisipasi dalam program YFQ lainya yakni beasiswa sekolah dari tingkatan PAUD hingga SMA sederajat serta anak asuh yang menimba ilmu di pondok pesantren Tahfidz Al Quran.

“Mari donasikan sebagian rejeki kita, agar mereka bisa tersenyum bahagia dan jadi amal jariah kita semua. Donasi khusus untuk beasiswa sekolah bisa dikirim ke rekening a/n Yayasan Fajar Qolbi Bank Mandiri Syariah 7132716905,” urai Iswandi.

“Untuk konfirmasi para donatur, kami menyediakan contact person, Mbak Ina : 0858 9321 4223. Mas Nur : 0859 6636 1468. Cak Wandi : 0812 1040 8071.

Harta seseorang tidak akan berkurang karena shadaQah (HR. Riwayat Tirmizi, shahih),”

tandas Iswandi.(Budi)

(9)

700 Penyandang Disabilitas Tetap Punya Hak Pilih

Tangsel – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan telah memastikan hak pilih bagi para penyandang disabilitas, untuk ikut ambil bagian dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2020

mendatang.

Komisioner KPU Tangsel Divisi Program Data dan Perencanaan Ajat Sudrajat memaparkan, dari 976.019 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pihaknya mencatat terdapat sebanyak 761 diantaranya merupakan pemilih disabilitas.

“Penyandang disabilitas ini dikategorikan menjadi empat kelompok, yaitu disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas sensorik (tuna rungu, wicara, dan netra), dan disabilitas mental,” papar Ajat di kantornya, Jumat (23/10/2020).

Adapun, untuk penyandang disabilitas fisik tercatat ada sebanyak 379 pemilih, yang terdiri dari 187 pemilih laki-laki dan 192 pemilih perempuan.

Sedangkan, penyandang disabilitas intelektual berjumlah 44 pemilih, terdiri dari 28 pemilih laki-laki dan 16 pemilih perempuan.

Ajat menuturkan, untuk disabilitas mental pihaknya mencatat sebanyak 206 pemilih. Dengan rincian, 125 pemilih laki-laki dan 81 pemilih perempuan.

Sedangkan untuk disabilitas sensorik, ia mencatat terdapat sebanyak 132 pemiliu, terdiri dari 74 pemilih laki-laki dan 58 pemilih perempuan.

“Untuk nomenklaturnya memang saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kalau dulu tuna grahita, tuna daksa, mental itu dipisah. Kalau sekarang menjadi disabilitas fisik, mental, dan intelektual,” tuturnya.

(10)

Begitu pun dulu tuna rungu, tuna netra, dan wicara dipisah. Sekarang digabung menjadi disabilitas sensorik.

Ajat menjelaskan untuk jumlahnya, pada perhelatan Pilkada ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Tahun lalu itu sekitar 500-an, sekarang sudah mencapai 700-an jadi naik sekitar 200- an,” paparnya.

Dengan jumlah yang cukup banyak itu, nantinya KPU harus memastikan agar setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) ramah bagi para pemilih disabilitas.

“Nantinya kita juga pastikan trek jalan mereka dari rumah ke TPS aman, jadi misalkan tidak boleh ada gundukan tanah yang menghalangi. Kemudian logistiknya juga harus dipastikan ada, seperti braile dan lainnya,” pungkasnya.(zher)

TEMPO

Wabah Corona, Difabel Rentan Terdiskriminasi Dua Kali

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas atau difabel adalah salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus corona baru atau COVID-19. Alih-alih menerapkan pencegahan, penyandang disabilitas justru berpotensi menerima diskriminasi dua kali.

(11)

sudah mengalami keterbatasan, apalagi dalam kegiatan pengendalian pandemi seperti corona. "Jarak yang memisahkan semakin besar, di antaranya

kebijakan dan program kesehatan," ujar Lindsay Lee seperti dikutip dari UN News, Jumat 20 Maret 2020.

Kebijakan pencegahan virus corona bagi penyandang disabilitas, menurut Lindsay Lee, dianggap tidak tepat. Musababnya, semua itu tidak dapat serta merta diimplementasikan. Lee mencontohkan ihwal higienitas yang bagi

sebagian penyandang disabilitas tidak dapat dilakukan. "Sebagian penyandang disabilitas juga tidak dapat menerapkan strategi social distancing karena mereka membutuhkan pendamping.

Dengan begitu, mereka harus selalu berinteraksi," kata Lee.

Lee mengatakan penyandang disabilitas memiliki teknik isolasi diri yang berbeda dari non-difabel. Langkah-langkahnya tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi difabel yang berbeda-beda. "Ini juga merupakan bagian dari tindakan mitigasi bersama. Tidak hanya penyandang disabilitasnya, tapi lingkungan di sekitarnya mesti turut mendukung," kata Lee.

Pengacara yang juga Pelapor Khusus PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas, Catalina Devandas Aguilar mengatakan harus ada mekanisme dukungan yang sesuai bagi penyandang disabilitas terkait pencegahan dan pengendalian infeksi virus corona. "Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan akomodasi terakses dan sesuai kebutuhan bagi

penyandang disabilitas maupun keluarga atau pendampingnya," kata Aguilar.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres mengimbau semua negara memberikan akses informasi tentang virus corona bagi seluruh kalangan masyarakat, tak terkecuali penyandang disabilitas. "Buatlah pesan yang dapat diakses oleh semua kalangan," kata Guterres. Akses yang dimaksud antara lain tersedia informasi dalam bahasa isyarat, teks berjalan di layar televisi, sampai penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti.

CHETA NILAWATY | ANTARA

Akomodasi Siswa Difabel Harus

Diterapkan di Tahun Ajaran Baru

(12)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang

akomodasi yang layak bagi peserta didik difabel di lembaga pendidikan, seperti sekolah dan perguruan tinggi. Isi dari Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas, diharapkan dapat diterapkan pada tahun ajaran baru.

"Nanti akan diatur secara teknis penerapan peraturan pemerintah ini melalui peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi dan menteri dalam negeri," kata Sunarman Sukamto, Tenaga Ahli Madya Kedeputian V, Kantor Staf Presiden Bidang Politik, Hukum, Pertahanan Keamanan dan HAM, saat diwawancara Sabtu 9 Mei 2020.

Dalam pelaksanaannya, menurut dia, perlu koordinasi antar kementerian dan diterapkan pada tahun ajaran baru terutama bagi lembaga pendidikan inklusif.

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan adalah membentuk Unit Layanan Disabilitas atau ULD. Unit Layanan Disabilitas ini menjadi salah satu cara melindungi hak penyandang disabilitas agar tidak terjebak pada tindakan diskriminatif saat mengikuti kegiatan belajar.

Peraturan pemerintah yang merupakan amanat Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas ini sekaligus menjamin peserta didik dengan disabilitas memperoleh pendidikan yang berkualitas dan bermutu sesuai kebutuhan dan ragam disabilitasnya. "Peraturan pemerintah ini dibuat menggunakan pendekatan hak asasi manusia, bukan charity. Jadi cukup progresif," ujar Sunarman.

Pembentukan Unit Layanan Disabilitas di setiap lembaga pendidikan inklusif merupakan lapisan pertama bila peserta didik dengan difabel mengalami pelanggaran hak. Contoh, mengalami perundungan atau bullying dan tidak tersedianya akses yang dibutuhkan alam kegiatan belajar.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas, ini merupakan bagian dari

(13)

Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan atau PSHK, Fajri Nursyamsi mengatakan, dalam setiap pasal yang menjabarkan bentuk akomodasi bagi penyandang disabilitas selalu dicantumkan kata afirmasi. Tujuannya, meminimalisir ketimpangan peraturan lain yang terkait dan sudah ada sebelumnya.

"Ini istilah yang diambil dari affirmative action yaitu kebijakan khusus berupa perlakuan yang berbeda dan bersifat sementara selama masih ada ketimpangan yang terjadi," ujar Fajri. Sifat sementara aturan ini sangat bergantung pada norma sebuah undang-undang. "Tetap berlaku selama masih ada ketimpangan."

(14)

Cara Penyandang Disabilitas di

Situbondo Memperbaiki Aksesibilitas yang Keliru

TEMPO.CO, Jakarta - Akses bagi penyandang disabilitas pada fasilitas umum terkadang masih keliru. Contoh, ada yang membuat jalur ramp atau bidang miring untuk kursi roda yang terlalu curam sehingga justru membahayakan difabel dan pendampingnya.

Bisa juga kondisi toilet khusus difabel yang tidak dilengkapi pegangan untuk tunanetra atau belum tersedianya ruang yang cukup di toilet untuk pengguna kursi roda bermanuver. Mungkin juga posisi lantai pemandu yang terlalu menepi sehingga berpotensi membahayakan difabel.

Ketua Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia Situbondo atau PPDIS, Luluk Ariyantiny mengatakan kekeliruan dalam pembuatan sarana aksesibilitas bagi difabel di fasilitas umum biasanya terjadi karena pembuatnya kurang mendapatkan informasi tentang apa saja kebutuhan penyandang disabilitas.

"Di sini difabel dapat menyampaikan apa-apa saja yang kurang tepat sehingga bisa langsung diperbaiki," kata Luluk dalam acara pembukaan Temu Iklusi 4 di Bulukumba, Sulawesi Selatan, melalui forum daring pada Rabu 8 September 2020.

(15)

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante Di Situbondo, Luluk mengatakan, penyandang disabilitas dapat menyapaikan sarana aksesibilitas yang kurang sesuai kepada perangkat desa. "Petugas pemerintah desa kami sudah cukup inklusi, sehingga kami cukup melapor kepada mereka," ujarnya.

Masyarakat juga dapat menyampaikan saran perbaikan itu ke organisasi penyandang disabilitas di wilayah masing-masing. Setelah menerima laporan, pengurus organisasi difabel mengecek ke lepangan dan mencoba langsung akses yang dianggap keliru tadi.

Setelah mengetahui detail kesalahannya, pengurus organisasi penyandang disabilitas akan membuat laporan dan rekomendasi aksesibilitas yang harus diperbaiki. "Di Situbondo, biasanya saya dan teman teman pengguna kursi roda yang mencoba sendiri bagaimana kondisi ramp," ucap Luluk. Begitu juga

dengan aksesibilitas bagi ragam disabilitas lainnya. Masing-masing difabel dapat menguji sesuai dengan kebutuhan.

(16)

Angkie Yudistia Mendorong Difabel Suka Olahraga, Ini Manfaatnya

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang juga Juru

Bicara Bidang Sosial, Angkie Yudistia mendorong difabel berolahraga secara rutin. Menurut dia, kegiatan olahraga mampu membuat tubuh sehat, sekaligus menumbuhkan minat dan bakat penyandang disabilitas.

"Olahraga juga penting untuk difabel karena bisa menjadi wadah untuk

memperoleh keterampilan hidup, mendapatkan kesehatan fisik, dan membuat lebih percaya diri," kata Angkie Yudistia dalam acara virtual Kampanye

#olahragatanpabatas yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang juga Juru Bicara Bidang Sosial, Angkie Yudistia saat memberikan sambutan dalam kampanye Olaharaga Tanpa Batas pada Jumat, 9 Oktober 2020. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Angkie Yudistia mencontohkan para atlet difabel adalah orang yang menekuni cabang olahraga tertentu, rutin berlatih sehingga bakat dan minatnya terasah, hingga mampu mampu berprestasi di ajang olahraga tingkat nasional maupun internasional. Dari itu, menurut Angkie Yudistia, olahraga memiliki keuntungan psikologis dan sosiologis.

"Keuntungan psikologis adalah muncul perasaan lebih senang, dan dari sisi sosiologis bisa mendapatkan teman baru sekaligus melawan stigmatisasi,"

kata Angkie Yudistia. "Ayo tema-teman, kita aktif secara fisik karena olahraga membawa manfaat: tubuh sehat, banyak teman, lebih bahagia, optimistis, dan percaya diri."

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat memberikan sambutan dalam kampanye Olaharaga Tanpa Batas pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

(17)

tetap aktif di masa pandemi Covid-19. "Pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap berolahraga guna meningkatkan imunitas tubuh," katanya.

Selama belum ada vaksin dan obat Covid-19, Zainudin Amali melanjutkan, maka setiap orang harus menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh melalui olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Yang penting ada gerakan fisik yang kita lakukan," ucapnya.

(18)
(19)

Gambar

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante  Di Situbondo, Luluk mengatakan, penyandang disabilitas dapat menyapaikan  sarana aksesibilitas yang kurang sesuai kepada perangkat desa

Referensi

Dokumen terkait

executive nya harus mengetahui tahapan tahapan melayani customer seperti awal customer masuk kita melakukan greetings terlebih dahulu setelah itu kita menemani customer

Terus kemudian kalau tadi webinar itu terkait dengan acara Taniversary nya jadi orang yang diundang kan tadi KOL, influencer, terus kemudian ada artis gitu ya oke itu

V: Pak, sama saya mau nanya satu lagi, masih bersangkutan pak, nah podcast Cek Fakta KBR ini kan dalam satu episode ada Top 5 Chart, nah dari judul ny memang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan

Kalau saat ini kamu merasa baik- baik saja ketika menjalani hubungan yang toxic dengan pasanganmu, kamu harus mengecek ulang ke dalam dirimu, nih. Nyatanya,

AS Kalau soal pengumpulan data memang menurutku paling tricky ya paling susah dibanding sudah ada datanya baru dibuat visualisasi atau diinterpretasikan karena mengumpulkan data

Yang kayak tiba-tiba harus cabut dari kosan, terus jadi kayak jauh sama teman-teman, yang di mana kita udah enggak bisa ngandelin teman-teman karena kan mereka juga punya

KEBUGARAN JASMANI KALIAN / HOTEL KURETAKESO JUGA MENYEDIAKAN GYM LOH SOBAT TRAVEL // NAMUN DI MASA PANDEMI SEKARANG INI ADA PROTOKOL KESEHATAN YANG DI TETAPKAN /